BJT Yuli ADBI4438 tmk1
BJT Yuli ADBI4438 tmk1
TUGAS 1
1. Tingkat Integrasi antara Fungsi Manajemen SDM dan Fungsi Manajemen Strategis
Dalam konteks manajemen strategis, integrasi fungsi Manajemen Sumber Daya Manusia (SDM)
memainkan peran penting dalam menentukan keberhasilan proses manajemen strategis dalam suatu
organisasi. Ada empat tingkat integrasi antara fungsi HRM dan fungsi manajemen strategis yang
penting untuk perencanaan strategis yang efektif:
1. Keterkaitan Administratif: Tingkat ini merupakan bentuk integrasi paling dasar antara HRM
dan manajemen strategis. Pada tingkat ini, HRM terutama difokuskan pada tugas-tugas
administratif seperti rekrutmen, pelatihan, dan kompensasi tanpa keterlibatan langsung dalam
proses pengambilan keputusan strategis. Departemen SDM beroperasi secara independen dari
tim manajemen strategis, dengan interaksi atau kolaborasi terbatas.
2. One-Way Linkage: Dalam tingkat integrasi ini, fungsi HRM mulai memiliki dampak yang
lebih signifikan pada proses perencanaan strategis. Tim manajemen strategis
mengkomunikasikan tujuan dan sasarannya kepada departemen SDM, yang kemudian
menyelaraskan praktiknya untuk mendukung strategi ini. Namun, masih ada arus informasi
satu arah, dengan SDM menerapkan strategi yang dirumuskan oleh manajemen puncak tanpa
partisipasi aktif dalam proses perumusan strategi.
3. Keterkaitan Dua Arah: Pada tingkat ini, ada hubungan yang lebih interaktif antara HRM dan
fungsi manajemen strategis. Departemen SDM tidak hanya menerima masukan strategis dari
manajemen puncak tetapi juga memberikan umpan balik dan wawasan berdasarkan
pemahamannya tentang kemampuan dan tantangan tenaga kerja. Komunikasi dua arah ini
memungkinkan pendekatan yang lebih holistik untuk perencanaan strategis, di mana
pertimbangan SDM diintegrasikan ke dalam proses pengambilan keputusan.
4. Keterkaitan Terpadu: Tingkat integrasi tertinggi antara HRM dan manajemen strategis
ditandai dengan penyelarasan dan kolaborasi yang mulus antara kedua fungsi tersebut. Dalam
pendekatan terpadu ini, pertimbangan SDM tertanam dalam setiap tahap proses perencanaan
strategis. Profesional SDM dipandang sebagai mitra strategis yang secara aktif berkontribusi
untuk menetapkan tujuan organisasi, mengidentifikasi kebutuhan bakat, merancang metrik
kinerja, dan mengevaluasi dampak strategi terhadap sumber daya manusia.
2. Mathis dan Jackson (2001) mendefinisikan analisis pekerjaan sebagai cara sistematis untuk
mengumpulkan dan menganalisis informasi tentang isi pekerjaan dan kebutuhan sumber daya
manusia, serta konteks kinerja pekerjaan. Mereka selanjutnya membagi analisis pekerjaan menjadi
dua jenis: analisis pekerjaan berdasarkan tugas dan analisis pekerjaan berdasarkan kompetensi.