Anda di halaman 1dari 155

RUNDOWN ACARA PELATIHAN REVIU DOKUMEN PERENCANAAN PEMBANGUNAN DAERAH

Hari/Tanggal Jam Materi


Kamis, 14 Desember 2023 14.00-18.00 Peserta datang dan check in hotel
18.00-21.00 Makan Malam
Jum’at, 15 Desember 2023 08.00-08.30 Registrasi
08.30-09.00 Pembukaan
09.00-09.15 Coffee Break
Peran Inspektorat dalam Proses Perencanaan dan
09.15-10.00
Penganggaran Daerah - Consultancy & Assurance
Peran Inspektorat dalam Proses Perencanaan dan
10.00-10.45
Penganggaran Daerah - Consultancy & Assurance
Teknik Reviu Dokumen RPJMD & Renstra PD - Penentuan
10.45-11.30
Kerangka Pendanaan & Pagu Indikatif Program
11.30-13.00 ISHOMA
Teknik Reviu Dokumen RPJMD & Renstra PD - Penentuan
13.00-13.45
Kerangka Pendanaan & Pagu Indikatif Program
Teknik Reviu Dokumen RKPD & Renja - Penentuan Kerangka
13.45-14.30
Pendanaan & Pagu Indikatif Kegiatan/Sub Kegiatan
Teknik Reviu Dokumen RKPD & Renja - Penentuan Kerangka
14.30-15.15
Pendanaan & Pagu Indikatif Kegiatan/Sub Kegiatan
15.15-15.30 Coffee Break
15.30-16.15 Pelaporan, Pemantauan, dan Tindak Lanjut Hasil Reviu
16.15-17.00 Pelaporan, Pemantauan, dan Tindak Lanjut Hasil Reviu
Sabtu, 16 Desember 2023 08.00-08.15 Registrasi
08.15-09.00 Pengantar Perencanaan Pembangunan Daerah
09.00-09.15 Coffee Break
Tata Cara Perencanaan, Pengendalian dan Evaluasi
09.15-10.00
Pembangunan Daerah
Tata Cara Perencanaan, Pengendalian dan Evaluasi
10.00-10.45
Pembangunan Daerah
Teknik Reviu Dokumen RPJPD - Sistematika, Subtansi, dan
10.45-11.30
Logic Frame
11.30-13.00 ISHOMA
Teknik Reviu Dokumen RPJMD - Sistematika, Subtansi, dan
13.00-13.45
Logic Frame
Teknik Reviu Dokumen Renstra PD - Sistematika, Subtansi,
13.45-14.30
dan Logic Frame
Teknik Reviu Dokumen RKPD - Sistematika, Subtansi, dan
14.30-15.15
Logic Frame
15.15-15.30 Coffee Break
Teknik Reviu Dokumen Renja PD - Sistematika, Subtansi,
15.30-16.15
dan Logic Frame
18.00-21.00 Makan Malam
Minggu, 17 Desember 2023 08.00-12.30 Peserta check out
12.30-13.00 Peserta pulang
12/12/23

PELATIHAN REVIU DOKUMEN PERENCANAAN


PEMBANGUNAN

PERAN APIP DALAM PERENCANAAN &


PENGANGGARAN DAERAH
Muhammad Syam Kusufi, SE., M.Sc., CFrA., CTT.,
CSRS., CRP., CRMP (AAPM-USA), CPAT.

Internal Audit Vs External Audit

External Audit Internal Audit

• Certified Internal Auditor


• Certified Public Accountant • International Professional
• International Standard of Practice Framework
Auditing • Assurance and Consulting
• Assurance on Financial
Statement • Report to Audit Committee
• Report to Shareholder • Employee within the
organization
• Hire based on Engagement
• Various educational
• Mostly accounting background background

1
12/12/23

Internal Auditing by IIA Definition


Internal auditing is an independent, objective assurance and
consulting activity designed to add value and improve an
organization's operations. It helps an organization
accomplish its objectives by bringing a systematic,
disciplined approach to evaluate and improve the
effectiveness of risk management, control, and governance
processes.

Internal Audit Milestone

The birth of m odern Sarbanes


2017 IIA
internal auditing with O xley
Integrated Audits Standards
the establishm ent of the
Data and SM E Support Update
IIA
Analytics

1941 199 200 201


2 2 8
IT Internal Supplem entary Cyber
CO SO Integrated Audit Guidance following Risk
Control the Global Financial
Fram ework Crisis

Current Role: Tomorrow Role:


Previous Role:
ASSURANCE ASSURANCE
ASSURANCE
CONSULTING CONSULTING INSIGHT

2
12/12/23

Assurance and Consulting


qAssurance:
An objective examination of evidence for the purpose of providing
an independent assessment on governance, risk management, and
control processes for the organization. Examples may include
financial, performance, compliance, system security, and due
diligence engagements.

qConsulting:
Advisory and related client service activities, the nature and scope of
which are agreed with the client, are intended to add value and
improve an organization’s governance, risk management, and
control processes without the internal auditor assuming
management responsibility. Examples include counsel, advice,
facilitation, and training

International
Professional Practices
Framework
Mission
M andatory
Guidance

Core Principles

The addition of a:
Definition
Code of Mission of Internal Audit
Ethics “To enhance and protect
Standards
organizational value by providing
Implementation Guidance risk-based and objective
assurance, advice and insight.”
Supplemental Guidance

Recom m ended
Guidance

3
12/12/23

Code of Ethics
• Integrity: The integrity of internal auditors establishes trust and
thus provides the basis for reliance on their judgment.
• Objectivity: Internal auditors exhibit the highest level of
professional objectivity in gathering, evaluating, and
communicating information about the activity or process being
examined. Internal auditors make a balanced assessment of all
the relevant circumstances and are not unduly influenced by their
own interests or by others in forming judgments.
• Confidentiality: Internal auditors respect the value and
ownership of information they receive and do not disclose
information without appropriate authority unless there is a legal
or professional obligation to do so.
• Competency: Internal auditors apply the knowledge, skills, and
experience needed in the performance of internal audit services.

Force
(to
Risk make)
Uncertain No Opportun
ty ity
Condition
Desirable Affect to Yes REWARD
Objectives
?
Events
Undesira Affect to Yes RISK
ble Objectives?
No Threat

Risk is the undesirable effect of uncertainty on achieving objectives


(Risiko adalah efek yang tidak diharapkan pada keadaan yang tidak pasti
saat ingin mencapai tujuan)

4
12/12/23

Risk Management Framework


ISO 31000: 2009

Risk Management Maturity Model


RISK Risk management and internal control fully
Level 5 ENABLED embedded into the operations

RISK Enterprise-wide approach to risk management


Level 4 MANAGED developed and communicated

RISK Strategies and policies in place and communicated.


Level 3 DEFINED Risk appetite defined

RISK
Level 2 AWARE
Scattered silo approach to risk management

RISK No formal approach developed for risk management


Level 1 NAIVE

10

5
12/12/23

Internal Audit Role in Risk Management


Legitimate Internal Audit
Core Internal Audit Roles: Roles with Safeguards: Roles Internal Audit Should
1) Giving Assurance on the 1) Facilitating identification & Not Undertake:
Risk Management process evaluation of risks 1) Setting the Risk Appetite
2) Giving Assurance that 2) Coaching management in 2) Imposing Risk Management
Risk are correctly responding to risks process
evaluated 3) Coordinating ERM activities 3) Management assurance on
4) Consolidated reporting on risks
3) Evaluating Risk
risks 4) Taking decisions on risk
Management process 5) Maintaining and developing responses
4) Evaluating the reporting the ERM framework 5) Implementing Risk Response
of key risks 6) Championing establishment on Management behalf
5) Reviewing the of ERM 6) Accountability for Risk
management of key risks 7) Developing ERM strategy for Management
Board approval

11

Internal Audit Capability Model

12

6
12/12/23

Internal Audit: Who?


1. Internal auditors are key to an organization’s success in
today’s business world.
2. Professionals with an in-depth understanding of the
business culture, systems, and processes.
3. Diversity of knowledge gives internal auditors a broad
perspective on the organization.
4. Education and expertise can differ broadly. They come
from diverse areas such as engineering, operations,
finance, and information technology.

13

Internal Audit: Who?


5. A valuable resource to executive management and boards
of directors in accomplishing overall goals and objectives,
as well as in strengthening internal controls and
organizational governance.
6. Provide objective, independent, professional advice to
management and strive for continuous improvement.
7. Have extensive knowledge of computer systems and the
Internet, regardless of background or industry.

14

7
12/12/23

Apa Itu Manajemen Risiko?


Pengertian Manajemen Risiko
q Risiko : dampak dari ketidakpastian terhadap pencapaian tujuan organisasi;

q Manajemen Risiko : pendekatan sistematis yang meliputi budaya, proses, dan struktur untuk
menentukan tindakan terbaik terkait risiko. Sebuah proses untuk mengidentifikasi, menilai,
mengelola, dan mengendalikan kejadian atau situasi potensial, untuk memberikan
kepastian yang layak mengenai pencapaian tujuan-tujuan organisasi;

q Proses Manajemen Risiko : penerapan kebijakan, prosedur, dan praktik manajemen yang
bersifat sistematis atas aktivitas komunikasi dan konsultasi, penetapan konteks, identifikasi
risiko, analisis risiko, evaluasi risiko, mitigasi risiko, serta pemantauan dan reviu;

q Risiko kunci : risiko yang sangat penting untuk dikelola bagi keberhasilan pencapaian
tujuan organisasi;

q Pengendalian internal : sebuah proses yang mengurangi kemungkinan terjadinya risiko yang
merupakan sebuah rangkaian proses operasional yang terus menerus dilaksanakan di
seluruh bagian organisasi;

q Pengendalian internal dipandang sebagai sebuah pondasi bagi manajemen risiko yang baik.,

15

Tujuan Manajemen Risiko


q Melaksanakan fungsi manajemen risiko di entitas untuk memastikan
semua risiko yang dihadapi organisasi sehingga dapat dikelola
dengan efektif dan efisien secara menyeluruh (terintegrasi) agar
VMTS organisasi dapat tercapai dan sesuai dengan prinsip-prinsip
manajemen risiko.

Tujuan Manajemen Risiko TIDAK untuk menghilangkan risiko,


jika Anda berusaha untuk menghilangkan risiko sampai nol, anda
berada dalam proses untuk membangkrutkan
Perusahaan/Instansi Anda.

16

8
12/12/23

Tujuan Penerapan Manajemen Risiko


q Meningkatkan kemungkinan pencapaian tujuan dan peningkatan
kinerja;

q Mendorong manajemen yang proaktif;

q Memberikan dasar yang kuat dalam pengambilan keputusan dan


perencanaan;

q Meningkatkan efektifitas alokasi dan efisiensi penggunaan sumber


daya organisasi;

q Meningkatkan kepatuhan kepada ketentuan;

q Meningkatkan kepercayaan para pemangku kepentingan; dan

q Meningkatkan ketahanan organisasi.

17

Manfaat Penerapan Manajemen Risiko


q Berkurangnya kejutan;

q Eksploitasi peluang;

q Meningkatnya perencanaan, kinerja, dan efektifitas organisasi;

q Meningkatnya hubungan dengan pemangku kepentingan;

q Meningkatnya mutu informasi untuk pengambilan keputusan;

q Meningkatnya reputasi;

q Perlindungan bagi pimpinan;

q Meningkatnya kualitas akuntabilitas dan tata kelola (governance)


organisasi.

18

9
12/12/23

Prinsip Penerapan Manajemen Risiko


Penerapan Manajemen Risiko harus memenuhi prinsip-prinsip sbb:
q Berkontribusi dalam pencapaian tujuan dan peningkatan kinerja;
q Menjadi bagian dari proses organisasi secara keseluruhan;
q Membantu pengambilan keputusan;
q Memperhitungkan ketidakpastian;
q Sistematis, terstruktur dan tepat waktu;
q Berdasarkan informasi terbaik yang tersedia;
q Disesuaikan dengan keadaan organisasi;
q Memperhitungkan faktor manusia, dan budaya organisasi;
q Transparan dan inklusif;
q Dinamis dan tanggap terhadap perubahan, dan perbaikan yang terus menerus.

19

Faktor Keberhasilan Penerapan


Manajemen Risiko
q Adanya komitmen terhadap kebijakan, proses, dan rencana tindakan terkait dengan penerapan manajemen risiko;

q Adanya struktur yang jelas dan kerangka acuan yang dapat dijadikan pedoman dalam penerapan manajemen
risiko;

q Adanya kebijakan pengelolaan risiko (risk management policy) yang merinci tugas dan tanggung jawab dari
pimpinan dan staf;

q Adanya pelatihan untuk seluruh pimpinan dan staf, baik itu pelatihan manajemen risiko secara umum untuk
tujuan risk awareness maupun pelatihan yang lebih detail dengan tujuan untuk menjalankan proses manajemen
risiko;

q Adanya sumber daya yang mencukupi untuk penerapan manajemen risiko;

q Adanya pemantauan yang terus menerus mengenai status pengelolaan risiko;

q Adanya penguatan (reinforcement) yang mencakup KPI, evaluasi individual, remunerasi dan sanksi;

q Adanya kesadaran dari setiap orang di lingkungan organisasi terhadap prinsip-prinsip pengelolaan risiko untuk
menciptakan kultur/budaya yang tepat dan memahami manfaat yang dapat diperoleh dari pengelolaan risiko yang
efektif.

20

10
12/12/23

Tantangan Penerapan Manajemen Risiko


q Keengganan untuk berubah (resistance to change);

q “Persetujuan lisan”, tetapi tidak konsisten atau malah “melakukan perlawanan


diam-diam”;

q Kebutuhan akan pemimpin perubahan (change leaders);

q Program manajemen perubahan;

q Struktur organisasi yang kurang mendukung;

q Komitmen manajemen (political will & management policies);

q Kejelasan akuntabilitas organisasi;

q Kejelasan sistem prosedur, alur pelaporan, pengawasan, ukuran kinerja, dan sanksi
terhadap pelanggaran.

21

Tingkat Kematangan Manajemen Risiko

22

11
12/12/23

Tingkat Kematangan Manajemen Risiko


q Ad Hoc : pengelolaan risiko dilakukan hanya pada saat ada kebutuhan atau
masalah;

q Initial : mulai ada kesadaran atas kebutuhan untuk pengelolaan risiko. Setiap unit
kerja membentuk manajemen risikonyo sendiri. Tingkat penerapan berbeda-beda;

q Managed : organisasi membentuk unit manajemen risiko yang bertanggung jawab


untuk mengelola risiko. Pengelolaan risiko cenderung sentralistik;

q ERM : pengelolaan menyeluruh atas risiko organisasi dengan melibatkan setiap


fungsi kerja dengan dikoordinasi dan diagregasi oleh fungsi manajemen risiko.

23

Definisi Internal Audit


q Kegiatan assurance dan
konsultasi yang independen dan
obyektif yang dirancang untuk
memberi nilai tambah dan
peningkatan operasi suatu
organisasi;

q Fungsi internal audit membantu


organisasi mencapai tujuannya
melalui pendekatan sistematis
dan terstruktur untuk
mengevaluasi dan meningkatkan
efektifitas manajemen risiko,
pengendalian, dan proses tata
kelola.

24

12
12/12/23

Pergeseran Fungsi Internal Audit


q ASSURANCE, pemeriksaan secara obyektif suatu bukti untuk tujuan memberikan penilaian
independen atas tata kelola, manajemen risiko, dan proses pengendalian organisasi. Salah satu
bentuk kegiatan assurance adalah kegiatan audit dengan menggunakan metodologi berbasis risiko
(audit internal berbasis risiko);

q CONSULTANCY, pemberian pelayanan secara profesional oleh internal auditor melalui evaluasi
yang sistematis dan disiplin (konseptual) dari kebijakan, prosedur dan operasi manajemen yang
dijalankan untuk memastikan tercapainya tujuan organisasi, dan melalui rekomendasi untuk
perbaikan. Pekerjaan konsultasi tersebut memberikan kontribusi pendapat internal auditor atas
manajemen risiko, pengendalian, dan tata kelola organisasi.,

25

Definisi Audit Internal Berbasis Risiko


q Metodologi audit yang dilakukan oleh auditor internal untuk memberikan
suatu opini yang independen dan obyektif kepada manajemen organisasi
apakah risiko – risiko yang dikelola oleh manajemen telah berada pada
tingkat yang diterima (appetite risk).

26

13
12/12/23

Tujuan Audit Internal Berbasis Risiko

27

Manfaat Audit Internal Berbasis Risiko

28

14
12/12/23

Perbandingan AIBMR Vs Traditional AI

29

Perbandingan AIBMR Vs Traditional AI

30

15
12/12/23

Perbandingan AIBMR Vs Traditional AI

31

Perbandingan AIBMR Vs Traditional AI

32

16
12/12/23

PELATIHAN REVIU DOKUMEN PERENCANAAN PEMBANGUNAN

Penentuan Kerangka Pendanaan &


Pagu Indikatif Program

Muhammad Syam Kusufi, SE., M.Sc., CFrA.,


CTT., CSRS., CRP., CRMP (AAPM-USA), CPAT.

Goals of Presentation

A. Analisis & Identifikasi Kerangka Pendanaan


Menyusun dan memproyeksikan APBD suatu kabupaten/kota/propinsi

B. Teknik Penentuan Pagu Pendanaan


Menyusun dan menentukan pagu program suatu kabupaten/kota/propinsi

Materi A berkaitan dengan Bab III : Gambaran Keuangan Daerah


Materi B berkaitan dengan Bab VII : Kerangka Pendanaan Pembangunan dan Program
Perangkat Daerah

1
12/12/23

Analisis & Identifikasi Kerangka


Pendanaan

Kondisi perekonomian global dan


Analisa keuangan daerah
nasional

Kondisi perekonomian daerah Kebijakan keuangan masa lalu

Kinerja keuangan daerah (kinerja Proyeksi pendapatan dan belanja 5


pelaksanaan APBD tahun mendatang

ISI BAB III RPJMD


PERMENDAGRI NOMOR 86 TAHUN 2017: Lampiran Hal 371 – 377

2
12/12/23

ISI BAB III RPJMD


PERMENDAGRI NOMOR 86 TAHUN 2017: Lampiran Hal 371 – 377

ISI BAB III RPJMD


PERMENDAGRI NOMOR 86 TAHUN 2017: Lampiran Hal 371 – 377

3
12/12/23

ISI BAB III RPJMD


PERMENDAGRI NOMOR 86 TAHUN 2017: Lampiran Hal 371 – 377

ISI BAB III RPJMD


PERMENDAGRI NOMOR 86 TAHUN 2017: Lampiran Hal 371 – 377

4
12/12/23

ISI BAB III RPJMD


PERMENDAGRI NOMOR 86 TAHUN 2017: Lampiran Hal 371 – 377

v Bagaimana dengan pembahasan tentang gambaran perekonomi nasional dan global?


Perekonomian daerah? Di dalam Permendagri 86/2017 tidak ada sub bahasan mengenai isu
perekonomian di Bab III, berbeda halnya dengan yang ada di RKPD.
v Meskipun sebenarnya penting untuk mengetahui perkembangan perekonomian daerah dan
bagaimana proyeksinya selama 5 tahun ke depan.
v Penting bagi Pemda untuk melakukan proyeksi indikator makroekonomi daerah untuk penyusunan
dokumen perencanaan
Contoh: Dwiputri, I., Kusufi, M., & Allo, A. (2020). Projections of Regional Macroeconomic Conditions
using the Univariate Forecasting Method. Economics Development Analysis Journal, 8(3), 329-342.
https://doi.org/10.15294/edaj.v8i3.30188
Free Download : https://journal.unnes.ac.id/sju/index.php/edaj/article/view/30188

Kedudukan Anggaran dalam


Penyusunan RPJMD

10

5
12/12/23

Bagaimana kita memandang


anggaran?
vAkuntansi: bersifat administratif dan informasinya untuk
manajemen (internal dan fleksibel);
vEkonomi: faktor kendala pencapaian utilitas (kepuasan);
vPolitik dan pemerintahan: kesepakatan antara pemerintah
dengan rakyatnya, dan bentuk legitimasi pemerintah
berkuasa atas sumber daya yang ada di daerahnya;
vSosial: gambaran kesejahteraan (pendidikan, kesehatan,
ekonomi, budaya);
vTeknik: gambaran pembangunan infrastruktur daerah
(bentuk, kualifikasi, dll).

11

Bagaimana kita memandang


anggaran?
vPerlu memahami karakteristik organisasi dan
lingkungannya;
vPemerintah termasuk dalam domain organisasi sektor
publik;
vDalam organisasi sektor publik, anggaran adalah focal point
dan merupakan inti dari pengelolaan keuangannya,
sehingga pelaporan keuangan organisasi sektor publik
tidak bisa lepas dari anggaran;
vOleh karena itu, informasi anggaran tidak hanya menjadi
konsumsi manajemen, melainkan juga menjadi konsumsi
publik (eksternal);

12

6
12/12/23

Kedudukan anggaran dalam RPJMD?


vInformasi apa yang dibutuhkan dalam RPJMD?
vSiapakah yang seharusnya menjadi perencana keuangan scr
kelembagaan? (instansi)
vApa manfaatnya jika perencanaan keuangan jangka menengah
sudah baik? Dan apakah dampaknya jika tidak memadai?
vDll.

13

Kedudukan anggaran dalam RPJMD?


vAnggaran : membandingkan antara rencana dengan
realisasinya;
vJadi, proses perencanaan menjadi tahapan paling penting dan
menentukan dalam mencapai tujuan penganggaran;
vPerencanaan daerah:
1. Menjabarkan visi menjadi misi;
2. Menjabarkan misi menjadi tujuan dan sasaran;
3. Menjabarkan tujuan dan sasaran menjadi program prioritas;
4. Menentukan indikator kinerja dan target program prioritas;
5. Menentukan berapa anggarannya???.

14

7
12/12/23

Kedudukan anggaran dalam RPJMD?


v RPJMD adalah perencanaan untuk 5 tahun, sehingga perencanaan
anggaran juga ditentukan untuk 5 tahun mendatang;
v Maka, pertanyaannya adalah apakah perencanaan program prioritas
mengikuti anggaran? Atau, anggaran mengikuti program prioritas?;
v Anggaran merupakan faktor kendala (budget constraint), namun
demikian dalam konteks penyusunan RPJMD program prioritas tidak
didasarkan pada kemampuan anggaran;
v Melainkan, RPJMD seharusnya merupakan dokumen yang
memfasilitasi “dialog” antara kondisi ideal yang ingin dicapai dengan
kondisi riil yang ada dan kemampuan sumber daya daerah.

15

Kedudukan anggaran dalam RPJMD?


vApakah sumber daya itu? Dan apa saja? Apakah cukup
dikatakan hanya keuangan?
vJadi anggaran dalam RPJMD hanya bersifat indikatif saja
dan diposisikan sebagai salah satu sumber daya yang dapat
“membantu” merealisasikan pencapaian sasaran program
prioritas.
vJadi, rancangan anggaran tidak harus menghasilkan
surplus atau berimbang, namun diperkenankan untuk
defisit.

16

8
12/12/23

Sinkronisasi Kapasitas Fiskal – Visi –


Program Prioritas – Target Kinerja

17

Sinkronisasi Kapasitas Fiskal – Target Kinerja Program Prioritas

v Biasanya kerangka pendanaan ditentukan berdasarkan


proyeksi trend pertumbuhan elemen anggaran (pendapatan,
belanja, dan pembiayaan) 5 tahun terakhir;
v Perencanaan biasanya hanya berorientasi pada perencanaan
pengeluaran, namun perencanaan penerimaan tidak memiliki
porsi pembahasan dan kajian yang memadai dalam RPJMD;
v RPJMD seharusnya memberikan arahan yang jelas tentang
pencapaian kinerja penerimaan daerah, terutama PAD, tidak
hanya berdasarkan prosentase tertentu yang tidak berdasar
(inkremental);

18

9
12/12/23

Sinkronisasi Kapasitas Fiskal – Target Kinerja Program Prioritas

v Dalam RPJMD seharusnya juga melakukan kajian atas kinerja


pengelolaan SiLPA;
v Semakin lama SiLPA semakin meningkat, hal ini menggambarkan
kinerja penyerapan anggaran, efektifitas dan efisiensi kegiatan;
v Fenomena tentang “gunggungan” SiLPA pada Pemda berbanding
terbalik dengan fenomena “defisit” APBN, dan ini telah
mendapatkan perhatian dari BKF;
v Perencanaan yang baik akan menghasilkan penganggaran yang
baik;
v Anggaran berbasis kinerja (performance-based budgeting)
memiliki korelasi dengan perencanaan berbasis hasil (outcome-
based planning);

19

Sinkronisasi Kapasitas Fiskal – Target Kinerja Program Prioritas

v Dalam konsep anggaran berbasis kinerja, pagu anggaran


seharusnya ditentukan secara wajar yang didasarkan pada output
program & kegiatan – analisis standar belanja (ASB) – standar
satuan harga;
v Sehingga kapasitas fiskal dapat ditentukan secara wajar;
v Pengeluaran pembiayaan juga seharusnya dikaji dan dibahas
dalam RPJMD, terutama terkait dengan kebijakan penyertaan
modal;
v Jika dikaitkan dengan struktur APBD, penyertaan modal
seharusnya dilakukan jika dalam kondisi surplus anggaran,
namun semua pemda melakukan penyertaan modal dengan
kondisi defisit anggaran.

20

10
12/12/23

Sinkronisasi Kapasitas Fiskal – Target Kinerja Program Prioritas

v Termasuk dalam RPJMD seharusnya telah dikaji mengenai


kebijakan pendirian atau penguatan BUMD;
v Dalam RPJMD seharusnya juga dilakukan evaluasi terhadap
implementasi RPJMD periode sebelumnya, serta konsistensi dan
keberlanjutan dalam rancangan RPJMD yang baru;
v Sinkronisasi antara RPJMD – RKPD – RAPBD, sbb:

21

SINKRONISASI PENYUSUNAN RANCANGAN APBD


(UU 17/2003, UU 25/2004 UU 32/2004, UU 33/2004)

RPJMD RPJM

5 tahun 5 tahun
Renstra
SKPD
5 tahun
1 tahun 1 tahun

Renja
RKPD RKP
SKPD
1 tahun 1 tahun

Dibahas bersama
DPRD
KUA PPAS

NOTA KESEPAKATAN PIMPINAN DPRD DGN


KDH

PEDOMAN
RKA-SKPD PENYUSUNAN
RKA-SKPD

TAPD

RAPERDA
1 tahun
APBD

22

11
12/12/23

Perubahan Sistem Penganggaran di Indonesia

Sistem Tradisional UU 17/2003 tentang Keuangan


Negara
• Kinerja diukur atas jumlah • Kerangka Penganggaran
uang yang dikeluarkan Jangka Menengah;
• Kinerja tidak diukur atas • Sistem Anggaran Terpadu
keluaran suatu kegiatan (unified budget);
• Tidak ada indikasi bahwa • Sistem Klasifikasi Anggaran
output telah tercapai menurut Unit Organisasi,
• Anggaran secara incremental Fungsi, Sub-Fungsi, Program,
tidak pernah di-reevaluasi dan Kegiatan; dan
• Anggaran Berbasis Kinerja

23

Anggaran
Berdasarkan Prestasi Kinerja

capaian kinerja

indikator kinerja

Penyusunan anggaran
berdasarkan prestasi kinerja
dilakukan berdasarkan analisis standar belanja
ditetapkan
dengan
standar satuan harga keputusan
kepala daerah

standar pelayanan minimal

24

12
12/12/23

Skema Keterkaitan Instrumen-instrumen dalam Sistem ABK


Rencana Strategis

Rencana Kinerja

Anggaran Berbasis Kinerja (ABK)

Analisis Standar Belanja (ASB)


Standar Pelayanan
Minimal (SPM) Urusan Wajib Urusan Lainnya
Tolak Ukur Kinerja

Pelayanan Publik Pelayanan Publik

Sumber: Deputi Pengawasan Bidang Penyelenggaraan Keuangan Daerah

25

25
ASB untuk Perencanaan

v Bisakah ASB dijadikan standar dalam tingkat program untuk


penentuan pagu indikatif dalam RPJMD dan RKPD?;
v Apabila ASB digunakan untuk menentukan kewajaran pagu
untuk tingkat kegiatan, maka seharusnya ASB dapat
dikembangkan untuk penentuan pagu indikatif untuk tingkat
program;

26

13
12/12/23

HUBUNGAN PROGRAM DAN KEGIATAN


DENGAN TOLOK UKUR KINERJA
POLA PIKIR PERMENDAGRI No 86 Tahun 2017

SASARAN 5 TAHUN SASARAN 1 TAHUN

OUTCOME / HASIL OUTCOME / HASIL


1. Prosentase (%) PROGRAM
1. Prosentase (%)
2. Rasio
2. Rasio • Kegiatan/Sub
3. Kuantitas, Jumlah
Kegiatan 1
3. Kuantitas, Jumlah
• Kegiatan/Sub
Kegiatan 2
• Dst……..

KELUARAN
• Kuantitas
• Jumlah

27

Teknik Perhitungan Kapasitas Riil


Kemampuan Keuangan Daerah untuk
Mendanai Pembangunan Daerah

28

14
12/12/23

KONSEP PENGANGGARAN
ANGGARAN
PENERIMAAN PENGELUARAN

ANGGARAN
PENERIMAAN PENGELUARAN
Pendapatan + Penerimaan Pembiayaan Belanja + Pengeluaran Pembiayaan

PEMBIAYAAN

29

APA ITU KERANGKA PENDANAAN?


1. Membandingkan
antara target
dengan realisasi
1. Kinerja
Keuangan Daerah
2.Melihat Proporsi & Menunjukkan
Kontribusi Pola

Pendapatan
Daerah
Sisa Lebih Menentukan 3.Melihat
(Riil) Perkembangan di
Perhitungan Proyeksi Masa Lalu
Dana Cadangan Anggaran Kemampuan Riil
Pendanaan Daerah
utk Pembangunan
Pengeluaran
Wajib & Mengikat
Daerah
serta Prioritas
Utama

Rationalization
2. Estimation
3. & Judgement
Rata-rata
Pertumbuhan
Menghitung Adjustment Profesional
Proyeksi Judgement

Existing
Condition

30

15
12/12/23

Menentukan Kapasitas Fiskal Riil


v Kapasitas riil kemampuan keuangan daerah adalah kapasitas anggaran
daerah yang dapat digunakan untuk mendanai program pembangunan
daerah, baik yang prioritas maupun non prioritas;

v Kapasitas riil keuangan daerah diperoleh dari:

Total proyeksi penerimaan daerah = proyeksi pendapatan daerah + proyeksi


penerimaan pembiayaan;

Proyeksi anggaran daerah untuk mendanai program prioritas = (Total


proyeksi pendapatan daerah + Pencairan Dana Cadangan + Sisa Lebih Riil
Perhitungan Anggaran) – Total pengeluaran yang wajib dan mengikat

31

Menentukan Kapasitas Fiskal Riil


Total Pengeluaran yang Wajib dan Mengikat = Belanja Pegawai + Belanja
Bunga + Belanja Subsidi + Belanja Transfer + Pengeluaran Pembiayaan;
v Dalam tabel T-B.10 di Lampiran Permendagari 86/2017, BTL yang termasuk
dalam pengeluaran yang wajib dan mengikat adalah hanya Gaji dan
Tunjangan PNS dan Pejabat Daerah, Belanja Operasional KDH, Belanja
Bunga, Belanja Bagi Hasil ;
v Dalam tabel T-B.10 di Lampiran Permendagari 86/2017, Pengeluaran
Pembiayaan yang termasuk dalam pengeluaran yang wajib dan mengikat
adalah hanya Pembentukan Dana Cadangan dan Pembayaran Pokok Hutang;
v Apakah pengukuran di atas sudah memadai?

32

16
12/12/23

EVALUASI PERKEMBANGAN PENDAPATAN, BELANJA DAN


PEMBIAYAAN DAERAH
v Hitung rata2 pertumbuhan pendapatan daerah, belanja daerah, dan pembiayaan daerah selama 5 tahun
terakhir;
v Hitung kinerja per pos pendapatan daerah, terutama PAD, Pendapatan Transfer, dan Pendapatan Lain2 selama
5 tahun terakhir;
v Hitung kontribusi PAD terhadap Pendapatan Daerah dan perkembangannya setiap tahunnya selama 5 tahun
terakhir. (perkembangan tingkat kemandirian keuangan daerah)
v Hitung kinerja dan kontribusi per obyek belanja daerah;
v Hitung rata2 pertumbuhan per obyek belanja daerah;
v Hitung perkembangan kontribusi belanja modal dan belanja barang terhadap total belanja;
v Hitung rata2 pertumbuhan pembiayaan daerah selama 5 tahun terakhir dan kontribusi pembiayaan daerah
terhadap surplus dan defisit anggaran.

33

IDENTIFIKASI FAKTOR YANG MEMPENGARUHI FLUKTUASI ANGGARAN


v Hitung kinerja per masing-masing obyek PDRD (bahkan sampai rincian obyek) –
pertimbangkan faktor pandemi;
v Hitung kinerja belanja daerah untuk mencapai realisasi PDRD (mis. Per 1 Rp biaya pungut
menghasilkan brp Rp Pajak daerah atau retribusi daerah, dll)
v Identifikasi faktor apa yang mempengaruhi realisasi per masing2 obyek PDRD;
v Lakukan analisis potensi daerah yang terkait dengan potensi PDRD;
v Identifikasi perkembangan ekonomi nasional untuk menentukan DAU dan Dana Bagi Hasil;
v Identifikasi faktor apa saja yang mempengaruhi realisasi DAK (mis. PSN atau program
prioritas K/L)
v Analisis kinerja Dana Bagi Hasil dari Provinsi per masing-masing obyek Pajak Provinsi
v Analisis perkembangan jasa giro dan pendapatan BLUD;
v Identifikasi apakah ada komitmen pemerintah pusat & provinsi terkait dengan Dana Darurat,
Bantuan Keuangan, dll yang akan berlanjut/tidak.

34

17
12/12/23

IDENTIFIKASI FAKTOR YANG MEMPENGARUHI FLUKTUASI ANGGARAN


v Hitung kinerja dan kontribusi per masing-masing obyek belanja daerah;
v Identifikasi faktor yang mempengaruhi kinerja belanja pegawai;
v Hitung kontribusi belanja modal dan belanja barang terhadap total belanja dan lakukan analisis
fluktuasinya;
v Coba kaitkan, minimal scr deskriptif, keterkaitan antara perkembangan belanja daerah dengan bbrp
indikator makro daerah spt pertumbuhan ekonomi, IPM, dll, dengan tetap mempertimbangkan
faktor pandemi.

35

IDENTIFIKASI FAKTOR YANG MEMPENGARUHI FLUKTUASI ANGGARAN


v Identifikasi perkembangan pembentuk SiLPA:
1. Penghematan belanja (analisis terkait dengan pencapaian indikator progam-keg-sub keg);
2. Pelampauan PDRD;
3. Pelampauan Pendapatan Transfer;
4. Pelampauan Pendapatan Lain2;
5. Kegiatan/Sub Kegiatan yang tidak terlaksana;
6. Dana yang belum dipertanggung-jawabkan.
v Analisis kinerja penyertaan modal (kinerja BPD, BUMD, Dana Bergulir, dll);
v Analisis perkembangan pinjaman daerah (jika ada)

36

18
12/12/23

37

PERTUMBUHAN PENDAPATAN DAERAH


Rata–Rata Pertumbuhan (%) 5
No Uraian 2016 (Rp) 2017 (Rp) 2018 (Rp) 2019 (Rp) 2020 (Rp)
Tahun Terakhir

1 2 3 4 5 6 7 8
PENDAPATAN
1 Pendapatan Asli Daerah 881.268.969.157 974.124.203.684 1.084.640.559.853 1.147.685.950.193 975.283.123.576 3,17%
Pajak Daerah 648.110.809.097 648.218.537.855 845.697.306.043 934.458.907.797 755.878.193.410 5,47%
Retribusi Daerah 93.194.628.137 91.582.658.447 94.581.392.976 90.518.037.599 92.622.927.690 -0,11%

Hasil Pengelolaan Kekayaan Daerah Yang Dipisahkan 7.667.300.466 13.848.550.711 13.897.911.908 11.836.597.248 8.601.742.730 9,70%

Lain - Lain PAD yang Sah 132.296.231.457 220.474.456.671 130.463.948.926 110.872.407.550 118.180.259.747 4,35%
2 Pendapatan Transfer 1.334.411.317.525 1.183.537.986.664 1.179.622.117.473 1.277.894.831.625 1.432.995.313.284 2,21%
Transfer Pemerintah Pusat - Dana Perimbangan 991.714.849.932 962.500.055.668 897.475.587.149 955.858.409.492 1.058.103.342.486 1,88%
Dana Bagi Hasil Pajak 153.099.242.859 126.284.472.444 104.694.249.054 63.403.441.380 127.988.781.032 6,95%
Dana Bagi Hasil Bukan Pajak 91.318.882.061 94.400.978.051 117.946.833.795 101.787.230.511 169.087.812.980 20,18%
Dana Alokasi Umum 576.930.711.000 577.144.597.000 599.074.016.000 659.164.959.000 629.854.829.000 2,36%
Dana Alokasi Khusus 170.366.014.012 164.670.008.173 75.760.488.300 131.502.778.601 131.171.919.474 6,44%
Transfer Pemerintah Pusat Lainnya 40.405.162.000 - 86.400.150.226 123.854.964.336 167.515.720.197 39,30%
Dana Otonomi Khusus - - - - - 0,00%
Dana Penyesuaian 40.405.162.000 - 86.400.150.226 123.854.964.336 167.515.720.197 39,30%
Transfer Pemerintah Provinsi 302.291.305.593 221.037.930.996 195.746.380.098 198.181.457.797 207.376.250.601 -8,11%
Pendapatan Bagi Hasil Pajak dari Provinsi 302.291.305.593 221.037.930.996 195.746.380.098 198.181.457.797 205.376.250.601 -8,36%
Pendapatan Bagi Hasil Lainnya - - - - 2.000.000.000 0,00%
Bantuan Keuangan - - - - - 0,00%
3 Lain - lain Pendapatan daerah yang Sah 0,00 0,00 95.830.182.753,72 97.309.475.047,00 169.226.557.955,00 37,72%
Pendapatan Hibah - - 95.830.182.754 97.309.475.047 169.226.557.955 37,72%
Pendapatan Dana Darurat - - - - - 0,00%
Pendapatan Lainnya - - - - - 0,00%
Lain-lain Pendapatan Daerah yang Sah - - - - - 0,00%
JUMLAH 2.215.680.286.682 2.157.662.190.348 2.360.092.860.080 2.522.890.256.865 2.577.504.994.815 3,96%

38

19
12/12/23

PROYEKSI PENERIMAAN DAERAH


Tahun Dasar Proyeksi
No Uraian (Realisasi APBD TA 2020) Rata-rata Pertumbuhan (%)
APBD TA 2021 (Rp) 2022 (RP) 2023 (RP) 2024 (Rp) 2025 (Rp) 2026 (Rp)
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10
A PENDAPATAN
1 Pendapatan Asli Daerah 975.283.123.576,32 1.432.639.685.193,00 1.101.936.277.557,21 1.172.938.034.975,86 1.252.672.409.223,60 1.333.276.961.018,01 1.421.845.410.633,03
Pajak Daerah 755.878.193.409,76 2,73% 1.156.408.239.166,00 866.100.569.850,00 926.807.946.342,50 991.638.236.019,63 1.061.004.332.645,81 1.135.096.104.816,18
Retribusi Daerah 92.622.927.690,00 0,50% 145.516.700.000,00 111.531.061.230,00 115.842.667.654,60 124.047.682.587,69 128.478.663.955,85 135.741.088.075,05

Hasil Pengelolaan Kekayaan Daerah Yang Dipisahkan 8.601.742.730,00 4,85% 11.685.992.811,00 12.252.963.347,21 12.847.441.652,26 13.470.762.323,45 14.124.324.708,88 14.809.596.048,96

Lain - Lain PAD yang Sah 118.180.259.746,56 2,18% 119.028.753.216,00 112.051.683.130,00 117.439.979.326,50 123.515.728.292,83 129.669.639.707,47 136.198.621.692,84
2 Pendapatan Transfer 1.432.995.313.284,00 1.319.207.339.209,00 1.404.643.178.175,67 1.524.206.532.712,20 1.641.529.857.751,00 1.769.544.728.960,37 1.909.252.573.053,72
Transfer Pemerintah Pusat - Dana Perimbangan 1.058.103.342.486,00 1.063.483.071.209,00 1.146.363.737.075,67 1.262.125.775.682,20 1.375.377.786.338,90 1.499.024.895.534,56 1.634.039.438.638,47
Dana Bagi Hasil Pajak - 3,48% - - - - - -
Dana Bagi Hasil Pajak/Bukan Pajak 297.076.594.012,00 7,50% 219.261.686.209,00 180.979.656.209,00 205.811.686.618,60 219.477.582.610,08 234.050.894.095,39 249.591.873.463,32
Dana Alokasi Umum 629.854.829.000,00 1,18% 633.957.071.000,00 711.610.330.200,00 782.771.363.220,00 861.048.499.542,00 947.153.349.496,20 1.041.868.684.445,82
Dana Alokasi Khusus 131.171.919.474,00 3,22% 210.264.314.000,00 253.773.750.666,67 273.542.725.843,60 294.851.704.186,82 317.820.651.942,97 342.578.880.729,33
Transfer Pemerintah Pusat Lainnya 167.515.720.197 23.865.024.000,00 26.420.197.100,00 29.062.216.810,00 31.968.438.491,00 35.165.282.340,10 38.681.810.574,11
Dana Otonomi Khusus - 0,00% - - - - - -
Dana Penyesuaian 167.515.720.197,00 10,00% 23.865.024.000,00 26.420.197.100,00 29.062.216.810,00 31.968.438.491,00 35.165.282.340,10 38.681.810.574,11
Transfer Pemerintah Provinsi 207.376.250.601 231.859.244.000 231.859.244.000,00 233.018.540.220,00 234.183.632.921,10 235.354.551.085,71 236.531.323.841,13
Pendapatan Bagi Hasil Pajak dari Provinsi 205.376.250.601,00 2,50% 231.859.244.000,00 231.859.244.000,00 233.018.540.220,00 234.183.632.921,10 235.354.551.085,71 236.531.323.841,13
Pendapatan Bagi Hasil Lainnya 2.000.000.000,00 0,00% - - - - - -
Bantuan Keuangan - 0,00% - - - - - -
3 Lain - lain Pendapatan daerah yang Sah 169.226.557.955,00 109.016.200.000,00 109.016.200.000,00 109.179.724.300,00 109.343.493.886,45 109.507.509.127,28 109.671.770.390,97
Pendapatan Hibah 169.226.557.955,00 3,77% 109.016.200.000,00 109.016.200.000,00 109.179.724.300,00 109.343.493.886,45 109.507.509.127,28 109.671.770.390,97
Pendapatan Dana Darurat - 0,00% - - - - - -
Pendapatan Lainnya - 0,00% - - - - - -
Lain-lain Pendapatan Daerah yang Sah - 0,00% - - - - - -
TOTAL PENDAPATAN DAERAH 2.577.504.994.815,32 2.860.863.224.402,00 2.615.595.655.732,88 2.806.324.291.988,06 3.003.545.760.861,05 3.212.329.199.105,66 3.440.769.754.077,71
B Total Realisasi Penerimaan Pembiayaan
- Penggunaan SiLPA 35.380.532.738,17 11,70% 107.710.833.667,00 131.000.000.000,00 136.056.600.000,00 141.308.384.760,00 146.762.888.411,74 152.427.935.904,43
- Pencairan Dana Cadangan - 0,00% - 0,00 0,00 0,00 0,00 0,00
- Hasil Penjualan Kekayaan Daerah yang Dipisahkan - 0,00% - 0,00 0,00 0,00 0,00 0,00
- Pinjaman Dalam Negeri - 0,00% - - - - - -
- Penerimaan Kembali Pinjaman - 0,00% - 0,00 0,00 0,00 0,00 0,00
- Penerimaan Piutang Daerah - 0,00% - 0,00 0,00 0,00 0,00 0,00
TOTAL PENERIMAAN PEMBIAYAAN 35.380.532.738,17 107.710.833.667,00 131.000.000.000,00 136.056.600.000,00 141.308.384.760,00 146.762.888.411,74 152.427.935.904,43
TOTAL PENERIMAAN DAERAH 2.612.885.527.553,49 2.968.574.058.069,00 2.746.595.655.732,88 2.942.380.891.988,06 3.144.854.145.621,05 3.359.092.087.517,39 3.593.197.689.982,14

39

40

20
12/12/23

FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PROYEKSI BELANJA DAERAH


v Identifikasi faktor yang mempengaruhi besarnya belanja pegawai dan buat rencana anggaran
belanja pegawai agar tidak lebih dari 30% dari total belanja;
v Identifikasi kebutuhan anggaran melalui rancangan program yang ada di Bab VII dan ranstra Bab VI;
v Identifikasi kebutuhan anggaran Pendidikan, kesehatan, pengawasan, dan kebutuhan belanja untuk
pemilu, pilkada, dan pilkades;
v Identifikasi kebutuhan belanja untuk pembangunan infrastruktur sesuai dengan kebutuhan daerah
dan visi-misi kepala daerah (utk RPJMD);
v Identifikasi kebutuhan belanja hibah, bantuan sosial dan bantuan keuangan sesuai dengan
kebutuhan daerah (aspek mandatory UU, sosial dan politik daerah);
v Identifikasi kebutuhan belanja modal selain infrastruktur daerah sesuai dengan usulan kebutuhan
BMD dari OPD dan analisis Bab 2 Renstra PD.

41

PERTUMBUHAN BELANJA DAERAH


Rata–Rata Pertumbuhan (%) 5
No Uraian 2016 (Rp) 2017 (Rp) 2018 (Rp) 2019 (Rp) 2020 (Rp)
Tahun Terakhir

1 2 3 4 5 6 7 9
BELANJA DAERAH
1 Belanja Operasi 1.596.958.885.878,22 1.666.089.679.998,38 1.766.077.705.587,77 1.875.022.764.421,72 1.992.008.701.074,55 5,68%
Belanja Pegawai 757.886.211.497,00 750.182.482.840,00 865.739.436.560,00 903.495.293.050,00 879.057.813.329,00 4,01%
Belanja Barang dan Jasa 815.272.038.531,22 874.549.381.808,38 850.235.081.538,77 904.406.874.943,00 994.646.428.151,62 5,21%
Belanja Bunga - - - - - 0,00%
Belanja Subsidi - - - - - 0,00%
Belanja Hibah 20.050.021.850,00 39.508.565.350,00 47.260.687.489,00 63.788.146.428,72 118.288.889.593,93 59,27%
Belanja Bantuan Sosial 3.750.614.000,00 1.849.250.000,00 2.842.500.000,00 3.332.450.000,00 15.570.000,00 -19,82%
Belanja Bantuan Keuangan - - - - - #DIV/0!
2 Belanja Modal 524.463.723.680,27 556.926.371.276,39 613.438.215.481,25 655.137.393.960,15 309.463.968.545,16 -7,41%
Belanja Tanah 0,00 81.309.827.118,57 0,00 0,00 0,00 #DIV/0!
Belanja Peralatan dan Mesin 112.889.037.757,18 114.464.498.137,58 47.892.055.674,23 51.629.877.319,27 76.165.649.899,89 -0,36%
Belanja Gedung dan Bangunan 107.594.062.069,84 349.763.998.741,48 161.346.168.485,29 203.770.635.793,58 86.535.361.300,92 34,99%
Belanja Jalan, Irigasi dan Jaringan 288.541.700.815,25 11.388.047.278,76 385.669.659.853,40 380.617.502.525,30 130.177.363.876,35 780,86%
Belanja Aset Tetap Lainnya 15.438.923.038,00 0,00 18.530.331.468,33 19.119.378.322,00 16.585.593.468,00 3,32%
Belanja Aset Lainnya 0,00 0,00 0,00 0,00 0,00 #DIV/0!
3 Belanja Tidak Terduga 283.031.800,00 4.161.085.781,80 103.830.000,00 291.500.000,00 40.810.357.418,00 3838,39%
Belanja Tidak Terduga 283.031.800,00 4.161.085.781,80 103.830.000,00 291.500.000,00 40.810.357.418,00 3838,39%
4 Transfer 1.663.402.104,00 2.001.604.500,00 1.716.454.845,00 1.754.922.078,00 0,00 2,78%
Transfer Bagi Hasil Pajak 0,00 0,00 0,00 0,00 0,00 #DIV/0!
Transfer Bagi Hasil Pendapatan Lainnya 0,00 0,00 0,00 0,00 0,00 #DIV/0!
Bantuan Keuangan ke Desa 0,00 0,00 0,00 0,00 0,00 #DIV/0!
Bantuan Keuangan Lainnya 1.663.402.104,00 2.001.604.500,00 1.716.454.845,00 1.754.922.078,00 0,00 2,78%
JUMLAH 2.123.369.043.462,49 2.229.178.741.556,57 2.381.336.205.914,02 2.532.206.580.459,87 2.342.283.027.037,71 2,66%

42

21
12/12/23

PROYEKSI BELANJA DAERAH


Tahun Dasar Rata-rata Pertum buhan Proyeksi
No Uraian
(Realisasi APBD TA 2020) (%) APBD TA 2021 (Rp) 2022 (RP) 2023 (RP) 2025 (Rp) 2026 (Rp)
1 2 3 4 5 6 7 9 10
BELANJA DAERAH
1 Belanja Operasi 1.992.008.701.074,55 2.304.698.555.959,00 2.183.080.034.958,48 2.303.578.476.402,43 2.330.471.695.448,50 2.344.279.634.067,02

Belanja Pegawai 0,08% 1.045.654.751.487,54 1.046.520.731.243,36 1.048.254.842.883,96 1.049.122.975.957,13


879.057.813.329,00 1.045.221.940.830,00

Belanja Barang dan Jasa 0,82% 1.010.974.518.429,16 1.215.000.124.790,00 1.234.945.535.705,18 1.245.040.691.036,07


994.646.428.151,62 1.215.000.124.790,00
Belanja Bunga - 0,00% - 0 0,00 0,00 0,00
Belanja Subsidi - 0,00% - 0 0,00 0,00 0,00

Belanja Hibah 6,02% 126.435.713.676,72 42.043.188.339,00 47.258.048.094,55 50.103.244.293,38


118.288.889.593,93 42.043.188.339,00

Belanja Bantuan Sosial 15.570.000,00 -4,11% 15.051.365,06 14.432.030,07 13.268.764,82 12.722.780,43


2.433.302.000,00
Belanja Bantuan Keuangan - 0,00% - 0,00 0,00 0,00
2 Belanja M odal 309.463.968.545,16 649.629.118.495,00 308.267.336.496,56 623.683.121.804,50 599.855.214.161,64 588.703.496.186,25
Belanja Tanah - 0,00% 0,00 0 0 0,00 0,00

Belanja Peralatan dan M esin 2,77% 85.622.820.489,00 78.912.508.339,17 90.425.608.505,39 95.497.796.345,31 98.139.604.907,53
76.165.649.899,89

Belanja Gedung dan Bangunan -1,56% 157.219.666.839,00 85.880.067.668,37 152.346.654.988,18 147.624.681.776,33 145.318.865.991,33
86.535.361.300,92

Belanja Jalan, Irigasi dan Jaringan -3,36% 389.534.014.822,00 126.837.808.199,60 363.831.600.551,64 339.825.094.916,18 328.422.544.726,71
130.177.363.876,35

Belanja Aset Tetap Lainnya -0,50% 17.252.616.345,00 16.636.952.289,42 17.079.257.759,29 16.907.641.123,82 16.822.480.560,68
16.585.593.468,00
Belanja Aset Lainnya - 0,00% 0,00 0 0 0,00 0,00
3 Belanja Tidak Terduga 40.810.357.418,00 14.246.383.615,00 3.000.000.000,00 14.246.383.615,00 14.246.383.615,00 14.246.383.615,00

Belanja Tidak Terduga 0,00% 14.246.383.615,00 3.000.000.000,00 14.246.383.615,00 14.246.383.615,00 14.246.383.615,00


40.810.357.418,00
4 Transfer 0,00 0,00 0,00 0,00 0,00 0,00
Transfer Bagi Hasil Pajak - 0,00 0,00 0,00 0,00 0,00
Transfer Bagi Hasil Pendapatan Lainnya - 0,00 0,00 0,00 0,00 0,00
Bantuan Keuangan ke Desa - 0,00 0,00 0,00 0,00 0,00
Bantuan Keuangan Lainnya - - - - - -
TOTAL BELANJA DAERAH 2.342.283.027.037,71 2.968.574.058.069,00 2.494.347.371.455,04 2.941.507.981.821,93 2.944.573.293.225,15 2.947.229.513.868,26

43

44

22
12/12/23

ANALISIS SURPLUS (DEFISIT) RIIL ANGGARAN


No Uraian 2016 (Rp) 2017 (Rp) 2018 (Rp) 2019 (Rp) 2020 (Rp)

1 2 3 4 5 6 7
1
Realisasi Pendapatan Daerah 2.215.680.286.681,50 2.157.662.190.348,08 2.360.092.860.079,71 2.522.890.256.865,30 2.577.504.994.815,32

Dikurangi realisasi:
2
Belanja Daerah 2.123.369.043.462,49 2.229.178.741.556,57 2.381.336.205.914,02 2.532.206.580.459,87 2.342.283.027.037,71
3
Pengeluaran Pem biayaan Daerah - - - - -

A Surplus (Defisit) Riil 92.311.243.219,01 (71.516.551.208,49) (21.243.345.834,31) (9.316.323.594,57) 235.221.967.777,61

Ditutup oleh Realisasi Penerim aan Pem biayaan

- Penggunaan SiLPA 44.868.397.128,53 133.301.586.365,74 65.839.607.920,05 44.408.264.485,74 35.380.532.738,17

- Pencairan Dana Cadangan - - - - -

- Hasil Penjualan Kekayaan Daerah yang Dipisahkan - - - - -

- Pinjam an Dalam Negeri - - - - -

- Penerim aan Kem bali Pinjam an - - - - -

- Penerim aan Piutang Daerah - - - - -

B Total Realisasi Penerim aan Pem biayaan 44.868.397.128,53 133.301.586.365,74 65.839.607.920,05 44.408.264.485,74 35.380.532.738,17

A+B SILPA 137.179.640.347,54 61.785.035.157,25 44.596.262.085,74 35.091.940.891,17 270.602.500.515,78

45

KAPASITAS RIIL KEMAMPUAN KEUANGAN DAERAH UNTUK MENDANAI PEMBANGUNAN


Proyeksi
No Uraian
2021 (Rp) 2022 (RP) 2023 (RP) 2024 (Rp) 2025 (Rp) 2026 (Rp)

1 Pendapatan Daerah 2.860.863.224.402,00 2.615.595.655.732,88 2.806.324.291.988,06 3.003.545.760.861,05 3.212.329.199.105,66 3.440.769.754.077,71

2 Pencairan Dana Cadangan (Sesuai 0,00 0,00 0,00 0,00 0,00 0,00
Perda)

Sisa Lebih (Riil) Perhitungan


3 107.710.833.667,00 131.000.000.000,00 136.056.600.000,00 141.308.384.760,00 146.762.888.411,74 152.427.935.904,43
Anggaran

Total Penerimaan 2.968.574.058.069,00 2.746.595.655.732,88 2.942.380.891.988,06 3.144.854.145.621,05 3.359.092.087.517,39 3.593.197.689.982,14

Dikurangi:

Total Belanja dan Pengeluaran


1 yang Wajib Mengikat serta 1.045.221.940.830,00 1.045.654.751.487,54 1.046.087.741.365,45 1.046.520.910.537,94 1.046.954.259.079,27 1.047.387.787.063,69
Prioritas Utama

Kapasitas Riil Kemampuan


1.923.352.117.239,00 1.700.940.904.245,34 1.896.293.150.622,61 2.098.333.235.083,11 2.312.137.828.438,13 2.545.809.902.918,45
Keuangan

46

23
12/12/23

Overview Permendagri 90/2019 dan aturan pemutakhirannya


v Perlu adanya pendefinisian ulang terkait penyelarasan antara kapasitas
riil kemampuan keuangan daerah untuk mendanai pembangunan
daerah yang telah diproyeksikan dengan total kerangka pendanaan
program yang ada di Bab VII.
v Untuk itu, penyelarasan total proyeksi anggaran pada pendanaan
program tidak dapat lagi dibandingkan dengan proyeksi kapasitas riil
kemampuan keuangan daerah untuk mendanai pembangunan
daerah, melainkan dibandingkan dengan proyeksi total penerimaan
daerah dikarenakan adanya perubahan peraturan tersebut
(Permendagri 90/2019 dan Kepmendagri 050-5889 / 2021)

47

Teknik Penentuan Pagu Pendanaan

Identifikasi Pagu Anggaran Program Penentuan proyeksi peningkatan anggaran

Identifikasi Target Kinerja

48

24
12/12/23

ISI BAB VII RPJMD


PERMENDAGRI NOMOR 86 TAHUN 2017: Lampiran Hal 381

49

Teknik Penentuan Pagu Anggaran


Prioritas dan Program

50

25
12/12/23

Menentukan Pagu Indikatif


v Prioritas Pembangunan pada dasarnya dibagi menjadi 3 prioritas:
1. Prioritas I = Program pembangunan terkait pencapaian/ pelaksanaan
pelayanan dasar;
2. Prioritas II = Program pembangunan terkait pencapaian visi dan misi
Kepala Daerah;
3. Prioritas III = Program pelaksanaan operasional Pemda yang tidak terkait
dengan pelaksanaan pelayanan dasar dan visi-misi Kepala Daerah.
v Bagaimana menentukan pagu/alokasi anggarannya????
v Cara termudah adalah dengan menghitung alokasi anggaran program di
Bab VII RPJMD;
v Cara berikutnya adalah dengan diskresi kebijakan Kepala Daerah

51

Berdasarkan Jumlah Total Dana Prioritas


I dan II, perhitungan anggaran program dapat dilakukan:

Ø Menentukan keluaran/output setiap kegiatan pd program terkait.


Ø Menghitung alokasi pagu setiap output kegiatan utk setiap program.
Ø Menghitung alokasi pagu setiap program setelah output kegiatan pd setiap program
diverifikasi kebenarannya.
Ø Menghitung alokasi SKPD berdasarkan program yg menjadi tanggungjawab SKPD.

52

26
12/12/23

Menentukan Pagu Indikatif Program


v Buat cascading dari sasaran sampai dengan rancangan kegiatan (beserta indikatornya);
v Buat rancangan tabel 6.1 Renstra SKPD;
v Tentukan indikator output kegiatan/sub kegiatan;
v Selaraskan indikator output dengan cost driver kegiatan/sub kegiatan;
v Siapkan ASB dan tentukan ASB yang terkait;
v Tentukan pagu indikatif kegiatan dengan kalkulator ASB (e-ASB) dan jumlahkan pagu indikatif
kegiatan dalam 1 program

53

Perhitungan Pagu Program

Renstra Bab VI: Tabel 6.1

54

27
12/12/23

CONTOH CASCADING

55

CONTOH CASCADING

56

28
12/12/23

CONTOH KALKULATOR ASB

57

Indikasi Rencana Program Prioritas yg disertai Kebutuhan Pendanaan


Kabupaten/Kota..

58

29
12/12/23

Tata cara pengisian Tabel

Kolom 1: diisi dengan dengan kode Urusan/Bidang Urusan Pemerintahan Daerah/Program.

x xx xx

Kode Urusan Pemerintahan Daerah


Kode Bidang Urusan Pemerintahan Daerah
Kode Program

Kolom 2: diisi dengan:


(1)Uraian nama urusan pemerintahan daerah sesuai dengan Peraturan Pemerintah Nomor 38 Tahun 2007 tentang Pembagian Urusan
Pemerintahan antara Pemerintah, Pemerintahan Daerah Provinsi, dan Pemerintahan Daerah Kabupaten/kota.
(2)Uraian nama program.

Kolom 3: diisi dengan uraian indikator kinerja program (outcome). Untuk urusan wajib yang berbasis pada pelayanan dasar diwajibkan
menggunakan indikator Standar Pelayanan Minimal (SPM).

Kolom4: diisi dengan kondisi kinerja pada awal RPJMD


Kolom Capaian Kinerja Program dan Kerangka Pendanaan untuk setiap baris program, diisi :
(1)Kolom Tahun-1 (tahun pertama periode RPJMD)

59

View Point
v Identifikasi KPI setiap level perencanaan strategik
Misal: KPI untuk pencapaian setiap misi, KPI tiap satuan kerja, KPI untuk setiap level
jabatan di tiap satuan kerja.
v Evaluasi pencapaian visi daerah periode sebelumnya;
v Identifikasi dan analisis masalah serta alternatif solusi yang bisa ditawarkan;
v Tentukan KPI untuk masing2 alternatif solusi;
v Identifikasi program dan kegiatan yang relevan dan terkait untuk pencapaian solusi;
v Identifikasi dan hitung biaya langsung dan biaya tidak langsung terkait dengan
program dan kegiatan tsb sampai dengan tercapai KPI yang diharapkan (ASB terus
dikembangkan);

60

30
12/12/23

View Point
v Tentukan timeline untuk tiap program dan kegiatan, serta KPI yang diharapkan
dicapai per-tahunnya;
v Tentukan sumber-sumber pendanaan daerah dan besarannya setiap tahunnya;
v Tentukan sumber pendanaan untuk setiap program dan kegiatan;
v Identifikasi alokasi besaran dana yang memungkinkan untuk mendanai program
dan kegiatan, serta kaji kemungkinan sumber alternatif lainnya untuk mendanai
kekurangan pendanaan (jika alokasi dana tidak memadai);
Misal: apakah ada kemungkinan hasil dari program/kegiatan tsb meningkatkan
pendapatan daerah?; pola kerjasama pemerintah-swasta-masyarakat? dll.
v Perhatikan pengaruh adanya Permendagri Nomor 90 Tahun 2019 terhadap
nomenklatur program dan kegiatan serta nomenklatur pendapatan, belanja, dan
pembiayaan

61

TERIMA KASIH
Muhammad Syam Kusufi
Contact:
Universitas Trunojoyo Madura
Ruang Jurusan Akuntansi - Gedung Fakultas Ekonomi dan Bisnis UTM,
Jl. Raya Telang PO BOX 2 Kamal, Bangkalan
Email: syam.kusufi@trunojoyo.com
HP/WA : 081229911719

62

31
12/12/23

PELATIHAN REVIU DOKUMEN PERENCANAAN PEMBANGUNAN

KERANGKA PENDANAAN TAHUAN &


PAGU INDIKATIF KEGIATAN

Muhammad Syam Kusufi, SE., M.Sc., CFrA., CTT., CSRS., CRP.,


CRMP (AAPM-USA), CPAT.

Goals of Presentation

5.2.a. Perumusan Rencana Kerja Program & Kegiatan


Menyusun Target Kinerja Kegiatan dan Prakiraan Maju Tahun n+1

5.2.b. Teknik Penentuan Pagu Indikatif Kegiatan


Menyusun pagu indikatif anggaran kegiatan

Materi 5.2.a. berkaitan dengan Bab IV : Sasaran dan Prioritas Pembangunan


Materi 5.2.b. berkaitan dengan Bab V dan Bab III : Rencana Kegiatan dan Penentuan Pagu Indikatif

1
12/12/23

Kepala daerah berdasarkan


RKPD menyusun rancangan
kebijakan umum APBD.
Rancangan kebijakan
Umum APBD yang telah
dibahas kepala daerah
bersama DPRD, selanjutnya
disepakati menjadi
Kebijakan Umum APBD
(KUA). Berdasarkan
kebijakan umum APBD
yang telah disepakati,
pemerintah daerah dan
DPRD membahas
rancangan prioritas dan
plafon anggaran sementara
(PPAS) yang disampaikan
oleh kepala daerah.
Kemudian Kepala daerah
menerbitkan pedoman
penyusunan Rencana Kerja
dan Anggaran (RKA) SKPD
sebagai pedoman kepala
SKPD menyusun RKA-
SKPD berdasarkan nota
kesepakatan.

Sumber: DJPK Kemenkeu

Struktur Pendapatan Daerah


Pendapatan
Daerah

Pendapatan Pendapatan Lain-lain


Asli Daerah Transfer pendapatan
daerah yang
sah
Transfer Transfer Antar
Pajak Daerah Daerah
Pemerintah
Pusat Hibah

Retribusi Pendapatan
Daerah Dana Dana Insentif Dana Otonomi Dana Bagi Hasil
Perimbangan Daerah Khusus Keistimewaan Dana Desa Dana Darurat

Hasil Bantuan
Pengelolaan Dana Transfer Dana Transfer Keuangan
Kekayaan Lain-lain
Umum Khusus pendapatan
Daerah yang
dipisahkan sesuai dengan
ketentuan
DBH DAK Fisik peraturan
perundang-
Lain-lain
Pendapatan undangan
Asli Daerah
Yang Sah DAU DAK Non Fisik

2
12/12/23

Penggunaan Pendapatan Daerah

Markovits, 1998, 2008:


Alokasi yang efisien memiliki makna bahwa penggunaan sumber daya yang terbatas ditujukan untuk memenuhi kebutuhan masyarakat
untuk mencapai Pareto optimal bagi peningkatan pelayanan publik dan kesejahteraan masyarakat.
*Pareto Optimal merupakan suatu kondisi di mana sudah tidak mungkin lagi mengubah alokasi sumber daya untuk meningkatkan
kesejahteraan pelaku ekonomi (better off) tanpa mengorbankan pelaku ekonomi yang lain (worse off).

Belanja
Daerah Struktur Belanja Daerah
Belanja Belanja
Operasi Belanja Modal Belanja Tidak Transfer
Terduga
Belanja Belanja Bagi
Pegawai Belanja Tanah Hasil

Belanja Barang dan Jasa Belanja Bantuan


Keuangan
Belanja Peralatan dan Mesin

Belanja Bunga
Belanja Bangunan dan
Gedung

Belanja Subsidi

Belanja Jalan

Belanja Hibah

Belanja Irigasi dan Jaringan

Belanja Bantuan Sosial

Belanja Modal Aset Tetap Lainnya

3
12/12/23

Belanja
Daerah

Unsur Unsur pemerintahan


Urusan Pemerintahan Urusan pemerintahan Unsur Unsur Unsur
Pengawas/ umum yaitu kesatuan
Wajib pilihan Unsur Penunjang Kewilayahan Kekhususan
Inspektorat bangsa dan politik
Pendukung
Urusan pemerintahan wajib Urusan pemerintahan wajib yang kabupaten/kota
tidak terkait pelayanan dasar Kelautan dan Perencanaan
yang terkait pelayanan dasar administrasi
perikanan Sekretariat
Daerah
Pendidikan; Kesehatan; Keuangan Kecamatan
Tenaga kerja;
Pekerjaan Umum dan Pariwisata
Pemberdayaan Sekretariat
Penataan Ruang;
perempuan dan DPRD
Perumahan rakyat dan
pelindungan anak; Kepegawaian
kawasan permukiman;
Ketenteraman, ketertiban Pangan; Pertanahan;
Lingkungan Hidup; Pertanian
umum, dan pelindungan
Administrasi
masyarakat; Sosial Pendidikan dan
kependudukan dan
pencatatan sipil; Pelatihan
Pemberdayaan Kehutanan
masyarakat dan Penelitian dan
desa; Pengendalian Pengembangan
penduduk dan Energi dan sumber daya
keluarga berencana; mineral
Perhubungan; Penghubung
Komunikasi dan
informatika;
Koperasi, usaha kecil Perdagangan
Pengelolaan Perbatasan Daerah
dan menengah;
Penanaman modal;
Kepemudaan dan
Olah raga; Statistik; Perindustrian
Persandian;
Kebudayaan;
Perpustakaan; Transmigrasi
Struktur Belanja Daerah
Kearsipan
(sesuai urusan)

Pembiayaan
Daerah Struktur Pembiayaan Daerah
Penerimaan Pengeluaran
Pembiayaan Pembiayaan

Pembayaran Cicilan Pokok Utang Yang


SiLPA Jatuh Tempo

Pencairan Dana Cadangan Penyertaan Modal Daerah

Hasil Penjualan Kekayaan Daerah yang Pembentukan Dana Cadangan


dipisahkan

Pemberian Pinjaman Daerah


Penerimaan Pinjaman Daerah

Pengeluaran Pembiayaan lainnya sesuai


Penerimaan Kembali Pemberian Pinjaman dengan ketentuan peraturan perundang-
Daerah undangan

Penerimaan Pembiayaan lainnya sesuai dengan


ketentuan peraturan perundang-undangan

4
12/12/23

Indeks
Kemandirian
Fiskal
Kemandirian fiskal merupakan indikator
utama dalam mengukur kemampuan
pemerintah daerah untuk membiayai sendiri
kegiatan pemerintahan daerah, tanpa
tergantung bantuan dari luar, termasuk dari
Pemerintah Pusat

Analisis Ekonomi Daerah


• Untuk menilai sejauh mana realisasi pembangunan daerah dapat
mempengaruhi kinerja ekonomi
• Untuk mengetahui sejauh mana capaian indikator ekonomi sesuai
dengan yang diasumsikan dalam perencanaan pembangunan jangka
menengah.
• Digunakan sebagai salah satu input utama dalam membuat analisis
keuangan daerah.
• Indikator umum: laju pertumbuhan ekonomi, IPM, Indeks Gini, TPT,
angka kemiskinan è mengapa? karena merupakan indikator yang
paling mempengaruhi pembangunan ekonomi daerah

10

5
12/12/23

Kerangka Ekonomi Makro Daerah (KEMD)


• Penjelasan tentang kondisi ekonomi tahun lalu dan perkiraan tahun
berjalan dan mendatang, yang antara lain mencakup indikator
pertumbuhan ekonomi daerah, sumber-sumber pendapatan dan
kebijakan pemerintah daerah yang diperlukan dalam pembangunan
perekonomian daerah.
• Cakupan KEMD:
1. Arah kebijakan fiskal;
2. Kerangka pendanaan yang bersifat indikatif;
3. Penentuan target indikator makro pada dokumen perencanaan;
4. Sinkronisasi kerangka ekonomi makro provinsi dengan
kabupaten/kota

11

Asumsi Kerangka Ekonomi Daerah


• Disusun berdasarkan pergeseran asumsi kerangka ekonomi nasional, provinsi, dan regional
• Disusun berdasarkan perkembangan ekonomi tahun sebelumnya.
• Digunakan sebagai dasar untuk melakukan penyesuaian, terutama pada belanja pemerintah yang dapat
merangsang atau menstimulasi stabilitas kemampuan daya beli masyarakat dan meningkatkan kemampuan
produksi masyarakat agar terjadi peningkatan pertumbuhan ekonomi.

Suku
Inflasi Inflasi bunga Lapangan Belanja
Penurunan
nasional daerah pinjaman investasi kerja modal
naik naik naik berkurang berkurang

Contoh keterkaitan indikator makro dengan keuangan daerah

12

6
12/12/23

Analisis Proyeksi Pendapatan Daerah


Analisis:
Bila pertumbuhan PDRB meningkat, komponen
pendapatan dalam APBD apakah yang
terpengaruh?

Sumber: Lampiran Permendagri No. 86 Tahun


2017

13

14

7
12/12/23

Analisis Proyeksi Belanja Daerah

Analisis:
Indikator ekonomi makro yang mana
yang paling berpengaruh terhadap
belanja daerah? Sumber: Lampiran Permendagri No. 86
Tahun 2017

15

Analisis Proyeksi Pembiayaan Daerah

Sumber: Lampiran Permendagri No. 86


Tahun 2017

16

8
12/12/23

Menjelaskan hubungan VMTS dalam


Menentukan keselarasan prioritas
RPJMD dan pencapaian kinerja indikator
kab/kota dengan prioritas provinsi dan
tujuan dan sasaran daerah beserta
nasional
target pada tahun perencanaan

Menentukan Keterkaitan Prioritas


Menentukan keselarasan arah kebijakan
Pembangunan dengan Program
dengan prioritas pembangunan tahun n
Pembangunan Daerah

17

ISI BAB V RPJMD


PERMENDAGRI NOMOR 86 TAHUN 2017: Lampiran Hal 378-379

18

9
12/12/23

ISI BAB V RPJMD


PERMENDAGRI NOMOR 86 TAHUN 2017: Lampiran Hal 378-379

19

ISI BAB VI RPJMD


PERMENDAGRI NOMOR 86 TAHUN 2017: Lampiran Hal 380

20

10
12/12/23

ISI BAB IV RKPD


PERMENDAGRI NOMOR 86 TAHUN 2017: Lampiran Hal 392-393

pencapaian kinerja indikator tujuan dan sasaran daerah beserta target pada tahun perencanaan

21

ISI BAB IV RKPD


PERMENDAGRI NOMOR 86 TAHUN 2017: Lampiran Hal 392-393
pencapaian kinerja indikator tujuan dan sasaran daerah beserta target pada tahun perencanaan

Tahun n-1 Tahun n

22

11
12/12/23

ISI BAB IV RKPD


PERMENDAGRI NOMOR 86 TAHUN 2017: Lampiran Hal 392-393
keselarasan arah kebijakan dengan prioritas pembangunan tahun n

23

ISI BAB IV RKPD


PERMENDAGRI NOMOR 86 TAHUN 2017: Lampiran Hal 392-393
keselarasan arah kebijakan dengan prioritas pembangunan tahun n

24

12
12/12/23

ISI BAB IV RKPD


PERMENDAGRI NOMOR 86 TAHUN 2017: Lampiran Hal 392-393
keselarasan prioritas kab/kota dengan prioritas provinsi dan nasional

25

ISI BAB IV RKPD


PERMENDAGRI NOMOR 86 TAHUN 2017: Lampiran Hal 392-393
Keterkaitan Prioritas Pembangunan dengan Program Pembangunan Daerah

26

13
12/12/23

Perhitungan Pagu Program

Renstra Bab VI: Tabel 6.1

27

Indikasi Rencana Program Prioritas yg disertai Kebutuhan Pendanaan


Kabupaten/Kota..

28

14
12/12/23

ISI BAB V RKPD


PERMENDAGRI NOMOR 86 TAHUN 2017: Lampiran Hal 356
Penentuan Pagu Indikatif Prorgam & Kegiatan serta Prakiraan Maju (Tahun n+1)

29

ISI BAB V RKPD


PERMENDAGRI NOMOR 86 TAHUN 2017: Lampiran Hal 356
Penentuan Pagu Indikatif Prorgam & Kegiatan serta Prakiraan Maju (Tahun n+1)

Bab 7
RPJMD
Bab 6
Resntra

30

15
12/12/23

KEDUDUKAN ASB DALAM PENGELOLAAN KEUANGAN


DAERAH
Tahap Perencanaan Keuangan Daerah
ASB mulai dapat dipergunakan pada saat musrenbang, penyusunan rencana kerja SKPD (renja SKPD), dan penyusunan
rencana kerja pemerintah daerah (RKPD). Pada tahap – tahap tersebut, ASB dapat juga digunakan oleh para perencana
untuk mengarahkan para pengusul sub kegiatan, baik masyarakat maupun aparatur pemda, untuk fokus pada kinerja
(output/cost driver) dan penentuan anggaran indikatifnya.

Tahap Penganggaran Keuangan Daerah


Penggunaan ASB pada saat proses penganggaran keuangan daerah, yaitu pada saat penentuan PPAS dan penyusunan
RKA-SKPD. ASB dapat digunakan oleh TAPD untuk mengevaluasi dan meverifikasi usulan kegiatan dan sub kegiatan,
beserta anggaran setiap satuan kerja dengan cara menganalisis kewajaran antara beban kerja (kinerja) dan belanja dari
usulan program/kegiatan/sub kegiatan yang bersangkutan. ASB digunakan pada saat mengkuantitatifkan target kinerja
sub kegiatan setiap SKPD menjadi RKA SKPD beserta alokasi belanjanya yang wajar dan relevan. ASB akan menjadi
lampiran wajib pada surat edaran kepala daerah tentang pedoman penyusunan RKA-SKPD.

Tahap Pengawasan/Pemeriksaan
Pada tahap pengawasan/pemeriksaan, pengawas/pemeriksa dapat menggunakan ASB untuk menentukan batasan
mengenai pemborosan dari suatu sub kegiatan

31

KONSISTENSI BAB V – VI – VII – VIII

32

16
12/12/23

Menentukan Pagu Indikatif Program & Kegiatan


Buat cascading dari sasaran sampai
Selaraskan indikator output dengan cost
dengan rancangan sub kegiatan (beserta
driver kegiatan
indikatornya)

Buat rancangan tabel Bab 6 Renstra SKPD Siapkan ASB dan tentukan ASB yang
dan Bab 4 Renja SKPD terkait

Tentukan pagu indikatif kegiatan dengan


Tentukan indikator output kegiatan kalkulator ASB (e-ASB) dan jumlahkan
pagu indikatif kegiatan dalam 1 program

33

TERIMA KASIH
Muhammad Syam Kusufi
Contact:
Universitas Trunojoyo Madura
Ruang Jurusan Akuntansi - Gedung Fakultas Ekonomi dan Bisnis UTM,
Jl. Raya Telang PO BOX 2 Kamal, Bangkalan
Email: syam.kusufi@trunojoyo.com
HP/WA : 081229911719

34

17
12/12/23

Sesi 7

Merancang dan Menyusun


Sistem Pemantauan dan
Evaluasi Berbasis Hasil:
Sebuah Pengantar
1

Tujuan dari Pelatihan


p Untuk persiapan dalam merencanakan, merancang, dan
mengimplementasikan sistem P&E Terpadu yang
berbasis hasil
p Untuk menunjukkan bahwa sistem P&E Terpadu adalah
alat yang efektif dalam mendukung manajemen kegiatan
publik

1
12/12/23

The Power of Measuring Results


p If you do not measure results, you can not tell
success from failure
p If you can not see success, you can not
reward it
p If you can not reward success, you are probably
rewarding failure
p If you can not see success, you can not learn from it
p If you can not recognize failure, you can not correct
it
p If you can demonstrate results, you can win
public support

Siapa Peduli Kinerja Pemerintah?


p Pemerintah
p Manajer program dan staf
p Masyarakat sipil (masyarakat, NGO, media, sektor privat)
p Donor

2
12/12/23

Fokus….
p Pemantauan dan evaluasi itu berbeda dan terpisah, namun
strategi yang terkait satu sama lain. Strategi dalam
mengumpulkan data dan melaporkan hasil temuan dapat
menunjukkan bagaimana kinerja sektor publik
p Dalam pelatihan ini, kita akan mendiskusikan:
- Pemantauan sebagai alat
- Evaluasi sebagai alat
- Bagaimana P&E berinterrelasi dalam mendukung
manajemen publik yang baik
- 10 langkah dalam menyusun P&E berbasis hasil untuk
mengukur kinerja pemerintah

10 Langkah dalam Merancang, Menyusun,


serta Membuat Keberlanjutan dari Sistem
P&E Berbasis Hasil

1. Pelaksanaan “readiness assessment”


2. Kesepakatan tentang hasil yang akan dipantau dan
dievaluasi
3. Pemilihan indikator kunci untuk memantau hasil
4. Baseline data pada indikator – ada dimana kita sekarang?
5. Perencanaan untuk perbaikan – pemilihan target hasil
6. Pemantauan hasil
7. Pelaksanaan evaluasi
8. Pelaporan dari hasil penemuan anda
9. Penggunaan hasil temuan P&E
10. Keberlanjutan dari sistem P&E Terpadu

3
12/12/23

Alasan melakukan P&E


berbasis hasil
p Menyediakan informasi penting tentang kinerja sektor
publik
p Menyediakan gambaran tentang status proyek, program
atau kebijakan
p Mempromosikan kredibilitas dan kepercayaan publik
dari pelaporan hasil program
p Membantu memformulasikan dan menjustifikasi
permintaan anggaran
p Mengidentifikasi potensi dari program yang menjanjikan

Alasan melakukan P&E


p Memfokuskan perhatian terhadap pencapaian hasil yang
penting untuk organisasi dan stakeholder
p Menyediakan secara rutin informasi untuk staf
p Membantu menginisiasikan tujuan dan objektif
p Mendorong manajer untuk identifikasi dan mengambil
tindak dalam memperbaiki kekurangan
p Mendukung agenda pembangunan yang bertolak kepada
akuntabilitas yang lebih baik

4
12/12/23

Penting Diperhatikan….!!
p Dibutuhkan komitmen kepemimpinan dalam mencapai
kinerja organisasi pemerintah daerah yang lebih baik
p Ditambah dengan pengalokasian sumber daya dalam
membangun sistem P&E
p Ditambah sumber daya yang berkomitmen dalam
meningkatkan performa sektor publik

Jadi syarat kinerja pemerintahan yang lebih baik adalah


kombinasi dari kapasitas institusional dan political will

Definisi
p Pemantauan berbasis hasil (yang selanjutnya
pemantauan) adalah proses berkelanjutan dalam
mengumpulkan dan menganalisa informasi untuk
membandingkan bagaimana kinerja proyek, program,
atau kebijakan terhadap hasil yang diharapkan

10

10

5
12/12/23

Aktifitas Utama yang


Membutuhkan Pemantauan
p Penentuan tujuan dan objektif
p Pelaporan kepada pemerintah dan stakeholder
p Pengaturan proyek, program, dan kebijakan
p Pelaporan kepada donor
p Pengalokasian sumber daya

11

11

Pendekatan Baru dalam Pemantauan

p Pemantauan tradisional berfokus pada implementation


monitoring
- Hal ini mencakup tracking inputs ($$, sumber daya, strategi),
aktivitas (apa yang terjadi di tempat), dan output (barang dan jasa
yang diproduksi)
- Pendekatan ini berfokus pada pemantauan bagaimana sebuah
proyek, program, dan kebijakan diimplementasikan
- Biasanya digunakan untuk menilai kepatuhan terhadap rencana kerja
dan anggaran
p Pemantauan berbasis hasil mencakup pengumpulan informasi
bagaimana kinerja pemerintah yang efektif
p Pemantauan berbasis hasil menunjukkan jika proyek,
program, atau kebijakan mencapai tujuannya
12

12

6
12/12/23

Pemantauan Berbasis Hasil


Goal • Peningkatan kesejahteraan
(Impacts) masyarakat, jangka panjang
Hasil

• Dampak/efek antara pada


Outcomes pemanfaat

• Keluaran proyek/program
Outputs
Implementasi

• Pelaksanaan proyek/program
Activities untuk menghasilkan keluaran

• Dana, manusia, dan sumber daya


Inputs lainnya
Binnendijk, 2000
13

13

Studi Kasus Pemantauan:


Oral Re-hydration Therapy (ORT)
Goal • Tingkat kematian dan kesakitan anak
(Impacts) turun

• Meningkatnya ORT dalam upaya utk


Outcomes mengatasi kasus diare

• Meningkatnya pengetahuan dan akses


Outputs ibu pada ORT

• Kampanye melalui media untuk


Activities melatih/mendidik ibu dan tenaga
kesehatan tentang ORT

• Dana, Persediaan ORT, pelatif, dll.


Inputs
Binnendijk, 2000
14

14

7
12/12/23

Studi Kasus Pemantauan:


Tingkat Melek Huruf
Goal • Tingkat pendapatan yang lebih tinggi:
(Impacts) akses pada pekerjaan yang lebih baik.

Outcomes
• Meningkatnya angka melek huruf;
Lapangan pekerjaan yang lebih luas

• Jumlah orang dewasa yang lulus program


Outputs
pemberantasan buta huruf

Activities • Kursus/Pelatihan Membaca

Inputs
• Fasilitas, instruktur, material, dll

15

15

Contoh dari Pemantauan Hasil:


Proyek vs Program vs Kebijakan

Kesehatan Anak Pendidikan Anak Perempuan

Pemantauan Turunnya tingkat kematian Naiknya capaian pendidikan


Kebijakan bayi anak perempuan

# anak perempuan di SLTP


Pemantauan Pelayanan pre-natal
mengikuti ujian matematika
Program dimanfaatkan oleh ibu hamil
dan IPA meningkat

Informasi ttg pelayanan pre- # anak perempuan di 4


Pemantauan
natal yg baik disediakan di 6 kelurahan menyelesaikan SD
Proyek
desa yang disasar. naik.

16

16

8
12/12/23

Definisi
p Evaluasi berbasis hasil: Penilaian dari kegiatan yang telah
direncanakan, sedang berlangsung, atau telah
dilaksanakan dalam menunjukkan relevansi, efisiensi,
efektivitas, dampak, dan keberlangsungannya.
p Tujuan: mendapatkan lessons learned ke dalam proses
pengambilan keputusan

17

17

Cakupan Evaluasi
“Why” Questions – What caused the changes we are
monitoring

“How” Questions – What was the sequence or processes


that led to successful (or not) outcomes

“Compliance/ – Did the promised activities actually take


Accountability place and as they were planned?
Questions”

Was the implementation process


Process/ followed as anticipated, and with what
Implementation consequences
Questions

18

18

9
12/12/23

Merancang Evaluasi yang Baik


“Better to have an approximate answer to the right
question, than an exact answer to the wrong question.”
Paraphrased from statistician John W. Tukey

“Better to be approximately correct than precisely


wrong.”
Paraphrased from Bertrand Russell

19

19

Some Examples of
Evaluation
Penyediaan Air Minum Penyediaan Lokasi Baru

Membandingkan model- Membanding strategi untuk


Evaluasi Kebijakan model untuk penyediaan pengembangan lokasi tempat
layanan air minum tinggal di daerah baru

Mengkaji seberapa jauh


Evaluasi Menilai pengeloaan fiskal daerah baru dapat
Program pemerintah daerah memberikan kesejahteraan
yang sama

Evaluasi Menilai peningkatan


Mengkaji praktek pertanian
retribusi air di dua
Proyek petani di daerah baru
kabupaten

20

20

10
12/12/23

Peran Komplementer Pemantauan dan


Evaluasi
Monitoring Evaluation

ü ü
Menjelaskan tujuan program Menganalisa mengapa hasil bisa dicapai atau
tidak bisa dicapai

ü ü
Mengkaitkan aktifitas dan sumber Menilai efektifitas dari masing-masing
dayanya dengan tujuan aktiiftas terhadap program

ü
Menurunkan tujuan menjadi Mengkaji proses pelaksanaan
ü kinerja pelaksanaan dan target

ü ü
Secara reguler mengumpulkan Mengeksplorasi potensi dampak sampingan
data dari indikator tsb,
membandingkan hasil dan target

ü Melaporkan kemajuan dan


masalah pada pengelola program ü Menyediakan informasi pembelajaran,
capaian dan penjelasan terkait serta
menawarkan rekomendasi

21

Summary
p P&E sering dilihat sebagai dua hal yang terpisah, padahal
memiliki fungsi yang saling berkaitan.
p Masing-masing memiliki jenis informasi kinerja yang berbeda-
beda.
p P&E keduanya dibutuhkan agar dapat mengatur implementasi
kebijakan, program, dan proyek dengan lebih baik.
p Pengimplementasian sistem P&E dapat menguatkan
manajemen sektor publik
p Pengimplementasian sistem P&E membutuhkan komitmen
dari pemimpin dan stafnya

22

22

11
12/12/23

Sesi 8

Analisis dan Pelaporan


Hasil Pemantauan dan
Evaluasi
1

Melaporkan Temuan

Merencanakan
Memilih Perbaikan –
Melakukan Indikator Kunci Memilih Peran Menggunakan
Penilalian untuk Sasaran Hasil Evaluasi Hasil Temuan
Secara Memantau Hasil
Cepat Luaran

1 2 3 4 5 6 7 8 9 10

Setuju untuk
Melakukan
Data Dasar
dari Indikator
Pengawasan
Hasil
Melaporkan Menjaga
Kelangsunga
pengawasan – Sampai Temuan n sistem
dan evaluasi Sejauh Mana Pengawasan
hasil luaran Kita? dan Evaluasi
Dalam
Organisasi

1
12/12/23

“Jika Kita Tidak Bisa Mengukur Hasil, Kita Tidak


Melihat Keberhasilan dari Kegagalan”

Menganalisa dan Melaporkan Data:


p Memberikan Informasi tentang status proyek, program,
dan kebijakan
p Menyediakan petunjuk/indikasi tentang masalah terkait
program
p Menciptakan peluang untuk pertimbangan perbaikan
dalam strategi implementasi proyek/program/kebijakan
p Menyediakan informasi penting antar waktu dalam
bentuk tren dan arahan
p Membantu menkonfirmasi atau menolak teori yang
digunakan sebagai landasan.

Menganalisa Hasil Data Anda


p Mengukur perubahan antar waktu
n Membandingkan masa sekarang dan masa lalu untuk
melihat tren dan perubahan lainnya
n Semakin banyak data yang anda dapat, semakin yakin
anda dengan trend yang dibuat

?
Akses
Akses

Waktu Waktu
Memperbaiki akses kepada Memperbaiki akses kepada
pasar perdesaan(tradisional) pasar perdesaan(tradisional)

2
12/12/23

Melaporkan Hasil Data Anda


Laporkan hasil data dalam bentuk perbandingan antara
data awal dan data dasar (baseline)
(Ingat-Perbandingan antar waktu sangat penting!)
Anda dapat melaporkan data anda dengan:
– Pengeluaran/Pendapatan – Unit organisasional

– Angka-angka mentah – Lokasi Geografis

– Persentase – Demografis

– Tes statistik – Kepuasan Klien (Tinggi,


Menengah, Rendah)

Presentasikan Data dalam Format


yang Jelas dan Mudah Dipahami
p Tampilkan data yang paling penting saja
p Gunakan Lampiran atau laporan terpisah untuk data
yang lebih detail
p Gunakan presentasi visual (Diagram,Grafis, Tabel, Peta)
untuk menunjukkan poin-poin kunci
p Hindari “data sampah”

3
12/12/23

Saat Melaporkan Temuan,


Gunakan Catatan Penjelas
Saran:
p Kombinasikan informasi kualitatif bersama dengan kuantitatif
p Saat perbandingan menunjukkan tren atau nilai yang ‘aneh,
sedapat mungkin berikan penjelasan.
p Laporkan catatan penjelasan internal (perubahan, masalah,
dll)
n contoh: Kehilangan anggota program atau sumber daya lain
p Laporkan catatan penjelasan eksternal
n contoh: bencana alam yang tidak diduga atau perubahan politik
p Rangkum temuan-temuan penting

The Urban Institute, 1999


7

Apa yang Terjadi Jika Hasil


Temuan Buruk?
p Sebuah hasil pengukuran sistem yang baik dimaksudkan
untuk mengemukakan masalah-masalah (Sistem
peringatan dini)
p Laporan pada performa seharusnya menyertakan
penjelasan tentang hasil yang buruk dan mengidentifikasi
langkah-langkah perencanaan untuk memperbaiki
masalah
p Penting jika memang diperlukan: lindungi sang pembawa
pesan

Adapted from The Urban Institute, 1999

4
12/12/23

Format Pelaporan Hasil


Hasil Aktual Versus Target

Tahun Dasar Saat Ini Target Perbedaan


Indikator Hasil
(%) (%) (%) (%)

Tingkat Hepatitis (N=6000) 30 25 20 -5

Persentase anak dengan peningkatan


status kesehatan secara menyeluruh 20 20 24 -4
(N=9000)
Persentase jumlah anak yang menunjukkan
hasil positif skor 4 dari 5 pada tes fisik 50 65 65 0
(N=3500)
Persentase jumlah anak dengan
peningkatan status nutrisi
(N = 14,000)
80 85 83 +2

Sumber: Made-up data, 2003

Ringkasan: Menganalisa dan


Melaporkan Data

• Menyediakan informasi tentang status proyek, program


dan kebijakan
• Menyediakan indikasi/petunjuk mengenai masalah
yang dihadapi
• Menciptakan peluang untuk perbaikan dalam strategi
implementasi proyek/program/kebijakan.
• Menyediakan informasi penting antar waktu mengenai
pelaksanaan dan capaian proyek/program/kebijakan.

10

10

5
12/12/23

Merencanakan
Memilih Perbaikan – Menggunakan
Melakukan Indikator Kunci Memilih Peran
Penilalian untuk Sasaran Hasil Evaluasi Hasil Temuan
Secara Memantau Hasil
Cepat Luaran

1 2 3 4 5 6 7 8
9 10

Setuju untuk Data Dasar Pengawasan Melaporkan Menjaga


Melakukan dari Indikator Hasil Temuan Kelangsungan
pengawasan – Sampai sistem
dan evaluasi Sejauh Mana Pengawasan
hasil luaran Kita? dan Evaluasi
Dalam
Organisasi

11

11

Memanfaatkan Temuan dari


Proses Pemantauan dan Evaluasi
10 Kegunaan Temuan-temuan Hasil

1. Memenuhi kebutuhan pemerintah sebagai pengelola


program dan tuntutan publik tentang akuntabilitas
2 Membantu merumuskan dan memberikan dasar atas
perencanaan dan penganggaran
3 Membantu dalam membuat keputusan mengenai
alokasi sumber daya operasional
4 Memicu pemeriksaan mendalam tentang masalah
kinerja apa yang muncul dan koreksi yang diperlukan

12

12

6
12/12/23

Menggunakan Temuan-Temuan
Anda (Lanjutan)
10 Kegunaan Temuan-temuan Hasil
5 Membantu memotivasi pengelola program untuk terus
membuat perbaikan terhadap kinerja program
6 Mengawasi kinerja kontraktor dan penerima bantuan
7 Menyediakan data khusus untuk evaluasi program secara
mendalam
8 Membantu menyediakan pelayanan publik lebih efisien
9 Mendukung upaya-upaya strategis dan perencanaan jangka
panjang (dengan menyediakan informasi dasar dan
kemajuan terakhir)
10 Membangun komunikasi publik yang lebih baik.

13

13

Sembilan Strategi Penyampaian


Temuan Pemantauan dan Evaluasi
1. Memberdayakan dan memanfaatkan media –internal
maupun eksternal
2. Menetapkan perundang-undangan “Kebebasan Informasi”
3. Membentuk E-Goverment
4. Menambah informasi dalam situs internal dan eksternal
5. Menerbitkan laporan anggaran tahunan
6. Melibatkan komunitas masyarakat sipil dan grup
warganegara
7. Memperkuat pengawasan parlementer
8. Memperkuat lembaga pemeriksa
9. Membagi dan membandingkan hasil temuan dengan mitra
pembangunan

14

14

7
12/12/23

Menjaga Kelangsungan Sistem


P&E didalam Organisasi Anda

Merencanakan
Memilih Perbaikan –
Melakukan Indikator Kunci Memilih Peran Menggunakan
Penilalian untuk Sasaran Hasil Evaluasi Hasil Temuan
Secara Memantau Hasil
Cepat Luaran

1 2 3 4 5 6 7 8 9
10
Setuju untuk Data Dasar Pengawasan Melaporkan
Melakukan dari Indikator Hasil Temuan
pengawasan – Sampai
dan evaluasi Sejauh Mana Menjaga
hasil luaran Kita? Kelangsungan
sistem
Pengawasan
dan Evaluasi

15

15

6 Komponen Penting dalam


Sistem Pemantauan & Evaluasi

1. Permintaan
2. Pembagian Tugas dan Tanggung Jawab yang Jelas
3. Informasi yang Kredibel dan bermanfaat
4. Akuntabilitas
5. Kapasitas
6. Insentif

16

16

8
12/12/23

Komponen Penting Pertama:


Permintaan
p Struktur pelaporan yang jelas
p Hasil dari sistem P & E tersedia bagi pemerintah,
masyarakat sipil dan untuk donor
p Terhubungkan dengan perencanaan dan penganggaran
p Kesadaran pemerintah/pengelola program akan arti
penting informasi ini
p Bentuk pertanggunggjawaban pemerintah kepada
masyarakat.

17

17

Komponen Penting Kedua:


Tugas dan Tanggung Jawab yang Jelas

p Menetapkan jalur organisasi otoritas formal (yang jelas)


untuk mengumpulkan, menganalisis, dan pelaporan
informasi kinerja
p Menerbitkan panduan yang jelas tentang siapa yang
bertanggung jawab terhadap sistem komponen dan prosedur
P&E
p Membangun sebuah sistem yang terintegrasi antar unit dalam
satu level maupun antar tingkatan pemerintah untuk
pengumpulan data dan analisis
p Membangun sistem permintaan untuk hasil informasi pada
setiap tingkat dimana informasi di kumpulkan dan dianalisa.

18

18

9
12/12/23

Komponen Penting Ketiga:


Informasi yang Kredibel dan Bermanfaat

p Sistem harus mampu meproduksi hasil informasi yang


memberikan informasi –baik atau buruk– dan potensi
penjelasannya.
p Pembuat dan Penghasil informasi harus dilindungi dari
tindakan balasan politik
p Informasi yang dihasilkan sistem P&E harus transparan
dan tunduk pada verifikasi independen
p Pengumpulan data dan prosedur analisis harus dapat
divalidasi oleh kantor pemeriksa dan/atau lembaga
legislatif.

19

19

The Blame Game

“Stop whimpering and spin the wheel of blame, Lipton!”


Cartoon by Scott Arthur Masear, Harvard Business Review, November 2003.

20

20

10
12/12/23

Komponen Penting Keempat:


Akuntanbilitas
p Organisasi masyarakat sipil memainkan peran dengan
mendorong transparansi informasi
p Media, sektor swasta, dan Parlemen semua memiliki
peran untuk memastikan bahwa informasi yang tepat
waktu, akurat, dan dapat diakses
p Kegagalan dari sebuah program harus mendapat
‘sanksi’
p Masalah-masalah yang dihadapi oleh sebuah program
harus didokumentasi, diakui dan ditangani.

21

21

Komponen Penting Kelima:


Kapabilitas
p Kemampuan teknis yang mencukupi dalam pengumpulan
data dan analisanya
p Skill manajerial dalam penetapan tujuan strategis dan
pengembangan organisasi
p Adanya pengelolaan sistim informasi (MIS)
p Dukungan anggaran
p Pengalaman Insitutional

22

22

11
12/12/23

Komponen Penting Keenam:


Insentif
p Insentif perlu diperkenalkan untuk mendorong
penggunaan informasi kinerja:
n Sukses diakui dan diberikan reward
n Masalah yang ada ditangani
n Pembawa pesan tidak dihukum
n Pembelajaran organisasi menjadi pertimbangan
n Penghematan anggaran dihargai

23

23

Ringkasan
p Permintaan untuk peningkatan kapasitas tidak pernah berakhir!
p Perlu lembaga pengkoordinasi P&E!
p Bangun pemahaman dengan DPRD bahwa sistem P&E
membutuhkan sumber daya yang berkelanjutan.
p Carilah setiap kesempatan untuk menghubungkan hasil informasi
hasil untuk anggaran dan keputusan mengalokasi sumber daya.
p Mulailah dengan usaha-usaha rintisan untuk menunjukkan
pemantauan berbasis hasil yang efektif: Mulailah dengan strategi
kantong (misalnya pulau inovasi) sebagai lawan dari pendekatan
menyeluruh pemerintah.
p Memantau kemajuan baik pelaksanaan dan capaian hasil.
p Lengkapi pemantauan performa dengan evaluasi untuk
memastikan pemahaman yang lebih baik terhadap hasil publik
sektor

24

24

12
12/12/23

TEKNIK DAN ISU TERKINI


PERENCANAAN PEMBANGUNAN
DAERAH

OUTLINE
• DASAR HUKUM
• ISU TERKINI PERENCANAAN PEMBANGUNAN
DAERAH
• KONSEPSI PERENCANAAN PEMBANGUNAN
NASIONAL
• TEKNIK PERENCANAAN PEMBANGUNAN DAERAH
1. PENDEKATAN PERENCANAAN
2. SIMULASI PERENCANAAN PEMBANGUNAN
DAERAH

1
12/12/23

DASAR HUKUM

DASAR HUKUM
• UU No. 25 TAHUN 2004 TENTANG SISTEM PERENCANAAN
PEMBANGUNAN NASIONAL
• UU No. 23 TAHUN 2014 TENTANG PEMERINTAH DAERAH
• UU No. 17 TAHUN 2003 TENTANG KEUANGAN NEGARA
• PERMENDAGRI 86 TAHUN 2017 TENTANG TATA CARA
PERENCANAAN, PENGENDALIAN DAN EVALUASI
PEMBANGUNAN DAERAH, TATA CARA EVALUASI
RANCANGAN PERATURAN DAERAH TENTANG RENCANA
PEMBANGUNAN JANGKA PANJANG DAERAH DAN RENCANA
PEMBANGUNAN JANGKA MENENGAH DAERAH, SERTA TATA
CARA PERUBAHAN RENCANA PEMBANGUNAN

2
12/12/23

ISU-ISU TERKINI PERENCANAAN


PEMBANGUNAN DAERAH

ISU-ISU TERKINI PERENCANAAN PEMBANGUNAN DAERAH


• Rangkaian Pelaksanaan Pemilihan Umum serentak, sebagai
pelaksanaan amanat Undang-Undang Nomor 10 Tahun 2016
tentang perubahan Kedua atas Undang-Undang Nomor 1 Tahun
2015 tentang Penetapan Peraturan Pemerintah Pengganti
Undang-Undang Nomor 1 Tahun 2014 tentang Pemilihan
Presiden, Wakil Presiden, Gubernur, Wakil Gubernur, Bupati dan
Walikota. Pemilu dan Pemilihan Serentak Tahun 2024 merupakan
pengalaman pertama bagi Indonesia (Terdapat 38 Provinsi, 416
Kabupaten dan 98 Kota di Indonesia) sehingga dibutuhkan
penyusunan perencanaan pembangunan daerah serentak baik
jangka panjang (RPJPD), menengah (RPJMD) dan tahunan (RKPD)
seluruh daerah baik propinsi/kabupaten/kota.
• Penyusunan Rencana Pembangunan Jangka Panjang Nasional
(RPJPN) 2025-2045

3
12/12/23

Keterkaitan RPJPD dengan Dokumen Lainnya

KONSEPSI PERENCANAAN PEMBANGUNAN


NASIONAL

4
12/12/23

NS

“Tidak ada bangsa yang miskin, yang


ada adalah bangsa yang unmanaged”
(Peter Drucker)

10

5
12/12/23

GRAND DESIGN
Permendagri No. 90 Tahun 2019
Siklus Pengelolaan Pembangunan dan Keuangan Daerah
KEBUTUHAN
INFORMASI TAHAPAN PERENCANAAN
TAHAPAN PELAKSANAAN
• URUSAN • RPJMD – Renstra
• BIDANG URUSAN • RKPD – Renja • DPA-SKPD
• PROGRAM • KUA – PPAS • Anggaran Kas & SPD
PELAKSA • Transaksi Penerimaan
• KEGIATAN • RKA-SKPD
• SUB KEGIATAN • Rancangan Perda APBD • Transaksi Pengeluaran (SPP-
• ORGANISASI • Rancangan Perkada SPM-SP2D-SPJ)
• SUMBER DANA Penjabaran APBD • Transaksi Akuntansi berbasis
• LOKASI PERENC PELAPORAN Akrual
• AKUN
• KELOMPOK
• JENIS
• OBJEK TAHAPAN PENGAWASAN PENGAW
• RINCIAN OBJEK & PEMERIKSAAN PEMERIKSAAN TAHAPAN PERTANGGUNGJAWABAN
• SUB RINCIAN • Evaluasi & PELAPORAN
OBJEK • Reviu • Laporan Keuangan SKPD & Pemda
• Audit • Laporan Kinerja
• Statistik
“kebutuhan informasi harus tersaji secara utuh dan konsisten di setiap tahapan”
11

SISTEM PERENCANAAN PEMBANGUNAN (NASIONAL DAN DAERAH)


(MENURUT UU 25 TAHUN 2004 DAN TURUNAN PP 40/2006 SERTA PERMENDAGRI NO. 86 TAHUN 2017)
BPKAD
BAPPEDA
KETERKAITAN PERENCANAAN NASIONAL DAN DAERAH

PERENCANAAN DAERAH PERENCANAAN OPD PENGANGGARAN

Berpedoman
RPJPN RPJPD
Pedoman

VISI, MISI, PROGRAM


KEPALA DAERAH TERPILIH
Disusun Pedoman RENSTRA
Berdasarkan RPJMD OPD
Berpedoman
Dijabarkan

RPJMN
Dijabarkan

Pedoman RENJA Pedoman RKA/DPA


RKPD OPD
OPD

Catatan : *) Dikoordinasikan BAPPEDA namun produknya menjadi Produk Daerah

12

6
12/12/23

DOKUMEN RENCANA PEMBANGUNAN DAERAH


Ditetapkan dengan

PERDA
penjabaran dari visi, misi, arah kebijakan, dan sasaran pokok paling lama 6 (enam)
RPJPD pembangunan daerah jangka panjang untuk 20 (dua puluh) tahun bulan setelah RPJPD
yang disusun dengan berpedoman pada RPJPN dan RTRW. periode sebelumnya
UU No.23 Th. 2014, berakhir
Pasal 263-264
penjabaran dari visi, misi, dan program kepala daerah yang
Rencana memuat tujuan, sasaran, strategi, arah kebijakan, pembangunan Ditetapkan dengan
Pembangunan RPJMD Daerah dan keuangan Daerah, serta program Perangkat Daerah PERDA paling lama 6
Daerah dan lintas Perangkat Daerah yang disertai dengan kerangka (enam) bulan setelah
pendanaan bersifat indikatif untuk jangka waktu 5 (lima) tahun Kepala Daerah terpilih
yang disusun dengan berpedoman pada RPJPD dan RPJMN. dilantik

penjabaran dari RPJMD yang memuat rancangan kerangka


Perencanaan RKPD ekonomi Daerah, prioritas pembangunan Daerah, serta rencana
ditetapkan dengan
Pembangunan kerja dan pendanaan untuk jangka waktu 1 (satu) tahun yang
Perkada
disusun dengan berpedoman pada RKP dan program strategis
Daerah nasional yang ditetapkan oleh Pemerintah Pusat

memuat tujuan, sasaran, program,dan kegiatan pembangunan ditetapkan dengan


Renstra dalam rangka pelaksanaan Urusan Pemerintahan Wajib dan/atau Perkada setelah
Urusan Pemerintahan Pilihan sesuai dengan tugas dan fungsi RPJMD ditetapkan.
Rencana setiap Perangkat Daerah.
Perangkat
Daerah

UU No.23 Th. 2014,


Pasal 272-273 memuat program, kegiatan, lokasi, dan kelompok sasaran yang ditetapkan kepala
Renja disertai indikator kinerja dan pendanaan sesuai dengan tugas dan daerah setelah RKPD
fungsi setiap Perangkat Daerah. ditetapkan
9

13

DOKUMEN PERENCANAAN PEMBANGUNAN DAERAH

( Pasal 263 & Pasal 264)

RPJPD
Ditetapkan dengan PERDA
Penjabaran dari Visi, Misi, Arah Kebijakan, dan Sasaran Pokok paling lama 6 (enam) bulan setelah
Pembangunan Daerah jangka panjang untuk 20 (dua puluh) RPJPD periode sebelumnya
tahun yang disusun dengan berpedoman pada RPJPN dan RTRW. berakhir

RPJMD
Penjabaran dari Visi, Misi, dan Program Kepala Daerah yang
memuat Tujuan, Sasaran, Strategi, Arah Kebijakan,
Pembangunan Daerah dan Keuangan Daerah, serta Program Ditetapkan dengan PERDA paling
Perangkat Daerah dan lintas Perangkat Daerah yang disertai lama 6 (enam) bulan setelah
dengan Kerangka Pendanaan Bersifat Indikatif untuk jangka Kepala Daerah terpilih dilantik
waktu 5 (lima) tahun yang disusun dengan berpedoman pada
RPJPD dan RPJMN.

RKPD
Penjabaran dari RPJMD yang memuat Rancangan Kerangka
Ekonomi Daerah, Prioritas Pembangunan Daerah, serta Rencana
Kerja dan Pendanaan untuk jangka waktu 1 (satu) tahun yang
Ditetapkan dengan Perkada
disusun dengan berpedoman pada Rencana Kerja Pemerintah
dan Program Strategis Nasional yang ditetapkan oleh Pemerintah
Pusat.

14

7
12/12/23

FUNGSI DOKUMEN PERENCANAAN PEMBANGUNAN DAERAH


( Pasal 265 & Pasal 266)

menjadi pedoman dalam Apabila penyelenggara Pemerintahan


Daerah tidak menetapkan Perda
RPJPD perumusan visi, misi, dan
tentang RPJPD dan RPJMD anggota
program calon kepala daerah
DPRD dan kepala daerah dikenai
sanksi administratif berupa tidak
dibayarkan hak-hak keuangan yang
sebagai instrumen evaluasi diatur dalam ketentuan peraturan
RPJMD penyelenggaraan perundang-undangan selama 3 (tiga)
Pemerintahan Daerah bulan.

• sebagai instrumen Apabila kepala daerah tidak


evaluasi penyelenggaraan menetapkan Perkada tentang RKPD,
Pemerintahan Daerah kepala daerah dikenai sanksi
RKPD • menjadi pedoman kepala administratif berupa tidak dibayarkan
daerah dalam menyusun hak-hak keuangan yang diatur dalam
KUA serta PPAS. peraturan perundang-undangan
selama 3 (tiga) bulan.

15

PERENCANAAN PEMBANGUNAN DAERAH


( Pasal 260, Pasal 261 & Pasal 262 )

RENCANA PEMBANGUNAN NASIONAL Daerah SESUAI DENGAN


KEWENANGANNYA menyusun rencana
RPJPN RPJMN RKP pembangunan Daerah sebagai satu
kesatuan dalam sistem perencanaan
pembangunan nasional.

Menggunakan pendekatan:
dikoordinasikan, disinergikan, dan • teknokratik,
• partisipatif,
diharmonisasikan oleh BAPPEDA PROVINSI • politis,
• atas-bawah
• dan bawah-atas.

Dirumuskan secara transparan,


RPJPD RPJMD RKPD responsif, efisien, efektif,
RENCANA PEMBANGUNAN DAERAH PROVINSI, akuntabel, partisipatif, terukur,
berkeadilan, dan berwawasan
KAB/KOTA
lingkungan.

16

8
12/12/23

Perencanaan pembangunan Daerah yang berorientasi pada


proses, menggunakan pendekatan

menggunakan metode dan kerangka berfikir ilmiah untuk


mencapai tujuan dan sasaran pembangunan daerah

dilaksanakan dengan menerjemahkan visi dan misi Kepala


Daerah terpilih kedalam dokumen perencanaan pembangunan
jangka menengah yang dibahas bersama dengan DPRD

Melibatkan berbagai pemangku kepentingan, yang tercermin


dalam pelaksanaan musyawaran perencanaan Pembangunan
daerah (Musrenbang)

Hasil perencanaan yang diselaraskan dalam musyawarah


pembangunan yang dilaksanakan mulai dari Desa,
Kecamatan, Daerah kabupaten/kota, Daerah provinsi,
hingga nasional

17

PENDEKATAN PERENCANAAN BERDASARKAN SUBSTANSI

THIS

18

9
12/12/23

Dibagi
berdasarkan
URUSAN PEMERINTAHAN kriteria
Eksternalitas,
Akuntabilitas dan
Efisiensi

URUSAN
ABSOLUT PEMERINTAHAN KONKUREN
UMUM
1. PERTAHANAN
2. KEAMANAN WAJIB PILIHAN
3. AGAMA (24) (8)
4. YUSTISI
5. POLITIK LUAR
NEGERI
6. MONETER & FISKAL
YAN DASAR
NON YAN DASAR (18)
1. PENDIDIKAN (6)
2. KESEHATAN Hanya Sebagian
3. PU DAN PR Substansinya
4. PERUMAHAN RAKYAT
DAN KAW SPM NSPK
PERMUKIMAN
5. TRAMTIBUM & LINMAS
6. SOSIAL Substansi yang tidak masuk
SPM

Dilaksanakan secara bertahap dengan mempertimbangkan kapasitas kuangan daerah,


sumber daya personil, dan ketersediaan sarana dan prasarana.

19

URUSAN PEMERINTAHAN KONKUREN KEWENANGAN


DAERAH

(Pasal 11 UU 23 Tahun 2014)


Wajib Pelayanan Dasar Wajib Non Pelayanan Dasar Pilihan

6 URUSAN: 18 URUSAN: 8 URUSAN:


1. Tenaga kerja
1. Pendidikan 1. Kelautan dan perikanan
2. Pemberdayaan Perempuan dan
2. Kesehatan 2. Pariwisata
Pelindungan Anak 3. Pertanian
3. Pekerjaan umum 3. Pangan 4. Kehutanan
dan penataan ruang 4. Pertanahan 5. Energi dan Sumber Daya
4. Perumahan Rakyat 5. Lingkungan hidup Mineral
dan Kawasan 6. Administrasi Kependudukan dan 6. Perdagangan
Permukiman Pencatatan Sipil 7. Perindustrian; dan
8. Transmigrasi.
5. Ketenteraman, 7. Pemberdayaan Masyarakat dan Desa
Ketertiban Umum, 8. Pengendalian Penduduk dan
dan Pelindungan Keluarga Berencana
Masyarakat 9. Perhubungan
10. Komunikasi & Informatika
6. Sosial
11. Koperasi, Usaha Kecil, dan
Menengah
12. Penanaman modal
13. Kepemudaan dan Olah Raga
14. Statistik
15. Persandian
16. Kebudayaan
17. Perpustakaan
18. Kearsipan

20

10
12/12/23

Keterkaitan Perencanaan-Penganggaran-Kinerja
KEMENPAN-RB KEMEN PPN/BAPPENAS-BAPPEDA KEMENKEU-BPKAD

RPJMN/D RKP/D RAPBN/D

LAKIP K/L/D
Renstra Renja RKA/DIPA/DPA
K/L/OPD K/L/OPD K/L/OPD

KINERJA PERENCANAAN PENGANGGARAN


21

21

PRINSIP PENYUSUNAN PERENCANAAN DAERAH


• merupakan satu kesatuan dalam sistem
perencanaan pembangunan nasional;
• dilakukan Pemda bersama para pemangku
kepentingan berdasarkan peran dan kewenangan
masing-masing;
• mengintegrasikan rencana tata ruang, Pola Ruang,
KLHS dan rencana pembangunan Nasional; serta
• dilaksanakan berdasarkan kondisi dan potensi
yang dimiliki masing-masing Pemda, sesuai
dinamika perkembangan global, nasional dan
daerah.
22

11
12/12/23

Pendekatan Perencanaan dan Penganggaraan Berbasis Kinerja


1. Penganggaran terpadu,
Penyusunan anggaran rutin dan pembangunan menyatu, tidak
dipisah sebagaimana sebelumnya
2. Kerangka pengeluaran jangka menengah, rencana anggaran terdiri
dari:
l Anggaran untuk tahun yang direncanakan
l Prakiraan anggaran untuk tahun berikutnya
3. Penganggaran berbasis kinerja,
lDilaksanakan dengan memperhatikan hubungan antara
pendanaan dengan keluaran / hasil bagi kegiatn / program,
termasuk efisiensi untuk mencapai keluaran/hasil tersebut;
lPenyusunan anggaran didasarkan atas capaian kinerja, indikator
kinerja, analisis standar biaya, standar satuan harga, dan standar
pelayanan minimum
23

PERENCANAAN PENGANGGARAN
RPJM-RKP/Renstra-Renja RAPBN-D/RKA-DIPA/DPA

Benefit impact Outcome Output Input

Program Kegiatan Anggaran


Visi Misi Tujuan

PEMERIKSAAN/PENIALAIN KINERJA PEMERIKSAAN KEUANGAN

Kinerja Kepatuhan
(Efektif, Efisien dan Ekonomis) (Keuangan)

TERCAPAI ATAU TIDAK TERJADI ATAU TIDAK PENYIMPANGAN


KEBERHASILAN PEMBANGUNAN KEUANGAN

24

12
12/12/23

Sinergi RPJMN/D – Renstra K/L/OPD


IN T
PU PU
T IN

RPJMN/D
OU T UT
INP TP PU INP
UT
UT UT
O
OU UT
TP TP
UT OU E OU
M
TC
OM TCO
OU U E
TC E O OM
OM UTC
AT E O

INPUT OUTPUT OUTCOME IMPACT OUTCOME OUTPUT INPUT

ABK
KPJM E OU Renstra
OM OU TC
TC OM K/L/OPD
E

OU
OM

TC E
OM
TC

UT E
OU

TP OU
OU TP
UT
OU
UT
UT

TP
INP
TP

UT INP
UT
OU

ADIL, MAKMUR IN
PU
DAN SEJAHTERA
T
PU

T
IN

25

25

Sistem Manajemen Kinerja Pembangunan

26

13
12/12/23

SISTEM MANAJEMEN KINERJA PEMBANGUNAN DAERAH

INDIKATOR PENJELASAN INDIKATOR KINERJA PERAN PEMDA


KINERJA

Pengaruh yang ditimbulkan dari manfaat


DAMPAK yang diperoleh menggambarkan aspek makro
tujuan secara sektoral, regional
Memberikan
maupun nasional. Pelayanan yang
berkualitas bagi
masyarakat
Segala sesuatu yang mencerminkan
HASIL berfungsinya suatu keluaran

Sesuatu yang langsung diperoleh/


OUTPUT dicapai dari pelaksanaan kegiatan

Kegiatan dan sumberdaya/dana yg


INPUT dibutuhkan agar keluaran sesuai
yg diharapkan

27

KINERJA PEMBANGUNAN DAERAH DAN OPD

DAMPAK TERJADI PERUBAHAN


(perubahan) (TUJUAN DAERAH) SINKRON
ANTARA CAPAIAN
DAERAH DAN OPD
HASIL ADA YANG DICAPAI
(pencapaian) (OLEH OPD)
KINERJA
KELUARAN ADA YANG DIKERJAKAN
(KEGIATAN) (SESUAI TUPOKSI OPD)

INPUT ADA ANGGARAN


(ANGGARAN) (SESUAI RAPBD)

28

14
12/12/23

KEGAGALAN KINERJA PEMBANGUNAN DAERAH DAN OPD

DAMPAK TIDAK TERJADI PERUBAHAN


(perubahan) (UNTUK PEMERINTAH DAERAH)

HASIL TIDAK TERCAPAI KINERJA PELAYANAN


(pencapaian) (OLEH OPD)
KINERJA
KELUARAN DILAKSANAKAN SELURUH KEGIATAN
(KEGIATAN) (SESUAI TUPOKSI OPD)

INPUT TERSEDIA ANGGARAN


(ANGGARAN) (SESUAI RAPBD)

Catatan : Kegagalan kinerja pemerintah dalam melaksanakan tugasnya terjadi in efektifitas, in efeisien dan in ekonomis sehingga
tidak dapat mewujudkan masyarakat adil, makmur dan sejahtera sesuai tujuan pembangunan Daerah

29

CONTOH KEBERHASILAN PENCAPAIAN KINERJA


PEMBANGUNAN KESEHATAN

§ Menurunnya Angka Kematian TERJADI PERUBAHAN


§ Menurunnya Angka Kesakitan (TUJUAN NASIONAL) SINKRON
ANTARA CAPAIAN
DAERAH DAN OPD
Meningkatnya layanan Kesehatan ADA YANG DICAPAI
Yang berkualitas (OLEH OPD)
KINERJA
• Tersedianya Bangunan Puskesmas
ADA YANG DIKERJAKAN
• Tersedianya Tenaga Kesehatan
(SESUAI TUPOKSI OPD)
• Tersedianya alat kesehatan

ADA ANGGARAN
Anggaran 5 Milyar (SESUAI RAPBD)

30

15
12/12/23

CONTOH KEBERHASILAN PENCAPAIAN KINERJA


PEMBANGUNAN LINGKUNGAN

§ Menurunnya Tingkat TERJADI PERUBAHAN


Kerusakan Lingkungan (TUJUAN NASIONAL) SINKRON
ANTARA CAPAIAN
DAERAH DAN OPD
Meningkatnya kualitas ADA YANG DICAPAI
Lingkungn (OLEH OPD)
KINERJA
• Terlaksananya Reboisasi
ADA YANG DIKERJAKAN
• Terlaksananya Rehabilitasi Lahan
(SESUAI TUPOKSI OPD)
• Terlaksananya Reklamasi Pantai

ADA ANGGARAN
Anggaran 5 Milyar (SESUAI RAPBD)

31

32

16
12/12/23

GAMBARAN
CAPAIAN HASIL PEMBANGUNAN

33

PERUBAHAN KESEJAHTERAAN
KONDISI SAAT INI KONDISI YANG DIHARAPKAN

BERUBAH
ATAU TIDAK

34

17
12/12/23

PERUBAHAN KESEJAHTERAAN
KONDISI SAAT INI KONDISI YANG DIHARAPKAN

JANJI DITEPATI
ATAU TIDAK

35

PERUBAHAN PELAYANAN UMUM

BERHASIL
ATAU TIDAK

36

18
12/12/23

PERUBAHAN PEMBANGUNAN DAERAH


(CONTOH DKI JAKARTA)

37

PERUBAHAN KUALITAS HASIL PELAYANAN PUBLIK


SEBELUM SETELAH PERBAIKAN

BERUBAH
ATAU TIDAK

38

19
12/12/23

TEKNIK PENYUSUNAN PERENCANAAN


DENGAN MENGUNAKAN PENDEKATAN
CASCADING (POHON KINERJA)/LFA

1 2

3 4

1
12/12/23

Casding (Pohon Kinerja)


• Cascading (Pohon Kinerja) adalah
penjabaran kinerja dan indikator kinerja
CASCADING (POHON KINERJA)/LFA yang lebih terperinci atau kondisi-
kondisi yang mempengaruhinya dengan
menggunakan kerangka logis.

5 6

Lanjutan… Kerangka umum penyusunan Logic Model


Dan Kerangka Logis Logical Framework
• Istilah Cascading atau yang dikenal dengan Arsitektur kinerja
adalah sebuah proses penjabaran dari Visi, Misi dan Program Design
Design Summary Performance Data Resource/ Assumption/
Nasional ke dalam tujuan, sasaran, program, dan kegiatan dengan Alternative Analysis
Target/Indicator Reporting Risks
Mechanisms
menggunakan kerangka logis, menjadi lebih rinci, terbagi habis,
dan tidak tumpang tindih Objective Analysis
Impact
Outcomes
• Untuk memahami cascading, maka perlu memahami makna: Visi, Problem Analysis
Ouputs
Misi, Tujuan, Sasaran Program dan Kegiatan, kegiatan Prioritas, Stakeholder
Analysis
Activities with Milestone Inputs

kinerja Keluaran, Hasil


• Prinsip Cascading yang digunakan terdiri atas: Kerangka Logis
Logical Framework dan Kerangka umum penyusunan Logic Model

7 8

2
12/12/23

CASCADING VISI, MISI, TUJUAN, PROGRAM

VISI

MISI

TUJUAN

SASARAN

PROGRAM

9 10

PENYUSUNAN POHON KINERJA/CASCADING


PENYUSUNAN POHON KINERJA/CASCADING

11 12

3
12/12/23

PENYUSUNAN POHON KINERJA/CASCADING PENYUSUNAN POHON KINERJA/CASCADING

13 14

POHON KINERJA/CASCADING

KONSEP
LOGICAL FRAMEWORK APPROACH (LFA)

15 16

4
12/12/23

Mengapa Perencanaan yang Baik? Mengapa Perencanaan yang Baik?


• Perencanaan yang baik harus memiliki, mengetahui, dan memperhitungkan: • Perancangan suatu kebijakan/program/kegiatan seyogianya
(1) Tujuan akhir yang dikehendaki; menggunakan suatu instrumen perencanaan sehingga hubungan
(2) Sasaran-sasaran dan prioritas untuk mewujudkannya (yang mencerminkan antara kebijakan/program/ kegiatan dengan hasil yang diharapkan
pemilihan dari berbagai alternatif); menjadi jelas.
(3) Jangka waktu mencapai sasaran-sasaran tersebut, • Perencanaan tanpa menggunakan suatu instrumen perencanaan
(4) Permasalahan yang dihadapi; dapat menimbulkan permasalahan seperti efektivitas program serta
kualitas indikator yang menyebabkan tidak dapat dilakukan evaluasi
(5) Sumber daya yang dibutuhkan;
kinerja.
(6) Kebijakan dan strategi untuk melaksanakannya;
(7) Pihak yang bertanggung jawab (orang, organisasi, atau badan);
(8) Mekanisme pemantauan, evaluasi, pengawasan dan pengendalian
pelaksanaannya.

17 18

LFA merupakan: Mengapa LFA ?


1. Alat (tool) manajemen yang analitis dan presentasional yang mencakup analisis problem,
analisis pemangku kepentingan (stakeholders analysis), pengembangan tujuan hirarkis, dan • Mengetahui needs yang menjadi alasan penyusunan suatu
pemilihan strategi implementasi 1 kebijakan/program/kegiatan

2. Instrumen untuk desain perencanaan, pelaksanaan, dan evaluasi program/proyek, yang


bertujuan untuk melakukan perencanaan secara partisipatif, dan berorientasi pada tujuan • Memastikan tujuan yang ditetapkan sudah tepat, jelas, logis, dan terukur
proyek/kebijakan (UNDP, 2000) 2
3. Pengertian lain:
• Memastikan rantai sebab akibat dalam desain kebijakan/program/kegiatan
§ Instrumen yang sistematis: Untuk desain, perencanaan, pelaksanaan, dan monev teridentifikasi dengan baik, artinya tidak ada hubungan yang hilang atau lemah.
proyek/program 3 Hubungan hilang/lemah seringkali terjadi karena tidak teridentifikasinya pemangku
kepentingan yang berpengaruh penting atas kebijakan/progra,/kegiatan
§ Instrumen untuk mengatur pola pikir: Keterkaitan input dengan pelaksanaan kegiatan,
kegiatan dengan output, output yang dihasilkan dengan outcomes yang dicapai, dan • Memastikan asumsi yang mempengaruhi keberhasilan program
outcomes dengan impact 4 teridentifikasi dengan baik
§ Instrumen untuk identifikasi dan menilai resiko: Dengan mengidentifikasi asumsi yang
menyatu dengan desain dan pelaksanaan program/proyek.
• Memastikan logframe tersusun dengan optimal
§ Instrumen untuk mengukur perkembangan pelaksanaan program/ proyek: Melalui 5
indikator dan MoV
(Sumber: ngolearning.org/evanspmclass/.../April%2021%20SlideDeckPart2.ppt)

19 20

5
12/12/23

Tahap Penyusunan LFA (1/2) Tahap Penyusunan LFA (2/2)

A. Analisis Situasi

a. Analisis Pemangku Kepentingan Design


b. Analisis Permasalahan Logic Model Design Summary Performance Data Assumption/
c. Analisis Tujuan Alternative Target/Indicator Resource/ Risks
Analysis Reporting
B. Analisis Strategi Mechanisms
Objective
Impact
Analysis
Outcomes
Problem
C. Matriks Logframe Analysis Ouputs
a. Matriks Activities with Milestone Inputs
b. Asumsi Stakeholder
c. Indikator Analysis
d. Verifikasi
D. Pelaksanaan

Sumber: Capacity Building Workshop for Dryland Management, UNDP, 2000 Sumber: ADB, 2007

21 22

A. Analisis Situasi

a. Analisis Pemangku Kepentingan


• Analisis pemangku kepentingan/pihak yang berkepentingan dengan proyek/kegiatan
• Analisis permasalahan, kepentingan, harapan, keterbatasan, dan potensi dari
organisasi/institusi, instansi pelaksana, individu, masyarakat, dll
b. Analisis Permasalahan
• Identifikasi permasalahan-permasalahan utama dan menyusun pohon masalah melalui analisis
TAHAPAN PENYUSUNAN sebab dan akibat.
• Hal yang perlu dipertimbangkan: (1) Permasalahan yang akan diatasi oleh kegiatan; (2) Akar
LOGICAL FRAMEWORK APPROACH (LFA) permasalahan; (3) Gambaran besar permasalahan dan penyebab; (4) Kaitan antara
permasalahan
c. Analisis Tujuan
• Menyusun tujuan berdasarkan permasalahan
• Identifikasi hubungan antara antara tindakan yang dilakukan dengan capaian yang diharapkan.
• Menyusun pohon tujuan melalui transformasi pohon masalah, yaitu mengubah pernyataan
masalah menjadi pernyataan tujuan.
Sumber: http://www.slideshare.net/Makewa/5-logical-framework

23 24

6
12/12/23

Tipe Pemangku kepentingan


Apakah itu Analisa Stakeholder?
Sebuah proses • Primer: pihak yang pada akhirnya akan
dipengaruhi / mendapat manfaat dari
(i) Mengidentifikasi kelompok-kelompok yang memiliki
kepentingan atau pengaruh / dampak terhadap program secara positif (beneficiaries) atau
program/organisasi/issue tertentu negatif
(ii) Penilaian atas bagaimana kelompok tersebut • Sekunder: pihak-ihak lain yang menjadi
mempengaruhi atau dipengaruhi oleh organisasi, ‘perantara’ / terlibat dalam pelaksanaan
kegiatan, issue dll. program (funding, pemerintah, organisasi
(iii) Analisis stakeholder dilakukan sebagai panduan lain yang terkait)
dalam melakukan pengambilan keputusan dan • Kunci: pihak yang penting karena dapat
perencanaan proyek, mengidentifikasi potensi konflik
dan resiko, serta memastikan agar semua mempengaruhi keberhasilan
kepentingan para stakeholder dipertimbangkan. perencanaan & pelaksanaan program

25 26

Jenis-jenis pemangku kepentingan Tabel Stakeholder


• Penerima manfaat (Beneficaries) Stakeholder Kepentingan Pengaruh
Kontribusi – akses
sumberdaya
Relasi dengan INSTANSI

• Penyandang dana (Donors)


• Pemimpin komunitas (Community leaders)
• Pengambil keputusan (Decision-makers)
• Mitra Pelaksana Program (Implementing
partners)
• Kelompok-kelompok pendukung dan penyedia
layanan(Supporting groups)
• Kelompok yang mungkin dirugikan oleh proyek
28

27 28

7
12/12/23

`CONTOH Pohon Masalah (Analisa Permasalahan) CONTOH Pohon Tujuan (Analisa Tujuan)
(- Statement) (+ Statement)

Berkurangnya
Malnutrisi Malnutrisi
tinggi

Persediaan
Kekurangan makanan Capaian
Makanan Dam pak meningkat

Produksi beras Produksi beras Berkurangnya


Produksi beras Produksi beras di dataran di dataran Tindakan
di dataran Tingkat tingkat
di dataran Penyebab rendah tinggi imigrasi
rendah tinggi menurun imigrasi tinggi meningkat meningkat
menurun

Supply input Bentrokan


Supply input Jumlah air untuk produksi Kesuburan
Jumlah air untuk produksi Bentrokan irigasi di padi teratur lahan antarsuku/des
Kesuburan a bertetangga
irigasi di sawah padi tidak antarsuku/des sawah cukup (seperti pupuk meningkat
teratur (seperti lahan menurun dll) berkurang
kurang a bertetangga
pupuk dll)

Saluran kanal Tanggul Erosi tanah


Saluran Tanggul Terjadinya lancar meningkat berkurang
tersumbat berkurang erosi tanah

29 30

B. Analisis Strategi Kelompok Tujuan

Berkurangnya
• Cara sistematis untuk mengidentifikasi dan memutuskan Malnutrisi
solusi permasalahan, kelanjutan dari problem analysis dan
1 objective analysis
Persediaan
makanan
meningkat

• Identifikasi strategi untuk mencapai tujuan


Produksi beras Produksi
2 Berkurangnya
di dataran beras di
rendah dataran tinggi tingkat
meningkat meningkat imigrasi

• Terdiri dari kelompok tujuan, yaitu goal/overall objective, Supply input Bentrokan
project purpose, Outputs/result, input/activities yang Jumlah air untuk produksi Kesuburan
antarsuku/desa
irigasi di padi teratur lahan bertetangga
3 disertakan dalam kegiatan sawah cukup (seperti pupuk meningkat berkurang
dll)

Saluran kanal Tanggul Erosi tanah


• Tujuan utama menjadi goal/overall objective, dan demikian lancar meningkat berkurang
seterusnya
4
Input pertanian (seperti
Sistem Irigasi pupuk, dll) Kesuburan tanah Im igrasi
Sumber: http://www.slideshare.net/Makewa/5-logical-framework
Sumber: MDF Pacific-Indonesia, 2011, Project Cycle Management

31 32

8
12/12/23

Menjabarkan Pohon Tujuan


Contoh Kriteria Penentuan Strategi ke dalam Matriks Logframe

M eningkatnya
Berkurangnya Goals persediaan
Malnutrisi m akanan
• Prioritas pada penerima manfaat
• Berdasarkan keahlian atau pengalaman organisasi Persediaan
makanan
Purpose
M eningkatnya
produksi beras
meningkat
• Jangka waktu pelaksanaan program/proyek
Air irigasi
Berkurangn
• Tingkat urgency Produksi
beras di
Produksi
beras di ya tingkat
Output untuk Lahan
m eningkat
dataran imigrasi
dataran
• Kontribusi terhadap goal rendah
meningkat
tinggi
meningkat
Bentrokan M engelola
Activities
• Dampak negatif dan positif Kesuburan
antarsuku/
desa
petani lokal

Jumlah air lahan bertetangg


• Sesuai dengan mandat organisasi irigasi di Supply input
untuk
meningkat a
berkurang
M elancarkan
sawah kanal yang
cukup produksi
• Ketersediaan dana padi teratur
(seperti Erosi tanah
tersum bat

pupuk dll) berkurang


• dll Saluran Kualitas
tanggul M em perkokoh
kanal lancar meningkat tanggul

Sumber: MDF Pacific-Indonesia, 2011, Project Cycle Management Sumber: MDF Pacific-Indonesia, 2011, Project Cycle Management

33 34

C. Matriks Logframe – C. Matriks Logframe –


Tahap Penyusunan (1/2) Tahap Penyusunan (2/2)
Objective Hierarchy/ Objectively Verifiable Sources and Assumptions Objective Hierarchy/ Objectively Verifiable Sources and Assumptions
I III IV II
Intervention Logic Indicators of Means of (Berbagai kemungkinan yang Intervention Logic Indicators of Means of
Achievement (OVI) Verification (MOV) terjadi yang bisa mempengaruhi Achievement (OVI) Verification (MOV)
(Bagaimana mengetahui (Data apa yang menunjang, berhasil atau gagalnya suatu
keberhasilan program; sebagai sejauhmana data tersebut program; dinyatakan dalam Goals
klarifikasi, monitoring dan bermanfaat) kalimat positif) 1 8 9
evaluasi; gunakan SMART)
Goals Purpose/
(Tingkatan tujuan/impact yang Development Objectives 2 10 11 7
lebih tinggi yang dikontribusikan
oleh program bersama dengan
program lainnya; diluar kontrol Outputs
program) 3 12 13 6
Purpose/
Development Objectives
(Outcome yang diharapkan, dapat Activities
merupakan perubahan perilaku 4 Tidak disertakan Tidak disertakan 5
penerima program, kinerja sistem
atau institusi)
Outputs
(Hasil spesifik yang harus
diperoleh sesudah program
berakhir)
Activities
(Kegiatan-kegiatan apa yang
harus disusun untuk memperoleh
outputs)

35 36

9
12/12/23

I Menentukan Objective Hierarchy/


II Menentukan Asumsi
Intervention Logic

• Goals à Tingkatan tujuan/impact yang lebih tinggi yang • Merupakan kondisi/faktor eksternal yang dibutuhkan mencapai
dikontribusikan oleh program bersama dengan program lainnya; keberhasilan program/proyek, misalnya faktor di luar kontrol
diluar kontrol program. program/proyek.
• Purpose/ Development Objectives à Outcome yang • Mempertimbangkan faktor yang relevan dan berpeluang
diharapkan, dapat merupakan perubahan perilaku penerima menghambat keberhasilan program/proyek, pada tiap tingkatan
program, kinerja sistem atau institusi tujuan.

• Outputs à Hasil spesifik yang harus diperoleh sesudah • Asumsi dinyatakan positif karena menggambarkan kondisi
lingkungan yang diperlukan mencapai tujuan.
program berakhir.
• Jika asumsi berperan penting dalam keberhasilan program/proyek
• Activities à Kegiatan-kegiatan apa yang harus disusun untuk
namun kemungkinan tidak terealisasi, maka sebaiknya melakukan
memperoleh outputs desain ulang atau menghentikan program/proyek.
• Jika asumsi hampir mendekati pasti, maka tidak perlu disertakan.

37 38

Logika Antara Objective Hierarchy/Intervention Logic Logika Antara Objective Hierarchy/Intervention Logic
dengan Asumsi If Then (1/2) dengan Asumsi If Then (2/2)
Struktur Asumsi Indikator Verifikasi
Dampak Indikator
perubahan/perbaikan impact
yang diinginkan • Pengertian:
Impact

• Jika input tersedia dan asumsi benar, maka output dihasilkan.


maka
Memanfaatkan
output untuk
Asumsi
keterkaitan
Indikator
outcome
• Jika output dihasilkan dan asumsi benar, maka tujuan tercapai
memperbaiki kondisi outcome-impact
jika dan
• Jika tujuan tercapai dan asumsi benar maka tujuan akhir
Outcome

yang ada valid

Dapat direalisasikan Sumber tercapai.


informasi dan
Menyampaikan maka Asumsi Indikator metode
output pada pihak keterkaitan output pengumpulan
yang membutuhkan output-outcome
jika dan valid
Output

Dapat direalisasikan

Melakukan kegiatan maka Asumsi Indikator


terhadap input yang keterkaitan input
ada guna input-output
menghasilkan output jika dan valid
yang diinginkan
Input

Dapat direalisasikan maka


Prakondisi/
jika prasyarat
dipenuhi

39 40

10
12/12/23

Penilaian Asumsi Contoh Asumsi

Apakah Asumsi Penting


Contoh asumsi untuk level impact dan outcomes
– Ekonomi yang stabil
Ya Tidak
– Pemilihan umum berlangsung damai
Apakah asumsi benar?

Hampir pasti Tidak disertakan Contoh asumsi pada tingkat kegiatan dan output
– Manajemen mampu merekrut staf yang kompeten
Mungkin Sertakan sebagai asumsi
– Pemerintah menandatangani kontrak tepat waktu
Sangat tidak mungkin
Apakah memungkinkan dirancang ulang – Musim hujan berakhir awal Mei
untuk mempengarui faktor eksterbal – Bibit dan peralatan pertanian sampai tepat waktu.
Ya Tidak

Rancang ulang misalnya Program/proyek tidak dapat


menambah kegiatan/output dilaksanakan

41 42

III Menentukan Indikator IV Menentukan Means Of Verification


• Indikator: alat ukur untuk menggambarkan tingkatan capaian suatu • Jika informasi terkait indikator tidak dapat dihasilkan,
sasaran/target yang telah ditetapkan
maka indikator menjadi tidak berguna dan indikator baru
• Indikator dapat merupakan variabel kuantitatif atau kualitatif
harus diformulasikan
• Indikator Kinerja: ukuran mengenai masukan, kegiatan, keluaran, hasil
dan dampak dari kegiatan-kegiatan pemerintah
• Jenis-jenis indikator secara hierarkis: Contoh MoV:
Ø Indikator Input: mengukur jumlah dan kualitas sumber daya yang § Dokumen perencanaan
dipergunakan untuk melaksanakan kegiatan.
Ø Indikator Output: mengukur keluaran yang langsung dihasilkan dari suatu
§ Survei lapangan
pelaksanaan kegiatan § Rekaman
Ø Indikator Outcome: mengukur capaian dari berbagai kegiatan dalam suatu § Laporan pelatihan
program yang telah selesai dilaksanakan. Mencerminkan berfungsinya
keluaran berbagai kegiatan pada jangka menengah. § Survei tahunan dll.
Ø Indikator Impact: menunjukkan pengaruh, baik positif maupun negatif, yang § Hasil penelitian dan publikasi baik lembaga nasional
ditimbulkan dari pelaksanaan kebijakan/program/kegiatan dan asumsi yang
telah digunakan maupun internasional

43 44

11
12/12/23

Matriks Logframe (1/2) CONTOH Matriks Logframe (2/2)

Objective Hierarchy/ Objectively Verifiable Sources and Assumptions


Objective Hierarchy/ Objectively Verifiable Sources and Assumptions
Intervention Logic Indicators of Means of
Intervention Logic Indicators of Means of
Achievement (OVI) Verification (MOV)
Achievement (OVI) Verification (MOV)
Activities 1.1 Mengelola organisasi petani - - 1. Kondisi jalan baik
Goals Meningkatnya Rata-rata 500 kg beras yang Survei Kementerian
lokal 2. Pedagang tetap
persediaan makanan dikonsumsi per rumah tangga, Pertanian
1.2 Melancarkan kanal yang menjual supply input
harga sama, dari tahun 2002-
tersumbat
2007
1.3 Memperkokoh tanggul
Purpose/ Meningkatnya produksi Produksi padi (kg) meningkat Laporan penyuluhan § Produksi pertanian di 1.4 Melakukan pelatihan bagi
Development beras dari 2000 kg menjadi 4000 kg pekerja dataran tinggi meningkat petani terkait pengelolaan
Objectives per ha atau setidaknya stabil irigasi
2.1 Mengelola pembelian input - -
§ Jumlah imigrasi lebih 2.2 Mengelola distribusi input
rendah
Outputs 1. Meningkatnya air Kuantitas air irigasi ke sawah Sampel air pada Petani yang melakukan panen 3.1 Mengelola jasa penyuluhan - -
irigasi untuk Lahan di musim tumbuh meningkat sumber irigasi pada pagi cukup 3.2 Melatih penyuluh
15000 liter per ha masa tumbuh diambil 3.3 Melatih petani praktek
secara acak pertanian baru
2. Lebih teraturnya Bibit dan pupuk tersedia 1 Survei tahunan Prekondisi: Pemerintah
input pertanian bulan sebelum musim tanam mendukung proyek
untuk produksi padi dengan menyediakan
3. Meningkatnya Rata-rata skor petani pria dan Test dilakukan oleh
penyuluh
pengetahuan wanita dalam test praktek NGO, dll
praktek pertanian pertanian meningkat dari 5
baru pada tahun 2002 menjadi 9
pada tahun 2003

45 46

Tahapan Perencanaan Program


dengan Kerangka Logic Model

A. Menguraikan rasional kebutuhan program (need), yang


meliputi:
• Kondisi yang menyebabkan program dibutuhkan (kondisi awal didukung
dengan baseline data)
• Penyebab permasalahan yang teridentifikasi
CONTOH • Pemilihan beberapa penyebab sesuai dengan kemampuan yang dapat
PENERAPAN LOGIC MODEL ditangani program
B. Menerjemahkan permasalahan menjadi pernyataan impacts
C. Menyusun rantai sebab akibat (“jika-maka”) yang menunjukkan
hubungan antara: (i) impacts, (ii) immediate dan intermediate
outcomes, (iii) output (barang dan jasa), (iv) activities, (v) input.
D. Menguraikan kriteria sukses dari setiap level kinerja dan
mengidentifikasi indikator kinerja yang relevan

47 48

12
12/12/23

Matriks Logic Model A Rasional Kebutuhan (Need) Program (1/3)

Level Uraian Sukses kriteria Indikator kinerja


B 1. Impacts/ ultimate
outcomes
D Situasi (Permasalahan)
2. Intermediate
outcomes
Penyebab
3. Immediate
Outcomes C Penyebab (pilihan) yang Akan Diatasi
4. Outputs

5. Activities Bagaimana Program Dapat Mengatasi


6. Inputs Penyebab Utama

Needs
(permasalahan,
penyebab)
A

49 50

A Rasional Kebutuhan (Need) Program (2/3) A Rasional Kebutuhan (Need) Program (3/3)

Situasi Kesetaraan gender, kualitas hidup dan peran perempuan belum optimal
(permasalahan) yang ditunjukkan dengan lambatnya peningkatan nilai IDG setiap Penyebab (Pilihan) Ø Kapasitas kelembagaan PUG masih terbatas dan
tahunnya pemberdayaan perempuan belum optimal
Penyebab • Masih terdapatnya kesenjangan gender dalam hal akses, manfaat, dan Ø Belum efektifnya kelembagaan PUG dan
partisipasi dalam pembangunan, serta penguasaan terhadap sumber pemberdayaan perempuan
daya pada tataran antarprovinsi dan antarkabupaten/kota;
• Rendahnya peran dan partisipasi perempuan di bidang politik, Bagaimana Program Program Kesetaraan Gender dan Pemberdayaan
jabatan-jabatan publik, dan di bidang ekonomi; dan Dapat Mengatasi Perempuan diperkirakan dapat meningkatkan
• Rendahnya kesiapan perempuan dalam mengantisipasi dampak Penyebab Utama
perubahan iklim, krisis energi, krisis ekonomi, bencana alam, dan kesetaraan gender melalui peningkatan efektivitas
konflik sosial, serta terjadinya penyakit. kelembagaan PUG dalam perencanaan, penganggaran,
• Belum optimalnya penerapan peranti hukum, peranti analisis, dan pelaksanaan, pemantauan, dan evaluasi kebijakan dan
dukungan politik terhadap kesetaraan gender sebagai prioritas
pembangunan; program pembangunan yang responsif gender di tingkat
• Belum memadainya kapasitas kelembagaan dalam pelaksanaan PUG, nasional dan daerah.
terutama sumber daya manusia, serta ketersediaan dan penggunaan
data terpilah menurut jenis kelamin dalam siklus pembangunan; dan
• Masih rendahnya pemahaman mengenai konsep dan isu gender serta
manfaat PUG dalam pembangunan, terutama di kabupaten/kota

51 52

13
12/12/23

B Penerjemahan Permasalahan B Penerjemahan Permasalahan


Menjadi Pernyataan Impacts (1/2) Menjadi Pernyataan Impacts (2/2)

Permasalahan Pernyataan Impacts


(Kalimat Negatif ) (Kalimat Positif ) Permasalahan Pernyataan Impacts
à
(Kalimat Negatif) (Kalimat Positif)
Kesetaraan gender, à Meningkatnya
à
kualitas hidup dan kesetaraan gender
à peran perempuan belum
à optimal yang
ditunjukkan dengan
à
lambatnya peningkatan
à
nilai IDG setiap
tahunnya

53 54

C Rantai Sebab Akibat (2/3)


C Rantai Sebab Akibat (1/3)
Level Uraian
Impacts Meningkatnya kesetaraan gender
Outcomes • Meningkatnya jumlah kebijakan pelaksanaan PUG di bidang sosial, politik, dan hukum
Level Uraian • Meningkatnya jumlah kebijakan pelaksanaan PUG di bidang ekonomi
• Meningkatnya jumlah kebijakan perlindungan perempuan terhadap berbagai tindak kekerasan
Impacts/Ultimate Output • Meningkatnya jumlah kebijakan pelaksanaan PUG bidang pendidikan
Outcomes • Meningkatnya jumlah kebijakan pelaksanaan PUG bidang kesehatan
• Meningkatnya jumlah kebijakan partisipasiperempuan di bidang politik dan pengambilan keputusan
• Meningkatnya jumlah kebijakan pelaksanaan PUG bidang ketenagakerjaan
Intermediate Outcomes • Meningkatnya jumlah kebijakan perlindungan perempuan dari tindak kekerasan
• Meningkatnya jumlah kebijakan penerapan sistem data gender
• Meningkatnya jumlah kebijakanperlindungan tenaga kerja perempuan
Immediate Outcomes
• Meningkatnya jumlah kebijakan perlindungan korban tindak pidana perdagangan orang
• Meningkatnya jumlah kebijakan penghapusan kekerasan pada anak
Activities • Penyusunan dan harmonisasi kebijakan bidang pendidikan yang responsif gender
Output
• Penyusunan dan harmonisasi kebijakan bidang kesehatan yang responsif gender
• Penyusunan dan harmonisasi kebijakan partisipasi perempuan di bidang politik dan pengambilan
Activities keputusan
• Penyusunan dan harmonisasi kebijakan bidang ketenagakerjaan yang responsif gender
• Penyusunan dan harmonisasi kebijakan perlindungan perempuan dari tindak kekerasan
Input • Penyusunan dan harmonisasi kebijakan penyusunan data gender
• Penyusunan dan harmonisasi kebijakan perlindungan tenaga kerja perempuan
• Penyusunan dan harmonisasi kebijakan perlindungan korban perdagangan orang
• Penyusunan dan harmonisasi kebijakan penghapusan kekerasan pada anak
Input Dana & SDM

55 56

14
12/12/23

C Rantai Sebab Akibat (3/3) D Kriteria Sukses dan Indikator Kinerja (1/6)

Level Uraian Kriteria Sukses Indikator


Input Activities O utput O utcom es Im pacts
Im pacts/
Ultim ate Outcom es
P e n y u su n a n d a n
h a rm o n isa si k e b ija k a n ju m la h k e b ija k a n
b id a n g p e n d id ik a n y a n g p e la k sa n a a n P U G b id a n g
re sp o n sif g e n d e r p e n d id ik a n M e n in g k a tn y a Interm ediate
ju m la h k e b ija k a n Outcom es
P e n y u su n a n d a n ju m la h k e b ija k a n p e la k sa n a a n P U G
h a rm o n isa si k e b ija k a n p e la k sa n a a n P U G b id a n g d i b id a n g so sia l,
Dana b id a n g k e se h a ta n y a n g k e se h a ta n p o litik , d a n h u k u m
Im m ediate
re sp o n sif g e n d e r
Outcom es
P e n y u su n a n d a n ju m la h k e b ija k a n p a rtisip a si
h a rm o n isa si k e b ija k a n p e re m p u a n d i b id a n g p o litik
p a rtisip a si p e re m p u a n d i d a n p e n g a m b ila n k e p u tu sa n
b id a n g p o litik d a n
Output
p e n g a m b ila n k e p u tu sa n Meningkatnya
M e n in g k a tn y a kesetaraan
P e n y u su n a n d a n ju m la h k e b ija k a n
ju m la h k e b ija k a n gender Activities
h a rm o n isa si k e b ija k a n p e la k sa n a a n P U G b id a n g p e la k sa n a a n P U G d i
SDM b id a n g k e te n a g a k e rja a n k e te n a g a k e rja a n
b id a n g e k o n o m i
y a n g re sp o n sif g e n d e r Input
P e n y u su n a n d a n
h a rm o n isa si k e b ija k a n ju m la h k e b ija k a n
p e rlin d u n g a n p e re m p u a n p e rlin d u n g a n p e re m p u a n M e n in g k a tn y a
d a ri tin d a k k e k e ra sa n d a ri tin d a k k e k e ra sa n ju m la h k e b ija k a n
p e rlin d u n g a n
P e n y u su n a n d a n p e re m p u a n
ju m la h k e b ija k a n
h a rm o n isa si k e b ija k a n te rh a d a p b e rb a g a i
p e rlin d u n g a n te n a g a k e rja
p e rlin d u n g a n te n a g a k e rja tin d a k k e k e ra sa n
p e re m p u a n
p e re m p u a n

57 58

Kriteria Sukses dan Indikator Kinerja (2/6) D Kriteria Sukses dan Indikator Kinerja (3/6)
D
Level Uraian Kriteria Sukses Indikator
Level Uraian Kriteria Sukses Indikator Output • Meningkatnya • Meningkatnya jumlah kebijakan pelaksanaan • Jumlah kebijakan pelaksanaan
Im pacts/ M eningkatnya M eningkatnya IPG dan IDG § Indeks Pem bangunan Gender jumlah kebijakan PUG dalam rangka peningkatan kualitas PUG dalam rangka peningkatan
pelaksanaan PUG pendidikan menjadi 3 kebijakan pada tahun kualitas pendidikan
Ultim ate kesetaraan gender (IPG) atau Gender-related
bidang pendidikan 2014. • Jumlah K/L dan pemda yang
O utcom es Developm ent Index (GDI) dan
• 5 K/L dan 19 pemda yang difasilitasi dalam difasilitasi dalam penerapan ARG
§ Indeks Pem berdayaan Gender penerapan ARG di bidang pendidikan pada di bidang pendidikan (K/L dan
(IDG) atau Gender Em powerm ent tahun 2014 prov)
M easurem ent (GEM ). • Meningkatnya • Meningkatnya jumlah kebijakan pelaksanaan • Jumlah kebijakan pelaksanaan
O utcom es § M eningkatnya M eningkatnya jum lah kebijakan § Jum lah kebijakan, program , dan jumlah kebijakan PUG di bidang kesehatan menjadi 4 kebijakan PUG di bidang kesehatan
jum lah kebijakan pelaksanaan PUG di bidang sosial, kegiatan pelaksanaan PUG di pelaksanaan PUG pada tahun 2014 • Jumlah K/L dan pemda yang
pelaksanaan PUG di politik, dan hukum m enjadi 18 bidang sosial, politik, dan hukum bidang kesehatan • 5 K/L dan 25 pemda yang difasilitasi dalam difasilitasi dalam penerapan ARG
bidang sosial, kebijakan pada tahun 2014 di tingkat nasional dan daerah penerapan ARG di bidang kesehatan pada di bidang kesehatan (K/L dan
politik, dan hukum tahun 2014 prov)
§ M eningkatnya M eningkatnya jum lah kebijakan § Jum lah kebijakan, program , dan • Meningkatnya • Meningkatnya jumlah kebijakan pelaksanaan • Jumlah kebijakan pelaksanaan
jum lah kebijakan pelaksanaan PUG di bidang ekonom i kegiatan pelaksanaan PUG di jumlah kebijakan PUG di bidang politik dan pengambilan PUG di bidang politik dan
pelaksanaan PUG di m enjadi 31 kebijakan pada tahun bidang ekonom i di tingkat partisipasi keputusan menjadi 5 kebijakan pada tahun pengambilan keputusan
bidang ekonom i 2014 nasional dan daerah perempuan di 2014 • Jumlah K/L dan pemda yang
§ M eningkatnya • M eningkatnya Jum lah kebijakan § Jum lah kebijakan perlindungan bidang politik dan • 3 K/L dan 33 pemda yang difasilitasi dalam difasilitasi dalam penerapan ARG
pengambilan penerapan ARG di bidang politik dan di bidang politik dan
jum lah kebijakan perlindungan perem puan terhadap perem puan terhadap berbagai
keputusan pengambilan keputusan pada tahun 2014 pengambilan keputusan (K/L dan
perlindungan berbagai tindak kekerasan m enjadi tindak kekerasan
prov)
perem puan 26 kebijakan pada tahun 2014 § Persentase cakupan perem puan • Meningkatnya • Meningkatnya jumlah kebijakan pelaksanaan • Jumlah kebijakan pelaksanaan
terhadap berbagai • M eningkatnya Persentase cakupan korban kekerasan yang m endapat jumlah kebijakan PUG di bidang ketenagakerjaan menjadi 3 PUG di bidang ketenagakerjaan
tindak kekerasan perem puan korban kekerasan yang penanganan pengaduan pelaksanaan PUG kebijakan pada tahun 2014 • Jumlah K/L dan pemda yang
m endapat penanganan pengaduan bidang • 1 K/L dan 25 pemda yang difasilitasi dalam difasilitasi dalam penerapan ARG
m enjadi 100 persen pada tahun ketenagakerjaan penerapan ARG di bidang ketenagakerjaan di bidang ketenagakerjaan (K/L
2014 pada tahun 2014 dan prov)

59 60

15
12/12/23

D Kriteria Sukses dan Indikator Kinerja (4/6)


D Kriteria Sukses dan Indikator Kinerja (5/6)
Level Uraian Kriteria Sukses Indikator
Output • Meningkatnya • Meningkatnya jumlah kebijakan perlindungan • Jumlah kebijakan perlindungan
jumlah kebijakan perempuan dari tindak kekerasan menjadi 9 perempuan dari tindak kekerasan Level Uraian Kriteria Sukses Indikator
perlindungan kebijakan tahun 2014 • Jumlah K/L dan pemda yang difasilitasi Activities • Penyusunan dan harmonisasi kebijakan
perempuan dari • 3 K/L dan 33 pemda yang difasilitasi dalam dalam penerapan kebijakan
tindak kekerasan bidang pendidikan yang responsif gender
penerapan kebijakan perlindungan perempuan perlindungan perempuan dari tindak
dari tindak kekerasan pada tahun 2014 kekerasan (K/L dan prov) • Penyusunan dan harmonisasi kebijakan
• Meningkatnya • Meningkatnya jumlah kebijakan penerapan sistem • Jumlah kebijakan penerapan sistem data bidang kesehatan yang responsif gender
jumlah kebijakan data gender menjadi 4 kebijakan pada tahun 2014. gender • Penyusunan dan harmonisasi kebijakan
penerapan sistem • 17 K/L dan 33 pemda yang difasilitasi dalam • Jumlah K/L dan pemda yang difasilitasi partisipasi perempuan di bidang politik
data gender penerapan kebijakan penerapan sistem data dalam penerapan kebijakan penerapan dan pengambilan keputusan
terpilah gender pada tahun 2014 sistem data terpilah gender (K/L dan • Penyusunan dan harmonisasi kebijakan
prov)
bidang ketenagakerjaan yang responsif
• Meningkatnya • Meningkatnya jumlah kebijakan perlindungan • Jumlah kebijakan perlindungan tenaga gender
jumlah kebijakan tenaga kerja perempuan menjadi 4 kebijakan pada kerja perempuan
perlindungan tenaga tahun 2014 • Penyusunan dan harmonisasi kebijakan
• Jumlah K/L dan pemda yang difasilitasi
kerja perempuan • 1K/L dan 23 pemda yang difasilitasi dalam dalam penerapan kebijakan perlindungan perempuan dari tindak
penerapan kebijakan perlindungan tenaga kerja perlindungan tenaga kerja perempuan kekerasan
perempuan pada tahun 2014 (K/L dan prov) • Penyusunan dan harmonisasi kebijakan
• Meningkatnya • Meningkatnya jumlah kebijakan perlindungan • Jumlah kebijakan perlindungan korban penyusunan data gender
jumlah kebijakan korban tindak pidana perdagangan orang menjadi tindak pidana perdagangan orang • Penyusunan dan harmonisasi kebijakan
perlindungan 3 kebijakan pada tahun 2014. • Jumlah K/L dan pemda yang difasilitasi perlindungan tenaga kerja perempuan
korban tindak • 10 K/L dan 15 pemda yang difasilitasi dalam dalam penerapan kebijakan
pidana perdagangan penerapan kebijakan perlindungan korban tindak perlindungan korban tindak pidana • Penyusunan dan harmonisasi kebijakan
orang pidana perdagangan orang pada tahun 2014. perdagangan orang (K/L dan prov) perlindungan korban perdagangan orang

• Meningkatnya • Meningkatnya jumlah kebijakan penghapusan • Jumlah kebijakan penghapusan • Penyusunan dan harmonisasi kebijakan
jumlah kebijakan kekerasan pada anak menjadi 4 kebijakan pada kekerasan pada anak penghapusan kekerasan pada anak
penghapusan tahun 2014. • Jumlah K/L dan pemda yang difasilitasi Input • Dana
kekerasan pada • 6 K/L dan 26 pemda yang difasilitasi tentang tentang penghapusan kekerasan pada
anak • SDM
penghapusan kekerasan pada anak tahun 2014. anak (K/L dan prov)

61 62

D Kriteria Sukses dan Indikator Kinerja (6/6)

Level Uraian Kriteria Sukses Indikator


Needs • Kapasitas kelembagaan PUG § Lambatnya peningkatan nilai IDG setiap tahunnya. Hal ini mengindikasikan
masih terbatas dan bahwa peningkatan kesetaraan gender di bidang ekonomi dan ketenagakerjaan,
pemberdayaan perempuan politik, serta pengambilan keputusan belum signifikan yang, antara lain,
belum optimal disebabkan oleh: (1) masih terdapatnya kesenjangan gender dalam hal akses,
manfaat, dan partisipasi dalam pembangunan, serta penguasaan terhadap
sumber daya pada tataran antarprovinsi dan antarkabupaten/kota; (2)
rendahnya peran dan partisipasi perempuan di bidang politik, jabatan-jabatan
publik, dan di bidang ekonomi; dan (3) rendahnya kesiapan perempuan dalam
mengantisipasi dampak perubahan iklim, krisis energi, krisis ekonomi, bencana
alam, dan konflik sosial, serta terjadinya penyakit.
§ Perlindungan bagi perempuan terhadap berbagai tindak kekerasan juga masih
belum mencukupi, yang terlihat dari masih belum memadainya jumlah dan
kualitas tempat pelayanan bagi perempuan korban kekerasan karena banyaknya
jumlah korban yang harus dilayani dan luasnya cakupan wilayah yang harus
dijangkau.
• Belum efektifnya • Belum optimalnya penerapan peranti hukum, peranti analisis, dan dukungan
kelembagaan PUG dan politik terhadap kesetaraan gender sebagai prioritas pembangunan;
pemberdayaan perempuan • Belum memadainya kapasitas kelembagaan dalam pelaksanaan PUG, terutama
sumber daya manusia, serta ketersediaan dan penggunaan data terpilah menurut
jenis kelamin dalam siklus pembangunan; dan
• Masih rendahnya pemahaman mengenai konsep dan isu gender serta manfaat
PUG dalam pembangunan, terutama di kabupaten/kota
• Kapasitas kelembagaan • Masih terdapat permasalahan dalam perlindungan anak dari segala bentuk
perlindungan anak masih kekerasan dan diskriminasi
terbatas

63

16
12/12/23

SIMULASI PENYUSUNAN, KETERKAITAN VISI, MISI KEPALA DAN WAKIL KEPALA DAERAH TERPILIH
DENGAN RPJMD DAN RENSTRA
PELAKSANAAN DAN
PENETAPAN
PERENCANAAN VISI, MISI
PEMBANGUNAN DAERAH KEPALA DAN
RPJMD
RENSTRA
JANGKA MENENGAH WAKIL DAERAH OPD
(RENSTRA OPD DAN TERPILIH

RPJMD)

1 2

SINKRONISASI DAN INTEGRASI BAB RENSTRA DENGAN RPJMD ARSITEKTUR KINERJA RPJMD DAN RENSTRA OPD
Kinerja Walikota Kinerja Eselon II Kinerja Eselon III
RENSTRA SKPD RPJMD INDIKATOR PROGRAM 1 TARGET
BAB I PENDAHULUAN BAB I PENDAHULUAN
IN D IK A T O R

SASARAN 1
IN D IK A T O R
T U JU A N 1

PROGRAM
TARG ET

PAGU ANGGARAN TARGET


TARG ET

AMBIL DARI PERDA SOTK Prirotas


BAB II GAMBARAN PELAYANAN PERANGKAT DAERAH BAB II GAMBARAN UMUM KONDISI DAERAH
SASARAN STRATEGIS

INDIKATOR PROGRAM 2 TARGET


II.1 Tugas, Fungsi, dan Struktur Organisasi PD II.1 Aspek Geografi dan Demografi
ARAH KEBIJAKAN

AMBIL DATA SDM. SAPRAS


DAN TATALAKSANA II.2 Sumber Daya PD Mengacu II.2 Aspek Kesejahteraan Masyarakat
IN D IK A T O R
RPJMD

PROGRAM
T U JU A N 2

II.3 Kinerja Pelayanan PD II.3 Aspek Pelayanan Umum


SASARAN 2
IN D IK A T O R

INDIKATOR PROGRAM 1 TARGET


STRATEGI
TARG ET
TUJUAN

AMBIL DARI LAKIP, EVAL


TARG ET

RENSTRA, EVAL RKPD, DST II.4 Tantangan dan Peluang Pengembangan Pelayanan Mengacu II.4 Aspek Daya Saing Daerah PROGRAM
MISI
VISI

PAGU ANGGARAN TARGET


PD Prioritas
ANALISA LINGKUNGAN BAB III GAMBARAN KEUANGAN DAERAH INDIKATOR PROGRAM 2 TARGET
STRATEGIS (EKSTERNAL)
BAB III PERMASALAHAN DAN ISU-ISU STRATEGIS III.1 Kinerja Keuangan Masa Lalu
IN D IK A T O R

Me
T U JU A N 3

SASARAN 3
IN D IK A T O R

III.2 Kebijakan Pengelolaan Keuangan Masa Lalu


TARG ET

PERANGKAT DAERAH ng
TARG ET

ANALISIS DATA DARI SUB III.1 Identifikasi Permasalahan Berdasarkan Tupoksi acu III.3 Kerangka Pendanaan INDIKATOR PROGRAM 1 TARGET
BAB 2.3
Pelayanan PD Men III.4 Telaah RTRW dan KLHS PROGRAM
gacu III.5 Penentuan Isu Strategis
PAGU ANGGARAN TARGET
AMBIL DARI VISI DAN MISI
RPJMD
III.2 Telaah Visi, Misi dan Program KD dan Wakil KD Generik
D st

D st

Terpilih
D st
D st

INDIKATOR PROGRAM 2 TARGET


BANDINGKAN DENGAN III.3 Telaah Renstra K/L dan Renstra Kab/Kot/Prov
SASARAN INSTANSI
III.4 Telaah RTRW dan KLHS Berp BAB IV PERMASALAHAN DAN ISU STRATEGIS DAERAH
VERITIKAL edo
III.5 Penentuan Isu Strategis ma IV.1 Permasalahan Pembangunan
n
AMBIL DARI KLHS
RPJMD/RTRW IV.2 Isu Strategis Kinerja Eselon II Kinerja Eselon III Kinerja Eselon IV
INDIKATOR PROGRAM 1 TARGET
BAB V VISI, MISI, TUJUAN DAN SASARAN
SASARAN 1

BAB IV TUJUAN DAN SASARAN INDIKATOR


IN D IK A T O R

TENTUKAN DARI TARGET


TARG ET
SASARAN STRATEGIS

PERMASALAHAN
IV.1 Tujuan dan Sasaran Jangka Menengah Daerah Mengacu V.1 Visi PROGRAM PAGU ANGGARAN TARGET KEGIATAN1
RENSTRA OPD

ARAH KEBIJAKAN

Prioritas KEGIATAN PAGU


ANALISIS POHON MASALAH
V.2 Misi INDIKATOR PROGRAM 2 TARGET 1 ANGGARAN
TARGET
DENGAN MENGACU TUJUAN
BAB V STRATEGI DAN ARAH KEBIJAKAN Memperhatikan V.3 Tujuan dan Sasaran
KEGIATAN
PROGRAM

INDIKATOR
STRATEGI

TARGET
TUJUAN

DAN SASARAN RPJMD KEGIATAN 2


INDIKATOR PROGRAM 1 TARGET
Berpedoman
SASARAN 2
IN D IK A T O R

BAB VI RENCANA PROGRAM DAN KEGIATAN SERTA BAB VI STRATEGI, ARAH KEBIJAKAN DAN PROG PEMB DAERAH
TARG ET

DARI ANALISIS SWOT PROGRAM


DENGAN MEMPERHATIKAN PAGU ANGGARAN TARGET
PENDANAAN Prioritas INDIKATOR
TARGET
TUJUAN DAN SASARAN SKPD
Berpedoman BAB VII KERANGKA PENDANAAN PEMB DAN PROGRAM PD INDIKATOR PROGRAM 2 TARGET KEGIATAN 1
KEGIATAN PAGU
SAMA DGN BAB VII RPJMD BAB VII KINERJA PENYELENGGARAAN BIDANG URUSAN TARGET 2 ANGGARAN
TARGET

SAMA DGN BAB VIII RPJMD


VIII KINERJA PENYELENGGARAAN PEMERINTAHAN DAERAH INDIKATOR PROGRAM 1
INDIKATOR
PROGRAM TARGET
BAB VIII PENUTUP Generik
PAGU ANGGARAN TARGET KEGIATAN 2
D st

D st

BAB IX PENUTUP INDIKATOR PROGRAM 2 TARGET


Keterangan: Integrasi Teknokratik RPJMD dengan Renstra OPD Integrasi Rancangan Awal/Rancangan/Rancangan Akhir RPJMD dengan Renstra OPD

3 4

1
12/12/23

CONTOH KERANGKA LOGIS


(POHON KINERJA/CASCADING)
DALAM RANGKA PENYUSUNAN SASARAN,
PROGRAM, KEGIATAN DAN INDIKATORNYA OPD

5 6

CONTOH KERANGKA LOGIS (POHON KINERJA/CASCADING) CONTOH KERANGKA LOGIS (POHON KINERJA/CASCADING)
PENYUSUNAN SASARAN, PROGRAM, KEGIATAN DAN INDIKATORNYA DINAS XXX PENYUSUNAN SASARAN, PROGRAM, KEGIATAN DAN INDIKATORNYA DINAS LHK
Perum usan Sasaran, Perum usan Tolak Ukur/ Perum usan Sasaran, Perum usan Tolak Ukur/
Perumusan Masalah Perumusan Solusi Perumusan Masalah Perumusan Solusi
Program dan Kegiatan Indikator Program dan Kegiatan Indikator

Masalah Pokok Dampak/Impact Sasaran Renstra dan RPJMD Masalah Pokok Dampak/Impact Sasaran Renstra dan RPJMD
Indikator Indikator
Sasaran Renstra dan RPJMD Sasaran Renstra dan RPJMD
Tingginya Polusi Meningkatnya Meningkatkan
Air Tanah kualitas air tanah Indeks Kualitas Air Indeks Kualitas Air

Indikator Program Indikator Program


Masalah Hasil/Outcome Program Masalah Hasil/Outcome Program Persentase
Tingginya Menurunnya Program Pengendalian sungai dan Persentase
Pencemaran air pencemaran air Pencemaran dan situ yang Lab LH
dan Pengrusakan dan pengrusakan Perusakan Lingkungan dipantau Yang ter
Lingkungan Hidup lingkungan hidup Hidup kualitas akreditasi
airnya;

Akar Masalah Keluaran/Output Kegiatan Akar Masalah Keluaran/Output Kegiatan


Indikator Kegiatan Belum Indikator Kegiatan
adanya Menyediakan
Lemahnya Intensifika laboratorium Pengujian Peningkatan Jumlah
pemantau si Kualitas kapasitas Lab titik Jumlah lab
Laboratorium yang
lingkungan
an Sungai Lingkungan pemantau Air, Situ, Lingkungan pantau
yang sesuai dipelihara
dan Situ Hidup yang an sungai Waduk Hidup kualitas air
standar
Terakreditasi
Masukan/Input Masukan/Input Masukan/Input Masukan/Input
SDM-
sarpras SDM-sarpras Anggaran Anggaran

Keterangan : Perm endagri 90/2019, m em udahkan penyusunan Keterangan : Perm endagri 90/2019, m em udahkan penyusunan
nom enklatur Program , Kegiatan, dan sub kegiatan nom enklatur Program , Kegiatan, dan sub kegiatan

7 8

2
12/12/23

CONTOH KERANGKA LOGIS (POHON KINERJA/CASCADING)


PENYUSUNAN SASARAN, PROGRAM, KEGIATAN DAN INDIKATORNYA DINAS LHK
Perumusan Tujuan, Sasaran, Program, Kegiatan dan Indikator
Perum usan Sasaran, Perum usan Tolak Ukur/
Perumusan Masalah Perumusan Solusi
Program dan Kegiatan Indikator

Masalah Pokok Dampak/Impact Sasaran Renstra dan RPJMD Indikator


Sasaran Renstra dan RPJMD
Tingginya Polusi Meningkatnya Meningkatkan
Air Tanah kualitas air tanah Indeks Kualitas Air Indeks Kualitas Air

RPJMD/RENSTRA
Indikator Program Tu ju an S asaran In d ika to r Target
Masalah Hasil/Outcome Program Persentase
Tingginya Menurunnya Program Pengendalian sungai dan Persentase Meningkatkan Indeks
Pencemaran air pencemaran air Pencemaran dan situ yang Lab LH Indeks Kualitas Kualitas Air
dan Pengrusakan dan pengrusakan Perusakan Lingkungan dipantau Yang ter Air
Lingkungan Hidup lingkungan hidup Hidup kualitas akreditasi
airnya; RPJMD/RENSTRA
Akar Masalah P ro gram In d ika to r Target
Keluaran/Output Kegiatan
Belum Indikator Kegiatan
adanya Menyediakan
Lemahnya Intensifika laboratorium Pengujian Peningkatan Jumlah
pemantau si Kualitas kapasitas Lab titik Jumlah lab
Laboratorium
an Sungai pemantau
lingkungan
Air, Situ, Lingkungan pantau
yang RKPD/RENJA
Lingkungan dipelihara
Hidup yang yang sesuai Ke g ia tan In d ika to r Target
dan Situ an sungai standar Waduk Hidup kualitas air
Terakreditasi Indeks Kualitas Air
Masukan/Input Masukan/Input
SDM-
sarpras SDM-sarpras Anggaran Anggaran RKPD/RENJA
S u b Ke g ia tan In d ika to r Target

Keterangan : Perm endagri 90/2019, m em udahkan penyusunan POHON KINERJA


nom enklatur Program , Kegiatan, dan sub kegiatan

9 10

CONTOH KERANGKA LOGIS (POHON KINERJA/CASCADING) CONTOH KERANGKA LOGIS (POHON KINERJA/CASCADING)
PENYUSUNAN SASARAN, PROGRAM, KEGIATAN DAN INDIKATORNYA DINAS P3A PENYUSUNAN SASARAN, PROGRAM, KEGIATAN DAN INDIKATORNYA DINAS P3A
Perum usan Sasaran, Perum usan Tolak Ukur/ Perum usan Sasaran, Perum usan Tolak Ukur/
Perumusan Masalah Perumusan Solusi Perumusan Masalah Perumusan Solusi
Program dan Kegiatan Indikator Program dan Kegiatan Indikator

Masalah Pokok Dampak/Impact Sasaran Renstra dan RPJMD Indikator Masalah Pokok Dampak/Impact Sasaran Renstra dan RPJMD Indikator
Menurunnya Sasaran Renstra dan RPJMD Menurunnya Sasaran Renstra dan RPJMD
Tingginya Kasus kekerasan thdp Meningkatkan Tingginya Kasus kekerasan thdp Meningkatkan
Kekerasan thdp pengarusutamaan gender Persentase perempuan Kekerasan thdp pengarusutamaan gender Persentase perempuan
perempuan dan perempuan dan
Perempuan dan Anak dan perlindungan anak dan anak korban tindak Perempuan dan Anak dan perlindungan anak dan anak korban tindak
anak anak
kekerasan kekerasan

Masalah Program Indikator Program Masalah Program Indikator Program


Hasil/Outcome Persentase Hasil/Outcome Persentase
Belum optimalnya Meningkatnya Program Peningkatan Pengadua Persentase Belum optimalnya Meningkatnya Program Peningkatan Pengadua Persentase
perlidungan perlindungan thdp Kualitas Hidup dan kecamatan perlidungan perlindungan thdp Kualitas Hidup dan kecamatan
n tindak n tindak
terhadap perempuan perempuan dan Perlindungan yang telah terhadap perempuan perempuan dan Perlindungan yang telah
kekerasan kekerasan
dan anak anak Perempuan dan Anak perempua membentuk dan anak anak Perempuan dan Anak perempua membentuk
forum anak forum anak
n dan n dan
Kegiatan anak yang dan Sekolah Kegiatan anak yang dan Sekolah
Akar Masalah Keluaran/Output Ramah Akar Masalah Keluaran/Output Ramah
Tersediany Pencegahan P e m b e n tu k a n
ditangani Tersediany Pencegahan P e m b e n tu k a n
ditangani
a layanan Advokasi, Kekerasan d a n P e n g u a ta n Anak a layanan Advokasi, Kekerasan d a n P e n g u a ta n Anak
Masih sosialisasi termasuk F o ru m ; Masih sosialisasi termasuk F o ru m ;
Blm rendahnya penangan Indikator Kegiatan Blm rendahnya penangan Indikator Kegiatan
tersedianya pemenuhan TPPO Pem enuhan H ak
tersedianya pemenuhan TPPO Pem enuhan H ak
kesadaran an kasus dan Intensitas kesadaran an kasus dan Intensitas
infrastruktur perempua hak anak dan Terhadap P e n in g k a ta n Sosialisasi infrastruktur perempua hak anak dan Terhadap P e n in g k a ta n Sosialisasi
masyarakat perlindungan Perempuan masyarakat perlindungan Perempuan
(soft/hard) untuk n dan dan Anak
K u a lita s H id u p Pencegahan (soft/hard) untuk n dan dan Anak
K u a lita s H id u p Pencegahan
untuk perempuan Anak Jumlah untuk perempuan Anak Jumlah
melaporkan anak Kekerasan forum melaporkan anak Kekerasan forum
penanganan kejadian Masukan/Input terhadap penanganan kejadian Masukan/Input terhadap
perempuan Masukan/Input anak perempuan Masukan/Input anak
tindak SDM- Perempuan dan tindak SDM- Perempuan dan
dan anak sarpras SDM-sarpras Anggaran Anggaran Anak dan anak sarpras SDM-sarpras Anggaran Anggaran Anak
kekerasan kekerasan

Keterangan : Perm endagri 90/2019, m em udahkan penyusunan Keterangan : Perm endagri 90/2019, m em udahkan penyusunan POHON KINERJA
nom enklatur Program , Kegiatan, dan sub kegiatan nom enklatur Program , Kegiatan, dan sub kegiatan

11 12

3
12/12/23

HIERARKI INDIKATOR KINERJA (POHON KINERJA)

CONTOH 1
Short term /
Longterm Interm ediate Interm ediat
Short
outcome Outcom e term Output
e outcom e
(Impact) ???
outcome

Indikator Indikator Indikator


Indikator Indikator
3 TIPE SINKRONISASI RPJMD DAN TUJUAN
RPJMD
Sasaran
RPJMD
Sasaran
OPD
Program Kegiatan

RENSTRA OPD IPM


Indeks
Angka Persentase
Bangunan
Jumlah
Melek Sekolah
Pendidikan Sekolah
Huruf yang di
dalam
Rehab
Rata rata kondisi baik
lama
sekolah Dst.. Dst..

1. Ini sama saja karena penghitungan 2. Indikator sasaran OPD tidak termuat
indeks pendidikan adalah angka melek dalam RPJMD karena hanya ada 4
huruf dan rata2 lama sekolah kolom isian dalam RPJMD

13 14

HIERARKI INDIKATOR KINERJA (POHON KINERJA) HIERARKI INDIKATOR (POHON KINERJA)

CONTOH 2 CONTOH 3
Short term /
Longterm Interm ediate Interm ediate
Short Longterm Short
Intermediate Intermediate
outcome Outcom e term Output outcome Outcome Outcome term Output
outcom e
(Impact) ????
outcome (Impact) outcome

Indikator Indikator Indikator Indikator Indikator Indikator


Indikator Indikator Indikator Indikator
TUJUAN Sasaran Sasaran TUJUAN Sasaran Sasaran
Program Kegiatan Program Kegiatan
RPJMD RPJMD OPD RPJMD RPJMD OPD
Produk Kontribusi Persentase Persentase Persentase Peningkatan
Tingkat Panjang Perempuan Yang m anajem en
Domestik pariwisata ? Angka Perem puan Perem puan
Kemantapan jalan yang Kepala Kepala Mendapatkan perem puan
Regional terhada Jalan Kemiskinan Pemberdayaan
dipelihara Keluarga yang Keluarga yang
Dalam
dalam
Bruto PDRB m eningkat m eningkat m engelola
Peningkatan
Ekonom i Ekonom i Ekonomi Keluarga
? Keluarganya Keluarganya
usaha

Dst.. Dst..
Dst.. Dst..

Secara logis kemantapan jalan tidak Sasaran RPJMD sama dengan Sasaran OPD, jika
hanya meng-agregat kepada tidak sama maka sasaran OPD tidak termuat
kontribusi pariwisata terhadap PDRB dalam RPJMD

15 16

4
12/12/23

HIERARKI INDIKATOR KINERJA (POHON KINERJA)

Versi mana yang benar ?


1. Tergantung dari kondisi visi misi (apakah misi sudah memiliki rumpun
yang jelas? Maksudnya tidak ada misi yang overlaping/redundant
dengan misi lainnya;
2. Arahan Kepala Daerah (Apakah kepala daerah telah merumuskan CONTOH SINKRONISASI
prioritas prioritas sehingga penetapan tujuan dan sasaran berasal dari
Kepala Daerah dan Timses nya ?) RENSTRA DINKES DENGAN
3. Dan tergantung dari pendekatan yang digunakan : RPJMD
• Apakah = Output - intermediate Outcome -long term outcome APA YANG DIMAKSUD RENSTRA SINKRON DENGAN RPJMD ?
(impact);
• Apakah = output - short term outcome -intermediate outcome - “Ketika tujuan, sasaran, arah kebijakan, strategi, program dan kegiatan
long term outcome (Impact) Renstra Dinkes ditujukan untuk mencapai Misi, Tujuan dan sasaran RPJMD“
• Apakah = output - short term outcome -intermediate outcome ?

17 18

CONTOH SINKRONISASI RENSTRA DINKES DENGAN RPJMD CONTOH SINKRONISASI RENSTRA DINKES DENGAN RPJMD
IDENTIFIKASI VISI, MISI,TUJUAN, SASARAN, INDIKATOR SASARAN RUM USKAN TUJUAN, SASARAN DAN INDIKATOR SASARAN
1 2
RENSTRA DINKES DENGAN M ENGACU PADA RPJM D
DALAM RPJMD YANG TERKAIT DENGAN TUGAS DAN FUNGSI DINKES
VISI RPJMD INDIKATOR TUJUAN DAN INDIKATOR
VISI RPJMD Terwujudnya masyarakat KOTA XX TUJUAN DAN SASARAN
Terwujudnya masyarakat KOTA XX SASARAN RPJMD
TUJUAN DAN SASARAN INDIKATOR TUJUAN DAN INDIKATOR yang Sejahtera, Agamis, Maju, RPJMD T a rg e t T a h u n a n
yang Sejahtera, Agamis, Maju, Profesional, dan Kreatif (SIMPATI) In d ik a to r T u ju a n
Profesional, dan Kreatif (SIMPATI) RPJMD SASARAN RPJMD pada tahun 2023 R PJM D
Awal
1 2 3 4 5
pada tahun 2023 Tujuan 1 : Meningkatnya
MISI RPJMD derajat kesehatan In d e k s P e m b a n g u n a n
MISI RPJMD Tujuan 1 : Meningkatnya IN D IK A T O R T U J U A N R P J M D 1. Memenuhi kebutuhan dasar K e s e h a ta n M a s y a ra k a t
derajat kesehatan masyarakat
1. Memenuhi kebutuhan dasar T a rg e t T a h u n a n masyarakat secara mudah Sasaran 1 : Meningkatkan In d ik a to r S a s a ra n Awa
T a rg e t T a h u n a n

masyarakat secara mudah masyarakat In d ik a to r A w al


dan terjangkau kualitas pelayanan R PJM D l
1 2 3 4 5
Sasaran 1 : Meningkatkan 1 2 3 4 5
dan terjangkau kualitas pelayanan kesehatan 111 108 105 103 100 98
In d e k s P e m b a n g u n a n J u m la h k e m a tia n Ib u
2. Menguatkan norma agama dalam kesehatan K e s e h a ta n M a s y a ra k a t J u m la h k e m a tia n b a y i 7 6 6 6 5 5

tatanan kehidupan sosial T u ju a n 2 : T e rw u ju d n ya D s t..


p e la ya n a n siste m IN D IK A T O R S A S A R A N R P J M D
masyarakat dan pemerintahan;
p e n d id ika n ya n g
3. Mengembangkan wilayah ekonomi B e rku a lita s d a n M e ra ta K o n d is i
T a rg e t T a h u n a n
In d ik a to r
didukung dengan peningkatan S a sa ra n 1 : M e n in g ka tn ya K u a lita s A w al
1 2 3 4 5
P e la ya n a n P e n d id ika n
infrastruktur dan daya dukung
Y a n g m e ra ta J u m la h k e m a tia n 111 108 105 103 100 98 2a Susun kalimat Tujuan Renstra Dinkes 2b Susun kalimat Sasaran Renstra 2C Gunakan Indikator Sasaran RPJMD Sebagai
lingkungan serta penguatan Ib u Yang tidak Bertentangan dengan Misi sebagai bentuk operasional Tujuan Sasaran Renstra DINKES
budaya dan kearifan lokal; T u ju a n 3 : T e rw u ju d n ya
p e n a n g g u la n g u la n g a n
J u m la h k e m a tia n 7 6 6 6 5 5 dan Tujuan RPJMD Renstra dengan mengacu pada
4. Menata birokrasi pemerintah yang P M K S se rta
bayi
Sasaran RPJMD
23% 23% 23% 23% 23% 23%
responsif dan bertanggung jawab P e m b e rd a ya a n
P re v a le n s i a n a k
IN D IK A T O R S A S A R A N R E N S T R A D IN K E S
secara profesional dalam P e re m p u a n d a n
s tu n tin g TUJUAN RENSTRA DINKES SASARAN RENSTRA DINKES
D s t..
pelayanan masyarakat P e rlin d u n g a n a n a k Mewujudkan Pelayanan Meningkatnya kuantitas dan T a rg e t T a h u n a n
S a sa ra n 1 : M e n in g ka tn ya ku a lita s Kesehatan yang Rahayu dan kualitas tenaga Kesehatan serta In d ik a to r
A w al
5. Mengembangkan sarana 1 2 3 4 5
p e n a n g g u la n g a n mendorong terwujudnya menyediakan fasilitas pelayanan
prasarana dan sistem P e n ya n d a n g M a sa la h kemandirian masyarakat hidup kesehatan yang murah, mudah J u m la h k e m a tia n Ib u 111 108 105 103 100 98
perekonomian yang mendukung K e se ja h te ra a n S o sia l
sehat melalui Gempita Tahun dan responsif dalam memberikan J u m la h k e m a tia n 7 6 6 6 5 5

kreativitas dan inovasi masyarakat S a sa ra n 2 : M e n in g ka tn ya 2023 pelayanan kesehatan bagi bayi


P re v a le n s i a n a k 23% 23 23 23 23 23
P e n g a ru su ta m a a n masyarakat % % % % %
s tu n tin g
G ender dan
p e rlin d u n g a n a n a k Note : Mengacu kepada Kerangka Logis Note : Mengacu kepada Kerangka Logis

19 20

5
12/12/23

CONTOH SINKRONISASI RENSTRA DINKES DENGAN RPJMD CONTOH SINKRONISASI RENSTRA DINKES DENGAN RPJMD
3 RUM USKAN PROGRAM DAN INDIKATOR PROGRAM YANG BERKONTRIBUSI 4 RUM USKAN KEGIATAN DAN INDIKATOR KEGIATAN YANG BERKONTRIBUSI
TERHADAP PENCAPAIAN TARGET SASARAN RENSTRA TERHADAP PENCAPAIAN TARGET INDIKATOR PROGRAM

T U J U A N R E N S T R A D IN K E S S A S A R A N R E N S T R A D IN K E S In d ik a to r
T a rg e t T a h u n a n ESELON II ESELON III ESELON IV
M e w u ju d k a n P e la y a n a n K e s e h a ta n y a n g M e n in g k a tn y a k u a n tita s d a n k u a lita s A w al 1 2 3 4 5 INDIKATOR SASARAN PROGRAM INDIKATOR PROGRAM KEGIATAN INDIKATOR KEGIATAN
R a h a y u d a n m e n d o ro n g te rw u ju d n y a te n a g a K e s e h a ta n s e rta m e n y e d ia k a n
111 108 105 103 100 98
k e m a n d iria n m a s y a ra k a t h id u p s e h a t fa s ilita s p e la y a n a n k e s e h a ta n y a n g J u m la h k e m a tia n Ib u Pelayanan kesehatan terstandar Persentase K4 dengan 10 T
m e la lu i G e m p ita T a h u n 2 0 2 3 m u ra h , m u d a h d a n re s p o n s if d a la m J u m la h k e m a tia n 7 6 6 6 5 5 bagi ibu hamil dan Ibu bersalin Persentase linakes
Persentase
m e m b e rik a n p e la y a n a n k e s e h a ta n b a g i bayi
23% 23 23 23 23 23 Anemia Pada Ibu Pelayanan Gizi terstandar Jumlah puskesmas
m a s y a ra k a t P re v a le n s i a n a k
% % % % % Hamil melaksanakan surveilan gizi
s tu n tin g aktif
Persentase BBLR Percepatan perbaikan gizi untuk Jumlah Keluarga Baduta
penanggulangan stunting Stunting mendapat
Prevalensi Anak pendampingan
Stunting Program Persentase balita Pelayanan Kesehatan Terstandar Persentase pelayanan
Indeks Jumlah Jumlah Prevalensi INDIKATOR Bagi Bayi Baru Lahir, Balita, dan kesehatan bayi baru lahir
UHC Peningkatan gizi lebih
Keluarga Kematian Kematian Anak SASARAN Kesehatan Anak Pra Sekolah Persentase pelayanan
Sehat Bayi Ibu Stunting Keluarga dan Gizi kesehatan anak balita
Jumlah Kematian Ibu Persentase balita
Masyarakat Penyediaan alat
kurus Penyediaan alat antropometri antropometri
Jumlah orang yang
Jumlah Kematian Bayi Pelayanan kesehatan keluarga mendapatkan pelayanan
Program Program Promosi Program Peningkatan Kesehatan Program Pengembangan terstandar kesehatan terstandar
Pembiayaan dan Kesehatan dan Keluarga dan Gizi Masyarakat Lingkungan Sehat Persentase lansia
Jaminan Pemberdayaan yang mendapat
kesehatan Masyarakat Persentase Persentase BBLR Persentase Lingkungan screening
Anemia Pada Ibu Permukiman, TTU-I dan TPM kesehatan
Hamil sehat PROGRAM
Kepesertaan JKN Cakupan Desa
Semesta Seluruh Siaga Aktif DAN
Penduduk Persentase balita Persentase balita Jumlah Puskesmas yang INDIKATOR
Sumedang Persentase PHBS gizi lebih kurus mengelola limbah medis padat Persentase anak
Pada Rumah PROGRAM kelas 1-7 dan 10
Persetase Tangga mendapat
Persentase lansia Persentase anak Persentase puskesmas yang screening
pembiayaan dan yang mendapat kelas 1-7 dan 10
jaminan Persentase melaksanakan dokumen UKL kesehatan
screening mendapat dan UPL
kesehatan posyandu mandiri kesehatan screening
kesehatan CATATAN : NOMENKLATUR PROGRAM DAN KEGIATAN BERPEDOMAN PADA PERMENDAGRI 90/2019

21 22

CONTOH SINKRONISASI RENSTRA DINKES DENGAN RPJMD CONTOH SINKRONISASI RENSTRA DINKES DENGAN RPJMD
4 RUM USKAN KEGIATAN DAN INDIKATOR KEGIATAN YANG BERKONTRIBUSI 4 RUM USKAN KEGIATAN DAN INDIKATOR KEGIATAN YANG BERKONTRIBUSI
TERHADAP PENCAPAIAN TARGET INDIKATOR PROGRAM TERHADAP PENCAPAIAN TARGET INDIKATOR PROGRAM

ESELON II ESELON III ESELON IV ESELON II ESELON III ESELON IV


INDIKATOR SASARAN PROGRAM INDIKATOR PROGRAM KEGIATAN INDIKATOR KEGIATAN INDIKATOR SASARAN PROGRAM INDIKATOR PROGRAM KEGIATAN INDIKATOR KEGIATAN
Peningkatan Desa Siaga Aktif persentase desa siaga aktif Penyehatan Lingkungan Jumlah kecamatan yang
Program Promosi Purnama purama yang medapat Program Permukiman dibina
Kesehatan dan Persentase Lingkungan
Cakupan Desa pendampingan Prevalensi Anak Stunting Pengembangan Permukiman, TTU-I Percepatan dan penguatan STBM Jumlah Desa yang dibina
Indeks Keluarga Sehat Pemberdayaan Siaga Aktif
Pendampingan Peningkatan desa Persentase desa siaga aktif Lingkungan Sehat dan TPM sehat STBM
Masyarakat
siaga aktif mandiri mandiri yang mendapat Pengawasan tempat pengelolaan Persentase Pengawasan
pendampingan pestisida, fasilitas makanan dan Tempat Pengelolaan
Penguatan forum desa siaga aktif Persentase forum desa siaga minuman Pestisida dan fasilitas
aktif makanan minuman
Orientasi PHBS Tatanan Rumah persentase cakupan PHBS Pengawasan hygiene dan sanitasi Jumlah Tempat - Tempat
Tangga tatanan Rumah Tangga terhadap tempat-tempat umum; Umum yang dilakukan
Persentase
PHBS Pada Pendampingan dan pembinaan Persentase PHBS Pengawasan Hygiene
Rumah PHBS secara terintegrasi Sanitasi
Tangga Pengembangan Kemitraan dan persentase kemitraan Penyediaan Sarana Prasarana Jumlah pengadaan sanitarian
media promosi Kesehatan Lingkungan kit
Pengembangan, pengelolaan UKBMPersentase UKBM yang Jumlah Puskesmas Pengelolaan limbah medis Jumlah Puskesmas yang
dikelola yang mengelola mengelola limbah medis
Persentase limbah medis padat
posyandu padat
Analisis pengendalian dampak Jumlah Puskesmas yang
mandiri Persentase puskesmas lingkungan dan manajemen faktor memiliki dokumen UKL dan
yang melaksanakan resiko lingkungan bidang kesehatan UPL
dokumen UKL dan UPL

CATATAN : NOMENKLATUR PROGRAM DAN KEGIATAN BERPEDOMAN PADA PERMENDAGRI 90/2019 CATATAN : NOMENKLATUR PROGRAM DAN KEGIATAN BERPEDOMAN PADA PERMENDAGRI 90/2019

23 24

6
12/12/23

CONTOH SINKRONISASI RENSTRA DINKES DENGAN RPJMD CONTOH SINKRONISASI RENSTRA DINKES DENGAN RPJMD
5 TENTUKAN TARGET TAHUNAN DARI M ASING M ASING INDIKATOR 5 TENTUKAN TARGET TAHUNAN DARI M ASING M ASING INDIKATOR

BAB IV TUJUAN DAN SASARAN


Tabel 4.1 Tujuan dan Sasaran Jangka M enengah Pelayanan Perangkat Daerah BAB VII KINERJA PENYELENGGARAAN BIDANG URUSAN
Tabel VII.1 Indikator Kinerja Perangkat Daerah yang M engacu Pada Tujuan dan Sasaran RPJM D

BAB VI RENCANA PROGRAM DAN KEGIATAN SERTA PENDANAAN


Tabel VI.1 Rencana Program dan Kegiatan Serta Pendanaan Perangkat Daerah

25 26

CONTOH SINKRONISASI RENSTRA PUPR DENGAN RPJMD


1 IDENTIFIKASI VISI, MISI,TUJUAN, SASARAN, INDIKATOR SASARAN
DALAM RPJMD YANG TERKAIT DENGAN TUGAS DAN FUNGSI DINAS PUPR
VISI RPJMD
Terwujudnya masyarakat KOTA
XX yang Sejahtera, Agamis, TUJUAN DAN SASARAN RPJMD INDIKATOR TUJUAN DAN INDIKATOR
Maju, Profesional, dan Kreatif SASARAN RPJMD
(SIMPATI) pada tahun 2023
T u ju a n 1 T e rw u ju d n y a p e rc e p a ta n
MISI RPJMD p e n g e m b a n g a n w ila y a h
1. Memenuhi kebutuhan dasar IN D IK A T O R T U J U A N R P J M D
e k o n o m i a g rib is n is , in d u s tri
masyarakat secara mudah dan

CONTOH SINKRONISASI
d a n p a riw is a ta T a rg e t T a h u n a n
terjangkau S a s a ra n 1 M e n in g k a tn y a k u a lita s d a n In d ik a to r A w al
1 2 3 4 5
2. Menguatkan norma agama k u a n tita s in fra s tru k tu r ja la n
dalam tatanan kehidupan d a n s u m b e r d a y a a ir % P e n c a p a ia n S P M
sosial masyarakat dan S a s a ra n 2 T e rs e d ia n y a s is te m

RENSTRA PUPR DENGAN


PUPR
pemerintahan; tra n s p o rta s i y a n g d a p a t
m e n d u k u n g m o b ilita s
3. Mengembangkan wilayah IN D IK A T O R S A S A R A N R P J M D
m a s y a ra k a t
ekonomi didukung S a s a ra n 3 M e n in g k a tn y a T a rg e t T a h u n a n

RPJMD
dengan peningkatan P e rtu m b u h a n E k o n o m i In d ik a to r
K o n d is i
infrastruktur dan daya A w al
M e la lu i P e rk e m b a n g a n 1 2 3 4 5
dukung lingkungan serta A g rib is n is
S a s a ra n 4 M e n ja m in K e ta h a n a n % ja la n k o n d is i b a ik
penguatan budaya dan P a n g a n D a e ra h dan sedang
kearifan lokal; S a s a ra n 5 M e n in g k a tn y a p e le s ta ria n P a n ja n g irig a s i
4. Menata birokrasi pemerintah budaya, cagar budaya, d a la m k o n d is i b a ik
APA YANG DIMAKSUD RENSTRA SINKRON DENGAN RPJMD ? yang responsif dan s e ja ra h d a n R a s io ja rin g a n
bertanggung jawab secara p e n g e m b a n g a n d e s tin a s i irig a s i
profesional dalam pelayanan w is a ta s e b a g a i d a y a ta rik % titik lo n g s o r d i
masyarakat p a riw is a ta s e p a n ja n g a lira n
5. Mengembangkan sarana S a s a ra n 6 M e n in g k a tn y a p e n a n a m a n sungai yang
“Ketika tujuan, sasaran, arah kebijakan, strategi, program dan kegiatan prasarana dan sistem m o d a l d i K o ta x x te rta n g a n i
perekonomian yang T u ju a n 2 Terwujudnya wilayah ekonomi R u a n g P u b lik y a n g
Renstra PUPR ditujukan untuk mencapai Misi, Tujuan dan sasaran RPJMD“ mendukung kreativitas dan S a s a ra n 1
yang berkelanjutan
Meningkatknya pengelolaan
b e ru b a h
lingkungan hidup sesuai dengan p e ru n tu k a n n y a
inovasi masyarakat
prinsip-prinsip pembangunan K e s e s u a ia n
berkelanjutan P e ru n tu k a n la h a n
S a s a ra n 2 Pengurangan indeks resiko
bencana d e n g a n ta ta ru a n g

Note : Mengacu kepada Kerangka Logis

27 28

7
12/12/23

CONTOH SINKRONISASI RENSTRA PUPR DENGAN RPJMD CONTOH SINKRONISASI RENSTRA PUPR DENGAN RPJMD
RUM USKAN TUJUAN, SASARAN DAN INDIKATOR SASARAN 3 RUM USKAN PROGRAM DAN INDIKATOR PROGRAM YANG BERKONTRIBUSI
2 TERHADAP PENCAPAIAN TARGET SASARAN RENSTRA
RENSTRA PUPR DENGAN M ENGACU PADA RPJM D
V IS I R P J M D
IN D IK A T O R T U J U A N D A N IN D IK A T O R S A S A R A N TU JU A N R EN STR A PU PR SASARAN RENSTRA PUPR T a rg e t
Terwujudnya masyarakat KOTA XX
TUJUAN DAN SASARAN RPJMD R PJM D 1 . M e w u ju d k a n in fra s tru k tu r J a la n Tahunan
yang Sejahtera, Agamis, Maju, In d ik a to r T u ju a n T a rg e t T a h u n a n 1. Meningkatnya kualitas pengelolaan jalan In d ik a to r S a s a ra n R e n s tra Awa
A w al d a n J e m b a ta n y a n g m a n ta p ; dan jembatan;
Profesional, dan Kreatif (SIMPATI) pada T u ju a n 1 T e rw u ju d n y a p e rc e p a ta n R PJM D l 1 2 3 4 5
tahun 2023 1 2 3 4 5 2. M e w u ju d k a n s is te m p e n g a ira n 2. Meningkatnya pemanfaatan potensi-potensi
p e n g e m b a n g a n w ila y a h
MISI RPJMD % P e n c a p a ia n S P M
y a n g o p tim a l; sumber air untuk pengairan;
e k o n o m i a g rib is n is , in d u s tri 3. Meningkatkan kualitas pengawasan dan % ja la n k o n d is i b a ik d a n s e d a n g
3. Mengembangkan wilayah 3. M e w u ju d k a n P e m a n fa a ta n
d a n p a riw is a ta PUPR pengendalian, serta pelayanan informasi P a n ja n g irig a s i d a la m k o n d is i b a ik
ekonomi didukung dengan S a s a ra n 1 M e n in g k a tn y a k u a lita s d a n T a rg e t T a h u n a n R uang sesuai R TR W ;
In d ik a to r K o n d is i pemanfaatan ruang; R a s io ja rin g a n irig a s i
4. M e w u ju d k a n P e la y a n a n J a s a
peningkatan infrastruktur k u a n tita s in fra s tru k tu r ja la n S a s a ra n R P J M D A w al
1 2 3 4 5 K o n s tru k s i y a n g b a ik .
4. Terkendalinya sistem informasi jasa D st
d a n s u m b e r d a y a a ir konstruksi
dan daya dukung
S a s a ra n 2 T e rs e d ia n y a s is te m
lingkungan serta penguatan tra n s p o rta s i y a n g d a p a t
% ja la n k o n d is i b a ik
dan sedang
budaya dan kearifan lokal; m e n d u k u n g m o b ilita s
D s t..
m a s y a ra k a t

Persentase kesesuaian INDIKATOR


% jalan kondisi baik dan Persentase irigasi
2a 2b peruntukan lahan dengan Rasio jaringan irigasi SASARAN
sedang dalam kondisi baik
Susun kalimat Tujuan Renstra PUPR Yang Susun kalimat Sasaran Renstra sebagai 2C Gunakan Indikator Sasaran RPJMD Sebagai tata ruang
tidak Bertentangan dengan Misi dan bentuk operasional Tujuan Renstra dengan Sasaran Renstra PUPR
T a rg e t T a h u n a n
Tujuan RPJMD mengacu pada Sasaran RPJMD In d ik a to r
S a s a ra n R e n s tra A w al 1 2 3 4 5 Program
Program Pengembangan dan
TUJUAN RENSTRA PUPR SASARAN RENSTRA PUPR % ja la n k o n d is i b a ik Program
penataan ruang Pengelolaan
1. Mewujudkan infrastruktur Jalan 1. Meningkatnya kualitas pengelolaan dan sedang Penanganan Jalan Jaringan Irigasi,
dan Jembatan yang mantap; jalan dan jembatan; P a n ja n g irig a s i dan Jembatan PROGRAM
d a la m k o n d is i b a ik Rawa, dan Jaringan
2. Mewujudkan sistem pengairan 2. Meningkatnya pemanfaatan potensi- R a s io ja rin g a n irig a s i Pengairan DAN
yang optimal; potensi sumber air untuk pengairan;
% titik lo n g s o r d i Jumlah peruntukan INDIKATOR
3. Mewujudkan Pemanfaatan 3. Meningkatkan kualitas pengawasan s e p a n ja n g a lira n Persentase tingkat lahan yang sesuai PROGRAM
Ruang sesuai RTRW; dan pengendalian, serta pelayanan sungai yang kondisi jalan Panjang jaringan
4. Mewujudkan Pelayanan Jasa informasi pemanfaatan ruang; te rta n g a n i kabupaten baik dan dengan rencana tata
irigasi dalam kondisi
Konstruksi yang baik. 4. Terkendalinya sistem informasi jasa R u a n g P u b lik y a n g sedang ruang baik
b e ru b a h
konstruksi p e ru n tu k a n n y a
K e s e s u a ia n

Note : Mengacu kepada Kerangka Logis P e ru n tu k a n la h a n


d e n g a n ta ta ru a n g
CATATAN : NOMENKLATUR PROGRAM BERPEDOMAN PADA PERMENDAGRI 90/2019

29 30

CONTOH SINKRONISASI RENSTRA PUPR DENGAN RPJMD CONTOH SINKRONISASI RENSTRA PUPR DENGAN RPJMD
4 RUM USKAN KEGIATAN DAN INDIKATOR KEGIATAN YANG BERKONTRIBUSI 4 RUM USKAN KEGIATAN DAN INDIKATOR KEGIATAN YANG BERKONTRIBUSI
TERHADAP PENCAPAIAN TARGET INDIKATOR PROGRAM TERHADAP PENCAPAIAN TARGET INDIKATOR PROGRAM

ESELON II ESELON III ESELON IV ESELON II ESELON III ESELON IV


INDIKATOR SASARAN PROGRAM INDIKATOR PROGRAM KEGIATAN INDIKATOR KEGIATAN INDIKATOR SASARAN PROGRAM INDIKATOR PROGRAM KEGIATAN INDIKATOR KEGIATAN

Perencanaan Teknis Jumlah Dokumen


Irigasi Kabupaten Perencanaan

Peningkatan Jaringan Panjang jaringan irigasi


Penanganan Irigasi Kabupaten yang ditingkatkan
Sungai di Jumlah sungai Rasio jaringan Program
Persentase Kabupaten yang ditangani Pengem bangan
pem bangunan Sumedang irigasi/Luas
dan Pengelolaan Panjang jaringan Pemuktahiran Data
Persentase titik
turap di w ilayah
Irigasi Jaringan Irigasi, irigasi dalam kondisi Base irigasi di
Dokumen data base
raw an longsor Program Data base sungai Kabupaten Kabupaten Sumedang irigasi
jalan Rawa, dan baik
di sepanjnag Pengendalian penghubung di Kabupaten Data base sungai
dalam Kondisi
Sumedang Jaringan
aliran sungai banjir dan aliran Baik Pengairan
yang tertangani Rehabilitasi Jaringan Panjang jaringan irigasi
sungai raw an Irigasi Kabupaten yang direhab
longsor Pengadaan Bahan Jumlah bahan
banjiran yang
banjiran tersedia
Pemeliharaan Jaringan Panjang jaringan irigasi
Irigasi (tersebar) yang terpelihara

CATATAN : NOMENKLATUR PROGRAM DAN KEGIATAN BERPEDOMAN PADA PERMENDAGRI 90/2019 CATATAN : NOMENKLATUR PROGRAM DAN KEGIATAN BERPEDOMAN PADA PERMENDAGRI 90/2019

31 32

8
12/12/23

CONTOH SINKRONISASI RENSTRA PUPR DENGAN RPJMD CONTOH SINKRONISASI RENSTRA PUPR DENGAN RPJMD
5 TENTUKAN TARGET TAHUNAN DARI M ASING M ASING INDIKATOR 5 TENTUKAN TARGET TAHUNAN DARI M ASING M ASING INDIKATOR

BAB IV TUJUAN DAN SASARAN


Tabel 4.1 Tujuan dan Sasaran Jangka M enengah Pelayanan Perangkat Daerah BAB VII KINERJA PENYELENGGARAAN BIDANG URUSAN
Tabel VII.1 Indikator Kinerja Perangkat Daerah yang M engacu Pada Tujuan dan Sasaran RPJM D

BAB VI RENCANA PROGRAM DAN KEGIATAN SERTA PENDANAAN


Tabel VI.1 Rencana Program dan Kegiatan Serta Pendanaan Perangkat Daerah

33 34

CONTOH SINKRONISASI RENSTRA LH DENGAN RPJMD


1 IDENTIFIKASI VISI, MISI,TUJUAN, SASARAN, INDIKATOR SASARAN
DALAM RPJMD YANG TERKAIT DENGAN TUGAS DAN FUNGSI DINAS LH
VISI RPJMD
Terwujudnya masyarakat KOTA
XX yang Sejahtera, Agamis, TUJUAN DAN SASARAN RPJMD INDIKATOR TUJUAN DAN INDIKATOR
Maju, Profesional, dan Kreatif SASARAN RPJMD
(SIMPATI) pada tahun 2023
Tujuan 2 Terwujudnya wilayah
MISI RPJMD

CONTOH SINKRONISASI
ekonomi yang IN D IK A T O R T U J U A N R P J M D
1. Memenuhi kebutuhan dasar
masyarakat secara mudah dan berkelanjutan T a rg e t T a h u n a n
terjangkau Sasaran 1 Meningkatknya In d ik a to r A w al
1 2 3 4 5
pengelolaan lingkungan

RENSTRA DINAS
2. Menguatkan norma agama
dalam tatanan kehidupan hidup sesuai dengan In d e k s K u a lita s
sosial masyarakat dan prinsip-prinsip L in g k u n g a n H id u p
pemerintahan; pembangunan

LINGKUNGAN HIDUP
IN D IK A T O R S A S A R A N R P J M D
3. Mengembangkan wilayah berkelanjutan
ekonomi didukung Sasaran 2 Pengurangan indeks T a rg e t T a h u n a n
K o n d is i
dengan peningkatan resiko bencana In d ik a to r
A w al
1 2 3 4 5
infrastruktur dan daya

DENGAN RPJMD dukung lingkungan serta


penguatan budaya dan
kearifan lokal;
Persentase
sampah yang
tertangani
4. Menata birokrasi pemerintah
Indeks kualitas
yang responsif dan air
APA YANG DIMAKSUD RENSTRA SINKRON DENGAN RPJMD ? bertanggung jawab secara
profesional dalam pelayanan Indeks kualitas
masyarakat udara
5. Mengembangkan sarana Indeks Tutupan
prasarana dan sistem Lahan
“Ketika tujuan, sasaran, arah kebijakan, strategi, program dan kegiatan perekonomian yang Persentase
mendukung kreativitas dan sampah yang
Renstra LH ditujukan untuk mencapai Misi, Tujuan dan sasaran RPJMD“ inovasi masyarakat dikelola dengan 3
R (Recycle,
Reuse, Reduce)
Note : Mengacu kepada Kerangka Logis

35 36

9
12/12/23

CONTOH SINKRONISASI RENSTRA LH DENGAN RPJMD CONTOH SINKRONISASI RENSTRA LH DENGAN RPJMD
RUM USKAN TUJUAN, SASARAN DAN INDIKATOR SASARAN 3 RUM USKAN PROGRAM DAN INDIKATOR PROGRAM YANG BERKONTRIBUSI
2 TERHADAP PENCAPAIAN TARGET SASARAN RENSTRA
RENSTRA LH DENGAN M ENGACU PADA RPJM D
V IS I R P J M D
IN D IK A T O R T U J U A N D A N IN D IK A T O R S A S A R A N
Terwujudnya masyarakat KOTA XX SASARAN RENSTRA LH T a rg e t T a h u n a n
yang Sejahtera, Agamis, Maju,
TUJUAN DAN SASARAN RPJMD In d ik a to r T u ju a n
R PJM D
T a rg e t T a h u n a n TU JU A N R EN STR A LH
1. M e n in g ka tka n p e n g e lo la a n lin g ku n g a n h id u p In d ik a to r
A w al T e rw u ju d n y a X X s e b a g a i k o ta y a n g A w al 1 2 3 4 5
Profesional, dan Kreatif (SIMPATI) pada se su a i d e n g a n p rin sip -p rin sip p e m b a n g u n a n
tahun 2023 Tujuan 2 Terwujudnya wilayah ekonomi R PJM D 1 2 3 4 5 b e rw a w a s a n lin g k u n g a n s e b a g a i w ila y a h
b e rke la n ju ta n ;
MISI RPJMD yang berkelanjutan p e rk o ta a n y a n g b e rk e la n ju ta n d a n le s ta ri P e rse n ta se sa m p a h
L in g k u n g a n H id u p ya n g te rta n g a n i
3. Mengembangkan wilayah Sasaran 1 Meningkatknya pengelolaan 1. M e n in g ka tn ya p e n g e lo la a n d a n p e m a n fa a ta n
ekonomi didukung dengan lingkungan hidup sesuai dengan T a rg e t T a h u n a n T a m a n H u ta n R a ya d a la m m e w u ju d ka n w ila ya h In d e ks ku a lita s a ir
prinsip-prinsip pembangunan In d ik a to r K o n d is i
peningkatan infrastruktur berkelanjutan S a s a ra n R P J M D A w al
1 2 3 4 5
p e rko ta a n ya n g b e rke la n ju ta n d a n le sta ri.
d st
dan daya dukung
lingkungan serta penguatan Persentase sampah
yang tertangani
budaya dan kearifan lokal;
Indeks kualitas air
%Sampah %Sampah Indeks Indeks Indeks Tutupan INDIKATOR
Yang yang dikelola Kualitas Kualitas Lahan/Vegetasi
Tertangani 3R SASARAN
Air Udara (ITL/V)
2a 2b
Susun kalimat Tujuan Renstra LH Yang Susun kalimat Sasaran Renstra sebagai 2C Gunakan Indikator Sasaran RPJMD Sebagai
tidak Bertentangan dengan Misi dan bentuk operasional Tujuan Renstra dengan Sasaran Renstra LH
T a rg e t T a h u n a n
Tujuan RPJMD mengacu pada Sasaran RPJMD In d ik a to r
S a s a ra n R e n s tra A w al Program Pengembangan Kinerja Program Pengendalian Program Pemanfaatan
1 2 3 4 5
Pengelolaan Persampahan Pencemaran dan Perusakan Potensi Sumber Daya Hutan
TUJUAN RENSTRA LH SASARAN RENSTRA LH P e rse n ta se sa m p a h
Lingkungan Hidup
1. Terwujudnya XX sebagai kota 1. Meningkatkan pengelolaan lingkungan ya n g te rta n g a n i Timbulan sampah yang ditangani Pembinaan dan Pengawasan terkait Pengelolaan Kawan Konservasi
yang berwawasan lingkungan hidup sesuai dengan prinsip-prinsip In d e ks ku a lita s a ir
ketaatan penanggung jawab usaha PROGRAM
Persentase cakupan area pelayanan dan/atau kegiatan yang diawasi
sebagai wilayah perkotaan yang pembangunan berkelanjutan; DAN
berkelanjutan dan lestari In d e ks ku a lita s u d a ra ketaatannya terhadap izin lingkungan,
In d e ks T u tu p a n L a h a n Operasionalisasi TPA/TPST/SPA di izin PPLH dan PUU LH d yang INDIKATOR
1. Meningkatnya pengelolaan dan P e rse n ta se sa m p a h kabupaten/kota diterbitkan oleh Pemerintah Daerah
pemanfaatan Taman Hutan Raya dalam ya n g d ike lo la d e n g a n 3 kabupaten/kota PROGRAM
mewujudkan wilayah perkotaan yang R (R e cy cle , R e u se ,

berkelanjutan dan lestari. R e d u ce )


N ila i p e n g e lo la a n Persentase titik pantau kualitas udara
H u ta n K o ta
(P ro g ra m A d ip u ra )
S ta tu s P e n g e lo la a n
Note : Mengacu kepada Kerangka Logis K a w a sa n K o n se rva si

37 38

ESELON II ESELON IV
CONTOH SINKRONISASI RENSTRA PUPR DENGAN RPJMD ESELON III
IN D IK A T O R S A S A R A N PROGRAM INDIKATOR PROGRAM KEGIATAN INDIKATOR KEGIATAN
4 RUM USKAN KEGIATAN DAN INDIKATOR KEGIATAN YANG BERKONTRIBUSI Pemantauan Kualitas Limbah Cair dan Limbah Jumlah usaha dan/atau kegiatan yang
TERHADAP PENCAPAIAN TARGET INDIKATOR PROGRAM P e m b in a a n d a n B3 telah mentaati persyaratan administratif
P e n g a w a sa n te rk a it
dan teknis pencegahan pencemaran air
k e ta a ta n p e n a n g g u n g
ESELON II ESELON III ESELON IV ja w a b u sa h a d a n /a ta u
dan B3
Evaluasi Pengelolaan Lingkungan Hidup Jumlah pelaku usaha dan/atau kegiatan
k e g ia ta n y a n g d ia w a si
pemilik AMDAL dan UKL/UPL yang dibina
k e ta a ta n n y a te rh a d a p
izin lin g k u n g a n y a n g Penanganan Pengaduan Masyarakat dalam Jumlah Pengaduan yang ditangani
d ite rb itk a n o le h Pecemaran dan/atau Perusakan Lingkungan
P e m e rin ta h D a e ra h Hidup
k a b u p a te n Penaatan Hukum Lingkungan Hidup Jumlah usaha dan/atau kegiatan yang
ditindaklanjuti melalui mekanisme sanksi

P e n y e le sa ia n S e n g k e ta administratif
IN D IK A T O R S A S A R A N
PROGRAM INDIKATOR PROGRAM KEGIATAN INDIKATOR KEGIATAN Lin g k u n g a n H id u p Sosialisasi Peraturan Perundang-undangan Jumlah orang yang mengikuti sosialisasi

Pemantauan Kualitas Udara dari Usaha dan/atau kegiatan yang telah Program
Lingkungan Hidup
A k re d ita si Peningkatan Kapasitas Laboratorium Jumlah gedung dan alat laboratorium yang
Sumber Tidak Bergerak mentaati persyaratan administratif Pengendalian La b o ra to riu m Lingkungan Hidup dipelihara;
Program dan teknis pengendalian Indeks Pencemaran Lin g k u n g a n H id u p ;
Pengendalian pencemaran udara Kualitas dan Pengujian Kualitas Air Sungai, Waduk dan Situ Jumlah titik pantau kualitas air sungai,
Indeks Pencemaran P e rse n ta se titik p a n ta u Air Perusakan
waduk dan situ yang di pantau

kualitas dan k u a lita s Pengujian Kualitas Udara Ambient Jumlah titik pantau kualitas udara Lingkungan P e rse n ta se su n g a i d a n
Penanganan Pencemaran Air Sungai Jumlah segmen sungai yang ditangani
pencemarannya
udara Perusakan u d a ra ;
ambient yang diuji Hidup situ y a n g d ip a n ta u
Lingkungan k u a lita s a irn y a ; Pemeliharaan Alat Pemantau Kualitas Air Jumlah alat pantau telematry yang
Hidup Inventarisasi Gas Rumah Kaca (GRK) Jumlah dokumen inventarisasi gas Sungai System Telemetry terpelihara
rumah kaca (GRK) Pengembangan Data dan Informasi Jumlah dokumen Informasi Kinerja
Pengembangan Kampung Iklim Jumlah Kampung Iklim pratama Lingkungan Hidup Pengelolaan Lingkungan Hidup Daerah

(DIKPLHD)
Penyusunan Dokumen Rencana Perlindungan Jumlah Dokumen RPPLH
dan Pengelolaan Lingkungan Hidup (RPPLH)
P e rse n ta se k e cu k u p a n Penyusunan Dokumen KLHS RPJPD 2026-2050 Jumlah Dokumen KLHSb RPJPD
in stru m e n p e n g e lo la a n Penyusunan Dokumen KLHS RPJMD 2026- Jumlah Dokumen KLHS RPJMD
lin g k u n g a n 2030
Penyusunan Dokumen Indek Kualitas Jumlah Dokumen IKLH
P e rse n ta se Lingkungan Hidup (IKLH)
m a sy a ra k a t/k e lo m p o k Penilaian AMDAL dan atau UKL?UPL Persentase Dokumen AMDAL dan atau
m a sy a ra k a t / le m b a g a UKL/UPL yang dinilai
y a n g b e rp e ra n a k tif
Pengembangan Sekolah Adiwiyata Jumlah Sekolah Berbudaya Lingkungan
d a la m p e n g e m b a n g a n
Peningkatan Penunjang Kota Sehat/Adipura Jumlah Titik pantau penilaian Adipura
k a p a sita s lin g k u n g a n

39 40

10
12/12/23

ESELON II ESELON III ESELON IV ESELON II ESELON III ESELON IV


IN D IK A T O R S A S A R A N PROGRAM INDIKATOR PROGRAM KEGIATAN INDIKATOR KEGIATAN
Pengadaan Sarana Prasarana Persampahan : Jumlah Sarana Prasarana
Persampahan
- Tong Sampah Jumlah Tong sampah
- Gerobak Sampah Jumlah Gerobak sampah IN D IK A T O R S A S A R A N PROGRAM INDIKATOR PROGRAM KEGIATAN INDIKATOR KEGIATAN
- Motor Sampah Jumlah Motor Sampah
- Container Sampah Jumlah Container Sampah P e m b u a ta n U n it P e n g e lo la a n S a m p a h R u m a h Ju m la h ru m a h ko m p o s

- Truk Sampah Jumlah Truk Sampah Persentase Kom pos :


Program jumlah
- Excapator Excapator Pengembangan sampah G e ra ka n S u m e d a n g B e rsih Ju m la h w ila ya h
Timbulan Pengembangan Pengolahan Sampah Sistem 3R Volume sampah yang Persentase
Kinerja yang ya n g d in ila i d a la n K e p e lo p o ra n
Sampah Pengurangan Pengelolaan
di TPS/Tranfer Depo tertangani melalui sistem 3R Sampah terkurangi K e b e rsih a n L in g ku n g a n
yang di TPS/Trans fer Depo Persampahan
ditangani melalui 3R
Pemeliharaan TPS/Transfer Depo Jumlah Transfer Depo dan sektor P e m b in a a n K e lo m p o k M a sya ra ka t P e n g o la h Ju m la h sa m p a h ya n g e trke lo la
S a m p a h S iste m 3 R d a n se kto r in fo rm a l siste m 3 R d a n se kto r in fo rm a l
Pengembangan Kapasitas Pengelola Jumlah aparatur informal
Persampahan : persampahan
Indek Pelayanan Jasa Kebersihan (Satgas Kebersihan Jumlah Ruas Jalan yang
Program Kepuasan Penunjang Adipura) : dibersihkan
Persentase Masyarakat Pengadaan Alat Angkut Sampah Dump Truck Jumlah alat angkut sampah
Pengembangan
Penanganan Kinerja Dump Truck
Sampah Pengelolaan Pengelolaan Sampah serta Sarana Prasarana Jumlah rumah kompos dan
Perkotaan
Persampahan Pendukung : Mesin dan alat pencacah
sampah
Penyusunannan Dokumen Kebijakan Strategi Jumlah Dokumen Jakstrada
Daerah Pengelolaan Sampah (Jakstrada) Pengelolaan Sampah KEGIATAN INDIKATOR KEGIATAN
Program Pemeliharaan RTH Jumlah Ruang terbuka Hijau (RTH)
Persentase Pengelolaan P e rse n ta se
Persentase Ekstensifikasi Pelayanan Sampah Luas cakupan Ruang Terbuka Ruang ju m la h R T H terpelihara
cakupan area area pelayanan sampah Hijau (RTH) Terbuka Hijau te rk e lo la Peningkatan Fungsi Resapan Air RTH Jumlah Sumur Resapan Pada RTH
pelayanan (RTH) Pembangunan/Penataan Ruang Jumlah RTH terbangun/Tertata
Terbuka Hijau
Pengelolaan TPA Cibeureum Wetan Volume sampah terolah di
Operasionalisasi TPAS
Pengelolaan Tempat Pembuangan Akhir Volume sampah yang diolah
TPA/TPST/SPA di
kabupaten/kota Sampah (TPAS) secara sanitary landfill (TPA
Cijeruk)

41 42

ESELON II ESELON IV
ESELON III
CONTOH SINKRONISASI RENSTRA PUPR DENGAN RPJMD
5 TENTUKAN TARGET TAHUNAN DARI M ASING M ASING INDIKATOR
IN D IK A T O R S A S A R A N
PROGRAM INDIKATOR PROGRAM KEGIATAN INDIKATOR KEGIATAN BAB IV TUJUAN DAN SASARAN
Pemeliharaan Taman Jumlah pemeliharaan Taman Kehati Tabel 4.1 Tujuan dan Sasaran Jangka M enengah Pelayanan Perangkat Daerah
P e rse n ta se Lu a s
Program Keanekaragaman Hayati (Kehati)
k a w a sa n lin d u n g u n tu k
Rehabilitasi Pengembangan Lahan Desa Berfungsi Luas lahan berfungsi lindung yang
m e n ja g a k e le sta ria n
dan Lindung ditingkatkan kualitas tutupannya
k e a n e k a ra g a m a n
Konservasi Penyusunan Profil Tutupan Vegetasi Jumlah Dokumen tutupan vegetasi
h a y a ti
Sumber Penyusunan Profil Keanekaragaman Jumlah Dokumen Keanekaragaman
Daya Alam
dan Hayati hayati
P e rse n ta se m a ta a ir
Perlindungan Mata Air Jumlah mata air yang terlindungi
Lingkungan y a n g d ilin d u n g i
Hidup
Pengelolaan dan Pemanfaatan Tahura Jumlah Pengunjung Tahura
Penataan dan Pemeliharaan Sarana Jumlah sarana prasarana yang ditata
Prasarana Tahura dan dipelihara
Indeks Program Peningkatan Sarana Informasi dan Jumlah sarana promosi tahura yang BAB VI RENCANA PROGRAM DAN KEGIATAN SERTA PENDANAAN
Tutupan Pemanfaatan P e n g e lo la a n K a w a n Promosi ditingkatkan Tabel VI.1 Rencana Program dan Kegiatan Serta Pendanaan Perangkat Daerah
Lahan/Ve Potensi K o n se rv a si Tahura
getasi Sumber Daya
Penyusunan Perencanaan Jumlah Dokumen Perencanaan
Hutan
Pengelolaan Tahura Tahura
Peningkatan Peran Serta Masyarakat Jumlah kelompok masyarakat yang
Daerah Penyangga Tahura diberdayakan

Program Pencegahan dan Pengendalian Luas hutan dan lahan yang terjaga
Perlindungan
dan P e n g e lo la a n H u ta n K o ta Kebakaran Hutan dan Lahan Tahura
Konservasi (P ro g ra m A d ip u ra ) Pemeliharaan dan Pengkayaan Jumlah Jenis Flora koleksi tahura
Sumber Daya Tanaman Tahura
Hutan

43 44

11
12/12/23

CONTOH SINKRONISASI RENSTRA PUPR DENGAN RPJMD


5 TENTUKAN TARGET TAHUNAN DARI M ASING M ASING INDIKATOR

BAB VII KINERJA PENYELENGGARAAN BIDANG URUSAN


Tabel VII.1 Indikator Kinerja Perangkat Daerah yang M engacu Pada Tujuan dan Sasaran RPJM D

TERIMA KASIH

45 46

12
12/12/23

Dasar Hukum
• Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 9
Reviu Dokumen Perencanaan Tahun 2018 tentang Reviu atas Rencana
Pembangunan Dan Penganggaran Pembangunan Jangka Menengah Daerah dan
Rencana Strategis Perangkat Daerah
Daerah • Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 10
Tahun 2018 tentang Reviu atas Dokumen
Perencanaan Pembangunan dan Anggaran
Daerah Tahunan.

1 2

Tujuan Reviu Sistem Pengendalian Internal


• Memberikan keyakinan terbatas (limited assurance) bahwa Sistem Pengendalian Intern adalah proses yang
informasi dalam dokumen perencanaan pembangunan dan integral pada tindakan dan kegiatan yang
penganggaran daerah telah disusun dengan sistem dilakukan secara terus menerus oleh pimpinan
pengendalian internal yang memadai dan sesuai dengan
tata cara dan kaidah-kaidah perencanaan dan dan seluruh pegawai untuk memberikan
penganggaran, antara lain pendekatan perencanaan dan keyakinan memadai atas tercapainya tujuan
penganggaran terpadu berbasis kinerja dan kerangka organisasi melalui kegiatan yang efektif dan
pengeluaran jangka menengah. efisien, keandalan pelaporan keuangan,
• Sebagai bagian tugas Inspektorat dari pelaksanaan fungsi pengamanan aset negara.
assurance

3 4

1
12/12/23

Jenis Reviu Dokumen Perencanaan Jenis Reviu Dokumen Penganggaran


1. Reviu Rencana Pembangunan Jangka Menengah 1. Reviu Kebijakan Umum Anggaran (KUA)
Daerah (RPJMD)
2. Reviu Perubahan Kebijakan Umum Anggaran
2. Reviu Rencana Kerja Pemerintah Daerah (RKPD) (Perubahan KUA)
3. Reviu Perubahan Rencana Kerja Pemerintah Daerah
(RKPD) 3. Reviu Perubahan Rencana Kerja Dan Anggaran
Satuan Kerja Perangkat Daerah (RKA SKPD)
4. Reviu Rencana Strategis Perangkat Daerah (Renstra)
5. Reviu Rencana Kerja Perangkat Daerah
6. Reviu Perubahan Rencana Kerja Perangkat Daerah

5 6

Fokus Reviu Dokumen

PERMENDAGRI NO.86
TAHUN 2017

PP No 12 TAHUN 2019

PP No. 90 TAHUN 2019

7 8

2
12/12/23

KONSISTENSI & SINKRONISASI DOKUMEN PERENCANAAN PEMBANGUNAN

9 10

1. Keselarasan antara RPJMD dengan RPJMN


2. Keselarasan antara RPJMD dengan RPJPD
3. Keselarasan antara RPJMD dengan RTRW

11 12

3
12/12/23

RPJMD RPJMN
Keselarasan antara RPJMD dengan RPJMN
a. Penyelarasan Isu Strategis Pembangunan Daerah
b. Penyelarasan Visi, Misi, Tujuan, dan Sasaran Pembangunan Daerah
c. Penyelarasan Strategi dan Arah Kebijakan Pembangunan Daerah
d. Penyelarasan Program Prioritas Pembangunan Daerah
e. Penyelarasan Kerangka Pendanaan Program Pembangunan Daerah
1. Keselarasan antara f. Penyelarasan Indikasi Lokasi Pelaksanaan Kegiatan Strategis Nasional
di Daerah
RPJMD dengan RPJMN

M odul Evaluasi - Ex-ante RPJM D Provinsi

13 14

a. Penyelarasan Isu Strategis Pembangunan Daerah Contoh Kasus:


Keselarasan isu
strategis
pembangunan
daerah antara
RPJMD dan RPJMN

M odul Evaluasi - Ex-ante RPJM D Provinsi

15 16

4
12/12/23

b. Penyelarasan Visi, Misi, Tujuan, dan Sasaran Pembangunan Daerah Contoh Kasus:

Keselarasan visi,
misi, tujuan, dan
sasaran
pembangunan
daerah antara
RPJMD dan RPJMN

M odul Evaluasi - Ex-ante RPJM D Provinsi

17 18

c. Penyelarasan Strategi dan Arah Kebijakan Pembangunan Daerah

M odul Evaluasi - Ex-ante RPJM D Provinsi

19 20

5
12/12/23

d. Penyelarasan Program Prioritas Pembangunan Daerah

M odul Evaluasi - Ex-ante RPJM D Provinsi

21 22

e. Penyelarasan Kerangka Pendanaan Program Pembangunan Daerah

Modul Evaluasi - Ex-ante RPJMD Provinsi M odul Evaluasi - Ex-ante RPJM D Provinsi

23 24

6
12/12/23

f. Penyelarasan Indikasi Lokasi Pelaksanaan Kegiatan Strategis Nasional di Daerah

M odul Evaluasi - Ex-ante RPJM D Provinsi

25 26

RPJMD RPJPD

2. Keselarasan antara
RPJMD dengan RPJPD

27 28

7
12/12/23

2. Keselarasan antara RPJMD dengan RPJPD 2. Keselarasan antara RPJMD dengan RPJPD
ü Perencanaan pembangunan daerah merupakan satu
kesatuan yang harmonis yang mana RPJPD menjadi
pedoman bagi penyusunan RPJMD.
ü Dalam penyusunan RPJMD diperlukan adanya keselarasan
dengan RPJPD. Keselarasan antara RPJPD dan RPJMD dapat
dilakukan dengan menyandingkan antara sasaran pokok
dalam dokumen RPJPD dengan sasaran RPJMD.

M odul Evaluasi - Ex-ante RPJM D Provinsi M odul Evaluasi - Ex-ante RPJM D Provinsi

29 30

Penyesuaian tahun perencanaan dengan menyerasikan Penyesuaian tahun perencanaan dengan menyerasikan
periode perencanaan periode perencanaan

ü RPJPD merupakan rencana pembangunan untuk kurun 20 tahun. Bila periode perencanaan antara RPJPD dengan RPJMD tidak sesuai, maka
perlu dilakukan penyesuaian tahun perencanaan dengan menyerasikan
Pencapaian dan ukuran keberhasilan pembangunan dibagi menjadi
periode perencanaan.
empat tahapan dalam periode lima tahunan.
ü RPJMD merupakan penjabaran dari masing-masing tahapan
tersebut.

M odul Evaluasi - Ex-ante RPJM D Provinsi M odul Evaluasi - Ex-ante RPJM D Provinsi

31 32

8
12/12/23

Contoh kasus
keselarasan
antara RPJMD RPJMD RTRW
dengan RPJPD

3. Keselarasan antara
RPJMD dengan RTRW

Modul Evaluasi - Ex-ante RPJMD Provinsi

33 34

3. Keselarasan antara RPJMD dengan RTRW

M odul Evaluasi - Ex-ante RPJM D Provinsi M odul Evaluasi - Ex-ante RPJM D Provinsi

35 36

9
12/12/23

Tantangan dalam penyelarasan RTRW: Keterkaitan Antara


Indikasi Program
1. Periodisasi RTRW dengan
2. Nomenklatur dalam perumusan program program yang tidak sama, Program RPJMD
3. Perencanaan meliputi aspek-aspek yang terkait dengan ruang (spasial) Vs muatan
perencanaan mencakup spasial dan non-spasial.

Keterkaitan penyelarasan
dilakukan terhadap program-
program yang terkait ruang
(spasial) saja, pada tahap
perencanaan RTRW yang sesuai
dengan RPJMD

M odul Evaluasi - Ex-ante RPJM D Provinsi Modul Evaluasi - Ex-ante RPJMD Provinsi

37 38

39 40

10
12/12/23

SINKRONISASI (KONSISTENSI DAN


KETERHUBUNGAN) RPJMD DAN
CONTOH SINKRONISASI
RENSTRA OPD RENSTRA DINKES DENGAN
RPJMD
APA YANG DIMAKSUD RENSTRA SINKRON DENGAN RPJMD ?

“Ketika tujuan, sasaran, arah kebijakan, strategi, program dan kegiatan


Renstra Dinkes ditujukan untuk mencapai Misi, Tujuan dan sasaran RPJMD“

41 42

CONTOH SINKRONISASI RENSTRA DINKES DENGAN RPJMD CONTOH SINKRONISASI RENSTRA DINKES DENGAN RPJMD
IDENTIFIKASI VISI, MISI,TUJUAN, SASARAN, INDIKATOR SASARAN RUM USKAN TUJUAN, SASARAN DAN INDIKATOR SASARAN
1 2
RENSTRA DINKES DENGAN M ENGACU PADA RPJM D
DALAM RPJMD YANG TERKAIT DENGAN TUGAS DAN FUNGSI DINKES
VISI RPJMD INDIKATOR TUJUAN DAN INDIKATOR
VISI RPJMD Terwujudnya masyarakat KOTA XX TUJUAN DAN SASARAN
Terwujudnya masyarakat KOTA XX SASARAN RPJMD
TUJUAN DAN SASARAN INDIKATOR TUJUAN DAN INDIKATOR yang Sejahtera, Agamis, Maju, RPJMD T a rg e t T a h u n a n
yang Sejahtera, Agamis, Maju, Profesional, dan Kreatif (SIMPATI) In d ik a to r T u ju a n
Profesional, dan Kreatif (SIMPATI) RPJMD SASARAN RPJMD pada tahun 2023 R PJM D
Awal
1 2 3 4 5
pada tahun 2023 Tujuan 1 : Meningkatnya
MISI RPJMD derajat kesehatan In d e k s P e m b a n g u n a n
MISI RPJMD Tujuan 1 : Meningkatnya IN D IK A T O R T U J U A N R P J M D 1. Memenuhi kebutuhan dasar K e s e h a ta n M a s y a ra k a t
derajat kesehatan masyarakat
1. Memenuhi kebutuhan dasar T a rg e t T a h u n a n masyarakat secara mudah Sasaran 1 : Meningkatkan In d ik a to r S a s a ra n Awa
T a rg e t T a h u n a n

masyarakat secara mudah masyarakat In d ik a to r A w al


dan terjangkau kualitas pelayanan R PJM D l
1 2 3 4 5
Sasaran 1 : Meningkatkan 1 2 3 4 5
dan terjangkau kualitas pelayanan kesehatan 111 108 105 103 100 98
In d e k s P e m b a n g u n a n J u m la h k e m a tia n Ib u
2. Menguatkan norma agama dalam kesehatan K e s e h a ta n M a s y a ra k a t J u m la h k e m a tia n b a y i 7 6 6 6 5 5

tatanan kehidupan sosial T u ju a n 2 : T e rw u ju d n ya D s t..


p e la ya n a n siste m IN D IK A T O R S A S A R A N R P J M D
masyarakat dan pemerintahan;
p e n d id ika n ya n g
3. Mengembangkan wilayah ekonomi B e rku a lita s d a n M e ra ta K o n d is i
T a rg e t T a h u n a n
In d ik a to r
didukung dengan peningkatan S a sa ra n 1 : M e n in g ka tn ya K u a lita s A w al
1 2 3 4 5
P e la ya n a n P e n d id ika n
infrastruktur dan daya dukung
Y a n g m e ra ta J u m la h k e m a tia n 111 108 105 103 100 98 2a Susun kalimat Tujuan Renstra Dinkes 2b Susun kalimat Sasaran Renstra 2C Gunakan Indikator Sasaran RPJMD Sebagai
lingkungan serta penguatan Ib u Yang tidak Bertentangan dengan Misi sebagai bentuk operasional Tujuan Sasaran Renstra DINKES
budaya dan kearifan lokal; T u ju a n 3 : T e rw u ju d n ya
p e n a n g g u la n g u la n g a n
J u m la h k e m a tia n 7 6 6 6 5 5 dan Tujuan RPJMD Renstra dengan mengacu pada
4. Menata birokrasi pemerintah yang P M K S se rta
bayi
Sasaran RPJMD
23% 23% 23% 23% 23% 23%
responsif dan bertanggung jawab P e m b e rd a ya a n
P re v a le n s i a n a k
IN D IK A T O R S A S A R A N R E N S T R A D IN K E S
secara profesional dalam P e re m p u a n d a n
s tu n tin g TUJUAN RENSTRA DINKES SASARAN RENSTRA DINKES
D s t..
pelayanan masyarakat P e rlin d u n g a n a n a k Mewujudkan Pelayanan Meningkatnya kuantitas dan T a rg e t T a h u n a n
S a sa ra n 1 : M e n in g ka tn ya ku a lita s Kesehatan yang Rahayu dan kualitas tenaga Kesehatan serta In d ik a to r
A w al
5. Mengembangkan sarana 1 2 3 4 5
p e n a n g g u la n g a n mendorong terwujudnya menyediakan fasilitas pelayanan
prasarana dan sistem P e n ya n d a n g M a sa la h kemandirian masyarakat hidup kesehatan yang murah, mudah J u m la h k e m a tia n Ib u 111 108 105 103 100 98
perekonomian yang mendukung K e se ja h te ra a n S o sia l
sehat melalui Gempita Tahun dan responsif dalam memberikan J u m la h k e m a tia n 7 6 6 6 5 5

kreativitas dan inovasi masyarakat S a sa ra n 2 : M e n in g ka tn ya 2023 pelayanan kesehatan bagi bayi


P re v a le n s i a n a k 23% 23 23 23 23 23
P e n g a ru su ta m a a n masyarakat % % % % %
s tu n tin g
G ender dan
p e rlin d u n g a n a n a k Note : Mengacu kepada Kerangka Logis Note : Mengacu kepada Kerangka Logis

43 44

11
12/12/23

CONTOH SINKRONISASI RENSTRA DINKES DENGAN RPJMD CONTOH SINKRONISASI RENSTRA DINKES DENGAN RPJMD
3 RUM USKAN PROGRAM DAN INDIKATOR PROGRAM YANG BERKONTRIBUSI 4 RUM USKAN KEGIATAN DAN INDIKATOR KEGIATAN YANG BERKONTRIBUSI
TERHADAP PENCAPAIAN TARGET SASARAN RENSTRA TERHADAP PENCAPAIAN TARGET INDIKATOR PROGRAM

T U J U A N R E N S T R A D IN K E S S A S A R A N R E N S T R A D IN K E S In d ik a to r
T a rg e t T a h u n a n ESELON II ESELON III ESELON IV
M e w u ju d k a n P e la y a n a n K e s e h a ta n y a n g M e n in g k a tn y a k u a n tita s d a n k u a lita s A w al 1 2 3 4 5 INDIKATOR SASARAN PROGRAM INDIKATOR PROGRAM KEGIATAN INDIKATOR KEGIATAN
R a h a y u d a n m e n d o ro n g te rw u ju d n y a te n a g a K e s e h a ta n s e rta m e n y e d ia k a n
111 108 105 103 100 98
k e m a n d iria n m a s y a ra k a t h id u p s e h a t fa s ilita s p e la y a n a n k e s e h a ta n y a n g J u m la h k e m a tia n Ib u Pelayanan kesehatan terstandar Persentase K4 dengan 10 T
m e la lu i G e m p ita T a h u n 2 0 2 3 m u ra h , m u d a h d a n re s p o n s if d a la m J u m la h k e m a tia n 7 6 6 6 5 5 bagi ibu hamil dan Ibu bersalin Persentase linakes
Persentase
m e m b e rik a n p e la y a n a n k e s e h a ta n b a g i bayi
23% 23 23 23 23 23 Anemia Pada Ibu Pelayanan Gizi terstandar Jumlah puskesmas
m a s y a ra k a t P re v a le n s i a n a k
% % % % % Hamil melaksanakan surveilan gizi
s tu n tin g aktif
Persentase BBLR Percepatan perbaikan gizi untuk Jumlah Keluarga Baduta
penanggulangan stunting Stunting mendapat
Prevalensi Anak pendampingan
Stunting Program Persentase balita Pelayanan Kesehatan Terstandar Persentase pelayanan
Indeks Jumlah Jumlah Prevalensi INDIKATOR Bagi Bayi Baru Lahir, Balita, dan kesehatan bayi baru lahir
UHC Peningkatan gizi lebih
Keluarga Kematian Kematian Anak SASARAN Kesehatan Anak Pra Sekolah Persentase pelayanan
Sehat Bayi Ibu Stunting Keluarga dan Gizi kesehatan anak balita
Jumlah Kematian Ibu Persentase balita
Masyarakat Penyediaan alat
kurus Penyediaan alat antropometri antropometri
Jumlah orang yang
Jumlah Kematian Bayi Pelayanan kesehatan keluarga mendapatkan pelayanan
Program Program Promosi Program Peningkatan Kesehatan Program Pengembangan terstandar kesehatan terstandar
Pembiayaan dan Kesehatan dan Keluarga dan Gizi Masyarakat Lingkungan Sehat Persentase lansia
Jaminan Pemberdayaan yang mendapat
kesehatan Masyarakat Persentase Persentase BBLR Persentase Lingkungan screening
Anemia Pada Ibu Permukiman, TTU-I dan TPM kesehatan
Hamil sehat PROGRAM
Kepesertaan JKN Cakupan Desa
Semesta Seluruh Siaga Aktif DAN
Penduduk Persentase balita Persentase balita Jumlah Puskesmas yang INDIKATOR
Sumedang Persentase PHBS gizi lebih kurus mengelola limbah medis padat Persentase anak
Pada Rumah PROGRAM kelas 1-7 dan 10
Persetase Tangga mendapat
Persentase lansia Persentase anak Persentase puskesmas yang screening
pembiayaan dan yang mendapat kelas 1-7 dan 10
jaminan Persentase melaksanakan dokumen UKL kesehatan
screening mendapat dan UPL
kesehatan posyandu mandiri kesehatan screening
kesehatan CATATAN : NOMENKLATUR PROGRAM DAN KEGIATAN BERPEDOMAN PADA PERMENDAGRI 90/2019

45 46

CONTOH SINKRONISASI RENSTRA DINKES DENGAN RPJMD CONTOH SINKRONISASI RENSTRA DINKES DENGAN RPJMD
4 RUM USKAN KEGIATAN DAN INDIKATOR KEGIATAN YANG BERKONTRIBUSI 4 RUM USKAN KEGIATAN DAN INDIKATOR KEGIATAN YANG BERKONTRIBUSI
TERHADAP PENCAPAIAN TARGET INDIKATOR PROGRAM TERHADAP PENCAPAIAN TARGET INDIKATOR PROGRAM

ESELON II ESELON III ESELON IV ESELON II ESELON III ESELON IV


INDIKATOR SASARAN PROGRAM INDIKATOR PROGRAM KEGIATAN INDIKATOR KEGIATAN INDIKATOR SASARAN PROGRAM INDIKATOR PROGRAM KEGIATAN INDIKATOR KEGIATAN
Peningkatan Desa Siaga Aktif persentase desa siaga aktif Penyehatan Lingkungan Jumlah kecamatan yang
Program Promosi Purnama purama yang medapat Program Permukiman dibina
Kesehatan dan Persentase Lingkungan
Cakupan Desa pendampingan Prevalensi Anak Stunting Pengembangan Permukiman, TTU-I Percepatan dan penguatan STBM Jumlah Desa yang dibina
Indeks Keluarga Sehat Pemberdayaan Siaga Aktif
Pendampingan Peningkatan desa Persentase desa siaga aktif Lingkungan Sehat dan TPM sehat STBM
Masyarakat
siaga aktif mandiri mandiri yang mendapat Pengawasan tempat pengelolaan Persentase Pengawasan
pendampingan pestisida, fasilitas makanan dan Tempat Pengelolaan
Penguatan forum desa siaga aktif Persentase forum desa siaga minuman Pestisida dan fasilitas
aktif makanan minuman
Orientasi PHBS Tatanan Rumah persentase cakupan PHBS Pengawasan hygiene dan sanitasi Jumlah Tempat - Tempat
Tangga tatanan Rumah Tangga terhadap tempat-tempat umum; Umum yang dilakukan
Persentase
PHBS Pada Pendampingan dan pembinaan Persentase PHBS Pengawasan Hygiene
Rumah PHBS secara terintegrasi Sanitasi
Tangga Pengembangan Kemitraan dan persentase kemitraan Penyediaan Sarana Prasarana Jumlah pengadaan sanitarian
media promosi Kesehatan Lingkungan kit
Pengembangan, pengelolaan UKBMPersentase UKBM yang Jumlah Puskesmas Pengelolaan limbah medis Jumlah Puskesmas yang
dikelola yang mengelola mengelola limbah medis
Persentase limbah medis padat
posyandu padat
Analisis pengendalian dampak Jumlah Puskesmas yang
mandiri Persentase puskesmas lingkungan dan manajemen faktor memiliki dokumen UKL dan
yang melaksanakan resiko lingkungan bidang kesehatan UPL
dokumen UKL dan UPL

CATATAN : NOMENKLATUR PROGRAM DAN KEGIATAN BERPEDOMAN PADA PERMENDAGRI 90/2019 CATATAN : NOMENKLATUR PROGRAM DAN KEGIATAN BERPEDOMAN PADA PERMENDAGRI 90/2019

47 48

12
12/12/23

CONTOH SINKRONISASI RENSTRA DINKES DENGAN RPJMD CONTOH SINKRONISASI RENSTRA DINKES DENGAN RPJMD
5 TENTUKAN TARGET TAHUNAN DARI M ASING M ASING INDIKATOR 5 TENTUKAN TARGET TAHUNAN DARI M ASING M ASING INDIKATOR

BAB IV TUJUAN DAN SASARAN


Tabel 4.1 Tujuan dan Sasaran Jangka M enengah Pelayanan Perangkat Daerah BAB VII KINERJA PENYELENGGARAAN BIDANG URUSAN
Tabel VII.1 Indikator Kinerja Perangkat Daerah yang M engacu Pada Tujuan dan Sasaran RPJM D

BAB VI RENCANA PROGRAM DAN KEGIATAN SERTA PENDANAAN


Tabel VI.1 Rencana Program dan Kegiatan Serta Pendanaan Perangkat Daerah

49 50

CONTOH SINKRONISASI RENSTRA PUPR DENGAN RPJMD


1 IDENTIFIKASI VISI, MISI,TUJUAN, SASARAN, INDIKATOR SASARAN
DALAM RPJMD YANG TERKAIT DENGAN TUGAS DAN FUNGSI DINAS PUPR
VISI RPJMD
Terwujudnya masyarakat KOTA
XX yang Sejahtera, Agamis, TUJUAN DAN SASARAN RPJMD INDIKATOR TUJUAN DAN INDIKATOR
Maju, Profesional, dan Kreatif SASARAN RPJMD
(SIMPATI) pada tahun 2023
T u ju a n 1 T e rw u ju d n y a p e rc e p a ta n
MISI RPJMD p e n g e m b a n g a n w ila y a h
1. Memenuhi kebutuhan dasar IN D IK A T O R T U J U A N R P J M D
e k o n o m i a g rib is n is , in d u s tri
masyarakat secara mudah dan

CONTOH SINKRONISASI
d a n p a riw is a ta T a rg e t T a h u n a n
terjangkau S a s a ra n 1 M e n in g k a tn y a k u a lita s d a n In d ik a to r A w al
1 2 3 4 5
2. Menguatkan norma agama k u a n tita s in fra s tru k tu r ja la n
dalam tatanan kehidupan d a n s u m b e r d a y a a ir % P e n c a p a ia n S P M
sosial masyarakat dan S a s a ra n 2 T e rs e d ia n y a s is te m

RENSTRA PUPR DENGAN


PUPR
pemerintahan; tra n s p o rta s i y a n g d a p a t
m e n d u k u n g m o b ilita s
3. Mengembangkan wilayah IN D IK A T O R S A S A R A N R P J M D
m a s y a ra k a t
ekonomi didukung S a s a ra n 3 M e n in g k a tn y a T a rg e t T a h u n a n

RPJMD
dengan peningkatan P e rtu m b u h a n E k o n o m i In d ik a to r
K o n d is i
infrastruktur dan daya A w al
M e la lu i P e rk e m b a n g a n 1 2 3 4 5
dukung lingkungan serta A g rib is n is
S a s a ra n 4 M e n ja m in K e ta h a n a n % ja la n k o n d is i b a ik
penguatan budaya dan P a n g a n D a e ra h dan sedang
kearifan lokal; S a s a ra n 5 M e n in g k a tn y a p e le s ta ria n P a n ja n g irig a s i
4. Menata birokrasi pemerintah budaya, cagar budaya, d a la m k o n d is i b a ik
APA YANG DIMAKSUD RENSTRA SINKRON DENGAN RPJMD ? yang responsif dan s e ja ra h d a n R a s io ja rin g a n
bertanggung jawab secara p e n g e m b a n g a n d e s tin a s i irig a s i
profesional dalam pelayanan w is a ta s e b a g a i d a y a ta rik % titik lo n g s o r d i
masyarakat p a riw is a ta s e p a n ja n g a lira n
5. Mengembangkan sarana S a s a ra n 6 M e n in g k a tn y a p e n a n a m a n sungai yang
“Ketika tujuan, sasaran, arah kebijakan, strategi, program dan kegiatan prasarana dan sistem m o d a l d i K o ta x x te rta n g a n i
perekonomian yang T u ju a n 2 Terwujudnya wilayah ekonomi R u a n g P u b lik y a n g
Renstra PUPR ditujukan untuk mencapai Misi, Tujuan dan sasaran RPJMD“ mendukung kreativitas dan S a s a ra n 1
yang berkelanjutan
Meningkatknya pengelolaan
b e ru b a h
lingkungan hidup sesuai dengan p e ru n tu k a n n y a
inovasi masyarakat
prinsip-prinsip pembangunan K e s e s u a ia n
berkelanjutan P e ru n tu k a n la h a n
S a s a ra n 2 Pengurangan indeks resiko
bencana d e n g a n ta ta ru a n g

Note : Mengacu kepada Kerangka Logis

51 52

13
12/12/23

CONTOH SINKRONISASI RENSTRA PUPR DENGAN RPJMD CONTOH SINKRONISASI RENSTRA PUPR DENGAN RPJMD
RUM USKAN TUJUAN, SASARAN DAN INDIKATOR SASARAN 3 RUM USKAN PROGRAM DAN INDIKATOR PROGRAM YANG BERKONTRIBUSI
2 TERHADAP PENCAPAIAN TARGET SASARAN RENSTRA
RENSTRA PUPR DENGAN M ENGACU PADA RPJM D
V IS I R P J M D
IN D IK A T O R T U J U A N D A N IN D IK A T O R S A S A R A N TU JU A N R EN STR A PU PR SASARAN RENSTRA PUPR T a rg e t
Terwujudnya masyarakat KOTA XX
TUJUAN DAN SASARAN RPJMD R PJM D 1 . M e w u ju d k a n in fra s tru k tu r J a la n Tahunan
yang Sejahtera, Agamis, Maju, In d ik a to r T u ju a n T a rg e t T a h u n a n 1. Meningkatnya kualitas pengelolaan jalan In d ik a to r S a s a ra n R e n s tra Awa
A w al d a n J e m b a ta n y a n g m a n ta p ; dan jembatan;
Profesional, dan Kreatif (SIMPATI) pada T u ju a n 1 T e rw u ju d n y a p e rc e p a ta n R PJM D l 1 2 3 4 5
tahun 2023 1 2 3 4 5 2. M e w u ju d k a n s is te m p e n g a ira n 2. Meningkatnya pemanfaatan potensi-potensi
p e n g e m b a n g a n w ila y a h
MISI RPJMD % P e n c a p a ia n S P M
y a n g o p tim a l; sumber air untuk pengairan;
e k o n o m i a g rib is n is , in d u s tri 3. Meningkatkan kualitas pengawasan dan % ja la n k o n d is i b a ik d a n s e d a n g
3. Mengembangkan wilayah 3. M e w u ju d k a n P e m a n fa a ta n
d a n p a riw is a ta PUPR pengendalian, serta pelayanan informasi P a n ja n g irig a s i d a la m k o n d is i b a ik
ekonomi didukung dengan S a s a ra n 1 M e n in g k a tn y a k u a lita s d a n T a rg e t T a h u n a n R uang sesuai R TR W ;
In d ik a to r K o n d is i pemanfaatan ruang; R a s io ja rin g a n irig a s i
4. M e w u ju d k a n P e la y a n a n J a s a
peningkatan infrastruktur k u a n tita s in fra s tru k tu r ja la n S a s a ra n R P J M D A w al
1 2 3 4 5 K o n s tru k s i y a n g b a ik .
4. Terkendalinya sistem informasi jasa D st
d a n s u m b e r d a y a a ir konstruksi
dan daya dukung
S a s a ra n 2 T e rs e d ia n y a s is te m
lingkungan serta penguatan tra n s p o rta s i y a n g d a p a t
% ja la n k o n d is i b a ik
dan sedang
budaya dan kearifan lokal; m e n d u k u n g m o b ilita s
D s t..
m a s y a ra k a t

Persentase kesesuaian INDIKATOR


% jalan kondisi baik dan Persentase irigasi
2a 2b peruntukan lahan dengan Rasio jaringan irigasi SASARAN
sedang dalam kondisi baik
Susun kalimat Tujuan Renstra PUPR Yang Susun kalimat Sasaran Renstra sebagai 2C Gunakan Indikator Sasaran RPJMD Sebagai tata ruang
tidak Bertentangan dengan Misi dan bentuk operasional Tujuan Renstra dengan Sasaran Renstra PUPR
T a rg e t T a h u n a n
Tujuan RPJMD mengacu pada Sasaran RPJMD In d ik a to r
S a s a ra n R e n s tra A w al 1 2 3 4 5 Program
Program Pengembangan dan
TUJUAN RENSTRA PUPR SASARAN RENSTRA PUPR % ja la n k o n d is i b a ik Program
penataan ruang Pengelolaan
1. Mewujudkan infrastruktur Jalan 1. Meningkatnya kualitas pengelolaan dan sedang Penanganan Jalan Jaringan Irigasi,
dan Jembatan yang mantap; jalan dan jembatan; P a n ja n g irig a s i dan Jembatan PROGRAM
d a la m k o n d is i b a ik Rawa, dan Jaringan
2. Mewujudkan sistem pengairan 2. Meningkatnya pemanfaatan potensi- R a s io ja rin g a n irig a s i Pengairan DAN
yang optimal; potensi sumber air untuk pengairan;
% titik lo n g s o r d i Jumlah peruntukan INDIKATOR
3. Mewujudkan Pemanfaatan 3. Meningkatkan kualitas pengawasan s e p a n ja n g a lira n Persentase tingkat lahan yang sesuai PROGRAM
Ruang sesuai RTRW; dan pengendalian, serta pelayanan sungai yang kondisi jalan Panjang jaringan
4. Mewujudkan Pelayanan Jasa informasi pemanfaatan ruang; te rta n g a n i kabupaten baik dan dengan rencana tata
irigasi dalam kondisi
Konstruksi yang baik. 4. Terkendalinya sistem informasi jasa R u a n g P u b lik y a n g sedang ruang baik
b e ru b a h
konstruksi p e ru n tu k a n n y a
K e s e s u a ia n

Note : Mengacu kepada Kerangka Logis P e ru n tu k a n la h a n


d e n g a n ta ta ru a n g
CATATAN : NOMENKLATUR PROGRAM BERPEDOMAN PADA PERMENDAGRI 90/2019

53 54

CONTOH SINKRONISASI RENSTRA PUPR DENGAN RPJMD CONTOH SINKRONISASI RENSTRA PUPR DENGAN RPJMD
4 RUM USKAN KEGIATAN DAN INDIKATOR KEGIATAN YANG BERKONTRIBUSI 4 RUM USKAN KEGIATAN DAN INDIKATOR KEGIATAN YANG BERKONTRIBUSI
TERHADAP PENCAPAIAN TARGET INDIKATOR PROGRAM TERHADAP PENCAPAIAN TARGET INDIKATOR PROGRAM

ESELON II ESELON III ESELON IV ESELON II ESELON III ESELON IV


INDIKATOR SASARAN PROGRAM INDIKATOR PROGRAM KEGIATAN INDIKATOR KEGIATAN INDIKATOR SASARAN PROGRAM INDIKATOR PROGRAM KEGIATAN INDIKATOR KEGIATAN

Perencanaan Teknis Jumlah Dokumen


Irigasi Kabupaten Perencanaan

Peningkatan Jaringan Panjang jaringan irigasi


Penanganan Irigasi Kabupaten yang ditingkatkan
Sungai di Jumlah sungai Rasio jaringan Program
Persentase Kabupaten yang ditangani Pengem bangan
pem bangunan Sumedang irigasi/Luas
dan Pengelolaan Panjang jaringan Pemuktahiran Data
Persentase titik
turap di w ilayah
Irigasi Jaringan Irigasi, irigasi dalam kondisi Base irigasi di
Dokumen data base
raw an longsor Program Data base sungai Kabupaten Kabupaten Sumedang irigasi
jalan Rawa, dan baik
di sepanjnag Pengendalian penghubung di Kabupaten Data base sungai
dalam Kondisi
Sumedang Jaringan
aliran sungai banjir dan aliran Baik Pengairan
yang tertangani Rehabilitasi Jaringan Panjang jaringan irigasi
sungai raw an Irigasi Kabupaten yang direhab
longsor Pengadaan Bahan Jumlah bahan
banjiran yang
banjiran tersedia
Pemeliharaan Jaringan Panjang jaringan irigasi
Irigasi (tersebar) yang terpelihara

CATATAN : NOMENKLATUR PROGRAM DAN KEGIATAN BERPEDOMAN PADA PERMENDAGRI 90/2019 CATATAN : NOMENKLATUR PROGRAM DAN KEGIATAN BERPEDOMAN PADA PERMENDAGRI 90/2019

55 56

14
12/12/23

CONTOH SINKRONISASI RENSTRA PUPR DENGAN RPJMD CONTOH SINKRONISASI RENSTRA PUPR DENGAN RPJMD
5 TENTUKAN TARGET TAHUNAN DARI M ASING M ASING INDIKATOR 5 TENTUKAN TARGET TAHUNAN DARI M ASING M ASING INDIKATOR

BAB IV TUJUAN DAN SASARAN


Tabel 4.1 Tujuan dan Sasaran Jangka M enengah Pelayanan Perangkat Daerah BAB VII KINERJA PENYELENGGARAAN BIDANG URUSAN
Tabel VII.1 Indikator Kinerja Perangkat Daerah yang M engacu Pada Tujuan dan Sasaran RPJM D

BAB VI RENCANA PROGRAM DAN KEGIATAN SERTA PENDANAAN


Tabel VI.1 Rencana Program dan Kegiatan Serta Pendanaan Perangkat Daerah

57 58

CONTOH SINKRONISASI RENSTRA LH DENGAN RPJMD


1 IDENTIFIKASI VISI, MISI,TUJUAN, SASARAN, INDIKATOR SASARAN
DALAM RPJMD YANG TERKAIT DENGAN TUGAS DAN FUNGSI DINAS LH
VISI RPJMD
Terwujudnya masyarakat KOTA
XX yang Sejahtera, Agamis, TUJUAN DAN SASARAN RPJMD INDIKATOR TUJUAN DAN INDIKATOR
Maju, Profesional, dan Kreatif SASARAN RPJMD
(SIMPATI) pada tahun 2023
Tujuan 2 Terwujudnya wilayah
MISI RPJMD

CONTOH SINKRONISASI
ekonomi yang IN D IK A T O R T U J U A N R P J M D
1. Memenuhi kebutuhan dasar
masyarakat secara mudah dan berkelanjutan T a rg e t T a h u n a n
terjangkau Sasaran 1 Meningkatknya In d ik a to r A w al
1 2 3 4 5
pengelolaan lingkungan

RENSTRA DINAS
2. Menguatkan norma agama
dalam tatanan kehidupan hidup sesuai dengan In d e k s K u a lita s
sosial masyarakat dan prinsip-prinsip L in g k u n g a n H id u p
pemerintahan; pembangunan

LINGKUNGAN HIDUP
IN D IK A T O R S A S A R A N R P J M D
3. Mengembangkan wilayah berkelanjutan
ekonomi didukung Sasaran 2 Pengurangan indeks T a rg e t T a h u n a n
K o n d is i
dengan peningkatan resiko bencana In d ik a to r
A w al
1 2 3 4 5
infrastruktur dan daya

DENGAN RPJMD dukung lingkungan serta


penguatan budaya dan
kearifan lokal;
Persentase
sampah yang
tertangani
4. Menata birokrasi pemerintah
Indeks kualitas
yang responsif dan air
APA YANG DIMAKSUD RENSTRA SINKRON DENGAN RPJMD ? bertanggung jawab secara
profesional dalam pelayanan Indeks kualitas
masyarakat udara
5. Mengembangkan sarana Indeks Tutupan
prasarana dan sistem Lahan
“Ketika tujuan, sasaran, arah kebijakan, strategi, program dan kegiatan perekonomian yang Persentase
mendukung kreativitas dan sampah yang
Renstra LH ditujukan untuk mencapai Misi, Tujuan dan sasaran RPJMD“ inovasi masyarakat dikelola dengan 3
R (Recycle,
Reuse, Reduce)
Note : Mengacu kepada Kerangka Logis

59 60

15
12/12/23

CONTOH SINKRONISASI RENSTRA LH DENGAN RPJMD CONTOH SINKRONISASI RENSTRA LH DENGAN RPJMD
RUM USKAN TUJUAN, SASARAN DAN INDIKATOR SASARAN 3 RUM USKAN PROGRAM DAN INDIKATOR PROGRAM YANG BERKONTRIBUSI
2 TERHADAP PENCAPAIAN TARGET SASARAN RENSTRA
RENSTRA LH DENGAN M ENGACU PADA RPJM D
V IS I R P J M D
IN D IK A T O R T U J U A N D A N IN D IK A T O R S A S A R A N
Terwujudnya masyarakat KOTA XX SASARAN RENSTRA LH T a rg e t T a h u n a n
yang Sejahtera, Agamis, Maju,
TUJUAN DAN SASARAN RPJMD In d ik a to r T u ju a n
R PJM D
T a rg e t T a h u n a n TU JU A N R EN STR A LH
1. M e n in g ka tka n p e n g e lo la a n lin g ku n g a n h id u p In d ik a to r
A w al T e rw u ju d n y a X X s e b a g a i k o ta y a n g A w al 1 2 3 4 5
Profesional, dan Kreatif (SIMPATI) pada se su a i d e n g a n p rin sip -p rin sip p e m b a n g u n a n
tahun 2023 Tujuan 2 Terwujudnya wilayah ekonomi R PJM D 1 2 3 4 5 b e rw a w a s a n lin g k u n g a n s e b a g a i w ila y a h
b e rke la n ju ta n ;
MISI RPJMD yang berkelanjutan p e rk o ta a n y a n g b e rk e la n ju ta n d a n le s ta ri P e rse n ta se sa m p a h
L in g k u n g a n H id u p ya n g te rta n g a n i
3. Mengembangkan wilayah Sasaran 1 Meningkatknya pengelolaan 1. M e n in g ka tn ya p e n g e lo la a n d a n p e m a n fa a ta n
ekonomi didukung dengan lingkungan hidup sesuai dengan T a rg e t T a h u n a n T a m a n H u ta n R a ya d a la m m e w u ju d ka n w ila ya h In d e ks ku a lita s a ir
prinsip-prinsip pembangunan In d ik a to r K o n d is i
peningkatan infrastruktur berkelanjutan S a s a ra n R P J M D A w al
1 2 3 4 5
p e rko ta a n ya n g b e rke la n ju ta n d a n le sta ri.
d st
dan daya dukung
lingkungan serta penguatan Persentase sampah
yang tertangani
budaya dan kearifan lokal;
Indeks kualitas air
%Sampah %Sampah Indeks Indeks Indeks Tutupan INDIKATOR
Yang yang dikelola Kualitas Kualitas Lahan/Vegetasi
Tertangani 3R SASARAN
Air Udara (ITL/V)
2a 2b
Susun kalimat Tujuan Renstra LH Yang Susun kalimat Sasaran Renstra sebagai 2C Gunakan Indikator Sasaran RPJMD Sebagai
tidak Bertentangan dengan Misi dan bentuk operasional Tujuan Renstra dengan Sasaran Renstra LH
T a rg e t T a h u n a n
Tujuan RPJMD mengacu pada Sasaran RPJMD In d ik a to r
S a s a ra n R e n s tra A w al Program Pengembangan Kinerja Program Pengendalian Program Pemanfaatan
1 2 3 4 5
Pengelolaan Persampahan Pencemaran dan Perusakan Potensi Sumber Daya Hutan
TUJUAN RENSTRA LH SASARAN RENSTRA LH P e rse n ta se sa m p a h
Lingkungan Hidup
1. Terwujudnya XX sebagai kota 1. Meningkatkan pengelolaan lingkungan ya n g te rta n g a n i Timbulan sampah yang ditangani Pembinaan dan Pengawasan terkait Pengelolaan Kawan Konservasi
yang berwawasan lingkungan hidup sesuai dengan prinsip-prinsip In d e ks ku a lita s a ir
ketaatan penanggung jawab usaha PROGRAM
Persentase cakupan area pelayanan dan/atau kegiatan yang diawasi
sebagai wilayah perkotaan yang pembangunan berkelanjutan; DAN
berkelanjutan dan lestari In d e ks ku a lita s u d a ra ketaatannya terhadap izin lingkungan,
In d e ks T u tu p a n L a h a n Operasionalisasi TPA/TPST/SPA di izin PPLH dan PUU LH d yang INDIKATOR
1. Meningkatnya pengelolaan dan P e rse n ta se sa m p a h kabupaten/kota diterbitkan oleh Pemerintah Daerah
pemanfaatan Taman Hutan Raya dalam ya n g d ike lo la d e n g a n 3 kabupaten/kota PROGRAM
mewujudkan wilayah perkotaan yang R (R e cy cle , R e u se ,

berkelanjutan dan lestari. R e d u ce )


N ila i p e n g e lo la a n Persentase titik pantau kualitas udara
H u ta n K o ta
(P ro g ra m A d ip u ra )
S ta tu s P e n g e lo la a n
Note : Mengacu kepada Kerangka Logis K a w a sa n K o n se rva si

61 62

ESELON II ESELON IV
CONTOH SINKRONISASI RENSTRA PUPR DENGAN RPJMD ESELON III
IN D IK A T O R S A S A R A N PROGRAM INDIKATOR PROGRAM KEGIATAN INDIKATOR KEGIATAN
4 RUM USKAN KEGIATAN DAN INDIKATOR KEGIATAN YANG BERKONTRIBUSI Pemantauan Kualitas Limbah Cair dan Limbah Jumlah usaha dan/atau kegiatan yang
TERHADAP PENCAPAIAN TARGET INDIKATOR PROGRAM P e m b in a a n d a n B3 telah mentaati persyaratan administratif
P e n g a w a sa n te rk a it
dan teknis pencegahan pencemaran air
k e ta a ta n p e n a n g g u n g
ESELON II ESELON III ESELON IV ja w a b u sa h a d a n /a ta u
dan B3
Evaluasi Pengelolaan Lingkungan Hidup Jumlah pelaku usaha dan/atau kegiatan
k e g ia ta n y a n g d ia w a si
pemilik AMDAL dan UKL/UPL yang dibina
k e ta a ta n n y a te rh a d a p
izin lin g k u n g a n y a n g Penanganan Pengaduan Masyarakat dalam Jumlah Pengaduan yang ditangani
d ite rb itk a n o le h Pecemaran dan/atau Perusakan Lingkungan
P e m e rin ta h D a e ra h Hidup
k a b u p a te n Penaatan Hukum Lingkungan Hidup Jumlah usaha dan/atau kegiatan yang
ditindaklanjuti melalui mekanisme sanksi

P e n y e le sa ia n S e n g k e ta administratif
IN D IK A T O R S A S A R A N
PROGRAM INDIKATOR PROGRAM KEGIATAN INDIKATOR KEGIATAN Lin g k u n g a n H id u p Sosialisasi Peraturan Perundang-undangan Jumlah orang yang mengikuti sosialisasi

Pemantauan Kualitas Udara dari Usaha dan/atau kegiatan yang telah Program
Lingkungan Hidup
A k re d ita si Peningkatan Kapasitas Laboratorium Jumlah gedung dan alat laboratorium yang
Sumber Tidak Bergerak mentaati persyaratan administratif Pengendalian La b o ra to riu m Lingkungan Hidup dipelihara;
Program dan teknis pengendalian Indeks Pencemaran Lin g k u n g a n H id u p ;
Pengendalian pencemaran udara Kualitas dan Pengujian Kualitas Air Sungai, Waduk dan Situ Jumlah titik pantau kualitas air sungai,
Indeks Pencemaran P e rse n ta se titik p a n ta u Air Perusakan
waduk dan situ yang di pantau

kualitas dan k u a lita s Pengujian Kualitas Udara Ambient Jumlah titik pantau kualitas udara Lingkungan P e rse n ta se su n g a i d a n
Penanganan Pencemaran Air Sungai Jumlah segmen sungai yang ditangani
pencemarannya
udara Perusakan u d a ra ;
ambient yang diuji Hidup situ y a n g d ip a n ta u
Lingkungan k u a lita s a irn y a ; Pemeliharaan Alat Pemantau Kualitas Air Jumlah alat pantau telematry yang
Hidup Inventarisasi Gas Rumah Kaca (GRK) Jumlah dokumen inventarisasi gas Sungai System Telemetry terpelihara
rumah kaca (GRK) Pengembangan Data dan Informasi Jumlah dokumen Informasi Kinerja
Pengembangan Kampung Iklim Jumlah Kampung Iklim pratama Lingkungan Hidup Pengelolaan Lingkungan Hidup Daerah

(DIKPLHD)
Penyusunan Dokumen Rencana Perlindungan Jumlah Dokumen RPPLH
dan Pengelolaan Lingkungan Hidup (RPPLH)
P e rse n ta se k e cu k u p a n Penyusunan Dokumen KLHS RPJPD 2026-2050 Jumlah Dokumen KLHSb RPJPD
in stru m e n p e n g e lo la a n Penyusunan Dokumen KLHS RPJMD 2026- Jumlah Dokumen KLHS RPJMD
lin g k u n g a n 2030
Penyusunan Dokumen Indek Kualitas Jumlah Dokumen IKLH
P e rse n ta se Lingkungan Hidup (IKLH)
m a sy a ra k a t/k e lo m p o k Penilaian AMDAL dan atau UKL?UPL Persentase Dokumen AMDAL dan atau
m a sy a ra k a t / le m b a g a UKL/UPL yang dinilai
y a n g b e rp e ra n a k tif
Pengembangan Sekolah Adiwiyata Jumlah Sekolah Berbudaya Lingkungan
d a la m p e n g e m b a n g a n
Peningkatan Penunjang Kota Sehat/Adipura Jumlah Titik pantau penilaian Adipura
k a p a sita s lin g k u n g a n

63 64

16
12/12/23

ESELON II ESELON III ESELON IV ESELON II ESELON III ESELON IV


IN D IK A T O R S A S A R A N PROGRAM INDIKATOR PROGRAM KEGIATAN INDIKATOR KEGIATAN
Pengadaan Sarana Prasarana Persampahan : Jumlah Sarana Prasarana
Persampahan
- Tong Sampah Jumlah Tong sampah
- Gerobak Sampah Jumlah Gerobak sampah IN D IK A T O R S A S A R A N PROGRAM INDIKATOR PROGRAM KEGIATAN INDIKATOR KEGIATAN
- Motor Sampah Jumlah Motor Sampah
- Container Sampah Jumlah Container Sampah P e m b u a ta n U n it P e n g e lo la a n S a m p a h R u m a h Ju m la h ru m a h ko m p o s

- Truk Sampah Jumlah Truk Sampah Persentase Kom pos :


Program jumlah
- Excapator Excapator Pengembangan sampah G e ra ka n S u m e d a n g B e rsih Ju m la h w ila ya h
Timbulan Pengembangan Pengolahan Sampah Sistem 3R Volume sampah yang Persentase
Kinerja yang ya n g d in ila i d a la n K e p e lo p o ra n
Sampah Pengurangan Pengelolaan
di TPS/Tranfer Depo tertangani melalui sistem 3R Sampah terkurangi K e b e rsih a n L in g ku n g a n
yang di TPS/Trans fer Depo Persampahan
ditangani melalui 3R
Pemeliharaan TPS/Transfer Depo Jumlah Transfer Depo dan sektor P e m b in a a n K e lo m p o k M a sya ra ka t P e n g o la h Ju m la h sa m p a h ya n g e trke lo la
S a m p a h S iste m 3 R d a n se kto r in fo rm a l siste m 3 R d a n se kto r in fo rm a l
Pengembangan Kapasitas Pengelola Jumlah aparatur informal
Persampahan : persampahan
Indek Pelayanan Jasa Kebersihan (Satgas Kebersihan Jumlah Ruas Jalan yang
Program Kepuasan Penunjang Adipura) : dibersihkan
Persentase Masyarakat Pengadaan Alat Angkut Sampah Dump Truck Jumlah alat angkut sampah
Pengembangan
Penanganan Kinerja Dump Truck
Sampah Pengelolaan Pengelolaan Sampah serta Sarana Prasarana Jumlah rumah kompos dan
Perkotaan
Persampahan Pendukung : Mesin dan alat pencacah
sampah
Penyusunannan Dokumen Kebijakan Strategi Jumlah Dokumen Jakstrada
Daerah Pengelolaan Sampah (Jakstrada) Pengelolaan Sampah KEGIATAN INDIKATOR KEGIATAN
Program Pemeliharaan RTH Jumlah Ruang terbuka Hijau (RTH)
Persentase Pengelolaan P e rse n ta se
Persentase Ekstensifikasi Pelayanan Sampah Luas cakupan Ruang Terbuka Ruang ju m la h R T H terpelihara
cakupan area area pelayanan sampah Hijau (RTH) Terbuka Hijau te rk e lo la Peningkatan Fungsi Resapan Air RTH Jumlah Sumur Resapan Pada RTH
pelayanan (RTH) Pembangunan/Penataan Ruang Jumlah RTH terbangun/Tertata
Terbuka Hijau
Pengelolaan TPA Cibeureum Wetan Volume sampah terolah di
Operasionalisasi TPAS
Pengelolaan Tempat Pembuangan Akhir Volume sampah yang diolah
TPA/TPST/SPA di
kabupaten/kota Sampah (TPAS) secara sanitary landfill (TPA
Cijeruk)

65 66

ESELON II ESELON IV
ESELON III
CONTOH SINKRONISASI RENSTRA PUPR DENGAN RPJMD
5 TENTUKAN TARGET TAHUNAN DARI M ASING M ASING INDIKATOR
IN D IK A T O R S A S A R A N
PROGRAM INDIKATOR PROGRAM KEGIATAN INDIKATOR KEGIATAN BAB IV TUJUAN DAN SASARAN
Pemeliharaan Taman Jumlah pemeliharaan Taman Kehati Tabel 4.1 Tujuan dan Sasaran Jangka M enengah Pelayanan Perangkat Daerah
P e rse n ta se Lu a s
Program Keanekaragaman Hayati (Kehati)
k a w a sa n lin d u n g u n tu k
Rehabilitasi Pengembangan Lahan Desa Berfungsi Luas lahan berfungsi lindung yang
m e n ja g a k e le sta ria n
dan Lindung ditingkatkan kualitas tutupannya
k e a n e k a ra g a m a n
Konservasi Penyusunan Profil Tutupan Vegetasi Jumlah Dokumen tutupan vegetasi
h a y a ti
Sumber Penyusunan Profil Keanekaragaman Jumlah Dokumen Keanekaragaman
Daya Alam
dan Hayati hayati
P e rse n ta se m a ta a ir
Perlindungan Mata Air Jumlah mata air yang terlindungi
Lingkungan y a n g d ilin d u n g i
Hidup
Pengelolaan dan Pemanfaatan Tahura Jumlah Pengunjung Tahura
Penataan dan Pemeliharaan Sarana Jumlah sarana prasarana yang ditata
Prasarana Tahura dan dipelihara
Indeks Program Peningkatan Sarana Informasi dan Jumlah sarana promosi tahura yang BAB VI RENCANA PROGRAM DAN KEGIATAN SERTA PENDANAAN
Tutupan Pemanfaatan P e n g e lo la a n K a w a n Promosi ditingkatkan Tabel VI.1 Rencana Program dan Kegiatan Serta Pendanaan Perangkat Daerah
Lahan/Ve Potensi K o n se rv a si Tahura
getasi Sumber Daya
Penyusunan Perencanaan Jumlah Dokumen Perencanaan
Hutan
Pengelolaan Tahura Tahura
Peningkatan Peran Serta Masyarakat Jumlah kelompok masyarakat yang
Daerah Penyangga Tahura diberdayakan

Program Pencegahan dan Pengendalian Luas hutan dan lahan yang terjaga
Perlindungan
dan P e n g e lo la a n H u ta n K o ta Kebakaran Hutan dan Lahan Tahura
Konservasi (P ro g ra m A d ip u ra ) Pemeliharaan dan Pengkayaan Jumlah Jenis Flora koleksi tahura
Sumber Daya Tanaman Tahura
Hutan

67 68

17
12/12/23

CONTOH SINKRONISASI RENSTRA PUPR DENGAN RPJMD


5 TENTUKAN TARGET TAHUNAN DARI M ASING M ASING INDIKATOR

BAB VII KINERJA PENYELENGGARAAN BIDANG URUSAN


Tabel VII.1 Indikator Kinerja Perangkat Daerah yang M engacu Pada Tujuan dan Sasaran RPJM D

69 70

18

Anda mungkin juga menyukai