26 Maret 2024
di Manhaj
0
Daftar Isi
Pertama: Keliru menggeneralisasi semua umat Islam
Kedua: Konflik terbesar, pelakunya bukan umat Islam
Ketiga: Jangan lupakan kolonialisme
Keempat: Islam dilihat dari sumbernya bukan umatnya
Kelima: Sunnatullah di alam semesta
Keenam: Standar sukses bukan maju secara materil
Kesimpulan
“Jika Islam adalah agama yang benar, mengapa negara Islam tidak
maju dan selalu berkonflik?”
Menurut logika mereka, kita juga bisa mengatakan semua orang ateis
dan sekularis adalah ekstrimis, radikal, dan penuh konflik. Sebab,
konflik-konflik paling mematikan dilakukan oleh orang yang
berideologi tersebut. Ditambah lagi bukti langsung yang sedang
terjadi, yaitu invasi Israel terhadap Gaza sejak 7 Oktober 2023, yang
telah memakan korban per tanggal 12 Maret 2024 sebanyak 31,045
warga sipil Palestina [1]. Sehingga, semakin terlihat siapa yang
sebenarnya pantas disebut ekstremis, radikal, dan penuh konflik.
Penulis juga mendapatkan temuan menarik dalam buku
berjudul “War Peace Islam” [2] mengenai konflik dengan latar
belakang ideologi atau agama mana yang paling menimbulkan korban
jiwa dari tahun 0-2008 Masehi. Berikut tabel kesimpulannya:
Sumber: https://muslim.or.id/92570-mengapa-negara-
negara-islam-tidak-maju.html
Copyright © 2024 muslim.or.id