KELOMPOK F3
Priscilia Lewerissa
(102011093)
Oktaria Gracia Nenobais
(102013126)
Steven Kristianto Yaputra
(102013231)
Clara Shinta Tandi Rante
(102013264)
Ayu Prisilia Todingrante
(102013315)
Harun Gani
(102013410)
Stevia Artha Natalia Purba (102013453)
Amuza Lechimi Kanthan
(102013530)
Skenario
Seorang perempuan berusia 36 tahun
diantar suaminya ke unit gawat darurat RS
dengan keluhan keluar darah banyak dari
jalan lahir yang dirasakan sejak 1 jam
yang lalu. Menurut pasien dia sudah telat
haid 3 bulan namun saat memeriksa
sendiri di rumah dengan tes kehamilan
hasilnya negatif.
Rumusan Masalah
Perempuan berusia 36 tahun diantar
suaminya ke unit gawat darurat RS
dengan keluhan keluar darah banyak dari
jalan lahir sejak 1 jam yg lalu. Sudah telat
haid 3 bulan namun tes kehamilan negatif.
Mind Map
aname
sis
komplik
asi
R
m
penatal
aksana
an
Pf dan
pp
Anamnesis
Indentitas pasien
Keluhan utama + penyerta
Riwayat penyakit sekarang
Anamnesis
Anamnesis
Riwayat penyakit dahulu
Riwayat keluarga
Riwayat sosial
Riwayat pengobatan
Hasil Anamnesis
Hasil Anamnesis
Status obstetrikus
Pertut bertambah besar : G3P2A0
G1 2010 bayi laki-laki, 2800g, lahir
normal di RS tnpa komplikasi
G2 2013 bayi laki-laki, 2700g,
G3 hamil skrg
Pemeriksaan Fisik
KU : Tampak skit sdng , compos mentis
2. TTV : TD: 110/60 mmHg, N: 86x/menit,
R: 16x/menit, Suhu: 37,2C
3. Inspeksi
4. Palpasi
5. Perkusi
6. Auskultasi
1.
Stetoskop monaural
Dari janin: pada bulan ke 4-5, bising tali
pusat, gerakan dan tendangan janin.
Dari ibu: bising janin, bising aorta,
peristaltic usus.
Pemeriksaan dalam :
Genetalia luar dlm bts normal
Cervix terbuka 1 jari , (-) nyeri goyang
cervix, corpus uteri membesar sebesar
usia kehamilan 18-20 mnggu,
Massa/ benjolan uteri (-), nyeri tekan
suprapubic (-), adnexa tdk trba,
Darah & jar bundar pd jari pmrksa (+)
Pemeriksaan penunjang
Pemeriksaan penunjang
Diagnosis
Diagnosis banding :
Neoplasma trofoblastik
Abortus Iminens
Kehamilan ektopik
Diagnosis kerja :
Mola hidatidosa
Working Diagnosis
Mola Hidatidosa
Mola Hidatidosa Komplit Mola Hidatidosa Parsial
Perdarahan pervagina
Perdarahan vagiinam
yang dapat berlangsung
lama mnyebabkan anemia.
Ukuran uterus besar
(80%)
Beta hCG
Abortus inkomplit
Ukuran uterus besar (411%)
Preklampsia (12-27%)
Preklampsia (1-4%)
Hipertirodisme (2-7%)
Mola Hidatidosa
Koriokarsinoma Gestasional
Pelunakan uterus
Abortus
Kehamilan Ektopik
Patofisiologi
Gejala Klinik
Mola Hidatidosa
Mola Hidatidosa
Etiologi
Epidemiologi
Amerika serikat &
eropa relatif konstan 12 per 1000 kehamilan.
Spanyol & Indian
Amerika prev lbh tnggi.
Korea insiden 2 per
1000 kehamilan
Indonesia insiden 1 per
140 kehamilan.
Penatalaksanaan
Penatalaksanaan
Penatalaksanaan
Komplikasi
Prognosis
Pasien akan segra sehat
kembali setelah jar
dikeluarkan .
Sekelompok perempuan yg
kemudian menderita
degenerasi keganasan
menjadi koriokarsinoma.
Mola hidatidosa ditentukan
oleh cepatnya diagnosis,
penanganan yang cepat dan
tepat, dan komplikasi yang
menyertai.
Kadar beta hCG juga dpat
Pencegahan
Tidak ada rekomendasi yang
tepat!!!
Cukup protein & nutrisi lain selama
masa kehamilan
Memberikan kemoterapi pd kasus
kehamilan ektopik untuk mencegah
penyakit trofoblas
Bila titer beta hCG paksa mola tdk
trun-turun slma 3 minggu berturutturut/ malah naik dapat diberi
Kesimpulan
Dari tinjauan pustaka yang telah dilakukan maka
dapat dismpulkan bahwa pasien dengan keluhan
perdarahan tanpa mulas, amenorea 3 bulan, dan
ditemukannya di fundus uteri 3 jari di atas symphysis
dengan konsistensi uterus lunak kenyal dan keluar
darah kehitaman dari vagina tersbut menderita mola
hidatidosa. Selain itu terjadinya perdarahan
membuat pasien tersebut mengalami anemia. Oleh
sebab itu, perlu dilakukan tindakan segera berupa
perbaikan keadaan umum hingga kuretase apabila
terjadi penyakit trofoblas ganasyang jenis villium
shingga mendapatkan prognosis yang lebih baik
HIPOTESIS DITERIMA