Anda di halaman 1dari 11

Ni Putu Dian

P1337431121082
Hematology CASE STUDY - 1
Seorang wanita usia 21 tahun, TB 165 cm, BB 55 kg, datang ke IGD dg keluhan kelelahan,
sindrom restless leg, perut terasa kembung dan nyeri, serta riwayat menstruasi berat selama
beberapa tahun terakhir.
Pemeriksaan fisik klinis : nyeri di sekitar lutut dan pergelangan kaki, sklera mata tampak pucat,
KU : lemah, Kesadaran : CM, tekanan darah : 80/60 mmHg, Nadi : 85 x/menit, RR 20 x/menit,
Suhu 36,5C
Riwayat alergi & pengobatan : (-)
Hasil pemeriksaan biokimia : WBC 8.3 (3.8 – 10.5 K/uL); RBC 4.86 (3.8 – 5.20 M/uL); HGB
10.8 (12.0 – 16.0 g/dL); HCT 32.7 (34.5 -45.0 %); MCV 74.1 (80.0 – 100.0 fl); MCH 24.3 (27.0 –
34.0 pg); MCHC 30.4 (32.0 – 36.0 gm/dL); IRON 28 (40 – 160 ug/dL); UIBC 429 (110 – 370
ug/dL); TIBC 508 (220 – 430 ug/dL); % Saturation 12 (14-50 %); Iron Transferrin 435 (200 –
400 mg/dL); Ferritin 12 (15-150 ng/mL); C-Reactive Protein 0.96 (0.00 – 0.40 mg/dL); Vitamin
D 14.6 (30.0 – 100.0 ng/mL)
Hasil recall 24 jam :
- Pagi : Nasi 1P, telor ceplok (1P), teh hangat 1gelas

- Siang : Nasi 1P, tempe goreng, sayur bayam, wortel 1P, es teh manis 1 gelas

- Sore : Nasi goreng 1 ½ P, tahu goreng tepung 1P, es kopi susu 1 gelas

Nn M adalah seorang mahasiswi, kuliah setiap hari, sering begadang untuk mengerjakan tugas.
Setiap begadang selalu meminum kopi, seringkali tidak sempat sarapan, dan sering merasa
pusing, lemas, kuran napsu makan dan sempat beberapa kali pingsan di kelas.
Kode IDNT Data Personal
……………… Nama pasien : -

PROSES ASUHAN GIZI


……………… Umur : 21 th
……………… Jenis kelamin : Perempuan

TERSTANDAR ………………
………………
Suku/etnik
Tanggal MRS
:
:
……………… Diagnosis medis :
ASESMEN GIZI
CH. Riwayat Pasien
(CH. ) Riwayat Medis/Keluarga
Keluhan utama:
Kelelahan, sindrome restless leg, perut kembung dan nyeri, riwayat menstruasi berat beberapa tahun terakhir
Sering merasa pusing, lemas, kurang nafsu makan, beberapa kali pingsan di kelas

Riwayat Penyakit Sekarang:

Riwayat Penyakit Dahulu:


Riwayat menstruasi berat

Riwayat Penyakit Keluarga:

(CH. ) Perawatan/Terapi/Pengobatan

(CH. ) Riwayat Sosial


Agama :
Pendidikan : Mahasiswi
Pekerjaan :
Olahraga :
Lain-lain : kuliah setiap hari, sering begadang

Kesimpulan:
Pasien kemungkinan mengalami anemia (sindrome restless leg dapat terjadi karena menstruasi berat, atau
karena zat besi yang rendah pada otak dan atau defisiensi)

FH. Riwayat terkait Gizi dan Makanan (Riwayat Gizi)

Aktivitas fisik:

Kuliah setiap hari, sering begadang, setiap begadang minum kopi, sering tidak sempat sarapan
FH.2.1 Riwayat diet (lanjutan)
Setiap begadang minum kopi, sering tidak sempat sarapan,
Makanan pokok 3 kali/hari
Waktu Masakan/Bahan Makanan Ukuran dan porsi

Pagi Nasi 1P
Telur ceplok 1P
Teh hangat 1 gls
Siang Nasi 1P
Tempe goreng 1P
Sayur bayam wortel 1P
Es teh manis 1 gls

Sore Nasi goreng 1½P


Tahu goreng tepung 1P
Es kopi susu 1 gls

Hasil Recall 24 Jam


Energi Protein Lemak Karbohidrat Zat besi
(FH. ) (FH. ) (FH. ) (FH. ) (mg)
Asupan oral 1361,7 37,3 78,8 130 9,5
Kebutuhan 1514,5 56,8 42 227,2 18
% asupan 89,9 % 65,7 % 187,6% 57,2% 62,8 %

Kesimpulan:
Pasien minum kopi maupun teh tiap kali makan
Asupan protein dan zat besi pasien inadekuat

AD. Antropometri
AD. 1.2 Komposisi/Pertumbuhan/Riwayat BB
BB = 55 kg
TB = 165 cm
IMT = 20,2 Kg / m2 (normal) Asia Pasifik

Kesimpulan:

Pasien memiliki status gizi normal

BD. Data Biokimia, Tes Medis dan Prosedur PD. Pemeriksaan fisik klinis
Kode PD.1.1 Pemeriksaan fisik
Data Biokima Hasil Nilai Rujukan Keterangan
IDNT Kelelahan
White blood cell 8,3 3,8 – 10,5 Normal Nyeri pada lutut dan pergelangan kaki
Red blood cell 4,86 3,8 – 5,20 Normal Sklerea mata pucat
Hemaglobin 10,8 12,0 – 16,0 Rendah Gangguan gastrointestinal: perut kembung, nyeri
Hematokrit 32,7 34,5 – 45,0 Rendah
Sering pusing, lemas, kurang nafsu makan, beberapa
MCV 74,1 80,0 – 100,0 Rendah
MCH 24,3 27,0 – 34,0 Rendah kali pingsan di kelas
MCHC 30,4 32,0 – 36,0 Rendah KU = lemah
Iron 28 40 – 160 Rendah Kesadaran = compos mentis
UIBC 429 110 - 370 Tinggi
TIBC 509 220 - 430 Tinggi
Tekanan Darah: 80/60 mmHg (hipotensi)
Saturation 12 14 – 50 Rendah
Iron transferrin 435 200 – 400 Tinggi Nadi : 85 kali/menit (normal)
Ferritin 12 15 - 150 Rendah RR : 20 kali/menit (normal)
C reactive protein 0,96 0,00 – 0,40 Tinggi Suhu: 36,5 °C (normal)
Vitamin D 14,6 30,0 – 100,0 Rendah
Kesimpulan:
Tekanan darah pasien rendah
Rendah
Hemaglobin, hematokrit,
MCV = ukuran sel darah merah
MCH = berat Hb rata” dlm sel darah merah
MCHC = mengukur konsentrasi Hb rata” dlm sel darah merah
serum ferritin

Tinggi
Iron binding capacity (kemampuan transferrin untuk berikatan
dengan zat besi) :
Total Iron Binding Capacity
Unsaturated Iron Binding Capacity,
Iron transferrin
Ketika simpanan zat besi habis, kadar transferrin dalam darah
mengkat

C reactive protein (tinggi) = oxidative stress


CRP adalah protein pentamerik yang disintesis oleh hati, yang
kadarnya meningkat sebagai respons terhadap peradangan

Kesimpulan:
Pasien mengalami anemia mikrositik hipokromik defisiensi
besi

DIAGNOSIS GIZI

Perubahan nilai laboratorium terkait gizi berkaitan dengan asupan oral zat besi (heme) dan protein tidak
adekuat dibuktikan dengan kadar Hb 10,8 (rendah)

Inadekuat mineral intake (zat besi) berkaitan dengan faktor psikologi yang meningkatkan kebutuhan (malabsorbsi)
dibuktikan dengan kadar zat besi dalam darah 28

Peningkatan kebutuhan zat gizi (protein, Fe, Zat besi) berkaitan dengan kondisi anemia pasien dibuktikan dengan kadar
Hb Hct mcv mchc

INTERVENSI GIZI
Perhitungan Kebutuhan Gizi Intervensi Gizi:
- Pemberian makan dan zat gizi serta
Harris benedict suplementasi zat besi yang adekuat
REE = 655,1 + 9,6 x W + 1,9 x H – 4,7 x A Tujuan
= 655,1 + 9,6 x 55 + 1,9 x 165 – 4,7 x 21 untuk menaikkan kadar Hb pasien
= 655,1 + 48 + 313,5 – 98,7 - Edukasi gizi tentang konten / materi
= 917 ,9 mengenai pemilihan bahan makanan
TEE = 917,9 x 1,5 Tujuan
= 1376,8 Meningkatnya pengetahuan mengenai
SDA = 10% x 1376,8 pemilihan bahan makanan agar meningkatkan
= 137,68 zat besi dan penyerapannya dari makanan
Energy = 1376,8 + 137,68 yang dikonsumsi
= 1514,5
Protein 15 % = 56,8 gr
Lemak 25% = 42 gr
KH 60% = 227,2 gr
Zat besi = 18 mg (AKG)
Vitamin C = 75 mg (AKG)

*Rumus miffin
Energi
REE = 10 W + 6,25 x H - 5 A - 161
= 10 x 55 + 6,25 x 165 – 5 x 21 – 161
= 550 + 1031 – 105 – 161
= 1315 kkal
TEE = REE x PA x FS
= 1315 x 1,2 x 1,1
= 1735,8 kkal
Protein = 15 % = 65 gr
Lemak = 25% = 48,2 gr
KH = 60% = 260,4 gr
Zat besi = 45 – 60 mg
Vitamin C = >75 mg

Prinsip dan syarat diet:


- Energi diberikan cukup 2088,9 kkal
- Protein diberikan cukup, diutamakan protein hewani 78,3 gr
- Lemak diberikan cukup 58 gr
- Karbohidrat diberikan cukup 313,3 gr
- Vitamin C diberikan cukup 75 mg
- Zat besi diberikan tinggi 45 – 60 mg (suplementasi + makanan sumber zat besi)
- Menghindari pemberian bahan makanan yang dapat mengganggu penyerapan zat besi seperti kopi, teh, coklat
yang mengandung tanin dan kafein

Preskripsi Diet: Implementasi:


Energi : 1735,8 kal Jenis Diet: Gizi seimbang
Protein : 78,3 gram Bentuk makanan : biasa
Lemak : 58 gram Cara pemberian : oral
Karbohidrat : 313,3 gram Frekuensi pemberian : 3x makanan utama 2x
Vitamin C : 75 mg selingan
Zat besi : 45 – 60 mg

RENCANA MONITORING EVALUASI

Parameter Waktu Metode Target pencapaian


Asupan Tiap hari Wawancara, comstock Pasien
menghabiskan
makanan minimal
80 %
Fisik klinis Tiap minggu Pengukuran, Keluhan pasien
pengamatan langsung, berkurang
wawancara
Biokimia Tiap minggu Pemeriksaan laboratorium Hb, HCT, MCV,
MCHCNilai
laboratorium
normal
Antropometri Tiap minggu Penimbangan berat badan
STANDAR MAKANAN (BAHAN MAKANAN DAN JUMLAH YANG DIBERIKAN DALAM SEHARI

BERAT ENERGI PROTEIN LEMAK KARBOHIDRAT

225 787.5 18 180

80 100 14 4

95 150 14 10

17,5 75 3.5 6.5

160 150 10 6 14

300 75 3 15
200 200 48

17.5 175 17.5

200 75 7 10

13 50 12
1837.5 69.5 44 279
1735.8 65 48.2 260.4
106% 107% 91% 107%
FORMULIR
PERENCANAAN MAKAN SEHARI

ENERG PROTEI LEMA


I N K
PENUKA
(kkal) (gram)
(gram KH Zat
BAHAN R )
WAKTU HIDANGAN
MAKANAN
(gram Besi
(P) )
(mg
) Vit.C
Makan
Nasi tim Beras putih 1P 175 4 40
Pagi 0.9
Ayam tanpa
Mun tahu 1P 50 7 2
kulit 0.7
Tahu jepang 1/2 P 37.5 2.5 1.5 3.5 1.7
Ca buncis Buncis 1/2 P 25 0.5 2.5 0.3 6.5
Jagung muda 1/2 P 25 0.5 2.5 0.2 4
Minyak 1/2P 25 2.5
Buah pepaya Pepaya 1P 50 12 1.7 78
Total 387.5 14.5 6 60.5 5.5 88.5
Snack
Crepe Tepung terigu 1/2P 87,5 2 20 0.3
pagi
Telur 1/2P 37,5 3,5 2,5 1.5
Susu 1P 75 7 10 3.4 2
Minyak 1/2P 25 2.5

Buah apel Apel 1P 50 12 0.3


5
Saus caramel Gula 1/2P 25 6

Total 175 9 2.5 48 5.5 7


Makan
Nasi tim Beras putih 1 1/2 P 262.5 6 60
siang 0.9
Ikan panggang Ikan kembung 1P 50 7 2 0.3
Minyak 1/2P 25 2.5
Pepes tahu
Tahu 1/2 P 37.5 2.5 1.5 3.5
jamur 1.7
Sayur sop Wortel 1/2 P 25 0.5 2.5 0.5 9
Jamur kuping 1/2 P 25 0.5 2.5
Sari jeruk jeruk manis 1P 50 12 0.4 49
Gula 1/2P 25 6
Total 500 16.5 6 86.5 3.8 58
Snack
Banh mi Roti baguette 1/2P 87,5 2 20
sore 1
Mayonaise 1/2P 25 5
Ayam dengan
Ayam serai 1/2P 75 3.5 6.5
kulit 0.7
Minyak 1/2P 25 2.5
15.
Liver pate Hati ayam 1P 75 7 5
8
Acar timun timun 1/2P 0.4 0.5

17.
Total 200 12.5 19 20 0.5
9
Makan
Nasi tim Beras putih 1P 175 4 40
malam
Gadon daging Daging sapi 1P 75 7 5 1.4
Santan 1/2 P 25 2.5 0.4
Tempe bb
Tempe 1P 75 5 3 7
kuning 2.6
Minyak 1/2P 25 2.5
Tumis kacang Kacang
1P 25 1 5
panjang panjang 0.5 46
Minyak 1/2P 25 2.5
Juice jambu biji Jambu biji 1P 50 12 1.1 87
Total 475 17 15.5 64 3 136

35.
Total 1738 69.5 49 279 7 290
260.
Kebutuhan 1736 65 48.2 4 60 75
102 107 60 387
%kecukupan
100% 107% % % % %
NAMA/NIM : KASUS :

BERAT ENERGI PROTEIN LEMAK KH


WAKTU HIDANGAN BAHAN MAKANAN
(gram) (kkal) (gram) (gram) (gram)
DAFTAR PESANAN BAHAN MAKANAN
(Lembar ini silakan dilepas untuk ujian praktek)

Nama Mahasiswa : Kasus :


NIM : Tanggal Praktek :

Nama Bahan BDD Berat (gram) Nama Bahan BDD Berat (gram)
Gol Ket Gol Ket
Makanan (%) Bersih Kotor Makanan (%) Bersih Kotor

I Beras VI Susu sapi segar


Kentang Tp susu whole
Roti putih Tp susu skim
Tepung beras
Tepung terigu VII Minyak goreng
Margarine
Kelapa tua
II Daging sapi Kelapa 1/2 tua
Daging ayam Kelapa parut
Ikan ……
Telur ayam
Telur bebek VII Bumbu
Bawang merah
III Kacang hijau Bawang putih
Kacang tanah Bawang
Bombay
Kacang …….. Cabe …..
Tahu Kecap
Tempe Kemiri

IV Bayam
Buncis
Labu siam
Wortel

VII Lain-lain
Gula pasir
V Buah Gula merah
Pepaya Sirup
Pisang Teh
Semangka
Catatan
Intervensi
 Increasing food variety through nutrition education and provision of foods rich in minerals
and vitamins such as fruits, vegetables, and iron‐rich foods (i.e. read meat, proteins)
 Nutrition education and use of iron‐pot cooking and fish‐shaped iron ingots
 General nutrition education and counselling (e.g. increasing the intake of micronutrient
absorption factors and decreasing inhibitors of micronutrient absorption)
15–60 mg suplemen zat besi per hari

Treat adolescent girls and women who have anemia by prescribing an oral dose of 60-120 mg/day
of iron

current evidence suggests that lower doses are more effective and better tolerated than the
traditionally recommended 100 to 200 mg of elementary iron per day, and once daily or even
alternate day schedules may be optimal.[10] A typical starting schedule would be 200 mg of ferrous
sulfate (containing 65 mg ferrous iron) once a day.

Ferrous gloconate lebih efektif dibandingkan Ferrous sulfat karena kelompok FG yang mendapat
suplementasi FG menunjukkan kadar Hb dan feritin yang lebih tinggi dibandingkan kelompok FS
yang mendapat suplementasi FS.

 Oral iron replacement therapy is the most cost-effective and readily available for the
general public as ferrous sulfate (20% elemental iron), ferrous gluconate (12% elemental
iron), and ferrous fumarate (33% elemental iron).
 For best absorption, the recommendation is to take iron at least 30 minutes before a meal
or 2 hours before taking other medications.
 If the patient cannot tolerate the gastrointestinal side effects, they may take it with small
amounts of food.
 Avoid taking it with milk, calcium, and antacids, high fiber foods, or caffeine.
 Some studies have suggested taking iron with orange juice or with vitamin C
supplementation to help improve absorption.[6]
Polyphenols and tannins in these beverages inhibit the absorption of nonheme iron. Black tea
appears to be the most potent in this regard.

Anda mungkin juga menyukai