Anda di halaman 1dari 10

KASUS 4

Klien mengeluh sakit pada sendi bahu, kedua tangan dan kedua kaki yang
menganggu aktivitas. Klien mengatakan sendi terasa kaku dipagi hari yang makin
berkurang disiang hari. Sendi klien terlihat bengkak dan kemerahan dan teraba
hangat. Dari pengkajian klien didapatkan TD : 160/90 mmHg, Suhu : 38 C, UA :
6,9 mg/dl, kolesterol : 180 mg/dl, dan Rheumathoid fc (+)

SOAL

1. Bagaimana anda menjelaskan tentang kondisi lansia pada kasus di atas?


2. Identifikasi masalah yang terdapat dalam skenario baik yang tersurat maupun
yang tersirat dan mengemukakannya dalam bentuk kalimat tanya
3. Mahasiswa menjawab pertanyaan yang telah di identifikasi pada langkah 2
dengan menggunakan prior knowledge, sehingga akan dihasilkan hipotesa
atau penjelasan
4. Identifikasi data fokus pada kasus di atas
5. Tentukan 1 buah masalah keperawatan utama pada skenario diatas
6. Buatlah rencana intervensi (poin-poinnya saja) untuk mengatasi masalah
keperawatan utama pada kasus diatas dengan menggunakan pendekatan S3
7. Hasil analisa kasus disajikan dalam bentuk PPT

JAWABAN

1. Bagaimana anda menjelaskan tentang kondisi lansia pada kasus di atas?

Perempuan usia 60 tahun menderita penyakit Rheumatoid Arthritis.


Rheumatoid arthritis adalah peradangan jangka panjang pada sendi akibat
sistem kekebalan tubuh yang secara keliru menyerang tubuh. Tanda dan
gejala yang dialami klien yaituu nyeri pada semdi bahu,kedua tangan dan
kedua kaki yang mengganggu aktivitas klien, sendi terasa kaku pada pagi
hari dan berkurang pada siang hari, sendi terlihat bengkak, kemerahan, dan
teraba hangat. Hasil pemeriksaan Reumathoid fc klien yaitu positif.
2. Identifikasi masalah yang terdapat dalam skenario baik yang tersurat
maupun yang tersirat dan mengemukakannya dalam bentuk kalimat tanya
 Apa penyebab utama dari sendi yang terasa sakit dipagi hari?
 Apakah ada pengaruh makanan yang dapat mempengaruhi
Rheumathoid Arthtritis?
 Apakah ada pemeriksaan atau terapi khusus untuk lansia yang
mengalami penyakit ini?
 Mengapa sendi yang dirasakan pasien bisa berkurang di siang hari?
apakah ada faktor tertentu nya?
 Apa yang dapat menyebabkan sendi lansia bengkak dan kemerahan?
 Apakah pengaruh obat dapat menyembuhkan osteoporosis ini?
3. Mahasiswa menjawab pertanyaan yang telah di identifikasi pada langkah 2
dengan menggunakan prior knowledge, sehingga akan dihasilkan hipotesa
atau penjelasan
a. Apa penyebab utama dari sendi yang terasa sakit dipagi hari?
Penyebab paling umum ketika seseorang merasakan nyeri saat bangun
tidur adalah sendi yang aus atau otot yang tegang. Sejalan dengan
bertambahnya usia sendi seseorang, tulang rawan yang merupakan
bantalan pada sendi akan mengering dan menegang. Selain itu, sendi juga
dapat kehilangan pelumasan. Pada sendi yang kekurangan pelumasan,
otot-otot akan menjadi lebih lemah dan tendon akan mengalami kekakuan,
serta bagian-bagian tersebut akan mengencang ketika tidur. nyeri sendi
dan kekakuan sendi yang memburuk di pagi hari setelah bangun tidur atau
setelah duduk terlalu lama disebabkan oleh rheumathoid Arthritis.

b. Apakah ada pengaruh makanan yang dapat mempengaruhi


Rheumathoid Arthtritis?
Tidak semua jenis rematik dipengaruhi oleh faktor makanan. Rematik gout
atau asam urat merupakan satu-satunya jenis rematik yang serangannya
sangat dipengaruhi oleh pola makan. Mengkonsumsi makanan yang
banyak mengandung purin dapat meningkatkan kadar asam urat, yang
menyebabkan terjadinya pengkristalisasian dalam sendi. Pada lansia
dengan penyakit rheomathoid arthritis Mengonsumsi makanan kaya
kalsium seperti almond, kacang polong, jeruk, bayam, buncis, sarden,
yoghurt, dan susu skim. Selain itu vitamin A,C, D, E juga sebagai
antioksidan yang mampu mencegah inflamasi akibat radikal bebas.

c. Apakah ada pemeriksaan atau terapi khusus untuk lansia yang


mengalami penyakit ini?
Pemeriksaan Rheumatoid Arthritis melihat tanda peradangan dan
perubahan bentuk sendi, setelah itu dokter akan melakukan pemeriksaan
lanjutan yang meliputi :
1. Tes darah Tes ini dilakukan untuk melihat adanya peradangan dalam
tubuh, misalnya dengan tes laju rendah darah atau CRP, dan munculnya
antibodi akibat kelainan sistem kekebalan tubuh.
2. Tes pemindaian Tes ini dilakukan untuk melihat kondisi sendi, guna
menilai keparahan dari peradangan atau kerusakan pada pemindaian dapat
dilakukan dengan foto Rontgen, CT scan atau MRI.

Terapi khususnya berupa :


1. Fisioterapi Terapi ini dilakukan untuk meningkatkan kekuatan otot dan
fleksibilitas sendi.
2. Terapi okupasi Terapi ini diberikan untuk membantu penderita menjalani
aktivitas sehari-hari.

d. Mengapa sendi yang dirasakan pasien bisa berkurang di siang hari?


apakah ada faktor tertentu nya?
Nyeri inflamasi akan bertambah berat pada pagi hari saat bangun tidur dan
disertai kaku sendi atau nyeri yang hebat pada awal gerak dan berkurang
setelah melakukan aktivitas. Kekakuan di pagi hari selama lebih dari 1
jam, dapat bersifat generalisata, tetapi dapat menyerang sendi-sendi,
kekakuan ini berbeda dengan kekakuan sendi pada osteoarthritis, yang
biasanya hanya berlangsung selama beberapa menit dan selalu kurang dari
1 jam.
e. Apa yang dapat menyebabkan sendi lansia bengkak dan kemerahan?
Salah satu dampak yang diakibatkan oleh peradangan adalah
pembengkakan. Saat mengalami radang sendi, area di sekitar sendi akan
terlihat bengkak dan lebih besar dari biasanya. Hal ini biasanya juga
disertai dengan rasa nyeri dan kaku di bagian sendi. Kulit kemerahan di
area sendi bisa menjadi salah satu gejala radang sendi. Jika mengalaminya,
periksa kembali apakah kulit kemerahan yang dialami disertai gejala
radang sendi yang lain

f. Apakah pengaruh obat dapat menyembuhkan osteoporosis ini?


Pengobatan rheumatoid artritis terdiri dari farmakoterepi, fisioterapi atau
pembedahan. Farmakotrapi dengan pemberian obat antimilamasi non-
streorid (AINS) efektif dalam mengontrol rasa sakit akibat inflamasi pada
rheumathoid arthritis menghambat perkembangan penyakit, sekaligus
mencegah kerusakan sendi. Namun sediaan AINS dapat menyebabkan
efek samping yang berakibat fatal. Obat yang digunakan dalam
pengobatan rheumatoid arthritis umumnya dibagi menjadi: OAINS (obat
anti-inflamasi non steroid), analgesik, glukokortikoid, dan DMARD
(Disease Modifying Anti Rheumatic Drugs)
3. Data focus
DATA ETIOLOGI MASALAH MASALAH
NO
1. SUBJEKTIF : Agen pencedera fisiologis Nyeri akut
 Pasien mengeluh sakit sendi
bahu kedua tangan dan kedua
kaki yang mengganggu
aktivitas
 sendi terasa kaku dipagi hari
yang makin berkurang disiang
hari
 sendi terlihat bengkak dan
kemerahan, serta teraba hangat.
OBJEKTIF
TD: 160/90 mmhg, T: 380 C
Pemeriksaan labor: UA: 6,9 mg/dl,
kolesterol: 180 mg/dl, Reumathoid
fc (+).

2. Data Ojektif: Ggn muskuloskeletal Gangguan Mobilitas


Fisik b.d. gangguan
 Sendi terlihat bengkak,
muskuloskeletal d.d.
kemerahan kekakuan sendi dan
nyeri saat bergerak
 Akral hangat
 TD: 160/90 mmHg
 Suhu: 38°C
Hasil labor:
 UA: 6,9 mg/dl
 Kolesterol 180 mg/dl
 Rheumatoid: FC +
Data Subjektif:
 Pasien mengeluh sakit/ nyeri
pada sendi bahu, kedua
tangan, dan kedua kaki saat
beraktivitas/bergerak
Pasien mengatakan sendi kaku di
pagi hari dan berkurang di siang
hari
 Gangguan Mobilitas Fisik b.d. gangguan muskuloskeletal d.d. kekakuan sendi
dan nyeri saat bergerak

4. Masalah Keperawatan Utama


Nyeri akut b.d Agen pencedera fisiologis
5. Luaran dan Intervensi
No Diagnosa Luaran Intervensi
1. Nyeri akut Tingkat nyeri Manajemen Nyeri (I.08238)
menurun (L.08066) Observasi
Setelah dilakukan
 Identifikasi lokasi,
intervensi
karakteristik, durasi,
keperawatan selama 3
frekuensi, kualitas,
x 24 jam, maka
intensitas nyeri
tingkat nyeri menurun,
 Identifikasi skala nyeri
dengan kriteria hasil:

 Idenfitikasi respon
1. Keluhan nyeri
nyeri non verbal
menurun
2. Meringis
 Identifikasi faktor yang
menurun
memperberat dan
memperingan nyeri
3. Sikap protektif
menurun
 Monitor keberhasilan
terapi komplementer
4. Gelisah
yang sudah diberikan
menurun

 Monitor efek samping


5. Kesulitan tidur
penggunaan analgetik
menurun

Terapeutik
6. Frekuensi nadi
membaik
 Berikan Teknik
nonfarmakologis untuk
mengurangi nyeri (mis:
TENS, hypnosis,
akupresur, terapi
music, biofeedback,
terapi pijat,
aromaterapi, Teknik
imajinasi terbimbing,
kompres hangat/dingin,
terapi bermain)
 Kontrol lingkungan
yang memperberat rasa
nyeri

 Fasilitasi istirahat dan


tidur

Edukasi

 Jelaskan penyebab,
periode, dan pemicu
nyeri
 Jelaskan strategi
meredakan nyeri

 Anjurkan memonitor
nyeri secara mandiri

 Ajarkan Teknik
farmakologis untuk
mengurangi nyeri
Kolaborasi

 Kolaborasi pemberian
analgetik, jika perlu

6. Implementasi Dan Evaluasi


N Diagnosa Implementasi Evaluasi
o
1. Nyeri akut b.d Agen  Mengidentifikasi skala Evaluasi Promatif
pencedera fisiologis nyeri
S:Klien sering
 Mengidentifikasi merasakan kaku
respons nyeri non dipagi hari karena
verbal nyeri

 Mengidentifikasi faktor O: Intensitas nyeri


yang memperberat dan klien berkurang
memperingan nyeri skala 2-3

 Mengidentifikasi A: Masalah teratasi

pengetahuan dan sebagian


keyakinan tentang nyeri P:Intervensi
dilanjutkan
 Mengidentifikasi
pengaruh nyeri pada
kualitas hidup
Memonitor terapi
komplementer yang
sudah diberikan

 Memonitor efek
samping pengaruh
analgetik

 Memberikan teknik
nonfarmakologis untuk
mengurangi rasa nyeri

 Mengkontrol
lingkungan yang
memperberat rasa nyeri

 Memfasilitasi istirahat
dan tdur

 Mempertimbangkan
jenis sumber nyeri
dalam pemilihan
strategi meredakan
nyeri

 Menjelaskan penyebab,
periode dan pemicu
nyeri

 Menjelaskan strategi
meredakan nyeri

 Menganjurkan monitor
nyeri secara mandiri

 Menganjurkan
menggunakan analgetik
secara tepat

 Mengajarkan teknik
nonfarmakologis untuk
mengurangi rasa nyeri

 Mengkolaborasi
pemberian analgetik
jika perlu

Anda mungkin juga menyukai