Makalah Sistem Sensori Persepsi Kelas B
Makalah Sistem Sensori Persepsi Kelas B
Disusun Oleh :
Kelompok 2
KELAS B
KEPERAWATAN 2022
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH GORONTALO
KATA PENGANTAR
Puji syukur kami panjatkan atas kehadirat Tuhan Yang Maha Esa
yang telahmemberikan kesehatan dan rahmat-Nya kepada kami sehingga kami
dapat menyelesaikan makalah ini dengan sebaik-baiknya. Makalah ini disusun
sebagai salah satu syarat dalam menyelesaikan tugas Mata Kuliah Ilmu
Biomedik Dasar “ANATOMI FISIOLOGI SISTEM SENSORI PERSEPSI”.
Demikian pula kami menyadari bahwa dalam penulisan makalah ini
kami masih banyak kekurangan dan kesalahan baik dalam segi substansi
maupun tata bahasa. Namun, kami tetapberharap agar makalah ini dapat
memberikan manfaat bagi pembaca. Oleh karena itu, kritik dan saran dari
penulisan makalah ini sangat kami harapkan dengan harapan sebagai
masukan dalam perbaikan dan penyempurnaan pada. makalah kami
berikutnya. Untuk itu kami ucapkan terimakasih.
Penyusun
i
DAFTAR ISI
ii
BAB I
PENDAHULUAN
1.1. Latar Belakang
Bayangkan dunia tanpa penglihatan, pendengaran, kemampuan untuk
merasakan objek, atau kemampuan untuk merasakan aroma di sekitar kita.
Manusia mengandalkan berbagai stimulus sensori untuk memberi makna dan
ketertiban terhadap peristiwa yang terjadi di lingkungan mereka. Indra
membentuk dasar persepsi dunia kita. Stimulasi berasal dari berbagai sumber
baik dari dalam maupun luar tubuh, terutama melalui indra penglihatan (visual),
pendengaran (auditori). sentuhan (taktil), penciuman (olfaktori), dan pengecap
(gustatori). (Elsevier, 2017)
Stimulus yang bermakna memungkinkan individu untuk mempelajari
lingkungan dan penting untuk fungsi yang sehat dan perkembangan yang
normal. Ketika fungsi sensori berubah, kemampuan individu untuk
berhubungan dengan dan berfungsi dalam lingkungan berubah secara drastic.
(Elsevier, 2017)
Tanpa sistem sensori, kita tidak akan mengetahui apapun mengenai
dunia sekitar kita. Persepsi sensori adalah melihat, mendengar, mencium, dan
menyentuh. Manusia juga menerima kesan hangat, lembut, tekanan dan nyeri
melalui sistem sensori. Dengan mendeteksi perubahan lingkungan, sistem
sensori memberi manusia perlindungan dan mekanisme untuk merasakan
dunia. (Elsevier, 2017)
1.2.Rumusan Masalah
2. Definisi sistem sensori persepsi ?
3. Apa saja klasifikasi reseptor sensori ?
4. Bagaimana apresiasi sensori?
5. Apa anatomi dan fisiologi pada sistem sensori persepsi ?
1.3. Tujuan Makalah
1. Untuk memenuhi tugas mata kuliah Ilmu Biomedik Dasar
2. Menjelaskan apa itu sistem sensori persepsi
1
3. Untuk mengetahui apa saja anatomi dan fisiologi pada sistem sensori
persepsi
2
BAB II
PEMBAHASAN
2.1. Sistem Sensori Persepsi
Sensasi merupakan interpretasi otak terhadap impuls yang datang ke
otak dari saraf sensoris. Secara normal setiap reseptor akan dihubungkan oleh
serabut saraf dengan sistem saraf pusat, misalnya reseptor suhu menerima
impuls dingin maka reseptor tersebut akan mengubah energi suhu menjadi
impuls saraf yang akan disampaikan ke pusat sensasi suhu oleh serabut saraf
sensorik sehingga kita dapat merasakan dingin. Yang menentukan macam
sensasi bukanlah dari jenis stimulus melainkan terletak pada pusat sensasi apa
yang menerima impuls. (Farizha, 2019)
Pada dasarnya semua impuls saraf berjalan sama dari reseptor sensori ke
sistem saraf pusat, tetapi dihasilkan sensasi yang berbeda tergantung pada daerah
serebral korteks yang menerima impuls. Adanya adaptasi sensori menyebabkan
otak akan memprioritaskan adanya impuls sensorik yang masuk. Kemampuan
mengabaikan stimulus yang tidak penting disebut dengan adaptasi sensorik.
(Farizha, 2019)
Individu tidak mungkin dapat bereaksi terhadap semua stimulus yang
memasuki sistem saraf. Otak mencegah bombardir sensori dengan membuang
atau menyimpan informasi sensori. Individu biasanya bereaksi terhadapstimulus
yang palingbermakna pada saat itu. Setelah persepsi terhadap stimulus yang
sama berlanjut, individu akan berhenti beresponss, dan pengalaman sensori
menjadi tidak diperhatikan. Sebagai contoh, seseorang yang berkonsentrasi
dalam membaca buku tidak memperhatikan musik yang sedang terdengar di
sekitarnya. Fenomena adaptabilitas ini terjadi pada sebagian besar stimulus
sensori, kecuali pada stimulus nyeri. (Elsevier, 2017)
Keseimbangan antara stimulus sensori yang memasuki otak dengan
stimulus yang sebenarnya mencapai kesadaran dapat mempertahankan
kesejahteraan individu. Perubahan sensori terjadi jika individu mencoba
bereaksi terhadap setiap stimulus di lingkungannya atau jika variasi dan kualitas
stimulus tidak mencukupi. (Elsevier, 2017)
3
2.1.1. Reseptor Sensori
Reseptor sensori dapat diklasifikasikan berdasarkan jenis stimulus yang
menghasilkan respons pada reseptor. Secara luas, reseptor sensori meresons
salah satu dari empat rangsangan utama:
1. Bahan kimia (Chemoreceptors)
2. Suhu (Thermoreceptors)
3. Tekanan (Mechanoreceptors)
4. Cahaya (Photoreceptors)
Semua reseptor sensori mengandalkan salah satu dari empat kapasitas ini
untuk mendeteksi perubahan di lingkungan, tetapi dapat disesuaikan untuk
mendeteksi karakteristik spesifik masing-masing dalam fungsi sensorik tertentu.
Pada beberapa kasus, mekanisme aksi untuk reseptor tidak jelas. Sebagai contoh,
hyoreseptor yang merespons perubahan kelembaban dan osmoreseptor yang
merespons osmolaritas cairan dapat melakukannya melalui mekanisme
mechanosensory atau dapat mendeteksi karakteristik kimiawi dari lingkungan.
(Ardhina, 2020)
Reseptor sensori melakukan fungsi yang tak terhitung jumlahnya di tubuh
kita. Pada indra penglihatan, fotoeseptor batang dan kerucut merespons terhadap
intensitas dan waa cahaya. Pada indra pendengaran, reseptor mekanik dalam sel-sel
rambut telinga bagian dalam mendeteksi getaran yang dilakukan dari gendang
telinga. Pada indra perasa, neuron sensorik dalam indra perasa kita mendeteksi
kualitas kimiawi dari makanan termasuk rasa manis, kepahitan, asam, asin, dan
umami gurih). Pada indra penciuman, reseptor penciuman m molekuler dari aroma
wafting. Pada indra peraba mekanoreseptor di kulit dan jaringan lain merespons
variasi tekanan. (Ardhina, 2020)
4
atau menyimpan informasi di otak untuk digunakan di masa mendatang. Sistem
saraf harus utuh agar stimulus sensori mencapai pusat otak yang tepat dan agar
individu dapat mempersepsikan sensasi. Setelah menginterpretasikan makna
suatu sensasi, individu kemudian mampu untuk bereaksi terhadap stimulus.
(Elsevier, 2017)
Resepsi, persepsi, dan reaksi merupakan tiga komponen dari setiap
pengalaman sensori. Resepsi dimulai dengan stimulasi sel saraf yang disebut
reseptor, yang biasanya digunakan hanya untuk satu jenis stimulus, seperti
cahaya, sentuhan, rasa, atau suara. Dalam kasus indra khusus, reseptor
dikelompokkan bersama secara berdekatan atau ditempatkan di organ khusus
seperti bantalan pengecap lidah atau retina mata. Ketika terjadi impuls saraf,
impuls tersebut melalui sepanjang jalur menuju medula spinalis atau secara
langsung ke otak. Sebagai contoh, gelombang suara menstimulasi reseptor sel
rambut dalam organ Corti di dalam telinga, yang menyebabkan impuls melewati
sepanjang saraf kranial VIII menuju area akustik lobus temporal. Jalur saraf
sensori biasanya menyeberang untuk mengirimkan stimulus ke sisi yang
berlawanan dari otak. (Elsevier, 2017)
Persepsi atau kesadaran aktual terhadap sensasi unik tergantung pada
regio penerimaan di korteks serebral, di mana neuron khusus
menginterpretasikan kualitas dan sifat stimulus sensori. Persepsi terjadi ketika
individu menyadari adanya stimulus dan menerima informasi. Persepsi
mencakup integrasi dan interpretasi stimulus mengacu pada pengalaman.
Tingkat kesadaran individu memengaruhi persepsi dan interpretasi stimulus.
Setiap faktor yang menyebabkan penurunan kesadaran dapat mengganggu
persepsi sensori. Jika sensasi tidak lengkap, seperti penglihatan kabur atau jika
pengalaman masa lalu tidak adekuat untuk memahami stimulus seperti nyeri,
maka individu akan bereaksi tidak sesuai terhadap stimulus sensori. (Elsevier,
2017)
5
1. Otak
6
Thalamus berada diatas batang otak dekat pusat otak, dengan serabut
saraf memproyeksikan ke korteks serebral ke segala arah. Fungsinya termasuk
menyempaikan sinyal sensorik dan motorik ke korteks serebral dan mengatur
kesadaran, tidur, dan kewaspadaan. Ini kemudian berfungsi sebagai relay antara
berbagai area supkortikal dan korteks serebral. (Ardhina, Anatomi Fisiologi
Manusia, 2020)
b. Korteks Serebral
7
cara memotong atau megiris tubuh (manusia) kemudian dipelajari, dan diamati
menggunakan mikroskop. (Safrida, Anatomi Dan Fisiologi. Halaman 1, 2018)
Kata Fisiologi berasal dari bahasa yunani yaitu ilmu yang mempelajari
bagaimana suatu organisme melakukan fungsi utamanya. Fisiologi atau ilmu faal
adalah salah satu dari cabang biologi yang mempelajari biomolekul, sel,
jaringan, organ, sistem organ, dan organisme secara keseluruhan menjalankan
fungsi fisik dan kimiawinya untuk mendukung kehidupan. (Safrida, Anatomi
dan Fisiologi. Halaman 1, 2018)
Anatomi fisiologi adalah dua hal yang berkaitan erat satu dengan
yang lainnya baik secara teoritis maupun secara praktikal, sehingga muncul suatu
konsep: "semua fungsi yang spesifik dibentuk dari struktur yang spesifik". (Safrida,
Anatomi dan Fisiologi. Halaman 1, 2018)
8
lakrimal ke sudut medial mata, di mana air mata mengalir di atas konjungtiva,
membersihkan partikel asing. (Ardhina, 2020)
1. Bagian Mata:
a. Superior Rectus Muscle, adalah otot mata bagian atas yang berfungsi
menggerakkan mata kita ke atas
b. Sklera, adalah bagian pelindung mata yang berwarna putih di bagian luar
bola mata. Sklera memiliki membran yang keras dan berfungsi untuk
memberi bentuk bola mata. Sklera dilapisi oleh konjugtiva yang
direfleksikan ke bagian dalam kelopak mata
c. Iris, adalah pigmen yang kita bisa melihat warna coklat atau hitam atau
berwarna biru jika orang eropa. Iris adalah bagian berwarna pada mata,
Iris terletak di antara kornea dan lensa dan membagi ruangan di antaranya
menjadi bilik mata anterior dan bilik mata posterior. Iris tersusun atas
jaringan otot dengan susunan.
d. Pupil adalah bagian mata yang melekat yang berbentuk lingkaran. Pupil
terletak setelah iris dan seperti muara yang terletak di bagian sentral.
Pupil merupakan bagian mata yang akan berkontraksi (menyempit)
untuk mencegah terlalu banyak cahaya yang masuk ke bahan mata. Dan
juga dilatasi (membesar) bila cahaya yang masuk kurang agar cahaya
dapat sampai ke retina mata. serat sirkular dan serat radiasi. Serat-serat
yang melingkar berfungsi untuk kontraksi pupil dan dilatasi pupil
e. Kornea adalah bagian anterior lapisan fibrosa mata, yang bersifat
transparan dan dapat tembus oleh cahaya. Dengan adanya kornea, cahaya
dapat dibelokkan agar dapat fokus ke bagian mata yaitu retina.
f. Conjunctiva, lapisan tipis bening yang menghubungkan sklera dengan
kornea. Konjungtiva merupakan lapisan mukosa (selaput lendir) yang
melapisi permukaan palpebra bagian dalam dan sklera. Beberapa macam
obat dapat diserap melalui konjungtiva. Konjungtiva mengandung
kelenjar musin yang bersifat membasahi bola mata terutama kornea.
Konjungtiva dibagi menjadi 3 bagian yaitu:
9
1) Konjungtiva bulbi adalah konjungtiva yang menutup bagian depan
sklera;
2) Konjungtiva palpebral adalah konjungtiva yang menutup palpebr dari
dalam; dan
3) Konjungtiva forniks adalah konjungtiva terletak antara konjungtiva
bulbi dan palpebra.
g. Inferior Rectus Muscle adalah otot mata bagian bawah.
h. Koroid merupakan bagian pada mata yang melapisi seluruh mata kecuali
bagian depan mata. Koroid berwarna coklat gelap dan memiliki fungsi
untuk menyuplai darah ke bagian mata lainnya khususnya retina.
i. Vitreous chamber adalah aquos humor yang beruap seperti jel/gel yang
mengisi bola mata kita
j. Retina adalah lapisan yang akan menerima sinar yang di terima oleh mata
kita. Retina adalah bagian mata yang terletak paling dalam, yang
merupakan membran yang tersusun atas serabut dan sel saraf batang
(rodus) dan sel saraf kerucut (sel konus) yang memiliki fungsi untuk
menerima sinar cahaya.
k. Fovea centralis, daerah di retina yang paling tinggi resolusinya untuk
mendapatkan sinar yang masuk ke mata.
l. Optic Nerve adalah saraf mata yang menhantarkan sinar ke otak untuk di
terjemahkan sebagai penglihatan yang kita lihat saat ini.
m. Makula Lutea adalah area oval yang berwarna kekuningan, dan pada
bagian ini hanya terdapat sel kerucut (sel konus) dan merupakan titik
penglihatan paling sempurna. (Ayuda, 2022)
10
2.2.2. Indra Pendengaran
11
Telinga tengah juga terhubung ke faring melalui tabung pendengaran
(tabung Eustachius) yang membantu menyeimbangkan tekanan udara melintasi
membran timpani.
Secara fisiologis pendengaran adalah proses di mana telinga mengubah
getaran suara dari lingkungan eksternal menjadi impuls saraf yang disampaikan
ke otak yang kemudian ditafsirkan sebagai suara. Suara dihasilkan ketika benda
bergetar, seperti senar gitar yang dipetik, menghasilkan pulsa tekanan molekul.
udara yang bergetar, lebih dikenal sebagai gelombang suara.
Telinga dapat membedakan berbagai aspek subjektif dari suara, seperti
kenyaringan dan nada, dengan mendeteksi dan menganalisis karakteristik fisik
gelombang yang berbeda. Pitch adalah persepsi frekuensi gelombang suara-yaitu,
jumlah panjang gelombang yang melewati titik tetap dalam satuan waktu. (Ardhina,
2020)
2.2.3. Indra Pengecap
12
b. Fungiform papillae berada di dua pertiga anterior lidah, masing-masing
berisi satu hingga delapan indra perasa dan reseptor untuk suhu dan
tekanan.
c. Circumvallate papillae mengandung 100 inedra perasa dan membentuk
V di dekat batas posterior lidah. (Ardhina, 2020)
2.2.4. Indra Penciuman
13
dikhususkan untuk mendeteksi bau tertentu. Ketika aroma mengikat dengan
reseptor yang mengenali aroma tersebut, neuron sensorik terikat dengan reseptor
terstimulasi. Indra penciuman ini adalah satu satunya informasi sensorik yang
langsung ke cerebral cortex, sedangkan sensasi lain melalui thalamus). (Ardhina,
2020)
2.2.5. Indra Peraba
14
3. Badan Krause dan badan Ruffini yang merupakan reseptor dingin dan panas.
(Farizha, 2019)
15
BAB III
PENUTUP
3.1. Kesimpulan
Pada dasarnya semua impuls saraf berjalan sama dari reseptor sensori ke
sistem saraf pusat, tetapi dihasilkan sensasi yang berbeda tergantung pada daerah
serebral korteks yang menerima impuls. Adanya adaptasi sensori menyebabkan
otak akan memprioritaskan adanya impuls sensorik yang masuk. Kemampuan
mengabaikan stimulus yang tidak penting disebut dengan adaptasi sensorik.
Persepsi terjadi ketika individu menyadari adanya stimulus dan menerima
informasi. Persepsi mencakup integrasi dan interpretasi stimulus mengacu pada
pengalaman.
3.2. Saran
Makalah ini memang belum sempurna dan masih terdapat kesalahan dari
penulis, penulis sangat mengharapkan kritik dan saran yang sifatnya
membangun dari pembaca untuk perbaikan makalah ini semoga tugas makalah
ini bisa memberikan manfaat untuk kita semua.
16
DAFTAR PUSTAKA
17
LAMPIRAN SISTEM SENSORI PERSEPSI
18
19
20
21
22
23
24
25
26
27
28
29
30
31
32
33
34
35
36
37
38
39
40