Anda di halaman 1dari 22

Kelompok 3:

Ahmad Zaini
Noriska Erwinda

UNIVERSITAS NAHDLATUL ULAMA KAL-SEL


Pengertian Sistem Imun
Sistem pertahanan yang ada pada tubuh manusia
yang berfungsi untuk menjaga manusia dari
benda-benda yang asing bagi tubuh manusia.
Pada sistem imun ada istilah yang
disebut Imunitas. Imunitas sendiri adalah
ketahanan tubuh kita atau resistensi tubuh kita
terhadap suatu penyakit. sistem imun pada tubuh
kita mempunyai imunitas terhadap berbagai
macam penyakit yang dapat membahayakan
tubuh kita.
Pengertian Jamur
Jamur (fungi) adalah organisme eukariot
yang memiliki satu inti dan membran inti,
retikulum endoplasma, mitokondria, dan
aparatus sekresi. Jamur memiliki dinding sel
kaku penting yang menentukan bentuknya.
Jamur tumbuh dalam dua bentuk dasar,
yaitu:
- Ragi
- Kapang
Pengertian Jamur
 Jamur merupakan mikroorganisme saprofit
pada manusia yang terdapat luas pada
permukaan tubuh maupun pada mukosa.
Penelitian terhadap patofisiologi infeksi
jamur pada manusia, relatif masih sedikit
dibandingkan dengan infeksi patogen lain
seperti bakteri dan parasit.
 Infeksi jamur pada manusia lebih sulit ditangani
dibandingkan dengan infeksi bakteri. Manusia dan
jamur merupakan organisme eukariotik yang memiliki
kesamaan dalam mekanisme pembentukan Ahsani.
Respon Imun pada Infeksi Jamur protein. Berbeda
dengan jamur, bakteri merupakan organisme
prokariotik yang memiliki mekanisme berbeda dalam
sintesis protein dibandingkan dengan manusia
Komponen sistem imun pada kulit
 Kulit berperan sebagai sawar fisik
terhadap lingkungan dan inflamasi.
Banyak antigen asing masuk tubuh
melalui kulit dan respon imun diawali
di kulit. Kulit terdiri atas lapisan
epidermis dan dermis
Epidermis
 Merupakan epitel yang tersusun berlapis yang terdiri atas
beberapa lapis. Sel keratinosit dari epidermis diikat satu
sama lain karena mempunyai sitoskeleton yang terdiri
atas filamen keratin. Di bawah epidermis ada membran
basal. Di daerah ini ditemukan struktur khusus yang
merupakan tempat epidermis diikat oleh dermis yang
disebut dengan matriks. Matriks terdiri atas polisakarida
dan protein yang membentuk makromolekul. Membran
basal sangat mudah rusak atau terganggu fungsinya dan
merupakan tempat umum terjadinya lepuh. Komponen
utama sistem imun kulit terdiri atas keratinosit, sel
langerhans, dan limfosit intraepidermal.
Dermis
 Komponen utama sistem imun di bagian
dermis adalah sel T dan makrofag. Dermis
mengandung kolagen yang memproduksi
fibroblas dalam jumlah banyak. Dermis juga
mengandung pembuluh darah, folikel
rambut, kelenjar keringat, dan kelenjar
sebaseus. Sel CD 4 dan CD 8 banyak
ditemukan di dermis, terutama perivaskular
dengan sedikit makrofag.
Menurut lokasi infeksi, jamur pada
manusia dapat berupa:
1. Jamur permukaan
Hidup dalam komponen kulit yang mati, rambut, dan kuku
yang mengandung keratin.
2. Jamur subkutan
Hidup sebagai saprofit dan menimbulkan nodul kronik atau
tukak.
3. Jamur saluran napas
Berasal dari saprofit tanah dan menimbulkan infeksi paru
subklinis atau akut.
4. Kandida albikans
Menimbulkan infeksi superfisial pada kulit dan membran
mukosa.
Respon imun
 Respon imun adalah respon yang ditimbulkan
dari sel dan molekul penyusun sistem imunitas
terhadap subtansi asing, dapat juga diartikan
sebagai respon tubuh dalam urutan tahap
yang kompleks untuk mengeliminasi antigen
yang melibatkan berbagai macam sel dan
protein terutama sel markofag, sel limfosit,
komplemen dan sitonin yang saling berinterksi
Respon imun terhadap infeksi
jamur
Imunitas spesifik
 Infeksi jamur disebut mikosis. Jamur yang masuk
ke dalam tubuh akan mendapat tanggapan
melalui respon imun. IgM dan IgG di dalam
sirkulasi diproduksi sebagai respon terhadap
infeksi jamur. Respon imun yang terjadi terhadap
infeksi jamur merupakan kombinasi pola respon
imun terhadap mikroorganisme ekstraseluler dan
respon imun intraseluler
Lanjutan…
 Imunitas nonspesifik
Sawar fisik kulit dan membran mukosa, faktor
kimiawi dalam serum dan sekresi kulit
berperan dalam imunitas nonspesifik. Efektor
utamanya terhadap jamur adalah neutrofil dan
makrofag. Netrofil dapat melepas bahan
fungisidal seperti ROI dan enzim lisosom serta
memakan jamur untuk dibunuh intraselular
HIPERSENSITIVITAS
 Reaksi hipersensitivitas merupakan reaksi
berlebihan atau reaksi yang tidak
diinginkan, karena terlalu sensitifnya
respon imun (merusak, menghasilkan
ketidaknyamanan, dan terkadang
berakibat fatal) yang dihasilkan oleh
sistem kekebalan normal.
Berdasarkan mekanisme dan waktu yang
dibutuhkan untuk reaksi, hipersensitivitas
terbagi menjadi empat tipe, yaitu :
• Hipersensitivitas tipe I
• Hipersensitivitas tipe II
• Hipersensitivitas tipe III
• Hipersensitivitas tipe IV
Penyakit infeksi jamur
Penyakit yang ditimbulkan jamur dapat dibagi dalam tiga golongan
klinis, yaitu:
1. Mikosis superfisial
 Sering menginfeksi kulit, rambut, dan kuku. Infeksi jamur ini
kronis, relatif tidak berat. Golongan ini juga termasuk kandida
albikans.
2. Mikosis subkutan
 Dapat ditimbulkan oleh luka akibat tusukan jarum dan ditandai
oleh abses.
3. Mikosis sistemik
 Merupakan infeksi jamur yang terberat, seperti histoplasmosis,
kriptokokis, dan koksidiomikosis yang bermula sebagai infeksi
paru dan diperoleh dari inhalansi spora dari jamur yang hidup
bebas.
Contoh kasus terinfeksi jamur
 Ibu Rini, 40 tahun, datang dengan keluhan gatal-gatal di
kelopak mata, permukaan kulit kepala, kuku digiti 2 dan 4
manus dextra serta digiti 3 manus sinistra, tampak kehitaman
dan menebal. Rasa gatal yaitu sensasi tubuh yang dapat
menimbulkan refleks menggaruk. Gatal pada kasus disebabkan
oleh infeksi jamur. Sebenarnya jamur menginfeksi kuku tetapi
terasa gatal pada kelopak mata serta permukaan kulit kepala, hal
ini disebabkan oleh reaksi id pada infeksi jamur. Selain itu, kuku
tampak kehitaman dan menebal dikarenakan produk sel
melanosit meningkat akibat infeksi jamur. Jamur menginfeksi
hingga lapisan basalis yang mengandung sel melanosit.
Sehingga menyebabkan sel melanosit berdiferensiasi. Sel
melanosit sendiri berfungsi sebagai pigmen kulit (Prof.
Harijono, 2009, Kuliah Pakar).
Infeksi jamur dimulai dengan kolonisasi hifa di dala
jaringan keratin yang mati. Hifa ini menghasilkan enzim
keratolitik yang berdifusi ke jaringan epidermis dan
menimbulkan reaksi peradangan.
Dari gejala-gejala yang ditimbulkan dalam skenario, dapat
disimpulkan bahwa penderita terkena tinea unguium.
Tinea unguium adalah kelainan kuku yang disebabkan
oleh infeksi jamur dermatofit. Merupakan dermatofitosis
yang paling sulit dan lama disembuhkan.
Pada kasus ini perlu dilakukan pemeriksaan, tujuannya
adalah untuk menegakkan diagnosis, mengetahui jenis
hifa atau jenis jamur, serta dapat memudahkan
penatalaksanaan.
Pengobatan penyakit infeksi jamur
antara lain:
1.Pengobatan sistemik (diberikan bila telah
terjadi luka yang lebar)
Griseofulvin micronized 500-1000 mg sehari
selama 2-6 minggu, obat golongan azol, serta
derivat alilamin.
2. Pengobatan topikal
Kombinasi asam salisilat 3% dengan asam
benzoat 6%.

Anda mungkin juga menyukai