Anda di halaman 1dari 3

LK 1.

3 Penentuan Penyebab Masalah

Analisis akar penyebab


No. Hasil eksplorasi penyebab masalah Akar penyebab masalah
masalah
1 Siswa memperlihatkan respon yang Metode pengajaran guru belum Metode mengajar guru belum
kurang baik terhadap mata pelajaran sepenuhnya sesuai dengan prinsip sesuai dengan apa yang
bahasa inggris dan menimbulkan rasa pembelajaran berdiferensiasi. diharapkan siswa menjadi akar
malas untuk belajar bahasa inggris. penyebab masalah terhadap
respon siswa dalam belajar,
a. Minat siswa untuk belajar bahasa Misalnya ketika diawal
inggris rendah. pembelajaran guru cenderung
memberikan suasana kelas
b. Siswa menganggap bahasa inggris menjadi tegang, dampak akan
sebagai bahasa asing yang tidak terlalu lebih terasa terhadap basic siswa
penting untuk dipelajari. yang tidak menyukai bahasa
inggris “pasti” akan memberikan
c. Siswa kurang termotivasi untuk belajar respon yang tidak baik terhadap
bahasa inggris. kelas bahasa inggris diperkuat
dengan latar belakang siswa
d. Siswa tidak percaya diri. yang jarang atau bahkan tidak
pernah / memiliki keinginan
e. Siswa mempunyai kemampuan dasar untuk membaca / menulis/
yang rendah dalam membaca dan menulis menyimak hal-hal yang
dalam bahasa inggris. berhubungan dengan bahasa
inggris. Metode pengajaran
f. Guru belum/ tidak mengajarkan aspek- guru belum sepenuhnya sesuai
aspek kebahasan dengan metode dengan prinsip pembelajaran
pembelajaran yang sesuai dengan berdiferensiasi berpengaruh
kebutuhan dasar yang diperlukan siswa kepada ke 6 points dari hasil
dalam mempelajari bahasa inggris. eksplorasi penyebab masalah
sebelumnya, diperkuat dengan
pendapat 'The whole purpose of
differentiation is to look at the
relevant skill levels of students
and ask: "What are we going to
do to increase depth, broaden,
extend and improve upon the
knowledge and the skill base of
every student in the class,
regardless of the starting point,"
Shane (2019).
Harmer (2007) dalam bukunya
yang berjudul The Practice of
Language Teaching juga
mendefinisikan kembali hierarki
pendekatan (approach), metode
(method), dan teknik (technique)
dengan menambahkan satu
istilah di antara metode dan
teknik, yaitu “prosedur.”

2 Siswa sulit melakukan kegiatan yang Guru belum mampu Siswa tidak/belum mendapatkan
melibatkan penggunaan /pemanfaatan mengintegrasikan teknologi (ICT) pelatihan penggunaan teknologi
teknologi aplikasi (whatsapp, google dalam pembelajaran bahasa terkini (gadget usage) dalam
classroom, telegram, etc ) dalam proses inggris. metode pembelajaran daring
KBM. (online) yang seyogyanya dapat
diperoleh siswa dari guru, belajar
a. Siswa tidak/belum mendapatkan mandiri, atau dari teknisi
pelatihan penggunaan teknologi informatika di sekolah. Hal ini
terkini (gadget usage) dalam metode menjadi akar penyebab masalah
pembelajaran daring (online). mengenai sulitnya siswa dalam
penggunaan teknologi terkini.
b. Siswa tidak mendapatkan program Guru belum mampu
bantuan belajar dalam jaringan berupa mengintegrasikan teknologi
besaran kuota data selular pada (ICT) dalam pembelajaran
penggunaan teknologi terkini (gadget) bahasa inggris, berpengaruh
dalam metode pembelajaran daring kepada ke 4 point dari hasil
(online). eksplorasi penyebab masalah
sebelumnya, diperkuat dengan
c. Siswa belum menyadari kajian literatur dibawah ini,
pemanfaaatan teknologi aplikasi Berikut kajian literatur yang
terhadap kemampuan kosakata terkait, L. Ilomki, A. Kantosalo,
bahasa inggris. and M. Lakkala, What is Digital
Competence?, Linked portal.
d. Kurangnya sarana penunjang Brussels Eur. Sch. ( , 2011.
penggunaan teknologi berbasis D. Riyanto, E. A. Sarwoko, and
online. ( gadget dan jaringan internet ) Kushartantya, E-LEARNING
SEBAGAI MODEL PROSES
PEMBELAJARAN BERBASIS
TEKNOLOGI INFORMASI,
Seminar, 2006.
Al-Munawarah, Sophia Fitri
2014. Teachers’ Perception on
the use of ICT in Indonesian EFL
Learning Context.
Barak, Moshe. 2006.
Instructional Principles for
Fostering learning with ICT:
Teachers’ Perspectives as
Learners and Instructors.
Education Information
Technology.

3 Rendahnya kemampuan siswa tentang Metode pengajaran PBL dan PJBL Metode mengajar guru tentang
praktek baca tulis ( reading and writing yang dilakukan guru belum materi reading and writing skills
skills ) yang sederhana. maksimal. yang belum sesuai dengan apa
yang diharapkan siswa.
Dikarenakan siswa yang tidak
a. Minat siswa untuk membaca dan memiliki minat dan malas belajar
menulis bahasa inggris rendah. berbanding lurus dengan metode
mengajar guru yang cenderung
b. Siswa tidak terbiasa membaca dan dianggap sulit dan tidak
menulis dalam bahasa inggris. berdampak baik bagi diri siswa
itu sendiri dengan kata lain
c. Siswa menganggap bahasa inggris Metode pengajaran PBL dan
sebagai bahasa asing yang tidak terlalu PJBL yang dilakukan guru
penting untuk dipelajari. belum maksimal, hal ini
menjadi akar permasalahan
d. Siswa kurang termotivasi untuk belajar mengapa siswa mengalami
bahasa inggris. kesulitan dalam mengikuti
proses KBM tentang kompetensi
e. Siswa tidak percaya diri. baca tulis dan berpengaruh
kepada ke 8 point dari hasil
f. Siswa tidak pernah berlatih. eksplorasi penyebab masalah
sebelumnya, diperkuat dengan
g. Siswa mempunyai kemampuan dasar kajian literatur dibawah ini,
yang rendah dalam membaca dan menulis Berikut kajian literatur yang
dalam bahasa inggris. terkait, Berikut salah satu kajian
literatur yang terkait dengan
h. Guru belum/ tidak mengajarkan materi akar penyebab masalah, Siswa
genre dengan metode pembelajaran yang tidak terbiasa membaca dan
sesuai. menulis dalam bahasa inggris.
Children need to learn not only
the technical skills of reading
and writing but also how to use
these tools to better their
thinking and reasoning (Neuman
1998).
Thomas, J. W. (2000). A review of
research on project-based
learning. San Rafael, CA:
Autodesk Foundation.
A systematic Review of
Problem Based Learning in
Education, Mohamad Ikram
Zakaria, Siti Mistima
Maat , Fariza Khalid Creative
Education Vol.10
No.12,November 28, 2019

4 Rendahnya kemampuan siswa tentang Metode mengajar guru tentang Guru belum/ tidak mengajarkan
pemahaman tata bahasa (basic basic grammar dalam student basic grammar dengan metode
grammar) dalam beberapa jenis teks centered learning belum pembelajaran yang sesuai
(genre). maksimal. dengan kebutuhan siswa dalam
mempelajari bahasa inggris,
terkadang nyaris tidak diajarkan
a. Minat siswa untuk belajar bahasa materi tata bahasa dasar yang
inggris rendah. seyogyanya itu merupakan
pondasi penting dalam kegiatan
b. Siswa menganggap bahasa inggris literasi yang baik. Hal ini
sebagai bahasa asing yang tidak terlalu berdampak kepada
penting untuk dipelajari. meningkatnya rasa malas
terhadap bahasa inggris karena
c. Siswa menganggap grammar tidak dianggap sebagai mata pelajaran
penting. yang sulit. Dengan kata lain
Metode mengajar guru tentang
d. Siswa tidak percaya diri. basic grammar dalam student
centered learning belum
e. Siswa malas mengaplikasikan basic maksimal berpengaruh kepada
grammar dalam simple conversation. ke 8 point dari hasil eksplorasi
penyebab masalah sebelumnya,
f. Guru belum/ tidak mengajarkan basic diperkuat dengan kajian literatur
grammar dengan metode pembelajaran berikut ini. Berikut sebuah
yang sesuai dengan kebutuhan siswa kajian literatur yang terkait,
dalam mempelajari bahasa inggris. Agustini, S., Wardhani, N. P., &
Amalina, E. N. (2018). Improving
Students’ Grammar Skill
Through Student Centered
Learning at ITATS. English
Focus: Journal of English
Language Education, 1(2), 77–85.
Retrieved.

Referensi

Shane (2019).

Harmer (2007),

L. Ilomki, A. Kantosalo, and M. Lakkala, What is Digital Competence?, Linked portal. Brussels Eur. Sch. ( , 2011.

D. Riyanto, E. A. Sarwoko, and Kushartantya, E-LEARNING SEBAGAI MODEL PROSES PEMBELAJARAN BERBASIS TEKNOLOGI
INFORMASI, Seminar, 2006.

Al-Munawarah, Sophia Fitri 2014. Teachers’ Perception on the use of ICT in Indonesian EFL Learning Context.

Barak, Moshe. 2006. Instructional Principles for Fostering learning with ICT: Teachers’ Perspectives as Learners and Instructors.
Education Information Technolog

(Neuman 1998).

Thomas, J. W. (2000). A review of research on project-based learning. San Rafael, CA: Autodesk Foundation.

A systematic Review of Problem Based Learning in Education, Mohamad Ikram Zakaria, Siti Mistima Maat , Fariza Khalid
Creative Education Vol.10 No.12,November 28, 2019
Agustini, S., Wardhani, N. P., & Amalina, E. N. (2018). Improving Students’ Grammar Skill Through Student Centered Learning at
ITATS. English Focus: Journal of English Language Education, 1(2), 77–85. Retrieved.

Anda mungkin juga menyukai