Anda di halaman 1dari 3

UJIAN TENGAH SEMESTER

STUDI HADITS

1. Apa yang saudara ketahui tentang Hadits, Sunnah dan Atsar, bagaimana contoh masing masing
dari ke-tiga istilah tersebut, serta bagaimana kedudukan dan Fungsinya dalam hukum Islam…?

2. Ceritakan bagaimana kronologi kodifikasi Hadits, siapa saja yang paling berjasa dalam
masalah kodifikasi ini, Mengapa tidak dilakukan pada masa Rosulullah masih hidup, dan
mengapa perlu dilakukan Kodifikasi…?

3. Bagaimana Kedudukan dan Kehujjahan Hadits dalam penetapan hukum Islam,

4. Hadits terbagi dalam beberapa Tingkatan, apa alasan yang mendasari pembagian katagori
tersebut padahal sumber datangnya hadits adalah sama yaitu Rosulullah SAW..dan mengapa ada
hadits palsu, ceritakan…?

5. Berikan beberapa contoh hadits yang berhubungan dengan Sains dan Teknologi hususnya
tentang ilmu Arsitektur. Berikan penjalasan jika diperlukan…?

JAWABAN

1. Hadits itu menurut saya adalah sebuah pedoman selain Al-Quran atau pedoman kedua
setelah Al-Quran yang isi nya adalah apa yang disabdakan, dilakukan oleh Nabi kita,
Nabi Muhammad SAW. Contohnya itu ada beberapa, salah satunya yaitu Hadits Qouliy
(Perkataan) yang berupa ucapan dari Nabi Muhammad SAW, seperti :
‫ ِإَّنَم ا اَأْلْع َم اُل ِبالِّنَّيِة‬: ‫ َقاَل َر ُسوُل ِهَّللا َص َّلى ُهللا َع َلْيِه َو َس َّلَم‬: ‫َع ْن ُع َم َر ْبِن اْلَخ َّطاِب َرِض َي ُهَّللا َع ْنُه َقاَل‬
Dari Umar bin Khathab radliyallaahu ‘anhu berkata : Rasulullah shallallaahu ‘alaihi
wasallam bersabda : “Sesungguhnya amalan itu dengan niatnya.”[2]
Sunnah itu menurut saya yaitu segala sesuatu yang bersumber dari Nabi Muhammad
SAW, baik dari ucapan, perbuatan dan lainnya, baik itu sebelum diutus menjadi Nabi atau
sesudah diutus, Contohnya itu adanya tahajjud, dzikir setiap sholat, tidak meninggalkan
masjid dan lainnya.
Atsar itu menurut saya yaitu segala sesuatu yang berasal atau disandarkan dari redaksi
Nabi Muhammad SAW, contoh dari perilaku yang diperlihatkan ke para sahabat, lalu oleh
para sahabat diturun temurunkan kebiasaan Nabi Muhammad SAW.
2. Hadits ini berasalh dari para sahabat yang mendengarkan perkataan Nabi dan
menyaksikan Tindakan dan kehidupan Nabi secara langsung, jika mereka berselisih
dalam menafsirkan ayat Al-Quran atau kesulitan dalam menentukan suatu hukum,
mereka merujuk kepada hadits Nabi. Mereka sangat memegan teguh suna yang belum
lama diwariskan Rasullulah SAW sebagai pelengkap wahyu yang turun.Oleh karena itu
para sahabat sudah memulai kodifikasi (Penulisan dan Penumpulan) hadits yang sudah
disampaikan oleh Rasullulah, namun hanya beberapa orang saja dari para sahabat yang
menuliskan dan menyampaikan hadits dari apa yang mereka tulis, namun kebanyakan
mereka hanya cukup mengandalkan hapalan mereka. Hal itu diantara sebabnya adalah
karena diawal-awal Islam, Rasullulah sempat melarang penulisan hadits karena khawatir
tercampur denngan Al-Quran. Namun makin seiring berkembangnya zaman, hadits hadits
itu tetap dikodifikasi dan diturunkan kepada turunannya hingga sampai ke kita, dan
dizaman ini kodifikasi hadits tidak akan tercampur dengan Al-Quran karena penulisan
dan pembukuannya yang berbeda dengan Al-Quran.
3. Kedudukan hadits ini oleh para ulama dijadikan sebagai sumber hukum kedua dalam
menetapkan hukum setelah Al-Qur’an adalah hadis. Sumber hukum Islam merupakan
rujukan, landasan, atau dasar yang utama dalam pengambilan hukum Islam. Oleh karena
itu, segala ketentuan dalam kehidupan harus bersumber atau berpedoman pada hukum
tersebut. Dengan mengetahui sumber hukum kedua dalam menetapkan hukum setelah Al-
Qur’an adalah hadis, maka umat Muslim akan lebih mengerti tentang hukum-hukum
dalam Al-Qur'an dalam segala bentuknya.
4. Pembagian hadits ini berada ditingkatan dikarenakan dulu, para ulama yang memulai
untuk mengumpulkan hadits hadits yang sudah mulai menghilang tpi dicari lagi untuk
menjadi pedoman bagi kaum muslim, nah ulama yang mencari hadits ini dijadikan
sebagai hadits yang sangat terpercaya. Hadits itu ada 4 tingkatan, Hadits Sahih, Hasan,
Dhaif dan Maudhlu. Untuk hadits yang palsu, itu ada dikarenakan kaum kafir ingin
menkambing hitamkan kaum muslim dengan embel embel perkataan Rasullulah atau
hadits ini, namun para kaum muslim sudah pintar mana hadits yang benar benar hadits
dan mana yang palsu.
5. Untuk contoh contoh hadits yang beruhubungan dengan sains dan teknologi, apalagi yg
berfokus ke arsitekturnya ada beberapa yaitu :

Diriwayatkan oleh Abu Thalhah: aku mendengar Rasulullah SAW


bersabda, “Malaikat tidak memasuki rumah yang didalamnya terdapatanjing dan gambar
makhluk hidup (manusia atau binatang).” (HR.
Bukhari Vol 4 Buku 54 Nomor 448)

Diriwayatkan oleh Ibnu Umar: Dalam masa perang Khaibar


Rasulullah SAW bersabda, “Barangsiapa memakan tanaman ini(bawang putih) tidak
boleh memasuki masjid.” (HR. Bukhari Vol 1
Buku 12 Nomor 812, HR. Muslim)

Diriwayatkan oleh Abdullah bin Umar, orang-orang berkata,


“Ketika kau sedang buang hajat, hendaklah tidak menghadap Kiblatatau Baitul Maqdis.”
Aku memberitahu mereka, “Suatu hari aku melihat Rasullullah buang hajat dengan duduk
di atas dua bata dan menghadap Baitul Maqdis (namun ada tabir yang meliputinya).”
(HR.
Bukhari Vol 1 Buku 4 Nomor 147).

Anda mungkin juga menyukai