Disusun untuk memenuhi salah satu tugas mata kuliah Keperawatan Gawat Darurat
Oleh
Zein Al Syurfah (701190008)
Puji syukur kami panjatkan kehadirat Allah SWT karena telah melimpahkan
rahmat dan hidayahNya kepada kita semua. Syukur Alhamdulillah saya dapat
mengerjakan tugas makalah dari mata kuliah Keperawatan Gawat Darurat yang
berjudul “TRIASE JUMPSTART”. Saya juga mengucapkan terimakasih kepada
dosen mata kuliah Keperawatan Gawat Darurat yang telah memberikan tugas ini.
Dengan ini saya bisa belajar memahami lebih dalam terkait judul yang ditugaskan
untuk saya.
Saya sadar, sebagai seorang mahasiswa yang masih dalam proses
pembelajaran, penulisan makalah ini terdapat banyak kekurangan didalamnya.
Oleh karena itu saya sangat mengharapkan kritik dan saran yang sifatnya
membangun guna menyempurnakan makalah saya selanjutnya. Saya berharap
makalah ini dapat bermanfaat bagi saya umumnya dan khususnya kepada
pembaca.
Penulis
DAFTAR ISI
Karakteristik n %
Usia
28 - 59 tahun 16 100
Jenis Kelamin
1. Laki- laki 3 18,75
2.Perempuan 13 81,25
Pendidikan terakhir
S1 16 100
Pengalaman
mengikuti pelatihan
PPGD
1. Pernah 1 6,25
2. Tidak Pernah 15 93,75
Pengalaman
menangani kasus
gawat darurat
1. Pernah 1 6,25 1 6,25
2 . Tidak pernah 15 93,75
0%
6%
50% 44%
Berdasarkan Grafik 1 separuh responden (50%) sebelum diberikan
plikasi Paediatric Triage metode JumpSTART mempunyai kesiapan
penanganan awal kasus kegawatdaruratan dalam kategori tidak baik.
Berdasarkan hasil diperoleh data kesiapan penanganan awal
kegawatdaruratan pada anak sesudah diberikan aplikasi Paediatric
Triage metode JumpSTART yang dapat dilihat pada Grafik 2.
Grafik 2. Kesiapan Penanganan Awal Kegawatdaruratan pada Anak
Sesudah diberikan Aplikasi Paediatric Triage Metode JumpSTART
0% 19%
25%
56%
Tabel 6. Farmakotherapy
Jenis Obat-Obatan Administration
No Dose Pharmacology
yang diberikan (Cara Pemberian)
Nebulisasi
1,25
1. Ventolin dengan Nebulizer Meredakan asma
mg
NaCl 0,9%
Mengatasi infeksi
400mg/
2. Ampicillin Injeksi bakteri : saluran
8jan
pernafasan
E. Analisa Data
Tabel 7. Analisa Data
Bersihan jalan
nafas tidak
efektif
DS :
- Ibu klien
mengatakan Allergen
klien sesak
nafas
DO :
- Klien tampak
Penyempitan
susah
bernafas, jalan nafas
inspirasi
memendek,
2. ekspirasi Pola nafas tidak
memanjang, efektif
nafas dangkal, Pola nafas tidak
tarikan otot efektif
intercostal,
SPO2 95%
- TTV
Nadi :
104x/menit
Respirasi :
30x/menit
Suhu : 36,5oC
F. Asuhan Keperawatan
Tabel 8. Asuhan Keperawatan
Diagnosa Keperawatan :
- Kategori : Fisiologis
Subkategori : Respirasi
Kode : D.0001 Bersihan Jalan Nafas Tidak Efektif b.d Sekresi yang tertahan d.d Batuk
tidak efektif,Sputum berlebih,Wheezing,Dispnea , Sianosis,Frekuensi nafas berubah,Pola nafas
berubah.
- Kategori : Fisiologis
Subkategori : Respirasi
Kode : D.0005 Pola Nafas Tidak Efektif b.d Hambatan Upaya Nafas d.d
Dispnea,Penggunaan otot bantu,Fase ekspirasi memanjang,Pola nafas abnormal (takipneu),
Pernafasan cuping hidung,Tekanan inspirasi menurun. D.0001 Bersihan Jalan Nafas Tidak
Efektif b.d Sekresi yang tertahan d.d Batuk tidak efektif,Sputum berlebih,Wheezing,Dispnea ,
Sianosis,Frekuensi nafas berubah,Pola nafas berubah
Definisi :
- Ketidakmampuan membersihkan secret atau obstrukssi jalan nafas untuk mempertahankan jalan
nafas tetap paten.
- Inspirasi dan / atau ekspirasi yang tidak memberikan ventilasi adekuat.
Standar Intervensi/
Standar Luaran/ Nursing Rasional/ Evidence Standar Prosedur
Nursing
Outcome Based Nursing Operasional (SPO)
Intervention
1. Setelah dilakukan tindakan Latihan Batuk Observasi : *SPO Latihan Batuk
keperawatan 5 jam Efektif (1.01006) - Untuk mengetahui Efektif dilampirkan
diharapkan bersihan jalan Observasi : kemampuan batuk
nafas efektif, dengan - Identifikasi klien.
kriteria hasil : kemampuan - Untuk mengetahui
Bersihan Jalan Nafas batuk adanya retensi
(L.01001) - Monitor adanya sputum
1. Batuk efektif meningkat retensi sputum
2. Produksi sputum Terapeutik : Terapeutik :
menurun - Atur posisi semi- - Untuk memberikan
3. Wheezing menurun Fowler atau kenyamanan pada
4. Dispnea membaik Fowler klien
5. Sianosis membaik - Pasang perlak - Agar pada saat
6. Frekuensi nafas dan bengkok latihan batuk
membaik dipangkuan efektif sputum
7. Pola nafas membaik pasien tidak mengotori
- Buang secret baju klien
pada tempat
sputum Edukasi :
- Agar klien
memahami tujuan
Edukasi : dan prosedur batuk
- Jelaskan tujuan efektif
dan prosedur
batuk efektif
- Anjurkan Tarik - Untuk mengurangi
nafas dalam gangguan pada
melalui hidung pernafasan klien
selama - Agar sputum dapat
4detik,ditahan keluar melalui
selama 2 batuk
detik,kemudian
keluarkan dari
mulut dengan
bibir mengcucu
(dibulatkan)
selama 8 detik.
- Anjurkan
mengulang Tarik
nafas dalam
hingga 3kali
- Anjurkan batuk
dengan kuat
langsung setelah
Tarik nafas falam
yang ke -3
2. Setelah dilakukan tindakan Pemantauan Observasi : *SPO Posisi
keperawatan 5 jam Respirasi (1.01014) - Untuk memantau Semipowler atau
diharapkan pola nafas Observasi : frekuensi,irama, Powler dilampirkan
menjadi efektif dengan - Monitor Kedalaman dan
kriteria hasil : frekuensi,irama, upaya nafas
Pola Nafas (L.01004) Kedalaman dan - Agar mengetahui
1. Dispnea menurun upaya nafas) pola nafas klien
2. Penggunaan otot bantu - Monitor pola - Untuk mengetahui
menurun nafas (takipneu) kemampuan batuk
3. Pemanjangan fase - Monitor efektif klien
ekspirasi menurun kemampuan - Untuk mengetahui
4. Pernafasan cuping batuk efektif apakah ada
hifung menurun - Monitor adanya produksi sputum
5. Frekuensi nafas produksi sputum atau tidak
membaik - Monitor adanya - Untuk mengetahui
6. Kedalaman nafas sumbatan jalan apakah ada
membaik nafas sumbatan jalan
- Palpasi nafas atau tidak
kesimetrisan - Untuk mengetahui
ekspansi paru kesimetrisan paru
- Auskultasi bunyi - Untuk mengetahui
nafas bunyi nafas klien
- Monitor saturasi - Untuk memantau
oksigen saturasi oksigen
klien
- Monitor hasil x- - Untuk mengetahui
ray toraks keadaan toraks
Terapeutik klien
- Atur interval
pemantauan Terapeutik
respirasi sesuai - Agar respirasi
kondisi pasien klien dapat
- Dokumentasikan kembali normal
hasil pemantauan - Untuk
Edukasi : mengetahui
- Jelaskan tujuan keadaan klien
dan prosedur Edukasi
pemantauan - Agar klien
- Informasikan memahami
hasil pemantauan tujuan dari
, jika perlu pemantauan
respirasi
- Mocus
berlebih
- Batuk
- Wheezing
- Sesak nafas
Bersihan jalan
nafas tidak
efektif
Allergen
DS :
- Ibu klien
mengatakan
klien sesak
Penyempitan
nafas
DO : jalan nafas
- Klien tampak
susah
bernafas,
inspirasi
memendek, Pola nafas tidak
2. ekspirasi efektif Pola nafas tidak
memanjang, efektif
nafas dangkal,
tarikan otot
intercostal,
SPO2 95%
- TTV
Nadi :
104x/menit
Respirasi :
30x/menit
Suhu : 36,5oC
Definisi :
- Ketidakmampuan membersihkan secret atau obstrukssi jalan nafas
untuk mempertahankan jalan nafas tetap paten.
- Inspirasi dan / atau ekspirasi yang tidak memberikan ventilasi adekuat.
Standar Standar
Standar Intervensi/
Luaran/ Rasional/ Evidence Prosedur
Nursing
Nursing Based Nursing Operasional
Intervention
Outcome (SPO)
1. Setelah Latihan Batuk Observasi : *SPO
dilakukan Efektif (1.01006) - Untuk mengetahui Latihan
tindakan Observasi : kemampuan batuk Batuk
keperawatan 5 - Identifikasi klien. Efektif
jam kemampuan - Untuk mengetahui dilampirkan
diharapkan batuk adanya retensi
bersihan jalan - Monitor adanya sputum
nafas efektif, retensi sputum
dengan kriteria Terapeutik : Terapeutik :
hasil : - Atur posisi semi- - Untuk memberikan
Bersihan Jalan Fowler atau kenyamanan pada
Nafas Fowler klien
(L.01001) - Pasang perlak - Agar pada saat
1. Batuk dan bengkok latihan batuk
efektif dipangkuan efektif sputum
meningkat pasien tidak mengotori
2. Produksi - Buang secret baju klien
sputum pada tempat
menurun sputum Edukasi :
3. Wheezing - Agar klien
menurun memahami tujuan
4. Dispnea Edukasi : dan prosedur batuk
membaik - Jelaskan tujuan efektif
5. Sianosis dan prosedur - Untuk mengurangi
membaik batuk efektif gangguan pada
6. Frekuensi - Anjurkan Tarik pernafasan klien
nafas membaik nafas dalam - Agar sputum dapat
7. Pola nafas melalui hidung keluar melalui
membaik selama batuk
4detik,ditahan
selama 2
detik,kemudian
keluarkan dari
mulut dengan
bibir mengcucu
(dibulatkan)
selama 8 detik.
- Anjurkan
mengulang Tarik
nafas dalam
hingga 3kali
- Anjurkan batuk
dengan kuat
langsung setelah
Tarik nafas falam
yang ke -3
2. Setelah Pemantauan Observasi : *SPO
dilakukan Respirasi (1.01014) - Untuk memantau Posisi
tindakan Observasi : frekuensi,irama, Semipowler
keperawatan 5 - Monitor Kedalaman dan atau Powler
jam frekuensi,irama, upaya nafas dilampirkan
diharapkan Kedalaman dan - Agar mengetahui
pola nafas upaya nafas) pola nafas klien
menjadi efektif - Monitor pola - Untuk mengetahui
dengan kriteria nafas (takipneu) kemampuan batuk
hasil : - Monitor efektif klien
Pola Nafas kemampuan - Untuk mengetahui
(L.01004) batuk efektif apakah ada
1.Dispnea - Monitor adanya produksi sputum
menurun produksi sputum atau tidak
2.Penggunaan - Monitor adanya - Untuk mengetahui
otot bantu sumbatan jalan apakah ada
menurun nafas sumbatan jalan
3.Pemanjangan - Palpasi nafas atau tidak
fase ekspirasi kesimetrisan - Untuk mengetahui
menurun ekspansi paru kesimetrisan paru
4.Pernafasan - Auskultasi bunyi - Untuk mengetahui
cuping hifung nafas bunyi nafas klien
menurun - Monitor saturasi - Untuk memantau
5.Frekuensi oksigen saturasi oksigen
nafas membaik - Monitor hasil x- klien
6.Kedalaman ray toraks - Untuk mengetahui
nafas membaik Terapeutik keadaan toraks
- Atur interval klien
pemantauan
respirasi sesuai Terapeutik
kondisi pasien - Agar respirasi
- Dokumentasikan klien dapat
hasil pemantauan kembali normal
Edukasi : - Untuk
- Jelaskan tujuan mengetahui
dan prosedur keadaan klien
pemantauan Edukasi
- Informasikan - Agar klien
hasil pemantauan memahami
, jika perlu tujuan dari
pemantauan
respirasi
O:
- Sudah tidak terdengar
suara nafas tambahan
(wheezing) dan
respirasi 22 kali/menit
- Pasien sudah tampak
tidak susah bernafas
pola nafas efektif
dengan respirasi 22
kali/menit, nadi 95
kali/menit dan pasien
sudah mulai tidak
menggunakan
bantuan oksigen
- Klien tampak tidak
terengah-engah saat
berakivitas
A:
Kriteria Hasil :
Luaran Utama :
Bersihan Jalan Nafas
(L.01001)
1. Batuk efektif
meningkat
2. Produksi sputum
menurun
3. Wheezing menurun
4. Dispnea membaik
5. Sianosis membaik
6. Frekuensi nafas
membaik
7. Pola nafas membaik
I : Implememtasi telah
dilakukan
A:
Kriteria Hasil :
Luaran Utama :
Pola Nafas (L.01004)
1.Dispnea menurun
2.Penggunaan otot bantu
menurun
3.Pemanjangan fase
ekspirasi menurun
4.Pernafasan cuping
hifung menurun
5.Frekuensi nafas
membaik
6.Kedalaman nafas
membaik
I : Implementasi telah
dilakukan
P ( Problem ) :
Seorang anak perempuan berusia 6 tahun mengalami batuk berdahak sejak
2 hari yang lalu namun klien menjadi sesak nafas setelah membersihkan
kelas di sekolah dan tidak memakai masker. respiratory rate 30x/menit,
inspirasi memendek,ekspirasi memanjang, terdapat suara nafas tambahan
(wheezing), tarikan otot intercostal, nafas cuping hidung, SPO2 95%
Nadi : 104x/menit ,Suhu : 36,5 C,Terjadi sianosis
I (Intervention) :
Intervensi yang dilakukan selama 5jam yaitu untuk diagnosis Bersihan
Jalan Nafas Tidak Efektif b.d Sekresi yang tertahan d.d Batuk tidak
efektif,Sputum berlebih,Wheezing,Dispnea , Sianosis,Frekuensi nafas
berubah,Pola nafas berubah yaitu membersihkan jalan nafas klien dengan
latihan batuk efektif dan untuk diagnose Pola Nafas Tidak Efektif b.d
Hambatan Upaya Nafas d.d Dispnea,Penggunaan otot bantu,Fase ekspirasi
memanjang,Pola nafas abnormal (takipneu), Pernafasan cuping
hidung,Tekanan inspirasi menurun yaitu selain memberikan oksigan klien
juga diposisikan semi fowler/fowler.
C ( Comparation) :
Tidak dilakukan perbandingan
O (Outcome) :
Dari hasil penelitian selama 5 jam klien Klien mengatakan dahak sudah
bisa keluar,Klien mengatakan sudah tidak sesak nafas,Klien mengatakan
sudah tidak sesak nafas saat melakukan aktivitas,Sudah tidak terdengar
suara nafas tambahan (wheezing) dan respirasi 22 kali/menit,Pasien sudah
tampak tidak susah bernafas pola nafas efektif dengan respirasi 22
kali/menit, nadi 95 kali/menit dan pasien sudah mulai tidak menggunakan
bantuan oksigen,Klien tampak tidak terengah-engah saat berakivitas
T (Time) :
Penelitian dilakukan 22 Mei 2019
I. KESIMPULAN DAN SARAN
A. Kesimpulan
Dari uraian bab Analisa kasus , penulis dapat menarik kesimpulan
yaitu :
Hasil pengkajian pada tanggal 22 Mei 2017 keluhan utama yang
dirasakan An. F yaitu Ibu klien mengatakan Ibu klien mengatakan
klien batuk berdahak sejak 2 hari yang lalu namun klien menjadi
sesak nafas setelah membersihkan kelas di sekolah dan tidak
memakai masker.
B. Saran
Setelah penulis melakukan asuhan keperawatan pada klien dengan
Asma Bronkial, penulis akan memberikan usulan dan masukan
yang positif khususnya dibidang kesehatan
DAFTAR PUSTAKA
Adi Nugroho. 2011. Perancangan dan Implementasi Sistem Basis Data Andi:
Yogyakarta
Austin, E. N., Bastepe-Gray, S.E., Nelson, H. W., Breitenbach, J., Ogle, K. T.,
Durry, A., Green, S. D., Crabtree, L. A. and Haluska, M. (2014). Pediatric Mass-
Casualty Education : Experiential Learning Through University-Sponsored
Disaster Simulation. Journal of Emergency Nursing, 40(5), 428-433. doi:
https://doi.org/10.1016/j.jen.2014 .05.015.
Gilbert, Gregory. 2013. Patient Assessment Routine Medical Care Primary And
Secondary Survey. San Mateo Country . England
Jayanto, Kadek Dwi dkk. Pengelolaan Bersihan Jalan Napas Tidak Efektif Pada
Anak D Dengan Asma Bronkhial di Ruang Anggrek RSUD Ambarawa. 2015
Lossius, H. M., Rehn, M., Tjosevik, K. E., & Eken, T.(2011). Calculating trauma
triage precision: effects of different definitions of major trauma. Journal of
Trauma Management & Outcomes, 6(9). http://www.traumamanagement.or
g/content/6/1/9
Mumpuni Yekti & Wulandari Ari. 2013. Cara Mengatasi Asma Pada Anak &
Dewasa. Yogjakarta : Rapha Publishing
Permatasari, Vironica Dwi. 2015. Pengaruh Senam Asma Terhadap Fungsi Paru
(KVP & FEV1) Pada Wanita Asma di Balai Kesehatan Paru Masyarakat (BKPM)
Semarang. J Kesehat Masy Indones. ISSN 1693-3443
LAMPIRAN
BATUK EFEKTIF
Standar Prodedur
Operasional (SPO)
Pengertian Latihan mengeluarkan secret yang terakumulasikan dan
mengganggu di saluran nafas dengan cara dibatukkan
Tujuan 1. Membebaskan jalan nafas dari akumulasi secret
2. Mengeluarkan sputum untuk pemeriksaan diagnostic
laboraturium
3. Mengurangi sesak nafas akibat akumulasi sekret
Kebijakan 1. Klien dengan gangguan saluran nafas akibat
akumulasi sekret
2. Pemeriksaan diagnostic sputum di laboraturium
Petugas Perawat
Peralatan a. Tempat sputum
b. Tissu
c. Stestoskop
d. Hanscoon
e. Masker
f. Air putih hangat dalam gelas
Prosedur Peralatan Tahap prainteraksi
1. Mengecek program terapi
2. Mencuci tangan
3. Menyiapkan alat
Tahap orientasi
1. Memberikan salam dan nama klien
2. Menjelaskan tujuan dan sapa nama klien
Tahap kerja
1. Menjaga privasi klien
2. Mempersiapkan klien
3. Meminta klien meletakkan satu tangan di dada dan
satu tangan di perut
4. Melatih klien tuberkulosis melakukan napas perut
(menarik napas dalam melalui hidung hingga 3
hitungan, jaga mulut tetap tertutup)
5. Meminta klien tuberkulosis merasakan
mengembangnya perut
6. Meminta klien tuberkulosis menahan napas hingga 3
hitungan
7. Meminta klien tuberkulosis menghembuskan napas
perlahan dalam 3 hitungan (lewat mulut, bibir seperti
meniup)
8. Meminta klien tuberkulosis merasakan
mengempisnya perut
9. Memasang perlak/alas dan bengkok (di pangkuan
penderita tuberkulosis bila duduk atau di dekat mulut
bila tidur miring)
10. Meminta penderita tuberkulosis untuk melakukan
napas dalam 2 kali, pada inspirasi yang ketiga tahan
napas dan batukkan dengan kuat
11. Menampung lendir ditempat pot yang telah
disediakan tadi