Anda di halaman 1dari 25

Universitas Negeri Padang

Program Pasca Sarjanan Bimbingan dan Konseling

PRESENTASI
Kelompok 6

WAWASAN PROFESIONAL BIMBINGAN


KONSELING
Tentang
“Organisasi Profesi Dan Akuntabilitas BK
Mulai Presentasi

Serta Penerapannya Di Setting Sekolah Dan


Luar Sekolah”
Universitas Negeri Padang
Program Pasca Sarjanan Bimbingan dan Konseling

Dosen Pengampu Dosen Pengampu


Dr. Yarmis Syukur, M.Pd.Kons Dr. Dina Sukma, S.Psi. M.Pd

Feni Listari Rike Wulandari


NIM: 23151032 NIM: 23151044
Universitas Negeri Padang
Program Pasca Sarjanan Bimbingan dan Konseling

PEMBAHASAN
01 Organisasi Profesi Bimbingan dan
Konseling

Akuntabilitasi Bimbingan dan


02
Konseling

Penerapan Di Setting Sekolah dan Luar


03
Sekolah

04 BMB3
Universitas Negeri Padang
Program Pasca Sarjanan Bimbingan dan Konseling

A. ORGANISASI PROFESI
PENGERTIAN ORGANISASI PROFESI

Organisasi Profesi merupakan organisasi


kemasyarakatan yang mewadahi seluruh spesifikasi yang
ada dalam profesi dimaksud. Organisasi profesi adalah
himpunan orang-orang yang mempunyai profesi yang
sama. Perekat utama organisasi profesi itu adalah
sebutan profesi itu sendiri, yang didalamnya
dikembangkan sejenis himpunan/ikatan/kumpulan yang
berorientasi pada spesifikasi profesi itu.
Universitas Negeri Padang
Program Pasca Sarjanan Bimbingan dan Konseling A. ORGANISASI PROFESI
CIRI-CIRI PROFESI
1.Pekerjaan yang disebut profesi itu sebagai layanan kepada
masyarakat umum.
2. Pekerjaan yang disebut profesi bersifat khas dan jelas.
3. Ada sistem ilmu dan pengetahuan yang mendasari
pelaksanaan tugas.
4. Untuk memperoleh kewenangan menjalankan tugas profesi
dipersyaratkan pendidikan keahlian khusus.
5. Anggota profesi dituntut memiliki kecakapan minimum.
6. Dalam menjalankan tugas layanan kemasyarakatan anggota
Tujuan Pertama
profesi lebih mengutamakanTujuan Kedua umum.
kepentingan
Pengembangan Teknologi Terbaru
7. Para anggota eknologi untuk
profesi bergabung di dalam satu himpunan
dalam Bidang Pendidikan Meningkatkan Kualitas
dan berperan serta aktif di dalamnya.
Pendidikan
8. Para anggota profesi terus menerus memajukan diri dengan
melakukan bacaan teknis ilmiah.
Universitas Negeri Padang
Program Pasca Sarjanan Bimbingan dan Konseling A. ORGANISASI PROFESI
TUJUAN ORGANISASI PROFESI
Prayitno (2004: 350) menyatakan bahwa tujuan organisasi profesi
dapat dirumuskan ke dalam “Tridharma Organisasi Profesi”, yaitu:
1.Pengembangan ilmu,
2.Pengembangan pelayanan dan
3.Penegakkan kode etik profesional.
Lebih lanjut Prayitno (2004) menjelaskan bahwa dengan
kemampuan para anggotanya yang semua bergerak dalam profesi
yang sama, organisasi profesi berkehendak untuk ikut
mengembangkan ilmu itu menjadi isi keprofesionalannya.
Universitas Negeri Padang
Program Pasca Sarjanan Bimbingan dan Konseling

A. ORGANISASI PROFESI
JENIS ORGANISASI PROFESI BIMBINGAN DAN KONSelING DI INDONESIA

Ikatan Bimbingan dan Konseling Indonesia


(IPBI) Didirikan di Malang, pada tanggal 17
Desember 1975

Asosiasi Bimbingan dan Konseling Indonesia


(ABKIN) Dalam Kongres IPBI ke IX di
Lampung, pada tanggal 15-17 Desember 2001
Universitas Negeri Padang
Program Pasca Sarjanan Bimbingan dan Konseling

A. ORGANISASI PROFESI
abkin Dalam Anggaran Dasar dan Anggaran Rumah Tangga Profesi Konseling Abad
21 | 129 ABKIN (2014) dinyatakan bahwa tujuan ABKIN ialah:
1. Aktif program dalam upaya menyukseskan pembangunan nasional,
khususnya di bidang pendidikan;
2. Mengembangkan serta memajukan bimbingan dan konseling sebagai ilmu
dan profesi yang bermartabat dalam rangka mempersipakan sumber daya
manusia yang berkualitas tinggi;
3. Mempertinggi kesadaran, sikap dan kemampuan profesional konselor agar
berhasil guna dan berdaya guna dalam menjalankan tugasnya. ABKIN
bersifat keilmuan, profesional, dan mandiri.
Universitas Negeri Padang
Program Pasca Sarjanan Bimbingan dan Konseling

A. ORGANISASI PROFESI
FUNGSI ABKIN
Fungsi ABKIN yaitu:
1. Sebagai wadah persatuan, pembinaan dan pengembangan
anggota dalam upaya mencapai tujuan organisasi;
2. Sebagai wadah peran serta profesional bimbingan dan
konseling dalam usaha mensukseskan pembangunan nasional;
3. Sebagai sarana penyalur aspirasi anggota serta sarana
komunikasi sosial timbal balik antar organisasi
kemasyarakatan dan pemerintah.
Universitas Negeri Padang
Program Pasca Sarjanan Bimbingan dan Konseling

B. AKUNTABILITAS BIMBINGAN DAN KONSElING


PENGERTIAN AKUNTABILITAS
Akuntabilitas bisa diartikan sebagai kemampuan menunjukkan
laporan atau catatan yang dapat dipertanggungjawabkan
(Suharto,2006). Akuntabilitas berasal dari bahasa inggris “
Accountability “ artinya keadaan untuk dipertanggung jawabkan.
Akuntabilitas disebut juga unjuk kerja (Prayitno 1987), kemudian
Gibson & Mitchell dalam Munandir (1996:299), mendefenisikan
“akuntabilitas sebagai pertanggung jawaban untuk sesuatu kepada
seseorang dengan konsekwensi yang dapat diramalkan demi
kinerja yang dikehendaki dan dapat dipahami dari apa yang
dipertanggung jawabkan ”.
Universitas Negeri Padang
Program Pasca Sarjanan Bimbingan dan Konseling

B. AKUNTABILITAS BIMBINGAN DAN KONSElING


STAKEHOLDER (PELANGGAN)

Pemilik (stakeholder) pelayanan Bimbingan dan


Konseling disekolah, (Dirjen Dikdasmen 2004:46) yaitu:
1)Siswa;
2)Orang tua siswa;
3)Personil sekolah;
4)Masyarakat, termasuk organisasi profesi (ABKIN);
5)Pemerintah.
Universitas Negeri Padang
Program Pasca Sarjanan Bimbingan dan Konseling

B. AKUNTABILITAS BIMBINGAN DAN KONSElING


SYARAT AKUNTABILITAS:

Menurut A.Yusuf (2002), manajemen dalam suatu organisasi akan


dikatakan akuntabel apabila kegiatan pelaksanaanya telah:
1)Menentukan tujuan yang tepat.
2)Mengembangkan standar yang dibutuhkan untuk pencapai tujuan
tersebut.
3)Secara efektif mempromosikan penerapan pemakaian standar.
4)Mengembangkan standar organisasi dan operasi secara
efektif,ekonomis,dan efisien.
Universitas Negeri Padang
Program Pasca Sarjanan Bimbingan dan Konseling

B. AKUNTABILITAS BIMBINGAN DAN KONSElING


BENTUK-BENTUK AKUNTABILITAS:
1) Akuntabilitas program.

Akuntabilitas program yaitu mengacu pada


pertanggung jawaban berkenaan dari hasil kegiatan-
kegiatan BK yang telah dilaksanakan.

2) Akuntabilitas manajemen.

Akuntabilitas manajemen menitik beratkan pada


efisiensi dan efektifitas dalam penggunaan
dana,fasilitas,SDM dan sumber daya lainnya.
Universitas Negeri Padang
Program Pasca Sarjanan Bimbingan dan Konseling

B. AKUNTABILITAS BIMBINGAN DAN KONSELING


KRITERIA AKUNTABILITAS:
Krumboltz 1974 (dalam munandir,1996;300). Ketujuh kriteria itu adalah :
1) Agar bisa merumuskan apa saja yang menjadi tanggung jawab konselor

2) Apa yang dikerjakan dan dicapai konselor harus dinyatakan dalam rumusan perubahan
3) Kegiatan yang di lakukan konselor harus dinyatakan sebagai biaya bukan sebagai kerja dan
capaiannya.
4) Sistem akuntabilitas harus dibangun dengan tujuan untuk memajukan keefektifan profesional
5) Agar laporan dapat dibuat sebenar-benarnya, laporan mengenai kegagalan dan hasil yang tidak
diketahui hendaknya tidak dilarang.
6) Semua pengguna sistem akuntabilitas harus diikut sertakan (diwakili) dalam merancang sistem itu.
7) Sistem akuntabilitas itu sendiri harus dinilai dan bisa diubah.
Universitas Negeri Padang
Program Pasca Sarjanan Bimbingan dan Konseling

B. AKUNTABILITAS BIMBINGAN DAN KONSELING


Faktor pendukung:
a. Kepemimpinan yang memberi teladan.

b. Mendiskusikan program-program yang akan dilaksanakan


dengan benar dan tuntas. Sehingga dapat ditentukan
dengan jelas apa tujuan yang akan dicapai dan apa pula
indikator kinerjanya.
a) Ciptakan koordinasi yang baik inter dan antar unit
terkait.
b) Rumuskan standar kerja yang jelas.
c) Komunikasikan pada semua pihak tujuan dan makna
akuntabilitas.
Universitas Negeri Padang
Program Pasca Sarjanan Bimbingan dan Konseling

B. AKUNTABILITAS BIMBINGAN DAN KONSELING


Faktor penghambat:
Kegagalan implementasi akuntabilitas banyak ditentukan oleh :
a. Rendahnya kesadaran tentang akuntabilitas.
b. Kurangnya kemauan untuk menerapkan akuntabilitas.
c. Penurunan nilai-nilai normal
d. Faktor budaya
e. Rendahnya kualitas petugas/pejabat
f. Krisis lingkungan
g. Kelemahan hukum tentang akuntabilitas
h. Usangnya teknologi.
i. Rendahnya standar hidup masyarakat
Universitas Negeri Padang
Program Pasca Sarjanan Bimbingan dan Konseling

B. AKUNTABILITAS BIMBINGAN DAN KONSELING


Implikasi pelaksanaan akuntabilitas dan pengawasan:
Akuntabilitas Bimbingan dan Konseling akan dapat
diimplementasikan dengan baik apabila sejak dini kondisi seperti
yang telah dikemukakan diatas (faktor penghambat) dapat di
miniminalkan dan beberapa faktor yang mendukung yang telah di
kemukakan diatas terselenggara, akuntabilitas dalam BK melalui
pelayanan hasil dan penilaian proses, serta program pengawasan
keseluruhan kegiatan bimbingan dan konseling dipertanggung
jawabkan kepada stakeholder pelayanan bimbingan dan konseling
di sekolah (siswa, orang tua siswa, personil sekolah, masyarakat
dan pemerintahan).
Universitas Negeri Padang
Program Pasca Sarjanan Bimbingan dan Konseling

B. AKUNTABILITAS BIMBINGAN DAN KONSELING


Masalah
Masalah dan solusi:
Schmidt, J. J. (2003) mengemukakan masalah akuntabilitas berawal dari keengganan
beberapa konselor untuk menjelaskan akuntabilitas itu sendiri karena:
a. Kekurangan perencanaan waktu untuk melakukan assessment program yang mereka
telah programkan;
b. Adanya pertentangan antara bagaimana melakukan pengukuran dan apa yang harus
dilakukan oleh konselor;
c. Keragu-raguan tentang perbedaan antara research dan akuntabilitas;
d. Belum maksimalnya pelaksanaan akuntabilitas dari personil BK terhadap atasannya
hingga atasan belum melihat keuntungan dan manfaat dari pelayanan BK yang
diberikan terhadap siswa.
e. Adanya ketakutan mengenai hasil assessment (yang buruk) dilakukan oleh konselor.
Universitas Negeri Padang
Program Pasca Sarjanan Bimbingan dan Konseling

B. AKUNTABILITAS BIMBINGAN DAN KONSELING


Masalah dan solusi:
Solusi
Berhubung masalah terbesar terletak pada sumber
daya manusia (bimbingan dan konseling) itu sendiri,
maka solusi yang ditawarkan juga adalah terfokus
kepada peningkatan kualitas kinerja sumber daya
manusia (bimbingan dan konseling) melalui
serangkaian pelatihan dan pendidikan lanjutan yang
berbasis profesi.
Universitas Negeri Padang
Program Pasca Sarjanan Bimbingan dan Konseling

c. Penerapan di setting sekolah dan luar sekolah


Kaitan akuntabilitas dengan profesi konselor dalam pelaksanaan
pelayanan bimbingan konseling adalah seorang konselor berkewajiban
untuk mempertanggungkan keberhasilan atau kegagalan pelaksanaan
misi bimbingan konseling dalam mencapai tujuan-tujuan dan sasaran-
sasaran yang telah ditetapkan melalui media pertanggungjawaban,
yang dilaksanakan secara periodik. Oleh karena itu, akuntabilitas
bimbingan konseling harus disampaikan dihadapan pemberi
wewenang tugas atau amanah dan menampilkan keberhasilan atau
kegagalan pelaksanaan program manajemen, keuangan, administrasif
dalam kurun waktu tertentu.
Universitas Negeri Padang
Program Pasca Sarjanan Bimbingan dan Konseling

d. bmb3
B = Berfikir
M = Merasa
B = Bersikap
B = Bertindak
B = Bertanggung jawab
Agar terwujudnya BMB3 dalam konselor yang profesional, sebagai tenaga
yang bermandat dan paling bertanggungjawab atas terwujudnya kinerja
pelayanan konseling yang bermartabat, memahami, menguasai, menerapkan,
dan berupaya sungguh-sungguh agar paradigma, visi dan misi itu terealisasikan.
Organisasi profesi berperan penuh dalam menunjang para konselor, lembaga
penghasil konselor dan lembaga tempat konselor bekerja dalam melaksanakan
misi masing-masing.
Universitas Negeri Padang
Program Pasca Sarjanan Bimbingan dan Konseling

Terima Kasih
Ditulis Oleh Kelompok 6

Selesai
Universitas Negeri Padang
Program Pasca Sarjanan Bimbingan dan Konseling

KRITIK DAN SARAN

NO NAMA NIM KRITIK DAN SARAN


1.
2.
3.
4.
5.
Universitas Negeri Padang
Program Pasca Sarjanan Bimbingan dan Konseling

PENAMBAHAN MATERI

NO NAMA NIM MATERI


1.
2.
3.
4.
5.
Universitas Negeri Padang
Program Pasca Sarjanan Bimbingan dan Konseling

PERTANYAAN

NO NAMA NIM PERTANYAAN


1.
2.
3.
4.
5.

Anda mungkin juga menyukai