Anda di halaman 1dari 6

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Pembangunan ekonomi tergambar pada kesejahteraan sosial yang

telah dilaksanakan pada umumnya telah memberi kontribusi peran

pemerintah dan masyarakat dalam mewujudkan kesejahteraan sosial yang

makin adil dan merata. Sasaran utama program pembangunan

kesejahteraan sosial adalah manusia, maka perubahan-perubahan yang

secara langsung terkait dengan sasaran program tersebut terutama

permasalahan dan kebutuhannya, serta ukuran-ukuran taraf kesejahteraan

sosialnya sangat berpengaruh terhadap arah, tujuan dan kegiatan-kegiatan

program.

Implikasi dari program yang terencana diharapkan berdampak luas

dan positif terhadap kualitas hidup manusia. Hal ini karena konstruksi

pembangunan terdiri atas serangkaian aktivitas yang direncanakan untuk

memajukan kondisi kehidupan manusia. Pembangunan kesejahteraan

sosial sebagai bagian tak terpisahkan dari pembangunan nasional, juga

mengambil peran aktif dalam meningkatkan kualitas hidup bangsa

Indonesia.

Namun, secara realita peneliti pun menggambarkan permasalahan di

lapangan melalui karya ilmiah ini didasarkan pada keresahan akan

banyaknya para penyandang tuna karya seperti gelandangan, pengamen,

1
2

dan atau pengemis yang selalu dijumpai di area Kawasan Pendidikan

cikokol khusunya baik ketika dalam setiap aktifitas (seperti kerja, kuliah,

dan lain-lain). Hal ini terbersit sebuah pertanyaan dalam pikiran peneliti

yaitu Sejauh mana peran dinas sosial dalam menangani kasus tersebut?

Yang peneliti ketahui bahwa dinas sosial memiliki susunan program

kerja dalam melakukan pembinaan terhadap Gelandangan, pengamen dan

atau Pengemis. Dalam melakukan pembinaan tersebut, seksi rehabilitasi

tuna sosial membentuk program yaitu Program Pemberdayaan Eks

Penyandang Penyakit Sosial. Program Pemberdayaan Eks Penyandang

Penyakit Sosial terbentuk berdasarkan SKPD 1/13/01/2004.

Adapun program pemberdayaan penyandang penyakit sosial adalah

sebagai berikut:

1. Memperlakukan gelandangan dan pengemis berikut keluarganya dan

lingkungan sosialnya sebagai subjek dan titik sentral usaha

penanggulangan terhadap tuna sosial.

2. Meningkatkan perlindungan dan pemerliharaan taraf kesejahteraan

sosial kepada gelandangan dan pengemis berikut keluarga dan

lingkunga sosialnya agar mereka memperoleh kesempatan dan peluang

yang sama untuk mengembangkan usaha agar dapat meningkatkan

pendapatannya.

3. Meningkatkan kualitas sumber daya manusia gelandangan dan

pengemis serta keluarganya dengan meningkatkan pengetahuan, sikap,

perilaku, keterampilan kerja atau keterampilan berusaha sesuai


3

kemampuan agar dapat menjalankan penghidupannya secara mandiri.

Pembangunan kesejahteraan sosial sebagai bagian tak terpisahkan dari

pembangunan nasional, juga mengambil peran aktif dalam

meningkatkan kualitas hidup bangsa Indonesia. (JOM FISIP Vol. 4

No. 2 t Oktober 2017)

Program yang dilaksanakan untuk penanganan masalah

kesejahteraan sosial yang diarahkan pada peningkatan pelayanan

terhadap Penyandang Masalah Kesejahteraan Sosial (PMKS) serta

mengurangi timbulnya masalah sosial baru. Program maupun kegiatan

yang telah dilaksanakan berkaitan dengan upaya penanganan Isu

Strategis yaitu penanggulangan kemiskinan, penanggulangan

penyandang cacat, penanggulangan keterlantaran, penanganan

ketunaan sosial, penanggulangan bencana alam/sosial termasuk

pelestarian nilai-nilai kepahlawanan dan kejuangan.

Keberhasilan, permasalahan dan solusi menjadi sumber untuk

perbaikan perencanaan dan pelaksanaan program dan kegiatan yang

akan datang. Dengan pendekatan ini, Laporan Kinerja sebagai proses

evaluasi menjadi bagian yang tidak terpisahkan dari perbaikan yang

berkelanjutan di pemerintah untuk meningkatkan kinerja pemerintahan

melalui perbaikan pelayanan publik.


4

Atas beberapa pemaparan di atas , kemudian peneliti tertarik

untuk melakukan penelitian skripsi dengan tema “PERAN KINERJA

DINAS SOSIAL DALAM PENGENDALIAN DAN

PEMBERDAYAAN TUNA KARYA DI KAWASAN PENDIDIKAN

CIKOKOL KOTA TANGERANG”.

B. Rumusan Masalah Penelitian

Setelah peneliti memberikan pemaparan tentang masalah yang sudah

disesuaikan dengan fakta lapangan, maka dihasilkan beberapa rumusan

masalah sebagai berikut:

1. Sejauh mana peran kinerja dinas sosial dalam pengendalian dan

pemberdayaan tuna karya di kota Tangerang?

2. Bagaimana pengembangan metode solusi yang ada atas permasalahan

yang terjadi?

3. Apa tantangan yang di dapatkan dalam pengendalian dan

pemberdayaan bagi para tuna karya di kota tangerang?

C. Tujuan Penelitian

Setelah peneliti menetukan rumusan masalah seperti terpapar di atas,

maka diketahuilah tujuan penelitian, sebagai berikut:

1. Untuk mengetahui sejauh mana peran kinerja dinas sosial dalam

pengendalian dan pemberdayaan tuna karya di kota Tangerang.


5

2. Untuk mengetahui hasil pengembangan metode solusi yang ada atas

permasalahan yang terjadi.

3. Mengetahui apa saja yan menjadi tantangan dari dinas social kota

tangerang dalam menghadapi tantangan dalam melakukan

pengendalian dan pemberdayaan tuna karya ini.

D. Manfaat Penelitian

Berdasarkan tujuan penelitian yang hendak dicapai, maka penelitian

ini diharapkan mempunyai manfaat setelah melakukan penelitian ini baik

secara langsung maupun tidak langsung.

Adapun manfaat penelitian ini adalah sebagai berikut:

1. Manfaat teoritis

Secara teoritis hasil penelitian ini diharapkan dapa bermanfaat yaitu:

a. Memberikan sumbangan pemikiran bagi pembaharuan

pengetahuan ilmiah supaya terus berkembang sesuai dengan

tuntutan masyarakat dan sesuai dengan kebutuhan perkembangan

ilmu pengetahan.

b. Memberikan sumbangan ilmiah dalam ilmu Pendidikan terutama

untuk penelitian berkesinambungan di dunia akademisi, yaitu

membuat inovasi penggunaan metode eksperimen dalam

peningkatan kemampuan sains para mahasiswa.


6

c. Sebagai pijakan dan referensi pada penelitian-penelitian

selanjutnya yang berhubungan dengan peningkatan kemampuan

sains para mahasiswa serta menjadi bahan kajian lebih lanjut.

2. Manfaat praktis

Secara praktis penelitian ini dapat bermanfaat sebagai berikut:

a. Bagi peneliti dapat menambah wawasan dan pengalaman langsung

tentang cara meningkatkan kemampuan sains peneliti melalui

metode eksperimen.

b. Bagi para pembaca karya ilmiah ini dapat menambah pengetahuan

dan sumbangan pemikiran tentang cara mengembangkan

kemampuan sains khususnya melalui metode eksperimen.

c. Bagi para penyandang tuna karya sebagai subyek penelitian,

diharapkan dapat memperoleh pengalaman langsung mengenai

pembelajaran perberdayaan produktifitas dalam perekonomian

secara aktif, kreatif dan menyenangkan melalui metode eksperimen

rehabilitasi.

d. Bagi kampus sebagai bahan pertimbangan dalam menyusun

program pembelajaran serta menentukan metode dan media

pembelajaran yang tepat untuk mengembangkan kemampuan sains

mahasiswa dalam meningkatkan kualitas mahasiswa tidak hanya

sebagai pencari lapangan perkerjaan tapi lebih kepada sebagai para

pencipta lapangan perkerjaan.

Anda mungkin juga menyukai