Dosen Pengampu :
Dr. Sihabuddin, M. Pd, M.Pd.I
Oleh :
Achmad Haqqul Yaqin
(06020720021)
FAKULTAS TARBIYAH DAN KEGURUAN
PRODI PENDIDIKAN GURU MADRASAH IBTIDAIYAH
UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SUNAN AMPEL SURABAYA
2022/2023
CAKUPAN ISI
C. Tujuan Pembelajaran
G. Rubrik Penilaian
A. KOMPETENSI INTI(KI)
KI-1(Sikap Spiritual) : Menerima, menjalankan, dan menghargai ajaran agama yang dianutnya.
KI-2(Sikap Sosial) : Menunjukkan perilaku jujur, disiplin, tanggung jawab, santun, peduli, dan percaya diri dalam
berinteraksi dengan keluarga, teman, guru, dan tetangganya serta cinta tanahair
KI-3(Pengetahuan) : Memahami pengetahuan faktual dengan cara mengamati dan menanya berdasarkan rasa ingin tahu
tentang dirinya, makhluk ciptaan Tuhan dan kegiatannya, dan benda-benda yang dijumpainya di rumah,
di sekolah, dan tempatbermain
KI-4(Ketrampilan) : Memahami pengetahuan faktual dengan cara mengamati dan menanya berdasarkan rasa ingin tahu
tentang dirinya, makhluk ciptaan Tuhan dan kegiatannya, dan benda-benda yang dijumpainya di rumah,
di sekolah, dan tempatbermain
B. KOMPETENSI DASAR (KD) DAN INDIKATOR PENCAPAIAN KOMPETENSI (IPK)
1. Bahasa Indonesia
Kompetensi Dasar Indikator Pencapaian Kompetensi (IPK)
1.2 Meresapi anugerah Tuhan Yang Maha Esa atas keberadaan 1.2.1 Mensyukuri (A1) pemberian anugerah Tuhan Yang
proses kehidupan bangsa dan lingkungan alam (Spiritual) Maha Esa atas keberadaan proses kehidupan bangsa dan
lingkungan alam dalam kehidupan sehari-hari (Afektif)
2.4 Memiliki kepedulian, tanggung jawab, dan rasa cinta tanah air 2.4.1 Membantu (A2) seseorang tanpa pamrih dengan rasa
terhadap bencana alam dan keseimbangan ekosistem serta peduli terhadap sesama makhluk hidup khususnya pada korban
kehidupan berbangsa dan bernegara melalui pemanfaatan bahasa bencana alam yang terjadi di lingkungan sekitar melalui
Indonesia (Sosial) pemanfaatan bahasa Indonesia dalam kehidupan sehari-hari
(Afektif)
2.4.2 Menunjukkan (A3) rasa tanggung jawab dan cinta tanah
air terhadap bencana alam yang terjadi dan keseimbangan
ekosistem serta kehidupan berbangsa dan bernegara melalui
pemanfaatan bahasa Indonesia dalam kehidupan sehari-hari
(Afektif)
3.7 Menguraikan Konsep-Konsep yang saling berkaitan pada teks 3.7.1 Mengidentifikasi (C1) terkait Pengertian dan ciri-ciri
non fiksi (Pengetahuan) teks non fiksi yang telah diketahui dan dipahami (Kognitif)
3.7.2 Menceritakan (C3) teks non fiksi dalam bentuk Telling
Story sesuai gambar/video yang ditentukan (Kognitif)
3.7.3 Menerapkan (C4) dalam menyusun teks non fiksi
berdasarkan konsep-konsep yang telah diketahui dan dipahami
(Kognitif)
3.7.4 Mengevaluasi (C6) hasil menyusun teks non fiksi
berdasarkan konsep-konsep yang telah dipahami (Kognitif)
4.7 Menyajikan Konsep-Konsep yang saling berkaitan pada teks 4.7.1 Mempersiapkan (P2) terkait Penyusunan teks non fiksi ke
non fiksi ke dalam tulisan dengan Bahasa sendiri (Ketrampilan) dalam tulisan dengan Bahasa sendiri menyesuaikan konsep yang
dimengerti dengan tepat (Psikomotorik)
4.7.2 Mencoba (P3) dalam menyusun teks non fiksi ke dalam
tulisan dengan Bahasa sendiri menyesuaikan konsep yang
dimengerti dengan teliti (Psikomotorik)
4.7.3 Mendemonstrasikan (P4) hasil Penyusunan teks non
fiksi ke dalam tulisan dengan Bahasa sendiri bersama teman
sekelas dengan cermat (Psikomotorik)
2. Ilmu Pengetahuan Alam
Kompetensi Dasar Indikator Pencapaian Kompetensi (IPK)
1.1 Bertambah keimanannya dengan menyadari hubungan 1.1.1 Menempatkan diri (A1) agar bertambahnya keimanan
keteraturan dan kompleksitas alam dan jagad raya terhadap dan sadar adanya hubungan keteraturan dan jagad raya terhadap
kebesaran Tuhan yang menciptakannya, serta mewujudkannya kebesaran Tuhan yang menciptakannya, serta mewujudkannya
dalam pengamalan ajaran agama yang dianutnya (Spiritual) dalam pengamalan ajaran agama yang dianutnya dalam
kehidupan sehari-hari (Afektif)
2.2 Menghargai kerja individu dan kelompok dalam aktivitas 2.2.1 Melaksanakan (A3) kerja sama baik individu dan
sehari-hari sebagai wujud implementasi melaksanakan kelompok dalam aktivitas sehari-hari sebagai wujud
penelaahan fenomena alam secara mandiri maupun berkelompok implementasi melaksanakan penelaahan fenomena alam secara
(Sosial) mandiri maupun berkelompok dalam kehidupan sehari-hari
(Afektif)
2.2.2 Mempertahankan (A4) sikap kerja keras secara individu
maupun kelompok dalam aktivitas sehari-hari sebagai wujud
implementasi melaksanakan penelaahan fenomena alam secara
mandiri maupun berkelompok dalam kehidupan sehari-hari
(Afektif)
3.5 Menganalisis Hubungan antarkomponen ekosistem dan 3.5.1 Menyebutkan (C1) jenis-jenis komponen ekosistem dan
jaring-jaring makanan di lingkungan sekitar (Pengetahuan) hubungannya antar makhluk hidup serta jaring-jaring makanan
di lingkungan sekitar yang diketahui dengan cermat (Kognitif)
3.5.2 Mengelompokkan (C2) hubungan antar makhluk hidup
serta jaring-jaring makanan baik dari produsen, konsumen 1,2,3,
4 dan seterusnya hingga pengurai berdasarkan kehidupan di
lingkungan sekitar dengan teliti (Kognitif)
3.5.3 Menganalisis (C4) hubungan antarkomponen ekosistem
dan jaring-jaring makanan di lingkungan sekitar yang diketahui
dengan tepat (Kognitif)
4.5 Membuat karya tentang konsep jaring-jaring makanan dalam 4.5.1 Mempraktikkan (P3) hubungan antarkomponen kedalam
suatu ekosistem (Ketrampilan) konsep jaring-jaring makanan dalam suatu ekosistem dengan
media yang disediakan dengan telaten (Psikomotorik)
4.5.2 Menyusun (P4) rangkaian media yang disediakan terkait
hubungan antarkomponen kedalam konsep jaring-jaring
makanan dalam suatu ekosistem dengan tepat (Psikomotorik)
4.5.3 Memperbaiki (P5) susunan hubungan antar komponen
kedalam konsep jaring-jaring makanan sesuai dengan jenis
ekosistem yang ditentukan dengan tepat (Psikomotorik)
C. TUJUAN PEMBELAJARAN
1. Bahasa Indonesia
1. Afektif (Sikap Spiritual)
1.2.1 Setelah siswa (Audience) mengamati keadaan lingkungan sekitar (Behaviour), siswa mampu mensyukuri (A1)
(Comparative) pemberian anugerah Tuhan Yang Maha Esa atas keberadaan proses kehidupan bangsa dan lingkungan
alam dalam kehidupan sehari-hari, sedikitnya senantiasa bersyukur dapat bernafas sebagai bentuk pemberian anugerah
Allah SWT. (Degree)
2. Afektif (Sikap Sosial)
2.4.1 Setelah siswa (Audience) membiasakan tindakan (Behaviour) saling membantu dengan teman sebangku/sekelompok,
siswa mampu Membantu (A2) seseorang tanpa pamrih (Comparative) dengan rasa peduli terhadap sesama makhluk
hidup khususnya pada korban bencana alam yang terjadi di lingkungan sekitar melalui pemanfaatan bahasa Indonesia
dalam kehidupan sehari-hari, sedikitnya selalu menolong teman ketika mengalami kesusahan (Degree).
2.4.2 Setelah siswa (Audience) membiasakan tindakan (Behaviour) bertanggungjawab atas segala hal dengan teman
sebangku/sekelompok, Siswa mampu Menunjukkan (A3) rasa tanggung jawab dan cinta tanah air (Comparative)
terhadap bencana alam yang terjadi dan keseimbangan ekosistem serta kehidupan berbangsa dan bernegara melalui
pemanfaatan bahasa Indonesia dalam kehidupan sehari-hari, sedikitnya bertanggungjawab melaksanakan piket kelas
sesuai jadwal yang telah disepakati (Degree).
3. Kognitif (Pengetahuan)
3.7.1 Setelah siswa (Audience) mengamati gambar (Behaviour) didukung video Animation Animal Story (Technology
Knowledge) melalui media tancap gambar dengan teman sebangku/sekelompok, siswa mampu Mengidentifikasi (C1)
(Comparative) terkait Pengertian dan ciri-ciri teks non fiksi yang telah diketahui dan dipahami , sedikitnya mampu
menyebutkan ciri-ciri teks non fiksi minimal 3 secara umum (Degree).
3.7.2 Setelah siswa (Audience) berdiskusi dengan pengetahuan yang dimiliki melalui media tancap gambar (Content
Knowledge) bersama teman sebangku/sekelompok (Behaviour), siswa mampu Menceritakan (C3) (Comparative) teks
non fiksi dalam bentuk Telling Story sesuai gambar/video yang ditentukan dengan bantuan media tancap gambar,
sedikitnya contoh cerita teks non fiksi tentang kehidupan ekosistem di alam lingkungan sekitar. (Degree)
3.7.3 Setelah siswa (Audience) mempresentasikan hasil diskusi melalui media tancap gambar (Pedogical Knowledge)
bersama teman sebangku/sekelompok (Behaviour), siswa mampu Menerapkan (C4) (Comparative) dalam menyusun
teks non fiksi berdasarkan konsep-konsep yang telah diketahui dan dipahami, sedikitnya mampu menyebutkan makna
penerapan teks non fiksi di kehidupan sehari-hari khususnya tentang kehidupan ekosistem di alam lingkungan sekitar.
(Degree)
3.7.4 Setelah Siswa (Audience) Feer Lesson (belajar dari teman) diikuti perbaikan dari guru melalui media tancap gambar
(Content Knowledge) bersama teman sebangku/sekelompok (Behaviour), siswa mampu Mengevaluasi (C6)
(Comparative) hasil menyusun teks non fiksi berdasarkan konsep-konsep yang telah dipahami, sedikitnya mampu
memperbaiki beberapa kesalahan paragraf dan kalimat yang mengandung unsur-unsur teks non fiksi tentang ekosistem di
alam lingkungan sekitar (Degree).
4. Psikomotorik (Ketrampilan)
4.7.1 Setelah siswa (Audience) melakukan Modelling the Way (membuat contoh praktik) dengan mempraktikkan salah satu
bentuk cerita teks non fiksi melalui media tancap gambar (Content Knowledge) bersama teman sebangku/sekelompok
(Behaviour), siswa mampu Mempersiapkan (P2) (Comparative) terkait Penyusunan teks non fiksi ke dalam tulisan
dengan Bahasa sendiri menyesuaikan konsep yang dimengerti dengan tepat, sedikitnya satu bentuk cerita non fiksi hasil
karya sendiri. (Degree)
4.7.2 Setelah siswa (Audience) mengikuti pengarahan dari guru bersama (Behaviour), siswa mampu Mencoba (P3)
(Comparative) dalam menyusun teks non fiksi ke dalam tulisan dengan Bahasa sendiri menyesuaikan konsep yang
dimengerti dengan teliti, sedikitnya dibuktikan dengan menggunakan Bahasa sendiri dan berdasarkan informasi yang
aktual. (Degree)
4.7.3 Setelah siswa (Audience) mendiskusikan beberapa kesalahan (Behaviour) dalam Penyusunan kata maupun kalimat
berdasarkan PUEBI yang baik dan benar bersama teman sebangku/sekelompok, siswa mampu Mendemonstrasikan (P4)
hasil Penyusunan teks non fiksi ke dalam tulisan dengan Bahasa sendiri bersama teman sekelas dengan cermat, sedikitnya
dibuktikan salah satu presentasi hasil cerita non fiksi yang disusun secara individu maupun berkelompok. (Degree)
2. Ilmu Pengetahuan Alam
1. Afektif (Sikap Spiritual)
1.1.1 Setelah siswa (Audience) mengamati keadaan lingkungan sekitar (Behaviour), siswa mampu Menempatkan diri (A1)
(Comparative) agar bertambahnya keimanan dan sadar adanya hubungan keteraturan dan jagad raya terhadap kebesaran
Tuhan yang menciptakannya, serta mewujudkannya dalam pengamalan ajaran agama yang dianutnya dalam kehidupan
sehari-hari, sedikitnya sadar akan keagungan Allah SWT. (Degree)
2. Afektif (Sikap Sosial)
2.2.1 Setelah siswa (Audience) melakukan Knowledge Sharing (Behaviour) dengan teman sebangku/sekelompok, siswa mampu
Melaksanakan (A3) (Comparative) kerja sama baik individu dan kelompok dalam aktivitas sehari-hari sebagai wujud
implementasi melaksanakan penelaahan fenomena alam secara mandiri maupun berkelompok dalam kehidupan sehari-
hari, sedikitnya mampu bekerja sama antar satu sama lain. (Degree)
2.2.2 Setelah siswa (Audience) melakukan Knowledge Sharing (Behaviour) dengan teman-teman sebangku/sekelompok, siswa
mampu Mempertahankan (A4) (Comparative) sikap kerja keras baik individu dan kelompok dalam aktivitas sehari-hari
sebagai wujud implementasi melaksanakan penelaahan fenomena alam secara mandiri maupun berkelompok dalam
kehidupan sehari-hari, sedikitnya mampu mempelajari materi yang sudah diajarkan sebelumnya dengan belajar yang rajin
dan giat. (Degree)
3. Kognitif (Pengetahuan)
3.5.1 Setelah siswa (Audience) mengamati video Animation Story (Technological Knowledge) melalui media tancap gambar
(Behaviour) dengan teman-teman sebangku/sekelompok, siswa Menyebutkan (C1) (Comparative) jenis-jenis komponen
ekosistem dan hubungannya antar makhluk hidup serta jaring-jaring makanan di lingkungan sekitar yang diketahui dengan
cermat melalui media tancap gambar, sedikitnya mampu menyebutkan jenis hubungan rantai makanan/jaring-jaring
makanan yang ada di lingkungan hutan. (Degree)
3.5.2 Setelah siswa (Audience) melakukan observasi dan searching information (pencarian informasi/data) (Behaviour)
secara individual maupun berkelompok, siswa mampu Mengelompokkan (C2) (Comparative) hubungan antar makhluk
hidup serta jaring-jaring makanan baik dari produsen, konsumen 1,2,3,4 dan seterusnya hingga pengurai berdasarkan
kehidupan di lingkungan sekitar dengan teliti melalui media tancap gambar sedikitnya satu contoh pengelompokan
fungsi dan bentuk hubungan komponen ekosistem didalam rantai makanan/jaring-jaring makanan yang ada di lingkungan
hutam. (Degree)
3.5.3 Setelah siswa (Audience) melakukan Modelling the way (Membuat contoh praktik) (Behaviour) melalui media tancap
gambar secara individu maupun berkelompok, siswa mampu Menganalisis (C4) (Comparative) hubungan
antarkomponen ekosistem dan jaring-jaring makanan di lingkungan sekitar yang diketahui dengan tepat, sedikitnya
penjelasan singkat tentang bentuk rantai makanan/jaring-jaring makanan yang ada di lingkungan hutan. (Degree)
4. Psikomotorik (Ketrampilan)
4.5.1 Setelah siswa (Audience) berdiskusi dengan teman sebangku/sekelas untuk mempresentasikan (Pedogical Thinking)
hasil penjelasan hubungan antar komponen ekosistem berupa rantai makanan/jaring-jaring makanan, (Behaviour) siswa
mampu mempraktikkan (P3) (Comparative) hubungan antarkomponen kedalam konsep jaring-jaring makanan dalam
suatu ekosistem melalui media tancap gambar dengan telaten, sedikitnya contoh bentuk jaring-jaring makanan yang ada
di lingkungan hutan sesuai dengan pengelompokannya. (Degree)
4.5.2 Setelah siswa (Audience) melakukan feer lesson (belajar dari teman) dengan teman sebangku maupun kelompok
(Behaviour), siswa mampu Menyusun (P4) rangkaian media tancap gambar yang dikaitkan dengan hubungan
antarkomponen kedalam konsep jaring-jaring makanan dalam suatu ekosistem dengan tepat, (Comparative) sedikitnya
satu bentuk jaring-jaring makanan yang ada di lingkungan hutan sesuai dengan pengelompokannya. (Degree)
4.5.3 Setelah siswa (Audience) mengikuti pengarahan dari koreksi (Behaviour) yang diberikan guru secara bersama-sama ,
siswa mampu Memperbaiki (P5) susunan hubungan antar komponen kedalam konsep jaring-jaring makanan sesuai
dengan jenis ekosistem yang ditentukan dengan tepat (Comparative), sedikitnya mampu menunjukkan salah satu hasil
perbaikan karya sendiri maupun berkelompok yang dirancang. (Degree)
Pendekatan Pembelajaran : Scientific Learning and Technology Pedogical Critical Knowledge (TPACK)
Model Pembelajaran : Contextual Teaching and Learning (CTL)
Metode Pembelajaran : Feer Lesson, Discuss, Demonstrasi, dan Experimental
F. LANGKAH-LANGKAH KEGIATAN PEMBELAJARAN
PERTEMUAN 1
Tema 5 “Ekosistem”
Alokasi Waktu : 45 Menit
Muatan Pelajaran : Bahasa Indonesia dan IPA
No Kompetensi Dasar Indikator Pencapaian Kompetensi Teknik Penilaian Instrumen Penilaian Keterangan
No Kompetensi Dasar Indikator Pencapaian Kompetensi Teknik Penilaian Instrumen Penilaian Keterangan
Pilihlah salah satu gambar dibawah ini, kemudian kembangkan menjadi sebuah Teks Non Fiksi !
………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………..
………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………
……………………………………………………………………………………………………………………………………………………………….
………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………
Mata Pelajaran : Ilmu Pengetahuan Alam
“RANTAI MAKANAN dan JARING-JARING MAKANAN”
Nama Kelompok :………………………………………………………………………………….
Anggota :
1 ………………………………………………………………………………
2 ………………………………………………………………………………
3 ………………………………………………………………………………
Kelas :5A
Hari/tanggal : Selasa, 13 Mei 2022
Waktu : 15 menit
Tujuan :
1. Siswa mampu membuat bentuk rantai makanan melalui media tancap gambar yang sudah disediakan berdasarkan pengelompokan
lingkungan ekosistemnya.
2. Siswa mampu menentukan kedudukan dan fungsi komponen ekosistem melalui media tancap gambar yang dikaitkan berdasarkan
pengelompokan lingkungan ekosistemnya.
Langkah Kerja:
1. Pilihlah gambar dari media tancap gambar yang sudah disediakan oleh guru.
2. Hubungkan gambar-gambar yang sudah disediakan dalam media tancap gambar dalam mistery box.
3. Tancapkan gambar sesuai tempat dan kedudukan hubungan komponen ekosistem dengan yang lainnya berdasarkan pengelompokan
lingkungan ekosistemnya.
4. Berikan keterangan karya rantai makanan kalian dengan daerah lingkungan ekosistem yang terjadi.
5. Tambahkan kekreativitas kalian sesuai kesepakatan masing-masing kelompok
Lampiran Gambar Pada media tancap gambar dalam Pembuatan Rantai makanan
LAMPIRAN II : PEMBAHASAN MATERI AJAR
PERTEMUAN 1
- Ayo Menyanyi!
Elangnya mati
Rantai Makanan,
Ayo Dipelajari
Muatan Pelajaran : Bahasa Indonesia
“Teks Non Fiksi”
- Ayo Membaca!
Rantai makanan merupakan langkah proses saling memakan dan dimakan dengan menyesuaikan urutan tertentu antar makhluk hidup. Seperti
pada gambar disamping, Padi dimakan oleh tikus, kemudian tikus dimakan oleh ular, ular dimakan oleh burung elang. Setelah beberapa waktu,
burung elang mati. Bangkainya membusuk diuraikan oleh makhluk hidup pengurai dan bercampur dengan tanah membentuk humus. Humus sangat
dibutuhkan tumbuhan, terutama rumput. Begitulah seterusnya sehingga proses ini berjalan dari
waktu ke waktu. Urutan peristiwa memakan dan dimakan di atas dapat berjalan seimbang dan lancar
jika seluruh komponen tersebut ada. Jika salah satu komponen tidak ada, akan terjadi ketimpangan
dalam urutan memakan dan dimakan tersebut. Agar rantai makanan dapat terus berjalan, jumlah
produsen harus lebih banyak daripada jumlah konsumen kesatu, konsumen kesatu lebih banyak
daripada konsumen kedua, dan seterusnya
- Ayo Mengenal!
Pada Bacaan yang berjudul “Rantai Makanan di Ekosistem Sawah” termasuk salah satu jenis teks
nonfiksi dimana bersifat fakta dan berdasarkan kenyataan. Teks nonfiksi adalah karya yang
berdasarkan fakta, pengalaman objektif, penelitian atau analisis dari suatu masalah dapat dicontohkan seperti : Laporan, Ensiklopedia, Artikel,
Berita, Sejarah, Peta, Kamus, Karya Ilmiah, Skripsi, Biografi, Fotogtafi, Diagram, dll. Ciri-ciri teks non fiksi diantaranya :
2. Konsumen : Makhluk hidup yang tidak dapat menghasilkan makanan sendiri. Sehingga mereka memakan produsen atau
konsumen lain (Heterotrof). Contoh : Belalang, Katak, Ular merupakan beberapa konsumen dalam ekosistem kebun.
3. Dekomposer : Organisme yang memakan organisme yang telah mati. Biasanya dikenal dengan pengurai. Contoh : Jamur
merupakan pengurai dalam ekosistem kebun
Petunjuk
Rubrik Penilaian berikut yang nantinya digunakan guru dalam menilai sikap spiritual dari peserta didik. Berikan tanda centang
(√) di dalam kolom skor/nilai sesuai sikap spiritual peserta didik masing-masing dengan menyesuaikan aspek-aspek yang perlu
diamati dengan kriteria penilaian sebagai berikut:
4 = Selalu Membiasakan, Apabila selalu membiasakan untuk melakukan pernyataan yang diberikan
3 = Sering Membiasakan, Apabila sering membiasakan untuk melakukan pernyataan yang diberikan
2 = Jarang Membiasakan, Apabila jarang membiasakan untuk melakukan pernyataan yang diberikan
1 = Tidak pernah Membiasakan, Apabila tidak pernah membiasakan untuk melakukan pernyataan yang diberikan.
Pelaksanaan pengamatan dikondisikan dengan keseharian peserta didik serta didukung dengan pengawasan orang tua maupun guru
sebagai bentuk partisipan pelaksana penilaian peserta didik. Pemberian nilai didapatkan dengan aturan yang sudah ditetapkan berdasarkan
jumlah aspek yang diamati.
Peserta didik mendapatkan nilai dengan aturan :
Sangat Baik : Nilai yang diperoleh 3,0-4,0 (80-100)
Kurang : Nilai yang diperoleh kurang dari 1,99 (kurang dari 59)
LEMBAR PENILAIAN SIKAP SPIRITUAL MELALUI PENGAMATAN
Nama Siswa :..........................................................................
Tanggal Pengamatan : ...........................................................................
Kelas : 5 SD/MI
Mata Pelajaran : Bahasa Indonesia
Kompetensi Dasar : 1.2 Meresapi anugerah Tuhan Yang Maha Esa atas keberadaan proses kehidupan bangsa dan lingkungan alam
Skor/Nilai
No. Aspek yang Diamati Keteraangan
1 2 3 4
1. Senantiasa bersyukur atas karunia yang diberikan Tuhan
YME dengan ikhlas
2. Senantiasa memanfaatkan karunia yang diberikan Tuhan
dengan baik dan benar
3. Senantiasa berdoa sebelum melaksanakan segala sesuatu
Jumlah Nilai
Nilai Akhir
Petunjuk penilaian :
Nilai akhir menggunakan skala 1 hingga 4
Perhitungan nilai akhir menggunakan rumus : Nilai/Nilai Tertinggi x 3 (Total Aspek) = Nilai akhir
Contoh :
Nilai diperoleh 10, nilai tertinggi 4 x 3 pernyataan = 12,
maka perhitungannya (Nilai/Nilai Tertinggi x 3) = 10/12 x 3 = 2,5
(Nilai yang diperoleh Baik)
Hasil Pencapaian Nilai : Baik (70-79)
LEMBAR PENILAIAN SIKAP SPIRITUAL MELALUI PENGAMATAN
Nama Siswa :..........................................................................
Tanggal Pengamatan : ...........................................................................
Kelas : 5 SD/MI
Mata Pelajaran : Ilmu Pengetahuan Alam
Kompetensi Dasar : 1.1 Bertambah keimanannya dengan menyadari hubungan keteraturan dan kompleksitas alam dan jagad raya
terhadap kebesaran Tuhan yang menciptakannya, serta mewujudkannya dalam pengamalan ajaran agama yang dianutnya (Spiritual)
Skor/Nilai
No. Aspek yang Diamati Keteraangan
1 2 3 4
1. Senantiasa melaksanakan ibadah kepada Tuhan YME
2. Senantiasa berdoa sebelum melakukan segala sesuatu
3. Senantiasa Menerima kebesaran Tuhan YME yang
diberikan kepada kehidupan yang ada di bumi se-isinya
Jumlah Nilai
Nilai Akhir
Petunjuk penilaian :
Nilai akhir menggunakan skala 1 hingga 4
Perhitungan nilai akhir menggunakan rumus :
Contoh :
Nilai diperoleh 8, nilai tertinggi 4 x 3 pernyataan = 12,
maka perhitungannya (Nilai/Nilai Tertinggi x 3) = 8/12 x 3 = 2,0
(Nilai yang diperoleh Baik)
Hasil Pencapaian Nilai : Baik (70-79)
RUBRIK PENILAIAN SIKAP SOSIAL (KI. 2) MELALUI PENILAIAN TEMAN SEJAWAT (KI. 2)
Petunjuk
Rubrik Penilaian berikut yang nantinya digunakan guru dalam menilai sikap sosial dari peserta didik. Berikan tanda centang
(√) di dalam kolom skor/nilai sesuai sikap sosial peserta didik masing-masing dengan menyesuaikan aspek-aspek yang perlu diamati
dengan kriteria penilaian sebagai berikut:
4 = Selalu Menerapkan, Apabila selalu menerapkan sesuai aspek yang diberikan
3 = Sering Menerapkan, Apabila sering menerapkan sesuai aspek dan kadang-kadang tidak menerapkannya
2 = Jarang Menerapkan, Apabila kadang-kadang menerapkan sesuai aspek dan sering tidak menerapkannya
1 = Tidak pernah Menerapkan, Apabila tidak pernah menerapkan sesuai aspek yang diberikan.
Pelaksanaan penilaian teman sejawat dikondisikan dengan keseharian peserta didik melalui pengawasan dari teman dekat berdasarkan
informasi yang fakta dan aktual. Mereka menilai sikap temannya berdasarkan tingkah laku dan Tindakan yang dilakukan dalam kehidupan
sehari-hari. Sesuai peraturan penilaian maka dapat dilampirkan sebagai berikut :
Peserta didik mendapatkan nilai dengan aturan :
Sangat Baik : Nilai yang diperoleh 3,0-4,0 (80-100)
Kurang : Nilai yang diperoleh kurang dari 1,99 (kurang dari 59)
LEMBAR PENILAIAN MELALUI PENILAIAN TEMAN SEJAWAT
Nama Peserta Didik :..........................................................................
Tanggal Penilaian : ...........................................................................
Kelas : 5 SD/MI
Mata Pelajaran : Bahasa Indonesia
Kompetensi Dasar : 2.4 Memiliki kepedulian, tanggung jawab, dan rasa cinta tanah air terhadap bencana alam dan keseimbangan ekosistem
serta kehidupan berbangsa dan bernegara melalui pemanfaatan bahasa Indonesia
Petunjuk :
1. Bacalah pernyataan yang ada di dalam kolom dengan teliti.
2. Berilah tanda cek (√) sesuai dengan sesuai dengan kondisi dan keadaan kalian sehari-hari
3. Isilah biodata teman sejawat yang akan kamu nilai.
Nama Penilai : …………………………………………………..
Skor/Nilai
No. Aspek yang Diamati Keteraangan
1 2 3 4
1. Teman saya selalu bersikap ramah antar satu sama lain
2. Teman saya selalu menjalankan piket sesuai jadwal piket
kelas yang ditentukan bersama
3. Jika ada teman yang mengalami kesusahan, teman saya
selalu membantunya dengan ikhlas tanpa pamrih
4. Teman saya selalu menaati segala peraturan yang ada di
lingkungan sekitar
5. Teman saya selalu mengerjakan tugas yang diberikan guru
Jumlah Nilai
Nilai Akhir
Petunjuk Penilaian :
Nilai akhir menggunakan skala 1 hingga 4, Perhitungan nilai akhir menggunakan rumus : Nilai/Nilai Tertinggi x 5 (Total Aspek) = Nilai akhir
Contoh :
Nilai diperoleh 15, nilai tertinggi 4 x 5 pernyataan = 20, maka perhitungannya (Nilai/Nilai Tertinggi x 5) = 15/20 x 5 = 3,75 (Sangat Baik)
RUBRIK PENILAIAN SIKAP SOSIAL MELALUI OBSERVASI (KI. 2)
Satuan : SD Islam Al-Mufidah, Surabaya
Kelas : 5 SD/MI
Mata Pelajaran : Ilmu Pengetahuan Alam
Kompetensi Dasar : 2.2 Menghargai kerja individu dan kelompok dalam aktivitas sehari-hari sebagai wujud implementasi melaksanakan
penelaahan fenomena alam secara mandiri maupun berkelompok.
Petunjuk : Instrumen berikut yang nantinya digunakan guru dalam menilai sikap sosial dari peserta didik.
Kurang : Nilai yang diperoleh kurang dari 1,99 (kurang dari 59)
LEMBAR OBSERVASI PENILAIAN SIKAP SISWA
Nama Peserta Didik : ……………………………………. Mata Pelajaran : Ilmu Pengetahuan Alam
Kelas/Nomor Absen : 5A Hari/Tanggal : ……………………………….
Kompetensi Dasar : 2.2 Menghargai kerja individu dan kelompok dalam aktivitas sehari-hari sebagai wujud implementasi melaksanakan
penelaahan fenomena alam secara mandiri maupun berkelompok.
Petunjuk : Berikan tanda centang (√) di dalam kolom skor/nilai sesuai sikap sosial peserta didik masing-masing dengan
menyesuaikan aspek-aspek yang perlu diamati dengan kriteria penilaian sebagai berikut :
Skor
No. Aspek yang dinilai Indikator Penilaian Keterangan
4 3 2 1
Petunjuk Penilaian :
Nilai akhir menggunakan skala 1 hingga 4, Perhitungan nilai akhir menggunakan rumus : Nilai/Nilai Tertinggi x 2 (Total Indikator) = Nilai akhir
Contoh :
Nilai diperoleh 6, nilai tertinggi 4 x 2 pernyataan = 8, maka perhitungannya (Nilai/Nilai Tertinggi x 2) = 6/4 x 2 = 3,0 (Sangat Baik)
INSTRUMEN RUBRIK PENILAIAN PENGETAHUAN (KI. 3) MELALUI TES TULIS
Materi : Ilmu Pengetahuan Alam (Rantai dan Jaring-Jaring Makanan), Bahasa Indonesia (Teks Non Fiksi)
Teknik Penilaian : 10 Soal Pilihan Ganda (Ilmu Pengetahuan Alam) dan 5 Soal Essay (Bahasa Indonesia)
2. Elang b. Konsumen III Jawaban : b. Populasi harimau di hutan menurun karena tidak
ada yang dimangsa (10 Poin)
3. Padi c. Konsumen I
9. Sebuah bencana alam berupa kekeringan menyebabkan sawah gagal panen
Rantai Makanan Di Sawah : Padi → Tikus → Ular → Elang →
dan padi mengalami kematian. Saat padi tidak ada, maka belalang tidak
Pengurai. Pasangan yang tepat Komponen makhluk hidup dengan
bisa makan padi dan daun padi. Oleh sebab itu, belalang banyak yang mati
perannya adalah….
dan jumlahnya menurun. Sehingga dapat dikatakan Pengaruh
a) 1-a, 2-b, 3-c perubahan jumlah populasi spesies tertentu dalam jaring-jaring makanan
b) 1-b, 2-a, 3-c suatu ekosistem berdampak besar terhadap keseimbangan ekosistem ,
c) 1-c, 2-b, 3-a berikut yang tidak termasuk dampak dari perubahan tersebut adalah……..
d) 1-b, 2-c, 3-a a. Penuruunan Populasi salah satu komponen makhluk hidup (Predator)
Jawaban : c. 1-c, 2-b, 3-a b. Perubahan struktur dan fungsi pada jaring-jaring makanan
7. Puncak piramida rantai makanan biasanya ditempat hewan-hewan c. Reboisasi dan Lingkungan terlihat asri
karnivora. Contoh hewan-hewan tersebut antara lain adalah …. d. Terputusnya rantai makanan maupun jaring-jaring makanan.
Jawaban : c. Reboisasi dan Lingkungan terlihat asri (10 Poin)
Soal C-6 (Mengevaluasi) - HOTS
10. Perhatikan Ilustrasi Kejadian yang terjadi dibawah ini!
Di dalam ekosistem Hutan, ditemukan populasi burung pelatuk yang menjadi langka karena banyak pemburu menangkapnya, sehingga
menjadikan populasi serangga menjadi meningkat karena tidak memiliki pemangsa yang alami seperti burung pelatuk. Serangga yang terlalu
banyak dapat merusak tanaman dan makanan yang dimakan oleh hewan herbivora. Hal ini dapat menyebabkan ketidakseimbangan ekosistem, di
mana populasi beberapa spesies menjadi terlalu banyak atau terlalu sedikit.
Berdasarkan Ilustrasi, Solusi yang tepat untuk menjaga keseimbangan ekosistem hutan yaitu………
a. Berburu Hewan Langka sebagai bahan pakaian manusia
b. Perlindungan Habitat yang terancam dengan Pembuatan suaka margasatwa dan Cagar Alam
c. Membuang Limbah air di sungai setelah mencuci pakaian
d. Menebang Pohon secara liar dan besar-besaran
Jawaban : b. Perlindungan Habitat yang terancam dengan Pembuatan suaka margasatwa dan Cagar Alam (10 Poin)
BUTIR SOAL ESSAY
MATA PELAJARAN : BAHASA INDONESIA
Soal C-1 (Mengidentifikasi) - LOTS
1. Apakah yang dimaksud dengan Teks Non Fiksi? Apa Perbedaan Teks Non Fiksi dengan Teks yang lainnya? (10 Poin)
Jawaban :
Teks Non Fiksi atau Nonfiction adalah jenis teks yang berisi informasi atau pengetahuan tentang fakta dan realitas yang terjadi di dunia nyata.
Contoh dari teks Non Fiksi adalah artikel jurnalisme, buku sains, biografi, dan ensiklopedia. Perbedaan antara teks Non Fiksi dengan teks fiksi atau
imajinatif adalah bahwa teks Non Fiksi berisi informasi yang didasarkan pada fakta dan kenyataan, sedangkan teks fiksi cenderung mengandung
unsur imajinatif dan tidak selalu didasarkan pada kenyataan yang ada. Selain itu, teks Non Fiksi juga memiliki tujuan yang berbeda-beda, seperti
memberikan informasi, mengajarkan sesuatu, atau memberikan pandangan yang berbeda tentang suatu topik atau peristiwa.
2. Perhatikan Gambar Berikut! Manakah yang termasuk Teks Non Fiksi dan Teks Fiksi, Jelaskan Alasannya! (15 Poin)
Gambar 2.1 Gambar 2.2
Jawaban :
Pada Gambar 2.1, Pada Teks ekosistem merupakan teks non fiksi karena berisi tentang informasi yang didasarkan pada fakta atau kenyataan
yang terjadi di alam. Teks ini menjelaskan tentang komponen-komponen ekosistem seperti tumbuhan, hewan, mikroorganisme, dan lingkungan
fisik seperti air, tanah, dan udara. Selain itu, teks ekosistem juga dapat memberikan informasi tentang cara menjaga keseimbangan ekosistem agar
tetap berkelanjutan. Oleh karena itu, teks ekosistem memiliki tujuan untuk mengedukasi atau memberikan pengetahuan yang lebih bagi pembaca
tentang dunia alam dan lingkungan di sekitar mereka.
Pada Gambar 2.2 Pada Teks “Tikus Penolong Gajah” merupakan Teks fiksi dimana teks yang bersifat imajinatif, tidak benar-benar terjadi atau hilir-
mudik kisahnya hanya menjadi khayalan belaka. Sejauh ini, cerita tikus penolong gajah hanya bersifat legenda atau dongeng yang tidak ada bukti nyata
kebenarannya. Oleh karena itu, cerita tikus penolong gajah dengan bantuan bahasa yang indah dan gerakan yang dinamis merupakan contoh teks fiksi.
Jawaban :
Banjir menjadi ancaman diberbagai wilayah Indonesia. Faktor-faktor penyebab banjir antara lain rendahnya kesadaran masyarakat, pendangkalan
dan penyempitan badan sungai, serta menjamurnya rumah di bantaran sungai. Tumbuhnya permukiman liar di bantaran sungai mendorong
penyempitan badan sungai. Penertiban permukiman liar menjadi kesulitan pemerintah daerah. Luapan sungai dapat terjadi hingga ketinggian 1-2 meter.
Permukiman di bantaran sungai sangat berisiko ketika curah hujan tinggi. Di Manado rawan banjir dan longsor terjadi akibat pembangunan kota.
Sebagian besar wilayah Manado terdiri atas perbukitan, sementara wilayah daratan dengan permukaan datar sangat terbatas luasnya. Banyak bukit
dan lereng kemudian diubah menjadi perumahan.
Sumber informasi:
- https://www.nationalgeographic.co.id/hewan/2018/09/rantai-makanan-dan-segala-hal-yang-perlu-anda-ketahui
- https://www.berdikarionline.com/2019/10/pengertian-dan-contoh-rantai-makanan.html\
- https://www.brilio.net/serba-serbi/inilah-rantai-makanan-dan-fungsi-terhadap-kehidupan-1905156.html
Tentukan Gagasan Pokok Pikiran di setiap paragraph teks non fiksi berikut sesuai informasi yang diberikan!
Jawaban :
Paragraf Pertama : “Sebagai Manusia kita perlu melestarikan rantai makanan khususnya pada ekosistem sawah yang termasuk salah satu jenis ekosistem”
Paragraf Kedua : "Makhluk hidup pada rantai makanan di ekosistem sawah saling bergantung dan mempengaruhi."
5. Buatlah Teks Laporan nonfiksi tentang rantai makanan berdasarkan sumber informasi yang didapatkan!
APA YANG KALIAN KETAHUI TENTANG RANTAI MAKANAN?
PENDAHULUAN
Rantai makanan merupakan fenomena alam yang melibatkan proses makan memakan antara beberapa organisme. Rantai makanan biasanya
melibatkan adanya transfer energi dari organisme yang dimakan. Sebagai contoh, ketika fitoplankton dimakan oleh ikan-ikan kecil di lautan, maka
energi yang terkandung pada fitoplankton akakn bergeser ke dalam tubuh ikan yang memakannya. Demikian juga halnya jika ikan tersebut dimakan
oleh organisme lain yang lebih besar.
PEMBAHASAN
Alam memiliki sifat yang luar biasa. Alam senantiasa menjaga dirinya berada dalam keseimbangan. Salah satu cara yang dilakukan adalah
dengan rantai makanan. Rantai makanan merupakan suatu fenomena memakan dan dimakan yang melibatkan berbagai organisme. Rantai makanan
dapat terjadi di mana saja, mulai dari lautan hingga daratan. Rantai makanan di ekosistem sawah misalnya dimulai padi. Padi kemudian dimakan
oleh jangkrik maupun serangga hama lainnya. Serangga kemudian dimakan oleh katak. Katak kemudian dimakan oleh elang atau burung berukuran
besar. Ketika mati, burung jatuh ke tanah dan bangkainya diuraikan oleh alam dengan bantuan belatung dan menghasilkan zat hara. Zat hara ini
kemudian akan kembali diserap untuk pertumbuhan padi dan berbagai tanaman lain. Peristiwa ini akan terjadi terus menerus.
Isilah titik-titik yang rumpang dengan jawaban yang benar dan tepat!
1. Makhluk hidup yang sesuai untuk melengkapi rantai makanan dibawah adalah……………. (25 Poin)
3. Teks yang berisi tentang informasi bersifat fakta dan aktual disebut teks ……… (25 Poin)
4. Pokok pikiran dalam sebuah paragraf dapat dipahami dengan mudah melalui ... (25 Poin)
KISI-KISI PENGAYAAN HARIAN TEMATIK
1. Pada ekosistem kebun terdapat makhluk hidup yang terdiri dari ular, belalang, jagung, dan burung kutilang, yang membentuk rantai makanan.
Burung kutilang banyak ditangkap untuk diperjualbelikan, sehingga populasinya menurun drastis. Berdasarkan peristiwa tersebut, Jelaskan akibat
yang akan terjadi terhadap hbungan antarkomponen ekosistem tersebut! (50 Poin)
Jawaban : Akibat dari penangkapan burung kutilang yang berlebihan adalah terganggunya rantai makanan dalam ekosistem kebun tersebut.
Karena burung kutilang merupakan pemangsa dari belalang, maka dengan menurunnya populasi burung kutilang, jumlah belalang akan semakin
meningkat. Hal ini dapat menyebabkan kelangkaan sumber makanan bagi ular yang memangsa belalang. Selain itu, dengan meningkatnya jumlah
belalang, bisa jadi mereka akan memakan lebih banyak tanaman jagung yang merupakan sumber makanan utama burung kutilang. Dampaknya
adalah penurunan jumlah tanaman jagung, yang dapat memengaruhi ekonomi dari kebun tersebut. Oleh karena itu, penangkapan burung kutilang
yang berlebihan dapat menyebabkan kerusakan rantai makanan dan mempengaruhi keseimbangan ekosistem di dalam kebun.
2. Jelaskan beberapa hal yang harus dilakukan guna mengidentifikasi peristiwa atau informasi penting pada teks bacaan nonfiksi ! (50 Poin)
Jawaban : Membaca dengan seksama agar teks bisa dipahami, lalu kita tulis bagian yg terpenting dari teks tersebut, buatlah teks sesuai dengan
judul, urutkan teks tersebut agar mudah diidentifikasi
RUBRIK PENILAIAN KETERAMPILAN (KI 4) MELALUI PRAKTIK (UNJUK KERJA)
Muatan Pelajaran : Bahasa Indonesia dan Ilmu Pengetahuan Alam
Petunjuk :
1. Bentuklah kelompok, dengan anggota antara 3 – 5 anak.
2. Tugas projek berupa praktik menyusun teks non fiksi dan rantai makanan melalui media tancap gambar
3. Kerjakan tugas projek tersebut dalam waktu kurang lebih 100 menit, meliputi penyelesaian tugas dan presentasi.
4. Penilaian didasarkan pengukuran skala nilai dari 1-3 dengan menyesuaikan aspek yang diberikan
Skor
No Kelompok Nama Siswa Aspek Penilaian Keterangan
B C K
Kekompakan Tim dalam bekerja sama
Keterangan
dan sesuai dengan karya dan teks yang dibuat
Penggunaan Bahasa dalam menjelaskan
maksud pembuatan karya dan teks
Kekompakan Tim dalam bekerja sama
menyusun karya Rantai makanan dan teks
1………………………….. non fiksi
2………………………….. Kekreativitas dan keorisinilan Karya rantai
2 3…………………………. makanan dan teks non fiksi yang dibuat
4………………………….. Kelancaran dalam presentasi di depan kelas
5………………………….. dan sesuai dengan karya dan teks yang dibuat
Penggunaan Bahasa dalam menjelaskan
maksud pembuatan karya dan teks
Total Nilai