Makalah Pembelajaran Bahasa Indonesia SD Kelompok 1
Makalah Pembelajaran Bahasa Indonesia SD Kelompok 1
DOSEN PENGAMPU :
Disusun OlehKelompok 1 :
2024
KATA PENGANTAR
Puji syukur kehadirat Allah SWT yang telah memberikan rahmat dan hidayah-
Nya sehingga kami dapat menyelesaikan makalah yang berjudul “Mengomunikasikan
teori hakikat pendekatan, strategi, model, metode, dan teknik dalam pembelajaran
bahasa” ini tepat pada waktunya. Adapun tujuan dari penulisan makalah ini adalah
untuk memenuhi tugas mata kuliah Pembelajaran Bahasa Indonesia SD.
Kami mengucapkan terima kasih kepada Bapak Dr. Chandra, M.Pd selaku dosen
mata kuliah Pembelajaran Bahasa Indonesia SD yang telah memberikan tugas ini
sehingga dapat menambah pengetahuan dan wawasan. Kami juga mengucapkan terima
kasih atas segala bantuan dari pihak yang telah bekerja sama dengan memberikan
tambahan baik berupa materi maupun pikirannya.
Kami menyadari bahwa penulisan makalah ini jauh dari kata sempurna. Oleh
karena itu, saran dan kritik dari semua pihak yang bersifat membangun sangat
dibutuhkan guna kelengkapan dan kesempurnaan makalah ini. Akhir kata, semoga
makalah ini bermanfaat bagi para pembaca.
Kelompok 1
1
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR........................................................................................................1
DAFTAR ISI......................................................................................................................2
BAB I.................................................................................................................................3
PENDAHULUAN.............................................................................................................3
A. Latar Belakang...........................................................................................................3
B. Rumusan Masalah......................................................................................................3
C. Tujuan Penulisan........................................................................................................4
BAB II...............................................................................................................................5
PEMBAHASAN................................................................................................................5
BAB III............................................................................................................................15
PENUTUP.......................................................................................................................15
A. Kesimpulan..............................................................................................................15
B. Saran.........................................................................................................................15
DAFTAR PUSTAKA.....................................................................................................16
2
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Mengomunikasikan teori hakikat pendekatan, strategi, model, metode,
dan teknik dalam pembelajaran bahasa adalah proses yang penting untuk
meningkatkan kualitas pembelajaran bahasa. Hal ini dapat dilakukan melalui
berbagai cara, seperti mengajar dan melatih guru, menyediakan bahan ajar dan
sumber daya, mengadakan seminar dan konferensi, menerbitkan jurnal dan
artikel ilmiah, dan memanfaatkan media sosial dan teknologi.
3
B. Rumusan Masalah
C. Tujuan Penulisan
4
BAB II
PEMBAHASAN
5
dipahami dan dikuasai, serta bagaimana proses pengajaran dan pembelajaran
bahasa dapat dilakukan secara efektif. Asumsi-asumsi ini membentuk landasan
filosofis dan metodologis yang memandu praktik pengajaran bahasa. Beberapa
asumsi yang mendasari pendekatan dalam pembelajaran bahasa meliputi:
6
Strategi ini dapat digunakan untuk meningkatkan efektivitas dan efisiensi
pembelajaran bahasa.
7
sekelas, berpartisipasi dalam diskusi, dan berkomunikasi dengan penutur
asli bahasa target.
Strategi afektif: Strategi yang membantu siswa untuk mengelola emosi
dan motivasi mereka dalam belajar bahasa. Contohnya: membangun
kepercayaan diri, mengurangi kecemasan, dan mengembangkan minat
dalam bahasa target.
2. Tujuan pembelajaran bahasa: Apa yang ingin dicapai oleh siswa pada akhir
pembelajaran bahasa.
Karakteristik siswa: Kebutuhan, gaya belajar, dan minat siswa.
Konteks pembelajaran: Ketersediaan waktu, sumber daya, dan dukungan.
Guru dapat membantu siswa untuk mengembangkan strategi belajar yang
efektif dengan:
Memberikan informasi tentang strategi belajar yang berbeda.
Memberikan kesempatan kepada siswa untuk mencoba berbagai strategi
belajar.
Memberikan umpan balik yang konstruktif tentang penggunaan strategi
belajar.
Mendorong siswa untuk menjadi pembelajar mandiri yang strategis.
8
Guru dapat menggunakan strategi afektif seperti membangun
kepercayaan diri dan mengurangi kecemasan untuk membantu siswa
merasa lebih nyaman belajar bahasa baru.
9
gaya belajar individu siswa. Pendekatan ini memungkinkan siswa dengan
tingkat keterampilan dan pemahaman yang berbeda untuk berkembang
secara optimal dalam lingkungan pembelajaran yang inklusif.
5. Model Pembelajaran Bahasa Tertanam: Model ini mengintegrasikan
pengajaran bahasa ke dalam konteks pembelajaran mata pelajaran lain,
seperti sains, matematika, atau seni. Siswa menggunakan bahasa untuk
memahami, mengkomunikasikan, dan menganalisis informasi dalam
berbagai bidang pengetahuan.
10
pembelajaran bahasa dengan pembelajaran konten dari bidang studi lain.
Contohnya, siswa belajar sains sambil mengembangkan kemampuan
bahasa Inggris mereka.
11
pembelajaran siswa, dan mencapai tujuan pembelajaran. Metode-metode ini
membentuk kerangka kerja untuk proses pengajaran dan pembelajaran bahasa
yang efektif.
12
1. Metode Presentasi: Guru menyampaikan materi bahasa kepada siswa secara
langsung melalui penjelasan, demonstrasi, atau penyajian model kalimat dan
dialog. Pendekatan ini memungkinkan siswa untuk memperoleh pemahaman
dasar tentang struktur bahasa dan kosakata.
2. Metode Bermain Peran (Role-play): Siswa berperan sebagai karakter tertentu
dalam situasi yang telah ditentukan, mempraktikkan penggunaan bahasa
dalam konteks komunikatif. Metode ini membantu siswa untuk
mengembangkan kemampuan berbicara dan berinteraksi dalam bahasa
target.
3. Metode Latihan: Siswa terlibat dalam serangkaian latihan yang dirancang
untuk memperkuat keterampilan bahasa mereka, termasuk latihan tata
bahasa, latihan mendengarkan, latihan membaca, dan latihan menulis.
Pendekatan ini memungkinkan siswa untuk berlatih menggunakan bahasa
dalam berbagai konteks.
4. Metode Pembelajaran Berbasis Proyek: Siswa terlibat dalam proyek-proyek
atau tugas-tugas yang menuntut penggunaan bahasa dalam konteks yang
autentik dan bermakna, seperti membuat presentasi, menulis esai, atau
membuat film pendek. Pendekatan ini memungkinkan siswa untuk
menerapkan keterampilan bahasa mereka dalam situasi dunia nyata.
5. Metode Komunikatif: Pendekatan ini menekankan penggunaan bahasa dalam
situasi komunikatif nyata, di mana siswa diberi kesempatan untuk berbicara,
mendengarkan, membaca, dan menulis dalam bahasa target. Tujuan
utamanya adalah untuk mengembangkan kemampuan siswa dalam
berkomunikasi secara efektif.
6. Metode Demonstrasi: Guru mendemonstrasikan penggunaan bahasa dalam
konteks yang relevan, dan siswa kemudian mengikuti contoh yang diberikan.
Pendekatan ini memungkinkan siswa untuk melihat bagaimana bahasa
digunakan dalam situasi yang nyata sebelum mereka mencobanya sendiri.
13
bahasa mereka. Dengan mempertimbangkan faktor-faktor ini secara holistik,
guru dapat memilih metode yang paling cocok untuk mencapai tujuan
pembelajaran dan mendukung perkembangan keterampilan bahasa siswa dengan
efektif.
14
secara konkret dan praktis. Teknik dalam pembelajaran bahasa mengacu pada
pendekatan atau metode spesifik yang digunakan oleh guru untuk mengajar dan
memfasilitasi pembelajaran bahasa kepada siswa. Ini melibatkan penggunaan
strategi praktis, langkah-langkah, atau prosedur yang dirancang untuk membantu
siswa memahami, menggunakan, dan mengembangkan kemampuan bahasa
mereka.
15
2. Pemilihan teknik yang tepat untuk pembelajaran bahasa tergantung pada:
Tujuan pembelajaran bahasa: Apa yang ingin dicapai oleh siswa pada
akhir pembelajaran bahasa.
Karakteristik siswa: Kebutuhan, gaya belajar, dan minat siswa.
Konteks pembelajaran: Ketersediaan waktu, sumber daya, dan dukungan.
16
bahasa. Berbagai pendekatan ini didasarkan pada teori-teori tentang bagaimana
manusia belajar bahasa dan memandang bahasa sebagai sistem komunikasi.
Pendekatan-pendekatan ini memberikan landasan filosofis dan metodologis bagi
pengajaran dan pembelajaran bahasa. Beberapa contoh pendekatan dalam
pembelajaran bahasa meliputi:
17
Pendekatan Whole Language adalah pendekatan dalam pembelajaran
bahasa yang menekankan pembelajaran bahasa secara holistik, alami, dan
bermakna. Dalam pendekatan ini, bahasa dipandang sebagai alat untuk
berkomunikasi yang digunakan dalam konteks kehidupan sehari-hari, bukan
hanya sebagai serangkaian aturan gramatikal yang harus dipelajari. Guru
yang menerapkan pendekatan Whole Language fokus pada pengembangan
keterampilan berbahasa secara menyeluruh, termasuk kemampuan
mendengarkan, berbicara, membaca, dan menulis, dengan memberikan
pengalaman yang bermakna bagi siswa. Siswa diajak untuk terlibat dalam
aktivitas pembelajaran yang autentik, seperti membaca buku cerita, menulis
jurnal, dan berdiskusi tentang topik-topik yang menarik bagi mereka.
Pendekatan Whole Language menghargai keunikan dan keberagaman siswa
serta mendorong mereka untuk aktif dalam membangun pemahaman mereka
sendiri tentang bahasa melalui eksplorasi, interaksi, dan refleksi. Dengan
demikian, pendekatan ini bertujuan untuk mengembangkan pemahaman yang
mendalam dan keterampilan bahasa yang berkelanjutan dalam konteks yang
bermakna bagi siswa.
2. Pendekatan Terpadu
18
mengembangkan pemahaman yang lebih dalam tentang bahasa dan
kemampuan untuk menggunakan bahasa secara efektif dalam berbagai situasi
komunikatif.
3. Pendekatan Struktural
Pendekatan Struktural dalam pembelajaran bahasa menekankan
pemahaman dan penguasaan terhadap struktur bahasa, dengan fokus pada
analisis dan penggunaan tata bahasa, kosakata, dan konvensi bahasa. Siswa
belajar melalui drill, latihan tata bahasa, dan penjelasan aturan gramatikal
untuk memahami pola bahasa dan menggunakan bahasa secara tepat dan
efektif dalam berbagai konteks komunikatif. Tujuan pendekatan ini adalah
membantu siswa memperoleh pemahaman yang kokoh tentang struktur
bahasa.
4. Pendekatan Proses
Pendekatan Proses dalam pembelajaran bahasa menekankan pada proses
aktif siswa dalam memahami dan menggunakan bahasa, daripada hanya
fokus pada hasil akhir. Dalam pendekatan ini, siswa didorong untuk terlibat
dalam eksplorasi, percobaan, dan refleksi atas penggunaan bahasa mereka
untuk membangun pemahaman yang mendalam.
5. Pendekatan Komunikatif
Pendekatan Komunikatif menekankan penggunaan bahasa dalam konteks
komunikatif nyata untuk mengembangkan kemampuan siswa dalam
berbicara, mendengarkan, membaca, dan menulis. Lebih dari sekadar
mempelajari aturan tata bahasa, siswa didorong untuk aktif berinteraksi dan
berkomunikasi dalam bahasa target melalui berbagai aktivitas, seperti
permainan peran, diskusi, dan proyek kolaboratif. Tujuannya adalah
menghasilkan pemahaman yang mendalam tentang bahasa dan kemampuan
siswa untuk menggunakan bahasa secara efektif dalam situasi kehidupan
nyata.
19
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
B. Saran
Saran dari kami sebagai penulis semoga semakin banyak orang yang
memahami tentang pemerolehan bahasa ini, agar makalah yang kami buat bisa
memberikan manfaat. Dan harapannya semoga banyak masyarakat atau keluarga
yang memberikan lingkungan yang positif agar bisa memberikan dampak positif
dalam proses pemerolehan bahasa anak.
20
DAFTAR PUSTAKA
https://staffnew.uny.ac.id/upload/131415515/pendidikan/Materi+1-
+8.pdf
https://repository.ut.ac.id/4787/1/PBIN4218-M1.pdf
https://ejurnal.staikualakapuas.ac.id/index.php/alibnor/article/
download/10/3
21