Anda di halaman 1dari 13

MEMBANGUN IKLIM ORGANISASI SEKOLAH

MELALUI PERAN KEPALA SEKOLAH DALAM UPAYA


MENINGKATKAN KINERJA GURU

Reza Fardany Ramadhan


Karwanto
Manajemen Pendidikan, Fakultas Ilmu Pendidikan, Universitas Negeri Surabaya
rezaramadhan16010714005@mhs.unesa.ac.id

Abstrak
Kepala sekolah memiliki peran yang paling penting dalam memimpin sebuah organisasi sekolah.
Peran kepala sekolah merupakan salah satu faktor yang dapat memberikan pengaruh terhadap
kinerja guru. Salah satunya adalah baik buruknya peran kepala sekolah dalam membangun sebuah
iklim organisasi agar tercipta dengan baik dan kondusif. Tujuan artikel ilmiah ini adalah untuk
mengetahui, menjelaskan dan menganalisis iklim organisasi sekolah dalam upaya meningkatkan
kinerja guru. Metode penulisan studi literatur menggunakan pendekatan penelitian konseptual
yang berkenaan dengan ide dan teori. Literatur yang menjadi bahan kajian diklasifikasikan
menjadi dua, yakni 10 jurnal nasional dan 10 jurnal internasional. Tahapan-tahapan dalam
penulisan studi literatur meliputi: menyeleksi topik, mencari literatur, mengembangkan pendapat,
survei literatur, kritik literatur, dan menulis review. Analisis yang digunakan menggunakan
analisis isi. Hasil studi literatur menunjukkan bahwa kepala sekolah dengan upayanya yakni
memberikan motivasi dan masukan kepada guru dapat mempengaruhi guru dalam menciptakan
semangat kerja dan pemecahan masalah dalam bekerja, disiplin kerja membuat guru memiliki
efektivitas yang tinggi terkait dengan pekerjaannya, struktur organisasi memberikan rasa tanggung
jawab masing-masing di setiap bidangnya, serta pendidikan dan pelatihan yang memudahkan guru
dalam mencapai profesionalisme dalam bekerja dan meningkatkan keterampilan serta kemampuan
yang dibutuhkan oleh guru sehingga dapat mewujudkan iklim organisasi sekolah yang baik
sehingga dapat meningkatkan kinerja guru.
Kata kunci: iklim organisasi, kinerja guru, peran kepala sekolah.

Abstract
The principal has the most important role in leading a school organization. The role of the
principal is one of the factors that can have an influence on teacher performance. One of them is
the role of good and bad school principals in building an organizational climate to create good and
conducive condition. The purpose of this scientific article is to find out, explain and analyze the
climate of school organizations in an effort to improve teacher performance. The method of
writing a literature study uses a conceptual research approach related to ideas and theories. The
literature used as study material is divided into two, namely 10 national journals and 10
international journals. The stages in writing a literature study include: selecting topics, searching
for literature, developing opinions, surveying literature, criticizing literature, and writing reviews.
The analysis used is content analysis. The results of the literature study show that principals with
their efforts to provide motivation and input to teachers can influence teachers in creating
enthusiasm in working and solving problems in the workplace, work discipline makes teachers
have a high effectiveness related to their work, the organizational structure gives a sense of
responsibility in each of its fields, as well as education and training that makes it easy for teachers
to achieve professionalism in the workplace and improve the skills and abilities needed by teachers
to create a good school organization climate so as to improve teacher performance.
Keywords: organizational climate, teacher performance, role of headmaster

285
Jurnal Inspirasi Manajemen Pendidikan Volume 08 Nomor 03 Tahun 2020, 285-297

permasalahan guru di Indonesia saat ini adalah


PENDAHULUAN
kompetensi guru yang dibawah rata-rata, hal
Pendidikan mempunyai peran yang paling
ini dibuktikan dengan hasil Uji Kompetensi
penting dalam pembangunan karena
Guru (UKG) pada tahun 2015 “yang
pendidikan berorientasi dalam meningkatkan
menjelaskan bahwa hasil dari Uji Kompetensi
sumber daya manusia. Pendidikan memiliki
Guru yang melalui dua bidang yaitu pedagogik
sifat yang turun-temurun dimana nilai-nilai
dan profesional mendapat nilai 53,02.”
dan budaya yang ada dalam pendidikan akan
(Kemdikbud 2016). Dari hasil UKG pada
diwariskan dari generasi terdahulu ke generasi
tahun 2015 jelas bahwasannya kompetensi
yang sekarang. Pendidikan yang mempunyai
guru masih dibawa rata-rata, apalagi berkaitan
mutu dan kualitas nantinya akan menciptakan
dengan pedagogik dan profesionalisme guru,
sumber daya manusia yang berkualitas juga
karena standar UKG sendiri rata-rata nilainya
dan dapat mengelola potensi-potensi sumber
yaitu 55.
daya yang lainnya. Dalam perkembangannya
Kinerja dari seorang guru sangatlah penting
di Indonesia, pendidikan di masa yang akan
dalam mencerdaskan peserta didiknya dan
datang diharapkan mampu berperan dalam
bagi masa depan bangsa. Perlu diketahui
pembangunan serta menjadikan masyarakat
bahwasannya tugas dari seorang guru telah
yang lebih kreatif dan produktif dalam
diatur dalam UU RI No.14 Tahun 2005 yaitu
menghadapi era yang lebih modern.
“guru merupakan pendidik profesional dengan
Guru adalah bagian yang paling bagi
tugas utamanya yaitu: mendidik,
pendidikan. Karena tugas guru adalah
membimbing, mengajar, mengarahkan,
mencerdaskan peserta didiknya agar nantinya
melatih, menilai dan mengevaluasi peserta
mampu bersaing dengan semakin
didik pada jenjang pendidikan usia dini,
berkembangnya zaman. Oleh karena itu, guru
pendidikan dasar, dan pendidikan menengah”.
yang berperan dalam penyampaian ilmu
Sehingga dari sinilah terdapat beberapa
kepada peserta didiknya harus dituntut untuk
pendapat para ahli mengenai definisi kinerja
mempunyai kinerja yang tinggi. Tingginya
guru. Mangkunegara (2006:86) yang
kinerja seorang guru maka akan dapat
mendefinisikan kinerja sebagai performance
meningkatkan pembelajarannya dengan
yang diukur dari seberapa besar tugas yang
evaluasi yang dilakukan setelah dilakukannya
telah dimaksudkan dan dilaksanakan yang
pembelajaran, dengan tujuan agar peserta
berkaitan dengan tanggung jawab dan tugas
didiknya mampu berprestasi dalam akademik
yang menggambarkan motif dan perbuatan
maupun non-akademik yang nantinya akan
aktualisasi yang dimiliki. Berdasarkan definisi
berpengaruh juga pada mutu sekolah. Hal ini
tersebut kinerja guru merupakan tindakan yang
sesuai dengan Undang-undang Republik
mendeskripsikan hasil kerja dari seorang guru
Indonesia No. 14 tahun 2005 Tentang Guru
yang melihat pada tujuan pendidikan terkait
dan Dosen menjelaskan bahwa “guru
dengan mengajar, mendidik dan melatih
merupakan pendidik profesional dengan tugas
peserta didik yang diawali dengan penyusunan
utamanya yaitu: mendidik, membimbing,
perencanaan pembelajaran, pelaksanaan
mengajar, mengarahkan, melatih, menilai dan
kegiatan pembelajaran, hingga pelaksanaan
mengevaluasi peserta didik pada jenjang
evaluasi pembelajaran. Sebuah prestasi yang
pendidikan usia dini, pendidikan dasar, dan
dicapai oleh guru dalam kinerjanya merupakan
pendidikan menengah.
upaya yang dilakukan guru dalam
Pada tahun 2013 diadakan PKG (Penilaian
meningkatkan kualitas kerjanya dan
Kinerja Guru). PKG ini terdiri dari penilaian
menandakan adanya sebuah kepuasan dalam
pada perspektif kompetensi pedagogik,
bekerja atas pencapaian yang dilakukan.
kepribadian, sosial, dan profesional. Kegunaan
Kinerja guru tidak dapat terwujud begitu
PKG adalah untuk mencapai angka kredit dan
saja, melainkan terdapat faktor-faktor yang
sertifikasi bagi guru. PKG diadakan dua kali
dapat mempengaruhinya. Faktor-faktor
dalam satu tahun, yaitu : (1) Pada awal tahun
tersebut terdiri dari faktor internal dan faktor
ajaran atau yang disebut dengan penilaian
eksternal yang dapat berdampak pada kinerja
formatif, serta; (2) Penilaian yang dilakukan
dari seorang guru. “Faktor internal kinerja
pada akhir tahun ajaran atau yang disebut
guru merupakan faktor yang telah ada dalam
dengan penilaian sumatif.
diri guru yang dapat mempengaruhi
Namun kenyataanya yang menjadi
kinerjanya, misalnya kepribadian, persepsi,

286
Reza Fardany Ramadhan & Karwanto. Membangun Iklim Organisasi Sekolah Melalui Peran Kepala Sekolah
Dalam Upaya Meningkatkan Kinerja Guru

kemampuan, dan keterampilan. Sedangkan mendefinisikan bahwa iklim organisasi


faktor eksternal merupakan faktor yang hadir merupakan karakteristik yang dimiliki oleh
dari luar guru yang dapat mempengaruhi sebuah organisasi tertentu yang membedakan
kinerjanya, misalnya gaji, sarana dan dengan organisasi lain yang dapat memberikan
prasarana, lingkungan kerja fisik, serta dampak terhadap perilaku anggota
kepemimpinan” (Barnawi & Arifin 2014:44). organisasinya. Sehingga dari pendapat para
Oleh sebab itu penting sekali faktor-faktor ahli diatas dapat disimpulkan bahwa iklim
tersebut untuk diperhatikan karena dari semua organisasi yaitu suatu keadaan, lingkungan,
faktor itu memiliki keterkaitan yang membuat suasana yang ada dalam lingkup organisasi
guru memiliki tingkat kedisiplinan dan yang dapat mempengaruhi perilaku dari
produktivitas dalam bekerja. Lingkungan fisik anggota organisasinya. Dari lingkungan
kerja dan non fisik memberikan kontribusi organisasi yang baik maka akan menimbulkan
yang cukup besar dalam memudahkan dan perilaku yang baik.
memberikan rasa nyaman kepada guru dalam Iklim organisasi melekat kaitannya dengan
meningkatkan kinerjanya. menciptakan kondisi, lingkungan, dan suasana
Dalam organisasi sekolah pasti terdapat kerja yang produktif dan kondusif. Yang
suatu kondisi atau keadaan yang dimaksud dengan produktif adalah guru yang
menyenangkan, bahkan juga timbul sebuah mampu melaksanakan kinerjanya dengan baik
gejala yang menimbulkan sebuah konflik atau dan mampu terlibat dalam kegiatan yang
keadaan yang tidak menyenangkan dalam berkaitan dengan sekolah. Ada pula yang
organisasi sekolah tersebut, dari sinilah dimaksud dengan kondusif yaitu
muncul sebuah definisi yang disebut iklim mengupayakan agar terciptanya hubungan dan
organisasi. Iklim organisasi memiliki beberapa kerjasama yang dilakukan oleh elemen
definisi menurut para ahli diantaranya menurut organisasi agar menjadi suasana, lingkungan,
Tagiuri dan Litwin (Wirawan 2007:121) dan kondisi kerja yang baik dan akan
merupakan sebuah kualitas lingkungan dalam berdampak pada kinerjanya. Iklim organisasi
organisasi yang relatif secara berkelanjutan yang baik akan mempengaruhi kepuasan kerja
terjadi yang dirasakan oleh seluruh anggota seseorang dengan baik pula, hasilnya apa yang
organisasi, dan dapat mempengaruhi perilaku akan menjadi tujuan organisasi akan tercapai
mereka sehingga dapat diartikan dalam secara efektif dalam pencapaian tujuannya,
pengertian suatu sifat atau karakteristik namun sebuah iklim organisasi terdapat faktor-
organisasi. Selain itu Wirawan (2007:122) faktor yang memiliki dampaknya, diantaranya
mengemukakan bahwasannya iklim organisasi seperti yang dijelaskan oleh Stringer
memiliki pengertian yakni sebuah pandangan (2002:135) bahwasannya terdapat faktor-
mengenai organisasinya yang dirasakan oleh faktor yang mempengaruhi iklim organisasi
anggota organisasi, hal ini dengan sesuatu yaitu lingkungan eksternal, pengaturan
yang terjadi dengan organisasinya dan apakah organisasi, strategi organisasi, kekuatan
nantinya akan berpengaruh terhadap sikap dan sejarah, dan kepemimpinan. Iklim memang
perilaku bagi setiap individu dalam erat kaitannya dengan lingkungan, suasana,
menentukan kinerja organisasi. Stringer dan orang-orang yang ada dalam sekitar
(Wirawan 2007:122) mengemukakan bahwa lingkungan organisasinya. Adapun faktor lain
iklim yang menyenangkan merupakan iklim yang dapat mempengaruhi iklim organisasi
yang memiliki manfaat bagi kebutuhan menurut Nitisemito (Saydam 2006:230)
individu misalnya menanggapi kepentingan meliputi (1) Hubungan kerja non fisik,
karyawan yang dapat mengarah pada suatu merupakan suatu hubungan kerja yang tercipta
perwujudan perilaku dalam mencapai tujuan antara atasan dan bawahan dan bawahan
organisasi. Terkait dengan hal ini, (Pidarta dengan rekan kerjanya. Peranan struktur yang
2004: 125) menyatakan bahwa “cakupan jelas dalam organisasi dan hubungan baik
sebuah iklim terdiri atas tradisi, praktek, dan yang terjalin antar sesama anggota organisasi
kebiasaan bekerja dalam organisasi. Apabila maka akan menciptakan iklim organisasi yang
kebiasaan ini menjadi efektif dan efisien maka positif; (2) Gaya kepemimpinan, merupakan
dapat meningkatkan sebuah produktivitas. gaya yang berbeda-beda dari seorang
Dengan demikian perlu adanya pembinaan pemimpin dalam mencapai tujuan
mengenai iklim organisasi di lembaga organisasinya. Pemimpin yang baik dapat
pendidikan”. Berikutnya Pidarta (2004:125) memberikan pengalaman, keterampilan, dan

287
Jurnal Inspirasi Manajemen Pendidikan Volume 08 Nomor 03 Tahun 2020, 285-297

sikapnya dalam membangkitkan semangat survei literatur, kritik literatur, dan menulis
kerja. Pemimpin yang efektif dapat review.
memberikan pengarahan mengenai usaha yang
harus dilakukan dalam mencapai tujuan Tabel 1 Studi literatur artikel jurnal
organisasinya; (3) Pengembangan karyawan, No Author Judul Metode Instrumen
. penelitian Peneliti
merupakan upaya yang dilakukan dalam an
meningkatkan kemampuan karyawan di 1 Sugeng Pengaruh Kuantit Kompensasi
lingkungan kerjanya untuk mencapai hasil- 2019 Kompensasi atif , iklim
(Indones Dan Iklim organisasi,
hasil kerja yang telah menjadi ketentuan. ia) Organisasi dan kinerja
Pengembangan ini dapat melalui pelatihan Terhadap guru
maupun pendidikan yang bertujuan untuk Kinerja
Guru Di
menambah wawasan karyawan dalam SMAIT
menghadapi pekerjaan yang akan dicapainya. DEF
Sekian banyak faktor yang mempengaruhi 2 Trisno Kontribusi Kuantit Kepemimpi
Wardoy Kepemimpi atif nan
terdapat dua yang dominan yaitu o 2018 nan Transforma
kepemimpinan dan lingkungan kerja. (Indones Transforma sional,
Bahwasannya iklim organisasi erat kaitannya ia) sional, iklim
Iklim organisasi
dengan kepemimpinan dan lingkungan kerja. Organisasi sekolah,
Apabila kepemimpinan seseorang memiliki Sekolah, motivasi
dan berprestasi,
tujuan yang jelas dan pembagian kerja merata Motivasi dan kinerja
akan memberi kepuasan tersendiri. Dan Berprestasi guru
lingkungan kerja yang baik akan mendorong Terhadap
Kinerja
seseorang lebih nyaman dalam menjalankan Guru
pekerjaannya. 3 Januar Meningkatk Metode Kemampua
Suharsaputra (2010:73) menyatakan bahwa Barkah an Kinerja deskript n manajerial
2014 Guru if sekolah,
iklim organisasi merupakan sikap dan perilaku (Indones melalui kuantita iklim
organisasi yang berdampak pada kinerja ia) Manajerial tif organisasi,
Kepala dan kinerja
melalui lingkungan yang efektif dalam Sekolah dan guru
melaksanakan tugasnya. Untuk Iklim
memaksimalkan kinerja guru ditentukan dari Organisasi
4 Sri Kontribusi Kuantit Manajemen
iklim organisasi sekolahnya. Iklim organisasi Andari Manajemen atif supervisi
sekolah yang baik akan memberikan dampak 2015 Supervisi kepala
yang positif bagi guru dalam pencapaian (Indones Kepala sekolah,
ia) Sekolah, motivasi
tujuan organisasinya. Hubungan yang tercipta Motivasi kerja guru,
dengan baik antara guru dengan rekan Kerja Guru, iklim
kerjanya, peserta didik, dan kepala sekolah dan Iklim organisasi,
Organisasi kinerja
serta lingkungan kerja yang kondusif akan terhadap kepala
mempengaruhi kinerja guru di sekolah. Kinerja sekolah
Guru dasar
Terkait latar belakang diatas, penelitian ini Sekolah
bertujuan untuk mengkaji dari hasil studi Dasar
literatur mengenai iklim organisasi sekolah 5 Rahmi Pengaruh Kuantit Kompetensi
Fitria Kompetensi atif guru, iklim
dalam upaya meningkatkan kinerja guru, 2014 Guru dan organisasi,
kemudian penelitian ini diharapkan mampu (Indones Iklim dan kinerja
dalam memberikan referensi kepada penelitian ia) Organisasi guru
terhadap
lain mengenai permasalahan tersebut. Kinerja
Guru
Pendidikan
METODE Agama
Metode penulisan studi literatur Islam
Sekolah
menggunakan pendekatan penelitian Dasar di
konseptual yang berkenaan dengan ide dan Kecamatan
teori. Analisis yang digunakan menggunakan Gunung
Talang
analisis isi. Tahapan-tahapan dalam penulisan Kabupaten
studi literatur meliputi: menyeleksi topik, Solok
mencari literatur, mengembangkan pendapat, 6 Ely Pengaruh Kuantit Budaya
Kurniaw Budaya atif Organisasi,

288
Reza Fardany Ramadhan & Karwanto. Membangun Iklim Organisasi Sekolah Melalui Peran Kepala Sekolah
Dalam Upaya Meningkatkan Kinerja Guru

ati 2018 Organisasi Iklim Job


(Indones dan Iklim Organisasi, Performanc
ia) Organisasi dan Kinerja e
terhadap Pegawai 13 Nurharai The impact Kuantit Iklim
Kinerja ni of atif organisasi
Pegawai Selamat, organizatio dan kinerja
7 Winda Pengaruh Kuantit Kepemimpi Nur nal climate guru
Wirasti gaya atif nan kepala Zahira S, on teachers’
Aguswar Kepemimpi sekolah, Nur job
a dan nan Kepala iklim Shamina performanc
Reza Sekolah dan organisasi, h MK e
Rachma Iklim kinerja guru 2013
dtullah Organisasi (Malaysi
2017 dengan a)
(Indones Kinerja 14 Junhel A Cross- Iklim
ia) Guru Dalanon, Philippine sectiona organisasi,
Pendidikan Liz Rural l kinerja
Anak Usia Muriel School’s guru, dan
Dini D, Ma Organizatio kompetensi
8 Renil Pengaruh Kuantit Budaya Pacienci nal Climate, manajemen
Fortunat Iklim atif organisasi, a B, Teachers’
ely, Organisasi iklim Rika Performanc
Asmendr dan Budaya organisasi, Hayama, e, and
i, dan M. Organisasi dan kinerja Mayu Managemen
Haviz terhadap guru Miyagi, t
2019 Kinerja Yoshizo Competenci
(Indones Guru di Matsuka es
ia) SMA 2018
Negeri 1 (Filipina
Pariangan )
9 Raudhat Pengaruh Kuantit Iklim 15 Mohama Relationshi Kuantit Kepemimpi
ul Iklim atif organisasi d p between atif nan
Jannah, Organisasi dan kinerja Hisyam, Transformat transformas
Zarina terhadap guru Nyoman ional ional,
Akbar, Kinerja Sridana, Leadership, kompensasi,
dan Guru Untung Compensati iklim
Elindra PAUD di Waluyo on, and organisasi
Yetti Kota Depok 2019 Organizatio dan kinerja
2020 (Indones nal Climate guru
(Indones ia) with
ia) Teachers'
10 Widyang Pengaruh Kuantit Profesionali Performanc
goro Profesionali atif tas, e
Pamung tas, kepuasan 16 Asril, The Effect Kuantit Iklim
kas dan Kepuasan kerja, iklim Bukman of atif organisasi,
Cepi S. Kerja dan organisasi, Lian, Organizatio budaya
Abdul Iklim dan kinerja dan nal Climate sekolah,
Jabar Organisasi guru Tobari and dan kinerja
2014 terhadap 2019 School’s profesional
(Indones Kinerja (Indones Culture on guru
ia) Guru ia) Teachers’
SMKN di Professional
Kabupaten Performanc
Boyolali e in
11 Mathias Organizatio Kualitat Iklim Palembang,
G., nal Climate if organisasi Indonesia
Simon of the sekolah dan 17 Irwan Organizatio Kuantit Iklim
PW, School and kinerja guru Sugiarto nal Climate, atif organisasi,
John Teacher 2018 Organizatio komitmen
Rafafy Performanc (Indones nal organisasi,
B., e ia) Commitme kepuasan
2018 Improveme nt, Job kerja, dan
(Indones nt Satisfaction, kinerja
ia) in the 21st and karyawan
Century Employee
12 Kartini, The Kuantit Iklim Performanc
Bedjo Influence of atif organisasi, e
Sujanto, Organizatio kepemimpi 18 Hikmatu Relationshi Kuantit Pengawasan
dan nal Climate, nan l p Between atif kepala
Mukhner Transformat transformas Hidayah School sekolah,
i ional ional, dan Hera Head iklim
Mukhtar Leadership, motivasi Herviana Supervision organisasi
2017 and Work kerja, dan 2019 and dan kinerja
(Indones Motivation kinerja guru (Indones Organizatio guru
ia) on Teacher ia) nal Climate

289
Jurnal Inspirasi Manajemen Pendidikan Volume 08 Nomor 03 Tahun 2020, 285-297

with tidak optimal. Masukan yang didapatkan


Teacher
Performanc dalam jurnal ini adalah kepala sekolah harus
e in berperan dalam memberikan kesempatan bagi
Almadrasah guru dalam mengembangkan prestasinya dan
Aliyah,
Kualuh meningkatkan iklim organisasi sekolah agar
Leidong tetap kondusif.
District
19 Ahitub Organizatio Kualitat Iklim
Hasil dari penelitian dari (Barkah 2014)
Okpo nal Climate if organisasi yaitu iklim organisasi memiliki pengaruh yang
Njoku, and dan kinerja signifikan dan positif terhadap kinerja guru
M. N. Teachers guru
Modebel Job
dengan hasil yang membuktikan bahwasannya
u 2019 Performanc thitung lebih besar dari ttabel atau 3.901 > 2.000.
(Nigeria) e in Public menurutnya iklim organisasi di setiap sekolah
Secondary
Schools harus diciptakan dengan kondusif agar dapat
in Abia memberikan dukungan yang positif kepada
State, anggota organisasinya untuk dapat mencapai
Nigeria
20 Budiyon The Kuantit Pengawasan tujuan organisasi.
o, Influence of atif utama, Berikutnya penelitian dari (Andari 2015)
Bukman Principal iklim
Lian, Supervision organisasi,
yang memiliki temuan penelitian bahwasannya
dan and dan kinerja iklim organisasi memiliki kontribusi yang
Happy Organizatio guru signifikan terhadap kinerja guru di Sekolah
Fitria nal Climate
2020 toward Dasar Kecamatan Wonosari, Kabupaten
(Indones Teacher’s Gunung kidul dengan nilai kontribusi sebesar
ia) Performanc 41,4%. Menurutnya kepala sekolah diharapkan
e
mampu memberikan dukungan terhadap guru
dalam meningkatkan karirnya dan memberikan
HASIL DAN PEMBAHASAN penghargaan berupa pujian bagi guru
Hasil berprestasi, serta memberikan rasa percaya
Hasil kali ini yaitu mengkaji isi dari setiap yang tinggi kepada guru dalam melaksanakan
jurnal yang telah dipilih dengan menggunakan pekerjaannya.
studi literatur yang kemudian akan didapatkan Adapun hasil penelitian dari (Fitria 2014)
temuan penelitian dari setiap jurnal sehingga yang mendapati hasil yaitu iklim organisasi
nantinya dapat memberikan masukan atau memiliki pengaruh yang signifikan terhadap
usaha yang dilakukan terkait judul yang dipilih kinerja guru PAI SD di kecamatan Gunung
oleh penulis. Talang Kabupaten Solok dengan nilai sebesar
Berdasarkan penelitian yang dilakukan 48,8%. Masukan yang diberikan adalah kepala
oleh (Sugeng 2019) didapatkan temuan yaitu sekolah harus berupaya dalam menciptakan
iklim organisasi memiliki pengaruh yang iklim organisasi sekolah yang kondusif dengan
signifikan terhadap kinerja guru di SMAIT melalui cara yaitu menjaga kerukunan dan
DEF, Sawangan - Depok. Menurutnya iklim memiliki keterbukaan antar personil sekolah.
organisasi harus dibuat secara kondusif guna Penelitian yang dilakukan (Kurniawati
meningkatkan prestasi kerja gurunya. Selain 2018) memiliki hasil yakni bahwasannya
itu sekolah diharapkan mampu untuk terdapat pengaruh yang positif antara iklim
mempertahankan iklim kerja agar pergantian organisasi dengan kinerja pegawai di PT.
guru dapat dihindarkan sedini mungkin. Pegadaian Persero Kota Batam. Hal ini
Berikutnya hasil penelitian dari (Wardoyo memiliki arti bahwa semakin baik suatu
2018) mempunyai hasil penelitian yaitu iklim keadaan iklim organisasi tempat pegawai
organisasi sekolah memiliki kontribusi yang bekerja, maka akan mempengaruhi dengan
positif terhadap kinerja guru di SD di meningkatnya mutu kinerja pegawai.
Kecamatan Sentolo Kulon Progo Provinsi Menurutnya untuk meningkatkan kinerja dan
Daerah Istimewa Yogyakarta. Menurutnya iklim organisasi perlu diadakannya komunikasi
apabila iklim organisasi sekolah memiliki yang intens melalui rapat, serta peran
peningkatan maka kinerja guru akan maksimal pemimpin dalam memberikan dorongan
dan berbanding terbalik apabila iklim kepada pegawainya.
organisasi menurun maka kinerja guru akan Berikutnya adalah hasil penelitian dari
(Aguswara and Rachmadtullah 2017)

290
Reza Fardany Ramadhan & Karwanto. Membangun Iklim Organisasi Sekolah Melalui Peran Kepala Sekolah
Dalam Upaya Meningkatkan Kinerja Guru

memiliki hasil yakni iklim organisasi saat ini dalam menciptakan iklim organisasi yang
secara faktual belum memberikan kontribusi positif karena kepala sekolah memiliki posisi
secara nyata dan maksimal sehingga efektivitas yang strategis dalam membangun iklim kerja
dan maksud dari proses pembelajaran yang yang baik.
dilakukan belum memberikan kepuasan. Penelitian dari (Kartini, Sujanto, and
Namun disisi lain gaya kepemimpinan kepala Mukhtar 2017) mendapati hasil penelitian
sekolah secara faktual memberikan kontribusi yakni iklim organisasi memiliki pengaruh yang
kepada iklim organisasi secara nyata yang positif terhadap kinerja guru di Pondok
pada akhirnya memberikan dampak yang jelas Modern Tazakka. Menurutnya iklim organisasi
bahwa gaya kepemimpinan kepala sekolah yang kondusif akan memberikan dampak yang
mempengaruhi secara langsung dalam baik dalam peningkatan kinerja guru di
mewujudkan profesionalisme mengajar guru. Pondok tersebut.
Penelitian yang dilakukan oleh Berikutnya adalah penelitian yang
(Fortunately, Asmendri, and M. Haviz 2019) dilakukan oleh (Selamat, Samsu, and Kamalu
mempunyai hasil bahwasannya terdapat 2013) dengan hasil bahwasannya guru di SMP
pengaruh yang signifikan terkait iklim Klang mempunyai dorongan dan hambatan
organisasi terhadap kinerja guru di SMAN 1 terkait dimensi iklim organisasi. Menurutnya
Pariangan dengan nilai sebesar 29,2%. Dengan kepala sekolah sebagai pemimpin mampu
demikian membuktikan bahwa untuk memberikan sebuah dorongan berupa motivasi
meningkatkan kinerja guru dapat dilakukan terhadap guru agar dapat mengerjakan tugas-
melalui iklim yang kondusif . tugasnya dengan baik. Selanjutnya kepala
Hasil dari penelitian yang dilakukan sekolah diharap mampu membuat komite
(Jannah, dkk., 2019) yaitu iklim organisasi yang bertanggung jawab dalam menilai iklim
memiliki yang positif terhadap kinerja guru, organisasi di lingkungan guru.
sehingga dengan adanya iklim organisasi yang Penelitian dari (Dalanon et al. 2018)
kondusif akan memberikan dampak pada memiliki hasil bahwasannya penelitian yang
meningkatnya kinerja guru di PAUD Kota dilakukan adalah mayoritas guru di pedesaan
Depok. Menurutnya, iklim organisasi dalam Filipina adalah guru muda, pemula, dan
suatu lembaga harus memiliki pengaruh yang perempuan dimana semakin tinggi posisi yang
positif maupun kondusif, karena dengan iklim ditunjuk semakin besar rasa kerja yang
organisasi yang kondusif guru dapat dilakukan oleh tim. Perempuan yang memiliki
melaksanakan pekerjaannya sesuai dengan posisi tinggi yang telah mencapai masa jabatan
tuntutan pekerjaannya. juga telah terbukti lebih berkomitmen. Tingkat
Penelitian yang dilakukan oleh (Pamungkas kinerja sekolah para guru seperti yang
and Jabar 2014) hasil yakni iklim organisasi dirasakan oleh responden adalah tinggi hingga
berpengaruh terhadap kinerja guru dengan nilai sangat tinggi. Menurutnya faktor-faktor yang
sebesar 7,7%. Menurutnya guru perlu mempengaruhi iklim organisasi adalah tingkat
meningkatkan dalam mewujudkan iklim putus sekolah sebelumnya dari guru, struktur
organisasi yang kondusif agar memiliki organisasi dan manajemen, kurangnya
semangat kerja yang stabil. informasi karyawan, kurangnya pelatihan
Selanjutnya adalah hasil penelitian dari pengembangan profesional, dan adanya
(Gemnafle, Waimuri, and Batlolona 2018) inisiatif manajemen sehari-hari. Untuk kinerja
yang menjelaskan bahwasannya kualitas guru, penanganan beragam peserta didik masih
pekerjaan guru sangat berpengaruh terhadap menjadi masalah.
kualitas lulusan pendidikan. Seorang guru Selanjutnya adalah penelitian dari (Hisyam,
yang memiliki kinerja positif dilihat dari Sridana, and Waluyo 2019) yang melakukan
prestasi belajar siswanya, namun ada beberapa penelitian di 8 sekolah yang tersebar di kota
faktor juga yang berpengaruh yaitu iklim mataram dengan sampel 80 orang yang
organisasi. Menurutnya iklim organisasi yang memiliki hasil bahwasannya terdapat
positif mampu mendorong guru untuk hubungan yang signifikan terkait iklim
mengungkapkan semua yang dimiliki oleh organisasi dengan kinerja guru yang
mereka meliputi pengetahuan, pikiran, waktu, dibuktikan dengan nilai signifikansi yaitu
komitmen, dan tanggung jawab serta disiplin 0,000 < 0,05. Secara bersama-sama
kerja. Oleh karena itu kepala sekolah sebagai mempunyai hubungan yang signifikan juga
pemimpin memiliki peran yang sangat penting terkait variabel kepemimpinan

291
Jurnal Inspirasi Manajemen Pendidikan Volume 08 Nomor 03 Tahun 2020, 285-297

transformasional, kompensasi, iklim organisasi jurnal dari (Selamat, dkk, 2013; Kurniawati,
dengan kinerja guru. 2018; Andari, 2015; Fitria, 2014). Berikutnya
Penelitian yang dilakukan oleh (Asril, Lian, terdapat faktor lain yang didapatkan dari hasil
and Tobari 2019) memiliki hasil yakni iklim analisis dan tidak dominan serta memberikan
organisasi berpengaruh signifikan terhadap dampak dalam menciptakan iklim organisasi
kinerja guru sebesar 30,05%. Apabila yang kondusif, yakni struktur organisasi serta
kepemimpinan kepala sekolah semaikin pelatihan dan pendidikan yang terdapat pada
banyak maka akan memberikan dampak yang jurnal dari (Dalanon et al. 2018). Ada pula
baik pada kinerja profesional guru. yang menjadi faktor lain adalah disiplin kerja
Berikutnya adalah penelitian yang yang terdapat pada jurnal dari (Gemnafle et al.
dilakukan oleh (Sugiarto 2018) dengan hasil 2018). Apabila digambarkan kerangka
yaitu secara parsial iklim organisasi dan konseptual mengenai menciptakan iklim
komitmen organisasi berpengaruh positif organisasi yang baik dan kondusif yang
terhadap kepuasan kerja. Secara bersamaan, dipengaruhi beberapa faktor adalah sebagai
iklim organisasi dan komitmen organisasi berikut.
secara positif mempengaruhi kepuasan kerja.
Selain itu, kepuasan kerja berpengaruh positif Kinerja Guru

terhadap kinerja karyawan.


Hasil penelitian dari (Hidayah and Herviana Menciptakan iklim organisasi yang baik dan kondusif
2019) mendapati hasil bahwasannya iklim
organisasi memiliki hubungan yang positif dan
Faktor Utama Faktor lain
penting dengan kinerja guru di MA di Kualuh
1. Peran Kepala 1. Disiplin Kerja
Leidong. Adapula nilai dari kontribusi efektif Sekolah 2. Struktur Organisasi
yang dari masing-masing variabel, iklim 3. Pelatihan dan
organisasi dengan nilai sebesar 40,24%. Pengembangan
Selanjutnya adalah penelitian dari (Njoku
Gambar 1 Kerangka Konseptual
and Modebelu 2019) yang mendapati hasil
bahwasannya langkah yang dilakukan adalah
membuat iklim organisasi lebih terbuka dan Peran Kepala Sekolah
menutup kemungkinan organiasi ke tingkat Faktor utama yang menjadi pembahasan
yang lebih rendah. Rekomendasi yang kali ini adalah peran kepala sekolah. Seorang
diberikan adalah kepala sekolah diharapkan kepala sekolah memiliki jabatan yang paling
mampu mendorong proses pengambilan penting dalam lingkungan organisasi sekolah.
keputusan pada rapat staf mereka dan Bagaimana semestinya, seorang pemimpin
memberikan kebebasan untuk kontribusi dari dalam organisasi mampu mempengaruhi
masing-masing anggota bawahannya. Seperti yang telah dijelaskan
Penelitian yang dilakukan oleh (Budiyono, oleh Arifin & Permadi (2007:45) bahwasannya
Lian, and Fitria 2020) mendapatkan sebuah kepemimpinan kepala sekolah yang
hasil yakni terdapat Ada pengaruh positif dan digambarkan dalam pendidikan adalah
signifikan iklim organisasi terhadap kinerja kemampuan kepala sekolah dalam
guru sekolah menengah di Muara Sugihan dan membimbing, mempengaruhi, memberikan
Makarti Jaya. Secara bersamaan terdapat dorongan berupa motivasi, memberikan arahan
pengaruh pengawasan kepala sekolah dan kepada orang-orang yang ada dalam lingkup
iklim organisasi terhadap kinerja guru SMA di organisasi agar tercapainya suatu tujuan.
Muara Sugihan dan Makarti Jaya. Menurut (Trihantoyo 2015) kepala sekolah
dipercaya sebagai seorang faham dalam
Pembahasan melakukan perencanaan strategis dengan
Dari hasil literatur yang telah dianalisis, memberikan stimulan terhadap pengaruh yang
maka didapatkan bahwasannya dari dihadapi baik dari internal maupun eksternal.
keseluruhan jurnal memiliki hasil dalam Demi mewujudkan iklim organisasi yang baik
meningkatkan kinerja guru adalah dengan maka peran kepala sekolah sebagai pemimpin,
mewujudkan iklim organisasi yang baik dan administrator, motivator, dan supervisor harus
kondusif dengan faktor utamanya yaitu kepala dilaksanakan dengan baik.
sekolah yang paling dominan terdapat pada Peran kepala sekolah sebagai pemimpin
beberapa jurnal yang telah dianalisis yakni pastinya dapat mengayomi bawahannya,

292
Reza Fardany Ramadhan & Karwanto. Membangun Iklim Organisasi Sekolah Melalui Peran Kepala Sekolah
Dalam Upaya Meningkatkan Kinerja Guru

termasuk guru dan staf lainnya. Penting bagi Disiplin Kerja


kepala sekolah dalam memberikan komunikasi Disiplin kerja merupakan tindakan yang
terbuka dalam mengatasi kesulitan yang dilakukan agar seseorang bekerja atas dasar
dilaksanakan oleh guru atau staf, seperti halnya aturan agar tercapainya suatu tujuan. Seperti
dengan menyelenggarakan rapat terbuka yang yang telah dijelaskan oleh Hasibuan
diikuti oleh perwakilan dewan, guru, dan staf (2009:193) bahwasannya disiplin kerja
sehingga dapat memberikan saran kepada merupakan opsi yang paling penting dalam
kepala sekolah mengenai kekurangannya. meningkatkan kinerja, dengan pertimbangan
Peran yang kedua adalah sebagai apabila disiplin kerja seorang guru semakin
administrator, dalam hal ini kepala sekolah baik maka prestasi yang akan dicapai semakin
bertugas sebagaimana mestinya dengan tinggi juga. Sinambela (2016:332)
merancang aktivitas sekolah yang kemudian mengemukakan bahwasannya disiplin kerja
melakukan diskusi mengenai rancangan memiliki manfaat untuk mendidik seseorang
aktivitas agar tidak ada terjadinya kesulitan dalam bekerja agar taat dan mematuhi aturan,
dalam pelaksanaannya, dan mengarahkan guru prosedur, dan kebijakan yang telah ditetapkan
pada tugas-tugasnya serta yang terakhir adalah sehingga menghasilkan kinerja yang baik.
mengevaluasi. Disiplin kerja diciptakan atas dasar seseorang
Peran berikutnya adalah kepala sekolah dalam melakukan kegiatan kerja. Apabila
sebagai motivator. Seseorang dalam seseorang tidak memiliki aturan dalam
melaksanakan pekerjaan pastinya perlu melaksanakan pekerjaannya, maka akan terjadi
mendapatkan sebuah motivasi agar terciptanya penyimpangan dalam pencapaian pekerjaan.
dorongan dan kemauan dalam melaksanakan Oleh karena itu, dengan adanya disiplin kerja
pekerjaannya. seperti halnya yang dijelaskan seseorang telah diatur dalam melakukan
oleh Wibowo (2012:379) yang mendefinisikan pekerjaannya sehingga mereka akan tahu
bahwa motivasi merupakan timbulnya mengenai tuntutan yang berkaitan dengan
dorongan terhadap serangkaian perilaku pencapaian tujuan dari lembaga atau
manusia dalam mencapai sebuah tujuan. perusahaan.
Motivasi yang diberikan oleh kepala sekolah Penerapan disiplin kerja yang dilakukan
kepada guru adalah dengan melakukan oleh perusahaan atau lembaga harus membuat
pendekatan secara langsung maupun tidak peraturan yang bersifat jelas, dalam hal ini
langsung. Upaya ini dilakukan agar kepala maksudnya adalah harus dibuat dengan adil
sekolah mengetahui setiap permasalahan yang tidak membela satu pihak dan mudah dipahami
ada pada guru. selain itu kepala sekolah bagi semua, dan ini berlaku untuk semua
memberikan insentif sebagai stimulus agar termasuk pimpinan atau bawahan (Sutrisno
dapat meningkatkan kinerjanya dengan cara 2009:90). Disiplin kerja yang diterapkan
memberikannya kepada guru yang berprestasi tentunya memiliki tujuan demi kinerja
dan tanpa membeda-bedakan status guru yang pegawainya. Menurut Simamora (2006:611)
ada di sekolah. Selanjutnya adalah peran disiplin kerja dibuat karena memiliki tujuan
kepala sekolah sebagai supervisor, yakni peran sebagai berikut : (a) tujuan yang utama adalah
yang sangat penting karena kepala sekolah untuk memastikan kepada karyawan mengenai
dapat mengetahui detail permasalahan guru konsistensi dalam mentaati peraturan. Jika
saat melaksanakan kegiatan pembelajaran dan dalam penerapannya tidak ada pelanggaran
kepala sekolah memberikan bantuan dalam maka organisasi tersebut memiliki tingkat
mengatasi permasalahannya. Mulyasa efektivitas yang tinggi; (b) tujuan berikutnya
(2013:215) mengemukakan bahwa kepala adalah untuk menghidupkan dan
sekolah ketika melaksanakan supervisi harus mempertahankan rasa hormat dan saling
mampu melakukan berbagai pengawasan dan meyakini antara pemimpin dan bawahannya:
pengendalian sebagai usaha tindakan yang (c) berikutnya tindakan yang bersifat disiplin
bersifat mencegah agar guru tidak bertindak akan membantu karyawan dalam
menyimpang dan lebih berhati-hati dalam meningkatkan kinerja menjadi lebih produktif
melakukan pekerjaannya. oleh karena itu dalam jangka waktu yang panjang: (d)
kepala sekolah dapat memberikan masukan tindakan yang bersifat disiplin akan memacu
dan mengarahkan kepada guru agar pekerjaan karyawan dalam meningkatkan prestasi
yang dirasa sulit akan menjadi lebih mudah. kerjanya yang menghasilkan pencapaian
individu. Jika dikaitkan dengan menciptakan

293
Jurnal Inspirasi Manajemen Pendidikan Volume 08 Nomor 03 Tahun 2020, 285-297

iklim organisasi sekolah yang baik, disiplin suatu organisasi memiliki arti yaitu suatu
kerja juga memiliki peran yang baik dalam proses untuk mengembangkan kemampuan
menumbuhkan konsistensi dan tanggung jawab yang mengarah pada apa yang diperlukan
dalam kegiatan organisasi sekolah, dalam sebuah organisasi. Pendidikan pada
Lingkungan organisasi yang menekankan umumnya bertujuan untuk menyiapkan calon
disiplin kerja khususnya di sekolah maka akan tenaga yang dibutuhkan oleh suatu lembaga
memicu guru, staf, bahkan peserta didik dalam atau organisasi. Sedangkan pelatihan
mentaati peraturan dan memiliki rasa tanggung merupakan sebuah proses pendidikan yang
jawab dari setiap tindakan yang dilakukan memiliki tujuan untuk meningkatkan
dalam organisasinya. kemampuan dan keterampilan khusus individu
atau kelompok. Pelatihan berkaitan dengan
Struktur Organisasi
seseorang dalam meningkatkan kemampuan
Struktur organisasi merupakan pola dan keterampilannya sedangkan orang tersebut
interaksi yang memiliki makna mengenai tugas telah menjabat dalam suatu pekerjaan.
dari masing-masing jabatannya. Pada Orientasi dari pelatihan adalah pelaksanaan
hakikatnya struktur organisasi adalah cara dari tugasnya, sedangkan pendidikan mengarah
yang dilakukan untuk menata segala unsur pada pengembangan yang bersifat umum. Jika
yang ada didalam organisasi dengan cara yang dikaitkan dengan menciptakan iklim yang baik
terbaik demi mencapai tujuan yang telah penting sekali bahwasannya pendidikan perlu
ditetapkan (Kusdi 2009:176). Menurut Stueard dicapai setinggi-tingginya. Ketika guru berada
and Moran (2002:126) struktur organisasi dalam organisasi sekolah dengan pendidikan
merupakan suatu hasil proses organisasi dan yang memenuhi syarat akan memiliki wawasan
sistem organisasi penentuannya bersifat formal yang luas mengenai pengetahuannya, dimana
dan secara informal diupayakan untuk guru akan mudah memahami tugasnya dalam
mengembangkan dalam mengatur kegiatan mengajar. Pelatihan dalam hal ini penting
satu sama lain dalam mencapai tujuan sekali bagi guru, program yang dilakukan bisa
bersama. Stringer (2002:56) menjelaskan meningkatkan kinerja guru. seperti halnya
bahwa struktur menggambarkan tingkat program diklat yang memiliki peran dalam
penjenjangan kewenangan sebagai pelaksanaan meningkatkan kompetensi guru melalui
dan pembagian kerja, dimana struktur yang pelatihan yang dilakukan. sehingga guru lebih
tinggi direfleksikan melalui perasaan yang memiliki pengalaman dalam berorganisasi dan
ditimbulkan dalam organisasi yang baik serta kemampuan di bidangnya.
memiliki peran dan tanggung jawab yang jelas
dalam lingkungan organisasinya. Kaitannya Iklim Organisasi Sekolah dalam Upaya
dengan menciptakan iklim organisasi yang Meningkatkan Kinerja Guru
baik dengan adanya struktur organisasi adalah Upaya yang dilakukan dalam meningkatkan
memudahkan bagi pemimpin dalam mengatur kinerja guru adalah dengan menciptakan iklim
tupoksi setiap anggota organisasinya, sehingga organisasi yang baik. Tetapi menciptakan
kegiatan pengawasan memiliki tanggung organisasi yang baik tidak sangatlah mudah.
jawabnya masing-masing di setiap bidangnya. Berdasarkan kajian literatur diatas, maka dapat
Seorang guru yang memiliki pekerjaan yang disimpulkan bahwasannya menciptakan iklim
jelas dalam kegiatan organisasi sekolah akan organisasi yang baik dipengaruhi beberapa
menjunjung rasa tanggung jawab yang tinggi faktor yaitu peran kepala sekolah, disiplin
dalam melakukan pekerjaanya. Sebaliknya, kerja, struktur organisasi, serta pendidikan dan
apabila struktur organisasi dibuat dengan pelatihan. Kepala sekolah sebagai pemimpin
seadanya maka seseorang tidak memiliki dalam organisasi sekola harus memiliki sikap
tujuan yang jelas dalam mencapai tujuan yang adil dan tidak membeda-bedakan guru
organisasinya. satu dengan yang lain, sehingga guru merasa
nyaman dengan pekerjaannya. Peran kepala
Pendidikan dan Pelatihan sekolah sebagai motivator dan supervisor
Pendidikan dan pelatihan merupakan faktor memiliki peranan yang sangat penting upaya
yang dapat mewujudkan iklim organisasi yang yang dilakukan dengan memberikan motivasi
baik. Sebenarnya pendidikan dan pelatihan atau dorongan kepada guru sangat perlu,
memiliki arti yang berbeda. Menurut stimulus yang dilakukan dengan memberikan
Notoatmodjo (2009:16-17) pendidikan dalam insentif bagi guru agar dapat meningkatkan

294
Reza Fardany Ramadhan & Karwanto. Membangun Iklim Organisasi Sekolah Melalui Peran Kepala Sekolah
Dalam Upaya Meningkatkan Kinerja Guru

kinerja sehingga mendapat prestasi yang PENUTUP


dicapainya. Guru sebagai supervisor memiliki Simpulan
peran dalam membantu guru mengatasi Kajian yang dilakukan dari beberapa jurnal
kesulitan dalam mengajar sehingga kepala dengan studi literatur, upaya yang dilakukan
sekolah dapat memberikan masukan untuk iklim organisasi dalam meningkatkan kinerja
penyelesaian masalah. Guru dalam hal ini akan guru adalah dengan mewujudkan iklim
lebih mudah dan nyaman dalam mengerjakan organisasi yang baik atau kondusif. Terkait hal
pekerjaannya. ini, dilihat dari faktor-faktor yang didapatkan
Penerapan disiplin kerja memberikan rasa dari beberapa jurnal yang menjadi kajian.
tanggung jawab yang tinggi atas pekerjaan Faktor tersebut diantaranya adalah peran
yang dilaksanakan oleh guru. apabila guru kepala sekolah, disiplin kerja, struktur
mempunyai tingkat disiplin yang tinggi maka organisasi serta pendidikan dan pelatihan.
tingkat efektivitas kinerjanya juga tinggi. Faktor tersebut yang menjadi upaya dalam
Struktur organisasi memiliki peran yang dapat mewujudkan iklim organisasi yang baik agar
memberikan tupoksi dan tanggung jawabnya dapat meningkatkan kinerja guru.
masing-masing di setiap bidangnya. Dalam
organisasi seluruh anggota organisasi memiliki Saran
peranannya masing-masing, sehingga pada Saran-saran dari studi literatur ini dapat
kinerja guru ada batasan pekerjaan, sehingga dijelaskan sebagai berikut.
guru tidak sepenuhnya melakukan tugas di luar a. Bagi Kepala sekolah, hendaknya: (1) dapat
tupoksinya. Pendidikan dan pelatihan sangat memberikan kemudahan, dorongan, dan
berpengaruh pada kinerja guru, karena pemecahan masalah agar guru dapat
pendidikan juga menjadi syarat untuk menjadi meningkatkan kinerjanya; (2) dapat
guru seperti yang dijelaskan dalam UU No.14 menyesuaikan guru sesuai dengan
tahun 2005 pasal 9 yang mengatakan kemampuan dan keahliannya dalam
bahwasannya syarat menjadi guru minimal pelaksanaan pekerjaannya; (3)
Sarjana (S1) atau Diploma empat (D4). membiasakan disiplin agar tingkat
Kaitannya jelas bahwa pendidikan yang tinggi efektivitas dalam organisasi meningkat
akan memberikan wawasan yang luas b. Bagi Guru, hendaknya: (1) memiliki
mengenai suatu pengetahuan pendidikan. pendidikan yang telah ditetapkan sesuai
Berikutnya pelatihan yang sangat penting dengan kualifikasinya; (2) mengikuti
dalam kemajuan zaman seperti ini, pelatihan program pendidikan dan pelatihan agar
berupaya memberikan program yang dapat mampu menambah kemampuan dan
dimanfaatkan guru dalam rangka keahlian di bidang lainnya.
menumbuhkan teknikal dan intelektualnya. c. Bagi peneliti lain diharapkan studi literatur
Adapun manfaat pelatihan sebagai cara untuk ini dapat menambah referensi dan dapat
meningkatkan kemampuan guru, dilakukan penelitian dengan variabel yang
meningkatkan kepuasan kerja, dan motivasi sama dengan pendekatan yang berbeda
dalam meningkatkan kinerjanya. Kebutuhan agar dapat menambah wawasan mengenai
pelatihan disesuaikan dengan kebutuhan yang iklim organisasi sekolah dan kinerja guru
ingin dicapai oleh guru atau yang masih dirasa
kurang. DAFTAR PUSTAKA
Faktor utama yakni peran kepala sekolah Aguswara, Winda Wirasti, and Reza
dan faktor lain yakni disiplin kerja, struktur Rachmadtullah. 2017. “Pengaruh Gaya
organisasi, serta pendidikan dan pelatihan Kepemimpinan Kepala Sekolah Dan
apabila dilaksanakan dan diterapkan dengan Iklim Organisasi Dengan Kinerja Guru
benar maka akan mewujudkan iklim organisasi Pendidikan Anak Usia Dini.” JPUD -
yang baik, berikutnya dengan adanya iklim Jurnal Pendidikan Usia Dini 11(2):369–
organisasi yang bersifat positif maka akan 85.
dapat menciptakan kinerja guru yang positif
juga, sehingga kinerja guru akan mengalami Andari, Sri. 2015. “Kontribusi Manajemen
peningkatan. Supervisi Kepala Sekolah, Motivasi
Kerja Guru, Dan Iklim Organisasi
Terhadap Kinerja Guru Sekolah Dasar.”
Jurnal Penelitian Ilmu Pendidikan 8(2).

295
Jurnal Inspirasi Manajemen Pendidikan Volume 08 Nomor 03 Tahun 2020, 285-297

Arifin & Permadi. 2007. Kepemimpinan 7(2):119–26.


Transformasional Kepala Sekolah Dan
Hasibuan, M. Malayu S. P. 2009. Manajemen
Komite Sekolah. Bandung: Saran Panca
Sumber Daya Manusia. 12th ed. Jakarta:
Karya Nusa.
Bumi Aksara.
Asril, Bukman Lian, and Tobari. 2019. “The
Hidayah, Hikmatul, and Hera Herviana. 2019.
Effect of Organizational Climate and
“Relationship Between School Head
School’s Cultute on Teachers’
Supervision and Organizational Climate
Profesiional Performance in Palembang,
with Teacher Performance in
Indonesia.” European Journal of
Almadrasah Aliyah, Kualuh Leidong
Education Studies 6(1).
District.” Britain International of
Barkah, Januar. 2014. “Meningkatkan Kinerja Humanities and Social Sciences (BIoHS)
Guru Melalui Kemampuan Manajerial Journal 1(2):186–91.
Kepala Sekolah Dan Iklim Organisasi Di
Hisyam, Mohamad, Nyoman Sridana, and
Madrasah.” Journal.Lppmunindra.Ac.Id
Untung Waluyo. 2019. “Relationship
6(1).
between Transformational Leadership,
Barnawi & M. Arifin. 2014. Kinerja Guru Compensation, and Organizational
Profesional: Instrumen Pembinaan, Climate with Teachers’ Performance.”
Peningkatan Dan Penilaian. Jogjakarta: International Journal of Multicultural
AR-RUZZ MEDIA. and Multireligious Understanding
6(6):216.
Budiyono, Bukman Lian, and Happy Fitria.
2020. “The Influence of Principal Janah, Raudhatul, Zarina Akbar, and Elindra
Supervision and Organizational Climate Yetti. 2019. “Pengaruh Iklim Organisasi
toward Teacher’s Performance.” Terhadap Kinerja Guru PAUD Di Kota
Electronic Research Journal of Social Depok.” Jurnal Obsesi : Jurnal
Sciences and Humanities 2(2). Pendidikan Anak Usia Dini 4(1):234.
Dalanon, Junhel, Liz Muriel Diano, Ma Kartini, Bedjo Sujanto, and Mukhneri
Paciencia Belarmino, Rika Hayama, Mukhtar. 2017. “The Influence of
Mayu Miyagi, and Yoshizo Matsuka. Organizational Climate, Tranformational
2018. “A Philippine Rural School’s Leadership, and Work Motivation on
Organizational Climate, Teachers’ Teacher Job Performance.” International
Performance, and Management Journal of Human Capital 1(1).
Competencies.” Online Submission
Kemdikbud. 2016. “7 Provinsi Raih Nilai
6(1):248–65.
Terbaik Uji Kompetensi Guru 2015.”
Fitria, Rahmi. 2014. “Pengaruh Kompetensi Retrieved January 4, 2016
Guru Dan Iklim Organisasi Terhadap (https://www.kemdikbud.go.id/main/blog
Kinerja Guru Pendidikan Agama Islam /2 016/01/7-provinsi-raih-nilai-terbaik-
Sekolah Dasar Di Kecamatan Gunung uji- kompetensi-guru-2015).
Talang Kabupaten Solok.” Al-Fikrah
Kurniawati, Ely. 2018. “Pengaruh Budaya
Jurnal Manajemen Pendidikan 2(2).
Organisasi Dan Iklim Organisasi
Fortunately, Renil, Asmendri Asmendri, and Terhadap Kinerja Pegawai.” DIMENSI
M. Haviz M. Haviz. 2019. “Pengaruh 7(2):240–54.
Iklim Organisasi Dan Budaya Organisasi
Kusdi. 2009. Teori Organisasi Dan
Terhadap Kinerja Guru Di Sma Negeri 1
Administrasi. Jakarta: Penerbit Salemba
Pariangan.” Al-Fikrah: Jurnal
Humanika.
Manajemen Pendidikan 7(2):87.
Mangkunegara, A. A. Anwar Prabu. 2006.
Gemnafle, Mathias, Simon Petrus Waimuri,
Evaluasi Kinerja Sumber Daya Manusia.
and John Rafafy Batlolona. 2018.
Bandung: PT Refika Aditama.
“Organizational Climate of the School
and Teacher Performance Improvement Mulyasa. 2013. Manajemen & Kepemimpinan
in the 21st Century.” International Kepala Sekolah. Jakarta: PT Bumi
Journal of Science and Research (IJSR) Aksara.

296
Reza Fardany Ramadhan & Karwanto. Membangun Iklim Organisasi Sekolah Melalui Peran Kepala Sekolah
Dalam Upaya Meningkatkan Kinerja Guru

Njoku, Ahitub Okpo, and M. N. Modebelu. Daya Manusia. Jakarta: Kencana


2019. “Organizational Climate and Prenada Media Group.
Teachers Job Performance in Public
Trihantoyo, Syunu. 2015. “Peranan
Secondary Schools in Abia State ,
Kepemimpinan Kepala Sekolah Dalam
Nigeria.” 6:1–8.
Menumbuhkan Nilai Karakter.” 5:25–35.
Notoatmodjo, Soekidjo. 2009. Pengembangan
Undang-undang Republik Indonesia No. 14
Sumber Daya Manusia. Jakarta: Rineka
tahun 2005 Tentang Guru dan Dosen.
Cipta.
Wardoyo, Trisno. 2018. “Kontribusi
Pamungkas, Widyanggoro, and Cepi S. Abdul
Kepemimpinan Transformasional, Iklim
Jabar. 2014. “Pengaruh Profesionalitas,
Organisasi Sekolah, Dan Motivasi
Kepuasan Kerja Dan Iklim Organisasi
Berprestasi Terhadap Kinerja Guru.”
Terhadap Kinerja Guru SMKN Di
Media Manajemen Pendidikan 1(2):194.
Kabupaten Boyolali.” Jurnal Akutabilitas
Manajemen Pendidikan 2(2):265–78. Wibowo. 2012. Manajemen Kinerja. Jakarta:
Rajawali Pers.
Pidarta, Made. 2004. Manajemen Motivasi.
2nd ed. Jakarta: Penerbit Grasindo. Wirawan. 2007. Budaya Dan Iklim
Organisasi: Teori, Aplikasi, Dan
Saydam, Gouzali. 2006. Manajemen Sumber
Penelitian. Jakarta: Penerbit Salemba
Daya Manusia. 5th ed. Yogyakarta: CV.
Empat.
Andi Offset.
Selamat, Nurharani, Nur Zahira Samsu, and
Nur Shaminah Mustafa Kamalu. 2013.
“The Impact of Organizational Climate
on Teachers’ Job Performance.”
Educational Research EJournal 2(1):71–
82.
Simamora, Henry. 2006. Manajemen Sumber
Daya Manusia. Jakarta: Bumi Aksara.
Sinambela, Lijan. 2016. Manajemen Sumber
Daya Manusia. Jakarta: Bumi Aksara.
Stringer, Robert. 2002. Leadership and
Organizational Climate: The Cloud
Chamber Effect. Upper Sadle River, NJ:
Prentice Hall.
Stueard, Robert. D., and Barbara B. Moran.
2002. Library and Information Center
and Management. 6th ed. Westport,
Connecticut: Libraries Unlimited.
Sugeng. 2019. “Pengaruh Kompensasi Dan
Iklim Organisasi Terhadap Kinerja Guru
Di SMAIT DEF.” Jurnal Ilmu
Manajemen 9(1):19.
Sugiarto, Irwan. 2018. “Organizational
Climate, Organizational Commitment,
Job Satisfaction, and Employee
Performance.” Diponegoro International
Journal of Business 1(2):112.
Suharsaputra, Uhar. 2010. Administrasi
Pendidikan. Bandung: Refika Aditama.
Sutrisno, Edy. 2009. Manajemen Sumber

297

Anda mungkin juga menyukai