Anda di halaman 1dari 12

KATA PENGANTAR

Puji syukur kami ucapkan kehadirat Tuhan yang maha Esa, Karena atas limpahan rahmat serta hidayah-
Nya, kami dapat menyusun Laporan ini dengan baik. Meskipun dalam penyusunannya banyak kesulitan
yang kami hadapi, tetapi kami dapat menghadapinya dengan lancar. Laporan ini disusun sebagai tugas
Ujian Praktik Biologi SMA Negeri 1 hamparan perak

Laporan ini yang berjudul “Peranan Khamir Saccharomyces Cerevisiae dalam Pembuatan Bolu Kukus”.
Melalui Laporan ini, kami menjelaskan mengenai peranan sekaligus cara kerja Khamir Saccharomyces
Cerevisiae dalam pembuatan bolu.

Kami mengucapkan terima kasih kepada ibu Nety S.Pd selaku Penguji sekaligus guru Mata Pelajaran
Biologi yang telah memberikan materi tentang Laporan ini. Serta teman-teman yang telah
menyumbangkan ide dan pikirannya, sehingga kami dapat menysun Laporan ini dengan baik.

Kesempurnaan hanya milik Tuhan semata. Kami menyadari Laporan ini banyak sekali kekurangannya.
Oleh karena itu, kami mengharapkan kritik dan saran yang membangun dari pembaca yang lebih
mengetahui tentang Laporan ini.

1
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR.......................................................................................................................... 1

DAFTAR ISI...................................................................................................................................... 2

BAB I PENDAHULUAN..................................................................................................................... 3

BAB II RUMUSAN MASALAH........................................................................................................... 4

BAB III LANDASAN TEORI................................................................................................................ 5

BAB IV ALAT DAN BAHAN............................................................................................................... 7

BAB V LANGKAH KERJA................................................................................................................... 8

BAB VI HASIL DAN PEMBAHASAN................................................................................................... 9

BAB VII PENUTUP........................................................................................................................... 11

BAB VIII DOKUMENTASI................................................................................................................. 12

2
BAB 1 PENDAHULUAN

1.Latar Belakang

Bolu sebenarnya berasal dari daratan Eropa dan diperkenalkan kepada masyarakat Indonesia oleh
bangsa Belanda selama masa penjajahan. Pada awalnya bolu telah dikenal oleh bangsa Mesir Kuno. Cara
pengolahan serta bahan-bahannya sangat sederhana dan dibuat untuk keperluan upacara keagamaan.
Pada abad pertengahan di Eropa mulai dikembangkan cara pembuatan bolu yang lebih modern, seperti
roti menjadi lebih harum dan lembut. Variasi bolu juga mulai berkembang, seperti bolu panggang dan
bolu kukus. Kualitas bolu semakin baik sejak kemajuan teknologi di bidang pangan, yaitu bioteknologi.

Bioteknologi adalah pemanfaatan mikroorganisme untuk menghasilkan suatu produk yang dapat
digunakan oleh manusia. Bioteknologi yang menggunakan teknologi yang masih sederhana disebut
bioteknologi konvensional. Bioteknologi konvensional biasanya menggunakan mikroorganisme, seperti
Saccharomyces Cerevisiae dalam pembuatan bolu kukus. Dengan menggunakan Saccharomyces
Cerevisiae tekstur bolu kukus menjadi lebih lembut atau empuk dan lebih mengembang.

Sekarang ini bolu pandan merupakan makanan yang mudah ditemui, selain rasanya yang enak,
pembuatannya tidak terlalu sulit. Karena hal itulah, kami tertarik untuk mengkaji secara lebih detail
mengenai peranan sekaligus cara kerja khamir Saccharomyces Cerevisiae dalam proses pembuatan bolu

3
Bab II Rumusan Masalah

1. Apa peranan khamir Saccharomyces Cerevisiae dalam proses pembuatan bolu pandan ?

2. Bagaimana cara kerja khamir Saccharomyces Cerevisiae dalam proses pembuatan bolu pandan?

1. Mengetahui peranan khamir Saccharomyces Cerevisiae dalam proses pembuatan bolu pandan?

2. Mengetahui cara kerja khamir Saccharomyces Cerevisiae dalam proses pembuatan bolu panda

1. Menambah wawasan tentang pembuatan bolu pandan

2. Menambah wawasan tentang bioteknologi konvensional,

3. Menambah pengetahuan tentang peranan dan cara kerja khamir Saccharomyces Cerevisiae dalam
pembuatan bolu pandan

4
BAB III LANDASAN TEORI

1.Pengertian Bioteknologi

Biteknologi berasal dari bahasa latin, yaitu bio (hidup), teknos (teknologi dan penerapan), dan
logos (ilmu). Bioteknologi adalah cabang ilmu yang mempelajari pemanfaatan makhluk hidup (bakteri,
jamur atau virus) dalam proses produksi untuk menghasilkan barang dan jasa.

Bioteknologi secara umum berarti meningkatkan kualitas produk dengan bantuan


mikroorganisme. Prinsip-prinsip bioteknologi telah digunakan untuk membuat dan memodifikasi
tanaman, hewan dan produk makanan. Bioteknologi yang masih menggunakan teknologi sederhana
disebut bioteknologi konvensional.

2. Pengertian Bolu pandan

Bolu pandan adalah kue bolu yang berasal dari tanah Melayu (Singapura, Indonesia, Malaysia) yang
bertekstur ringan dan lembut, dan diberi rasa dengan perasan daun Pandanus amaryllifolius

3.Pegertian Respirasi

Respirasi merupakan perubahan glukosa menjadi karbon dioksida dan uap air, melalui 3 tahap yaitu:
glikolisis, siklus krebs, dan transpor elektron. Respirasi sel terbagi menjadi 2 yaitu aerob dan anaerob.
Respirasi aerob ialah seuatu proses pernafasan yang membutuhkan oksigen dan menghasilkan CO2 dan
H2O. Sedangkan respirasi anaerob merupakan respirasi tanpa oksigen, dan menghasilkan alkohol.

2. 4 Objek Penelitian (Saccharomyces Cerevisiae)

Klasifikasi Saccharomyces Cerevisiae

Kingdom : Fungi

Filum : Asscomycota

Subfilum : Saccharomycotina

Kelas : Saccharomycetes

Ordo : Saccharomycetales

Famili : saccharomycetaceae

Genus : Saccharomyces

Spesies : Saccharomyces Cerevisiae

5
accharomyces Cerevisiae adalah mikroorganisme bersel tunggal yang telah memahat milestones
dalam kehidupan dunia. Bakteri ini merupakan mikroorganisme pertama yang dikembangbiakkan
manusia untukmembuat makanan dan minuman. Saccharomyces Cerevisiae yang dalam proses
pembuatan bolu kukus memiliki sifat dapat memfermentasikan maltosa secara cepat (lean dought
yeast), memperbaiki sifat osmotolesance( sweet dought yeast), rapid fermentation kinetics, freeze dan
tolerance dan memiliki kemampuan memetabolisme substrat. Pemakaian mikroorganisme dalam
adonan sangat berguna untuk mengembangkan adonan karena terjadi fermentasi terhadap gula.
Saccharomyces Cerevisiae berfungsi dalam pembuatan roti dan bir, karena Saccharomyces Cerevisiae
bersifat fermentatif (melakukan fermentasi, yaitu memecah glukosa menjadi karbon dioksida dan
alkohol) kuat. Namun dengan adanya oksigen, saccharomyses juga dapat melakukan respirasi yaitu
mengoksidasi gula menjadi karbon dioksida dan air.

6
Bab IV Alat dan bahan

Alat
•Mixer

•Oven

•Loyang

•Baskom

Bahan
•5 butir telur

•200 gr gula pasir

•1 sdt emulsifier (Saccharomyces Cerevisiae)

•200 gr tepung terigu segitiga

•1 sdt baking powder

•1/2 sdt garam

•1 sachet susu bubuk Dancow

7
Bab V Langkah Kerja

Dalam penelitian ini kami menggunakan metode kepustakaan, kami mengumpulkan referensi mengenai
judul terkait yaitu Peranan Khamir Saccharomyces Cerevisiae dalam Pembuatan Bolu.

Langkah 1

Kocok telur, gula pasir & emulsifier sampai mengembang dan kental.

Langkah 2

Setelah itu masukkan tepung terigu, baking powder, susu bubuk dan garam sedikit demi sedikit sambil
terus di kocok dengan mixer speed rendah sampai rata.

Langkah 3

Tambahkan pasta pandan, aduk rata.

Langkah 4

Masukkan margarine cair, aduk rata.

Langkah 5

Tuang adonan ke dalam loyang tulban yg telah di oles margarine dan di taburi sedikit tepung terigu.

Langkah 6

Panggang dengan api sedang selama kurang lebih 40 menit.

Langkah 7

Dinginkan dan potong sesuai selera

8
BAB VI HASIL DAN PEMBAHASAN
1 Hasil Penelitian

Pada penelitian ini kami membuat dua jenis produk bolu. yaitu bolu dengan campuran
Saccharomyces Cerevisiae dan bolu tanpa Saccharomyces Cerevisiae. Hasilnya banyak perbedaan dari
keduanya. Perbedaan yang pertama terlihat saat proses pengadukan adonan. Pengadukan bolu tanpa
Saccharomyces Cerevisiae lebih sulit atau berat, adonan cenderung lebih liat karena tidak adanya rongga
udara dalam adonan. Sedangkan pada bolu yang menggunakan Saccharomyces Cerevisiae adonan lebih
mudah dan ringan diaduk, itu karena adonan memiliki banyak rongga udara didalamnya. Kemudian
Perbedaan yang kedua terletak pada tekstur bolu setelah matang. Bolu tanpa Saccharomyces Cerevisiae
memiliki tekstur yang keras (bantat). Sedangkan bolu yang menggunakan Saccharomyces Cerevisiae
memiliki tekstur lebih lembut atau empuk, karena banyak terdapat rongga udara di dalamnya.

2.Pembahasan

Penggunaan mikroorganisme dalam pembuatan bolu sudah bukan fenomena yang asing lagi,
terutama bolu . Pengembang yang digunakan dalam pembuatan bolu yaitu Saccharomyces Cerevisiae.
Adonan yang mengembang akan mempermudah pengadukan serta saat sudah matang bolu akan
memiliki tekstur yang berongga dan lembut.

Proses yang paling penting dan mendasar dalam pembuatan bolu adalah proses biologis yang disebut
dengan respirasi aerob yang dilakukan oleh khamir Saccharomyces Cerevisiae. Khamir Saccharomyces
Cerevisiae sendiri tidak dapat mengawali pembentukan gas dalam adonan, namun dalam tahapan
selanjutnya kamir merupakan satu komponen utama yang berfungsi mengembangkan, mematangkan,
memproduksi senyawa-senyawa gas dan aroma adonan yang melalui respirasi aerob yang dilakukan.
Suhu optimum respirasi adonan adalah 27.

Proses yang pertama yaitu saat pencampuran air dengan terigu, pada proses ini air mengaktifkan enzim
amilase. Setelah aktif, enzim amilase terhidrolisis menjadi maltosa yang kemudian menjadi glukosa.
Setelah terbentuk glukosa, proses respirasi baru akan dimulai.

Respirasi sel menyangkut proses enzimatis didalam sel, dimana molekul karbohidrat diuraikan menjadi
karbon dioksida dan uap air dengan konversi energi biologis yang sangat bermanfaat. Didalam proses
respirasi sel, yang menjadi bahan bakar adalah glukosa. Pembakaran tersebut memerlukan oksigen
bebas, sehingga reaksi keseluruhan dapat ditulis sebagai berikut :

C6H12O6 + 6O2 à 6CO2 + 6H2O + 675 kkal

9
Udara (oksigen) yang masuk kedalam adonan pada saat pencampuran dan pengulenan (kneading) akan
dimanfaatkan untuk tumbuh oleh khamir Saccharomyces Cerevisiae. Akibatnya akan terjadi kondisi yang
aerob dan terjadi proses respirasi. Tahapan respirasi yang pertama yaitu glikolisis, pengubahan glukosa
menjadi asam piruvat. Proses ini berlangsung di dalam protoplasma. Asam piruvat ini akan dioksidasi
menjadi asetil-KoA. Asetil-KoA yang terbentuk kemudian memasuki siklus Krebs.

Siklus Krebs berlansung di matriks mitokondria. Siklus Krebs menghasilkan 2 molekul ATP per molekul
glukosa. Siklus Krebs juga menghasilkan banyak elektron yang dapat diberikan ke rantai transpor
elektron untuk mensintesis lebih banyak ATP.

Pada sistem transpor elektron, berlangsung pengepakan energi dari glukosa menjadi ATP. Reaksi ini
terjadi didalam membran dalam mitokondria. Pada sistem elektron ini, oksigen adalah akseptor yang
terakhir. Setelah menerima elektron, oksigen akan bereaksi dengan H+ membentuk H2O. Hasil akhir dari
respirasi yaitu gas karbon dioksida, uap air dan energi.

Gas karbon dioksida yang dihasilkan selama proses respirasi akan terperangkap didalam lapisan film
gluten yang impermiabel. Gas akan mendesak lapisan yang elastis dan extensible yang selanjutnya
menyebabkan pengembangan (penambahan volume) adonan. Pengembangan (penambahan volume) ini
terjadi dua kali. Yang pertama pada saat pengocokan adonan, namun karena suhu pada saat itu hanya
sekitar 27C maka adonan bolu tidak begitu mengembang. Yang kedua pengembangan terjadi pada
proses pengukusan, karena suhu pada proses ini adalah sekitar 100C sehingga terjadi pengembangan
yang berlebih dalam hitungan menit ( menit) pada bolu kukus. Pengembangan berlebih ini dapat dilihat
dari bentuk bolu yang meninggi dan pecah saat matang.

10
BAB VII PENUTUP

1.Simpulan

Berdasarkan hasil dan pembahasan dapat disimpulkan bahwa khamir Saccharomyces Cerevisiae
berperan sebagai pengembang adonan bolu kukus. Cara kerja khamir Saccharomyces Cerevisiae yaitu
memfermentasi glukosa menjadi karbon dioksida dan uap air, hal ini menyebabkan adanya rongga-
rongga udara dalam bolu. Sehingga bolu bertekstur ringan dan mengembang.

2.Saran

1. Bagi peneliti selanjutnya disarankan untuk dapat menyempurnakan penelitian yang sebelumnya,

2. Bagi pembaca diharapkan untuk bisa mengaplikasikan apa yang didapat dari penelitian ini.

11
Bab VIII Dokumentasi

12

Anda mungkin juga menyukai