Anda di halaman 1dari 22

MAKALAH

PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA SD

“Mengomunikasikan teori hakikat pendekatan, strategi, model, metode, dan


teknik dalam pembelajaran bahasa”

DOSEN PENGAMPU :

Dr. Chandra, M.Pd

Disusun OlehKelompok 1 :

Yaumi Aulia Fadira (22129238)

Warisa Hadi Amelsi (22129378)

Intan Putri Lusita (22129391)

DEPARTEMEN PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR

FAKULTAS ILMU PENDIDIKAN

UNIVERSITAS NEGERI PADANG

2024
KATA PENGANTAR

Puji syukur kehadirat Allah SWT yang telah memberikan rahmat dan hidayah-
Nya sehingga kami dapat menyelesaikan makalah yang berjudul “Mengomunikasikan
teori hakikat pendekatan, strategi, model, metode, dan teknik dalam pembelajaran
bahasa” ini tepat pada waktunya. Adapun tujuan dari penulisan makalah ini adalah
untuk memenuhi tugas mata kuliah Pembelajaran Bahasa Indonesia SD.

Kami mengucapkan terima kasih kepada Bapak Dr. Chandra, M.Pd selaku dosen
mata kuliah Pembelajaran Bahasa Indonesia SD yang telah memberikan tugas ini
sehingga dapat menambah pengetahuan dan wawasan. Kami juga mengucapkan terima
kasih atas segala bantuan dari pihak yang telah bekerja sama dengan memberikan
tambahan baik berupa materi maupun pikirannya.

Kami menyadari bahwa penulisan makalah ini jauh dari kata sempurna. Oleh
karena itu, saran dan kritik dari semua pihak yang bersifat membangun sangat
dibutuhkan guna kelengkapan dan kesempurnaan makalah ini. Akhir kata, semoga
makalah ini bermanfaat bagi para pembaca.

Padang, 18 Maret 2024

Kelompok 1

1
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR........................................................................................................1

DAFTAR ISI......................................................................................................................2

BAB I.................................................................................................................................3

PENDAHULUAN.............................................................................................................3

A. Latar Belakang...........................................................................................................3

B. Rumusan Masalah......................................................................................................3

C. Tujuan Penulisan........................................................................................................4

BAB II...............................................................................................................................5

PEMBAHASAN................................................................................................................5

A. Hakikat Pendekatan dalam Pembelajaran Bahasa......................................................5

B. Strategi dalam Pembelajaran Bahasa.........................................................................6

C. Model dalam Pembelajaran Bahasa...........................................................................8

D. Metode dalam Pembelajaran Bahasa.........................................................................9

E. Teknik dalam Pembelajaran Bahasa.........................................................................11

F. Pendekatan-Pendekatan dalam Pembelajaran Bahasa.............................................12

BAB III............................................................................................................................15

PENUTUP.......................................................................................................................15

A. Kesimpulan..............................................................................................................15

B. Saran.........................................................................................................................15

DAFTAR PUSTAKA.....................................................................................................16

2
BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Mengomunikasikan teori hakikat pendekatan, strategi, model, metode,
dan teknik dalam pembelajaran bahasa adalah proses yang penting untuk
meningkatkan kualitas pembelajaran bahasa. Hal ini dapat dilakukan melalui
berbagai cara, seperti mengajar dan melatih guru, menyediakan bahan ajar dan
sumber daya, mengadakan seminar dan konferensi, menerbitkan jurnal dan
artikel ilmiah, dan memanfaatkan media sosial dan teknologi.

"Mengomunikasikan Teori Hakikat Pendekatan, Strategi, Model,


Metode, dan Teknik dalam Pembelajaran Bahasa" menguraikan prinsip-prinsip
esensial yang terkait dengan proses pembelajaran bahasa. Ini mencakup
pemahaman mendalam tentang teori-teori yang mendasari pembelajaran bahasa,
seperti teori belajar behavioristik, kognitif, konstruktivis, dan interaksionis.
Selain itu, materi ini mengeksplorasi berbagai pendekatan dalam pengajaran
bahasa, seperti pendekatan komunikatif, audio-lingual, dan berbasis tugas, serta
strategi-strategi yang dapat digunakan untuk memfasilitasi pemahaman dan
penggunaan bahasa oleh siswa. Model-model pembelajaran, seperti
pembelajaran kooperatif dan berbasis proyek, juga diperkenalkan sebagai
kerangka kerja untuk mengatur proses pembelajaran bahasa. Selanjutnya,
metode-metode pengajaran bahasa seperti metode presentasi, latihan, dan
produksi diperjelas dalam konteks pembelajaran bahasa. Terakhir, berbagai
teknik pembelajaran bahasa, seperti drill, role-play, dan pembelajaran berbasis
permainan, disajikan sebagai alat yang efektif untuk memperkaya pengalaman
pembelajaran. Melalui pemahaman dan penerapan konsep-konsep ini, pengajar
dapat menciptakan lingkungan pembelajaran yang dinamis dan mendukung
pertumbuhan bahasa yang berkelanjutan bagi para siswa.

3
B. Rumusan Masalah

1. Apa yang dimaksud Hakikat Pendekatan dalam Pembelajaran Bahasa?


2. Apa yang dimaksud Strategi dalam Pembelajaran Bahasa?
3. Apa yang dimaksud Model dalam Pembelajaran Bahasa?
4. Apa yang dimaksud Metode dalam Pembelajaran Bahasa?
5. Apa yang dimaksud Teknik dalam Pembelajaran Bahasa?
6. Apa yang dimaksud Pendekatan-Pendekatan dalam Pembelajaran
Bahasa?

C. Tujuan Penulisan

1. Untuk Memperoleh Wawasan tentang Istilah Hakikat Pendekatan dalam


Pembelajaran Bahasa
2. Untuk Memperoleh Wawasan tentang Istilah Strategi dalam
Pembelajaran Bahasa
3. Untuk Memperoleh Wawasan tentang Istilah Model dalam Pembelajaran
Bahasa
4. Untuk Memperoleh Wawasan tentang Istilah Metode dalam
Pembelajaran Bahasa
5. Untuk Memperoleh Wawasan tentang Istilah Teknik dalam Pembelajaran
Bahasa
6. Untuk Memperoleh Wawasan tentang Istilah Pendekatan-Pendekatan
dalam Pembelajaran Bahasa

4
BAB II

PEMBAHASAN

A. Hakikat Pendekatan dalam Pembelajaran Bahasa


Hakikat pendekatan dalam pembelajaran bahasa merujuk pada esensi
atau inti dari berbagai metode dan strategi yang digunakan dalam proses
pengajaran dan pembelajaran bahasa. Setiap pendekatan memiliki prinsip-
prinsip tertentu yang mengarahkan cara guru mengajarkan bahasa kepada siswa
dan bagaimana siswa meresponsnya. Sebagai contoh, pendekatan komunikatif
menekankan pentingnya penggunaan bahasa dalam konteks komunikatif nyata,
dengan fokus pada kemampuan siswa untuk berinteraksi dan berkomunikasi
secara efektif dalam situasi sehari-hari. Di sisi lain, pendekatan audio-lingual
menempatkan penekanan pada latihan repetitif dan penggunaan pola bahasa
untuk membantu siswa menguasai struktur dan kosakata bahasa.

Selain itu, hakikat pendekatan dalam pembelajaran bahasa juga


mencakup pengakuan akan peran konteks budaya dalam pembelajaran bahasa.
Pendekatan yang bersifat kontekstual mengakui bahwa bahasa tidak hanya
tentang struktur dan kosakata, tetapi juga tentang budaya yang melekat dalam
penggunaannya. Oleh karena itu, guru perlu mempertimbangkan konteks budaya
siswa ketika merancang pengalaman pembelajaran.

Pemahaman yang mendalam tentang hakikat pendekatan ini membantu


guru dalam merancang pengalaman pembelajaran yang sesuai dengan kebutuhan
siswa dan tujuan pembelajaran yang ingin dicapai. Dengan memilih dan
menerapkan pendekatan yang tepat, guru dapat menciptakan lingkungan
pembelajaran yang mendukung perkembangan bahasa siswa secara optimal, baik
dari segi kemampuan komunikatif maupun pemahaman budaya.

Pendekatan dalam pembelajaran bahasa merupakan seperangkat asumsi


dan keyakinan tentang bagaimana manusia belajar bahasa, bagaimana bahasa

5
dipahami dan dikuasai, serta bagaimana proses pengajaran dan pembelajaran
bahasa dapat dilakukan secara efektif. Asumsi-asumsi ini membentuk landasan
filosofis dan metodologis yang memandu praktik pengajaran bahasa. Beberapa
asumsi yang mendasari pendekatan dalam pembelajaran bahasa meliputi:

1. Proses Pembelajaran: Asumsi tentang bagaimana manusia mempelajari


bahasa, apakah melalui proses yang terpusat pada guru (teacher-centered)
atau terpusat pada siswa (learner-centered).
2. Fungsi Bahasa: Keyakinan tentang peran bahasa dalam komunikasi dan
interaksi sosial, serta pentingnya penggunaan bahasa dalam konteks nyata.
3. Peranan Guru dan Siswa: Asumsi tentang peran guru sebagai fasilitator atau
pemandu pembelajaran, dan peran siswa sebagai agen aktif dalam proses
pembelajaran.
4. Pendekatan Metodologis: Pendekatan-pendekatan yang digunakan dalam
pengajaran bahasa, seperti pendekatan komunikatif, audio-lingual, berbasis
tugas, atau tradisional.
5. Pemahaman Budaya: Pengakuan akan peran budaya dalam pembelajaran
bahasa, termasuk apakah bahasa dipandang sebagai produk budaya yang
harus dipelajari bersama-sama dengan budaya atau sebagai alat komunikasi
semata.
6. Kepentingan Konteks: Penekanan pada pengajaran bahasa dalam konteks
nyata dan relevan bagi siswa, serta pengakuan akan perbedaan konteks
belajar antara siswa yang berbeda.

Pemahaman yang mendalam tentang asumsi-asumsi ini membantu guru


dalam memilih dan menerapkan pendekatan yang paling sesuai dengan
kebutuhan dan karakteristik siswa, serta menciptakan lingkungan pembelajaran
yang mendukung pertumbuhan bahasa yang optimal.

B. Strategi dalam Pembelajaran Bahasa

Strategi dalam pembelajaran bahasa adalah cara atau taktik yang


digunakan oleh guru dan siswa untuk mencapai tujuan pembelajaran bahasa.

6
Strategi ini dapat digunakan untuk meningkatkan efektivitas dan efisiensi
pembelajaran bahasa.

Strategi dalam pembelajaran bahasa merupakan landasan yang memandu


bagaimana guru menyampaikan materi kepada siswa dan bagaimana siswa
meresponsnya. Dalam konteks pembelajaran bahasa, strategi ini mencakup
berbagai pendekatan dan teknik yang digunakan untuk membantu siswa
memahami, mempelajari, dan menggunakan bahasa dengan lebih efektif. Guru
menggunakan berbagai strategi, seperti strategi presentasi untuk menyajikan
materi secara sistematis, strategi latihan untuk memperkuat pemahaman siswa,
dan strategi produksi untuk memberikan kesempatan kepada siswa untuk
menggunakan bahasa aktif. Selain itu, strategi pemantapan digunakan untuk
memperdalam pemahaman siswa terhadap materi, sementara strategi pengayaan
memperkaya pengalaman pembelajaran dengan materi tambahan. Strategi
pemecahan masalah digunakan untuk melibatkan siswa dalam situasi yang
memerlukan pemikiran kreatif dan penggunaan bahasa, sementara strategi
refleksi membantu siswa dalam merefleksikan dan meningkatkan kemampuan
mereka. Pemilihan strategi yang tepat oleh guru tergantung pada tujuan
pembelajaran, karakteristik siswa, dan konteks pembelajaran yang relevan.
Dengan menggunakan berbagai strategi ini secara fleksibel, guru dapat
menciptakan pengalaman pembelajaran yang beragam dan mendukung
perkembangan bahasa yang holistik bagi siswa.

1. Beberapa strategi yang umum digunakan dalam pembelajaran bahasa:


 Strategi kognitif: Strategi yang membantu siswa untuk memproses dan
memahami informasi bahasa. Contohnya: menghafal kosakata,
mempelajari struktur bahasa, dan menggunakan teknik metakognitif.
 Strategi metakognitif: Strategi yang membantu siswa untuk
merencanakan, memantau, dan mengevaluasi proses belajar mereka
sendiri. Contohnya: menetapkan tujuan pembelajaran, memilih strategi
yang tepat, dan menilai kemajuan belajar.
 Strategi sosial: Strategi yang membantu siswa untuk berinteraksi dengan
orang lain dalam bahasa target. Contohnya: bekerja sama dengan teman

7
sekelas, berpartisipasi dalam diskusi, dan berkomunikasi dengan penutur
asli bahasa target.
 Strategi afektif: Strategi yang membantu siswa untuk mengelola emosi
dan motivasi mereka dalam belajar bahasa. Contohnya: membangun
kepercayaan diri, mengurangi kecemasan, dan mengembangkan minat
dalam bahasa target.

Pemilihan strategi yang tepat untuk pembelajaran bahasa tergantung pada:

2. Tujuan pembelajaran bahasa: Apa yang ingin dicapai oleh siswa pada akhir
pembelajaran bahasa.
 Karakteristik siswa: Kebutuhan, gaya belajar, dan minat siswa.
 Konteks pembelajaran: Ketersediaan waktu, sumber daya, dan dukungan.
 Guru dapat membantu siswa untuk mengembangkan strategi belajar yang
efektif dengan:
 Memberikan informasi tentang strategi belajar yang berbeda.
 Memberikan kesempatan kepada siswa untuk mencoba berbagai strategi
belajar.
 Memberikan umpan balik yang konstruktif tentang penggunaan strategi
belajar.
 Mendorong siswa untuk menjadi pembelajar mandiri yang strategis.

3. Contoh penerapan strategi dalam pembelajaran bahasa:


 Guru dapat menggunakan strategi kognitif seperti menghafal kosakata
dan mempelajari struktur bahasa untuk membantu siswa mempelajari
bahasa baru.
 Guru dapat menggunakan strategi metakognitif seperti menetapkan
tujuan pembelajaran dan memilih strategi yang tepat untuk membantu
siswa belajar bahasa secara efektif.
 Guru dapat menggunakan strategi sosial seperti bekerja sama dengan
teman sekelas dan berpartisipasi dalam diskusi untuk membantu siswa
mengembangkan kemampuan komunikasi mereka dalam bahasa baru.

8
 Guru dapat menggunakan strategi afektif seperti membangun
kepercayaan diri dan mengurangi kecemasan untuk membantu siswa
merasa lebih nyaman belajar bahasa baru.

C. Model dalam Pembelajaran Bahasa


Model dalam pembelajaran bahasa adalah representasi visual atau
deskriptif tentang proses belajar bahasa. Model ini berfungsi sebagai kerangka
kerja untuk merancang dan melaksanakan kegiatan pembelajaran bahasa. Model
dalam pembelajaran bahasa merujuk pada kerangka kerja atau pendekatan
sistematis yang digunakan untuk merencanakan, melaksanakan, dan
mengevaluasi proses pembelajaran bahasa. Model-model ini memberikan
struktur bagi guru dalam menyusun rencana pembelajaran dan memandu siswa
melalui serangkaian langkah-langkah untuk mencapai tujuan pembelajaran.
Contoh model dalam pembelajaran bahasa meliputi:

1. Model Pembelajaran Kooperatif: Model ini menekankan kerja sama antara


siswa dalam kelompok untuk mencapai tujuan pembelajaran. Siswa bekerja
bersama dalam aktivitas-aktivitas yang dirancang untuk merangsang diskusi,
berbagi ide, dan saling membantu satu sama lain dalam memahami dan
menggunakan bahasa.
2. Model Pembelajaran Berbasis Proyek: Dalam model ini, siswa terlibat dalam
proyek-proyek atau tugas-tugas yang menuntut penggunaan bahasa dalam
konteks yang autentik dan bermakna. Mereka bekerja secara mandiri atau
dalam kelompok untuk merencanakan, melaksanakan, dan mengevaluasi
proyek-proyek ini, yang dapat berupa presentasi, penulisan, atau
pementasan.
3. Model Pembelajaran Terintegrasi Teknologi: Model ini menggabungkan
penggunaan teknologi, seperti komputer, internet, dan perangkat lunak
pendukung pembelajaran bahasa, untuk meningkatkan akses siswa terhadap
sumber daya pembelajaran, memfasilitasi interaksi dan kolaborasi, dan
meningkatkan motivasi belajar.
4. Model Pembelajaran Diferensiasi: Dalam model ini, guru menyediakan
pengalaman pembelajaran yang disesuaikan dengan kebutuhan, minat, dan

9
gaya belajar individu siswa. Pendekatan ini memungkinkan siswa dengan
tingkat keterampilan dan pemahaman yang berbeda untuk berkembang
secara optimal dalam lingkungan pembelajaran yang inklusif.
5. Model Pembelajaran Bahasa Tertanam: Model ini mengintegrasikan
pengajaran bahasa ke dalam konteks pembelajaran mata pelajaran lain,
seperti sains, matematika, atau seni. Siswa menggunakan bahasa untuk
memahami, mengkomunikasikan, dan menganalisis informasi dalam
berbagai bidang pengetahuan.

Pemilihan model pembelajaran yang tepat tergantung pada tujuan


pembelajaran, karakteristik siswa, dan konteks pembelajaran yang spesifik.
Dengan menerapkan model-model ini dengan cermat, guru dapat menciptakan
pengalaman pembelajaran yang bermakna dan relevan bagi siswa dalam
pengembangan keterampilan bahasa mereka.

1. Model yang umum digunakan dalam pembelajaran bahasa:


 Model Audiolingual: Berfokus pada pengulangan dan latihan lisan.
Contohnya, siswa di drill (dilatih secara intensif) untuk mengucapkan
kosakata dan struktur bahasa tertentu.
 Model Natural Approach: Meniru proses belajar bahasa anak-anak,
dengan penekanan pada komunikasi yang bermakna dan paparan bahasa
yang otentik. Contohnya, guru menggunakan bahasa target secara alami
dalam kelas dan mendorong siswa untuk berkomunikasi dalam situasi
yang relevan.
 Model Komunikatif: Berfokus pada pengembangan keterampilan
komunikasi para siswa. Contohnya, siswa terlibat dalam kegiatan seperti
role-play (permainan peran) dan diskusi untuk mempraktikkan
kemampuan berbahasa mereka.
 Model Pembelajaran Berbasis Tugas (TBL - Task-Based Learning):
Berfokus pada penyelesaian tugas nyata dalam bahasa target. Contohnya,
siswa mengerjakan proyek penelitian yang mengharuskan mereka untuk
mengumpulkan dan menyajikan informasi dalam bahasa target.
 Model Pembelajaran Berbasis Konten dan Bahasa Terpadu (CLIL -
Content and Language Integrated Learning): Mengintegrasikan

10
pembelajaran bahasa dengan pembelajaran konten dari bidang studi lain.
Contohnya, siswa belajar sains sambil mengembangkan kemampuan
bahasa Inggris mereka.

2. Memilih model yang tepat tergantung pada faktor-faktor seperti:


 Tujuan pembelajaran bahasa: Apa yang ingin dicapai oleh siswa pada
akhir pembelajaran bahasa.
 Usia dan tingkat kemampuan siswa: Kebutuhan dan gaya belajar siswa
harus diperhitungkan.
 Konteks pembelajaran: Ketersediaan waktu, sumber daya, dan dukungan.

3. Keuntungan menggunakan model dalam pembelajaran bahasa:


 Memberikan struktur dan pedoman bagi guru untuk merancang kegiatan
pembelajaran.
 Membantu guru untuk fokus pada aspek-aspek penting dari pembelajaran
bahasa.
 Menciptakan lingkungan belajar yang kondusif dan menarik bagi siswa.

4. Kelemahan menggunakan model dalam pembelajaran bahasa:


 Model mungkin terlalu kaku dan tidak fleksibel untuk mengakomodasi
kebutuhan semua siswa.
 Model tertentu mungkin lebih cocok untuk beberapa keterampilan bahasa
daripada yang lainnya.

D. Metode dalam Pembelajaran Bahasa

Metode dalam pembelajaran bahasa adalah cara sistematis yang


digunakan untuk menyajikan materi dan kegiatan pembelajaran bahasa. Metode
ini membantu guru dalam mengorganisir dan melaksanakan proses belajar
mengajar bahasa secara efektif.

Metode dalam pembelajaran bahasa merujuk pada pendekatan atau


teknik yang digunakan oleh guru untuk menyampaikan materi, memfasilitasi

11
pembelajaran siswa, dan mencapai tujuan pembelajaran. Metode-metode ini
membentuk kerangka kerja untuk proses pengajaran dan pembelajaran bahasa
yang efektif.

Beberapa metode yang umum digunakan dalam pembelajaran bahasa


meliputi metode presentasi, metode latihan, metode bermain peran (role-play),
metode pembelajaran berbasis proyek, metode komunikatif, metode
demonstrasi, dan metode pembelajaran berbasis teknologi. Metode presentasi
melibatkan penyampaian materi bahasa kepada siswa oleh guru melalui
penjelasan, demonstrasi, atau penyajian model kalimat dan dialog. Metode
latihan melibatkan siswa dalam berbagai latihan untuk memperkuat
keterampilan bahasa mereka, seperti latihan tata bahasa, mendengarkan,
membaca, dan menulis.

Metode bermain peran memungkinkan siswa untuk berperan sebagai


karakter tertentu dalam situasi yang telah ditentukan, praktik yang membantu
dalam penggunaan bahasa dalam konteks komunikatif. Metode pembelajaran
berbasis proyek melibatkan siswa dalam proyek-proyek atau tugas-tugas yang
menuntut penggunaan bahasa dalam konteks yang autentik dan bermakna,
seperti membuat presentasi atau menulis esai. Metode komunikatif menekankan
penggunaan bahasa dalam situasi komunikatif nyata, di mana siswa berinteraksi
dalam bahasa target.

Metode demonstrasi melibatkan guru dalam mendemonstrasikan


penggunaan bahasa dalam konteks yang relevan, sementara siswa mengikuti
contoh yang diberikan. Terakhir, metode pembelajaran berbasis teknologi
menggunakan teknologi, seperti komputer, internet, dan perangkat lunak
pendukung pembelajaran bahasa, untuk meningkatkan akses siswa terhadap
sumber daya pembelajaran dan memfasilitasi interaksi dan kolaborasi. Dengan
menggunakan berbagai metode ini secara fleksibel, guru dapat menciptakan
pengalaman pembelajaran yang bervariasi dan mendukung perkembangan
keterampilan bahasa siswa.

Beberapa contoh metode dalam pembelajaran bahasa termasuk:

12
1. Metode Presentasi: Guru menyampaikan materi bahasa kepada siswa secara
langsung melalui penjelasan, demonstrasi, atau penyajian model kalimat dan
dialog. Pendekatan ini memungkinkan siswa untuk memperoleh pemahaman
dasar tentang struktur bahasa dan kosakata.
2. Metode Bermain Peran (Role-play): Siswa berperan sebagai karakter tertentu
dalam situasi yang telah ditentukan, mempraktikkan penggunaan bahasa
dalam konteks komunikatif. Metode ini membantu siswa untuk
mengembangkan kemampuan berbicara dan berinteraksi dalam bahasa
target.
3. Metode Latihan: Siswa terlibat dalam serangkaian latihan yang dirancang
untuk memperkuat keterampilan bahasa mereka, termasuk latihan tata
bahasa, latihan mendengarkan, latihan membaca, dan latihan menulis.
Pendekatan ini memungkinkan siswa untuk berlatih menggunakan bahasa
dalam berbagai konteks.
4. Metode Pembelajaran Berbasis Proyek: Siswa terlibat dalam proyek-proyek
atau tugas-tugas yang menuntut penggunaan bahasa dalam konteks yang
autentik dan bermakna, seperti membuat presentasi, menulis esai, atau
membuat film pendek. Pendekatan ini memungkinkan siswa untuk
menerapkan keterampilan bahasa mereka dalam situasi dunia nyata.
5. Metode Komunikatif: Pendekatan ini menekankan penggunaan bahasa dalam
situasi komunikatif nyata, di mana siswa diberi kesempatan untuk berbicara,
mendengarkan, membaca, dan menulis dalam bahasa target. Tujuan
utamanya adalah untuk mengembangkan kemampuan siswa dalam
berkomunikasi secara efektif.
6. Metode Demonstrasi: Guru mendemonstrasikan penggunaan bahasa dalam
konteks yang relevan, dan siswa kemudian mengikuti contoh yang diberikan.
Pendekatan ini memungkinkan siswa untuk melihat bagaimana bahasa
digunakan dalam situasi yang nyata sebelum mereka mencobanya sendiri.

Pemilihan metode yang tepat tergantung pada tujuan pembelajaran,


karakteristik siswa, dan konteks pembelajaran. Dengan menggunakan berbagai
metode ini secara fleksibel, guru dapat menciptakan pengalaman pembelajaran
yang menarik dan bermakna bagi siswa dalam pengembangan keterampilan

13
bahasa mereka. Dengan mempertimbangkan faktor-faktor ini secara holistik,
guru dapat memilih metode yang paling cocok untuk mencapai tujuan
pembelajaran dan mendukung perkembangan keterampilan bahasa siswa dengan
efektif.

Guru dapat menggunakan berbagai metode dalam pembelajaran bahasa


untuk menciptakan pengalaman pembelajaran yang beragam, menarik, dan
efektif bagi siswa. Penggunaan berbagai metode ini memberikan kesempatan
kepada siswa untuk belajar dengan cara yang sesuai dengan gaya dan kebutuhan
belajar mereka, serta untuk mengembangkan keterampilan bahasa mereka secara
holistik. Dengan menggunakan berbagai metode secara fleksibel dan bervariasi,
guru dapat menciptakan lingkungan pembelajaran yang merangsang,
menyenangkan, dan efektif bagi siswa dalam pengembangan keterampilan
bahasa mereka.

Contoh penerapan metode dalam pembelajaran bahasa:


 Guru dapat menggunakan metode ceramah untuk menjelaskan konsep tata
bahasa yang kompleks.
 Guru dapat menggunakan metode tanya jawab untuk menguji pemahaman
siswa tentang materi yang telah dipelajari.
 Guru dapat menggunakan metode diskusi untuk mendorong siswa untuk
berpikir kritis dan kreatif tentang topik tertentu.
 Guru dapat menggunakan metode simulasi dan permainan untuk membuat
pembelajaran bahasa lebih menyenangkan dan menarik.
 Guru dapat menggunakan metode demonstrasi untuk menunjukkan kepada
siswa bagaimana mengucapkan kata-kata bahasa target dengan benar.
 Guru dapat menggunakan metode latihan dan praktik untuk membantu siswa
mengembangkan keterampilan bahasa mereka.

E. Teknik dalam Pembelajaran Bahasa


Teknik dalam pembelajaran bahasa adalah prosedur atau langkah-
langkah spesifik yang digunakan dalam kegiatan belajar mengajar bahasa.
Teknik ini membantu guru dalam menerapkan metode pembelajaran bahasa

14
secara konkret dan praktis. Teknik dalam pembelajaran bahasa mengacu pada
pendekatan atau metode spesifik yang digunakan oleh guru untuk mengajar dan
memfasilitasi pembelajaran bahasa kepada siswa. Ini melibatkan penggunaan
strategi praktis, langkah-langkah, atau prosedur yang dirancang untuk membantu
siswa memahami, menggunakan, dan mengembangkan kemampuan bahasa
mereka.

Teknik-teknik ini mencakup berbagai pendekatan pengajaran, seperti


drill, role-play, simulasi, latihan terstruktur, pengajaran langsung, dan
penggunaan media pembelajaran, yang masing-masing memiliki tujuan dan
aplikasi yang berbeda dalam proses pembelajaran bahasa. Tujuan dari
penggunaan teknik-teknik ini adalah untuk menciptakan lingkungan
pembelajaran yang menarik, efektif, dan sesuai dengan kebutuhan dan preferensi
belajar siswa.

1. Beberapa teknik yang umum digunakan dalam pembelajaran bahasa:


 Teknik Menyimak: Teknik yang membantu siswa mengembangkan
kemampuan memahami bahasa lisan. Contohnya: mendengarkan
ceramah, menonton film, dan mendengarkan musik.
 Teknik Berbicara: Teknik yang membantu siswa mengembangkan
kemampuan berbicara bahasa. Contohnya: percakapan, presentasi, dan
debat.
 Teknik Membaca: Teknik yang membantu siswa mengembangkan
kemampuan memahami bahasa tulis. Contohnya: membaca teks, artikel,
dan buku.
 Teknik Menulis: Teknik yang membantu siswa mengembangkan
kemampuan menulis bahasa. Contohnya: menulis kalimat, paragraf, dan
karangan.
 Teknik Bermain Peran: Teknik yang membantu siswa belajar bahasa
dalam situasi yang realistis. Contohnya: memerankan karakter dalam
cerita atau drama.
 Teknik Proyek: Teknik yang membantu siswa belajar bahasa melalui
pengerjaan tugas yang bermakna. Contohnya: membuat video, poster,
atau presentasi tentang topik tertentu.

15
2. Pemilihan teknik yang tepat untuk pembelajaran bahasa tergantung pada:
 Tujuan pembelajaran bahasa: Apa yang ingin dicapai oleh siswa pada
akhir pembelajaran bahasa.
 Karakteristik siswa: Kebutuhan, gaya belajar, dan minat siswa.
 Konteks pembelajaran: Ketersediaan waktu, sumber daya, dan dukungan.

3. Guru dapat menggunakan berbagai teknik dalam pembelajaran bahasa untuk:


 Menciptakan variasi dalam kegiatan belajar mengajar.
 Menarik minat dan motivasi siswa.
 Memenuhi kebutuhan belajar yang berbeda-beda.
 Meningkatkan efektivitas pembelajaran bahasa.

5. Contoh penerapan teknik dalam pembelajaran bahasa:


 Guru dapat menggunakan teknik menyimak dengan meminta siswa
mendengarkan dialog dan menjawab pertanyaan tentang isi dialog
tersebut.
 Guru dapat menggunakan teknik berbicara dengan meminta siswa
bercakap-cakap dengan teman sekelas tentang topik tertentu.
 Guru dapat menggunakan teknik membaca dengan meminta siswa
membaca teks dan menulis ringkasan teks tersebut.
 Guru dapat menggunakan teknik menulis dengan meminta siswa menulis
cerita pendek tentang pengalaman mereka.
 Guru dapat menggunakan teknik bermain peran dengan meminta siswa
memerankan karakter dalam cerita dan berdialog dalam bahasa target.
 Guru dapat menggunakan teknik proyek dengan meminta siswa membuat
video tentang budaya negara penutur bahasa target.

F. Pendekatan-Pendekatan dalam Pembelajaran Bahasa


Pendekatan-pendekatan dalam pembelajaran bahasa mengacu pada
kerangka konseptual yang membimbing cara guru mengajar dan siswa belajar

16
bahasa. Berbagai pendekatan ini didasarkan pada teori-teori tentang bagaimana
manusia belajar bahasa dan memandang bahasa sebagai sistem komunikasi.
Pendekatan-pendekatan ini memberikan landasan filosofis dan metodologis bagi
pengajaran dan pembelajaran bahasa. Beberapa contoh pendekatan dalam
pembelajaran bahasa meliputi:

1. Pendekatan Komunikatif: Menekankan pada penggunaan bahasa dalam


konteks komunikatif nyata, dengan fokus pada kemampuan siswa untuk
berinteraksi dan berkomunikasi secara efektif dalam situasi sehari-hari.
2. Pendekatan Audio-Lingual: Mengutamakan latihan repetitif dan penggunaan
pola bahasa untuk membantu siswa menguasai struktur bahasa dengan cara
yang sama seperti belajar bahasa ibu.
3. Pendekatan Berbasis Tugas: Mengintegrasikan pembelajaran bahasa dengan
tugas-tugas atau proyek-proyek yang menuntut penggunaan bahasa dalam
konteks autentik dan bermakna.
4. Pendekatan Berbasis Konteks: Menempatkan bahasa dalam konteks budaya
dan sosial yang relevan bagi siswa, dengan fokus pada penggunaan bahasa
dalam situasi kehidupan nyata.
5. Pendekatan Berbasis Keterampilan: Menekankan pengembangan
keterampilan berbicara, mendengarkan, membaca, dan menulis secara
seimbang dalam pembelajaran bahasa.
6. Pendekatan Berbasis Kelompok: Memfasilitasi pembelajaran kolaboratif di
antara siswa melalui kerja sama dalam kelompok, diskusi, dan proyek
bersama.

Pemilihan pendekatan yang tepat tergantung pada tujuan pembelajaran,


karakteristik siswa, konteks pembelajaran, dan preferensi guru. Dengan
menggunakan pendekatan yang sesuai, guru dapat menciptakan lingkungan
pembelajaran yang mendukung pertumbuhan bahasa yang holistik dan efektif
bagi siswa.

Berikut penjelasan singkat mengenai beberapa pendekatan dalam


pembelajaran bahasa:

1. Pendekatan Whole Language

17
Pendekatan Whole Language adalah pendekatan dalam pembelajaran
bahasa yang menekankan pembelajaran bahasa secara holistik, alami, dan
bermakna. Dalam pendekatan ini, bahasa dipandang sebagai alat untuk
berkomunikasi yang digunakan dalam konteks kehidupan sehari-hari, bukan
hanya sebagai serangkaian aturan gramatikal yang harus dipelajari. Guru
yang menerapkan pendekatan Whole Language fokus pada pengembangan
keterampilan berbahasa secara menyeluruh, termasuk kemampuan
mendengarkan, berbicara, membaca, dan menulis, dengan memberikan
pengalaman yang bermakna bagi siswa. Siswa diajak untuk terlibat dalam
aktivitas pembelajaran yang autentik, seperti membaca buku cerita, menulis
jurnal, dan berdiskusi tentang topik-topik yang menarik bagi mereka.
Pendekatan Whole Language menghargai keunikan dan keberagaman siswa
serta mendorong mereka untuk aktif dalam membangun pemahaman mereka
sendiri tentang bahasa melalui eksplorasi, interaksi, dan refleksi. Dengan
demikian, pendekatan ini bertujuan untuk mengembangkan pemahaman yang
mendalam dan keterampilan bahasa yang berkelanjutan dalam konteks yang
bermakna bagi siswa.

2. Pendekatan Terpadu

Pendekatan Terpadu dalam pembelajaran bahasa merupakan kerangka


kerja yang mengintegrasikan berbagai aspek pembelajaran bahasa, termasuk
keterampilan berbicara, mendengarkan, membaca, dan menulis, dalam satu
kesatuan pembelajaran yang utuh. Pendekatan ini menekankan pentingnya
memperlakukan bahasa sebagai suatu kesatuan yang kompleks dan terkait
erat satu sama lain, bukan sebagai keterampilan terpisah yang dipelajari
secara terpisah. Dalam pendekatan ini, siswa tidak hanya belajar keterampilan
bahasa, tetapi juga memahami bagaimana keterampilan-keterampilan tersebut
saling terkait dan saling memengaruhi. Guru yang menerapkan pendekatan
terpadu sering mengintegrasikan berbagai kegiatan pembelajaran, seperti
membaca teks yang relevan dengan topik pembelajaran, diskusi kelompok,
penulisan esai, dan presentasi lisan. Dengan cara ini, siswa dapat melihat
keterkaitan antara berbagai aspek bahasa dalam konteks yang bermakna dan
relevan bagi mereka. Pendekatan Terpadu bertujuan untuk membantu siswa

18
mengembangkan pemahaman yang lebih dalam tentang bahasa dan
kemampuan untuk menggunakan bahasa secara efektif dalam berbagai situasi
komunikatif.

3. Pendekatan Struktural
Pendekatan Struktural dalam pembelajaran bahasa menekankan
pemahaman dan penguasaan terhadap struktur bahasa, dengan fokus pada
analisis dan penggunaan tata bahasa, kosakata, dan konvensi bahasa. Siswa
belajar melalui drill, latihan tata bahasa, dan penjelasan aturan gramatikal
untuk memahami pola bahasa dan menggunakan bahasa secara tepat dan
efektif dalam berbagai konteks komunikatif. Tujuan pendekatan ini adalah
membantu siswa memperoleh pemahaman yang kokoh tentang struktur
bahasa.
4. Pendekatan Proses
Pendekatan Proses dalam pembelajaran bahasa menekankan pada proses
aktif siswa dalam memahami dan menggunakan bahasa, daripada hanya
fokus pada hasil akhir. Dalam pendekatan ini, siswa didorong untuk terlibat
dalam eksplorasi, percobaan, dan refleksi atas penggunaan bahasa mereka
untuk membangun pemahaman yang mendalam.
5. Pendekatan Komunikatif
Pendekatan Komunikatif menekankan penggunaan bahasa dalam konteks
komunikatif nyata untuk mengembangkan kemampuan siswa dalam
berbicara, mendengarkan, membaca, dan menulis. Lebih dari sekadar
mempelajari aturan tata bahasa, siswa didorong untuk aktif berinteraksi dan
berkomunikasi dalam bahasa target melalui berbagai aktivitas, seperti
permainan peran, diskusi, dan proyek kolaboratif. Tujuannya adalah
menghasilkan pemahaman yang mendalam tentang bahasa dan kemampuan
siswa untuk menggunakan bahasa secara efektif dalam situasi kehidupan
nyata.

19
BAB III

PENUTUP

A. Kesimpulan

Strategi dalam pembelajaran bahasa adalah alat yang penting untuk


membantu guru dan siswa mencapai tujuan pembelajaran bahasa. Guru dan
siswa dapat memilih strategi yang tepat berdasarkan kebutuhan dan konteks
belajar mereka.

Model dalam pembelajaran bahasa adalah alat yang berharga untuk


membantu guru merancang dan melaksanakan kegiatan pembelajaran yang
efektif. Penting untuk memilih model yang sesuai dengan tujuan, siswa, dan
konteks pembelajaran.

Metode dalam pembelajaran bahasa adalah alat yang penting untuk


membantu guru mencapai tujuan pembelajaran bahasa. Guru dapat memilih
metode yang tepat berdasarkan kebutuhan dan konteks belajar mereka.

Teknik dalam pembelajaran bahasa adalah alat yang penting untuk


membantu guru mencapai tujuan pembelajaran bahasa. Guru dapat memilih
teknik yang tepat berdasarkan kebutuhan dan konteks belajar mereka.

B. Saran

Saran dari kami sebagai penulis semoga semakin banyak orang yang
memahami tentang pemerolehan bahasa ini, agar makalah yang kami buat bisa
memberikan manfaat. Dan harapannya semoga banyak masyarakat atau keluarga
yang memberikan lingkungan yang positif agar bisa memberikan dampak positif
dalam proses pemerolehan bahasa anak.

20
DAFTAR PUSTAKA

Dardjowidjojo, Soenjono. 2003. Psikolinguistik; Hakikat Pendekatan dalam


Pembelajaran Bahasa. Jakarta : Yayasan Obor

Khomsiyatun, Umi. & Mukhamad Hamid Samiaji. 2022.Model, Metode, dan


Teknik dalam Pembelajaran Bahasa.

Khomsiyautun, Umi. 2019. Proses Pendekatan Pembelajaran Bahasa Wadas


Kelir Purwokerto. Equalita, Vol. 1 Issue 1.

Otto, Beverly. 2015. Pendekatan dan Metode dalam Pembelajaran Bahasa.


Jakarta: Prenada.

Hakikat Pendekatan, Model, Metode, dan Teknik Pembelajaran:

https://staffnew.uny.ac.id/upload/131415515/pendidikan/Materi+1-
+8.pdf

Pendekatan Pembelajaran Bahasa

https://repository.ut.ac.id/4787/1/PBIN4218-M1.pdf

Hakikat Pendekatan dan Metode Dalam Pembelajaran Bahasa:

https://ejurnal.staikualakapuas.ac.id/index.php/alibnor/article/
download/10/3

21

Anda mungkin juga menyukai