Anda di halaman 1dari 8

LAPORAN RESUME PSIKOSOSIAL

DI DESA CILELES KECAMATAN JATINANGOR


Tugas ini dibuat untuk memenuhi salah satu tugas mata kuliah
Keperawatan Jiwa

Disusun Oleh :
SEPTIANI PUSPA DEWI
220112160015

FAKULTAS KEPERAWATAN
UNIVERSITAS PADJADJARAN
BANDUNG
2016
RESUME ASUHAN KEPERAWATAN PADA KELUARGA Tn. D

I. Pengkajian Keluarga
Tanggal pengkajian : 5-6 September 2016
Kepala keluarga : Tn. D
Agama : Islam
Pekerjaan : Tidak bekerja (2 bulan yang lalu sebagai pedagang
koran dan majalah)
Suku : Sunda
Alamat : Kp. Cinenggang RT 01 RW 05 Ds. Cileles Kec.
Jatinangor Kab. Sumedang
1. Struktur Keluarga
Nama
Status di Status
No Anggota L/P Umur Pendidikan Pekerjaan
keluarga Perkawinan
Keluarga
1. Tn. D Suami L 33 SMP Tidak Menikah
bekerja
2. Ny. T Istri P 26 SMP Buruh Menikah
pabrik
3. An. M Anak P 7 SD Pelajar Belum
menikah
4. An. A Anak L 2 - - Belum
menikah

Keadaan fisik dari Ny. T dan Tn. D tidak memiliki masalah namun
kedua anaknya memiliki gangguan pendengaran/ tuna rungu. An.M baru
diketahui mengalami gangguan pendengaran sejak umur 3 tahun berawal dari
orang tuanya yang menyadari bahwa perkembangan anaknya berbeda dengan
perkembangan anak lain yang seumur dengan anaknya. Tidak ada keluarga
dari Tn.D maupun Ny.T yang memiliki masalah serupa dengan anaknya. Tn.
D dan Ny. T membawa An.M ke RS untuk diperiksa oleh dokter, setelah
dilakukan pemeriksaan ternyata An.M didiagnosa mengalami tuna rungu dan
harus dilakukan terapi dan dipasangkan alat bantu dengar. An.M mengikuti
terapi hanya 1 tahun dan terapi pun putus/ tidak dilanjutkan dengan alasan
biaya. Awalnya An.M dipasangkan alat bantu dengar di kedua telinganya
namun sekarang hanya di salah satu telinganya saja karena 1 alat lainnya
rusak, Tn.D dan Ny.T tidak punya biaya untuk memperbaiki alatnya.
Pada awal mula An.M dipasangkan alat bantu dengar¸ alat tersebut
seringkali dibanting dan dilepas oleh An.M karena mengeluh gatal dan tidak
nyaman, tetapi setelah diberi pengertian oleh orangtuanya An.M mulai mau
untuk tiap harinya dipasangkan alat bantu dengar dikedua telinganya.
2. Genogram

II. Konsep Diri


1. Citra Tubuh
Ny. T merasa sehat meskipun bekerja di lingkungan yang banyak debu
dan membutuhkan tenaga yang banyak. Namun Ny.T merasa memiliki
masalah pada reproduksinya yang menyebabkan kedua anaknya memiliki
gangguan pendengaran, Ny.T ingin dilakukan pemeriksaan namun belum
memiliki biaya untuk pemeriksaannya.
2. Peran Diri
Ny. T saat ini berperan sebagai yang mencari nafkah di keluarganya
dikarenakan suaminya yang asalnya bekerja sebagai penjual koran dan
majalah sejak 2 bulan yang lalu berhenti. Alasan berhenti bekerja yang
pertama karena penghasilan semakin menurun/ jarang ada yang membeli
koran atau majalah dan yang kedua adalah ingin menjaga An.A yang
masih berumur 2 tahun sementara ditinggal Ny. T bekerja. Tn.D ingin
mencari pekerjaan lagi setelah An.A sudah bisa ditinggal bekerja oleh
orangtuanya. Semangat Ny.T untuk bekerja tiap harinya sangat baik,
beliau bekerja keras demi membiayai kehidupan bersama keluarga
kecilnya.
3. Ideal Diri
Tn.D kadang merasa bersalah karena saat ini istrinyalah yang bekerja
mencari uang sedangkan Tn.D hanya diam di rumah mengantar anaknya
sekolah dan menjaga anaknya di rumah. Tetapi Ny.T sama sekali tidak
keberatan jika harus dia yang mencari uang daripada kebutuhan rumahnya
tidak tercukupi.
4. Harga Diri
Tn.D dan Ny.T merasa khawatir dengan keadaan anaknya kedepan yang
harus selalu ketergantungan dengan bantuan alat dengar. Khawatir bila
orang sekitar menganggap An.M berbeda karena terpasang alat bantu di
telinganya. Tn.D dan Ny.T pun merasa khawatir dengan biaya yang harus
dikeluarkannya untuk memperbaiki alat bantu dengar setiap bulannya.
Keadaan An.A pun dikhawatirkan oleh Tn.D dan Ny.T, karena melihat
perkembangannya diduga An.A mengalami hal serupa dengan kakaknya
namun sedikit lebih baik dari kakaknya. Tn.D dan Ny.T belum mau untuk
memeriksakan kondisi dari An.A karena keterbatasan biaya.

III. Hubungan Sosial


1. Orang yang Berarti
Orang yang berarti bagi Tn.D dan Ny.T adalah anaknya. Bagi mereka
keluarga adalah orang yang sangat berarti dan merupakan alasan untuk
terus berjuang menghadapi setiap masalah yang terjadi dalam
kehidupannya.
2. Peran Serta dalam kehidupan Masyarakat
Tn.D dan Ny.T berperan baik dalam lingkungan masyarakatnya namun
tidak pernah ikut dalam kegiatan yang ada seperti roda, arisan dan
pengajian rutin. Mengaku lebih baik di rumah bersama anak-anaknya.
3. Hambatan dalam Berhubungan dengan Orang Lain
Ny.T mengaku memiliki kepribadian yang bersifat tidak terbuka.
Meskipun memiliki anak dengan keterbatasan, saat merasa sedih Ny.T
lebih memilih untuk dipendam dan diselesaikan bersama suaminya dan
tidak diberitahukan kepada orang lain. Terkadang orang lain atau
saudaranya saja yang lebih sering mendatangi ke rumah daripada Ny.T
yang harus keluar rumah.

IV. Pendidikan dan Pekerjaan


1. Penghasilan dan Gaya Hidup
Saat ini penghasilan keluarga diperoleh dari Ny.T yang bekerja sebagai
buruh pabrik. Penghasilan yang diperoleh dgunakan sebaik-baiknya sesuai
dengan kebutuhan. Berapapun penghasilan yang didapat Tn.D dan Ny.T
selalu bersyukur dengan rezeki yang diperolehnya.
2. Budaya
Dalam kehidupan sehari-harinya, keluarga Tn. D menggunakan budaya
dan bahasa sunda.

V. Kegiatan Spiritual
1. Nilai dan Keyakinan
Keluarga Tn.D beragama islam. Mereka memiliki keyakinan bahwa
semua yang dialami oleh anaknya adalah cobaan dari Allah dan pasti
memiliki hikmah. Hikmah yang sudah dirasakan oleh Tn.D dan Ny.T
adalah memiliki sesuatu yang lebih untuk anaknya, lebih perhatian
mengenai segala sesuatu tentang anaknya, lebih khawatir dengan keadaan
anaknya, lebih berjuang keras untuk mencari uang dan lebih banyak
berdoa untuk kesuksesan anaknya.
2. Kegiatan Ibadah
Solat berjamaah dan berdoa sering dilakukan oleh Tn.D dan Ny.T. An.M
mengikuti belajar ngaji setiap harinya di rumah guru ngajinya.

VI. Rumusan Diagnosa Keperawatan Keluarga


1. Data Subyektif
- Ny.T merasa sedih mengapa cobaan ini terjadi pada kedua anaknya.
Apa yang salah pada dirinya sampai memiliki anak dengan gangguan
pendengaran.
- Tn.D merasa khawatir dengan gangguan yang dimiliki oleh anaknya
kedepannya akan seperti apa, apa kehidupan anaknya bisa seperti anak
normal lainnya atau tidak.
- Tn.D dan Ny.T mengkhawatirkan biaya untuk pengobatan An.A dan
biaya untuk dilakukan service ulang pada alat bantu dengar An.M tiap
bulannya.
2. Data Obyektif
- Saat berinteraksi Tn.D terlihat sedih dan gelisah dengan raut wajah
yang agak melamun.
- Saat menceritakan tentang anaknya, Ny.T menangis dan sedih.
3. Diagnosa Keperawatan Keluarga
Kecemasan

VII. Tindakan Keperawatan


Senin, 5 September 2016
1. Membina hubungan saling percaya, memperkenalkan diri, menyampaikan
tujuan dan kontrak waktu.
2. Melakukan pendekatan dengan melakukan pemeriksaan TD,menanyakan
kabar, menanyakan data keluarga dan kesehatan keluarga.
(TD Tn.D 120/80mmHg, Ny.T 100/70mmHg).
3. Memberikan kesempatan kepada klien untuk mengemukakan perasaannya,
menceritakan masalah yang dihadapi.
4. Mendengarkan semua cerita yang diungkapkan klien dengan baik dan
interaktif, sesekali melakukan sentuhan pada klien.
5. Bantu klien untuk mengatasi kecemasannya dengan memberikan motivasi
pada klien dengan meyakinkan bahwa semua cobaan datang dari Allah dan
hendaknya dihadapi dengan sabar agar mendapat hikmahnya.
6. Membuat kontrak untuk pertemuan pada hari berikutnya.
Selasa, 6 September 2016
1. Mengucapkan salam, konfirmasi ulang tentang jadwal pertemuan yang
sudah dijadwalkan.
2. Menggali lebih dalam tentang perasaan klien selama menghadapi anaknya
dengan gangguan pendengaran.
3. Memberikan motivasi pada klien bahwa diluar sana terdapat banyak anak
dengan gangguan yang sama ataupun gangguan yang lebih namun mereka
dapat hidup lebih beruntung dari teman lainnya yang tidak memiliki
gangguan.
4. Memperlihatkan video motivasi pada anak yang memiliki keterbatasan
tetapi dapat menjadi orang yang sukses dengan memanfaatkan kekurangan
mereka menjadi kelebihan yang tidak dimiliki oleh orang lain.
5. Mengajak klien untuk selalu berdoa kepada Allah dan memberi dukungan
untuk selalu memberi motivasi kepada anaknya untuk rajin belajar dan berdoa
supaya bisa menjadi orang berprestasi, sukses menjadi kebanggaan keluarga.
6. Melakukan terminasi.

VIII. Evaluasi
Setelah dilakukan tindakan keperawatan klien mengatakan bahwa
perasaan klien menjadi lebih lega dan tenang karena sudah berbagi cerita
mengungkapkan perasaannya. Klien jadi lebih menyadari bahwa masih ada
anak yang lebih mengalami gangguan dibandingkan dengan anaknya, klien
sangat bersyukur dengan apa yang sudah dimiliki dan berharap kedepannya
akan menjadi lebih baik.

Anda mungkin juga menyukai