Anda di halaman 1dari 9

Machine Translated by Google

Jurnal Media dan Model Pembelajaran Indonesia


Volume 3, Edisi 1 (2021), hlm.17-25 | p-ISSN: 2686-0708, e-ISSN: 2686-0112
http:// journal.univetbantara.ac.id/ index.php/ ijimm

Evaluasi Pemilihan Media Pembelajaran yang Tepat di SMP


Sekolah

Hamsi Mansur1, Agus Hadi Utama2


1,2Educational Technology Study Program, Faculty of Teacher Training and Education,
Universitas Lambung Mangkurat
Email: 1hamsi.mansur@ulm.ac.id*, 2agus.utama@ulm.ac.id
*Penulis Koresponden
Riwayat artikel: diterima 23 Maret 2021; diterima 21 April 2021; diterbitkan 24 April 2021

ABSTRAK

Kesesuaian media pembelajaran dapat membantu penyampaian pesan dari guru kepada siswa menjadi lebih
efektif. Pemilihan media pembelajaran yang sesuai memerlukan kriteria tertentu agar tepat dalam memilih
suatu media pembelajaran karena setiap media pembelajaran tentunya mempunyai karakteristik dan spesifikasi
kegunaan yang berbeda-beda. Penelitian ini bertujuan untuk melakukan evaluasi sumatif terhadap pemilihan
media pembelajaran yang tepat pada SMP di Banjarmasin. Media pembelajaran dievaluasi menggunakan tes
sumatif, berjumlah lima SMP dengan menggunakan purposive random sampling. Teknik analisis data dalam
evaluasi model sumatif dilakukan secara deskriptif-kualitatif dengan menggunakan empat kriteria model yang
digunakan untuk menilai kelayakan media pembelajaran: kesesuaian materi, kesesuaian dengan karakteristik
siswa, kesesuaian dengan gaya belajar siswa, dan kesesuaian dengan fasilitas pendukung. Kesesuaian media
pembelajaran yang digunakan oleh guru di SMP Banjarmasin menunjukkan kategori baik atau dengan kata
lain guru telah mampu merencanakan, memilih, memanfaatkan, dan menggunakan media pembelajaran
dengan memenuhi empat kriteria model kelayakan media pembelajaran. Rekomendasi hasil kajian media
pembelajaran dapat diterapkan di sekolah lain untuk mengevaluasi pemilihan media pembelajaran daring
yang tepat pada masa pandemi Covid-19.
Kata Kunci: Media Pembelajaran; Pemilihan Media; Evaluasi Sumatif

Hak Cipta © 2021 Penulis


Ini adalah artikel akses terbuka di bawah CC BY-SA lisensi.

PERKENALAN
Praktisi pendidikan yaitu guru bertugas untuk secara sadar bertanggung jawab dalam mendidik, mengajar,
dan membimbing peserta didik. Seorang guru hendaknya mempunyai kemampuan memilih bahkan
mengembangkan media pembelajaran yang tepat serta mengatur atau mengelola kelas agar pembelajaran
dapat optimal dan pada akhirnya mencapai kemandirian belajar sepanjang hayat sebagai tujuan akhir proses
pendidikan. Guru yang profesional menjalankan tugas dan fungsinya yang hakiki sebagai tutor, motivator, dan
fasilitator serta dapat memilih media pembelajaran yang sesuai (Miarso, 2004). Seorang fasilitator guru yang
profesional harus memilih media pembelajaran yang sesuai dalam proses pembelajaran karena setiap media
pembelajaran mempunyai karakteristik dan spesifikasi yang berbeda.
Tujuan pendidikan dapat tercapai secara optimal, yaitu: efektif, efisien, dan bermakna.
Proses pembelajaran yang dipusatkan oleh guru dan pemilihan media pembelajaran yang kurang memberikan
nilai tambah dalam proses pembelajaran, media pembelajaran hanya dijadikan sebagai alat pelengkap yang
menyebabkan proses pembelajaran tidak berjalan maksimal. Media pembelajaran tidak digunakan untuk
menunjang proses pembelajaran dan tidak terjadinya efisiensi waktu dalam penggunaan media pembelajaran
sehingga menyebabkan pembelajaran menjadi tidak bermakna (Mansur, H., & Rafiudin, R., 2020). Kajian tujuan
penelitian ini membahas tentang bagaimana guru dapat memilih media pembelajaran berdasarkan pengalaman pribadi dan

10.32585/ ijimm.v3i1.1401 | 17
Machine Translated by Google

Mansur, H. dkk. | Evaluasi Pemilihan Media Pembelajaran yang Tepat di Sekolah Menengah
Pertama

studi teoritis. Namun dalam melaksanakan kompetensi teknologi, pedagogi, konten, pengetahuan, dan
guru harus memiliki kemampuan metodologis dalam merancang dan melaksanakan pembelajaran,
termasuk pemilihan, penguasaan, dan penggunaan media pembelajaran di masa pandemi Covid-19.

Kata “Media” berasal dari bahasa Latin yang merupakan bentuk jamak dari “medium” yang secara
harafiah berarti perantara atau pengantar. Association for Education and Communication Technology
(AECT) mengartikan kata media sebagai segala bentuk dan saluran yang digunakan untuk proses
informasi. National Education Association (NEA) mendefinisikan media sebagai segala benda yang
dapat ditemukan, dilihat, didengar, dibaca, atau dibicarakan beserta instrumen yang digunakan untuk kegiatan tersebut.
Sedangkan Heinich, Molenda, dan Russel (1982) mengartikan istilah media sebagai “istilah yang
mengacu pada segala sesuatu yang membawa informasi antara sumber dan penerima”. Perlu juga
dikemukakan bahwa kegiatan belajar merupakan suatu proses komunikasi. Dengan kata lain kegiatan
belajar melalui media terjadi apabila ada komunikasi antara penerima pesan (P) dengan sumber (S)
melalui media (M). Meski demikian, proses komunikasi itu sendiri baru terjadi setelah adanya umpan
balik. Berdasarkan uraian di atas secara singkat dapat dikemukakan bahwa media pembelajaran
merupakan wahana penyalur pesan atau informasi pembelajaran (Liu, Y., Tong, Y., & Yang, Y., 2018).
Media pembelajaran merupakan bagian dari komponen pembelajaran dan menjadi bagian yang tidak
terpisahkan dalam proses pembelajaran karena harus dikuasai oleh setiap guru (Chuang, Y.-T., 2014).
Sesuai dengan pendapat yang dikemukakan oleh Sadiman (2014:11), proses belajar mengajar pada
hakikatnya adalah proses komunikasi, yaitu proses penyampaian informasi berupa pengetahuan dan
pengetahuan dari sumber pesan yaitu guru melalui saluran atau mediasi dalam berupa media
pembelajaran kepada penerima pesan yaitu siswa.

Penggunaan media pembelajaran membantu proses penyampaian pesan dari guru kepada siswa.
Pemilihan media pembelajaran memerlukan penggunaan model prinsip dan kriteria tertentu untuk secara
tepat memilih media pembelajaran yang efektif, lebih mudah diakses, dan bermakna. Tujuan penggunaan
media pembelajaran adalah untuk memudahkan siswa dalam membantu penguasaan kompetensi
pembelajaran yang telah ditetapkan (Tafonao, T., Saputra, S., & Suryaningwidi, R., 2020). Penelitian ini
mengevaluasi kesesuaian pemilihan media pembelajaran yang digunakan guru ketika mengajar di SMP
Banjarmasin. Kontribusi dan kebaruan penelitian ini adalah dengan menerapkan kerangka model pada
kriteria dan prinsip pemilihan media pembelajaran yang tepat, khususnya pada masa pandemi Covid 19.
Pemilihan media pembelajaran yang tepat didasarkan pada kriteria model pemilihan media pembelajaran
yang tepat yang dikemukakan oleh Susilana, R., & Riyana, C. (2009:65), yaitu: kesesuaian dengan
materi, kesesuaian dengan karakteristik siswa, kesesuaian dengan gaya belajar siswa, dan kesesuaian
dengan fasilitas pendukung. Kriteria model yang digunakan untuk menilai kelayakan pemilihan media
pembelajaran ada empat, yaitu kesesuaian dengan materi, kesesuaian dengan karakteristik siswa,
kesesuaian dengan gaya belajar siswa, dan kesesuaian dengan fasilitas pendukung yang dinilai secara
sumatif. Perbedaan penelitian ini dengan penelitian terdahulu adalah kesesuaian model penerapan
pemilihan media pembelajaran pada masa pandemi Covid-19 dengan evaluasi sumatif.

Heinich, Molenda, dan Russel (1982) dalam bukunya “Instructional Media and The New
Technologies of Teaching” merancang model prosedural yang disebut akronim “ASSURE”. Model
ASSURE ini dimaksudkan untuk menjamin efektivitas penggunaan media pembelajaran, seperti terlihat pada gambar 1.

10.32585/ ijimm.v3i1.1401 | 18
Machine Translated by Google

Mansur, H. dkk. | Evaluasi Pemilihan Media Pembelajaran yang Tepat di Sekolah Menengah Pertama

Gambar 1. Model ASSURE dalam Pemilihan Media Pembelajaran yang Tepat

Model yang disinkronkan dengan ASSURE mencakup enam langkah dalam perencanaan sistematis penggunaan
media: Menganalisis Karakteristik Pelajar, Menyatakan Tujuan, Memilih, Memodifikasi atau Merancang Materi,
Memanfaatkan Materi, Membutuhkan Respon Pelajar, dan Evaluasi Sumatif. Dalam upaya memanfaatkan media sebagai
alat bantu mengajar Edgar Dale (1970), dalam bukunya “Audiovisual Methods in Teaching”, Edgar Dale membuat
klasifikasi berdasarkan tingkatan dari yang paling konkrit hingga yang paling abstrak (Wagner, RW, 1970). Klasifikasi
media dikenal sebagai “kerucut pengalaman” dari Edgar Dale dan dianut secara luas dalam menentukan alat yang paling
cocok untuk pengalaman belajar. Mengenai fungsi media pembelajaran, dapat ditekankan hal-hal sebagai berikut: 1)
Sebagai sarana membantu mewujudkan situasi pembelajaran yang lebih efektif, 2) Sebagai salah satu komponen yang
saling berhubungan dengan komponen lainnya untuk menciptakan situasi pembelajaran yang diharapkan, 3) Mempercepat
proses pembelajaran, 4)
Meningkatkan kualitas proses belajar mengajar, 5) Abstrak konkrit untuk mengurangi terjadinya penyakit verbalisme.
Penggunaan pemilihan media yang tepat dalam pembelajaran dapat membangkitkan keinginan dan minat baru,
meningkatkan motivasi dan rangsangan kegiatan belajar, bahkan mempengaruhi psikologis siswa (Hamalik,1986).
Sudjana dan Rivai (1992) memaparkan beberapa manfaat penggunaan media; 1) dapat menumbuhkan motivasi belajar
siswa karena pengajaran akan lebih menarik perhatiannya; 2) makna bahan ajar akan menjadi lebih jelas sehingga
peserta didik dapat memahami dan memungkinkan penguasaan dan tercapainya tujuan pengajaran; 3) metode
pengajaran akan lebih bervariasi, tidak hanya berdasarkan komunikasi verbal melalui kata-kata; dan 4) siswa lebih
banyak melakukan aktivitas selama kegiatan pembelajaran, tidak hanya mendengarkan tetapi juga mengamati,
mendemonstrasikan, melakukan kehidupan, dan bermain ketika belajar mengajar pada masa pandemi Covid 19 di SMP,
memilih dan menerapkan kajian teori di atas perencanaan kesesuaian dalam pembelajaran. Pemilihan media
pembelajaran merupakan suatu hal yang menarik untuk dibahas dalam penelitian ini, khususnya pemetaan

dengan model ASSURE.

Berdasarkan latar belakang permasalahan di atas, peneliti merumuskan beberapa permasalahan yang dapat
diidentifikasi sebagai berikut: 1) Bagaimana kondisi faktual penggunaan media pembelajaran oleh guru di SMP
Banjarmasin, 2) Bagaimana implementasi sumatifnya model evaluasi dalam pemilihan media pembelajaran yang tepat
digunakan oleh guru di SMP Banjarmasin, 3) Apakah pemilihan media pembelajaran yang digunakan oleh guru di SMP
Banjarmasin memenuhi kriteria sesuai. Secara umum penelitian ini bertujuan untuk memberikan model evaluasi sumatif
untuk menerapkan kesesuaian guru dalam memilih media pembelajaran yang optimal di SMP Banjarmasin. Secara
khusus penelitian ini bertujuan untuk memperoleh gambaran mengenai 1) Kondisi aktual penggunaan media pembelajaran
oleh guru di SMP Banjarmasin. 2) Penerapan model evaluasi sumatif untuk mengevaluasi kelayakan media pembelajaran
yang digunakan oleh guru SMP di Banjarmasin. 3) Memetakan pemilihan media pembelajaran yang tepat berdasarkan
empat kriteria model evaluasi sumatif yang digunakan guru di SMP Banjarmasin.

10.32585/ ijimm.v3i1.1401 | 19
Machine Translated by Google

Mansur, H. dkk. | Evaluasi Pemilihan Media Pembelajaran yang Tepat di Sekolah Menengah Pertama

METODE
Penelitian ini merupakan penelitian kualitatif model evaluasi sumatif untuk mencari informasi dan memetakan
kepantasan guru dalam memilih media pembelajaran yang sesuai. Ukuran kelayakan media pembelajaran dianalisis
dengan empat kriteria yang telah disebutkan teori Susilana, R., & Riyana, C. (2009:65), yaitu: 1) kesesuaian dengan materi,
2) kesesuaian dengan karakteristik siswa , 3) kesesuaian dengan gaya belajar siswa, dan 4) kesesuaian dengan fasilitas
pendukung. Kesesuaian media pembelajaran dievaluasi secara sumatif pada semua mata pelajaran, misalnya mata
pelajaran IPA dan IPS di SMP. Metode yang digunakan adalah purposive random sampling. Sampel penelitian ini diambil
secara acak namun tetap memperhatikan media pembelajaran yang telah dimanfaatkan oleh guru sehingga guru SMP
yang jarang dan bahkan tidak pernah menggunakan media pembelajaran sama sekali dapat diabaikan (Sugioyono, 2004).
Kriteria yang digunakan dalam pemilihan sampel sebanyak lima SMP di Banjarmasin yang ditujukan kepada guru yang
biasa merencanakan, memilih, memanfaatkan, dan memasukkan model evaluasi sumatif dengan 4 kriteria model
kesesuaian media pembelajaran dan model ASSURE.

Teknik pengumpulan data menggunakan teknik dokumentasi, observasi, dan wawancara.


Dokumentasi dan observasi digunakan untuk mengetahui media pembelajaran yang digunakan guru, sedangkan
wawancara untuk mengetahui kegiatan pembelajaran dan media pembelajaran yang digunakan guru. Teknik analisis data
dalam evaluasi sumatif dilakukan secara deskriptif-kualitatif dengan menggunakan kriteria model yang digunakan untuk
mengevaluasi kelayakan media pembelajaran mengikuti empat kriteria.
Peneliti kemudian menganalisis data kualitatif penelitian ini dengan mendeskripsikan data yang diperoleh apa adanya
melalui triangulasi sumber data. Analisis data yang digunakan adalah analisis data model interaktif Miles, MB & Huberman,
AM, dikutip dari Mansur, HH, Utama, A.
H., & Mastur, M. (2019) seperti terlihat pada gambar 1 dibawah ini:

Gambar 2. Analisis Desain Model Interaktif Metode Penelitian Deskriptif-Kualitatif

HASIL DAN DISKUSI


Perencanaan Pemilihan Media Pembelajaran
Model yang disinkronkan dengan ASSURE mencakup enam langkah dalam perencanaan sistematis penggunaan
media, yaitu: Menganalisis Karakteristik Peserta Didik, Menyatakan Tujuan, Memilih, Memodifikasi atau Merancang Materi,
Memanfaatkan Materi, Membutuhkan Respon Peserta Didik, dan Evaluasi Sumatif.
Analisis Karakteristik Peserta Didik, yaitu: identifikasi kebutuhan dan karakteristik peserta didik. Perencanaan dan
pemilihan media pembelajaran didasarkan pada analisis kebutuhan peserta didik dan karakteristik pembelajaran (Mansur,
H., & Mastur, M., 2018). Salah satu indikator analisis kebutuhan dan karakteristik peserta didik yaitu: guru telah melakukan
pemilihan pemilihan media pembelajaran yang tepat yang disesuaikan dengan kemampuan berpikir, sikap, dan keterampilan
siswa yang ingin dicapai untuk dikuasai. dengan mudah oleh siswa sesuai dengan tuntutan kurikulum pembelajaran. Dari
hasil observasi peneliti pada lima SMP di

10.32585/ ijimm.v3i1.1401 | 20
Machine Translated by Google

Mansur, H. dkk. | Evaluasi Pemilihan Media Pembelajaran yang Tepat di Sekolah Menengah
Pertama

Banjarmasin, diketahui bahwa guru telah melakukan tahap Analisis Karakteristik Peserta Didik dalam
proses perencanaan dan pemilihan media pembelajaran yang sesuai.
Tujuan Negara, yaitu: rumusan tujuan seperti SK-KD, indikator, dan tujuan pembelajaran yang telah
tertuang dalam RPP SMP. Pemilihan media pembelajaran hendaknya dilakukan sedemikian rupa sehingga
dapat membantu dan memudahkan siswa dalam mencapai tujuan pembelajaran. Observasi peneliti pada
lima SMP di Banjarmasin menemukan bahwa rata-rata guru telah melaksanakan kegiatan pembelajaran
sesuai dengan SMP yang ada dalam aplikasi tersebut. Dalam aplikasi juga terdapat materi, media, dan
sumber belajar yang akan digunakan. Berdasarkan hasil wawancara terhadap guru SMPN 1 Banjarmasin
ditemukan bahwa: “materi pembelajaran dan media pembelajaran lahan basah belum seluruhnya
diatribusikan”, namun berbeda dengan hasil wawancara pada guru SMP IT Ukhuwah Banjarmasin
menyatakan bahwa: “ untuk pembelajaran, media dan materi yang digunakan telah disesuaikan dengan
media lokal yang ada di daerah Banjarmasin, misalnya pada pembelajaran IPA terdapat praktik Herbarium
Lahan Basah”.
Select, Modify, or Design Materials yaitu: memilih, mengubah, dan mendesain ulang media
pembelajaran yang sesuai dengan kebutuhan pembelajaran di kelas. Untuk membuat atau memilih media
pembelajaran yang sesuai dalam kegiatan pembelajaran, guru biasanya akan melakukan salah satu dari
tiga kemungkinan berikut: 1) memilih media pembelajaran yang sudah tersedia, 2) mengubah media
pembelajaran yang sudah ada, dan 3) mendesain ulang media pembelajaran yang sesuai dengan
kebutuhan. sesuai dengan kebutuhan pembelajaran di kelas. Dari observasi peneliti pada lima sekolah di
Banjarmasin ditemukan data bahwa rata-rata guru lebih menyukai media pembelajaran yang sudah
tersedia dari sekolah dan difasilitasi oleh pihak sekolah, terutama menggunakan jaringan internet untuk
melaksanakan pembelajaran daring dan jarak jauh. Berdasarkan hasil wawancara dengan guru SMPN 4
Banjarmasin, guru perlu memanfaatkan teknologi untuk menunjang proses pembelajaran. Setiap guru
dapat mengembangkan dan memanfaatkan media pembelajaran. Setiap sekolah diharapkan
memfasilitasinya, seperti akses internet yang memadai dan fasilitasi bagi guru dalam sistem pembelajaran jarak jauh dan siswa
Memanfaatkan Materi yaitu: perumusan dan struktur materi dalam media pembelajaran harus
berkaitan dengan substansi isi/materi pelajaran yang harus diberikan. Media pembelajaran yang dipilih
didalamnya harus memuat materi yang harus dikuasai siswa sebagaimana termuat dalam RPP SMP. Dari
observasi peneliti di lima SMP, rata-rata guru sudah tepat dalam menyusun materi pengomposan pada
media pembelajaran yang terdiri dari isi bahan pelajaran, kuis, soal latihan, portofolio, dan kolase bertema.

Kegiatan pembelajaran dilakukan untuk mengembangkan motorik halus anak bahkan melatih kognitif anak
dengan menciptakan lingkungan belajar yang menarik siswa melalui hybrid learning.
Berdasarkan hasil wawancara dengan guru SMP IT Ukhuwah Banjarmasin ditemukan bahwa “media
pembelajaran bertema perkuliahan dengan memanfaatkan media digital seperti youtube, Google
Classroom, WhatsApp Group, dan Video Pembelajaran lainnya. Sangat memudahkan siswa dalam masa
belajar dari rumah dan memudahkan komunikasi kepada siswa untuk mengembangkan kreativitas”.
Membutuhkan Respon Pelajar: Keterlibatan siswa dalam situasi pembelajaran yang paling efektif,
efisien, dan bermakna. Guru mengontrol situasi pembelajaran yang memungkinkan siswa merespons dan
terlibat langsung dalam pembelajaran. Oleh karena itu, siswa hendaknya dilibatkan semaksimal mungkin
dalam menggunakan media pembelajaran yang telah dipilih guru. Berdasarkan observasi di lima sekolah
di Banjarmasin, rata-rata guru sudah melibatkan siswa dalam merespon dengan menggunakan media
pembelajaran seperti kegiatan bermain sambil belajar dalam bentuk kuis, latihan soal, portofolio, dan
bertema kolase. Kegiatan pembelajaran dilakukan untuk mengembangkan motorik halus anak bahkan
melatih kognitif anak dengan menciptakan lingkungan belajar yang menarik siswa melalui hybrid learning.
Berdasarkan hasil wawancara dengan guru SMP IT Ukhuwah Banjarmasin ditemukan

10.32585/ ijimm.v3i1.1401 | 21
Machine Translated by Google

Mansur, H. dkk. | Evaluasi Pemilihan Media Pembelajaran yang Tepat di Sekolah Menengah Pertama

bahwa: “pembelajaran jarak jauh mata pelajaran IPA materi keanekaragaman hayati, siswa melakukan praktik
herbarium di sekitar rumahnya, mengambil contoh lahan basah, kemudian petunjuk pembelajaran dikirimkan melalui
WhatsApp Group dan portofolio home learning dikirimkan melalui Google Classroom”.
Evaluasi sumatif, tujuan evaluasi media pembelajaran adalah memilih media pembelajaran yang cocok
digunakan di kelas (Arikunto, S., 1999). Evaluasi sumatif ini terdiri dari model prinsip-premis dan empat kriteria
pemilihan media pembelajaran yang tepat dan tepat. Prinsip-premis dalam mengevaluasi media pembelajaran
adalah bagaimana mengelola evaluasi itu sendiri yang terdiri dari lima tahap, yaitu: 1)
Fokus pada evaluasi media pembelajaran, 2) merancang model
evaluasi sumatif, 3) mengumpulkan data/informasi, 4) menganalisis informasi, dan 5) Memetakan laporan hasil
evaluasi.
Sedangkan perancangan evaluasi sumatif yang dimaksud adalah membuat kriteria pemilihan media
pembelajaran yang sesuai terdiri dari 1) kesesuaian materi, kesesuaian dengan karakteristik siswa, kesesuaian
dengan gaya belajar siswa, dan kesesuaian dengan fasilitas pendukung.

Kesesuaian Media Pembelajaran


Pembelajaran dengan menggunakan media pembelajaran yang tepat akan berjalan efektif apabila peran guru
dalam pembelajaran berperan sebagai fasilitator atau memberikan kemudahan kepada siswa dalam belajar. Proses
pembelajaran dengan memanfaatkan media pembelajaran yang tepat untuk memudahkan aktivitas belajar siswa
akan menjadi lebih efektif, efisien, dan bermakna jika sebelumnya guru telah memilih dan menyiapkan media
pembelajaran yang tepat dengan memadukan model ASURANSI (Mansur, H., & Utama, AH, 2017) . Pembelajaran
yang efektif, efisien, dan bermakna dapat berupa pembelajaran yang memanfaatkan atau menggunakan media
pembelajaran yang tepat sebagai mediasi atau alat dalam menyampaikan pesan kepada siswa. Pembelajaran yang
efektif, efisien, dan bermakna juga harus melibatkan peserta didik berinteraksi langsung dengan media
pembelajarannya untuk memperoleh tanggapan siswa terhadap media pembelajaran yang sesuai pilihan guru.
Pemilihan media pembelajaran yang tepat didasarkan pada kriteria pemilihan media pembelajaran yang sesuai
yang dikemukakan oleh Susilana, R., & Riyana, C. (2009:65), yaitu: kesesuaian dengan materi, kesesuaian dengan
karakteristik siswa, kesesuaian dengan gaya belajar siswa, dan kesesuaian dengan fasilitas pendukung. Dari
pengamatan peneliti terhadap kesesuaian materi, rata-rata guru banyak memilih media pembelajaran tradisional
yang telah disiapkan sekolah dan otomatis sesuai dengan kurikulum pembelajaran yang terdapat dalam RPP.
Perumusan dan struktur materi dalam media pembelajaran juga telah dikaitkan dengan substansi isi/mata pelajaran
yang akan diajarkan (Harahap, SBR, & Ghofur, MA, 2020).

Kesesuaian materi pembelajaran merupakan suatu materi atau kajian yang akan diajarkan dalam kegiatan
pembelajaran. Pertimbangan lain materi atau pokok bahasan pada kesesuaian materi adalah sejauh mana
kedalaman materi yang disajikan dalam media pembelajaran yang harus dikuasai siswa. Karakteristik bahan
pembelajaran yang berbeda-beda memerlukan media yang sesuai dengan karakteristik siswa dan gaya belajar
siswa yang berbeda-beda, sehingga kesesuaian bahan pembelajaran, karakteristik, dan gaya belajar siswa
merupakan rangkaian kegiatan dalam menentukan pemilihan dan pemanfaatan bahan. media pembelajaran yang
akan digunakan. Selain itu, fasilitas penunjang merupakan kegiatan perencanaan sebelum pemilihan media
pembelajaran yang sesuai.
Dalam kegiatan perencanaan ini guru harus mempertimbangkan kelebihan dan kekurangan sarana dan prasarana
yang disediakan sekolah, seperti ketersediaan media pembelajaran dan sumber belajar yang dapat dimodifikasi
atau tetap digunakan oleh guru (Wijayanti, S., & Sungkono, J ., 2017).

10.32585/ ijimm.v3i1.1401 | 22
Machine Translated by Google

Mansur, H. dkk. | Evaluasi Pemilihan Media Pembelajaran yang Tepat di Sekolah Menengah
Pertama

Hasil penelitian yang dilakukan peneliti menemukan bahwa dalam rangkaian kegiatan pemilihan
media pembelajaran yang tepat bagi guru dilakukan dengan mengikuti model ASSURE. Disadari atau
tidak, ternyata guru telah menerapkan pemilihan media pembelajaran yang baik dan tepat, mulai dari
kesesuaian materi, karakteristik siswa, dan gaya belajar siswa. Sarana penunjang merupakan kegiatan
perencanaan sebelum pemilihan media pembelajaran yang sesuai, disini guru telah menganalisis
kelebihan dan kekurangan sarana dan prasarana yang disediakan sekolah yaitu hanya memanfaatkan
media pembelajaran dan sumber belajar seperti Youtube, Google Classroom, Google Meet, Grup
WhatsApp, Video Pembelajaran Lainnya, PowerPoint, dan Zoom Meet dalam mata pelajaran sains
(Anderson, LW, Krathwohl, DR, Airasian, PW, dkk., 2001).

Media pembelajaran yang tepat adalah mediasi untuk menyampaikan isi/materi kepada siswa agar
tergugah dan menyikapi isi/materi tersebut untuk mencapai tujuan pembelajaran yang efektif, efisien,
dan bermakna. Pemilihan media pembelajaran yang tepat dalam pembelajaran memerlukan analisis
yang mendalam dengan mempertimbangkan berbagai aspek yang diperlukan, seperti model ASSURE.
Semakin relevan media pembelajaran yang dipilih maka akan semakin mendukung pencapaian tujuan
pembelajaran yang efektif, efisien, dan bermakna (Mansur, H., Utama, AH, MASTUR, M., & Rafiudin,
R., 2017).
Manajemen evaluasi sumatif adalah pengumpulan informasi melalui kegiatan penilaian dengan
menggunakan instrumen untuk menentukan kualitas dan nilai suatu media pembelajaran. Informasi ini
akan dijadikan bahan pertimbangan, solusi, dan alternatif bagi pengambil keputusan melalui pemetaan.
Evaluasi sumatif terhadap media pembelajaran bertujuan untuk menilai dan mengukur kesesuaian
media pembelajaran yang dipilih guru secara komprehensif. Dalam hal ini peneliti memfokuskan
evaluasi sumatif terhadap pemilihan media pembelajaran yang tepat oleh guru. Karena ketika guru
akan merencanakan, memanfaatkan, dan menggunakan media pembelajaran, langkah pertama yang
harus dilakukan adalah memilih media pembelajaran yang sesuai dengan materi, karakteristik siswa,
gaya belajar siswa, dan fasilitas pendukung sekolah (Mansur, HH, & Utama, AH, 2019, Desember).
Dari hasil penelitian dan pembahasan dapat dilaporkan hasil evaluasi sumatif pemilihan media
pembelajaran yang tepat oleh guru di SMP Banjarmasin adalah sebagai berikut tabel 1.

Tabel 1. Evaluasi Pemetaan Kesesuaian Media Pembelajaran


Tidak Ada Pemilihan Media Pembelajaran Pemilihan Media Pembelajaran Persentase Status

Model Perencanaan Kriteria yang Sesuai Guru yang Memiliki


Dilakukan

1 Analisis Pelajar Karakteristik Peserta Didik 80% Bagus


Karakteristik Gaya Belajar Siswa 70%
2 Tujuan Negara Kesesuaian Bahan 100% Sangat
Karakteristik Peserta Didik 80% Bagus

Gaya Belajar Siswa 70%


3 Pilih, Ubah, atau Desain Kesesuaian Bahan 80% Bagus
Bahan Fasilitas Penunjang 70%
4 Memanfaatkan Bahan Kesesuaian Bahan 80% Bagus
Karakteristik Peserta Didik 80%

Gaya Belajar Siswa 70%

5 Karakteristik Respon Peserta Didik yang Membutuhkan Peserta Didik 80% Bagus

Gaya Belajar Siswa 70%

10.32585/ ijimm.v3i1.1401 | 23
Machine Translated by Google

Mansur, H. dkk. | Evaluasi Pemilihan Media Pembelajaran yang Tepat di Sekolah Menengah
Pertama

6 Evaluasi (Summatif) Umpan balik guru setelah 70% Cukup


kegiatan pembelajaran
dicapai untuk merefleksikan

perbaikan kegiatan
pembelajaran selanjutnya
Rata-rata Laporan Penilaian Kesesuaian Pembelajaran ÿ80% Bagus

Media yang Digunakan Guru SMP Banjarmasin


Daftar Pembelajaran yang Sesuai YouTube, Google Classroom, Google Meet, WhatsApp Group, Video Pembelajaran
Pemilihan Media Digunakan oleh Lainnya, PowerPoint, dan Zoom Meet pada mata pelajaran Sains.
Guru di Sekolah Menengah Pertama
Banjarmasin

KESIMPULAN
Sebenarnya penggunaan media pembelajaran yang tepat oleh guru di SMP Banjarmasin telah
menerapkan model perencanaan dan pemilihan media pembelajaran yang baik dan sesuai dengan
model ASSURE. Pelaksanaan evaluasi sumatif terhadap kesesuaian media pembelajaran yang
digunakan oleh guru di SMP Banjarmasin menunjukkan kategori baik, atau dengan kata lain guru
telah mampu merencanakan, memilih, memanfaatkan, dan menggunakan media pembelajaran yang
sesuai dengan empat kriteria model kesesuaian. pemilihan media pembelajaran.
Pemetaan kelayakan media pembelajaran hasil evaluasi sumatif pada penelitian ini dilakukan
berdasarkan empat kriteria model, yaitu: kesesuaian materi, kesesuaian dengan karakteristik siswa,
kesesuaian dengan gaya belajar siswa, dan kesesuaian dengan fasilitas pendukung. Rekomendasi
hasil kajian media pembelajaran dapat diterapkan di sekolah lain untuk mengevaluasi pemilihan
media pembelajaran daring yang tepat pada masa pandemi Covid 19.

REFERENSI
Anderson, LW, Krathwohl, DR, Airasian, PW, Cruikshank, KA, Mayer, RE, Pintrich, PR, … Wittrock, MC (2001). Taksonomi
Pembelajaran, Pengajaran, dan Penilaian: Revisi Taksonomi Tujuan Pendidikan Bloom. New York: Addison Wesley Longman,
Inc.
Arikunto, S. (1999). Dasar-Dasar Evaluasi Pendidikan. Bumi Aksara.
Chuang, Y.-T. (2014). Meningkatkan Motivasi Belajar dan Keterlibatan Siswa melalui Pembelajaran Kreatif Didukung Teknologi
Lingkungan.
1969–1978. https://doi.org/10.4236/ce.2014.523221. Pendidikan, 05(23),

Hamalik, O. (2004). Proses Belajar Mengajar. Bumi Aksara.


Harahap, SBR, & Ghofur, MA (2020). Media Pembelajaran Mind Mapping Berbasis Android untuk Meningkatkan Pemahaman
Siswa tentang Pendapatan Nasional. Jurnal Media dan Model Pembelajaran Indonesia, 2(2), 126-140.

Liu, Y., Tong, Y., & Yang, Y. (2018). Penerapan Mind Mapping pada Komputer Perguruan Tinggi Penerapan Mind Mapping pada
Pengajaran Pemrograman Komputer Perguruan Tinggi. Ilmu Komputer Procedia, 129, 66–70. https://doi.org/10.1016/
j.procs.2018.03.047.
Mansur, HH, & Utama, AH (2019, Desember). Tantangan dan Komitmen Penyelenggaraan Full Day School di Banjarmasin. Dalam
Konferensi Internasional tentang Teknologi Pendidikan (ICoET 2019).
Pers Atlantis.
Mansur, H. H., Utama, A. H., & Mastur, M. (2019, December). Pengembangan Media Pembelajaran berbasis Komputer (PBK)
Menggunakan Aplikasi Prezi. In Prosiding Seminar Nasional Lingkungan Lahan Basah (Vol. 4, No. 3, pp. 566-569).

Mansur, H., & Mastur, M. (2018). Implementasi Kurikulum 2013 Dalam Pelaksanaan Pembelajaran Saintifik Dan Tematik Integratif
Di SDN Se-Kota Banjarmasin. Jurnal Komunikasi Pendidikan, 2(1), 32-
41.

10.32585/ ijimm.v3i1.1401 | 24
Machine Translated by Google

Mansur, H. dkk. | Evaluasi Pemilihan Media Pembelajaran yang Tepat di Sekolah Menengah
Pertama

Mansur, H., & Rafiudin, R. (2020). Pengembangan Media Pembelajaran Infografis Agar Lebih Baik
Minat Belajar Mahasiswa. Jurnal Komunikasi Pendidikan, 4(1), 37-48.
Mansur, H., Utama, A. H., MASTUR, M., & Rafiudin, R. (2017). Pemanfaatan Desain Media Ajar Interaktif Dengan
Program Microsoft Power Point dan iSpring di Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan (FKIP)
Universitas Lambung Mangkurat.
Miarso, Yusufhadi. 2004. Menyemai Benih Teknologi Pendidikan. Jakarta: Kencana.
Molenda, HR, & James, DR (1982). Media Pembelajaran dan Teknologi Pengajaran Baru. Kanada:
John Wiley & Putra.
Sadiman, AS (2014). Media Pendidikan, Pengertian, Pengembangan dan Pemanfaatannya.
Sudjana, N., & Rivai, A. (2007). Teknologi Pengajaran. Bandung: Sinar Baru Algensindo.
Sugioyono. 2004. Metode Penelitian Manajemen. Bandung: Alfabeta.
Susilana, R., & Riyana, C. (2009). Media Pembelajaran: Hakikat. Pengembangan, Pemanfaatan dan
Penilaian, Bandung.
Tafonao, T., Saputra, S., & Suryaningwidi, R. (2020). Media dan Teknologi Pembelajaran: Generasi Z dan Alfa.
Jurnal Media dan Model Pembelajaran Indonesia, 2(2), 89-100.
Wagner, RW (1970). Edgar Dale: Profesional. Teori menjadi Praktek, 9(2), 89-95.
Wijayanti, S., & Sungkono, J. (2017). Pengembangan Perangkat Pembelajaran mengacu Model Creative Problem
Solving berbasis Somatic, Auditory, Visualization, Intellectually. Al-Jabar: Jurnal Pendidikan Matematika,
8(2), 101-110.

10.32585/ ijimm.v3i1.1401 | 25

Anda mungkin juga menyukai