SINDROM NEFROTIK
Oleh:
Dimas Adriyono Wibowo
1102012067
Pembimbing:
dr. Nurvita Susanto, Sp.A
IDENTIFIKASI
Nama
Umur
Jenis Kelamin
Agama
No. Medrek
Alamat
Kec.Soreang
Tanggal Masuk
:
:
:
:
An. S
7 Tahun
Laki-Laki
Islam
: 556075
: Cukanghaur RT/RW 4/2,
Kab.Bandung
RS
: 04 Juni 2016
ANAMNESIS
Alloanamnesis dengan ibu penderita tanggal 04 Juni
2016
Keluhan Utama : Kedua mata, tangan dan kaki bengkak
Keluhan Tambahan
: Buang air kecil kemerahan
Riwayat Perjalanan Penyakit:
Pasien diantar ke IGD RSUD Soreang dengan keluhan bengkak
pada wajah serta kedua tangan dan kaki sejak 2 hari SMRS.
Keluhan disertai dengan BAK berwarna seperti kemerahan air
teh sejak 2 hari SMRS dan tidak disertai dengan nyeri saat
berkemih. Panas badan sejak 1 hari, batuk tidak ada, dan
pilek tidak ada. Terdapat benjolan di selangkangan bagian kiri
hilang timbul tetapi sekarang menetap sejak 8 bulan yll tidak
terasa nyeri. Riwajat imunisasi lengkap, riwayat kontak
dengan penderita TB disangkal, riwayat menderita gula
disangkal, riwayat alergi terhadap obat-obatan di sangkal,
BAB (-) sejak 1 hari yll.
ANAMNESIS
Riwayat Penyakit Dahulu
Riwayat penyakit seperti ini (-)
Riwayat sakit tenggorokan (-)
Riwayat sakit gigi (-)
Riwayat sakit pada telinga (-)
Riwayat penyakit keluarga dan lingkungan
Riwayat penyakit yang sama dalam keluarga disangkal
Riwayat penyakit darah tinggi dalam keluarga diakui
Riwayat penyakit Jantung dan Kencing manis disangkal
Riwayat Tumbuh Kembang
Menurut ibu pasien perkembangan anak sama dengan
anak anak seusianya
ANAMNESIS
Riwayat Imunisasi
BCG
ada
DPT
:3
Polio
:3
Hepatitis B-1
:2
Campak
:1
Kesan: Lengkap
PEMERIKSAAN FISIK
Tanda Vital :
Keadaan umum
Kesadaran
Tekanan Darah
Nadi
Suhu
Respirasi
:
:
:
:
:
:
PEMERIKSAAN FISIK
Status Gizi:
Umur
: 7 tahun
BB : 20 kg
TB : 110 cm
BMI =
16.5
= median SD
U
7 tahun
Gizi Normal
PEMERIKSAAN FISIK
STATUS GENERALIS
Kepala : Deformitas (-).
Rambut : Hitam, lurus, dan tidak mudah dicabut.
Mata
: Sklera ikterik (-), pupil isokor +/+,
diameter pupil 3/3, refleks cahaya: +/+, edema
palpebra (+).
Telinga : Deformitas (-), sekret (-).
Hidung : Deformitas (-), NCH (-), sekret (-).
Tenggorokan : Tidak ada kelainan.
Gigi dan mulut
: Terdiri dari gigi seri dan
tampak karies.
Leher : Pembesaran Kelenjar Getah Bening (-).
PEMERIKSAAN FISIK
Dada :
Paru :
Inspeksi
Palpasi
Perkusi
Auskultasi
Jantung
Inspeksi
Palpasi
Perkusi
Auskultasi
:
:
:
:
:
: Pulsasi (+), iktus kordis (+)
: Iktus kordis (+), thrill (-)
: Batas jantung normal
: BJ I dan II normal, tunggal, bising (-)
PEMERIKSAAN FISIK
Abdomen
: Datar, lemas, hepar tidak
membesar, lien tidak membesar, bising usus
normal.
Punggung
: Deformitas (-), gibbus (-).
Genitalia
: Penis (+), Testis (+)
Ekstremitas : Akral dingin (-), CRT <2 detik,
edema (-).
KGB
: Tidak ada pembesaran.
Status Lokalis
PEMERIKSAAN PENUNJANG
04 Juni 2016
Darah Rutin
Hemoglobin: 11.2 g/dl
Hematokrit : 34 %
Leukosit
: 4.300/mm3
Trombosit : 435.000/mm3
Kimia klinik
Ureum
: 35,1 mg/dL
Kreatinin
: 0,50 mg/dL *
Makroskopis Urin
Warna
: Coklat *
Kejernihan : Keruh *
Kimia Urine
pH
: 6,0
Protein
: +3*
Silinder
: Granlar cast +*
PEMERIKSAAN PENUNJANG
Bilirubin urin
: (-)
Glukosa urin
: (-)
Sedimen:
Eritrosit : 3-5/LPB
Leukosit
:
>25/LPB
Epitel : (+)
Silinder : Granuler (+)
Kristal amorf: (-)
DIAGNOSIS BANDING
Sindrom Nefritik Akut
Infeksi Saluran kemih
DIAGNOSIS KERJA
Sindrom Nefrotik + Hernia Inguinalis Sinistra
PENATALAKSANAAN
Bed rest
Venflon
Furosemide 1 x 20 mg (IV)
Cefotaxime 3 x 700 mg (IV)
Metil Prednisolon 3 x 40 mg (P.O)
Captopril 2 x 6,25 mg (P.O)
PROGNOSIS
Quo ad vitam
Quo ad functionam
Quo ad sanationam
: ad bonam
: ad bonam
: ad bonam
FOLLOW UP 05-06-2016
Anamnesa
Pemeriksaan
Fisik
Diagnosis
Terapi
Tekanan Darah :
140/70 mmHg
Nadi : 100x/menit
SN + Hernia
Inguinalis
Sinistra
Venflon
Furosemide 3 x
20 mg
Cefotaxime 3 x
500 mg (IV)
TD I Diet rendah
garam
Pernafasan :
22x/menit Suhu :
36,50C
Edema periorbital
: +/+
Edema
ekskremitas: +/+
Benjolan a/r
inguinalis sinistra
FOLLOW UP 06-06-2016
Anamnesa
Pemeriksaan
Fisik
Diagnosis
Terapi
Tekanan Darah :
110/70 mmHg
Nadi : 100x/menit
SN + Hernia
Inguinalis
Sinistra
Venflon
Furosemide 3 x
20 mg
Cefotaxime 3 x
500 mg (IV)
TD I Diet rendah
garam
Pernafasan :
22x/menit Suhu :
36,5 0C
Edema periorbital
: +/+
berkurang
Edema
ekskremitas: +/+
berkurang
Benjolan a/r
inguinalis sinistra
FOLLOW UP 07-06-2016
Anamnesa
Pemeriksaan
Fisik
Diagnosis
Terapi
Tekanan Darah :
110/70 mmHg
Nadi : 100x/menit
SN + Hernia
Inguinalis
Sinistra
Venflon
Furosemide 3 x
20 mg
Cefotaxime 3 x
500 mg (IV)
TD I Diet rendah
garam
Pernafasan :
22x/menit Suhu :
36,5 0C
Edema periorbital
: +/+
berkurang
Edema
ekskremitas: -/Benjolan a/r
inguinalis sinistra
FOLLOW UP 08-06-2016
Anamnesa
Pemeriksaan
Fisik
Diagnosis
Terapi
Tekanan Darah :
100/60 mmHg
Nadi : 92 x/menit
SN + Hernia
Inguinalis
Sinistra
Venflon
Furosemide 3 x
20 mg
Cefotaxime 3 x
500 mg (IV)
TD I Diet rendah
garam
Dulcolax sup
(extra)
Pernafasan :
30x/menit
Suhu : 36,5 0C
Edema periorbital
: +/+
berkurang
Edema
ekskremitas: -/Benjolan a/r
inguinalis sinistra
TINJAUAN PUSTAKA
DEFINISI
Sindrom nefrotik merupakan suatu kumpulan gejalagejala klinis yang terdiri dari edema, proteinuria
masif, hipoalbuminemia, dan hiperkolesterolemi.
Kadang disertai hematuria, hipertensi dan
penurunan fungsi ginjal.
EPIDEMIOLOGI
Sekitar 75%-80% kasus SN di klinik
merupakan SN primer (idiopatik). Angka kejadian
terbanyak pada anak berumur antara 3-4 tahun.
Pada anak-anak, berdasarkan histopatologis yang
tampak pada biopsi ginjal, paling sering
ditemukan nefropati lesi minimal (75%-85%) dan
laki-laki dua kali lebih banyak daripada wanita.
ETIOLOGI
PATOFISIOLOGI
etiologi
Merangsang hati :
Sintesa protein , lipid dan
gangguan transportasi
partikel lipid dalam sirkulasi
Menurun katabolisme
Kolesterol , trigliserida
GEJALA KLINIS
DIAGNOSIS
PEMERIKSAAN PENUNJANG
Urinalisis
Pemeriksaan darah
DIAGNOSA BANDING
Penyakit ginjal : Sindrom nefrotik, sindrom nefritis
akut
Penyakit hati : Sirosis hepatis
Penyakit jantung
: Decomp cordis
Malnutrisi
PENATALAKSANAAN
Dietetik
diberikan diet protein normal sesuai
dengan
RDA
(recommended
daily
allowances) yaitu 1,5-2 g/kgbb/hari. Diet
rendah garam (1-2 g/hari) hanya diperlukan
selama anak menderita edema.
Diuretik
Biasanya diberikan loop diuretic seperti
furosemid 1-3 mg/kgbb/hari, bila perlu
dikombinasikan
dengan
spironolakton
(antagonis aldosteron, diuretik hemat
kalium) 2-4 mg/kgbb/hari.
TERAPI KORTIKOSTEROID
Terapi prednison sebaiknya baru diberikan
selambat-lambatnya
14
hari
setelah
diagnosis sindrom nefrotik ditegakkan untuk
memastikan apakah penderita mengalami
remisi spontan atau tidak. Bila dalam waktu
14 hari terjadi remisi spontan, prednison
tidak perlu diberikan, tetapi bila dalam
waktu
14
hari
atau
kurang
terjadi
pemburukan
keadaan,
segera
berikan
prednison tanpa menunggu waktu 14 hari.
ANALISA KASUS
Edema.
Venflon
Furosemide 3 x 20 mg
Cefotaxime 3 x 500 mg (IV)
TD I Diet rendah garam
Daftar Pustaka
Behrman. 2000. Nelson: Ilmu Kesehatan Anak. Jakarta. EGC.
Betz, Cecily dan Sowden, Linda. 2002. Buku Saku Keperawatan Pediatri, Jakarta : EGC.
Staf Pengajar IKA FK UH. 2009. Standar Pelayanan Medik BIKA FKUH. Edited by Dr.
Syarifudin Rauf,dkk. BIKA FKUH. Makassar.
Staf Pengajar IKA FK UI. 2007. Buku Kuliah Ilmu Kesehatan Anak FKUI. Vol.2. Edited by
Dr.Rusepno Hasan dan Dr.Husein Alatas. Infomedika. Jakarta.
Suriadi, Rita Yuliani. 2001. Asuhan Keperawatan Pada Anak. CV. Sagung Seto, Jakarta
Syarifuddin Rauf, Dr.,dr.,Sp.A,. 2009. Catatan Kuliah Nefrologi Anak. BIKA FK UH.
Makassar.
Sylvia A. Price. 2001. Patofisiologi : Konsep Klinis Proses Proses Penyakit. Edisi 4 Buku
2. Penerbit Buku Kedokteran EGC. Jakarta.
Unit Kerja Koordinasi Nefrologi Ikatan Dokter Anak Indonesia. 2012 . Konsensus Tata
Laksana Sindrom Nerotik Idiopatik Pada Anak. Edisi kedua. Jakarta.
Terima Kasih