TS 1 BENCANA Revisi
TS 1 BENCANA Revisi
Dosen Pembimbing:
Tika Sari Dewy, S.Kep.,Ns.,M.Kep
Oleh:
Kelompok 1
Alhamdulillah segala puji bagi Allah yang Maha Pengasih lagi Maha Penyayang.
Dialah satu-satunya Dzat yang memberikan perlindungan dunia dan akhirat kelak. Dialah
sesungguhnya Maha pemberi petunjuk yang tiada dapat menyesatkan.Pertama-tama marilah
kita panjatkan puji syukur kehadirat Allah Swt yang senantiasa memberikan rahmat dan
karunia-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan makalah ini tepat pada waktunya.
Laporan ini dapat tersusun dengan baik berkat bantuan, bimbingan, masukan, dan
motivasi dari banyak pihak. Pada kesempatan ini, penulis mengucapkan terima kasih kepada:
1. Tika Sari Dewy, S.Kep.,Ns.,M.Kep selaku Dosen pembimbing mata kuliah
Manajemen Keperawatan yang telah memberikan masukan dan kesempatan
sehingga penulis dapat menyelesaikan laporan ini dengan baik.
2. Orang tua serta saudara-saudara tercinta atas do’a, motivasi, dan harapannya
sehingga penulis dapat menyelesaikan laporan ini dengan lancar.
3. Teman-teman yang telah memberikan motivasi dan masukan yang baik kepada
penulis sehingga bisa menyelesaikan laporan ini dengan lancar.
Mudah-mudahan amal baik mereka senantiasa mendapat pahala dan balasan yang
setimpal dari Allah Swt. Semoga makalah ini dapat bermanfaat bagi penulis khususnya dan
pembaca pada umumnya. Aamin.
Penulis
DAFTAR ISI
BAB I
PENDAHULUAN
1.3 Tujuan
1.3.1 Tujuan Umum
Untuk mengetahui pengelolaan penanggulangan bencana dengan pendekatan
komprehensif pada fase, kesehatan promosi, untuk populasi lansia
1.3.2 Tujuan Khusus
1. Untuk mengetahui konsep bencana
2. Untuk mengetahui pengelolaan penanggulangan bencana dengan pendekatan
komprehensif pada setiap fase (prevention, mitigation,
planning/response/recovery)
3. Untuk mengetahui pengurangan resiko, pencegahan penyakit dan promosi
kesehatan
4. Untuk mengetahui komunikasi dan penyebaran informasi
5. Untuk mengetahui perawatan psikososial dan spiritual pada korban bencana
6. Untuk mengetahui perawatan untuk populasi rentan lansia
7. Untuk mengetahui perlindungan dan perawatan bagi petugas caregiver
8. Untuk mengetahui kerjasama tim inter dan multidisiplin
9. Untuk mengatahui pemberdayaan masyarakat
1.4 Manfaat
a. Penulis
Semoga dengan pembuatan makalah ini penulis dapat menambah wawasan dan
pengalaman tentang Bagaimana pengelolaan penanggulangan bencana dengan
pendekatan komprehensif pada fase, kesehatan promosi, untuk populasi lansia.
b. Institusi
Sebagai bahan pertimbangan dalam menyusun program pembelajaran serta
menentukan metode dan media pembelajaran yang tepat.
c. Masyarakat
Semoga dengan ada nya penyusunan makalah ini masyarakat dapat memahami
Bagaimana pengelolaan penanggulangan bencana dengan pendekatan komprehensif
pada fase, kesehatan promosi, untuk populasi lansia.
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
b. Saat bencana
1. Melakukan usaha/bantuan penyelamatan yang tidka meningkatkan risiko
kerentanan lansia, misalnya meminimalkan guncangan/trauma pada saat
melakukan mobilisasi dan transportasi untuk menghindari trauma sekunder.
2. Identifikasi lansia dengan bantuan/kebutuhan khusus contohnya kursi roda,
tongkat, dll.
Menurut Ida Farida (2013) keperawatan lansia saat bencana adalah:
1) Tempat aman
Yang diprioritaskan pada saat terjadi encana adalah memindahkan
orang lansia ke tempat yang aman. Orang lansia sulit memperoleh
informasi karena penuruman daya pendengaran dan penurunan komunikasi
dengan luar.
2) Rasa setia
Selain itu, karena mereka memiliki rasa setia yang dalam pada tanah dan
ruma sendiri, maka tindakan untuk mengungsi pun berkecenderungan
terlambat dibandingkan dengan generasi yang lain.
3) Penyelamatan darurat
(Triage, treatment, and transportation) dengan cepat. Fungsi indera orang
lansia yang mengalami perubahan fisik berdasarkan proses menua, maka
skala rangsangan luar untuk memunculkan respon pun mengalami
peningkatan sensitivitas sehingga mudah terkena mati rasa
c. Pasca Bencana
1. Program inter-generasional untuk mendukung sosialisasi komunitas dengan
lansia dan mencegah isolasi sosial lansia, diantaranya:
1) Libatkan remaja dalam pusat perawatan lansia dan kegiatan-kegiatan sosial
bersama lansia untuk memfasilitasi empati dan interaksi orang muda dan
lansia (community awareness)
2) Libatkan lansia sebagai sebagai storytellers dan animator dalam kegiatan
bersama anak-anak yang diorganisir oleh agency perlindungan anak di posko
perlindunga korban bencana
2. Menyediakan dukungan sosial melalui pengembangan jaringan sosial yang sehat
di lokasi penampungan korban bencana.
3. Sediakan kesempatan belajar untuk meningkatkan pengetahuan dan skill lansia.
4. Ciptakan kesempatan untuk mendapatkan penghasilan secara mandiri
5. Berikan konseling unuk meningkatkan semangat hidup dan kemandirian lansia.
Menurut Ida Farida (2013) keperawatan bencana pada lansia setelah bencana
adalah:
1) Lingkungan dan adaptasi
Dalam kehidupan di tempat pengungsian, terjadi berbagai ketidakcocokan
dalam kehidupan sehari-hari yang disebabkan oleh fungsi fisik yang dibawa
oleh setiap individu sebelum bencana dan perubahan lingkungan hidup di
tempat pengungsian. Kedua hal ini saling mempengaruhi, sehingga
mengakibtkan penurunan fungsi fisik orang lansia yang lebih parah lagi.
2) Manajemen penyakit dan pencegahan penyakit sekunder
Lingkungan di tempat pengungsian mengundang tidak hanya
ketidakcocokan dalam kehidupan sehari-hari bagi orang lansia, tetapi juga
keadaan yang serius pada tubuh. Seperti penumpukan kelelahan karena kurnag
tidur dan kegelisahan.
3) Orang lanjut usia dan perawatan pada kehidupan di rumah sendiri
Lansia yang sudah kembali ke rumahnya, pertama membereskan
perabotannya di luar dan dalam rumah. Dibandingkan dengan generasi muda,
sering kali lansia tidak bisa memperoleh informasi mengenai relawan,
sehingga tidak bisa memanfaatkan tenaga tersebut dengan optimal.
4) Lanjut usia dan perawatan di pemukiman sementara
Lansia yang masuk ke pemukiman sementara terpaksa
mengadaptasikan/menyesuaikan diri lagi terhadap lingkungan baru
(lingkungan hubungan manusia dan lingkungan fisik) dalam waktu yang
singkat
5) Mental Care
Orang lansia mengalami penurunan daya kesiapan maupun daya adaptasi,
sehingga mudah terkena dampak secara fisik oleh stressor. Namun demikian,
orang lansia itu berkecenderungan sabar dengan diam walaupun sudah terkena
dampak dan tidak mengekspresikan perasaan dan keluhan.
2.7 Perlindungan dan Perawatan Bagi Petugas dan Caregiver
1. Menyediakan dukungan/supervisi berkelanjutan kepada tenaga yang sudah dilatih
(Provide ongoing support/supervision to staff who participate in trainings).
2. Melakukan pelatihan singkat tentang dukungan psikososial dasar (psikoedukasi)
bagianggota masyarakat.
3. Mengadakan pelatihan tentang teknik dasar konseling dalam waktu 2 minggu
dengandukungan/supervisi yang teratur.
4. Mendukung proses penyembuhan tradisonal yang pantas secara budaya dan religi.
5. Mendapatkan pemahaman tentang karakteristik ancaman (hazard) dan teknologi
penanganannya.
6. Komandan Posko Lapangan/ petugas Tanggap Darurat dapat mengajukan permintaan
bantuan sumberdaya baik berupa sumberdaya manusia, logistik maupun
peralatankepada Komandan Posko Tanggap Darurat Kabupaten/ kota/BPBD provinsi
danBNPB, berdasarkan atas kekurangan sumberdaya yang tersedia di lokasi dan
tingkat kewenangannya. (Ida Farida 2013)
Pokok Pembahasan :
Sub Pokok Pembahasa :
Sasaran : Lansia
Hari/Tanggal :
Jam/Waktu :
Tempat :
Penyuluh :=
1.4 Metode
a. Make a Match
b. Ceramah
c. Diskusi/Tanya Jawab
1.5 Media
1. Leaflet
2. Power Point : LCD
1.7 Evaluasi
1.7.1 Evaluasi Struktural
Sasaran hadir 100% ditempat penyuluhan sesuai waktu yang dijadwalkan
Penyelenggaraan dilaksanakan di Desa Barokah
1.7.2 Evaluasi Proses
Sasaran antusias terhadap materi penyuluhan
Tidak ada sasaran yang meninggalkan tempat penyuluhan sampai acara berakhir
Sasaran mengajukan pertanyaan dan data menyimpulkan hasil penyuluhan
1.7.3 Evaluasi Hasil
1.8 Sumber
Lampiran
MATERI PENYULUHAN
BAB IV
PENUTUP
4.1 Kesimpulan
Bencana alam adalah konsekuensi dari kombinasi aktifitas alami dan aktifitas
manusia, seperti: letusan gunung, gempa bumi dan tanah longsor. Karena
ketidakberdayaan manusia akibat kurang baiknya manajemen keadaan darurat, sehingga
menyebabkan kerugian dalam bidang keuangan dan struktural, bahkan sampai kematian.
Kerugian yang dihasilkan tergantung pada kemampuan untuk mencegah ataun
menghindari bencana dan daya tahan mereka.
4.2 Saran
Kami menyarankan kepada pembaca agar makalah ini dapat dimengerti dan
dipahami dengan baik, sehingga kita dapat mengetahui tentang pengelolaan
penanggulangan bencana dengan pendekatan komprehensif pada fase, kesehatan
promosi, untuk populasi lansia.
DAFTAR PUSTAKA