DISUSUN OLEH :
DOSEN PEBIMBING :
NIRMALA SARI S.ST, M.KEB
Puji syukur kehadirat Tuhan yang Maha Esa yang telah memberikan berbagai
kemudahan, petunjuk serta karunia yang tak terhingga sehingga penulis dapat menyelesaikan
Laporan Kasus yang berjudul ”Laporan Studi Kasus Manajemen Asuhan Kebidanan
Pada Ibu Hamil G4P3A0H3 Usia Kehamilan 20 – 21 Minggu Atas Indikasi Mola
Hidatidosa di Ruangan OK Rumah Sakit Tentara TK. III Dr. Reksodiwiryo
Padang.” Laporan kasus ini dibuat berdasarkan yang didapatkan penulis dari bangku
perkuliahan dan praktek, maupun referensi-referensi dari jurnal dan perpustakaan. Dalam
menyusun Laporan Kasus ini penulis mengalami banyak kesulitan, akan tetapi berkat
bimbingan dan petunjuk dari berbagai pihak LaporanKasus ini dapat terselesaikan dengan
baik. Pada kesempatan ini penulis juga mengucapkan terimakasih kepada Bapak / Ibu yang
terhormat :
1. Bpk. Prof. Dr. Amri Bakhtiar, MS, DESS, Apt selaku Dekan Fakultas Vokasi
Universitas Baiturramah Padang.
2. Ibu. Oktavia Puspita Sari, Dip. Rad.S.Si, M.Kes selaku Wakil Dekan I Fakultas
Vokasi Universitas Baiturrahmah.
3. Ibu. Ns. Zufrias Riaty, S.Kep, M.Kes selaku Wakil Dekan III Fakultas Vokasi
UniversitasBaiturrahmah.
4. Ibu. Nirmalasari, S.ST, M.Keb selaku Dosen Pembimbing dan selaku Dosen
Penguji.
Penulis berharap Tuhan Yang Maha Esa berkenan membalas kebaikan semua pihak
yang telah membantu. Penulis menyadari bahwa dalam Laporan Kasus ini masih jauh dari
kata kesempurnaan, hal ini karena adanya kekurangan dan keterbatasan kemampuan
penulis. Oleh karena itu segala kritik dan saran yang bersifat membangun sangat penulis
harapkan demi kesempurnaan Laporan Kasus ini .
Padang, 30 Desember 2021
(Penulis)
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR................................................,.............................................2
DAFTAR ISI .........................................,.................................................................3
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang....................................................,...................................... 4
B. Rumusan Masalah .........................................,............................................5
C. Tujuan .........................................,..............................................................6
D. Manfaat.........................................,.............................................................6
BAB IV PEMBAHASAN
A. Pengkajian................................................................................................37
B. Diagnosa ..................................................................................................38
C. Perencanaan..............................................................................................41
D. Implementasi.............................................................................................42
E. Evaluasi.....................................................................................................43
BAB V PENUTUP
A. Kesimpulan
B. Saran
DAFTAR PUSTAKA
BAB 1
PENDAHULUAN
1. Bagi penulis
Mola hidatidosa atau yang disebut juga dengan hamil anggur adalah
suatu bentuk tumor jinak dari sel-sel trofoblas (yaitu bagian dari tepi sel
telur yang kelak terbentuk menjadi ari-ari janin) atau merupakan suatu hasil
pembuahan yang gagal. Jadi dalam proses kehamilannya mengalami hal
yang berbeda dengan kehamilan normal, dimana hasil pembuahan sel
sperma dan sel telur gagal terbentuk dan berubah menjadi gelembung-
gelembung semakin banyak bahkan bisa berkembang secara cepat. Pada
pemeriksaan laboratorium didapatkan kadar HCG (dengan pemeriksaan GM
titrasi) atau dapat dilihat dari hasil laboratorium beta sub unit HGG pada ibu
hamil tinggi. Pemeriksaan USG kandungan akan terlihat keadaan kehamilan
yang kosong tanpa janin dan tampak gambaran seperti badai salju dalam
bahasa medis disebut “snow storm” (Sukarni, 2014).
2.1.2Etiologi
Infeksi virus dan faktor kromosom yang belum jelas, infeksi mikroba
dapat mengenai semua orang termasuk wanita hamil. Masuk atau adanya
mikroba dalam tubuh manusia tidak selalu akan menimbulkan penyakit. Hal
ini sangat tergantung dari jumlah mikroba yang masuk virulensinya serta
daya tahan tubuh (Mochtar, 2010). Faktor lainnya yang diketahui adalah
sosial ekonomi rendah, keguguran sebelumnya, neoplasma trofoblastik
gestasional sebelumnya, dan usia yang sangat ekstrim pada masa subur.
Efek usia yang sangat jelas terlihat adalah pada wanita yang berusia lebih
dari 45 tahun, ketika frekuensi lesi yang terjadi adalah 10 kali lipat dari pada
lesi yang dapat terjadi pada wanita yang berusi 20-40 tahun (Reeder, 2011).
2.1.3 Klasifikasi
Klasifikasi atau pengelompokan mola hidatidosa menurut Sastrawinata, 2007 :
1. Mola hidatidosa komplet (MHK)
Pada mola jenis ini, tidak terdapat adanya tanda-tanda embrio,
tali pusat, atau membrane. Kematian terjadi sebelum
berkembangnya sirkulasi plasenta. Vili korionik berubah
menjadi vesikel hidropik yang jernih yang menggantung
bergerombol pada pedikulus kecil, dan memeberi tampilan
seperti seikat anggur. Ukuran vesikel bervariasi, dari yang sulit
dilihat sampai yang berdiameter beberapa sentimeter.
Pada kehamilan normal, trofoblas meluruhkan desidua untuk
menambahkan hasil konsepsi. Hal ini berarti bahwa mola yang
sedang berkembang dapat bepenetrasi ke tempat implantasi.
Miometrium dapat terlibat, begitu pula dengan vena walaupun
jarang terjadi ruptur uterus dengan perdarahan massif merupakan
salah satu akibat yang dapat terjadi. sperma yang mengandung
23X kromosom, yang kemudian mengadakan duplikasi menjadi
46XX. Jadi, umunya MHK bersifat homozigot, wanita dan
berasal dari bapak (Andogenetik ). ( gambar 2.1 )
Gambar 2.1 Mola Hidatidosa Komplit
Kadang pembuahan terjadi oleh dua buah sperma 23X dan 23Y
(dispermi) sehingga terjadi 46XX atau 46 XY. Disini, MKH
bersifat heterozigot, tetapi tetap androgenetik dan bisa terjadi,
walaupun sangat jarang terjadi hamil kembar dizigotik, yang
terdiri dari satu bayi normal dan satu lagi MHK.
2. Mola hidatidosa parsial (MHP)
Tanda-tanda adanya suatu embrio, kantong janin, atau kantong
amnion dapat ditemukan karena kematian terjadi sekitar minggu
ke-8 atau ke-9. Hiperplasia trofoblas hanya terjadi pada lapisan
sinsitotrofoblas tunggal dan tidak menyebar luas dibandingkan
dengan mola komplet. Kariotip umunya adalah triploid sebagai
hasil pembuahan satu ovum oleh dua sperma (dispermi).Bisa
berupa 69 XXX, 69 XXY, atau 69 XYY.
Pada MHP, embrio biasanya mati sebelum trimester pertama.
Walaupun pernah dilaporkan adanya MHP dengan bayi aterm.
Secara histologi, membedakan antara mola parsial dan
keguguran laten merupakan hal yang sulit dilakukan. Hal ini
memiliki signifikan klinis karena walaupun resiko ibu untuk
menderita koriokarsinoma dari mola parsial hanya sedikit, tetapi
pemeriksaan tindak lanjut tetap menjadi hal yang sangat penting.
Seperti pada MHK, tetapi disini masih ditemukan embrio yang
biasanya mati pada masa dini. Degenerasi hidropik dan vili
bersifat setempat, dan yang mengalami hiperplasi hanya sinsito
trofoblas saja. Gambaran yang khas adalah crinkling atau
scalloping dari vili dan stromal trophoblastic inclusions( gambar
2.2 )
Gambar 2.2 Mola hidatidosa Parsial
2.1.5 Patofistologi
Jonjot-jonjot tumbuh berganda dan mengandung cairan merupakan
kista- kista anggur, biasanya didalamnya tidak berisi embrio. Secara
histopatologik kadang-kadang ditemukan jaringan mola pada plasenta
dengan bayi normal. Bisa juga terjadi kehamilan ganda mola adalah: satu
janin tumbuh dan yang satu lagi menjadi mola hidatidosa. Gelembung mola
besarnya bervariasi, mulai dari yang kecil sampai berdiameter lebih dari 1
cm. Mola parliasis adalah bila dijumpai janin dan gelembung-gelembung
mola.
Secara mikroskopik terlihat :
2.1.7 Penatalaksanaan
Karena mola hidatidosa adalah suatu kehamilan patologi dan tidak
jarang disertai penyulit yang membahayakan jiwa, pada prinsipnya harus segera
dikeluarkan.
Terapi mola hidatidosa terdiri dari tiga tahap, yaitu :
1. Perbaikan keadaan umum
Adalah transfusi darah untuk mengatasi syok hipovolemik atau
anemi, pengobatan terhadap penyulit, seperti pre eklampsi berat atau
tirotoksikosis.
2.1.8 Evakuasi
Pada umumnya evakuasi jaringan mola dilakukan dengan kuret vakum,
kemudian sisanya dibersihkan dengan kuret tajam.Tindakan kuret
hanya dilakukan satu kali.Kuret ulangan dilakukan hanya bila ada
indikasi (Martaadisoebrata, 2007). Segerakan lakukan evakuasi
jaringan mola dan sementara proses evakuasi berlangsung berikan
infus 10 IU oksitosin dalam 500 ml NS atau RL dengan kecepatan 40-
60 tetes per menit (sebagai tindakan preventif terhadap perdarahan
hebat dan efektifitas kontraksi terhadap pengosongan uterus secara
cepat) (Saifuddin, 2014).
2.1.9 Pemeriksaan Tindak Lanjut
hidatidosa meliputi :
1. Lama pengawasan 1-2 tahun
2. Selama pengawasan, pasien dianjurkan untuk memakasi
alat kontrasepsi kondom, pil kombinasi atau diafragma
3. Pemeriksaan fisik dilakukan setiap kali pasien datang untuk control
4. Pemeriksaan kadar beta HCG dilakukan setiap minggu sampai
ditemukan kadarnya yang normal 3 kali berturut-turut
5. Setelah itu pemeriksaan dilanjutkan setiap bulan sampai ditemukan
kadarnya yang normal 6 kali berturut-turut
6. Bila telah terjadi remisi spontan (kadar beta HCG, pemeriksaan
fisik, dan foto toraks semuanya normal) setelah 1 tahun maka pasien
tersebut dapat berhenti menggunakan kontrasepsi dan dapat hamil
kembali
7. Bila selama masa observasi, kadar beta HCG tetap atau meningkat
dan pada pemeriksaan foto toraks ditemukan adanya tanda-tanda
metastasis maka pasien harus dievaluasi dan dimulai pemberian
kemoterapi.
2.1.10 Komplikasi
1. Perdarahan yang hebat sampai syok, kalau tidak segera ditolong
dapat akibat fatal
2. Perdarahan berulang-ulang yang dapat menyebabkan anemia
3. Infeksi sekunder
4. Perforasi karena keganasan dan karena tindakan Menjadi ganas
(PTG) pada kira-kira 18-20% kasus, akan menjadi mola destruens
atau kariokarsinoma. (Mochtar, 2010)
BAB III
TINJAUAN KASUS
NamaSuami : Tn
”Z’’
Umur : 32
Tahun
Bangsa :
Indonesia
Suku :
Minang
B. ANAMNESA (Data Subjektif )
Tanggal anamnesa : 12 Oktober 2021
i. Alasan datang berkunjung : Pasien datang ingin memeriksa kehamilannya
ii. Keluhan utama : Keluhan nyeri ari-ari, keluar darah dari kemaluan sejak 1
minggu yang lalu
iii. Riwayat menstruasi
1. Haid pertama : 13tahun
2. Siklus : 28 hari
3. Banyaknya : 2-3 x ganti DUK
4. Warnanya : Merah kehitaman
5. Lamanya : 5 – 6 hari
6. Sifat darah : Encer
7. Teratur / tidak : Teratur
8. Dismenorhea : Tidakada
iv. Riwayat kehamilan sekarang
1. HPHT : 25 – 05 -2021
2. Taksiran persalinan : 02 – 03 -2022
3. Keluhan pada
- Trimester I : Mual muntah,nafsu makan berkurang
- Trimester II : -
- Trimester III : -
4. Pergerakan anak pertama kali dirasakan ibu : -
5. Berapa kali pergerakan janin dalam 24 jam terakhir yang lalu: > -
6. Keluhan yang dirasakan (bila ada jelaskan)
- Rasa 5 L (lemah, lesu, letih, lelah, lunglai) : Tidak ada
- Mual & muntah yang lama : Tidak ada
- Nyeriperut : Tidak ada
- Panas menggigil : Tidak ada
- Sakit kepala berat : Tidak ada
- Penglihatan kabur : Tidak ada
- Rasa nyeri, panas waktu BAK : Tidak ada
- Rasa gatal pada vulva, vagina & sekitarnya : Tidak ada
- Pengeluaran cairan pervaginan : Tidak ada
- Nyeri, kemerahan, tegang pada tungkai : Tidak ada
- Edem (di tungkai, tibia, muka & jari-jari) : Tidak ada
6.polakebiasaansehari-hari
a. nutrisi
-Makansehari-hari
Pagi : 1 piring nasi + 1 potong ayam+ 1 mangkok sayur
Siang : 1 piring nasi + 1 potong ikan,+ ½ mangkok kecil sayur + 1 potong
buah
Malam : Setengah porsi nasi + 1 potong ayam + ½ mangkok kecil sayur
-Minum : + 8 gelas perhari
-Perubahan pola makan yang dialami pada kehamilan sekarang (termasuk ngidam,
nafsu makandll) :ada pada waktu Trimester I nafsu makan berkurang.
-Pola eliminasi
1. BAK
- Frekuensi : 3-4 x / 24 jam
- Warna : Kuning jernih
- Keluhan : Tidak ada keluhan
2. BAB
- Warna : Kuning kecoklatan
- Konsistensi : Agak lembek
- Keluhan : Tidak ada keluhan
-Aktivitassehari-hari
Senamhamil : tidakada
Pekerjaan : tidak mengangu kehamilan
Seksualitas : tidak ada keluhan
-Polaistirahat&tidur
Lama istirahat / tidur siang hari : 1-2 Jam
Lama istirahat / tidur pada malam hari : 7-8 Jam
-hygiene
Mandi : 2x sehari
Ganti pakaian : 2x sehari
Kebersihan ibu : bersih
-sosial budaya
Ibu tidak menganut kepercayaan yang merugikan kesehatan : tidak
b. psikologis
perasaan ibu dan keluarga terhadap kehamilan : senang
Hubungan ibu dg suami dan keluarga : baik
c. Keadaan ekonomi : mencukupi kebutuhan sehari-hari
Kegiatanspiritual :ibu menjalankan ibadah seperti biasa dan tidak mengganggu
kehamilan.
7. Riwayat penyakit yang pernah diderita
a. Jantung : Tidak ada
b. Hipertensi : Tidak ada
c. Ginjal : Tidak ada
d. DM : Tidak ada
e. Asma : Tidak ada
f. TBC : Tidak ada
g. Epilepsi : Tidak ada
h. Penyakit menular seksual (PMS) : Tidak ada
8. RiwayatKesehatanKeluarga
a. Jantung : Tidakada
b. Hipertensi : Tidakada
c. DM : Tidakada
d. Gamelli / lebih dari satu : Tidak ada
9. prilaku kesehatan
a. Merokok : tidak ada
b. Minum alkohol : tidak ada
c. Minum obat-obatan tanpa pengawasan : tidak ada
d. Minum vitamin/suplement : ada,dari puskesmas
10. KeadaanSosial
a. Perkawinan : kawin pertama
b. Status perkawinan : sah
c. Kawin : satu kali
d. Kehamilan ini : diterima
e. Perasaan ibu terhadap kehamilan : senang
- Exremitas atas
Kuku pucat/tidak : tidak
Oedeme : tidak
Kelainan : tidak
- Mamae
Pembesaran : simetris kiri dan kanan
Areola : ada
Putting susu : menonjol
Colostrum : ada
Hiperpigmentasi : ada
- Abdomen
Bekasoperasi : tidakada
Membesar : Lebih besar dari usia kehamilan , bentuk perut
memanjang
Linianigra/alba : ada
Strielivide/albikan : ada
Pergerakananak : tidak ada
- Vulva(dilakukan bila ada indikasi)
Perineum : tidak dilakukan
Tanda Chadwick : tidak dilakukan
Odeme : tidak dilakukan
Varises : tidak dilakukan
Flour albur : tidak dilakukan
Pengeluranpervaginam : tidak dilakukan
Hygiene : tidak dilakukan
- Extremitasbawah
Varises : tidak ada
Oedeme : tidak ada
Kelainan : tidak ada
2. Palpasi
a. Leopold
- Leopold I :Tidak dilakukan
- Leopold II : Tidak dilakukan
- Leopold III : Tidak dilakukan.
- Leopold IV : Tidak dilakukan
3. Auskultasi
a.DJJ : Tidak Ada
b.Irama : -
4.Perkusi
a.Reflek patella kanan: (+)
b.Reflek patella kiri : (+)
Pengukuran Panggul :
Konjngata Eksterna : 20 cm
Distansia Spinarum : 26 cm
Distansia Cristarum : 30 cm
Lingkar Panggul : 85 cm
D.UJI DIAGNOSTIK
1. Hb : 11 gr/dl
2. Protein urine : (-)
3. Golongan Darah :A
4. HIV : (-)
HbsAg
BAB IV
PEMBAHASAN
Dalam bab ini penulis akan menguraikan tentang kesenjangan antara hasil studi pada
pelaksanaan dan penerapan asuhan kebidanan pada klien Ny “E” dengan kasus Molahidatidosa di
RST TK III Dr.Reksodiwiryo Padang pada 12 Oktober 2021. Pembahasan ini dibuat berdasarkan
landasan teoritris dan studi kasus yang bertujuan untuk memecahkan masalah-masalah yang
dihadapi agar tindakan direncanakan berdasarkan rasional yang relevan yang dapat di analisa
secara teoritis untuk memudahkan memahami kesenjangan dan kesesuain yang terjadi pada kasus
ini.
1. Pengkajian
7. Evaluasi
Evaluasi yang dilakukan pada kasus Ny. E umur 29 tahun
G4P3A0 hamil 20 minggu dengan mola hidatidosa yaitu dengan
perawatan di rumah sakit selama dua hari. Hari pertama merupakan
pelaksanaan kuretase, hari kedua ibu sudah diperbolehkan rawat
jalan. Ibu merespon setiap tindakan yang diberikan dengan baik dan
ibu pulang dalam kondisi sehat. Ibu datang ke Poli Obygn untuk
kontrol ulang 7 hari setelah pelaksanaan kuretase pertama. Secara
keseluruhan, dari langkah pengumpulan data sampai evaluasi asuhan
kebidanan menurut manajemen Varney, semua asuhan yang diberikan
berlangsung lancar sehingga memperoleh hasil yang baik, efektif dan
efisien.
BAB V
PENUTUP
A. KESIMPULAN
92
93
a. Rumah Sakit
b. Pendidikan
DAFTAR PUSTAKA
November, 2013
Dinkes, Jateng. 2012. www.dinkesjatengprov.go.id/.../profil2012/BAB_I-
Yogyakarta.
Manuaba I. 2009. Buku Ajar Ginekologi untuk Mahasiswa Kebidanan.
Jakarta : EGC.
Jakarta : Arcan.
99
Pudiastuti, R.D. 2012. Asuhan Kebidanan Pada Ibu Hamil Normal Dan Patologi.