Anda di halaman 1dari 3

BUKU JAWABAN TUGAS MATA

KULIAH TUGAS 1

Nama Mahasiswa : EKO SULISTIAWATI

Nomor Induk Mahasiswa/ NIM : 031367927

Kode/Nama Mata Kuliah : IPEM4323/Legislatif Indonesia

Kode/Nama UPBJJ : 20 / BANDAR LAMPUNG

Masa Ujian : 2020/21.2 (2022.1)

KEMENTERIAN PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN


UNIVERSITAS TERBUKA
JAWABAN

1. Sistem pemerintahan presidensial disebut juga dengan sistem kongresional yang di dalamnya
badan legislatif dan eksekutif yang kedudukannya independen. Selain itu, sistem pemerintahan
presidensial merupakan sistem pemerintahan dengan kekuasaan utama ada di tangan presiden.
Presiden ini merupakan bagian dari lembaga eksekutif pada sebuah pemerintah. Presiden pun juga
akan berperan sebagai kepala negara dan sekaligus kepala pemerintah. Sedangkan sistem
pemerintahan parlementer merupakan sebuah sistem pemerintahan dengan parlemen yang memiliki
peranan tinggi. Jadi, parlemen memiliki wewenang dalan mengangkat perdana menteri hingga
menjatuhkan sistem pemerintahan dengan mosi tidak percaya. Sistem pemerintahan parlementer bisa
memiliki presiden tapi hanya akan berperan sebagai simbol kepala negara saja. Setelah mengerti
sedikit penjelasan tentang dua sistem pemerintahan tersebut, berikut akan dijelaskan perbedaan
keduanya.

2. Pada masa penjajahan Belanda, terdapat lembaga semacam parlemen bentukan Penjajah Belanda
yang dinamakan Volksraad.Pada tanggal 8 Maret 1942 Belanda mengakhiri masa penjajahan selama
350 tahun di Indonesia.Pergantian penjajahan dari Belanda kepada Jepang mengakibatkan
keberadaan Volksraad secara otomatis tidak diakui lagi, dan bangsa Indonesia memasuki masa
perjuangan Kemerdekaan. Sejarah DPR RI dimulai sejak dibentuknya Komite Nasional Indonesia
Pusat (KNIP) oleh Presiden pada tanggal 29 Agustus 1945 (12 hari setelah Proklamasi Kemerdekaan
Republik Indonesia) di Gedung Kesenian, Pasar Baru Jakarta. Tanggal peresmian KNIP (29 Agustus
1945) dijadikan sebagai TANGGAL dan HARI LAHIR DPR RI. Periode Volksraad (Jaman
Penjajahan Belanda) Pasal 53 sampai dengan Pasal 80 Bagian Kedua Indische Staatsregeling, wet
op de Staatsinrichting van Nederlandsh-Indie (Indische Staatsrgeling) yang ditetapkan pada
tanggal 16 Desember 1916 serta diumumkan dalam Staatsblat Hindia No. 114 Tahun 1916 dan
berlaku pada tangal 1 Agustus 1917 memuat hal-hal yang berkenaan dengan kekuasaan legislatif,
yaitu Volksraad (Dewan Rakyat). Berdasarkan konstitusi Indische Staatsrgeling buatan Belanda
itulah, pada tanggal 18 Mei 1918 Gubernur Jenderal Graaf van Limburg Stirum atas nama
pemerintah penjajah Belanda membentuk dan melantik Volksraad (Dewan Rakyat). Berdasarkan
konstitusi Indische Staatsrgeling buatan Belanda itulah, pada tanggal 18 Mei 1918 Gubernur Jenderal
Graaf van Limburg Stirum atas nama pemerintah penjajah Belanda membentuk dan melantik
Volksraad (Dewan Rakyat). Keanggotaan Volksraad Ketua 1 orang (diangkat oleh Raja) Anggota
38 orang (20 orang dari golongan Bumi Putra) pada tahun 1918. Kemudian pada tahun 1927 Ketua 1
orang (diangkat oleh Raja) Anggota 55 orang (25 orang dari golongan Bumi Putra). Periode KNIP
Sehari setelah Proklamasi Kemerdekaan, Panitia Persiapan Kemerdekaan Indonesia menetapkan
Undang-undang Dasar Negara Republik Indonesia, yang kita kenal sebagai Undang-undang Dasar
1945. Maka mulai saat ini, penyelenggara negara didasarkan pada ketentuan-ketentuan menurut
Undang-undang Dasar 1945. Sesuai dengan ketentuan dalam Aturan Peralihan, tanggal 29 Agustus
1945, dibentuk Komite Nasional Indonesia Pusat atau KNIP beranggotakan 137 orang. Komite
Nasional Pusat ini diakui sebagai cikal bakal badan Legislatif di Indonesia, dan tanggal pembentukan
KNIP yaitu 29 Agustus 1945 diresmikan sebagai hari jadi DEWAN PERWAKILAN RAKYAT
REPUBLIK INDONESIA.

3. Hak Interpelasi: hak DPR untuk meminta keterangan kepada Pemerintah mengenai kebijakan
pemerintah yang penting dan strategis serta berdampak luas pada kehidupan bermasyarakat,
berbangsa, dan bernegara.

4. Hal yang sangat signifikan yang berbeda dengan Pemilu 1955 adalah bahwa para pejebat negara
pada Pemilu 1971 diharuskan bersikap netral. Sedangkan pada Pemilu 1955 pejabat negara, termasuk
perdana menteri yang berasal dari partai bisa ikut menjadi calon partai secara formal.

Anda mungkin juga menyukai