1. Keseimbanan Sikap
Dialog menuntut sikap yang seimbang dari
orang-orang yang terlibat di dalamnya :
1. Harus bersikap jujur
2. Menghindari kecenderungan untuk mengkritik
sekalipun didukung oleh kutipan-kutipan KS.
3. Perlu sikap terbuka, mau mendengarkan, tidak
egois, tidak berprasangka perihal perbedaan-
perbedaan yang muncul, haruslah dipupuk
dan diusahakan dalam persahabatan yang
mantap.
4. Adanya kehendak dan cita-cita bersama untuk
terlibat dalam pencapaian kebenaran.
5. Adanya kesediaan untuk membiarkan diri
dibentuk dan dikembangkan dalam
perjumpaan.
6. Aneka kecenderungan yang menganggap diri
paling benar karena alasan-alasan dangkal
(mis. : sebagai mayoritas atau sebagai agama
yang paling banyak dianut di seluruh dunia)
maupun alasan yang lebih mendalam (mis. :
karena kelogisan pandangan teologis atau
keakuratan dalam mencerna pengalaman
imannya) haruslah dicegah dan ditanggalkan
dengan penuh kerendahan hati.
2. Kemantapan dan menolak Indiferentisme
Dialog agama-agama tidak mungkin dijalankan
dalam kerapuhan dan keragu-raguan mengenai
imannya.
******