1
BAB 1
PERKENALAN
3
salat kalimat-kalimat yang berisi doa ucapan
yang baik untuk seluruh anak-anaknya
terutama untuk Uwais anak sulung yang menjadi
kebanggaannya. Bagaimana tidak,
setiap harinya Uwais bekerja sebagai tukang
parkir, ke naik mobil bisa antar kota bahkan
menjadi kulit panggul di pasar hanya untuk
membiayai ibu dan seluruh adik-adiknya untuk
bersekolah walaupun hanya sampai tamatan
SMA wae sendiri hanya tamatan sekolah
dasar.
Setelah pulang dari masjid Marwah mendekati
kamar sang anak, dilihatnya dan dibelainya
wajah sang anak ( Uwais ) air mata pun sudah
jatuh membasahi pipi Marwah.
4
yang kuat untuk adik-adikmu. Ibu selalu
berdoa untuk kebaikanmu dan Ibu berdoa untuk
kebahagiaan dirimu
5
"Tidak mengapa Ibu, ini pun sudah lezat, Terima
kasih atas makanannya ya" Balas wae Seraya
senyum.
6
"Ibu, kenapa bicara seperti itu tanda tanya, demi
Ibu is akan mencoba merubah sedikit demi
sedikit kebiasaan is ". Tegas uwais.
9
"Gimana Bang? Bisa?" Amel mendekati Uwais
dan memberi sebotol air mineral
10
namanya, sampai mau manggil aja Saya
bingung." Uwais tertawa
11
direpotkan oleh saya" dengan senyum manis
sambil meninggalkan uWais.
12
BAB 2
KELUARGA
13
"Kenapa is? Ibu tidak ada lagi pengajian di
rumah bu RT" bu Marwa menyaut teriakan
Uwais
15
upah kamu dan ini bawa buah ibu kamu di
rumah" aset menyerahkan kantong plastik.
16
"Pak, ini sarapan untuk bapak" teriak Amel
ketika sampai di toko ayahnya
22
BAB 3
PERKELAHIAN
24
"Tidak apa-apa" ilham yang terlihat kesal dan
meninggalkan mak ita masuk ke dalam rumah
tanpa mengucapkan salam.
26
kunjung keluar kamar, membuat mak ita bangkit
untuk membangunkan kembali ilham.
Bughhh !!
27
Sindi dan aira yang mendengar teriakan mak ita
pun berlari menghampiri emak nya.
28
"Bagaimana buk ibu saya?" tanya uwais
khawatir
nanti balik lagi kata nya. A' ilham ..." sindi pun
melirik aira.
30
"A' ilham kepasar mak tadi bilng sama aira"
jawab aira dengan cepat.
31
sendok nasi dengan sayur sop mengarah ke
mulut marwah.
32
"Emak tidur aja ya, besok pagi juga A'a sudah
dirumah semua" tambah aira yang masih
terbilang anak-anak namun berfikiran dewasa.
33
BAB 4
ILHAM
36
emak nya kepikiran, dengan memilih kata dan
berucap santai arman menoleh kepada ibu nya.
3 hari berlalu.
38
mak ita yang terburu-buru lari ke depan untuk
mengangkat jemuran pun kaget, pasal nya tidak
mendengar arman pulang bekerja.
39
melangkahkan kaki lagi untuk melaksanakan
sholat wajib secara berjamah.
40
"belum sih a', tadi A' Angga yang beliin kata nya
buat emak sekeluarga" jawab sindi malu
11
42
emak ita pun tanpa sadar meneteskan air mata
nya.
43
seneng ngeliat arman yng sekarang" jawab mak
ita
44
BAB 5
KEHIDUPAN ILHAM
Buughh...
Bughh...
45
setiap hari ilham harus kejar setoran untuk
prem*an pasar itu. dia juga harus membayar
kosan tempat tinggal dia saat ini.
Flasback on
46
Flasback off
47
"hemm, iya mak" dengan membalikan tubuh nya
arman menatap marwah
ilham
Login
49
di lain sisi ilham yang sudah pulang dari
pekerjaan nya di proyek merebahkan dirinya di
atas kasur busa tempat tinggalnya saat ini,
50
BAB 6
LAMARAN
51
"Gak usah mak, arman buru-buru ." sambil
mengenakan sepatu
53
"kalo aa' sih terserah sinta aja, kalo sinta mau
nerima kamu sebagai suami nya ya gak papa, aa'
angga seneng denger nya."
54
dibarengi suara motor arman yang baru sampai
rumah.
"iya mak".
55
"oh iya teh, nanti panggil aa' aja kalo udah
dateng"
tokk
tokk
ttok
"Assalamualaikum"
Lamaran
Login
57
"Gimna ngga?" sambil merubah posisi dan
mendekatkan dirinya kepada angga
62
BAB 7
PESAN ILHAM
Sebulan berlalu.
"iya mak".
63
Pagi ini seperti biasa arman bekerja sebagai
tukang parkir di pasar. upah yang setiap hari nya
selalu di berikan kepada mak ita dan adik kecil
nya untuk sekedar jajan dan ongkos berangkat
sekolah.
65
"iya mak, arman bingung nyari nya dimna,
hahaha". canda arman memecah keseriusan di
meja makan itu
66
untuk ibu nya, setngah nya lagi untuk membeli
sepeda aira.
67
karena di dekati arman yang masih belum
membersihkan tubuh.
"bisa a', tapi kata ayah nya sifa ban sepeda aira
udah tipis jadi sering banget bocor terus aira
harus hati-hati bawa sepeda kalo lagi ujan karena
bisa kepeleset". jawab aira dengan polos
68
"aira mau sepeda baru?" tanya arman
"Kewarung teh"
70
"punya hp baru buat apa kalo gak di pake"
gumam ilham yang terus menggeser layar posel
baru nya
72
BAB 8
TANGIS AIRA
73
triplek itu, sehingga tidak membutuhkan waktu
dan tetangga yang ekstra.
"terimakasih ya mas"
"kenapa mas?"
Login
"makasih ya mel".
"Assalamualaikum, Ra?"
80
"dari beli beberapa barng untuk nikahan mak,
kata a' angga barang-barang seserahan mau di
cicil beli nya biar gak kerasa" Aira Kemana
mak?" tanya sinta
"Aira di kamar"
81
"kasih kejutan" mak ita dan sinta saling pandang
82
aira dan sinta pun tengah kembali ke ruang tv,
arman yang melihat mata sembab aira merasa
sedih karena adik bungsu nya seperti habis
menguras air mata.
tanya arman
83
arman masih bertanya-tanya tentang adik bungsu
nya itu.
84
arman sangat merasakan kesedihan adik nya itu.
86
anak yang sholeh sholehah biar kita nanti bisa
berkumpul lagi di hari akhir" tambah mak ita.
87
BAB 9
"Iya mak" jawab aira Saat ini sindi, aira dan juga
arman sedang sarapan bersama di meja makan,
kebiasaan yang dari dulu selalu di lakukan.
88
"nanti sindi berangkat bareng aa' ya" ucap sindi
lagi
sinta
92
kaya gitu kenapa" ucap arman sebelum sindi
memulai pekerjaannya.
93
ilham tidak bertanya mengenai kejadian itu.
meskipun setiap hari merka bertemu.
94
"Walaikumsalam, kabar baik sin. Kenapa? pagi-
pagi udah nelfon" jawab ilham yang terlihat cuek
95
"padahal aku belum tanya apa-apa sama a' ilham
terkait masalah dia. nanti melm aku telfon lagi
deh" gumam sinta sambil mengantongi ponsel
nya
jawab sinta
96
"Assalamualaikum, a' ilham"
98
"selalu saja matiin telfon sebelah pihak, terus
tadi siapa ya kok ada perempuan ngucap salam
manggil nama aa'. masa aa' ilham udah nikah
tanpa ngasih kabar ke kita..." gumam sinta yang
tidak terima ilham mematikan telfon terlebih
dulu.
99
BAB 10
POV ILHAM
"Walaikumsalam" jawab ku
102
"Iya pak, hati-hati"
103
dirumah nya. Tpi jika bapak nya tidak ada, maka
vina atau bu ani yang terkadang mengantarkan
makanan ke kontrakan ku.
104
"Sama sama ham, lagian emang kita sebagai
sesama manusia harus memberi dulu baru di beri?
Kan tidak. Selagi kita punya rejeki yang cukup
kita di wajibkan untk memberi atau sedekah, biar
rejeki kita juga lancar ham" nasehat bapak vina
yang selama ini tidak penah aku dapatkan setelah
kepergian abah.
105
Sebelum ke rumah vina, aku menyempatkan diri
untuk membeli martabak manis, setidaknya
meskipun tidak banyak yang di bawa aku akan
menghormati keluarga mereka karna selama ini
aku selalu di beri, jadi aku pun akan memberi.
108
"Gak masalah untuk saya, yang penting kamu
mau bekerja keras untuk keluarga kamu, dan
kamu bisa menghargai vina istri kamu nanti nya
109
Aku yang mendengar jawaban vina pun hanya
tersenyum dan memandangnya, selama ini aku
malu untuk memandang wajah vina dengan
waktu yang lama, namun malam ini aku
memandanya dengan intens.
110
BAB 11
PERNIKAHAN ILHAM
111
"Aku masih dirumah a', ada emak di depan"
jawabnya
"Sebentar a'."
lagi
tanya ilham
"Iya a', hati hati nya kerja nya. nanti telfon emak
lagi kalo gak sibuk" dia makan.
Login
113
"Gimana keputusannya? Kamu ikut ya"
114
BAB 12
115
"Ini mak, dicobain dulu cukup atau enggk, kalo
gak cukup bisa di tuker nomer nya besok" ucap
arman sambil memberikan bungkusan plastik itu
116
"Itu dari a ' arman" jawab mak ita yang telah
melepas baju yang baru saja di coba
117
"Iya klo butuh bantuan bilang aa' ya" ucap arman
lalu pergi meninggalkan mak ita dan sinta yang
saat ini sedang menyiapkan makanan.
118
Jam sudah menunjukkan pukul 7 pagi, travel
jemputan sudah siap di depan gang.
119
"Assalamualaikum"
120
"Man jangan tidur" ucap emak membangunkan
arman
121
"Yaudah, plastik itu aja man kamu bawa, kita
makan dulu emak laper dari tadi. Pagi sarapan
sedikit karena gak sabar mau berangkat"
122
Mak ita yang melihat ilham pun dengan cepat
memeluk dan mencium ilham.
Uweek
Uweekk
125
"Yaudah arman bantu yuk kita rebahan disana"
kata arman dan membantu mak ita berdiri dan
berjalan ke arah ilham dan vina yang duduk di
lantai.
126
BAB 13
127
"vin, tolong kerokin emak bisa?" ucap emak
pada vina yang telah kembali dari dapur
membawa 2 gelas teh hangat.
"Punya di tas"
131
"Emak tidur a', biarin aja mungkin cape karena
perjalanan jauh" "Oh iya udah, aku juga mau
rebahan sebentar ya, pegel punggung ku"
133
Kami pun masuk ke dalam rumah vina, ibu nya
vina sudah menyedikan menu makanan yang
tersaji di atas meja.
134
ibu dan mas arman" awal pembicaraan bapk vina
yang sangat sopan di dengar.
135
"Haha, iya ilham sudab saya anggap sebagai
anak sendiri jadi saya selalu mengingat dia
ketika jam makan tiba" ucap bapak vina di iringi
dengan tawa nya.
136
"Ya bagus kalo bgitu, bapak senang kalo begitu
keputusannya" ucap bapak vina dengan senang
137
Kita adain acara dirumah dengan sederhana aja
yang penting tercatat oleh negara dan sah secara
hukum agama" ucapan bapak vina yang seketika
138
Kalumg itu sangat berharga bagi emak, apalagi
emak tak pernah melepas kalung itu semenit pun
139
BAB 14
140
biasa mak sudah menyiapkan teh hangat untuk
kami semua
141
berlalu meninggalkan kami yang sedang berdiri
depan pintu.
142
"Iya udah, tunggu sini ya jangan kemana mana,
emak gak tau jalan pulang ke kontrakan ilham
lagi soalnya" ucap emak melangkahkan kaki ke
keramaian itu.
143
"Assalamualaikum" ucap seorang wanita yang
suara nya seperti ku kenal. aku pun langsung
terbangun dan duduk.
145
"Waah, enak banget mak menu nya, ada sayur
santan nangka muda di tambah tetelan, ayam
goreng, sambel terasi"
146
"Iya mak, maklum lah namanya buruh bangunan.
ilham mandi dulu ya mak" ucap ilham bergegas
masuk ke kamar mandi
147
"Iya deh ham" ucapku paham
150
BAB 15
151
Aku pun mengambil alih untuk membuka pintu
itu dan akhirnya berhasil.
"Iya mak"
"Iya mak"
"Iya pak"
156
"Pak, buk tolong jaga ilham seperti anak kalian
sendiri, marahi dia jika memang ada perbuatan
yang tidak baik, tegur saja kesalaham
kesalahannya agar dia tidak mengulangi nya
lagi" ucap emak menambahkan."Iya saya juga
minta tolong sama ilham untuk jaga vina dan istri
saya dirumah, karna aaya tidak setiap hari
dirumah hanya sabtu san minggu saya berada
dirumah," ucap bapak vina sambil melihat ilham
yang duduk di samping emak
157
bisa ikut ngantar ke terminal, karena besok jam
8 saya
"Eh apa ini, gak usah nak, kamu simpan saja ya"
sambil membalikkan lagi amplop pemberiam
vina.
"Iya mak"
160
BAB 16
Woooaaahhh...
Plaakk..
"Aauuuu" pekik ku
163
Kami pun makan dengan lahap, dan tanpa terasa
kapal sudah berlayar ke arah kota dimana kami
tinggal."Mak, tunggu sini ya ilham mau naik
dulu ke atas mau liat pemandangan?" ucapku
pada emak
164
Saat ini siang hari dan cuaca sangat terik aku pun
memutuskan kembali ke tempat setelah
mengambil beberapa foto diriku..[Picture, sand]
"cakep gak neng?" caption pada foto ku yang ku
kirim pada amel
"Awww,,maaf" ucapku
167
sepi sebab para penumpang sudah berkumpl di
pintu keluar.
168
Kasian kan perawan sendirian takut di apa apain
orang" ucap emak lagi.
Plaakk..
Tamat
170
sekian dari cerita yang kami buat ini novel jika
ada salah ketikan mohon di maklumi....!
171
Identitas penulis
172