Pengertian Sistem Imun Sistem pertahanan yang ada pada tubuh manusia yang berfungsi untuk menjaga manusia dari benda-benda yang asing bagi tubuh manusia. Pada sistem imun ada istilah yang disebut Imunitas. Imunitas sendiri adalah ketahanan tubuh kita atau resistensi tubuh kita terhadap suatu penyakit. sistem imun pada tubuh kita mempunyai imunitas terhadap berbagai macam penyakit yang dapat membahayakan tubuh kita. Pengertian Jamur Jamur (fungi) adalah organisme eukariot yang memiliki satu inti dan membran inti, retikulum endoplasma, mitokondria, dan aparatus sekresi. Jamur memiliki dinding sel kaku penting yang menentukan bentuknya. Jamur tumbuh dalam dua bentuk dasar, yaitu: - Ragi - Kapang Pengertian Jamur Jamur merupakan mikroorganisme saprofit pada manusia yang terdapat luas pada permukaan tubuh maupun pada mukosa. Penelitian terhadap patofisiologi infeksi jamur pada manusia, relatif masih sedikit dibandingkan dengan infeksi patogen lain seperti bakteri dan parasit. Infeksi jamur pada manusia lebih sulit ditangani dibandingkan dengan infeksi bakteri. Manusia dan jamur merupakan organisme eukariotik yang memiliki kesamaan dalam mekanisme pembentukan Ahsani. Respon Imun pada Infeksi Jamur protein. Berbeda dengan jamur, bakteri merupakan organisme prokariotik yang memiliki mekanisme berbeda dalam sintesis protein dibandingkan dengan manusia Komponen sistem imun pada kulit Kulit berperan sebagai sawar fisik terhadap lingkungan dan inflamasi. Banyak antigen asing masuk tubuh melalui kulit dan respon imun diawali di kulit. Kulit terdiri atas lapisan epidermis dan dermis Epidermis Merupakan epitel yang tersusun berlapis yang terdiri atas beberapa lapis. Sel keratinosit dari epidermis diikat satu sama lain karena mempunyai sitoskeleton yang terdiri atas filamen keratin. Di bawah epidermis ada membran basal. Di daerah ini ditemukan struktur khusus yang merupakan tempat epidermis diikat oleh dermis yang disebut dengan matriks. Matriks terdiri atas polisakarida dan protein yang membentuk makromolekul. Membran basal sangat mudah rusak atau terganggu fungsinya dan merupakan tempat umum terjadinya lepuh. Komponen utama sistem imun kulit terdiri atas keratinosit, sel langerhans, dan limfosit intraepidermal. Dermis Komponen utama sistem imun di bagian dermis adalah sel T dan makrofag. Dermis mengandung kolagen yang memproduksi fibroblas dalam jumlah banyak. Dermis juga mengandung pembuluh darah, folikel rambut, kelenjar keringat, dan kelenjar sebaseus. Sel CD 4 dan CD 8 banyak ditemukan di dermis, terutama perivaskular dengan sedikit makrofag. Menurut lokasi infeksi, jamur pada manusia dapat berupa: 1. Jamur permukaan Hidup dalam komponen kulit yang mati, rambut, dan kuku yang mengandung keratin. 2. Jamur subkutan Hidup sebagai saprofit dan menimbulkan nodul kronik atau tukak. 3. Jamur saluran napas Berasal dari saprofit tanah dan menimbulkan infeksi paru subklinis atau akut. 4. Kandida albikans Menimbulkan infeksi superfisial pada kulit dan membran mukosa. Respon imun Respon imun adalah respon yang ditimbulkan dari sel dan molekul penyusun sistem imunitas terhadap subtansi asing, dapat juga diartikan sebagai respon tubuh dalam urutan tahap yang kompleks untuk mengeliminasi antigen yang melibatkan berbagai macam sel dan protein terutama sel markofag, sel limfosit, komplemen dan sitonin yang saling berinterksi Respon imun terhadap infeksi jamur Imunitas spesifik Infeksi jamur disebut mikosis. Jamur yang masuk ke dalam tubuh akan mendapat tanggapan melalui respon imun. IgM dan IgG di dalam sirkulasi diproduksi sebagai respon terhadap infeksi jamur. Respon imun yang terjadi terhadap infeksi jamur merupakan kombinasi pola respon imun terhadap mikroorganisme ekstraseluler dan respon imun intraseluler Lanjutan… Imunitas nonspesifik Sawar fisik kulit dan membran mukosa, faktor kimiawi dalam serum dan sekresi kulit berperan dalam imunitas nonspesifik. Efektor utamanya terhadap jamur adalah neutrofil dan makrofag. Netrofil dapat melepas bahan fungisidal seperti ROI dan enzim lisosom serta memakan jamur untuk dibunuh intraselular HIPERSENSITIVITAS Reaksi hipersensitivitas merupakan reaksi berlebihan atau reaksi yang tidak diinginkan, karena terlalu sensitifnya respon imun (merusak, menghasilkan ketidaknyamanan, dan terkadang berakibat fatal) yang dihasilkan oleh sistem kekebalan normal. Berdasarkan mekanisme dan waktu yang dibutuhkan untuk reaksi, hipersensitivitas terbagi menjadi empat tipe, yaitu : • Hipersensitivitas tipe I • Hipersensitivitas tipe II • Hipersensitivitas tipe III • Hipersensitivitas tipe IV Penyakit infeksi jamur Penyakit yang ditimbulkan jamur dapat dibagi dalam tiga golongan klinis, yaitu: 1. Mikosis superfisial Sering menginfeksi kulit, rambut, dan kuku. Infeksi jamur ini kronis, relatif tidak berat. Golongan ini juga termasuk kandida albikans. 2. Mikosis subkutan Dapat ditimbulkan oleh luka akibat tusukan jarum dan ditandai oleh abses. 3. Mikosis sistemik Merupakan infeksi jamur yang terberat, seperti histoplasmosis, kriptokokis, dan koksidiomikosis yang bermula sebagai infeksi paru dan diperoleh dari inhalansi spora dari jamur yang hidup bebas. Contoh kasus terinfeksi jamur Ibu Rini, 40 tahun, datang dengan keluhan gatal-gatal di kelopak mata, permukaan kulit kepala, kuku digiti 2 dan 4 manus dextra serta digiti 3 manus sinistra, tampak kehitaman dan menebal. Rasa gatal yaitu sensasi tubuh yang dapat menimbulkan refleks menggaruk. Gatal pada kasus disebabkan oleh infeksi jamur. Sebenarnya jamur menginfeksi kuku tetapi terasa gatal pada kelopak mata serta permukaan kulit kepala, hal ini disebabkan oleh reaksi id pada infeksi jamur. Selain itu, kuku tampak kehitaman dan menebal dikarenakan produk sel melanosit meningkat akibat infeksi jamur. Jamur menginfeksi hingga lapisan basalis yang mengandung sel melanosit. Sehingga menyebabkan sel melanosit berdiferensiasi. Sel melanosit sendiri berfungsi sebagai pigmen kulit (Prof. Harijono, 2009, Kuliah Pakar). Infeksi jamur dimulai dengan kolonisasi hifa di dala jaringan keratin yang mati. Hifa ini menghasilkan enzim keratolitik yang berdifusi ke jaringan epidermis dan menimbulkan reaksi peradangan. Dari gejala-gejala yang ditimbulkan dalam skenario, dapat disimpulkan bahwa penderita terkena tinea unguium. Tinea unguium adalah kelainan kuku yang disebabkan oleh infeksi jamur dermatofit. Merupakan dermatofitosis yang paling sulit dan lama disembuhkan. Pada kasus ini perlu dilakukan pemeriksaan, tujuannya adalah untuk menegakkan diagnosis, mengetahui jenis hifa atau jenis jamur, serta dapat memudahkan penatalaksanaan. Pengobatan penyakit infeksi jamur antara lain: 1.Pengobatan sistemik (diberikan bila telah terjadi luka yang lebar) Griseofulvin micronized 500-1000 mg sehari selama 2-6 minggu, obat golongan azol, serta derivat alilamin. 2. Pengobatan topikal Kombinasi asam salisilat 3% dengan asam benzoat 6%.