1. Rencana
Perencanaan, dalam bentuknya yang paling sederhana, adalah menetapkan gol-gol organisasi dan
memutuskan bagaimana mencapainya. Ini sering disebut sebagai fungsi manajemen "pertama"
karena semua fungsi manajemen lainnya bergantung pada perencanaan. Organisasi seperti
Starbucks, Amazon, dan Twitter mendasari proses perencanaan pada pernyataan misi. Misi
organisasi adalah pernyataan tujuan dasar yang membuat organisasi itu berbeda dari yang lain.
Misalnya, pernyataan misi Starbucks "untuk menginspirasi dan memelihara roh manusia — satu
orang, satu cangkir, dan satu lingkungan pada suatu waktu" "3 misi Amazon.com adalah untuk
menjadi perusahaan bumi yang paling customer-dimana orang dapat menemukan dan menemukan
apa pun yang mereka ingin beli secara online. "Misi 4 Twitter adalah" untuk memberi semua orang
kekuatan untuk menciptakan dan berbagi ide dan informasi secara langsung, tanpa hambatan. "5
setelah sebuah organisasi memutuskan misinya, langkah berikutnya adalah perencanaan strategis.
a. mengorganisasi Enterprise
Setelah pengaturan dan perencanaan, fungsi utama kedua manajer adalah organisasi.
Mengorganisasi adalah pengelompokan sumber daya dan kegiatan untuk mencapai hasil akhir
dalam cara yang efisien dan efektif. Pertimbangkan kasus seorang penemu yang menciptakan
produk baru dan terjun ke bisnis untuk menjualnya. Mula - mula, sang penemu akan melakukan
segala sesuatu untuk membeli bahan mentah sendiri, membuat produk, beriklan, menjualnya, dan
membuat catatan bisnis. Akhirnya, sebagai bisnis tumbuh, penemu akan membutuhkan bantuan.
Pertama-tama, dia mungkin menyewa wakil penjualan profesional dan pemegang pembukuan
paruh waktu. Di kemudian hari, mungkin juga perlu mempekerjakan staf penjualan, orang untuk
membantu produksi, dan seorang akuntan. Sebagai penemu mempekerjakan personel baru, dia
harus memutuskan apa yang akan dilakukan setiap orang, kepada siapa setiap orang akan
melaporkan, dan bagaimana setiap orang dapat paling baik mengambil bagian dalam kegiatan
organisasi.
1. Manajer keuangan
2. Manajer operasi
3. Manajer pemasaran
4. Manajer sumber daya manusia
5. Manajer administrasi
C. Kunci Keterampilan dari Manajer yang Sukses
a. Keterampilan Konseptual
Keterampilan konseptual melibatkan kemampuan untuk berpikir secara abstrak.
Keterampilan konseptual memungkinkan seorang manajer untuk melihat "gambaran
besar" dan memahami bagaimana berbagai bagian dari sebuah organisasi atau ide dapat
cocok bersama.
b. Keterampilan Analisis
Pengusaha mengharapkan manajer untuk menggunakan keterampilan analitik
untuk mengidentifikasi masalah dengan benar, menghasilkan alternatif yang masuk akal,
dan memilih alternatif "terbaik" untuk memecahkan masalah. Manajer tingkat atas secara
khusus membutuhkan keterampilan ini karena mereka harus membedakan isu-isu penting
dari yang kurang penting, serta mengenali alasan yang mendasari situasi yang berbeda.
c. Kemampuan Interpersonal
Keterampilan interpersonal melibatkan kemampuan untuk berhubungan secara
efektif dengan orang lain, baik di dalam maupun di luar organisasi. Contoh keterampilan
interpersonal adalah kemampuan untuk berhubungan dengan orang lain, memahami
kebutuhan dan motif mereka, dan menunjukkan kasih sayang yang tulus.
d. Keterampilan Teknis
Keterampilan teknis melibatkan keterampilan khusus yang diperlukan untuk
menyelesaikan aktivitas khusus. Misalnya, insinyur dan masinis membutuhkan
keterampilan teknis untuk melakukan pekerjaan mereka.
e. Kemampuan Komunikasi
Keterampilan komunikasi, baik lisan maupun tulisan, melibatkan kemampuan
berbicara, mendengarkan, dan menulis secara efektif. Manajer membutuhkan
keterampilan komunikasi lisan dan tertulis. Karena sebagian besar hari manajer
dihabiskan untuk bercakap-cakap dengan orang lain, kemampuan untuk berbicara dan
mendengarkan sangat penting.
D. Kepemimpinan
Kepemimpinan telah didefinisikan secara luas sebagai kemampuan untuk mempengaruhi
orang lain. Kepemimpinan berbeda dari manajemen di mana seorang pemimpin berusaha
untuk kerjasama sukarela, sedangkan seorang manajer mungkin harus bergantung pada
paksaan untuk mengubah perilaku karyawan.
b. Gaya Kepemimpinan
Selama bertahun-tahun, sulit untuk menemukan konsensus tentang sifat-sifat
kepemimpinan yang paling penting. Kepemimpinan dipandang sebagai kombinasi dari
ciri-ciri kepribadian, seperti kepercayaan diri, kepedulian terhadap orang lain,
kecerdasan, dan ketergantungan. Dalam beberapa tahun terakhir, penekanannya adalah
pada gaya kepemimpinan. Beberapa gaya telah muncul, termasuk otokratis, partisipatif,
dan kewirausahaan.
Kepemimpinan Otokratis sangat berorientasi pada tugas. Keputusan dibuat
secara sepihak, dengan sedikit memperhatikan pendapat karyawan. Karyawan diberi tahu
persis apa yang diharapkan dari mereka dan diberi pedoman, aturan, dan peraturan
khusus tentang cara mencapai tugas mereka.
Kepemimpinan Partisipatif adalah hal biasa dalam organisasi bisnis saat ini.
Pemimpin partisipatif berkonsultasi dengan pekerja sebelum membuat keputusan. Ini
membantu pekerja memahami tujuan mana yang penting dan menumbuhkan rasa
memiliki dan komitmen untuk mencapainya.
Kepemimpinan Kewirausahaan bergantung pada kepribadian. Meskipun setiap
wirausahawan berbeda, gaya kepemimpinan ini pada umumnya berorientasi pada tugas,
didorong, karismatik, dan antusias. Kepribadian wirausaha cenderung mengambil
inisiatif, visioner, dan berwawasan ke depan.