Anda di halaman 1dari 26

Pendahuluan Uveitis

inflamasi traktus uvea (iris, korpus siliaris, dan


koroid) dengan berbagai penyebabnya

umumnya unilateral, biasanya terjadi pada dewasa


muda dan usia pertengahan

Insidensi:
Etiologi: Endogen
75% uveitis
dan Eksogen
anterior
Laporan Kasus
Identitas Pasien
Nama : Tn.S
Umur : 28 tahun
Jenis kelamin : Laki-laki
Suku : Aceh
Agama : Islam
Alamat : Kuta Karang
Tanggal pemeriksaan : 15 Januari 2018
No RM : 06.66.66
Anamnesis
 Keluhan Utama
Mata kiri sering merah
 Riwayat Penyakit Sekarang
Pasien datang dengan keluhan mata sering merah
sejak 10 tahun yang lalu. Keluhan mata merah
dirasakan hilang timbul. Sebelumnya pasien sering
juga mengeluhkan mata merah tapi mata merah
dirasakan memberat sejak 5 hari yang lalu. Pasien juga
mengeluhkan mata nya sering gatal dan berair. Pasien
juga mengatakan apabila menoleh maka mata nya
akan sakit.
Anamnesis
 Riwayat Penyakit dahulu
Pasien memiliki riwayat stroke. Riwayat diabetes
mellitus dan hipertensi disangkal.
 Riwayat Penyakit Keluarga
Pasien menyangkal pada keluarganya pernah
menderita penyakit yang sama.
Pemeriksaan Fisik
 Kepala: Normosefali,
 Status Generalis tidak terdapat adanya
 Keadaan hematom
umum/kesadaran: tampak  Mata: Terlampir pada
tenang/compos mentis status optalmologi
 Tanda vital  Telinga: Normotia,
 Tekanan darah : 120/70 serumen (-), sekret (+)
mmHg  Hidung: Normosepta,
 Nadi: 84 kali per menit sekret (-), darah (-)
 Suhu : 36,8°C  Tenggorokan: Deviasi (-),
Pembesaran tyroid (-)
 Pernafasan : 22 kali per
menit  Leher: KGB tidak teraba
membesar
 Jantung (cor): S1 dan S2
terdengar reguler
Pemeriksaan Fisik
 Paru (pulmo):Bentuk paru
 Abdomen :
(dinding dada) simetris, tidak
terdapat jejas dan kelainan  Bentuk: soepel (+)
bentuk, tidak ada ketinggalan  Nyeri tekan: (-)
pergerakan, tidak ada nyeri  Bising usus: normal (+)
tekan pada lapangan paru.  Genitalia: tidak di periksa
Perkusi sonor.  Ekstremitas :
 Suara dasar vesikuler: +/+  Udem : (-) ekstremitas atas
(pada lapangan paru kanan ataupun bawah
dan kiri)  Akral dingin : (-)
ekstremitas atas ataupun
 Suara ronki : -/- (tidak bawah
terdengar pada kedua
 Sulit digerakan pada
lapangan paru) ekstremitas bagian kiri
 Suara wheezing :
-/- (tidak terdengar pada
kedua lapangan paru)
Status
N Ophtamologi
Pemeriksaan OD OS
o
1 Visus 6/6 1/300
.
2 Posisi Orthoporia Orthoporia
.

Pemeriksaan OD OS

Keadaan sekitar mata Normal Normal

Keadaan umum mata Normal Normal

Kedudukan bola mata Normal Normal

Gerakan bola mata Normal Normal


 Diagnosis Kerja  Tatalaksana
Uveitis anterior Oculi Puldex→6 x OS
sinistra UFX →6 x OS
 Diagnosis Banding Eyefresh→6 x ODS
1. Konjungtivitis akut Mehtylprednisolon → 3x1
2. Keratitis akut tab
3. Glukoma akut  Prognosis
Ad vitam: dubia ad
 Pemeriksaan Penunjang bonam
Darah lengkap Ad functionam: dubia
ad bonam
Tinjauan Pustaka
A. Epidemiologi
- Penderita umumnya berada pada usia 20-50 tahun.
Setelah 70 tahun angkakejadian uveitis mulai
berkurang. Pada penderita berusia tua umumnya
uveitis diakibatkan oleh toksoplasmosis, herpes
zoster, dan afakia
- Insidensi uveitis di Amerika Serikat dan di seluruh
dunia diperkirakan sebesar 15 kasus/100.000
penduduk dengan perbandingan yang sama antara
laki-laki dan perempuan
B. Anatomi
Traktus uvea merupakan lapisan vaskuler yang
terdiri atas iris, korpus siliar, dan koroid yang
berfungsi untuk mensuplai nutrisi dan merupakan
jaringan yang kaya vaskularisai.
Uveitis terdiri atas uveitis anterior dan uveitis
posterior. Pemeriksaan uveitis anterior dengan lampu
senter dengan kaca pembesar atau slit lamp,
sedangkan pada uveitis posterior dengan oftalmoskop.
 Uveitis anterior
Uveitis anterior adalah radang pada iris (iritis) atau
badan siliar (siklitis) dan dapat terjadi bersamaan
(iridosiklitis).
1. Iritis Akut
2. Iridosiklitis Akut
 Uveitis Posterior
- Koroiditis adalah peradangan lapis koroid bola mata yang
dapat dalam bentuk:
 Koroiditis anterior yaitu radang koroid perifer
 Koroiditis areolar yaitu koroiditis yang bermula didaerah
macula lutea dan menyebar ke perifer
 Koroiditis difusa atau diseminata yaitu bercak peradangan
koroid yang tersebar diseluruh fundus okuli
 Koroiditis eksudatif yaitu koroiditis yang disertai bercak-
bercak eksudasi
 Koroiditis juksta papil
- Etiologi
Uveitis dapat disebabkan karena toxoplasmosis,
idiopatik, cytomegalovirus retinitis, sistemik lupus
eritromatrois, sarcoiditis sindrom retinal nekrosis
akut, Epstein-Barr virus retinokoroiditis toxocariasis
(sindrom Adamantiades_Bechet’s, sifilis,
multiplesclerosis, temporal neuritis, fungal retinitis,
dan leukemia.
- Gejala
 Penurunan penglihatan
 Injeksi mata
 Sakit
 Bintik terbang atau floter
 Fotofobia
- Tanda
 Hipopion
 kekeruhan dalam badan kaca
 infiltrate pada retina dan koroid
 edema papil, pembentukan granulomatosa
 Glaucoma
 Vitritis
 morfologi lesi
 Vaskulitis
 hemoragi retina
 parut lama
Uveitis anterior
hiperakut
- Pemeriksaan Penunjang
a. Flouresence Angiografi (FA)
b. USG
c. Biopsi korioretinal
Pemeriksaan laboratorium mendalam umumnya
apalagi kalau jenisnya non-granulomatosa atau jelas
berespon dengan terapi non-spesifik. Pada uveitis
anterior yang tetap tidak responsif harus diusahakan
untuk menemukan diagnosis etiologinya.
 Komplikasi
Pada uveitis anterior dapat terjadi komplikasi berupa
katarak, retinitis proliferans, ablasi retina, glukoma
sekunder yang dapat terjadi pada stadium dini dan
stadium lanjut, pada uveitis anterior dengan visus
yang sangat turun, sangat mungkin disertai penyulit
edema makula kistoid.
 Tatalaksana
 Penatalaksanan yang utama untuk uveitis tergantung
pada keparahannnya dan bagian organ yang terkena.
Baik pengobatan topikal atau oral bertujuan
untuk mengurangi peradangan
 Tujuan dari pengobatan uveitis anterior adalah
memperbaiki tajam penglihatan, meredakan nyeri
pada okular, menghilangkan inflamasi okular atau
mengetahui asal dari peradangannya, mencegah
terjadinya sinekia, dan mengatur tekanan intraokular
 Pengobatan uveitis anterior tidak spesifik, pada
umumnya menggunakan kortikosteroid topikal dan
cycloplegics agent. Antiinflamasi steroid atau
antiinflamasi non-steroid oral kadang digunakan,
namun obat-obatan steroid dan imunosupresan
lainnya mempunyai efek samping yang serius, seperti
gagal ginjal, peningkatan kadar gula darah, hipertensi,
osteoporosis, dan glukoma, khususnya pada steroid
dalam bentuk pil.
Prognosis
Kebanyakan kasus uveitis anterior berespon baik jika
dapat didiagnosis secara awal dan diberi pengobatan.
Uveitis anterior mungkin berulang, terutama jika ada
penyebab sistemiknya, karena itu baik para klinisi dan
pasien harus lebih waspada terhadap tanda dan
mengobatinya dengan segera. Prognosis visual pada
iritis kebanyakan akan pulih dengan baik, jika tanpa
disertai adanya katarak, glukoma, atau posterior
uveitis.

Anda mungkin juga menyukai