Anda di halaman 1dari 34

Tatalaksana Hipertensi

Yose Ramda Ilhami


Hipertensi

TDS 140 mmHg dan/atau TDD 90 mmHg


Pada orang dewasa muda, usia pertengahan dan usia lanjut
Pada anak berbeda sesuai dengan usia dan tinggi
Berhubungan dengan morbiditas dan mortalitas kardiovaskuler dan
renal
Hipertensi dan Kerusakan Kardiovaskuler

Tekanan darah hubungan independen terhadap kejadian kardiovaskuler


(stroke, MI, sudden death, gagal jantung dan PAD)
Hubungan dengan tekanan darah terjadi mulai dari tekanan darah sangat
tinggi sampai tekanan darah yang cukup rendah (TDS 110-115 dan TDD 70-
75)
Pada orang usia lanjut tekanan nadi memiliki nilai prognostik tertentu
Hubungan antara TD dengan kejadian KV dimodifikasi oleh adanya faktor
risiko KV lain atau konkomitan
Hipertensi dan Risiko Total Kardiovaskuler

Hanya sedikit pasien dengan hipertensi yang hanya memiliki peningkatan


tekanan darah saja umumnya punya faktor risiko lain
Perbedaan strategi terapi anti hipertensi pada individu yang risiko rendah
dengan yang risiko tinggi
Kontrol tekanan darah lebih sulit dicapai pada individu dengan risilo tinggi

dibutuhkan penilaian risiko total KV


Faktor Risiko
Laki-laki
Usia (laki-laki >55 tahun, wanita >65 tahun)
Glukosa darah puasa 102 125
Perokok
Gangguan toleransi glukosa
Dislipidemia
Obesitas (BMI >30)
Kolesterol total >190 mg/dl
LDL >115 mg/dl
Obesitas abdominal
HDL (laki-laki <40 mg/dL, wanita <46Riwayat
mg/dL keluarga kematian KV
TG >150 mg/dl prematur (laki-laki <55. wanita
<65)
Kerusakan Organ Asimptomatik

Tekanan nadi >60 mmHg


LVH pada EKG
LVH pada echo
Penebalan pada dinding karotis
Ankle brachial index <0,9
CKD dengan GFR 30-60 ml/min
Mikroalbuminuria
Stratifikasi Risiko
Manajemen Hipertensi
Kapan memulai terapi
Target terapi
Modifikasi Gaya Hidup
Terapi farmakologi
Populasi spesial
Inisiasi terapi hipertensi

Inisiasi obat direkomendasikan pada pasien dengan hipertensi


derajat 2 atau lebih, tanpa memperhatikan risiko KV (Kelas I)
Direkomendasikan pada pasien dengan hipertensi derajat 1 dengan
risiko KV total tinggi (OD, CVD, penyakit ginjal, diabetes) (Kelas I)
Dipertimbangkan pada pasien hipertensi derajat 1 dengan risiko
rendah atau sedang yang sudah menjalani terapi modifikasi gaya
hidup selama waktu tertentu (Kelas Iia)
Inisiasi Terapi Hipertensi

Direkomendasikan pada pasien hipertensi usia lanjut dengan TDS


>160 mmHg (kelas I)
Dipertimbangkan pada pasien usia lanjut dengan TDS antara 140-
159, selama dapat ditoleransi (Kelas Iib)
Tidak direkomendasikan pada pasien dengan tekanan darah
normal tinggi (130-139/85-89)
Kapan Memulai Terapi

NICE (2011) ESC (2013) JNC 8 (2014)


When to treat - HT Stage 2 - Grade 2 and 3 HT (I - SBP >150 or DBP
- HT stage 1, age <80 y.o A) >90 in >60 y.o (A)
with one of the following - Grade 1 HT with - DBP >90 in <60 y.o
1. Target organ damage organ damage, (A)
2. CVD diabetes, CVD, CKD - SBP > 140 in <60 y.o
3. Renal disease (I B) (E)
4. Diabetes - SBP >160 mmHg in - SBP >140 or DBP
5. 10-year CVD risk >20% elderly (I A) >90 mmHg in CKD
- Grade 1 HT with low or DM (E)
to moderate risk (Iia
B)
Target Tekanan Darah
NICE (2011) ESC (2013) JNC 8 (2014)
Target BP - Dibawah 140/90 pada - SBP < 140/90 pada risiko - <150 SBP / <90 DBP
< 80 thn KV ringan hingga sedang pada >60 thn (A)
- Dibawah 150/90 pada (I B) - <90 DBP in <60 thn
> 80 thn - Diabetes (I A) (A)
- Pada ABPM / HBPM - Usia lanjut < 80 thn - <140 SBP pada <60
(dibawah 135/85 antara 140-150 (I A) y.o (E)
untuk < 80 thn atau - > 80 thn 140-150 (I B) - <140 SBP dan <90
dibawah 145/85 untuk - DBP <90 mmHg, kecuali DBP pada CKD atau
> 80 thn pada diabetes 80-85 diabetes (E)
mmHg (I A)
Modifikasi Gaya Hidup

Modifikasi gaya hidup merupakan ujung tombak untuk prevensi dan


terapi hipertensi
Pada pasien dengan hipertensi dengan risiko tinggi, modifikasi gaya
hidup diberikan bersamaan dengan pemberian obat-obatan
Efek penurunan TD setara dengan monoterapi obat
Modifikasi Gaya Hidup

Menunda atau mencegah hipertensi pada pasien non hipertensi


Menunda atau mencegah terapi medis pada hipertensi derajat 1
Berkontribusi pada penurunan TD pada individu yang sudah
mendapatkan terapi medikamentosa
Berkontribusi terhadap kontrol faktor risiko KV dan kondisi klinis
Modifikasi Gaya Hidup

Pembatasan asupan garam


Pembatasan asupan hingga 5-6 gr / hari dapat menurunkan TD 1-2
mmHg pada pasien normo tensi dan 4-5 mmHg pada hipertensi
Konsumsi alkohol yang sedang
Penurunan konsumsi alkohol menurunkan TD 1,2/0,7 mmHg
Penurunan berat badan
Penurunan 5,1 kg pada pasien overweight atau obese berkontribusi
terhadap penurunan TD 4,4/3,6 mmHg
Modifikasi Gaya Hidup
Aktifitas fisik yang rutin
Latihan aerobik mampu menurunkan TD 3,0/2,4 mmHg secara umum dan
6,9/4,9 mmHg pada pasien hipertensi
Penghentian rokok
Rokok dapat meningkatkan peningkatan TD dan denyut jantung
Menghentikan rokok mengurangi risiko KV
Modifikasi Gaya Hidup
Terapi Farmakologi
Golongan obat anti hipertensi
ACE inhibitor
ARB
Diuretik
CCB
Beta blocker
Lain-lain : alfa blocker, central agent
NICE Algorithm
Kombinasi Anti Hipertensi
JNC 8
Monoterapi vs Terapi Kombinasi
Dosis Obat Anti Hipertensi
Populasi Spesial
Usia Lanjut

SBP > 160 mmHg target SBP 140-150 mmHg (I A)


Semua anti hipertensi direkomendasikan diuretik dan CCB
lebih dipilih pada ISH

Kehamilan

Terapi obat pada SBP > 160 mmHg atau DBP >110 mmHg
RAS blocker tidak direkomendasikan dan harus dihindari
Methyldopa, labetolol dan nifedipine merupakan obat
antihipertensi pilihan
2013 ESH/ESC Guidelines for the management of arterial hypertension
Populasi Spesial
Diabetes

Mulai terapi ketika SBP >140 mmHg dengan target <140 mmHg dan
DBP <85 mmHg
RAS blocker merupakan pilihan terutama dengan adanya
mikroalbuminuria dan proteinuria

Nefropati

RAS blocker merupakan pilihan pada pasien hipertensi dengan


mikroalbuminuria dan proteinuria
Terapi kombinasi dengan agent lain
Antagonis aldosterone tidak direkomendasikan pada CKD
Populasi Spesial
Penyakit Serebrovakuler
Antihipertensi direkomendasikan pada pasien dengan riwayat stroke atau
TIA, bahkan ketika SBP 140-159 mmHg
Target SBP pasien dengan CVD adalah <140 mmHg
Semua regimen pengobatan bisa digunakan untuk terapi

Penyakit Jantung
Target SBP <140 mmHg pada pasien dengan PJK
Pada pasie recent MI Beta blocker direkomendasikan, pada kasus PJK
lain semua agen dapat digunakan, tetapi beta blocker dan CCB lebih dipilij
Diuretik, BB, ACE inhibitor, ARB dan/atau MRA direkomendasikan pada
pasien gagal jantung
Semua pasien dengan LVH mendapatkan agen antihipertensi
Populasi Spesial
Hipertensi resisten

Kegagalan mencapai nilai SBP dan DBP <140 mmHg dan <
90 mmHg setelah melakukan terapi modifikasi gaya hidup
dan pemberian 3 antihipertensi berbeda

Penyebab :

Faktor gaya hidup (obesitas, alkohol, asupan garam)


Obstructive sleep apnea
Hipertensi sekunder
Kerusakan organ lanjut dan irreversibel
Populasi Spesial

Rekomendasi :

Cek apakah obat efektif dalam menurunkan TD atau tidak


MRA, Alpha blocker (doxazosin) dapat dipertimbangkan
Renal denervation bisa dipertimbangkan pada kegagalan
terapi medis dengan SBP >160 or DBP >110 mmHg
Obat Pada Kondisi Tertentu

2013 ESH/ESC Guidelines for the management of arterial hypertension


Obat Pada Kondisi Tertentu

2013 ESH/ESC Guidelines for the management of arterial hypertension


2013 ESH/ESC Guidelines for the management of arterial hypertension
Kesimpulan
Terapi hipertensi merupakan individualized therapy kapan mulai
terapi dan berapa target TD
Modifikasi gaya hidup sangat efektif dalam menurunkan TD
Terapi farmakologi diindikasikan pada pasien HT untuk mencapai TD
Terdapat beberapa pertimbangan pada populasi tertentu

Anda mungkin juga menyukai