ANAMNESIS
PEMERIKSAAN FISIK
PEMERIKSAAN PENUNJANG
ANAMNESIS
GEJALA Asimtomatik
CT SCAN ABDOMINAL
MRCP
PTC
Foto polos abdomen
Foto polos
abdomen biasanya
tidak memberikan
gambaran yang khas
karena hanya sekitar
10-15% batu
kandung empedu
yang bersifat
radioopak.
Oral Cholecystography
USG ABDOMEN
A nuclear medicine scanner (gamma camera) tracks the flow of the tracer from your liver
into your gallbladder and small intestine and creates computer images.
PENATALAKSANAAN
ORAL DISSOLUTION
THERAPY
KURATIF ESWL
LITHOTRIPSY
INTRACORPOREAL
PENATALAKSANAAN
LAPARASCOPIC
CHOLECYSTECTOMY
OPEN
OPERATIF
CHOLECYSTECTOMY
SINGLE INCISION
LAPARASCOPIC
SURGERY
NEW SURGICAL
TECHNIQUES
NATURAL ORIFICE
TRANSLUMINAL
ENDOSCOPIC
SURGERY
PENATALAKSANAAN KURATIF
• LITOTRIPSY INTRACORPOREAL
• ORAL DISSOLUTION THERAPY
• ESWL
Asam Kenodeoksikolat. Dosisnya 12-15
mg/kg/hari pada orang yang tidak mengalami
kegemukan. Kegemukan jelas telah
meningkatkan kolesterol bilier, sehingga
diperlukan dosis 18-20 mg/kg/hari. Dosis harus
ditingkatkan bertahap yang dimulai dari 500
mg/hari. Efek samping pada pemberian asam
kenodeoksikolat adalah diare.
Asam ursodeoksikolat. Berasal dari beruang
jepang berleher putih. Doasisnya 8-10
mg/kg/hari, dengan lebih banyak diperlikan jika
pasien mengalami kegemukan. Asam
ursodeoksikolat melarutkan sekitar 30% batu
radiolusen secara lengkap dan lebih cepat
daripada menggunakan asam kenodeoksikolat.
Efek sampingnya tidak ada
Telah digunakan untuk melarutkan batu empedu dengan
menginfuskan suatu bahan pelarut (monooktanoin atau metil
tertier butyl eter [MTBE]) ke dalam kandung empedu. Pelarut
tersebut dapat diinfuskan melalui selang atau kateter yang
dipasang perkutan langsung ke dalam kandung empedu, atau
melalui selang atau drain yang dimasukkan melaui T-tube
untuk melarutkan batu yang belum dikeluarkan pada saat
pembedahan, atau bisa juga melalui endoskop ERCP, atau
kateter bilier transnasal.
LITOTRIPSY INTRACORPOREAL
Kolesistitis
Kolangitis
akut
Pankreatitis
MIRIZZI SYNDROME
THANKYOU