Anda di halaman 1dari 13

MAKALAH SEJARAH ASIA

SULTAN SULTAN KERAJAAN DELHI DAN


KERAJAAN MUGHAL

Dosen Pengampu: Lestari Dara Cinta Utami Ginting. S.S., M.A


Mata Kuliah: Sejarah Asia

Ketua : Kolastika Sedelima Silaban 230706061


Anggota : Mercy Olivia Lumban 230706005
Kelompok Tobing
Putri Aidina 230706027
Albert Samuel Purba 230706039
Tiwi Natasia Sinurat 230706083

PROGRAM STUDI ILMU SEJARAH


FAKULTAS ILMU BUDAYA
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
2023
KATA PENGANTAR

Segala puji dan syukur kami panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa atas
rahmat dan karunia-Nya sehingga penyusunan makalah tugas Sejarah Asia yang
berjudul “SULTAN SULTAN DELHI DAN KERAJAAN MOGHUL” ini dapat
diselesaikan tepat waktu. Makalah ini dibuat untuk memenuhi tugas Mata Kuliah
Sejarah Asia sebagai salah satu persyaratan dalam memenuhi nilai Tugas. Makalah
ini disusun oleh kami berdasarkan hasil Pencarian sumber-sumber data yang valid.
Dalam penyusunan makalah ini, kami mendapatkan banyak pengarahan dan
bantuan dari berbagai pihak. Untuk itu dalam kesempatan ini kami tidak lupa
mengucapkan terima kasih kepada dosen pengampu kami yaitu Lestari Dara Cinta
Utami Ginting S.S,. M.A dan semua pihak yang telah membantu dalam penulisan
makalah ini.

Kami menyadari sepenuhnya bahwa makalah ini masih terbatas dan jauh
dari sempurna, hal ini disebabkan keterbatasan pengetahuan, pengalaman, dan
waktu yang dimiliki. Namun demikian kami telah berusaha dan bekerja keras
supaya makalah ini bermanfaat bagi pembaca. Untuk itu kritik dan saran yang
membangun sangat kami harapkan.

Medan, 31 Oktober 2023

Kelompok 08

i
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR .......................................................................................................i


DAFTAR ISI ................................................................................................................... ii
BAB I PENDAHULUAN .................................................................................................1
1.1. LATAR BELAKANG BERDIRINYA KERAJAAN DELHI DAN
MUGHAL…………………………………………………………...………………… 1
1.2 RUMUSAN MASALAH…………………………………………………….…2
BAB II PEMBAHASAN…………………………………………………………………3
2.1 KEHIDUPAN POLITIK AGAMA, SOSIAL DAN EKONOMI KERAJAAN
DELHI…………………………………………………………………………………..3
2.2 MASA KERAJAAN DELHI……………………………………………………..4
2.3 SISTEM PEMERINTAHAN KERAJAAN DELHI……………………………...4

2.4 RAJA RAJA KERAJAAN DELHI………………………………………………5

2.5 KEHIDUPAN POLITIK, EKONOMI, AGAMA, SOSIAL DAN BUDAYA


MUGHAL………………………………………………………………………………..5

2.6 FAKTOR KERUNTUHAN KERAJAAN MUGHAL……………………………7

BAB III KESIMPULAN…………………………………………………………………9


DAFTAR PUSTAKA…………………………………………………………………...10

ii
BAB I
PENDAHULUAN

1.1. LATAR BELAKANG BERDIRINYA KERAJAAN DELHI DAN


MUGHAL

Kesultanan Delhi adalah sebuah kesultanan Muslim yang berbasis di delhi


yang membentang di sebagian besar anak benua india selama 320 tahun (1206-
1526). Sebagaimana disebut sebelumnya, secara berturut-turut terdapat lima dinasti
yang berkuasa yaitu awal kekuasaan Turki di India (1206-1290 M), Dinasti Khalji
(1290-1320 M), Dinasti Tughluq (1320-1414 M), Dinasti Sayyed (1414-1452 M),
dan Dinasti Lodi (1451-1526 M).
Kesultanan ini terkenal karena salah satu dari sedikit negara yang menolak
serangan oleh kekaisaran mongol, dan mengangkat salah satu dari sedikit penguasa
perempuan dalam sejarah islam, Razia Sultana, yang memerintah dari tahun 1236
sampai 1240.
Kerajaan Mughal didirikan oleh Zahiruddin Muhhamad Babur pada 21 April
1526 M, setelah menaklukan ibrahim Lodi, Penguasa terakhir dinasti lodi dalam
pertempuran di panipat. Setelah kerajaan mughal berdiri, raja-raja Hindu di seluruh
india menyusun kekuatan yang besar untuk menyerang Sultan Babur. Peristiwa
Panipat sangat mengejutkan raja-raja Hindu karena mereka melihat kekuatan islam
yang muncul dengan tiba-tiba dan dapat menaklukkan kerajaan Lodi yang cukup
kuat. Oleh karena itu, mereka sepakat mengadakan persekutuan untuk membentuk
pertahanan bersama. Persekutuan tersebut terdiri atas kerajaan Naraangga, Chittor,
Marpar, Ammer, Ajmer, Khandiri, bahkan mahmud Lodi turut terlibat dalam
persekutuan ini. Kerajaan mughal yang baru berdiri, kini harus menghadapi ujian
perdana yaitu menghadapi musuh-musuh yang besar dari persekutuan raja-raja
hindu, namun sultan babur memperoleh kemenangan yang sangat gemilang.
Dengan kesenangan ini, kerajaan mughal menjadi semakin kokoh di india. Setelah
berkuasa selama empat tahum pada 26 desember 1530 M Zahiruddin Muhammad
Babur meninggal dunia kemudian digantikan oleh putranya, naisuruddin
Muhhamad Humayun. Sepeninggal sultan Humayun, tahta kerajaan jatuh pada

1
anaknya yaitu jalaludin muhammad akbar yang saat itu berusia 14 tahun. Karena
usia sultan Akbar masih sangat muda dan pengalamannya pun masih kurang, maka
urusan kerajaan diserahkan kepada wazir bernama Bairam Khan.

1.2. RUMUSAN MASALAH

Adapun rumusan masalah dalam proposal ini adalah sebagai berikut:


1. Bagaimana pemerintahan politik dalam kerajaan Delhi ?
2. Apa saja Faktor dari runtuhnya kerajaan Mughal?
3. Bagaimana Pemerintahan Kerajaan Delhi?

2
BAB II
PEMBAHASAN

2.1. KEHIDUPAN POLITIK, AGAMA, SOSIAL DAN EKONOMI


KERAJAAN DELHI
1) Politik

Pada masa pemerintahan Akbar Khan, kerajaan Moghul menerapkan


politik toleransi dan kesetaraan bagi seluruh rakyat India tanpa memandang
etnis dan agama. Hal ini membuat kerajaan Moghul tidak dijalankan
dengan kekerasan dan banyak menyatu dengan rakyat, bahkan rakyat dari
berbagai agama tidak dipandang sebagai orang lain

2) Agama

Pada masa pemerintahan Akbar Khan, kerajaan Moghul menerapkan


politik toleransi dan kesetaraan bagi seluruh rakyat India tanpa memandang
etnis dan agama. Hal ini membuat kerajaan Moghul tidak dijalankan
dengan kekerasan dan banyak menyatu dengan rakyat, bahkan rakyat dari
berbagai agama tidak dipandang sebagai orang lain.

3) Sosial

Pada masa pemerintahan Akbar Khan, kerajaan Moghul menerapkan olitik


toleransi dan kesetaraan bagi seluruh rakyat India tanpa memandang etnis
dan agama. Hal ini membuat kerajaan Moghul tidak dijalankan dengan
kekerasan dan banyak menyatu dengan rakyat, bahkan rakyat dari berbagai
agama tidak dipandang sebagai orang lain.

4) Ekonomi

Sektor ekonomi utama kerajaan Moghul berasal dari hasil pertanian


seperti biji-bijian, padi, kapas, nila, dan rempah-rempah. Hasil pertanian
ini diekspor ke negara Eropa, Afrika, Arabia, dan Asia Tenggara bersama
dengan hasil kerajinan seperti pakaian tenun dan kain tipis

3
2.2. MASA KERAJAAN DELHI

Masa kerajaan Delhi berlangsung dari tahun 1206 hingga 1526. Selama periode
ini, India diperintah oleh lima dinasti yang berbeda, yaitu Mamluk (1206-1290),
Khilji (1290-1320), Tughluq (1320-1414), Sayyid (1414-1451), dan Lodi (1451-
1526).

Kerajaan Delhi memiliki dampak yang signifikan terhadap perkembangan


India. Selama periode ini, Islam menyebar ke seluruh India dan berbagai budaya
Hindu dan Muslim bercampur baur. Kerajaan Delhi juga membangun berbagai
infrastruktur, seperti jalan, jembatan, dan kanalKerajaan Delhi berakhir pada tahun
1526, tetapi warisannya masih dapat dirasakan di India hingga saat ini. Banyak
bangunan dan infrastruktur yang dibangun oleh kerajaan Delhi masih berdiri hingga
saat ini, dan bahasa Urdu, yang merupakan bahasa campuran antara bahasa Hindi
dan Persia, berkembang selama periode ini.

Selain itu, kerajaan Delhi juga memiliki dampak yang signifikan terhadap
penyebaran Islam di India. Meskipun Islam sudah ada di India sebelum kerajaan
Delhi didirikan, kerajaan Delhi membantu menyebarkan Islam ke seluruh India.
Para sultan kerajaan Delhi membangun berbagai masjid dan madrasah, dan mereka
juga mendukung para ulama dan mubaligh Muslim.Kerajaan Delhi juga
memainkan peran penting dalam perkembangan budaya India. Selama periode ini,
terjadi percampuran budaya Hindu dan Muslim, yang menghasilkan berbagai
bentuk seni dan budaya baru. Misalnya, arsitektur Mughal, yang merupakan
percampuran antara arsitektur Hindu dan Islam, dikembangkan selama periode ini.

2.3. SISTEM PEMERINTAHAN KERAJAAN DELHI


Kerajaan Delhi menganut sistem pemerintahan kerajaan atau monarki, di mana
kedudukan sultan yang berkuasa sangat kuat. Sultan memiliki kekuasaan penuh atas
urusan negara, termasuk militer, pemerintahan, dan agama. Berikut adalah sistem
pemerintahan kerajaan Delhi secara lebih rinci:

1) Sultan

Sultan adalah kepala negara dan pemerintahan kerajaan Delhi. Sultan memiliki
kekuasaan penuh atas urusan negara, termasuk militer, pemerintahan, dan agama.
Sultan dipilih oleh para menteri dan pejabat tinggi lainnya. Menteri adalah pejabat
yang membantu sultan dalam menjalankan pemerintahan. Menteri dibagi menjadi
beberapa departemen, seperti departemen militer, departemen keuangan, dan
departemen hukum

2) Gubernur

Gubernur adalah pejabat yang memimpin wilayah provinsi. Gubernur


bertanggung jawab atas administrasi dan pertahanan wilayahnya. Pembagian

4
wilayah Kerajaan Delhi dibagi menjadi beberapa provinsi, yang masing-masing
dipimpin oleh seorang gubernur. Wilayah provinsi dibagi lagi menjadi beberapa
distrik, yang masing-masing dipimpin oleh seorang hakim.

3) Sistem Hukum

Sistem hukum kerajaan Delhi didasarkan pada hukum Islam dan hukum adat
Hindu. Hukum Islam diterapkan untuk umat Muslim, sedangkan hukum adat Hindu
diterapkan untuk umat Hindu.

2.4. RAJA-RAJA KERAJAAN DELHI


Berikut adalah Raja-raja Kerajaan Delhi dari beberapa dinasti:
1. Dinasti Mamluk (1206-1290)
• Qutb-ud-din Aibak (1206-1210)
• Aram Shah (1210-1211)
• Shams-ud-din Iltutmish (1211-1236
• Rukn-ud-din Firuz (1236)
• Raziyyat ud din Sultana (1236-1240)
• Muiz ud din Bahram (1240-1242)
• Ala ud din Masud (1242-1246)
• Nasir ud din Mahmud (1246-1266)
2. Dinasti Sayyid (1414-1451)
• Alauddin Khaliji (1290-1316)
• Qutb ud din Mubarak Shah (1316-1320)

2.5. KEHIDUPAN POLITIK, EKONOMI, AGAMA, SOSIAL DAN


BUDAYA MUGHAL
1. Politik

Kerajaan Mughal diperintah oleh seorang raja yang bergelar Padishah. Padishah
memiliki kekuasaan tertinggi atas segala aspek pemerintahan. Padishah dibantu
oleh para menteri dan pejabat kerajaan. Sistem pemerintahan Mughal bersifat
sentralistis, artinya seluruh kekuasaan terpusat di tangan Padishah. Pada masa
kejayaan Kerajaan Mughal, Padishah Akbar menerapkan kebijakan toleransi
beragama yang dikenal dengan sebutan Din-i-Ilahi. Kebijakan ini bertujuan
untuk mempersatukan rakyat Mughal yang terdiri dari berbagai agama dan suku

5
bangsa. Akbar juga mengadakan reformasi birokrasi dan militer untuk
memperkuat Kerajaan.

2. Ekonomi

Ekonomi Kerajaan Mughal bertumpu pada pertanian dan perdagangan.


Pertanian merupakan sektor ekonomi terpenting di Mughal. Pemerintah Mughal
menerapkan sistem pajak tanah yang disebut dengan sebutan zamindari. Sistem
ini memberikan hak kepada para zamindar (pemilik tanah) untuk
mengumpulkan pajak dari para petani. Kerajaan Mughal juga memiliki jaringan
perdagangan yang luas. Mughal mengekspor berbagai komoditas, seperti
rempah-rempah, tekstil, dan permata. Mughal mengimpor berbagai komoditas,
seperti kuda, sutra, dan porselen.

3. Agama

Agama Islam merupakan agama mayoritas di Kerajaan Mughal. Namun, Akbar


juga menghormati agama-agama lain, seperti Hindu dan Jainisme. Akbar
bahkan mendirikan sebuah gedung pertemuan untuk para pemuka agama dari
berbagai agama yang dikenal dengan sebutan Ibadat Khana. Pada masa
pemerintahan Aurangzeb, kebijakan toleransi beragama mulai ditinggalkan.
Aurangzeb menerapkan kebijakan jizyah (pajak bagi non-Muslim) dan
kebijakan jizya (pajak bagi non-Muslim). Hal ini menimbulkan ketidakpuasan
di kalangan rakyat, terutama non-Muslim.

4. Sosial

Struktur sosial masyarakat pada masa kerajaan Mughal bersifat hierarkis. Sultan
berada di puncak hierarki, diikuti oleh menteri, gubernur, bangsawan, ulama,
pedagang, petani, dan buruh.

5. Budaya

Kerajaan Mughal memiliki budaya yang beragam yang merupakan perpaduan


antara budaya Islam, Persia, dan Hindu. Budaya Mughal berkembang pesat
pada masa pemerintahan Akbar dan Shah Jahan. Pada masa pemerintahan
Akbar, seni dan arsitektur Mughal berkembang pesat. Akbar membangun
berbagai bangunan megah, seperti istana Fatehpur Sikri dan Buland Darwaza.

6
Akbar juga mendirikan berbagai bengkel seni untuk mengembangkan seni
lukis, seni kaligrafi, dan seni musik Mughal. Pada masa pemerintahan Shah
Jahan, seni dan arsitektur Mughal mencapai puncak kejayaannya. Shah Jahan
membangun berbagai bangunan megah, seperti Taj Mahal dan Masjid Jama.
Shah Jahan juga mengembangkan seni lukis Mughal yang dikenal dengan
sebutan gaya Mughal. Kerajaan Mughal juga memiliki tradisi sastra yang kaya.
Para penyair Mughal menulis berbagai karya sastra dalam bahasa Persia dan
Urdu. Karya sastra Mughal yang terkenal antara lain adalah Baburnama
(autobiografi Babur), Akbarnama (biografi Akbar), dan Shahnama (epik
Persia).

2.6. FAKTOR KERUNTUHAN KERAJAAN MUGHAL


Dapat dibagi menjadi dua, yaitu faktor internal dan faktor eksternal:

1. Faktor Internal
• Perebutan kekuasaan antar anggota keluarga kerajaan. Sistem suksesi di
Kerajaan Mughal tidak jelas, sehingga sering terjadi perebutan
kekuasaan antar anggota keluarga kerajaan. Hal ini melemahkan
kerajaan dan menimbulkan ketidakstabilan politik.
• Gaya hidup mewah dan boros para penguasa Mughal. Para penguasa
Mughal hidup mewah dan boros, sehingga keuangan kerajaan terpuruk.
Hal ini menyebabkan pemerintah menaikkan pajak, yang memberatkan
rakyat.
• Kebijakan-kebijakan yang tidak adil. Para penguasa Mughal
menerapkan kebijakan-kebijakan yang tidak adil, seperti kebijakan
jizyah (pajak bagi non-Muslim) dan kebijakan jizya (pajak bagi non-
Muslim). Hal ini menimbulkan ketidakpuasan di kalangan rakyat,
terutama non-Muslim.
• Korupsi dan nepotisme di kalangan pejabat kerajaan. Korupsi dan
nepotisme merajalela di kalangan pejabat kerajaan Mughal. Hal ini
melemahkan birokrasi dan mengurangi kepercayaan rakyat terhadap
pemerintah.

7
2. Faktor Eksternal
• Kebangkitan kekuatan kolonial Eropa. Bangsa-bangsa Eropa, seperti
Inggris, Prancis, dan Portugis, mulai berdatangan ke India pada abad ke-
Mereka mendirikan perusahaan dagang dan kemudian berusaha
menguasai wilayah India.
• Perang dengan kerajaan-kerajaan tetangga. Kerajaan Mughal terlibat
dalam perang-perang dengan kerajaan-kerajaan tetangga, seperti
Kerajaan Safawi di Persia dan Kerajaan Maratha di India. Perang-
perang ini menguras sumber daya kerajaan dan melemahkan militer
Mughal.

8
BAB III
KESIMPULAN
Pemerintahan kerajaan Mughal berkuasa selama 3 abad lebih, terhitung mulai
tahun berdirinya 1526 M sampai tahun kehancurannya 1858 M atau dengan istilah
lain, kerajaan ini bertahan dan berkuasa selama 332 tahun. Sebagimana pendapat
Toynbee yang menyatakan setiap kebudayaan yang dewasa memiliki empat tahap
hidup: lahir, tumbuh, runtuh, dan silam. Kerajaan Mughal telah melewati konsepsi
itu. Namun Kerajaan Mughal tidak mungkin lepas dari sejarah Islam sekaligus
sejarah India, karena kerajaan ini merupakan warisan dua peradaban besar
tersebut.
Dari pemaparan di atas dapat disimpulkan bahwa :
1. Islam telah mewariskan dan memberi pengayaan terhadap khazanah
kebudayaan India. Sepertinya tepat yang ditulis oleh Roger Garaudy
bahwa“Islam telah membawakan kepada manusia suatu dimensi transenden
(ketuhanan) dan dimensi masyarakat (umat)
2. Dengan hadirnya Kerajaan Mughal, maka kejayaan India dengan peradaban
Hindunya yang nyaris tenggelam, kembali muncul. Kemajuan yang dicapai
Kerajaan Mughal telah memberi inspirasi bagi perkembangan peradaban
dunia baik politik, ekonomi, budaya dan sebagainya. Misalnya, politik
toleransi (sulakhul), system pengelolaan pajak, seni arsitektur dan
sebagainya.
3. Kerajaan Mughal telah berhasil membentuk sebuah kosmopolitan IslaM
India daripada membentuk sebuah kultur Muslim secara eksklusif.
Kemunduran suatu peradaban tidak lepas dari lemahnya kontrol dari elit
penguasa, dukungan rakyat dan kuatnya sistem keamanan. Karena itu
masuknya kekuatan asing dengan bentuk apapun perlu diwaspadai.

9
DAFTAR PUSTAKA
M. Abdul Karim, Sejarah Pemikiran dan Peradaban Islam (Yogyakarta:
Bagaskara, cet. V, 2014) hlm.261.

Ibid., hlm. 257-258 dan Fouzia Farooq Ahmed, Muslim Rule in Medieval India
Power and Religion in The Delhi Sultanate (London: I. B. Tauris, 2016),
hlm. 1

Ibid., hlm. 42 dan Prasad, History of Medieval India, hlm. 136.

https://sc.syekhnurjati.ac.id/esscamp/risetmhs/BAB114113141323.pdf

https://repository.syekhnurjati.ac.id/5036/3/BAB%20V.pdf

10

Anda mungkin juga menyukai