Dosen Pengampuh :
Indah Masruroh, MA
Syukur Alhamdulillah, penulis haturkan kehadirat Allah SWT yang telah memberi taufiq,
hidayah dan inayah-Nya kepada kita semua. Shalawat serta salam semoga senantiasa tercurahkan
kepada baginda kita Nabi Muhammad SAW, yang telah menunjukkan kita jalan yang lurus dan
diridhai Allah SWT, sehingga pembuatan proposal penelitian yang berjudul “Budaya
Organisasi Nahdlatul Ulama” ini dapat terselesaikan.
Penulis menyadari proposal penelitian yang ditulis dengan keterbatasan pengetahuan dan
kemampuan ini, tentu saja tidak luput dari kekurangan dan jauh dari kata kesempurnaan. Oleh
karena itu, penulis selalu terbuka bagi adanya kritik dan saran yang membangun demi perbaikan
untuk proposal berikutnya.
Dalam proses pembuatan proposal ini, penulis banyak menerima bantuan perhatian dari
banyak pihak. Maka dari itu, penulis mengucapkan terima kasih kepada semua pihak yang telah
banyak berkontribusi dalam penulisan proposal ini.
Akhir kata semoga proposal penelitian ini dapat bermanfaat bagi penulis sendiri dan bagi
para pembaca.
Penulis
ii
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL..................................................................................................................i
KATA PENGANTAR...............................................................................................................ii
DAFTAR ISI............................................................................................................................iii
BAB 1 PENDAHULUAN.........................................................................................................1
A. Latar Belakang.............................................................................................................1
B. Rumusan Masalah..........................................................................................................
C. Tujuan Masalah.............................................................................................................
BAB II PEMBAHASAN.............................................................................................................
A. Kesimpulan....................................................................................................................
B. Saran...............................................................................................................................
DAFTAR PUSTAKA
iii
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Nahdlatul Ulama (NU)1 adalah salah satu organisasi Islam terbesar dengan jumlah
anggota terbanyak di Indonesia, dan merupakan suatu organisasi yang berbasis massa di
bawah kepemimpinan ulama.2 Keyakinan yang mendalam terhadap berbagai pemikiran,
gagasan, konsep di segala hal, serta metode-metode yang diusung NU diyakini sebagai
kunci utama NU untuk dapat eksis dan terus bertahan hingga saat ini. 3 Untuk memahami
NU sebagai jam'iyyah diniyah (organisasi keagamaan) secara tepat, belumlah cukup
dengan melihat dari sudut formal sejak ia lahir. Sebab jauh sebelum NU lahir dalam
bentuk jam'iyyah (organisasi), ia terlebih dahulu ada dan berwujud jama'ah (community)
yang terikat kuat oleh aktivitas sosial keagamaan yang mempunyai karakteristik
tersendiri.4
Tujuan didirikannya NU adalah memelihara, melestarikan, mengembangkan dan
mengamalkan ajaran Islam Ahlusunnah wal jamaah 5 yang menganut salah satu dari
mazhab empat, dan mempersatukan langkah para ulama dan pengikut-pengikutnya serta
melakukan kegiatan-kegiatan yang bertujuan untuk menciptakan kemaslahatan
masyarakat, kemajuan bangsa dan ketinggian harkat serta martabat manusia. 6 Dan untuk
mewujudkan tujuan tersebut, maka NU melaksanakan usaha-usaha sebagai berikut:7
1. Di bidang agama, mengupayakan terlaksananya ajaran Islam yang menganut paham
Ahlussunnah Wal Jama’ah dan menurut salah satu mazhab empat dalam masyarakat
dengan melaksanakan dakwah Islamiyah dan Amar Ma'ruf Nahi Munkar.
2. Di bidang pendidikan, pengajaran dan kebudayaan mengupayakan terwujudnya
penyelenggaraan pendidikan dan pengajaran serta pengembangan kebudayaan yang
sesuai dengan ajaran Islam untuk membina umat agar menjadi muslim yang taqwa
dan berbudi luhur. berpengetahuan luas dan terampil serta berguna bagi agama,
bangsa dan negara.
1
Nahdlatul Ulama berasal dari bahasa Arab “nahdlah” yang berarti bangkit atau bergerak, dan “ulama”, jamak dari
alim yang berarti mengetahui atau berilmu.
2
NU didirikan notabene oleh para ulama yang bergabung dalam Komite Hijaz.
3
Slamet Effendi Yusuf, Mengukuhkan Tradisi Memodernisasi Organisasi (t. t.: tp., t. th.), h. 19.
4
Chairul Anam, Pertumbuhan Organisasi Perkebangan Nahdlatul Ulama (Surabaya: Duta Aksara Mulia, 2010), h. 3.
5
Paham Ahlussunah wal jama’ah dirujuk kepada Abu Hasan al-Asy’ari, seorang tokoh teolog pendiri mazhab al-
Asya’ariyah.
6
PWNU Jawa Timur, Aswaja an-Nahdah (Surabaya: Khalista, 2007), h. 1.
7
Anggaran Dasar dan Anggaran Rumah Tangga Nahdalatul Ulama (Jakarta: Sekretariat Jenderal Pengurus Besar
Nahdlatul Ulama, t. th.), h. 7.
3. Di bidang sosial, mengupayakan terwujudnya pembangunan ekonomi untuk
pemerataan kesempatan berusaha dan menikmati hasil-hasil pembangunan, dengan
pengutamakan tumbuh dan berkembangnya ekonomi kerakyatan.
4. Mengembangkan usaha-usaha lain yang bermanfaat bagi masyarakat banyak guna
terwujudnya Khaira Ummah.
Sejarah perkembangan NU secara luas bisa dibagi dalam tiga fase: 8 periode awal
sebagai organisasi sosial keagamaan, periode kedua ketika ia berfungsi selain sebagai
organisasi sosial keagamaan, juga berfungsi sebagai partai politik atau menjadi unsur
formal dari sebuah partai, dan terakhir kembali ke aktivitas-aktivitas sosial keagamaan.
8
Greg Barton dan Greg Feally, Tradisionalisme Radikal Persinggungan Nahdlatul Ulama-Negara (Yogyakarta:
LKIS, 1997), h. xii.
B. Rumusan Masalah
Secara umum, masalah dalam penelitian ini adalah sebagai berikut :
1. Bagaimana sejarah atau proses awal masuknya organisasi Nahdlatul Ulama ke Kota
Bengkulu?
2. Bagaimana perkembangan budaya organisasi Nahdlatul Ulama di Kota Bengkulu?
3. Bagaimana pembentukan dan perubahan organisasi Nahdlatul Ulama di Kota
Bengkulu?
C. Tujuan Penelitian
Secara umum, tujuan penelitian ini adalah untuk menjelaskan sejarah dan
perkembangan budaya organisasi serta pembentukan dan perubahan organisasi Nahdlatul
Ulama di Kota Bengkulu. Secara rinci, dapat dikemukakan beberapa tujuan dari
penelitian ini, yaitu sebagai berikut :
1. Untuk menjelaskan sejarah atau proses awal masuknya organisasi Nahdlatul Ulama
ke Kota Bengkulu.
2. Untuk menjelaskan perkembangan budaya organisasi Nahdlatull Ulama di Kota
Bengkulu.
3. Untuk menjelaskan pembentukan dan perubahan organisasi Nahdlatul Ulama di Kota
Bengkulu.
D. Kegunaan Peneilitian
Segala sesuatu yang baik akan menghadirkan yang baik pula. Begitu juga dalam
penelitian ini, diharapkan akan mendatangkan manfaat, yaitu di antaranya:
1. Dari sudut teori ilmu, penelitian ini sangat berguna untuk menambah khazanah ilmu
pengetahuan.
2. Bagi masyarakat Kota Bengkulu, penelitian ini berguna sebagai informasi tentang sejarah
perkembangan budaya organisasi, khususnya yang berkaitan dengan Nahdlatul Ulama
baik dalam bidang pendidikan, dakwah dan sosial.
3. Penelitian ini juga berrnanfaat bagi penelitian sendiri dan penelitian lain sebagai
sumbangan kajian ilmiah tentang Nahdlatul Ulama di Kota Bengkulu.
BAB II
KAJIAN TEORI
As’ad Syamsul Arifin adalah salah seorang kiai yang aktif dan berani ketika
berperang melawan para penjajah, ia adalah salah seorang pengasuh dari pesantren
Salafiyah Syafiiyah di Sukorejo, Banyuputih, Situbondo. Ketika menjadi pengasuh
pesantren, As’ad Syamsul Arifin pun memimpin para pejuang Situbondo di Jember serta
Bondowoso.
Ketika Indonesia memasuki masa-masa revolusi fisik, ia menjadi sosok kiai yang
memotori atau menggerakan masaa dalam pertempuran ketika melawan penjajah 10
November 1945. Usai Indonesia mengalami kemerdekaan, para penggerak eknomi dan
sosial masyarakat pun menyerap aspirasi dari para warga untuk kemudian mendorong
para pemerintah daerah, presiden serta menteri untuk mewujudkan pembangunan yang
merata.
Selain itu, Kiai As’ad Syamsul Arifin pun memiliki peran yang penting ketika
menjelaskan kedudukan Pancasila pada rakyat. Saat itu, Kiai As’ad menjelaskan bahwa
hadirnya Pancasila tidak akan mengganggu nilai keislaman. Berkat jasanya tersebut, Kiai
As’ad pun mendapatkan anugerah sebagai Pahlawan pada tahun 2016 tepatnya pada 9
November.
8. KH. Syam’un
Selain sebagai pendiri NU, KH. Syam’un adalah pengurus NU di Serang, Banten.
Ia pernah menghadiri Muktamar NU yang keempat di Semarang, Jateng pada tahun 1929,
Muktamar NU yang kelima di Pekalingan tahun 1930 serta Muktamar NU yang kesebelas
di Banjarmasi pada tahun 1936.
Syam’un adalah seorang alim dalam hal keilmuan yang menguasai tiga bahasa
asing serta pernah mengajar di Arab ketika masa muda. Ketika kembali ke Indonesia usai
mengajar di Arab Saudi, Syam’un kemudian bergabung dengan kelaskaran dan pernah
menjadi soerang perwira tenta sukarela dari Pembela Tanah Air atau PETA. Ia juga
pernah menjabat sebagai Komandan Batalyon yang memiliki pangkat daidancho atau
mayor di tahun 1943.
Kemudian pada tahun 1948, ia naik pangkat menjadi brigadir jenderal dan
memimpin gerilya di wilayah Banten dan wafat di tahun 1949 lalu mendapat gelar
pahlawan nasional pada 8 November 2018.
9. KH Masykur
KH Masykur adalah salah satu tokoh NU yang pernah menjadi anggota BPUPKI
dan turut terlibat dalam perumusan Pancasila. Ia juga tercata sebagai pendiri dari Perta
dan muncul sebagai pemimpin Barisan Sabilillah ketika terjadi pertempuran pada 10
November 1945.
Ia memiliki peran penting dalam pembangunan moral anak bangsa dengan
mendirikan Yayasan Sabilillah, yaitu lembaga yang aktif di bidang pendidikan dan
mendapatkan gelar pahlawan nasional pada 8 November 2019. Itulah kesembilan tokoh
pendiri NU yang memiliki gelar sebagai pahlawan nasional.
‘’DAFTAR PERTANYAAN’’
BAB IV
HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
BAB V
PENUTUP