SEDIAAN KOSMETIK
JENIS PEMISAHAN
1. Pemisahan Preparatif.
Tujuan pemisahan preparatif adalah memperoleh produk yang berharga dari
suatu campuran dengan cara menghilangkan pengotor sekecil-kecilnya.
Teknik pemisahan yang paling banyak digunakan adalah ekstraksi, distilasi
berfraksi, kromatografi preparatif, kristalisasi
2. Pemisahan Analitik,
Tujuannya untuk memperoleh informasi analitik yang bermutu (akurat, presisi)
yang dihasilkan melalui suatu pengukuran dari hasil pemisahan.
Skala pemisahan meliputi : makro, semi mikro , mikro, nano tergantung pada
kadar analit yang diperoleh dan teknik analisis yang digunakan.
Meliputi:
Pemisahan analit dari spesi yang mengganggu.
Pemekatan analit dalam analisis
Pengubahan analit kedalam fase yang sesuai
Pengurangan dan penyederhanaan matriks (clean-up)
Isolasi analit ke dalam bentuk murni
Wujud sampel :
Cair, setengah padat, padat
sampel
ANALISA SEDIAAN
KOSMETIKA
Berdasarkan bentuk sediaan kosmetik, yaitu :
Untuk bentuk serbuk, dilakukan preparasi sampel sama dengan
serbuk obat. Pada bentuk larutan (lotion), sampel dilakukan
pengenceran dengan pelarut sesuai sampai volume tertentu.
Bentuk aerosol (diwadah yg dapat disemprotkan), dilakukan
preparasi sampel pada tempat es kering selama 2 jam, setelah itu
baru dilubangi untuk mengambil isinya, apabila sampel berupa zat
cair, maka diambil pada temperatur dingin, dan apabila isi berupa
zat padat diambil pada temperatur kamar.
Bentuk emulsi (krim), dilihat dahulu bentuk emulsi o/w atau w/o :
- Bentuk emulsi o/w diencerkan dengan air.
- Bentuk emulsi w/o diencerkan dengan pelarut organik.
Hasil
pengenceran
dihilangkan
lemak
dengan
diekstraksi
Berdasarkan
yaitu :
kandungannya,
amonium
kwaternair,
hidroksi
benzoat,
asam
6. Sampel berupa
stabilisator).
shampo
(mengandung
surfaktan
dan
Sampel diencerkan dgn air dan alkohol. Parfum diekstraksi dgn eter,
kemudian lapisan eter diuapkan sampai volume kurang lebih 40 mL.
selanjutnya dilakukan dgn destilasi uap, hasil destilat ditampung kurang
lebih 300 400 mL. ekstraksi kembali dgn eter, lapisan eter dibebas
airkan dgn ditambahkan Natrium sulfat anhidrat. Hasil ekstraksi eter
dilanjutkan dgn analisis GC-MS.
7. Sampel berupa Krim, Lipstik, Suntan dan Lotion bntuk
emulsi.
Dipisahkan dgn cara detilasi uap. Hasil destilasi diekstraksi dgn eter lalu
lapisan eter dibebas airkan dgn Natrium Sulfat anhidrat kemudian
dilanjutkan analisis dgn GC-MS.
8. Sampel berupa pasta gigi (mengandung surfaktan).
Dilakukan dgn diblender lalu ditambahkan metanol sehingga menjadi
suspensi halus/lembut, ditambahkan dgn eter dan disaring dgn corong
CONTOH
1. Rhodamin B pada lipstik
Ekstraksi sampel menggunakan n-hexan dan pelarut campur
(N.N dimetilformamida : asam ortofosfat 95:5) dan disaring.
Identifikasi secara kromatografi lapis tipis menggunakan 5
larutan pengembang yaitu: sistem A, campuran etil
asetatmetanol-{amonia 25%-air(3:7)} (15:3:3) yang dibuat baru.
Sistem B, campuran etanol-air-isobutanolamonia 25%
(31:32:40:1). Sistem C, campuran isopropanol-amonia 25%
(100:25). Sistem D, campuran n-butanol-etanol-air-asam asetat
glasial (60:10:20:0,5), Sistem E, campuran etil asetat-n-butanolamonia 25% (20:55:25). Bercak noda sampel dan baku
pembanding Rhodamin B pada kromatogram diamati secara
visual dan dibawah sinar UV pada panjang gelombang 254 nm
selanjutnya dihitung harga Rf.
(Jurnal Identifikasi Rhodamin B pada Sediaan Lipstik Di Kota
Manado Secara KLT)