Anda di halaman 1dari 50

RANGKAIAN DIODA

(Laporan Praktikum Elektronika)

Oleh

Dias Aditia Syahputra


2117041012

LABORATORIUM ELEKTRONIKA DASAR DAN INSTRUMENTASI


JURUSAN FISIKA
FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM
UNIVERSITAS LAMPUNG
2022
Judul Percobaan : Rangkaian Dioda

Tanggal Percobaan : 13 September 2022

Tempat Percobaan : Laboratorium Elektronika dan Instrumentasi

Nama : Dias Aditia Syahputra

NPM : 2117041012

Jurusan : Fisika

Fakultas : Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam

Kelompok : III (Tiga)

Bandar Lampung, 13 September 2022

Mengetahui,

Asisten Praktikum I Asisten Praktikum II

Nindya Fajrina Febriani Oktavia Nur Azizah


NPM. 1817041003 NPM. 2017041024

i
DAFTAR ISI

RANGKAIAN DIODA

LEMBAR PENGESAHAN...................................................................................i

ABSTRAK .............................................................................................................

DAFTAR ISI.........................................................................................................ii

DAFTAR GAMBA...............................................................................................iii

DAFTAR TABEL ...............................................................................................iv

I. PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang................................................................................1
1.2 Tujuan Percobaan............................................................................2
II. TINJAUAN PUSTAKA
2.1 Dioda Power.....................................................................................3
2.2 Sifat Dioda.......................................................................................4
2.3 Lambang dan Bentuk Dioda ...........................................................5
2.4 Dioda................................................................................................6
2.5 Rangkaian Gelombang Dioda ........................................................7
III. PROSEDUR PERCOBAAN
3.1 Alat dan Bahan ................................................................................9
3.2 Prosedur ........................................................................................12
IV. DATA PENGAMATAN DAN PEMBAHASAN
4.1 Data pengamatan ...........................................................................16
4.2 Hasil Perhitungan..........................................................................17
4.3 Pembahasan ...................................................................................18

ii
V. KESIMPULAN

LAMPIRAN

iii
DAFTAR GAMBAR

Halaman

Gambar 3.1.1Dioda Silikon/Germanium................................................................9

Gambar 3.1.2 Dioda Zener...........................................................................................9

Gambar 3.1.3 Multimeter............................................................................................10

Gambar 3.1.4 Resistor.................................................................................................10

Gambar 3.1.5 Power Suply.........................................................................................10

Gambar 3.1.6 Kapasitor..............................................................................................10

Gambar 3.1.7 Osiloskop..............................................................................................11

Gambar 3.1.8. Signal Generator.................................................................................11

Gambar 3.1.9. Kabel Penghubung.............................................................................11

iv
DAFTAR TABEL

Halaman

Tabel 1.Data Pengamatan Elipper Dioda Seri..........................................................16

Tabel 2.Data Pengamatan Elipper Dioda Paralel.....................................................16

Tabel 3.Data Pengamatan Biased Dioda Elipper......................................................16

Tabel 4.Data Pengamatan Dioda Zener.....................................................................17

v
I. PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Dioda suatu komponen elektronika aktif yang terbuat dari bahan

semikonduktor dan fungsinya untuk menghantarkan arus listrik ke satu arah

tetapi menghambat arus listrik dari arah sebaliknya, dioda digunakan untuk

penyeimbang arah rangkaian elektronika. Banyak macam dan bentuk dioda

yang ada di pasaran tetapi yang paling sering dijumpai dioda yang berbentuk

silinder warna hitam yang terdapat gelang perak di salah satu sisinya. Dioda

cara penggunaannya relatif sangat mudah. Fungsi lainnya dari dioda untuk

alat sensor panas dalam amplifier, sebagai saklar atau pengaman, penyearah,

indikator, alat menggandakan tegangan, alat sensor cahaya, dan lain

sebagainya. Dioda semikonduktor hanya bisa melewati satu arus yang searah,

pada saat dioda memperoleh arus, dioda akan maju satu arah (forward Bias).

Karena di dalam dioda ada junction suatu pertemuan konduktor antara tipe p

dan tipe n. kondisinya dikatakan bahwa konduksi penghantar masih tergolong

kecil. Sedangkan bila dioda diberi satu arah/bias mundur (Reverse bias) maka

dioda tidak bekerja, dan pada kondisi ini dioda mempunyai tahanan dalam

yang tinggi sehingga arus sulit mengalir.Apabila dioda silicon dialiri arus AC,

maka yang mangalir hanya satu arah saja sehingga arus output dioda berupa

arus DC. Dari kondisi tersebut maka dioda hanya digunakan pada beberapa
2

pemakaian saja Penyearah setengah gelombang (Half Wave Rectifier),

penyearah gelombang penuh (Full Wave Rectifier) dan lain sebagainya.

Adapun dioda dibias maju dan mundur, Dioda di bias maju digunakan untuk

memberikan tegangan luar menuju terminal dioda. Jika suatu anoda (+)

terhubung dengan kutub positif pada baterai serta katoda (-) terhubung dengan

kutub negatif pada baterai maka akan mengakibatkan bias maju atau forward

bias. Dioda dibias mundur terjadi pada saat Anoda (+) dihubungkan dengan

kutub negatif dan katoda (-) dihubungan dengan kutub positif sehingga jumlah

arus yang mengalir pada rangkaian bias mundur akan lebih kecil.

1.2 Tujuan Percobaan

Tujuan dari praktikum percobaan ini yaitu sebagai berikut.

1. Mengetahui fungsi dioda dan dapat menentukan kondisi baik/buruk sebuah

dioda

2. Mengetahui macam-macam dioda

3. Mampu membaca skema rangkaian dioda

4. Mampu membuat rangkaian diode sederhana


II. TINJAUAN PUSTAKA

2.1 Dioda Power

salah satu komponen semikonduktor elektronika daya yang banyak digunakan

untuk aplikasi dirumah tangga maupun di area industri. Komponen diode

mempunyai dua terminal yang disebut dengan nama anoda, anoda yaitu kutub

positif (+) dan katoda yaitu kutub negatif (-). Dioda akan berada pada keadaan

konduksi (ON) jika potensial pada anoda lebih positif daripada potensial pada

katoda. Dioda akan berada pada posisi (OFF) jika potensial pada anoda lebih

negatif daripada potensial pada katoda. Pada waktu dioda dalam kondisi ON

akan memiliki karakteristik tegangan pada dioda sama dengan nol, dan arus

yang mengalir pada dioda sama denngan arus bebannya, sebaliknya jika dioda

dalam kondisi OFF maka akan memiliki karakteristik tegangan pada dioda

sama dengan tegangan sumbernya dan arus yang mengalir sama dengan nol.

Dalam kondisi dioda ON dan OFF dapat dinyatakan bahwa tidak ada

terjadinya kerugian daya pada dioda. Dioda akan ON jika anoda dan katoda

diberikan panjar maju, artinya terminal anoda dihubungkan dengan sumber

positif sedangkan anoda dihubungkan dengan sumber negatif. Pada kondisi

ini, maka tegangan antara anoda dengan katoda akan menjadi nol dan akan

mengalir arus dari anoda ke katoda melewati beban. Sebaliknya jika dioda
4

diberikan panjar mundur, atau terminal anoda dihubungkan dengan sumber

negatif, dan terminal katoda dihubungkan dengan sumber positif, maka dioda

akan mati. Pada posisi ini tegangan antara anoda dan katoda sama dengan

tegangan sumber dan tidak ada arus yang mengalir pada rangkaian. Dioda pada

rangkaian elektronik dapat berfungsi sebagai penyearah sebagai pemotong,

sebagai penjepit dan fungsi lainnya. Banyaknya fungsi dioda sebagai saklar

(Muhammad,2018).

2.2 Sifat Dioda

Dioda mengizinkan arus untuk mengalir ke satu arah saja. Ketika anoda

mendapatkan voltase yang lebih positif daripada katoda, maka arus bisa

mengalir dengan bebas. Jika voltase dibalikan berarti katoda positif terhadap

anoda, arus tidak bisa mengalir kecuali suatu arus yang sangat kecil. Arusyang

mengalir ketika dioda dibias balik disebut arus balik atau arus bocor daridioda

dan arus itu begitu kecil sehingga dalam kebanyakan rangkaian bisa

diabaikan.Arus bisa mengalir ke arah segitiga dalam lambang skema

rangkaian.Supaya arus bisa mengalir ke arah maju, voltase harus sebesar =

0.7V pada diodaSilikon (disingkat dengan Si) dan =0.3V pada dioda

Germanium (disingkat dengan Ge) dan voltase yang lebih besar lagi untuk

LED, Kalau voltase lebihkecil daripada batas-batas tersebut sebenamya juga

terdapat arus, tetapi arus itukecil. Jadi sifat dari dioda berbeda jika arah voltase

pada sambungannya berbeda. Sifat yang mengizinkan arus mengalir hanya ke

satu arah biasa dipakai untuk mengubah arus bolak-balik menjadi arus searah.

voltase bolak-barik pada input yang berbolak-balik antara positif dan negatif

menjadi vortas yangseralu positif, tetapi output ini belum merupakan aris DC
5

yang baik, dalam arti hanya memiliki voltase yang konstan. Dalam pasal

mengenai pow-ursupply, akan dibicarakan rangkaian untuk menghasilkan

voltase DC, yang lebih baik. Sifat dari dioda yang dibias maju harus diteliti

lebih rinci dengan arus. Untuk mendapatkan suatu voltase yang dibutuhkan

maka supaya arus mengalir, saklar tersebut harus dirangkai secara seri dengan

satu sumber voltase, sehingga terdapat rangkaian pengganti. Rangkaian

pengganti yang mendekati sifat dioda dan cukup teliti

untuk mengerti sifat dari banyak rangkaian (Richard,2004).

2.3 Lambang dan Bentuk Komponen Dioda

Komponen yang paling penting dalam sebuah elektronika yaitu rangkaian

dioda. Dari lambang sebuah dioda dikatakan bahwa arah arus mempengaruhi

sifat dari dioda, satu sisi dioda disebut dengan anoda yang lainnya disebut

dengan katoda. Katoda ada pada ujung depan dari segitiga. Komponen dioda

sering kita temui dalam sebuah bentuk silinder kecil dan biasanya diberi

lingkaran pada katoda untuk menujukan suatu posisi garis dalam suatu

lambang. Jika bentuk lain dan lingkaran itu tidak ada posisi dari katoda dan

anoda dapat diketahui dari bentuk komponen dan informasi di buku data. Sifat

dari fotodioda hampir sama dengan sifat dioda , hanya fotodioda yang bisa

memancarkan cahaya ketika sudah dialiri arus listrik. Lambang pada sebuah

fotodioida juga sama hanya ditambahi tanda panah keluar untuk menunjukan

bahwa ada cahaya yang akan dipancarkan dan akan keluar dari komponen

tersebut. Dioda komponen elektronika aktif yang berfungsi untuk

menghantarkan arus listrik ke satu arah dan menghambat arus listrik dari arah

sebaliknya. Dioda terdiri dari 2 Elektroda yaitu Anoda dan Katoda. Pada
6

gambar di kanan terdapat sebuah fotodioda, fotodioda adalah suatu komponen

elektronik dari keluarga dioda yang dapat digunakan untuk mendeteksi suatu

cahaya. Berbeda dengan dioda biasa, fotodioda dapat mengubah cahaya

menjadi sebuah arus listrik. Pada gambar sebelah kanan yaitu terdapat sebuah

gambar dioda, dioda merupakan komponen elektronika yang terdiri dari dua

kutub yaitu kutub positif (+) dan kutub negatif (-)juga berfungsi sebagai

menyearahkan suatu arus. Komponen ini terdiri dari suatu penggabungan

antara dua semikondukto yaitu anoda dan katoda (Blocher, Richard.2004).

2.4 Dioda

komponen elektronik yang berfungsi untuk melewatkan arus. hanya ke satu

arah saja Dioda memegang peranan penting dalam elektronika, tanpa adanya

dioda dapat menyebabkan kendala saat sedang menggunakannya atau bahkan

bisa menimbulkan masalah tertentu, kndala diantaranya adalah menghasilkan

tegangan searah dari tegangan bolak-balik. Dioda adalah komponen elektronik

yang dibuat dari bahan semikonduktor (silikon atau germanium) tipe p dan tipe

n yang disatukan. Dioda memiliki dua konduktor yaitu anoda yang

dihubungkan pada sumber tegangan positif (+) dan katoda yang dihubungkan

pada sumber negatif (-), dioda ada yang dibias maju dan juga ada yang dibias

mundur, adapun banyak sekali jenis-jenis atau macam macam dioda seperti

dioda zener, dioda laser dan lain sebagainya. Pada penerapannya komponen

dapat digunakan sebagai penyearah yaitu suatu alat yang terdiri dari saklar-

saklar daya yang dapat disusun sedemikian rupa sehingga dapat merubah energi

listrik tegangan bolak-balik (AC) menjadi energi listrik tegangan arus searah

(DC).Dioda sebenarnya tidak menunjukkan karakteristik kesearahan yang


7

sempurna, melainkan mempunyai karakteristik hubungan arus dan tegangan

yang kompleks yang tidak linier dan sering kali tergantung pada teknologi atau

material yang digunakan serta parameter penggunaannya. Beberapa jenis dioda

juga mempunyai fungsi yang tidak ditujukan untuk penggunaan

penyearahannya.Salah satu pengetahuan dan keterampilan yang berhubungan

dengan penggunaan komponen elektronika pada rangkaian sederhana adalah

dengan melalui pemberian pelatihan penggunaan dioda pada rangkaian

penyearah. Dilakukan agar mahasiswa tau kegunaan dan cara kerja dioda itu

seperti apa (Atmam,Dkk,2018).

2.5 Rangkaian Gelombang Dioda

Dioda dapat dikombinasi dengan beberapa komponen elektronika seperti

resistor dan atau kapasitor dengan memberikan catu daya DC sehngga

membentuk suatu rangkaian. Rangkaian tersebut dapat digunakan untuk

membuat bentuk gelombang yang diinginkan. Beberapa jenis rangkaian

pembentuk gelombang menggunakan dioda antara lain rangkaian clipper dioda

seri, clipper dioda sejajar, biased dioda clipper, slicer, dan clipper dioda zener.

Rangkaian pemotong (clipper) berfungsi utuk memotong atau menghilangkan

sebagian sinyal masukan yang berada di atas atau di bawah level nol.

Rangkaian pengiris (slicer) menggunakan baterai dengan nilai tegangan baterai

menentukan seberapa besar bentuk gelombang keluaran pada rangkaian.

Rangkaian clipper dioda zener menggunakan dua buah dioda zener yang

berfungsi memotong sebagian sinyal masukan yang berada di atas dan di

bawah level nol, dengan syarat catu daya yang diberikan tidak kurang dari

tegangan dioda zener. Untuk itu dilakukan praktikum Pemrosesan Bentuk


8

Gelombang Dengan Dioda agar dapat menganalisis hasil gelombang keluaran

pada setiap rangkaian. Rangkaian untuk clipper dioda seri adalah tampak

bahwa tegangan keluaran menjadi kurang dari tegangan masukan oleh karena

adanya cut in voltage Vo dan karena kecendrungan karakteristik dioda. Makin

besar harga RL makin condong load line dan dioda akan beroperasi pada arus

kecil, yaitu daerah tak linier dekat dengan tegangan cut in. Bentuk tegangan

keluaran akan makin mengalami istorsi. Harga RL menentukan arus yang

melalui dioda dan mesti dipilih agar arus kurang max dioda (Tim Lab

Eksperimen,2019).
III. PROSEDUR PERCOBAAN

3.1 Alat dan Bahan

Adapun alat dan bahan yang digunakan pada Pratikum ini adalah sebagai

berikut.

Gambar 3.1.1Dioda Silikon/Germanium

Gambar 3.1.2 Dioda Zener


10

Gambar 3.1.3 Multimeter

Gambar 3.1.4 Resistor

Gambar 3.1.5 Power Suply

Gambar 3.1.6 Kapasitor


11

Gambar 3.1.7 Osiloskop

Gambar 3.1.8. Signal Generator

Gambar 3.1.9. Kabel Penghubung


12

3.1 Prosedur percobanan

Adapun prosedur percobaan pada Pratikum ini adalah sebagai berikut:

1. Karakteristik dioda

a) Membuat rangkaian seperti gambar 3.10

Gambar 3.10 pengukuran dioda

b) Membuat tegangan Vdd = 20 V, kemudian ukur tegangan

Dioda(Vd) dengan tahanan beban (RL) = 100ohm

c) Menentukan arus yang mengalir pada dioda

(Id)Vdd = Vd + Id . RL

....................................

d) Mengubah tegangan Vdd menjadi 3V ,4V,dan 5V,

menentukanarus IP nya .

2. Elipper Dioda seri ( penggunting Dioda seri)


a) Membuat rangkaian seperti gambar 3.11

Gambar 3.11 pengguting dioda seri.


13

b) Menggunakan isyarat masukkan berbentuk sinusoida

c) Mencatat bentuk tegangan isyarat Vi dan Vo yang terlihat

padaosiloskop menggunakan RL = 100 ohm, dan RL = 1 kilo

ohm,dan RL= 10 kilo ohm.

3. Elipper Dioda paralel


a) Membuat rangkaian seperti gambar 3.12

Gambar 3.12 penggunting Dioda paralel

b) Melakukan percobaan 2 poin b dan c

4. Biased Dioda Elipper ( Rangkaian penggunting terpanjar)

a) Membuat rangkaian seperti gambar 3.13

Gambar 3.13 pengguting terpanjar


14

b) Menggunakan isyarat berbentuk sinusoida

c) Mencatat bentuk tegangan masukan dan keluaran

5. Slicer ( Rangkaian pengiris)

a) Membuat rangkaian seperti gambar 3.14

Gambar 3.14 dioda pengiris

b) Melakukan percobaan 4 poin b dan c

6. Elipper Dioda Zener

a) Membuat rangkaian seperti gambar 3.15

Gambar 3.15 pengguting dioda zener


15

b) Melakukan percobaan 4 poin b dan c

7. Elamp Dioda ( Pengapit dioda)

a) Membuat rangkaian seperti gambar 3.16

Gambar 3.16 pengapit dioda

b) Memberi isyarat persegi

c) Mencatat bentuk tegangan masukan dan keluaran


BAB IV
DATA PENGAMATAN DAN PEMBAHASAN

4.1 Data Pengamatan

Adapun data Pengamatan yang diperoleh dari hasil praktikum ini adalah
sebagai berikut.

Tabel 1. Data Pengamatan Elipper Dioda Paralel

Indikator h (div) (div) v/div t/div

Input 4,4 3,6 1,00 4,68 Ms

Output 3,6 3,3 1,08 4,36 Ms

Tabel 2. Data Pengamatan Slicer

Indikator h (div) (div) v/div t/div

Input 2,4 3,4 1,00 3,5 Ms

Output 3,8 3,4 2,00 4,1 Ms

Tabel 3. Data Pengamatan Dioda Zener

Indikator h (div) (div) v/div t/div

Input 4,2 3,4 2,00 2,66 Ms

Output 2 2 500 2,7 Ms


17

Tabel 4. Data Pengamatan Elamp Dioda

Indikator h (div) (div) v/div t/div

Input 5,6 3,3 2,00 3,60 Ms

Output 5,6 3,3 2,00 3,60 Ms

4.2 Hasil Perhitungan

Adapun hasil perhitungan yang diperoleh dari hasil praktikum ini adalah
sebagai berikut.

Tabel 4. Hasil Perhitungan Elipper Dioda Paralel

Indikator Vpp (v) Vrms (V) T f(Hz)

Input 4,4 1,5 1,68 59.523,81 Hz

Output 3,6 1,26 1,438 69.541,03 Hz

Tabel 5. Hasil Perhitungan Slicer

Indikator Vpp (v) Vrms (V) T f(hz)

Input 2,4 0,84 1,19 84.033,61 Hz

Output 7,6 2,66 1,394 71.530,76 Hz

Tabel 6. Hasil Perhitungan Elipper Dioda Zener

Indikator Vpp (v) Vrms (V) T f(Hz)

Input 8,4 2,94 9,044 110.570,54 Hz

Output 1 0,35 5,4 185.185,18 Hz


18

Tabel 7. Hasil Perhitungan Elamp Dioda

Indikator Vpp (v) Vrms (V) T f(Hz)

Input 11,2 3,92 1,188 841.570,84 Hz

Output 11,2 3,92 1,188 841.570,84 Hz

4.3 Pembahasan

Awal mula dari diode adalah peranti kristal Cat's Whisker dan tabung hampa
(juga disebut katup termionik). Saat ini diode yang paling umum dibuat dari
bahan semikonduktor seperti silikon atau germanium. Walaupun diode kristal
(semikonduktor) dipopulerkan sebelum diode termionik, diode termionik dan
diode kristal dikembangkan secara terpisah pada waktu yang bersamaan.
Prinsip kerja dari diode termionik ditemukan oleh Frederick Guthrie pada
tahun 1873. Sedangkan prinsip kerja diode kristal ditemukan pada tahun 1874
oleh peneliti Jerman, Karl Ferdinand Braun. Pada waktu penemuan, peranti
seperti ini dikenal sebagai penyearah (rectifier). Pada tahun 1919, William
Henry Eccles memperkenalkan istilah diode yang berasal dari di berarti dua,
dan ode (dari ὅδος) berarti "jalur".Prinsip kerja diode termionik ditemukan
kembali oleh Thomas Edison pada 13 Februari 1880 dan dia diberi hak paten
pada tahun 1883 (U.S. Patent 307.031), namun tidak dikembangkan lebih
lanjut. Braun mematenkan penyearah kristal pada tahun 1899. Penemuan
Braun dikembangkan lebih lanjut oleh Jagdish Chandra Bose menjadi sebuah
peranti berguna untuk detektor radio. Penerima radio pertama yang
menggunakan diode kristal dibuat oleh Greenleaf Whittier Pickard. Dioda
termionik pertama dipatenkan di Inggris oleh John Ambrose Fleming
19

(penasihat ilmiah untuk Perusahaan Marconi dan bekas karyawan Edison)


pada 16 November 1904 (diikuti oleh U.S. Patent 803.684 pada November
1905). Pickard mendapatkan paten untuk detektor kristal silikon pada 20
November 1906 (U.S. Patent 836.531). Diode adalah komponen aktif dua
kutub yang pada umumnya bersifat semikonduktor, yang memperbolehkan
arus listrik mengalir ke satu arah (kondisi panjar maju) dan menghambat arus
dari arah sebaliknya (kondisi panjar mundur). Diode dapat disamakan sebagai
fungsi katup di dalam bidang elektronika. Diode sebenarnya tidak
menunjukkan karakteristik kesearahan yang sempurna, melainkan mempunyai
karakteristik hubungan arus dan tegangan kompleks yang tidak linier dan
seringkali tergantung pada teknologi atau material yang digunakan serta
parameter penggunaan. Beberapa jenis diode juga mempunyai fungsi yang
tidak ditujukan untuk penggunaan penyearahan.

Pada praktikum rangkaian dioda rangkaian yang pertama dibuat ialah

rangkaian Elipper Dioda Paralel. Langkah pertama untuk membuat rangkaian

elipper dioda paralel adalah dengan menyiapkan komponen-komponennya

seperti protoboard, resistor, dioda, kabel penghubung, dan osiloskop, serta

sinyal generator. Setelah komponen-komponennya siap, maka langkah

selanjutnya yaitu merangkainya dengan cara memasangkan resistor pada

protoboard, lalu pasangkan juga diodandan rangkai secara vertikal.

Hubungkan rangkaian dan osiloskop dengan kabel penghubung. Maka bentuk

rangkaian Elipper Dioda Paralel dapat dilihat pada gambar berikut.


20

Gambar 4.1 Rangkaian Elipper Dioda Paralel

Pada rangkaian kedua yaitu Slicer. Langkah pertama untuk membuat

rangkaian slicer adalah dengan menyiapkan komponen-komponennya seperti

protoboard, kapasitor, dioda, kabel penghubung, dan osiloskop, serta signal

generator. Setelah komponen-komponennya siap, maka langkah selanjutnya

yaitu memasangkan kapasitor dan dioda secara vertikal pada protoboard lalu

sambungkan rangkaian dengan osiloskop dan signal generator dengan kabel

penghubung. Rangkaian Slicer dapat dilihat pada gambar berikut

Gambar 4.2 Rangkaian Slicer

Pada rangkaian ketiga yaitu Elipper Dioda Zener. Langkah pertama yang

dilakukan ialah menyiapkan komponen – komponen nya seperti protoboard,

resistor, diode zener, kabel penghubung, osiloskop Serta sinyal generator.

Setelah komponen – komponennya siap,maka langkah pertama untuk

merangkainya ialah memasangkan resistor dan dioda zener secara vertikal

pada protoboard lalu sambungkan rangkaian dengan osiloskop dan sinyal


21

generator dengan kabel penghubung. Pada rangkaian keempat yaitu Elamp

Dioda. Untuk membuat rangkaian Elamp Dioda hal yang pertama dilakukan

ialah menyiapkan komponen–komponen yang diperlukan seperti protoboard,

resistor, diode, kabel penghubung, dan osiloskop serta sinyal generator.

Setelah komponen–komponennya siap, maka langkah pertama selanjutnya

yaitu merangkainya dengan cara memasangkan resistor pada protoboard, lalu

pasangkan juga diode dan rangkai secara vertikal. Hubungkan rangkaian dan

osiloskop dengan kabel penghubung. Maka bentuk Rangkaian Elamp Dioda

dapat dilihat pada gambar berikut.

Gambar 4.3 Elamp Dioda Zener

Dari rangkaian diatas diperoleh data pengamatan dari rangkaian Elipper Dioda

Paralel yaitu didapatkan nilai inputnya adalah untuk tinggi gelombang sebesar

4,4 div, pada lamda sebesar 3,6 div, v/div sebesar 1,00 mV, dan T/div sebesar

4,68 Ms.

Untuk nilai outputnya adalah untuk tinggi gelombang sebesar 3,6 div, pada

lamda sebesar 3,6 div, v/div sebesar 3,3 mV, dan T/div sebesar 4,36 Ms.

Pada rangkaian slicer yaitu didapatkan nilai inputnya adalah untuk tinggi

gelombang sebesar 2,4 div, pada lamda sebesar 3,4 div, v/div sebesar 1,00

mV, dan T/div sebesar 3,5 Ms.


22

Untuk nilai outputnya adalah untuk tinggi gelombang sebesar 3,8 div, pada

lamda sebesar 3,4 div, v/div sebesar 2,00 mV, dan T/div sebesar 4,1 Ms.

Pada rangkaian Dioda Zener yaitu didapatkan nilai inputnya adalah untuk

tinggi gelombangnya sebesar 4,2 div, pada lamda sebesar 3,4 div, v/div

sebesar 2,00, dan T/div sebesar 2,66 Ms.

Untuk nilai outputnya adalah untuk tinggi gelombang sebesar 2 div, pada

lamda sebesar 2 div, v/div sebesar 500 mV, dan T/div sebesar 2,7 Ms.

Pada rangkaian Elamp Dioda yaitu didapatkan nilai inputnya yaitu untuk

tinggi gelombangnya sebesar 5,6 div, pada lamda sebesar 3,3 div, v/div

sebesar 2,00 mV, dan T/div sebesar 3,60 Ms.

Untuk nilai outputnya yaitu dengan tinggi gelombang sebesar 5,6 div, pada

lamda sebesar 3,3 div, v/div sebesar 2,00 mV, dan T/div sebesar 3,60 Ms.

Kendala saat praktikum berlangsung yaitu pada osiloskop yang menampilkan

gelombang yang berbentuk tidak sesuai teori. Dimana gelombang yang

seharusnya berbentuk gelombang persegi tetapi malah menghasilkan

gelombang seperti gelombang pada alat detak jantung. Hal ini disebabkan

karena osiloskop mengalami eror, terlihat saat osiloskop dikalibrasi, dimana

gelombang saat dikalibrasi harusnya berbentuk garis lurus tetapi osiloskop

yang digunakan mengeluarkan bentuk garis dengan beberapa gelombang

masih muncul, sehingga membuat data pengamatan yang diperoleh tidak

sesuai dan membuat dokumentasi data pengamatan ada yang tidak terfoto.

Dan kabel penghubung pada osiloskop juga mengalami eror sehingga harus
23

diganti dengan kabel penghubung yang lain agar dapat menghasilkan

gelombang persegi yang diinginkan.


BAB V
KESIMPULAN

1. Dioda yang paling umum dibuat dari bahan semikonduktor seperti silikon

atau germanium.

2. Alat dan bahan yang digunakan pada percobaan ini adalah : dioda silikon,

dioda zener, multimeter, power supply, kapasitor, osiloskop, signal

generator, dan kabel penghubung.

3. Dioda zener adalah diode silikon yang curam pada tegangan yang relatif

rendah (biasanya kurang dari 6 volt).

4. Dioda merupakan salah satu komponen semikonduktor elektronika daya

yang banyak digunakan untuk aplikasi di rumah tangga maupun industri.

5. Data pengamatan input yang diperoleh pada keempat rangkaian percobaan

ini yaitu dengan tinggi gelombang sebesar 4,4 div pada Elipper Dioda

Paralel, 2,4 div pada Slicer, 4,2 div pada Dioda Zener, dan 5,6 div pada

Elamp Dioda. Dengan lamda sebesar 3,6 div untuk Elipper Dioda Paralel,

3,4 div pada Slicer, 3,4 div pada Dioda Zener, dan 3,3 div pada Elamp

Dioda. v/div pada input sebesar 1,00 mV untuk Elipper Dioda Paralel,
25

1,00 mV pada Slicer, 2,00 mV pada Dioda Zener dan 2,00 mV pada

Elamp Dioda. Dan untuk T/div yaitu sebesar 4,68 Ms untuk Elipper

Dioda Paralel, 3,5 Ms pada Slicer, 2,66 Ms pada Dioda Zener, dan 3,60

Ms pada Elamp Dioda.

6. Data pengamatan output yang diperoleh pada keempat rangkaian

percobaan ini yaitu dengann tinggi gelombang sebesar 3,6 div untuk

Elipper Dioda Paralel, 3,8 div pada Slicer, 2 div pada Dioda Zener dan

5,6 div pada Elamp Dioda. Dengan lamda sebesar 3,3 div untuk Elipper

Dioda Paralel, 3,4 div pada Slicer, 2 div pada Dioda Zener, dan 3,3 div

pada Elamp Dioda. v/div pada output sebesar 1,08 mV untuk Elipper

Dioda Paralel, 2,00 mV pada Slicer, 500 mV pada Dioda Zener, dan 2,00

mV Elamp Dioda. Dan untuk T/div yaitu sebesar 4,36 Ms untuk Elipper

Dioda Paralel, 4,1 Ms pada Slicer, 2,7 Ms Dioda Zener, dan 3,60 Ms pada

Elamp Dioda.
DAFTAR PUSTAKA

Ali, Muhammad.2018.Aplikasi Elektronika Daya Pada Sistem Tenaga Listrik.UNY


Press.Yogyakarta.

Atmam, Zulfahri, Situmeang.2018.Pelatihan Penggunaan Komponen Dioda Pada


Rangkaian Elektronika Bagi Mahasiswa Fakultas Ilmu Komputer

Blocher,Richard.2004.Dasar Elektronika.ANDI.Yogyakarta

Tim Lab Eksperimen.2019.Elektronika Dasar.JDS.Surabaya


Universitas Lancang Kuning Pekanbaru.Jurnal Pengabdian
KepadaMasyarakat.Vol.2 . No.1. Hal.124-128.
LAMPIRAN
TUGAS PENDAHULUAN

1. Jelaskan apa yang dimaksud dengan tegangan balik puncak (peak inverse
voltage)!
2. Jelaskan tentang pengaruh suhu terhadap lengkung karakteristik dioda!
Jawaban :
1. Tegangan balik puncak (peak inverse voltage) adalah tegangan maksimum yang
ditentukan oleh dioda penyearah yang dapat memblokir, atausebagai alternatif,
tegangan maksimum yang perlu diblokir oleh penyearah dalam rangkaian
tertentu.Dioda harus memiliki peringkat tegangan terbalik puncak yang lebih
tinggi dari tegangan maksimum yang akan diterapkan padanya dalam aplikasi
tertentu.Tegangan balik puncak bisa ddisebut juga nilai maksimum
kebalikannya tegangan yang terjadi pada puncak siklus input saat dioda adalah
bias balik.Porsi sinusoidal bentuk gelombang yang berulang atau menduplikasi
dirinya sendiri dikenal sebagai siklus.Setiap jenis dioda memiliki yang namanya
tegangan tembus (peak inverse voltage).
2. Pengaruh suhu terhadap lengkungan karakteristik dioda yaitu sangat
berpengaruh apalagi pada karakteristik dioda, lengkungan pada dioda dapat
dipengaruhi oleh suhu tepatnya pada tegangan potong dan arus penjemuhan.
Adanya perubahan temperatur suhu akan menyebabkan adanya perubahan
kurva karakteristik arus-tegangan pada dioda. Jika dioda pertemuan PN diberi
tegangan maju konstan, maka suhu yang semakin tinggimenyebabkan arus
dioda semakin tinggi berubah. Jika diberi arus konstan, kenaikan suhu
menyebabkan tegangan turun berubah.
Bukti buku dan jurnal
PERHITUNGAN

1. Elipper Dioda Paralel


Input
Diketahui:
h = 4,4 div
λ = 3,6 div
v/div = 1 v
t/div = 4,68 µs = 4,68 x
ditanya:
a. Vpp
b. Vrms
c. T
d. F
Penyelesaian:
a. Vpp = Probe . h . v/div
= 1 . 4,4 . 1
= 4,4 v
b. Vrms = Vpp . 0,5 . 0,7
= 4,4 . 0,5 . 0,7
= 1,54 v
c. T = t/div . λ
= 4,68 x . 3,6
= 1,68 x s
d. F =

= 59.523,81 Hz

Elipper Dioda Paralel


Output
Diketahui:
h = 3,6 div
λ = 3,3 div
v/div = 1 v
t/div = 4,36 µs = 4,36 x
ditanya:
a. Vpp
b. Vrms
c. T
d. F
Penyelesaian:
a. Vpp = Probe . h . v/div
= 1 . 3,6 . 1
= 3,6 v

b. Vrms = Vpp . 0,5 . 0,7


= 3,6. 0,5 . 0,7
= 1,26 v

c. T = t/div . λ
= 4,36 x . 3,3
= 1,438 x s

d. F =

= 69.541,03 Hz
2. Slicer
Input
Diketahui:
h = 2,4 div
λ = 3,4 div
v/div = 1 v
t/div = 3,5 µs = 3,5 x
ditanya:
a. Vpp
b. Vrms
c. T
d. F
Penyelesaian:
a. Vpp = Probe . h . v/div
= 1 . 2,4 . 1
= 2,4 v

b. Vrms = Vpp . 0,5 . 0,7


= 2,4. 0,5 . 0,7
= 0,84 v

c. T = t/div . λ
= 3,5 x . 3,4
= 1,19 x s

d. F =

= 84.033,61 Hz
Slicer
Output
Diketahui:
h = 3,8 div
λ = 3,4 div
v/div = 2 v
t/div = 4,1 µs = 4,1 x
ditanya:
a. Vpp
b. Vrmsc
c. T
d. F
Penyelesaian:
a. Vpp = Probe . h . v/div
= 1 . 3,8 . 2
= 7,6 v

b. Vrms = Vpp . 0,5 . 0,7


= 7,6. 0,5 . 0,7
= 2,66 v

c. T = t/div . λ
= 4,1 x . 3,4
= 1,394 x s

d. F =

= 71.530,76 Hz
3. Elipper Dioda Zener
Input
Diketahui:
h = 4,2 div
λ = 3,4 div
v/div = 2 v
t/div = 2,66 µs = 2,66 x
ditanya:
a. Vpp
b. Vrms
c. T
d. F
Penyelesaian:
a. Vpp = Probe . h . v/div
= 1 . 4.2 . 2
= 8,4 v
b. Vrms = Vpp . 0,5 . 0,7
= 8,4. 0,5 . 0,7
= 2,94 v

c. T = t/div . λ
= 2,66 x . 3,4
= 9, 044 x s

d. F =

= 110.570,54 Hz
Elipper Dioda Zener
Output
Diketahui:
h = 2 div
λ = 2 div
v/div = 500 mv = 0,5 v
t/div = 2,7 µs = 2,7 x
ditanya:
a. Vpp
b. Vrms
c. T
d. F
Penyelesaian:
a. Vpp = Probe . h . v/div
= 1 . 0,5 . 2
= 1v

b. Vrms = Vpp . 0,5 . 0,7


= 1. 0,5 . 0,7
= 0,35 v
c. T = t/div . λ
= 2,7 x .2
= 5, 4 x s

d. F =

= 185.185,18 Hz
4. Elamp Dioda
Input
Diketahui:
h = 5,6 div
λ = 3,3 div
v/div = 2 v
t/div = 360 ns = 3,6 x
ditanya:
a. Vpp
b. Vrms
c. T
d. F
Penyelesaian:
a. Vpp = Probe . h . v/div
= 1 . 5.6 . 2
= 11,2 v

b. Vrms = Vpp . 0,5 . 0,7


= 11,2. 0,5 . 0,7
= 3,92 v

c. T = t/div . λ
= 3,6 x . 3,3
= 1,188 x s
d. F =

= 841.750,84 Hz
Elamp Dioda
Output
Diketahui:
h = 5,6 div
λ = 3,3 div
v/div = 2 v
t/div = 360 ns = 3,6 x
ditanya:
a. Vpp
b. Vrms
c. T
d. F
Penyelesaian:
a. Vpp = Probe . h . v/div
= 1 . 5.6 . 2
= 11,2 v

b. Vrms = Vpp . 0,5 . 0,7


= 11,2. 0,5 . 0,7
= 3,92 v

c. T = t/div . λ
= 3,6 x . 3,3
= 1,188 x s

d. F =

=
= 841.750,84 Hz

Anda mungkin juga menyukai