Anda di halaman 1dari 15

LAPORAN CASE BASED DISCUSSION (CBD)

ASUHAN KEBIDANAN PREMENOPOUSE PADA NY.T USIA 45 TAHUN DENGAN


GANGUAN HAID DI PUSKESMAS BAMBANGLIPURO BANTUL
TAHUN AJARAN
2022/2023

Dosen Pembimbing Pendidikan : Herlin Fitriana Kurniawati,S.SiT.,M.Kes

Disusun Oleh:
Ulrike Wikansari
2210106078

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN PROFESI BIDAN PROGRAM PROFESI


FAKULTAS ILMU KESEHATAN UNIVERSITAS
AISYIYAH YOGYAKARTA
2022/2023
HALAMAN PNGESAHAN

LAPORAN CASE BASED DISCUSSION (CBD)


ASUHAN KEBIDANAN PREMENOPOUSE PADA NY T USIA 45 TAHUN DENGAN
GANGUAN HAID DI PUSKESMAS BAMBANGLIPURO BANTUL
TAHUN AJARAN
2022/2023

Disusun Oleh:
Ulrike Wikansari
2210106078

Bantul, April 2023

Penulis

Pembimbing Lahan Pembimbing Pendidikan Mahasiswa

( Ispurwanti, Amd.,Keb) (Herlin Fitriana (Ulrike Wikansari)


Kurniawati,S.SiT.,M.Kes)
ii
KATA PENGANTAR

Assalamu’alaikum warohmatullahi wabarokatuh

Puji serta syukur senantiasa kita panjatkan kehadirat Allah SWT yang karena nikmat dan
karuniaNya kami masih diberikan kesehatan dan kesempatan sehingga dapat menyelesaikan
“Laporan Case Based Discussion (CBD) yang berjudul “Asuhan Kebidanan Premenopouse Pada
Ny T Usia 45 Tahun Dengan Ganguan Haid Di Puskesmas Bambanglipuro Bantul Tahun Ajaran
2022/2023”.
Untuk menyelesaikan laporan ini tidak lepas dari bantuan orang-orang yang yang sabar
membimbing dan memberi pengetahuan kepada penulis. Maka izinkanlah penulis
mengucapkan terimakasih kepada:

1. Warsiti,S.Kep.,M.Kep.,Sp.Mat selaku Rektor Universitas ‘Asyiyah Yogyakarta


2. Moh. Ali Imron.,S.Sos.,M.Fis selaku Dekan Fakultas Ilmu Kesehatan Universitas
‘Aisyiyah Yogyakarta
3. Nidatul Khofiyah, S.Keb., Bd., MPH selaku Ketua Prodi Program Studi Pendidikan
Profesi Bidan Program Profesi Fakulitas Ilmu Kesehatan Universitas ‘Aisyiyah
Yogyakarta
4. Herlin Fitriana Kurniawati ,S.SiT.,M.Kes selaku dosen pembimbing yang telah
membimbing dan maluangkan waktu serta memberikan motivasi dalam penyusunan
laporan ini.
5. Ispurwanti, Amd.,Keb pembimbing lahan yang telah membantu meluangkan waktu
untuk membimbing dan memberikan saran sehingga terselesaikan laporan ini.
Penulis menyadari bahwa laporan ini belum sempurna karena itu penulis mengharapkan
saran dan kritik yang bersifat membangun untuk kesempurnaan laporan ini kedepannya.

Wassalamu’alaikum warohmatullahi wabarokatuh.

Bantul , April 2023

Penulis

iii
DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL ....................................................................................................................... 1


HALAMAN PNGESAHAN ........................................................................................................... 2
KATA PENGANTAR ..................................................................................................................... 3
DAFTAR ISI.................................................................................................................................... 4
BAB 1 PENDAHULUAN ............................................................................................................... 1
A.Latar Belakang ................................................................................................................... 1
B.Tujuan ................................................................................................................................. 2
BAB II TINJAUAN PUSTAKA .................................................................................................... 3
A. Pengertian .......................................................................................................................... 3
B.Etiologi ............................................................................................................................... 3
C.Klasifikasi ........................................................................................................................... 3
D.Komplikasi ......................................................................................................................... 4
E.Penatalaksanaan .................................................................................................................. 4
BAB III TINJAUAN KASUS ......................................................................................................... 5
A. Data Subjektif .................................................................................................................... 5
B. Data Objektif ..................................................................................................................... 6
C. Analisa Data ...................................................................................................................... 7
D. Penatalaksanaan ................................................................................................................ 7
BAB IV PEMBAHASAN ............................................................................................................... 9
A. Pengkajian ........................................................................................................................ 9
BAB V ............................................................................................................................................ 10
A. Simpulan ......................................................................................................................... 10
DAFTAR PUSTAKA .................................................................................................................... 11

iv
BAB 1
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Premenopause adalah proses alamiah kehidupan seorang perumpuan. Selain
gangguan siklus haid memang menimbulkan gejala-gejala dan keluhan disertai
perubahan secara fisik dan psikis. Gejala yang timbul dari tiga komponen utama yaitu,
menurunnya kegiatan ovarium yang diikuti dengan defisiensi hormonal terutama
esterogen, yang memunculkan berbagai gejala dan tanda menjelang, selama serta
menopause. Faktor-faktor sosial-budaya yang ditentukan oleh lingkungan perempuan,
faktor-faktor psikologis yang tergantung dari struktur karakter per empuan.
Perubahan fisik yang terasa dan menibulkan rasa tidak nyaman adalah adanya
semburan panas (hot flushes) dari dada ke atas yang sering terjadi disusul dengan keringat
banyak. Perbahan dan keluhan lain yang dirasakan lagi seperti berdebar-debar (palpitis),
vertigo, migraine, nafsu seks (libido)menurun, gelisah, lekas marah, depresi, susah tidur
(insomnia), rasa kekurangan, rasa kesunyian, ketakutan keganasan, tidak sabran, rasa
lelah, keropos tulang, nyeri tulang belakang,dan lain-la Menurut data dari WHO (2012)
(World Health Organization),setiap tahunnya sekitar 25 wanita diseluruh dunia
diperkirakan mengalami menopause. sekitar 467 juta wanita berusia 50 tahun keatas
menghabiska hidupnya dalam keadaan pasca menopause, dan 40 % dari wanita pasca
menopause tersebut tinggal dinegara berkembang dengan usia rata-rata mengalami
menopause pada usia 51 tahun. Menurt WHO,di asia pada tahun 2025 jumlah wanita
menopause akan melunjak dari 107 juta jiwa. Berdasarkan Survey Demografi Kesehatan
Indonesia (SDKI) 2012 mengenai premenopause terdapat 4,3 juta seluruh jumlah
penduduk Indonesia yang sebesar 240 -250 juta pada tahun 2012. Dalam kategori wanita
tersebut (USIA dari 46-49 tahun) 18 % wanita Indonesia telah mengalami premenopause
dengan segala akibat serta dampak yang menyertainya (Depkes RI, 2012).
Presentasi wanita usia lanjut di kota Banjarmasin dari tahun 2011-2017 sebanyak
78.5-74.36% atau 965-853 orang dan yang memasuki masa premenopause sebanyak 334
orang atau 66,80 %. Di tahun 2018 jumlah wanita usia lanjut sebanyak 345 atau 97.68%
dan yang belum mendapat pelayanan ada 337 atau 91.07%. Dipuskesmas kelayan dalam
adalah salah satu angka tertinggi untuk jumlah wanita usia lanjut yang memasuki
premenopause dan angka siklus haid tertinggi sebanyak 967 orang, pada tahun 2017
jumlah wanita usia lanjut ada 913 orang dan yang mengalami gangguan siklus haid ada
91 orang, tahun 2018 wanita usia lanjut meningkat menjadi 945 orang dan yang
mengalami gangguan siklus haid 101 orang.(Dinkes, 2018).
Menurut Badan Pusat Statistik pada tahun 2013, jumlah penduduk wanita di Jawa
Tengah adalah 6.161.607 jiwa dengan jumlah penduduk wanita pada kelompok umur 50-
59 tahun dan diperkirakan telah memasuki usiamenopause sebanyak 916.446 jiwa.

1
Sedangkan tahun 2015 ada sebanyak 6.318.990 jiwa dengan jumlah penduduk wanita
yang berusia 50-59 tahun ada 1.041.614 jiwa (BPS, 2015).
Hasil penelitian yang dilakukan oleh Umi Mar’atun (2014) tentang pengetahuan
premenopause dengan kecemasan wanita menghadapi menopause di Desa Karang Rejo
Kecamatan Juwana Kabupaten Pati dilaksanakan pada 14 orang wanita pre menopause
didapat data sebanyak 50% wanita tidak tahu tentang menopause dan cemas saat
menghadapi menopause, 42,8% wanita tidak tahu tentang menopause dan tidak cemas
saat menghadapi menopause dan 7,1% wanita tahu tentang menopause dan tidak cemas
saat menghadapi menopause, ini dapat diasumsikan bahwa responden mempunyai
pengetahuan yang rendah tentang menopause karena kurangnya informasi yang didapat
tentang menopause sehingga dapat mempengaruhi tingkat kecamasan wanita dalam
menghadapi menopause.
Sejalan dengan penelitian sebelumnya Nurdono (2013) menyatakan bahwa
gambaran sikap ibu terhadap masa pre menopause pada ibu-ibu di Desa Gonggang
kecamatan Poncol Kabupaten Magetan adalah memiliki gambaran sikap yang negative
terhadap masa pre menopause.Hal ini disebabkan kurangnya pengetahuan dan masih
adanya pemahaman negatif dan keliru tentang masa pre menopause sehingga
mempengaruhi sikap dan kesiapan dalam menghadapi masa pre menopause. Salah satu
faktor yang berpengaruh pada munculnya kecemasan wanita dalam menghadapi
menopause adalah penerimaan diri. Perubahan-perubahan yang terjadi baik secara fisik,
psikis, maupun seksual akan menyebabkan wanita yang sedang menghadapi menopause
khawatir dan cemas. Oleh karena itu, diperlukan kemauan untuk menerima perubahan
diri secara realistis sehingga memunculkan penilaian yang positif terhadap diri,
menerima, dan menyukai bagian tubuh yang dimiliki agara dapat terhindar dari rasa
cemas (Kuntjoro, 2012).
B. Tujuan
Adapun tujuan dilakukan penyusuan laporan Case Base Discussion (CBD) ini adalah
untuk melatih penalaran klinis dan menekankan pemecahan masalah yang terdapat pada
kasus yang ditemukan saat melaksanakan praktik klinik kebidanan yang berjudul
“Laporan Case Based Discussion (CBD) Stase Asuhan Kebidanan Pada Ny T Usia 49
Tahun Dengan Ganguan Haid Diuptd Puskesmas Temon 1 Kulon Progo.

2
BAB II
TINJAUAN TEORI
A. Pengertian
Premenopause merupakan masa peralihan antara masa reproduksi dengan masa senium
(lansia) yang bersifat fisiologis dan terjadi sekitar usia 40 tahun ke atas. Masih sulit untuk
menentukan awal dan akhir masa premenopause, akan tetapi berdasarkan endokrin dan
gejala klinis dapat dikatakan bahwa premenopause dimulai kira-kira 6 tahun sebelum
menopause dan berakhir kira-kira 6-7 tahun setelah menopause.
B. Etiologi
Sindrom premenopause banyak dialami oleh wanita hampir di seluruh dunia,
seperti 70-80% wanita di Eropa, 60% wanita di Amerika, 57% wanita di Malaysia, 18%
wanita di Cina, dan 10% wanita di Jepang. Di Indonesia perempuan yang memasuki masa
premenopouse saat ini sebanyak 7,4 % dari populasi. Jumlah tersebut diperkirakan
menjadi 11% pada 2005, kemudian naik lagi sebesar 14% pada 2015 (WHO, 2014).
Berdasarkan data statistik dari Kementrian Kesehatan pada tahun 2015 jumlah proporsi
penduduk perempuan yang berusia di atas 50 tahun diperkirakan memasuki usia
menopause dari tahun ketahun juga mengalami peningkatan yang sangat signifikan.
Berdasarkan sensus penduduk tahun 2015 jumlah perempuan berusia 50 tahun baru
mencapai 155 juta orang atau 7,6% dari total penduduk, sedangkan tahun 2020 jumlahnya
diperkirakan meningkat menjadi 30,0 juta atau 11,5% dari total penduduk. Pada tahun
2030, jumlah perempuan di seluruh dunia yang memasuki masa menopause diperkirakan
mencapai 1,2 miliar orang.
Di Indonesia, pada tahun 2025 diperkirakan akan ada 60 juta perempuan
menopause. Pada tahun 2016 saat ini di Indonesia baru mencapai 14 juta perempuan
menopause atau 7,4 % dari total populasi yang ada (Kemenkes, 2015).
C. Klasifikasi
Masa premenopause akan mengalami gangguan fisik dan gangguan psikologis.
Gangguan fisik berupa perubahan degenerative fisik, sedangkan gangguan psikologis
berupa kecemasan. Gangguan fisik sangat memengaruhi psikologis wanita. Perubahan
fisik disebabkan oleh penurunan mitosis yang menyebabkan kecepatan jumlah sel yang
rusak tidak seimbang dengan jumlah sel yang baru. Menjelang menopause akan
menunjukkan gangguan fisik yang disebabkan oleh berkurangnya aktivitas ovarium.
Perubahan degenerative fisik merupakan perubahan yang terjadi pada tiap manusia
seiring dengan bertambahnya usia yang menyebabkan terjadinya penurunan
fungsi pada seluruh sistem organ. Penurunan fungsi pada seluruh sistem organ
disebabkan oleh berubahnya sekresi hormon, khususnya estrogen sehingga menyebabkan
terjadinya kecemasan. Ketidakseimbangan hormon diusia ini akan mengurangi aliran
darah ke otak sehingga berdampak pada perubahan psikologis, seperti kecemasan.
Kecemasan merupakan gangguan alam perasaan yang ditandai perasaan
ketakutan atau kekhawatiran yang mendalam. Kecemasan merupakan reaksi emosional

3
yang berasal dari pengalaman individu yang subyektif yang tidak diketahui secara khusus
penyebabnya. Kecemasan menunjukkan pertentangan psikis. Kecemasan merupakan
bagian dari respon penting dalam mempertahankan diri dari ancaman dunia luar.
Kecemasan yang terjadi pada wanita selama perubahan degeneratif fisik
dapat memperburuk gangguan somatik sehingga memperburuk kesehatan.
D. Komplikasi
- Ketidak teraturan seksual
Disini siklus pendarahan yang keluar dari vagina tidak teratur.Pendarahan seperti ini
terjadi terutama diawal menopause.pendarahan akan terjadi dalam rentang waktu
bebarapa bulan yang kemudian akan berhenti sama sekali. Gejala ini disebut gejala
peralihan (Kumalasari, 2012).
- Kekeringan Vagina
Gejala pada vagina muncul akibat perubahan yang terjadi pada lapisan dinsing
vagina.vagina menjadi kering dan kurang elastis. Isi disebabkan karena penurunan
kadar esterogen. Tidak hanya itu, juga muncul rasa gatal pada vagina. Yang lebih parah
lagi adalah rasa sakit saatberhubungan seksual, karena erubahan pada vagina, maka
wanita menopause biasanya rentan terhadap infeksi vagina. Intercourse yang terjadi
teratur akan menjaga kelembapan alat kelamin. Kekeringan vagina terjadi karena leher
Rahim sedikit sekali mensekresikan lendir. Penyebabnta adalah kekuranagn esterom
yang menyebabkan liang,vagina menjadi lebih tipis,lebih kering dan kurang elastis.
Alat kelamian mulai mengerut,keputihan,rasa sakit pada saat kencing (Kumalasari,
2012).
E. Penatalaksanaan
➢ Mengkonsumsi makana yang mengandung vitamin
➢ Berolah raga teratur
➢ Makanan Yang banyak yang mengandung gizi
➢ Mengurangi mengkosumsi kopi, the, meniman soda dan alcohol
➢ Menghindari rokok
➢ Tetaplah berkarya dan usahakan dapat memberikan manfaat bagi oranglain.
➢ Berfikir bahwa menopause itu adalah sesuatu yang wajar
➢ Terlibat dalam aktivitas-aktivitas keagamaan dan sosial.
➢ Besilaturahmi dengan teman bersama untuk bertukar fikiran
➢ Mengkomunikasikan masalah dengan pasangan
➢ Tingkatkan ibadah

4
BAB III
TINJAUAN KASUS
A. Data Subjektif
1. Identitas
Nama : Ny.T Nama Suami : Tn B
Umur : 45 Th Umur Suami : 50 Th
Agama : Islam Agama : Islam
Suku : Jawa Suku : Jawa
Pendidikan : SD Pendidikan : SD
Pekerjaan : Tani Pekerjaan : Buruh
Alamat : Ngablak Bambanglipuro
2. Keluhan Utama
Ibu mengatakan tidak menstruasi sudah 2 bulan dan keputihan yang banyak. Ibu
mengatakan saat ini mudah lelah, dan saat malam hari ibu merasa panas dalam dan
moodnya sering berubah. Ibu mengatakan nyeri saat berhubungan seksual.
3. Riwayat pekawinan
Ibu mengatakan kawin 1 kali, kawin pertama kali pada usia 17 th dengan suami
sekarang sudah 32 th
4. Riwayat Haid
a. Menarchea umur : 12 Tahun
b. Siklus : 28 hari
c. Teratur/tidak: teratur
d. Lamanya: 5-7 hari
e. Sudah tidak haid lagi
5. Riwayat ginekologi
f. Pendarahan diluar haid : tidak dinyatakan
g. Riwayat perdarahan setelah berhubungan badan : tidak ditanyatakan
h. Riwayat nyeri saat berhubungan badan: Tidak ditanyakan
i. Lain-lain: tidak ada
6. Riwayat obstetri: memiliki 3 anak dan tidak pernah keguguran
7. Riwayat keluarga berecana
Ibu mengatakan sekarang menggunakan KB IUD.
8. Riwayat kesehatan
Riwayat kesehatan ibu
Ibu mengatakan tidak menderita penyakit menurun seperti hipertensi, DM, asma,
dan penyakit kronis seperti jantung, sertapenyakit menular seperti hepatitis, TBC,
HIV dan AIDS.
Riwayat kesehatan keluarga
Ibu mengatakan tidak menderita penyakit menurun seperti hipertensi, DM, asma,
dan penyakit kronis seperti jantung, sertapenyakit menular seperti hepatitis, TBC,
HIV dan AIDS.

5
2. Pola kebutuhan sehari hari
a. Nutirisi
Jenis yang dikonsumisi : nasi, sayur, lauk, tempe, ikan
Frekuensi: 3 x sehari
Porsi makan:1 piring
Pantangan : tidak ada
b. Eliminasi
BAB
Fekuensi : 1 x sehari
Konsistensi : lembek
Warna : kuning kecoklatan
BAK
Frekuensi : 4-5 kali sehari
Warna : kuning jernih
Bau: Pesing
c. Hubungan sosial ibu dengan keluarga : baik
d. Personal hygnine
Frekuensi mandi : 2 x sehari
Frekuensi gosok gigi : 2 x sehari
Frekuensi ganti pakaian: sesuai kebutuhan
e. Aktifitas
Masih bisa mengerjakan pekerjaan rumah tangga seperti meyapu, mencuci
pakaian dan piring
f. Tidur dan istirahat
Siang hari : 1-2 jam
Malam hari : 6-7 jam
Masalah : tidak ada
g. Pola seksual
Frekuensi: tidak ditanyakan
Masalah : tidak ada
3. Data psikososial dan spiritual
a. Tanggapan ibu terhadap keadaan dirinya : khawatir
b. Ketaatan ibu beribadah : shalat
c. Pengetahuan ibu tentang penyakit di derita : tidak mengetahui
Masalah : gangguan haid, cepat lelah, dan sakit saat melakukan
hubungan badan
Kebutuhan : Konseling dan Edukasi Audio Visual Dan Booklet.

B. Data Objektif
1. Pemeriksaan umum
a. Kedaan umum : baik

6
b. Kesadaran : composmentis
c. Berat badan : 65 kg
d. Tinggi badan : 150 cm,
e. TD: 120/70 mmhg S: 36,5˚c,
f. Nadi: 80x/m Respirasi: 22 x/m
2. Pemeriksaan Fisik
a. Kepala : Kulit kepala tampak bersih, tidak teraba benjolan yangabnormal,
rambu sedikit putih dan tidak rontok.
b. Muka : Tidak tampak pucat dan tidak tampak oedem
c. Mata : Tampak simetris, konjungtiva tidak pucat, sklera tidakikterik
d. Telinga: Simetris, tidak ada pengeluaran serumen, tidak teraba benjolan
yang abnormal
e. Hidung : Tidak tampak polip dan tidak tampak pernapasancuping hidung
f. Mulut: Bibir tidak tampak pucat, tidak ada sariawan, tidaktampak ada karies
gigi
g. Leher : Tidak ada pembesaran kelenjar tiroid dan vena jugularis
h. Dada : Tampak simetris, tidak ada retraksi dada
i. Mamae: Tampak simetris, tidak ada benjolan yang abnormal
j. Perut: Tidak ada luka bekas operasi, tidak ada benjolan yangabnormal
k. Ekstrimitas : Tidak teraba oedem dan varises
3. Pemeriksaan Penunjang
Tidak dilakukan

C. ANALISA DATA
Ny. T usia 45 tahun P2A0 dengan premenopouse.

D. PENATALAKSANAAN
1. Memberitahu hasil pemeriksaan yaitu TD: 120/70 mmhg, Nadi: 80x/m, Suhu;
36,5˚c, Respirasi: 22 x/m.
- Ibu mengerti hasil pemeriksaan
2. Memberitahu ibu bahwa bercak darah haid yang di alami adalah hal yg normal
dan menjelaskan penyebab bercak darah haid yang dialami ibu yaitu karena itu
adalah hal yang terjadi pada ibu premenopause.
- Ibu mengerti hal yg dijelaskan oleh tenaga kesehatan
3. Memberikan edukasi menggunakan audio visual dan booklet pada ibu
premenopause
-Ibu mengerti yang di terapkan menggunakan audio visual dan booklet
4. Menjelaskan kepada ibu tentang premenopause adalah Premenopause adalah
masa sekitar usia 46-50 tahun dengan dimulainya dengan siklus yang tidak
teratur,memanjang,sedikit atau banyak, yang kadang disertai dengan rasa nyeri.
-Ibu mengerti penjelasan yang diberikan

7
5. Menjelaskan tentang rasa panas yang di alami adalah merupakan tanda-tanda
gejala yang di alami pada saat akan memasuki masa premenopause.
-Ibu mengerti dengan penjelasan bidan yang telah diberikan.
6. menganjurkan kepada ibu untuk mengunakan jel saat melakukan hubungan
badan untuk mengurangi rasa nyeri.
-Ibu mengerti dan bersedia mengunakan jel.
7. menganjurkan ibu untuk mengurangi aktivitas fisik yang terlalu berat dan
menganjurkan kepada ibu untuk istrahat yang cukup.
-Ibu bersedia untuk mengurangi aktifitas dan bersedia untuk istrahat yang cukup.
8. Menganjurkan pada ibu untuk memakan yang mengandung vitamian seperti
buah apel, anggur, jeruk, dan lain-lain dan sayuran wortel, tomat, kedelai,
slada, brokoli dan lain-lain. serta berolahraga seperti senam lansia, senam dipagi
hari dan menggerakan tangan kaki ketika bangun tidur untuk mengatasi sakit
pada badan ibu.
-Ibu mengerti dengan anjuran yang telah di sampaikan
9. Memberikan resep obat
-Planotab 3x1 2x1 1x1 (turun dosis apabila ada keluhan).
-Tablet Asam folat 1x1
-ibu mengerti dan bersedia untuk meminum obat yang telah diberikan.
10. Menganjurkan ibu untuk kunjungan ulang jika ada keluhan lagi.
-ibu bersedia melakukan kunjungan ulang.
11. melakukan pendokumentasian
-Telah dilakukan pedokumentasian

8
BAB IV
PEMBAHASAN
A. Pengkajian
Asuhan Kebidanan pada ibu premenopause dengan gangguan haid penulis ibu
premenopause usia 45 tahun di Puskesmas Bambanglipuro. Penulis bertemu ibu dan
mengkaji beberapa data ibu di ruangan KIA dan memberikan asuhan kebidan kepada
ibu tentang premenopause dan gangguan haid yang terjadi pada ibu. Dari data subjektif
didapatkan informasi dari ibu premenopause. Ibu mengatakan mengalami haid yang
sedikit seperti bercak darah dan terjadi haid 1-2 hari pada 3 bulan ini, cepat lelah,
Dilakukanlah pemeriksaan pada ibu Tekanan darah 120/90, nadi 80 x/menit, respirasi
21 x/menit, suhu 36,7 ˚C. Dilakukan juga pemeriksaan fisik pada ibu. Penulis
menemukan data responden bahwa ibu mulai mengalai haid terganggu kurang lebih 1
tahun yang lalu dengan haid yang tidak teratur. Penulis melakukan pengkajian ibu
merasa badan terasa pegal dan panas dalam, dan juga nafsu makan berkurang.
Dilakukan juga pemeriksaan tekanan darah 120/80 mmhg,Nadi :80 x/menit,Suhu :
36,5°C, Respiasi : 20 x/menit.
Penulis mendapatkan informasi dari respon bahwa ibu bahwa bercak darah
merupakan terjadi karna haid nya sendiri. Penulis dapat menyimpulkan inforamasi
yang didapat dari ibu atau responden . Menurut teori (Kusmiran,2015 )Premenopause
merupakan masa peralihan antara masa reproduksi dan masa senium. Biasanya masa ini
disebut juga dengan pra menopause, antara usia 46-50 tahun,ditandai dengan siklus
haid yang tidak teratur, dengan pendarahan haidyang memanjang dan relative
banyak. Premenopause merupakan bagian dari masa klimakterium yang terjadi sebelum
premenopause. Pada beberapa wanita telah muncul keluhan vasomotorik atau keluhan
sindrom prahaid.
Dari hasil analisa hormonal dapat ditemukan kadar FSH dan estrogen yang
tinggi atau normal. Kadar FSH yang tinggi dapat menyebabkan terjadinya stimulasi
ovarium yang berlebihan (hiperstimulasi), sehingga kadang-kadang dijumpai kadar
estrogen yang tinggi. Keluhan yang muncul dapat disebabka karena hormon yang
normal maupun tinggi. Sedangkan keluhan yang muncul pada masa pasca menopause
disebabkan karena kadar hormon yang rendah.
Dari data yang telah disimpulkan bahwa penulis memberikan penatalaksanaan
memberikan KIE untuk menyiapkan wanita menghadapi masa premenopause ini adalah
dengan cara mengubah kognitifnya melalui memberi edukasi menggunakan audio-
visual dan booklet sebagai media. Hasil penelitian Khademol-hosseini pada tahun 2017
dan teori Glanz mengungkapkan bahwa edukasi dengan penerapan Health Belief Model,
sangat efektif meningkatkan pengetahuan secara signifikan, dapat mengubah keyakinan
kesehatan dan meningkatkan perilaku kesehatan.

9
BAB V
SIMPULAN
A. Simpulan
Asuhan kebidanan pada ibu premenopause dengan gangguan haid di puskesmas
bambanglipuro Tahun 2023 ini dapat menarik kesimpulan
1. Data Subjektif terhadap ibu premenopause dengan Edukasi Audio Visual dan booklet
pada ibu premenopause
2. Data Objektif yang diperoleh ku baik tekanan darah 120/90 mmhg, nadi 80x/m, suhu
36,7 c. Pemeriksaan fisik tidak ada keluhan
3. Analisa data diagnosa kebidanan pada ibu premenopause dengan hipomenorea.
Kebutuhan adalah memberikan asuhan dan mengajarkan ibu untuk memperoleh raga,
makanan bergizi
4. Penatalaksanaan pada ibu premenopause ini dengan memberikan asuhan memantau
keadaan ibu nya, menjaga kebersihan diri dan pola istirahatnya
5. Mengevaluasi asuhan kebidanan yang sudah dilaksanakan sesuai dengan teori

10
DAFTAR PUSTAKA

Mar’atun, Umi. 2014. Pengetahuan pre menopause dengan kecemasan wanita


menghadpi menopause di Desa Karang Rejo Kecamatan Juwana Kabupaten
Pati.
WHO. Maternal Mortality: World Health Organization; 2014.
Ruwaida, A., Lilik, S., Dewi, R. 2016.Hubungan Antara Kepercayaan Diri dan
Dukungan Keluarga dengan Kesiapan Menghadapi Masa Menopause.Jurnal
Indigenous. (8) 2, hlm. 76-99.
Nurdono. 2013. Gambaran Sikap Ibu terhadap Masa Pramenopause pada Ibu Ibu di
Desa Gonggang Kecamatan Poncol Kabupaten Magetan. Diakses tanggal 2
Februari 2015 dari http:/umm.ac.id.
Badan Pusat Statistik. 2015. Statistik Penduduk Lanjut Usia 2014, Jakarta :Badan Pusat
Statistik. Badan Penelitian dan Pengembangan Kesehatan Departemen
Kesehatan RI.Laporan Nasional Riset Kesehatan
Dasar (RISKESDAS). 2016. Baziad, Ali. 2013. Menopause dan
Andropause. Jakarta : Yayasan Bina Pustaka Sarwono Prawiroharjdo.

11

Anda mungkin juga menyukai