PENDAHULUAN
Konsep mengenai estetis gigi telah berkembang baik pada dokter gigi
maupun masyarakat. Pada umumnya pasien yang berkunjung ke dokter gigi
saat ini pun telah menyadari dan menginginkan penampilan gigi-geligi yang
lebih menarik dan senyum yang lebih estetis yang menunjang penampilan dan
kepercayaan diri. Senyuman terbentuk dari harmonisasi yang baik antara gigi
dalam relasi dengan tulang alveolar dan gingiva sebagai bagian dari rongga
mulut.
Altered Passvie Eruption (APE) adalah kondisi selama periode erupsi gigi,
margin gingiva gagal bermigrasi ke arah apikal hingga mencapai level pada atau
dekat Cemento Enamel Junction (CEJ), sehingga margin gingiva lebih ke arah
insisal/koronal pada mahkota gigi. Altered Passive Eruption dikenal juga dengan
retarded passive eruption atau delayed passive eruption. Klinisnya, Altered
Passive Eruption ditandai dengan gummy smile dan mahkota klinis yang terlihat
1
2
TINJAUAN PUSTAKA
Gingival Enlargement
Active eruption phase (fase erupsi aktif) menurut Menurut Steedle dkk ada
6 tahap - tiga prefungsional dan tiga postfungsional. Dapat dikutip dalam erupsi
aktif gigi manusia, sebagaimana diklasifikasikan di bawah ini:
1. A follicular growth phase di mana gigi tumbuh secara simetris di dalam ruang
tanpa mengalami perpindahan. Periode ini berlangsung hingga mahkota
terkalsifikasi dan 2-4 mm akar telah terbentuk.
2. A pre-emergence eruptive, dimulai dengan perpindahan gigi ke arah oklusal,
dengan peningkatan yang cukup besar ketika cuspid mahkota mendekati
daerah gusi yang berdekatan.
3. A post-emergence eruptive, pada saat gigi menembus gusi dan mulai muncul
ke dalam rongga mulut. Kecepatan erupsi maksimum tercapai pada tahap ini.
Ketika cuspid yang berseberangan saling mendekat, erupsi lambat laun
melambat.
4. Juvenile occlusal equilibrium, setelah gigi mencapai oklusi dengan
antagonisnya, gerakan erupsi berhenti selama beberapa tahun.
5. A puberal eruptive, ditandai dengan pertumbuhan somatik yang cepat selama
pubertas dan yang pada level wajah ditandai terutama dengan peningkatan
12
4
ketinggian wajah yang lebih rendah . Pertumbuhan tulang seperti itu disertai
dengan periode erupsi gigi aktif baru yang berlangsung setidaknya 2-3 tahun,
dan berakhir ketika wajah mencapai kematangan. Keseimbangan atau
keseimbangan relatif kemudian dipulihkan pada usia sekitar 18 tahun.
6. Adult occlusal equilibrium, erupsi tidak berhenti secara tiba-tiba saat
mencapai kematangan fisik; melainkan, potensi dipertahankan sepanjang
hidup, dengan peningkatan kecil pada ketinggian wajah yang lebih rendah dan
erupsi gigi. Gerakan erupsi gigi diyakini melibatkan serangkaian kekuatan
yang berlawanan. Disatu sisi, kekuatan yang mendorong erupsi gigi berasal
dari pembentukan akar, peningkatan tekanan hidrostatik pada tingkat
periapikal, mekanisme reabsorpsi dan deposisi tulang selektif di sekitar gigi,
dan kapasitas kontraksi ligamen periodontal dengan sel dan serat.
Passive Eruption Phase (fase erupsi pasif) menurut Gottlieb dan Orban pada
tahun 1933, dan menyiratkan migrasi apikal dari persimpangan dentogingival
junction (DGJ). Fase pasif telah dibagi menjadi empat tahap sesuai dengan lokasi
DGJ sehubungan dengan garis cementoenamel:
1. DGJ terletak di enamel;
2. perlekatan epitel terletak di enamel dan juga pada permukaan sementum akar;
3. perlekatan epitel seluruhnya terletak pada sementum; dan
4. baik perlekatan epitel dan margin gingiva terletak apikal pada persimpangan
cementoenamel.
Saat ini, hanya tahap pertama yang dianggap fisiologis, sedangkan tiga sisanya
adalah konsekuensi dari proses periodontal patologis. jadi, dari perspektif saat ini,
fase aktif erupsi didefinisikan dengan gerakan gigi yang muncul ke arah oklusal
sampai gigi mencapai bidang oklusal antagonisnya. Gerakan vertikal ini
menyebabkan gusi bergeser bersama dengan mahkota. Dengan fase erupsi pasif,
gusi bermigrasi ke arah apikal, dengan paparan bertahap mahkota gigi dan akhir
lokalisasi stabil dari DGJ di servikal.
5
Altered passvie eruption (APE) adalah kondisi selama periode erupsi gigi,
margin gingiva gagal bermigrasi ke arah apikal hingga mencapai level pada atau
dekat cementoenamel junction (CEJ), sehingga margin gingiva lebih ke arah
insisal/koronal pada mahkota gigi.
Altered passive eruption dikenal juga dengan retarded passive eruption atau
delayed passive eruption. Klinisnya, altered passive eruption ditandai dengan
gummy smile dan mahkota klinis yang terlihat pendek. Altered passive eruption
dapat menimbulkan gangguan terhadap kesehatan jaringan periodontal, mulai dari
gingivitis hingga periodontitis, karena gingiva yang berlebih mengganggu dan
menghalangi proses pembersihan mulut dan berkontribusi untuk akumulasi plak,
sehingga memerlukan perawatan.
Klasifikasi APE oleh Coslet dkk. mengevaluasi hubungan antara tepi
gingiva dengan mahkota klinis dan antara cementoenarnel junction (CEJ) dengan
puncak tulang alveolar. Subdivisi klasifikasi Coslet adalah sebagai berikut:
1. tipe (I) posisi tepi gingiva lebih insisal dari CEJ, area gingiva berkeratin lebih
lebar dan mahkota klinis pendek;
2. tipe (II) posisi tepi gingiva lebih insisal dari CEJ, area gingiva berkeratin atau
area dari tepi gingiva ke batas mukogingiva tampak normal dan batas
mukogingiva terletak pada CEJ. Pada tipe II dibagi menjadi beberapa sub tipe
seperti;
a. subtipe (A) jarak antara puncak tulang alveolar ke CEJ kurang lebih 1,5
mm dan perlekatan klinis normal;
b. subtipe (B) puncak tutang alveolar berada pada atau di atas CEJ.
2.4 Gingivektomi
BAB III
PENUTUP
3.1. Kesimpulan
3.2. Saran
Passive Eruption.
DAFTAR PUSTAKA