HOMILETIKA Poda Parjamitaon
HOMILETIKA Poda Parjamitaon
(PODA PARJAMITAON)
Oleh:
Pdt.Dr. Bonar Napitupulu
Pendahuluan
TOHONAN PENDETA
Bukan professi
Panggilan Allah
Tuhan yang memelihara hamba-Nya
Tugas utama dan pertama: Berkhotbah;
mengajar, mendidik, mengarahkan dengan Firman Tuhan
MAHASISWA STT
Theologia: Firman Tuhan, atau ilmu tentang Tuhan?
Belajar bukan untuk menguasai Firman Tuhan
Belajar untuk dikuasai Firman Tuhan
Pembangunan iman
Persaudaraan (parhahamaranggion ni) pendeta
Ilmu berkhotbah.
Poda Parjamitaon.
Sangat penting dalam gereja HKBP:
Hanya yang “martohonan”.
Nabi sebagai “mulut Allah”.
Memberitakan Injil sbg tugas supra primer gereja.
Yang dilakukan Tuhan Yesus kepada murid-muridNya.
Paulus: tugas utama (1 Kor. 1: 17).
Pusat ibadah.
TEORI
6 W+1H
Apa arti khotbah? (Aha do jamita) Menerangkan Alkitab? Menerangkan Firman Allah? Menambah
pengetahuan jemaat? Pengajaran? Ada unsur pengajaran (didaskein), Tetapi bukan kuliah atau untuk SM
atau sidi Euangelisesthai ----- euangelion, Injil, Tuhan Yesus Pusat khotbah harus Yesus Kristus bd.
Martin Luther: Alkitab adalah palungan tempat Yesus berbaring. Arti Alkitab (Al + kitab khatabah ,
Arab). Bibel Biblos = gulungan tulisan. Kitab Suci.
Pasonang-sonang roha ni jolma? Untuk kepuasan telinga? (2 Tim. 4:3-4). 2 Tim. 3:16 : mengajar,
menyatakan kesalahan, memperbaiki kelakuan, mendidik dalam kebenaran. Menggali kehidupan
(manguhal ngolu) dari Firman Allah dengan kuasa Roh Kudus. Siapa diri yang berkhotbah itu?
Mengapa engkau boleh berkhotbah? Mengapa mulut kita boleh menjadi sumber Firman Allah?
Kerussein keruks kerygma. Utusan atas nama, dalam wibawa pengutus. Bertanggung jawab
kepada Allah. Setia/loyal secara absolut kepada yang mengutus/Firman Allah. Mempersembahkan diri
kepada yang mengutus dan kepada tugas. Sikap menggambarkan wibawa pengutus. Menggunakan
seluruh yang ada pada kita. Bertanggung jawab kepada Gereja: Konfessi Jaga dan pelihara dirimu untuk
dipergunakan Tuhan. Penampilan. Allah yang menumbuhkan. Bertanggung jawab kepada gereja.
(William Evan.) (J. Sihombing.) 1 Kor. 9: 27.
Whom? Where?
Kepada siapa kita berkhotbah? Dimana kita berkotbah?
Mengenal yang disapa. Di gereja atau di luar gereja?
Kehidupannya: pola berpikir, Di kota atau di desa?
keadaan ekonomi. Jemaat HKBP atau oikumenis?
Tingkat pengetahuan bahasa.
Masalah umum yang ada. Why?
Kategorial. Mengapa kita berkhotbah?
When? Diutus oleh Tuhan.
Kapan kita berkhotbah? Ditugaskan oleh gereja.
Hubungan dengan tahun gereja. Bukan karena keinginan sendiri.
Kondisi khusus: Rajin membaca Alkitab.
Bencana alam, kebaktian syukur. Benar-benar mempersiapkan diri
Penguburan orang meninggal. berkhotbah, sermon.
Kebaktian penghiburan.
Sukacita.
HOW? Penutup :
MEMPERSSIAPKAN KHOTBAH Jangan bertele-tele.
Teks bebas dan Almanak. Hindari ucapan yang mengarah
Rajin bersekutu dengan Firman Allah (saor kepada pengakhiran.
tu Hata ni Debata). Berhubungan dengan tema.
Berdoa. Bisa ilustrasi tetapi dalam batasan-
Pilih teks baru persiapkan khotbah, jangan batasannya.
sebaliknya.
Persiapan (Chrisostomus). Catatan :
Berdoa, berdoa, berdoa 25 – 35 menit.
membaca, membaca, membaca. Jangan lupa berdoa.
Baca setidaknya 1 pasal, kalau ada nas Khotbah harus ditulis.
parallel. Jangan meniru-niru. Gunakan talentamu dan
Baca ayat-ayat sejajar yang tertulis di bawah suaramu.
ayat. Nas jangan diresponsoriakan.
Baca dalam semua bahasa yang dimengerti. Jangan menghakimi; jangan memuji-muji
Buat catatan-catatan. orang.
Exegese, Hermeneutika, tafsiran Jangan menimbulkan pertanyaan yang tidak
Renungan. terjawab.
Renungan: untuk diri sendiri Jangan memakai bahasa asing kecuali
Bd. Homilein = bercakap-cakap terpaksa.
menekankan: dua arah, bukan monolog Jangan membuat manusia yang masih hidup
Untuk jemaat, Analisa jemaat sebagai contoh.
Secara keseluruhan. Kesatuan khotbah dengan hidup sehari-hari.
Bd. Allah selalu berbicara kepada manusia
dalam bahasa yang dimengerti manusia.
Bentuk khotbah
Homilia: Mengkhotbahkan ayat demi ayat.
Homilia tematis: Ada tema, dan bagian-
bagiannya berdasar urutan ayat.
Tematis: Murni berpusat kepada tema,
bagian-bagiannya tidak harus berdasarkan
urutan ayat.
Mana yang lebih baik?