Laporan Praktek Belajar Lapangan MSPM Asrama 2016
Laporan Praktek Belajar Lapangan MSPM Asrama 2016
Kelompok 1
Nama Kelompok
2016
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
B. Rumusan Masalah
Dari uraian latar belakang diatas yang menjadi rumusan masalahnya “Bagaimanakah
Sistem Penyelenggaraan Makanan Asrama di SMA Negeri 10 Fajar Harapan ? “
C. Tujuan
1. Tujuan Umum
2. Tujuan Khusus
a. Untuk mengetahui sistem perencanaan anggaran belanja di Asrama SMA Negeri 10 Fajar
Harapan tahun 2016.
b. Untuk mengetahui sistem perencanaan menu di Asrama SMA Negeri 10 Fajar Harapan
tahun 2016.
c. Untuk mengetahui sistem pemesanan bahan makanan di Asrama SMA Negeri 10 Fajar
Harapan tahun 2016.
d. Untuk mengetahui sistem pembelian bahan makanan di Asrama SMA Negeri 10 Fajar
Harapan tahun 2016.
e. Untuk mengetahui sistem penerimaan bahan makanan di Asrama SMA Negeri 10 Fajar
Harapan tahun 2016.
f. Untuk mengetahui sistem penyimpanan dan penyaluran bahan makanan di Asrama SMA
Negeri 10 Fajar Harapan tahun 2016.
g. Untuk mengetahui persiapan bahan makanan di Asrama SMA Negeri 10 Fajar Harapan
tahun 2016.
h. Untuk mengetahui sistem pengolahan bahan makanan di Asrama SMA Negeri 10 Fajar
Harapan tahun 2016.
j. Untuk mengetahui sistem pencatatan, pelaporan , dan evaluasi di Asrama SMA Negeri
10 Fajar Harapan tahun 2016.
D. Manfaat
Sebagai bahan evaluasi dan masukan untuk lebih meningkatkan sistem penyelenggaraan
makanan di institusi tersebut.
2. Bagi mahasiswa
Laporan praktek lapangan dapat menjadi salah satu audit internal kualitas pengajaran untuk
prodi diploma III jurusan gizi poltekkes kemkes aceh dan Terbinanya jaringan kerjasama
dengan instansi penyelenggaraan makanan asrama dalam upaya meningkatkan keterkaitan
dan kesepadanan antara subtansi akademik dengan pengetahuan dan ketrampilan sumber
daya manusia yang dibutuhkan dalam pembangunan kesehatan.
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
a. Menghasilkan makanan dengan kualitas baik, dipersiapkan dan dimasak dengan layak.
1. Makanan yang baik Makanan yang baik berasal dari bahan makanan yang berkualitas
baik. Berarti pembelian bahan makanan harus benar dan penyimpanan yang tepat
4. Harga layak
2. Pelayanan gizi institusi sosial Pelayanan gizi institusi sosial adalah pelayanan gizi yang
dilakukan oleh pemerintah atau swasta yang berdasarkan azas sosial dan bantuan. Seperti,
panti asuhan, panti jompo, dll.
3. Pelayanan gizi institusi asrama Pelayanan gizi yang dilakukan untuk memenuhi
kebutuhan gizi masyarakat golongan tertentu yang tinggal di asrama pelajar, mahasiswa,
ABRI, kursus, dan sebagainya.
4. Pelayanan gizi institusi sekolah Pelayanan gizi yang dipersiapkan untuk memberikan
makanan bagi anak sekolah, selama berada di sekolah, baik sekolah pemerintah maupun
swasta.
5. Pelayanan gizi institusi rumah sakit Pelayanan gizi institusi rumah sakit
diselenggarakan untuk memenuhi kebutuhan gizi dalam keadaan sakit atau sehat selama
mendapat perawatan.
6. Pelayanan gizi institusi komersial Pelayanan gizi institusi komersial dipersiapkan untuk
melayani kebutuhan masyarakat yang makan diluar rumah, dengan mempertimbangkan aspek
pelayanan dan kebutuhan konsumen.
7. Pelayanan gizi institusi khusus Bentuk atau macam pelayanan gizi bagi kelompok
khusus adalah pelayanan gizi yang diberikan bagi masyarakat di pusat latihan olahraga,
asrama haji, narapidana, dan lain-lain.
8. Pelayanan gizi untuk keadaan darurat Dalam keadaan darurat, bila diperlukan
Asrama dalam pelayanan gizi ini adalah tempat atau wadah yang diorganisir
sekelompok masyarakat tertentu, yang mendapat pelayanan makanan secara kontinyu.
Pendirian asrama dan penyediaan pelayanan makanan bagi penghuni asrama, didasarkan atas
kebutuhan masyarakat yang oleh sesuatu kepentingan harus berada ditempat lain dalam
rangka tugasnya. Asrama pada umumnya menampung masyarakat dari berbagai golongan
usia yang memerlukan perlindungan baik bagi mereka yang termasuk golongan lemah
ataupun yang membutuhkan tempat yang praktis untuk kegiatannya.
5. Frekwensi makan 2-3 kali sehari, dengan atau tanpa maknan selingan
Menurut Toffler, asrama adalah suatu tempat tinggal bagi anak-anak dimana mereka
diberi pengajaran atau bersekolah. Sedangkan menurut Carter V. Good, asrama sekolah
merupakan lembaga pendidikan baik tingkat dasar ataupun tingkat menengah yang ,enjadi
tempat bagi para siswa untuk dapat bertempat tinggal selama mengikuti program pengajaran.
asrama sekolah adalah suatu tempat dimana para siswa bertempat tinggal dalam
jangka waktu yang relative tetap bersama dengan guru sebagai pengasuhnya yang
memberikan bantuan kepada para siswa dalam proses pengembangan pribadinya melalui
proses penghayatan dan pengembangan nilai budaya.
Kegiatan pengadaan bahan makanan adalah suatu proses kegiatan yang mencakup
perencanaan belanja makanan, perencanaan menu, perencanaan kebutuhan bahan makanan,
penyediaan, penerimaan, penyimpanan, dan penyaluran bahan makanan, persiapan,
pengolahan, penyaluran makanan serta pencatatan dan pelaporan (Depkes RI, 2006).
Tujuan dari kegiatan pengadaan bahan makanan adalah untuk menyediakan makanan
yang sesuai dengan rencana kebutuhan baik mutu, jenis maupun jumlahnya (Depkes RI,
2006).
a. Perencanaan Anggaran Belanja
b. Perencanaan Menu
Menu adalah susunan hidangan atau masakan yang disajikan pada waktu makan
(Maryati, 2000). Perencanaan menu adalah serangkaian kegiatan menyusun
hidangan yang akan diolah dalam variasi yang serasi untuk memenuhi selera
konsumen serta memenuhi kebutuhan gizi yang seimbang (Anderson, 1991)
Tujuan perencanaan menu agar tersedianya siklus menu dan pedoman menu untuk
klien (Depkes RI, 2006).
a. Membentuk tim panitia kerja untuk menyusun menu. Tim tersebut terdiri dari
pihak penyelenggara, bagian kesejahteraan, ahli gizi dan karyawan.
1. Standar zat gizi yang telah ditetapkan oleh perusahaan atau rumah sakit
1. Menu standar adalah menu baku yang disusun sesuai dengan dana dalam
beberapa hari.
2. Menu pilihan memuat dua atau lebih pilihan hidangan di setiap macam menu
yang tersedia, berupa nomornomor variasi pilihan dan perbedaan macam
pelayanan makanannya, konsumen mempunyai pilihan sesuai keinginannya.
f. Menetapkan siklus menu atau putaran menu yang akan direncanakan misalnya
siklus menu 5 hari, 7 hari dan 0 hari.
Siklus menu yang lebih lama akan mencegah terjadinya pengulangan penggunaan
bahan makanan atau jenis hidangan pada menu yang terlalu dekat.
g. Menetapkan waktu dan penggunaan siklus menu yang telah disusun apakah
akan digunakan untuk 3 bulan, 6 bulan, atau 12 bulan (1 tahun).
j. Menetapkan jenis bahan makanan yang akan digunakan dalam satu siklus menu
dan menetapkan penggunaan jenis bahan makanan.
k. Membuat master menu (format menu). Membuat master menu kasar berupa
daftar hidangan yang memuat bahan makanannya saja. Tujuannya agar
penyebaran penggunaan bahan makanan secara merata dan menghindari
terjadinya pengulangan bahan makanan yang akan menimbulkan kebosanan.
l. Membuat inventarisasi menu yaitu mengumpulkan namanama masakan dari
berbagai bahan makanan sehingga akan ada variasi hidangan dalam penyusunan
menu.
m. Menyusun menu yang baik dan bervariasi berdasarkan inventarisasi yang ada
selama siklus menu yang digunakan.
d. Menu dapat disusun sesuai dengan biaya yang tersedia e. Waktu dan tenaga
yang tersedia dapat digunakan sehemat mungkin (Mukrie, 1990).
Kegiatan ini bertujuan agar tercapainya usulan anggaran dan kebutuhan bahan
makanan untuk klien. Tahapan dalam perhitungan kebutuhan bahan makanan adalah :
a. Menentukan jumlah klien
b. Menetukan standar porsi tiap bahan makanan dan buat berat kotor
d. Pembelian
Pembelian bahan makanan adalah proses penyediaan bahan makanan sesuai macam,
jumlah serta mutu yang telah ditentukan. Sasaran dari pembelian bahan 14 makanan
adalah terbentuknya standar kecukupan bahan makanan, pedoman menu utama
(master menu), petunjuk pelaksanaan menu, standar porsi, sistem penyaluran bahan
makanan (Depkes RI, 2006). Sebelum melakukan pembelian sebaiknya disusun
ketentuan atau syarat-syarat terhadap kualitas bahan makanan agar didapat barang
dengan mutu dan jumlah yang tepat (Maryati, 2000).
e. Penerimaan
g. Persiapan
Persiapan bahan makanan dalah suatu proses kegiatan dalam rangka mempersiapkan
bahan makanan dan bumbu-bumbu sebelum kegiatan pemasakan. Tujuan dari proses
persiapan adalah tersedianya bahan makanan dan bumbu-bumbu yang siap untuk
dimasak sesuai dengan resep yang telah ditentukan. Dalam proses persiapan
diharuskan memisahkan antara persiapan masing-masing bahan makanan, hal ini
bertujuan untuk menghindari kontaminasi antar bahan makanan (Depkes RI, 2006).
h. Pengolahan
i. Pendistribusian
A. Kerangka Teori
BAB IV
METODELOGI PENELITIAN
A. Jenis Penelitian
Jenis penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah bersifat “deskriptif” dengan
melakukan survey untuk melihat dan menggambarkan tentang manajemen sistem
penyelengaaraan makanan di Asrama SMA N 10 Fajar Harapan, Banda Aceh.
Hari : Kamis
C. Subjek Penelitian
Subjek penelitian ini adalah pembina asrama SMA N 10 Fajar Harapan dan karyawan
yang berkerja serta situasi dan kondisi penyelenggaraan makanan di asrama SMA N 10 Fajar
Harapan
D. Objek Penelitian
Objek penelitian ini adalah seluruh kegiatan penyelenggaran makanan di Asrama SMA N
10 Fajar Harapan
E. Jenis Data
1. Data Primer
Data primer pada penelitian ini adalah manajemen sistem penyelenggraan makanan
meliputi perencanaan anggaran belanja, perencanaaan menu, pemesanan dan pembelian
bahan makanan, penerimaan bahan makanan, penyimpanan, penyaluran bahan makanan,
persiapan bahan makanan, pengolahan bahan makanan, pendistribusian, pelaporan dan
evaluasi penyelenggaraan makanan yang diperoleh melalui wawancara langsung dan
observasi dengan bantuan kuesioner/wawancara (interview guide) dan alat tulis.
2. Data Sekunder
Data sekunder meliputi : keadaan umum lokasi, tenaga kerja yang ada di lokasi. Data
penelitian dikumpulkan dengan cara mewawancarai pimpinan, dan tenaga kerja di Asrama
SMA N 10 Fajar Harapan.
G. Pengolahan Data
Pengolahan data dilakukan dengan cara membandingkan semua hasil survey di Asrama
SMA N 10 Fajar Harapan dengan teori-teori yang ada.
H. Penyajian Data