Anda di halaman 1dari 19

PENCEGAHAN JATUH

PADA PASIEN RAWAT JALAN

No. Dokumen : No. Revisi : Halaman :


DENKESYAH 04.04.03
1/2
RUMKITBAN 04.08.04
KARTIKA HUSADA
KUDUS
Ditetapkan,
Kepala Rumkitban 04.08.04
Tanggal Terbit : Kartika Husada Kudus
STANDAR
PROSEDUR
OPERASIONAL
drg. Edlyn Nathania
Lettu CKM (K) NRP. 11170033411286
1. Pencegahan Jatuh Pada Pasien Rawat Jalan adalah proses
yang dilakukan untuk mengurangi resiko yang
membahayakan pasien rawat jalan akibat jatuh yang dikaitkan
dengan kondisi pasien, situasi dan lokasi yang beresiko jatuh.
2. Kondisi pasien rawat jalan dengan resiko jatuh adalah pasien
dengan riwayat jatuh, gangguan status mental, sedang
PENGERTIAN terpengaruh efek dari obat-obat yang digunakan, gangguan
keseimbangan, kondisi medis.
3. Situasi yang beresiko jatuh adalah aktifitas yang dilakukan
terhadap pasien yang dapat meningkatkan resiko jatuh, misal:
memindahkan pasien dari ambulans, menempatkan pasien di
tempat tidur periksa, memindahkan pasien dari kursi roda ke
tempat tidur periksa atau sebaliknya.
1. Mengidentifikasi pasien yang berisiko jatuh sehingga
memudahkan untuk melakukan pengawasan
2. Mencegah kejadian pasien jatuh akibat dari kurangnya
perhatian akan kondisi pasien
3. Mengurangi resiko yang timbul baik untuk pasien, karyawan
TUJUAN maupun untuk rumah sakit akibat dari kejadian pasien jatuh
4. Mencegah terjadinya keadaan yang lebih buruk akibat pasien
jatuh
5. Melakukan pemantauan, pengumpulan data, analisa data dan
rencana tindak lanjut dari kecenderungan kejadian pasien
jatuh

SK Kepala RS Kartika Husada Kudus No.


KEBIJAKAN
Tentang Panduan Resiko Pasien Jatuh.

1. Untuk pasien dewasa rawat jalan dikaji berdasarkan situasi,


kondisi, diagnosa, dan atau lokasi yang bisa menyebabkan
PROSEDUR pasien beresiko jatuh. Jika terdapat salah satu diantara hal
tersebut maka diberikan pita kuning sebagain tanda pasien
resiko jatuh.
PENCEGAHAN JATUH
PADA PASIEN RAWAT JALAN

No. Dokumen : No. Revisi : Halaman :


DENKESYAH 04.04.03
2/2
RUMKITBAN 04.08.04
KARTIKA HUSADA
KUDUS
4. Lakukan intervensi kepada pasien baik dewasa maupun anak-
anak yang beresiko jatuh dengan :
a. Berikan kursi roda atau tawarkan brankart bila
pasien membutuhkan.
b. Berikan edukasi kepada pasien agar tidak segan
untuk meminta pertolongan kepada Petugas atau
Pendamping apabila akan melakukan aktifitas
selama berada di Rumah Sakit, misal : ke toilet, dll.
c. Berikan edukasi kepada pendampingnya (apabila ada)
untuk selalu mendampingi dan membantu aktifitas
pasien tersebut selama berada di Rumah Sakit.
5. Informasikan kepada pasien / keluarga untuk melepas pita
resiko jatuh setelah keluar dari RS Kartika Husada
Untuk Seluruh Petugas
1. Apabila pasien melakukan aktifitas pada situasi yang
meningkatkan resiko jatuh (misal : pasien pindah dari
ambulan, pasien naik ke tempat tidur periksa, pasien pindah
dari kursi roda / brankart ke tempat pemeriksan maka :
a. Bantu pasien yang melakukan aktifitas tersebut.
b. Hati-hatilah dalam memindahkan pasien tersebut.
2. Bantu pasien yang melakukan kegiatan di lokasi yang
meningkatkan resiko jatuh, misal pasien melakukan latihan
dengan menggunakan alat-alat yang meningkatkan resiko
jatuh di Instalasi Rawat Jalan.
3. Dampingi pasien beresiko jatuh yang terlihat kesulitan
melakukan aktifitas (misal: Konsul ke Klinik lain).

1. IRJ
UNIT TERKAIT
2. IGD
PENGKAJIAN PASIEN RESIKO JATUH

No. Dokumen : No. Revisi : Halaman :


DENKESYAH 04.04.03
1/2
RUMKITBAN 04.08.04
KARTIKA HUSADA
KUDUS
Ditetapkan,
Kepala Rumkitban 04.08.04 Kartika Husada
Tanggal Terbit : Kudus
STANDAR
PROSEDUR
OPERASIONAL
drg. Edlyn
1. Pasien Jatuh adalah jatuhnya pasien Nathania
di unit perawatan pada
Lettu CKM (K) NRP. 11170033411286
saat istirahat maupun saat pasien terjaga yang tidak
disebabkan oleh serangan stroke, epilepsy, selzure, bahaya
karena terlalu banyak aktivitas.
2. Angka Kejadian Pasien Jatuh adalah presentasi jumlah
PENGERTIAN
insiden pasien jatuh yang terjadi di unit perawatan pada
periode waktu tertentu setiap bulan.
3. Pengkajian pasien jatuh adalah upaya yang dilakukan oleh
petugas / perawat untuk mengetahui / menilai resiko jatuh
pasien.
1. Melakukan pemantuan, pengumpulan data, analisa data dan
rencana tindak lanjut dari kecenderungan kejadian pasien
TUJUAN jatuh.
2. Mengurangi angka kejadian pasien jatuh
3. Mengurangi resiko terjadinya komplain pasien / keluarga.

SK Kepala RS Kartika Husada Kudus No. 033/SK/RS-KH/VII/2018


KEBIJAKAN
Tentang Panduan Resiko Pasien Jatuh.

1. Setiap pasien bayi dan anak-anak yang datang di unit


perawatan IRJ/IGD dianggap sebagai pasien resiko jatuh
2. Setiap pasien ibu hamil dan post partum yang datang di unit
perawatan IRJ/IGD dianggap sebagai pasien resiko jatuh
3. Setiap pasien dewasa yang datang di unit perawatan IRJ/IGD
dilakukan pengkajian resiko jatuh menggunakan metode
modifikasi Get Up and Go Test
PROSEDUR
4. Setiap pasien yang dinyatakan rawat inap dilakukan skoring
menggunakan lembar pengkajian resiko jatuh : skala morse
untuk pasien dewasa dan humpty dumpty untuk pasien anak-
anak
5. Apabila dalam skoring menunjukkan ada resiko jatuh, pasien
dilakukan prosedur penanggulangan pasien jatuh
6. Skoring ulang resiko jatuh dilakukan pada saat :
PENGKAJIAN PASIEN RESIKO JATUH

No. Dokumen : No. Revisi : Halaman :


DENKESYAH 04.04.03
2/2
RUMKITBAN 04.08.04
KARTIKA HUSADA
KUDUS
a. Penerimaan sebagai pasien Rawat Inap
(Admission) dan selama pasien dirawat inap
b. 2 hari sekali
c. Perpindahan dari ruangan lain (transfer)
d. Terdapat perubahan kondisi pasien
e. Setelah pasien mengalami jatuh
1. IRJ
2. IGD
UNIT TERKAIT 3. IBS
4. IRI
5. IRB
PENGISIAN LEMBAR PENGKAJIAN RESIKO JATUH PADA
PASIEN DEWASA DENGAN METODE SKALA MORSE

No. Dokumen : No. Revisi : Halaman :


DENKESYAH 04.04.03
1/3
RUMKITBAN 04.08.04
KARTIKA HUSADA
KUDUS
Ditetapkan,
Kepala Rumkitban 04.08.04
Tanggal Terbit : Kartika Husada Kudus
STANDAR
PROSEDUR
OPERASIONAL
drg. Edlyn Nathania
Lettu CKM (K) NRP. 11170033411286
Pengkajian resiko jatuh pada pasien dewasa adalah upaya yang
dilakukan oleh perawat untuk mengetahui / menilai resiko jatuh
PENGERTIAN
pada pasien dengan menggunakan lembar pengkajian resiko
jatuh khusus pasien dewasa dengan metode skala Morse.
Melakukan pemantauan, pengumpulan data, analisa data, dan
TUJUAN rencana tindak lanjut dari kecenderungan kejadian pasien jatuh
khususnya pada pasien dewasa.

SK Kepala RS Kartika Husada Kudus No.


KEBIJAKAN
Tentang Panduan Resiko Pasien Jatuh.

1. Isi kolom identitas pasien : Nama, No.RM, Tgl lahir/umur,


jenis kelamin, No.Register, Tgl Masuk, Nama DPJP, Nama
PPJP/Ka.Tim, Ruang Rawat dan Kelas Rawat
2. Tempelkan label yang berisi identitas pasien apabila tersedia
3. Penilaian resiko jatuh (oleh perawat) :
a. Pernah jatuh dalam kurun waktu 6 bulan, apabila
jawabanya isikan skor = 25, tidak = 0
b. Status mental, apabila agitasi / konfusi isikan skor = 15,
apabila demensia isikan skor = 15, tidak = 0
c. Medikasi, apabila ada efek dari obat2 analgesik/sedatif
isikan skor = 10, riwayat operasi dengan GA/RA dalam 24
PROSEDUR
jam terakhir, bila ya isikan skor = 20, tidak = 0
d. Mobilitas
1) Langkah kaki tidak seimbang, bila ada gangguan
skor = 20, lemah = 10, normal = 0
2) Alat bantu, bila menggunakan benda disekitar (kursi
dsb) skor = 30. Menggunakan kruk, tongkat, tripod,
walker skor = 15, tidak = 0
3) Pasien bed rest total skor=0
e. Kondisi Medis
1) Diagnosis lebih dari 1 skor = 15
2) Pasien terpasang infus skor = 20
PENGISIAN LEMBAR PENGKAJIAN RESIKO JATUH PADA
PASIEN DEWASA DENGAN METODE SKALA MORSE

No. Dokumen : No. Revisi : Halaman :


DENKESYAH 04.04.03
2/3
RUMKITBAN 04.08.04
KARTIKA HUSADA
KUDUS

4. Setelah skoring selesai, hasilnya dijumlahkan ke bawah,


kemudian dinilai apakah termasuk :
a. Resiko Ringan (RR) nilai 0-24;
b. Resiko Sedang (RS) nilai 25-44;
c. atau Resiko Tinggi (RT) nilai di atas 45
5. Lingkari golongan Skor Resiko Jatuh sesuai hasil penilaian
6. Apabila dokter dengan pertimbangan tertentu meminta
pasien untuk dikategorikan resiko jatuh tinggi, maka kolom
RT dilingkari
7. Isikan nama perawat penilai pada baris terakhir lembar
penilaian pasien jatuh
8. Nilai ulang tiap 2 hari/ketika terjadi perubahan kondisi/saat
transfer dari unit lain/setelah pasien jatuh
9. Pada lemvar intervensi pencegahan pasien jatuh
Prosedur pencegahan jatuh langsung diterapkan pada saat
pasien memasuki ruang perawatan :
a. Pada pasien dengan Resiko Tinggi (RT)

Lakukan imtervensi di bawah ini dan berikan tanda (V) pada


lembar intervensi untuk intervensi yang telah dilakukan
setiap 4 jam :

1) Sarankan pasien/keluarga untuk meminta bantuan bila


diperlukan

2) Tempatkan bel panggilan dalam jangkauan tangan


pasien (bila tersedia)

3) Tempatkan benda benda miilik pasien di dekat


pasien

4) Pastikan roda terkunci dan atau tempat tidur dalam


posisi rendah

5) Pastikan pakaian pasien di atas mata kaki

6) Bantu pasien saat transfer / ambulasi

7) Pasangkan pengaman sisi tempat tidur

8) Pastikan label pasien resiko jatuh terpasang di Gelang


pasien, Rekam Medis, dan Tempat tidur pasien/Pintu
masuk kamar pasien
PENGISIAN LEMBAR PENGKAJIAN RESIKO JATUH PADA
PASIEN DEWASA DENGAN METODE SKALA MORSE

No. Dokumen : No. Revisi : Halaman :


DENKESYAH 04.04.03
3/3
RUMKITBAN 04.08.04
KARTIKA HUSADA
KUDUS

9) Tawarkan ke pasien untuk ke toilet setiap 4 jam

10) Pasangkan tali pengaman bila perlu

11) Beritahu efek obat/anestesi kepada pasien/penunggu


pasien

12) Berikan orientasi ruangan sekitar kepada


pasien/penunggu pasien
b. Pada pasien dengan Resiko Sedang (RS)
Lakukan intervensi di bawah ini dan berikan tanda (V)
pada lembar intervensi untuk intervensi yang telah
dilakukan setiap 8 jam :
1) Sarankan untuk meminta bantuan
2) Tempatkan bel pangggilan dalam jangkauan tangan
pasien (bila tersedia)
3) Tempatkan benda benda miilik pasien di dekat pasien
4) Pastikan roda tempat tidur terkunci dan atau dalam
posisi rendah
5) Pastikan pakaian pasien di atas mata kaki
6) Bantu pasien saat transfer / ambulasi
7) Pasangkan pengaman sisi tempat tidur
8) Pastikan label pasien resiko jatuh terpasang di Gelang
pasien, Rekam Medis, dan Tempat tidur pasien
c. Pada pasien dengan resiko rendah (RR)
Lakukan intervensi di bawah ini dan berikan tanda (V)
pada lembar intervensi untuk intervensi yang telah
dilakukan setiap pergantian shift jaga :
1) Monitoring kondisi umum pasien dan tanda vital setiap
8 jam
2) Pastikan pengaman tempat tidur selalu tertutup saat
pasien tidur
10. Isikan paraf perawat pada baris terakhir lembar intervensi
pencegahan pasien jatuh
1. IRI
2. IRJ
UNIT TERKAIT
3. IRB
4. IGD
PENGISIAN LEMBAR PENGKAJIAN RESIKO JATUH PADA
PASIEN DEWASA DENGAN METODE SKALA MORSE

No. Dokumen : No. Revisi : Halaman :


DENKESYAH 04.04.03
4/3
RUMKITBAN 04.08.04
KARTIKA HUSADA
KUDUS
PENGISIAN LEMBAR PENGKAJIAN RESIKO JATUH PADA
PASIEN ANAK DENGAN METODE HUMPTY DUMPTY

No. Dokumen : No. Revisi : Halaman :


DENKESYAH 04.04.03
1/4
RUMKITBAN 04.08.04
KARTIKA HUSADA
KUDUS
Ditetapkan,
Kepala Rumkitban 04.08.04
Tanggal Terbit : Kartika Husada Kudus
STANDAR
PROSEDUR
OPERASIONAL
drg. Edlyn Nathania
Lettu CKM (K) NRP. 11170033411286
Pengkajian resiko jatuh pada pasien anak adalah upaya yang
dilakukan oleh perawat untuk mengetahui / menilai resiko jatuh
PENGERTIAN
pada pasien dengan menggunakan lembar pengkajian resiko
jatuh khusus pasien anak dengan metode humpty dumpty
Melakukan pemantauan, pengumpulan data, analisa data, dan
TUJUAN rencana tindak lanjut dari kecenderungan kejadian pasien jatuh
khususnya pada pasien anak

SK Kepala RS Kartika Husada Kudus No.


KEBIJAKAN
Tentang Panduan Resiko Pasien Jatuh.

1. Isi kolom identitas pasien : Nama, No.RM, Tgl lahir/umur,


jenis kelamin, No.Register, Tgl Masuk, Nama DPJP, Nama
PPJP/Ka.Tim, Ruang Rawat dan Kelas Rawat
2. Tempelkan label yang berisi identitas pasien apabila tersedia
3. Penilaian resiko jatuh (oleh
perawat ):

a. USIA
Usia 0-3 th skor = 4, usia 4-7 th = 3, usia 8-12 skor = 2,
usia 13-14 skor = 1
b. JENIS KELAMIN
Laki-laki = 2, Perempuan = 1
PROSEDUR
c. DIAGNOSIS
Diagnosis neurologis (meningitis, encephalitis, kejang, dll)
dan atau gelisah Skor = 4, Perubahan oksigenasi
(diagnosis respiratorik, dehidrasi, anemia, anorexia,
sincope, pusing, dll) skor = 3, Gangguan psikiatri /
perilaku skor = 2, Diagnosis lain skor = 1
d. GANGGUAN KOGNITIF
Belum punya kontrol diri skor = 3, lupa akan kondisi
sakitnya skor = 2, orientasi baik terhadap diri sendiri
skor=1.
e. FAKTOR LINGKUNGAN
PENGISIAN LEMBAR PENGKAJIAN RESIKO JATUH PADA
PASIEN ANAK DENGAN METODE HUMPTY DUMPTY

No. Dokumen : No. Revisi : Halaman :


DENKESYAH 04.04.03
2/4
RUMKITBAN 04.08.04
KARTIKA HUSADA
KUDUS

Riwayat jatuh dari tempat tidur sebelumnya skor = 4,


pasien menggunakan alat bantu jalan bayi dan
anak,pasien ditempatkan di box bayi,pasien ditempatkan
di meja skor = 3, pasien ditempatkan di tempat tidur
sendiri skor= 2, pasien berada di area rawat jalan skor=1
f. RESPON TERHADAP PEMBEDAHAN (anestesi, sedasi)
Dalam 24 jam skor = 3, dalam 48 jam skor = 2, > 48 jam /
tidak menjalani operasi skor = 1
g. RESPON TERHADAP PEMBEDAHAN (anestesi, sedasi)
Dalam 24 jam skor = 3, dalam 48 jam skor = 2, > 48 jam /
tidak menjalani operasi skor = 1
h. PENGGUNAAN MEDIKAMENTOSA
Penggunaan multiple sedative, obat hypnosis,
barbiturate, fenotiazin, antidepresan, pencahar, diuretic,
psikotropika skor = 3, penggunaan obat salah satu diatas
skor = 2, obat lain / tidak ada medikasi skor = 1.
4. Jumlahkan seluruh skor resiko jatuh dan kualifikasi resiko
jatuh sebagai berikut :
SKOR 7-11= RESIKO
RENDAH SKOR 12 23 =
RESIKO TINGGI
5. Apabila DPJP meminta untuk pencegahan resiko jatuh, maka
lingkari kolom RT.
6. Isikan nama perawat penilai pada baris terakhir lembar
penilaian resiko jatuh
7. Nilai ulang tiap 2 hari/ketika terjadi perubahan kondisi/saat
transfer dari unit lain/setelah pasien jatuh
8. Pada lembar intervensi pencegahan pasien jatuh
Prosedur pencegahan jatuh langsung diterapkan pada saat
pasien memasuki ruang perawatan :
a. Penanggulangan resiko tinggi skor 12 23 (RT)
Lakukan intervensi di bawah ini dan berikan tanda (V)
pada lembar intervensi untuk intervensi yang telah
dilakukan setiap 4 jam :
1) Sarankan pasien atau keluarga untuk meminta
bantuan bila diperlukan
PENGISIAN LEMBAR PENGKAJIAN RESIKO JATUH PADA
PASIEN ANAK DENGAN METODE HUMPTY DUMPTY

No. Dokumen : No. Revisi : Halaman :


DENKESYAH 04.04.03
3/4
RUMKITBAN 04.08.04
KARTIKA HUSADA
KUDUS

2) Tempatkan bell panggilan dalam jangkauan tangan


pasien (bila tersedia)
3) Tempat benda benda milik pasien di dekat pasien
4) Pastikan tempat tidur dalam posisi rendah dan roda
terkunci
5) Pastikan pakain pasien di atas mata kaki
6) Bantu pasien saat transfer atau ambulasi
7) Pasangkan pengaman sisi tempat tidur
8) Pastikan pasien terpasang penanda tambahan
pasien resiko jatuh
9) Pastikan tanda pasien resiko jatuh terpasang di
tempat tidur pasien/kamar pasien dan RM pasien
10) Pasang restrain bila perlu
11) Monitor kebutuhan toileting pasien secara kontinue
dan berikan bantukan segera bila diperlukan
12) Beritahu efek dari obat/anastesi kepada pasien atau
keluarga
13) Berikan orientasi ruang sekitar kepada pasien atau
keluarga
14) Pasangkan pengaman sisi tempat tidur
15) Pastikan pasien terpasang penanda tambahan
pasien resiko jatuh
16) Pastikan tanda pasien resiko jatuh terpasang di
tempat tidur pasien/kamar pasien dan RM pasien
17) Pasang restrain bila perlu
18) Monitor kebutuhan toileting pasien secara kontinue
dan berikan bantukan segera bila diperlukan
19) Beritahu efek dari obat/anastesi kepada pasien atau
keluarga
20) Berikan orientasi ruang sekitar kepada pasien atau
keluarga
b. Penanggulangan resiko rendah skor 7-11 (RR)
Lakukan intervensi di bawah ini dan berikan tanda (V)
pada lembar intervensi untuk intervensi yang telah
dilakukan setiap 8 jam :
1) Orientasikan pasien dan keluarga tentang kamar pasien
2) Dekatkan bell ke pasien dan ajarkan keluarga cara
PENGISIAN LEMBAR PENGKAJIAN RESIKO JATUH PADA
PASIEN ANAK DENGAN METODE HUMPTY DUMPTY

No. Dokumen : No. Revisi : Halaman :


DENKESYAH 04.04.03
4/4
RUMKITBAN 04.08.04
KARTIKA HUSADA
KUDUS

penggunaannya (bila tersedia).


3) Anjurkan pasien menggunakan sandal saat turun,
anjurkan pasien menggunakan pakaian yang tidak
menimbulkan cidera
4) Kaji kebutuhan eliminasi pasien
5) Hindarkan barang-barang yang berbahaya didekat
pasien.
6) Ajarkan keluarga / penunggu pasien untuk ikut mencegah
resiko jatuh
7) Usahakan penerangan cukup pada pagi dan siang hari
8) Dokumentasikan tindakan perawat dan tindakan lanjutan
9. Isikan paraf perawat pada baris terakhir intervensi pengkajian
1. IRI
2. IRB
UNIT TERKAIT
3. IRJ
4. IGD
PENANGGULANGAN DAN PENATALAKSANAAN PASIEN
JATUH PADA PASIEN RAWAT INAP DEWASA DAN ANAK

No. Dokumen : No. Revisi : Halaman :


DENKESYAH 04.04.03
1/3
RUMKITBAN 04.08.04
KARTIKA HUSADA
KUDUS
Ditetapkan,
Kepala Rumkitban 04.08.04
Tanggal Terbit : Kartika Husada Kudus
STANDAR
PROSEDUR
OPERASIONAL
drg. Edlyn Nathania
Lettu CKM (K) NRP. 11170033411286
1. Istirahat maupun saat pasien terjaga yang tidak disebabkan
oleh serangan stroke, epilepsy, silzure, bahaya karena terlalu
banyak aktivitas.
2. Penanggulangan pasien jatuh adalah upaya yang dilakukan
PENGERTIAN
untuk mencegah kejadian berupa pasien jatuh
3. Penatalaksanaan pasien jatuh adalah upaya yang dilakukan
oleh petugas / perawat setelah mengetahui terjadinya pasien
jatuh
1. Melakukan identifikasi pasien yang berisiko jatuh oleh semua
petugas yang ada sehingga memudahkan untuk melakukan
pengawasan.
2. Mencegah kejadian pasien jatuh akibat dari kurangnya
perhatian akan kondisi pasien.
TUJUAN
3. Mengurangi resiko yang timbul baik untuk pasien, karyawan
maupun untuk rumah sakit akibat dari kejadian jatuhnya
pasien.
4. Mencegah terjadinya keadaan yang lebih buruk akibat pasien
jatuh.

SK Kepala RS Kartika Husada Kudus No.


KEBIJAKAN
Tentang Panduan Resiko Pasien Jatuh.

1. Kaji resiko jatuh pasien terhadap semua pasien baru yang


masuk ruang rawat inap dengan mengisi Lembar Pengkajian
Jatuh Skala Morse untuk pasien dewasa dan Humpty
Dumpty untuk pasien anak-anak
2. Kategorikan pasien ke dalam salah satu dari kategori :
PROSEDUR a. Resiko pasien jatuh (rendah, sedang, tinggi) untuk pasien
dewasa
b. Resiko pasien jatuh (rendah dan tinggi) untuk pasien
anak-anak
3. Jika skor resiko jatuh pasien dalam kategori sedang dan
tinggi untuk pasien dewasa dan kategori tinggi untuk anak-
PENGISIAN LEMBAR PENGKAJIAN RESIKO JATUH PADA
PASIEN DEWASA DENGAN METODE SKALA MORSE

No. Dokumen : No. Revisi : Halaman :


DENKESYAH 04.04.03
2/3
RUMKITBAN 04.08.04
KARTIKA HUSADA
KUDUS
anak, pasangkan penanda tambahan berwarna kuning pada
gelang identitas pasien, beri label warna kuning pada map
medical record pasien dan pasang papan penanda resiko
jatuh pada pintu ruang perawatan pasien (Kelas I dan VIP)
atau tempat tidur pasien (Kelas II dan III)
4. Lakukan intervensi sesuai dengan tingkat resiko jatuh pasien
yang ada dalam Lembar Pencegahan Pasien Jatuh.
Intervensi dilakukan:
a. Pada pasien dewasa : setiap 4 jam dalam setiap shift
untuk pasien dengan resiko tinggi, tiap 8 jam untuk pasien
resiko sedang dan setiap shift untuk pasien dengan resiko
rendah
b. Pada pasien anak-anak : setiap 4 jam untuk pasien resiko
tinggi dan setiap 8 jam untuk pasien resiko rendah
5. Jika menemukan / melihat pasien jatuh maka :
a. Segera lakukan hal2 sebagai berikut :
1) Angkat / bantu / selamatkan pasien kembali ke tempat
tidur
2) Lakukan pemeriksaan keadaan umum pasien meliputi
Circulation Airway Breathing (CAB), tanda-tanda vital,
dan adanya trauma pada organ terkait.
3) Lakukan penanganan segera untuk keadaan
emergency
4) Amankan tempat kejadian (antara lain mengeringkan
lantai apabila basah)Lapor ke DPJP atau Dokter Jaga
dan ikuti tata laksana yang diberikan oleh dokter
5) Pindahkan pasien ke kamar yang lebih dekat dengan
nurse station (apabila memungkinkan)
b. Kaji ulang skor resiko Pasien Jatuh dan tentukan
intervensi dan pemilihan alat pengaman yang sesuai
c. Pantau keadaan pasien setelah jatuh.
1) Nilai tingkat kesadaran pasien.
2) Periksa tekanan darah, frekuensi nadi dan
pernafasan.
3) Evaluasi perdarahan jika terjadi luka.
d. Komunikasikan kepada keluarga pasien mengenai
1) Keadaan umum pasien
PENGISIAN LEMBAR PENGKAJIAN RESIKO JATUH PADA
PASIEN DEWASA DENGAN METODE SKALA MORSE

No. Dokumen : No. Revisi : Halaman :


DENKESYAH 04.04.03
3/3
RUMKITBAN 04.08.04
KARTIKA HUSADA
KUDUS
2) Tindakan yang sudah dan akan dilakukan
3) Keluarga diminta segera melaporkan keperawat jika
menjumpai keadaan yang mengkhawatirkan seperti :
a) Kesadaran menurun
b) Pasien kesakitan
Laporkan kejadian sesuai dengan pedoman pelaporan
Patient Safety “
6. Lakukan pengkajian ulang skor resiko Pasien Jatuh pada saat
:
a. 2 hari sekali
b. Perpindahan dari ruangan lain (transfer)
c. Terdapat perubahan kondisi pasien
d. Setelah pasien mengalami jatuh
7. Perubahan kategori resiko jatuh pasien dilaksanakan dengan
ketentuan :
a. Bila terjadi perubahan kategori resiko jatuh rendah
menjadi sedang/tinggi atau resiko jatuh sedang menjadi
tinggi maka dapat langsung dilaksanakan perubahan
kategori resiko jatuh Bila terjadi perubahan kategori resiko
jatuh sedang/tinggi menjadi rendah atau resiko jatuh
tinggi menjadi sedang maka perubahan kategori resiko
jatuh dilaksanakan setelah 2 kali pengkajian resiko jatuh
oleh perawat pada 2 shift yang berbeda (berturut-turut)
1. IRI
UNIT TERKAIT 2. IRB
3. IGD
PEMASANGAN TANDA RESIKO JATUH

No. Dokumen : No. Revisi : Halaman :


DENKESYAH 04.04.03
1/2
RUMKITBAN 04.08.04
KARTIKA HUSADA
KUDUS
Ditetapkan,
Kepala Rumkitban 04.08.04
Tanggal Terbit : Kartika Husada Kudus
STANDAR
PROSEDUR
OPERASIONAL
1. Pasien Jatuh adalah jatuhnya drg. Edlyn
pasien Nathania
di unit perawatan pada
Lettu CKM (K) NRP. 11170033411286
saat istirahat maupun saat pasien terjaga yang tidak
disebabkan oleh serangan stroke, epilepsy, silzure, bahaya
karena terlalu banyak aktivitas.
PENGERTIAN 2. Penanggulangan pasien jatuh adalah upaya yang dilakukan
untuk mencegah kejadian berupa pasien jatuh.
3. Tanda resiko jatuh adalah tanda warna kuning yang berupa
label “fall risk , stiker dan papan penanda resiko jatuh yang
dipasang pada pasien dengan resiko jatuh sedang dan tinggi.
1. Melakukan identifikasi pasien yang berisiko jatuh oleh semua
petugas yang ada sehingga memudahkan untuk melakukan
pengawasan.
2. Mencegah kejadian pasien jatuh akibat dari kurangnya
TUJUAN
perhatian akan kondisi pasien.
3. Mengurangi resiko yang timbul baik untuk pasien, karyawan
maupun untuk rumah sakit akibat dari kejadian jatuhnya
pasien.

SK Kepala RS Kartika Husada Kudus No.


KEBIJAKAN
Tentang Panduan Resiko Pasien Jatuh.

1. Ucapkan salam
2. Perkenalkan diri dengan menyebutkan nama dan ruangan
tempat bekerja.
3. Lakukan identifikasi pasien sesuai SPO identifikasi pasien
4. Jelaskan tujuan pemasangan tanda resiko jatuh
“Bapak/Ibu, tujuan pemasangan tanda resiko jatuh adalah
PROSEDUR
sebagai tanda bahwa bapak/Ibu berisiko jatuh, sehingga
mohon mematuhi setiap arahan petugas. Selain itu untuk
memudahkan petugas dalam identifikasi pasien resiko
jatuh.Tanda ini akan tetap terpasang sampai Bapak/Ibu
dinyatakan resiko jatuh rendah .
5. Pasang tanda resiko jatuh pada pasien dengan resiko jatuh
PEMASANGAN TANDA RESIKO JATUH

No. Dokumen : No. Revisi : Halaman :


DENKESYAH 04.04.03
2/2
RUMKITBAN 04.08.04
KARTIKA HUSADA
KUDUS
sedang dan tinggi sesuai ketentuan :
a. Label fall risk warna kuning pada gelang pengenal
pasien
b. Stiker kecil resiko jatuh warna kuning pada Sampul
Rekam Medis Pasien
c. Stiker besar resiko jatuh pada tempat tidur pasien untuk
pasien kelas II, III dan pada pintu masuk kamar pasien
untuk pasien kelas I dan VIP
6. Ucapkan salam dan terima kasih

1. IRI
UNIT TERKAIT
2. IRB
Nama Pasien
No RM
Tgl Lahir/Umur:
PENCEGAHAN RISIKO JATUH Jenis Kelamin : Ruang Rawat :
PASIEN RAWAT JALAN No Register : Kelas :
Rawat Tgl Masuk :
Nama DPJP :
Nama PPJP :
(Tenipelkan stiker identitas pasien jika tersedia)

Kriteria pasien
a. Kondisi : usia lebih dari 60 tahun/ gangguan jalan atau keseimbangan/gangguan penglihatan/
persiapan khusus untuk prosedur diagnosis/persiapan anestesi/pasien Hemodialisa
b. Lokasi : Pasien Rehabilitasi Medik/One Day Surgery/radiologi (pasien yang membutuhkan preparasi
radiologi)/instalasi gawat darurat
c. Situasi : pasien membutuhkan dan atau menggunakan alat bantu mobilisasi
d. Diagnosis : Pasien dengan penyakit neurologi/gangguan musculoskeletal/penyakit
kardiovaskuler/penyakit paru/diabetes.

Berisiko jatuh Tidak berisiko jatuh

INTERVENSI IMPLEMENTASI

1. Berikan kursi roda atau tawarkan brankart bila Ya Tidak


pasien membutuhkan.
2. Berikan edukasi kepada pasien dan atau
Ya Tidak
keluarga agar meminta pertolongan kepada
Petugas apabila akan melakukan aktifitas
selama berada di Rumah Sakit, misal : ke toilet,
dll.
3. Informasikan kepada pasien dan atau keluarga
Ya Tidak
untuk melepas pita resiko jatuh setelah keluar
dari Rumkitban Kartika Husada Kudus
4. Bantu pasien yang melakukan kegiatan di Ya Tidak
lokasi yang meningkatkan resiko jatuh, misal
pasien melakukan latihan dengan
menggunakan alat-alat yang meningkatkan
resiko jatuh di Instalasi Rehabilitasi Medik.

Tanda tangan dan nama perawat/petugas :


PETUNJUK TEKNIS PENGISIAN FORM SKRINNING RISIKO JATUH RAWAT
JALAN
1. Identitas pasien ditulis sesuai dengan SPO identifikasi
2. Lingkari salah satu atau lebih kriteria pasien yang ditemukan saat skrinning
3. Apabila ditemukan satu atau lebih pada kriteria diatas, maka pasien dikatagorikan
berisiko jatuh
4. Lakukan intervensi pada pasien yang berisiko jatuh dengan cara mencentang ya/
tidak pada kolom implementasi
5. Berikan tanda silang pada kolom intervensi dan implementasi apabila pasien tidak
berisiko jatuh
6. Bubuhkan tanda tangan dan nama terang perawat/petugas yang melakukan
pencegahan jatuh

Anda mungkin juga menyukai