Anda di halaman 1dari 42

NUTRITION CARE PROCESS

PADA PENYAKIT HATI

HEPATITIS
SIROSIS HEPATIS

Disampaikan pada mata kuliah NCP


Program D IV Gizi Jurusan Gizi
Poltekkes Denpasar th 2007
FUNGSI HATI

 BERPERAN UNTUK METABOLISME


KARBOHIDRAT, PROTEIN DAN
LEMAK
 PENYIMPANAN MINERAL DAN
VIT.A D E K
 PRODUKSI DAN SEKRESI EMPEDU
 DETOKSIFIKASI OBAT DAN RACUN
Metabolisme Karbohidrat
1. Energi  aktivitas sel
2. Konversi menjadi glikogen  otot & hati
3. Konversi menjd lemak  jaringan Adiposa

 Kadar glukosa dipertahankan oleh hati : 4,5-10


mmol/L
 <4,5  glikogen akan dibongkar
 KH <<  energi dr glukosa <<  bongkar lemak 
benda keton (>> ketosis)
 KH <<, Lemak <<  bongkar protein
 KH sebagai protein sparer
Metabolisme Protein.

 Sintesis dan Depot as. Amino , protein struktural


enzim spesipik (plasma, fibrinogen, albumin,
protrombimn dan globulin)
 Konversi menjd as. Amino lain kecuali
as.am.esens
Oksidasi energi (glukoneogenesis as.amino
glukosa; urea dibuang mel ginjal)

 sintesis tak terjd bila asupan protein <<


 masing-masing makanan as.amino terbatas
 as.amino esensial berasal dari makanan
METABOLISME PROTEIN

sintesis degradasi
protein protein pencernaan

KUMPULAN Sintesis molekul


ASAM AMINO Neurotransmiter

deaminasi
Kandungan Karbon + Nitrogen sint urea
Hati

Sintesis Produksi Sintesis


Ekskresi urea
glukosa energi lemak
Ginjal
METABOLISME LEMAK

Lemak Duodenum
+As.Lemak+ EMULSI
Monogliserida

Trigliserida
Liporotein
Asam lemak
HATI Gliserol

As.lemak Kolesterol

Trigliserida Garam empedu


Fosfolipid
Metabolisme Vit & mineral

 mineral: tersedia dlm makanan


 fungsi enzim
 komposisi cairan tubuh
 Vit: A,D,E,K
 Fe (feritin), tembaga (pembentukan
Hb), Zn, Mg, Se
Jenis Penyakit Hati

HEPATITIS
Peradangan hati yang
disebabkan virus/toksin

Gejala :
• Anoreksia, mual, muntah
• demam, jaundice

Bersifat akut dan kronis


Alkohol
Hepatitis
Bilier
Metabolik
SIROSIS HATI dll
•Penyakit Hati kronik
•Fibrosis
•Nekrosis
•Nodul Regenerasi

Penurunan Fungsi

Ikterik, Edema, Hipertensi Portal


Splenomegali, Koagulopati,
VE, Ensefalopati, Asites, dll
SIROSIS HATI

Stadium awal : Stadium lanjut :


Malaise
Turun BB
GEJALA Asites
Edema
Keluhan GIT KLINIS Hematemesis/melena
BAK spt air teh Turun kesadaran

Tanda Klinis :
Atropi M.Temporer
Spider Naevi
Splenomegali
Varices Esophagus
Anemia, dll
MASALAH GIZI PADA PENYAKIT HATI

Masalah nutrisi yang sering terjadi :


 Anoreksia
 Asupan makan << malnutrisi
 Terbatasnya kapasitas regenerasi
sel dan perbaikan sel hati
 Pembatasan protein 
ensefalopati
MASALAH GIZI PADA PENYAKIT HATI

 Prevalensi malnutrisi 10-100% (P.Hati lanjut


80-100% (Sirosis hati) (30% nutrisi buruk)
 Kwalitas hidup   Komplikasi Mayor
60% BB , 55% Mual, 87% Anoreksia
 Terjadi penurunan Degradasi Insulin 
Insulin plasma tinggi, Penggunaan AARC otot,
 AARC plasma , AAA plasma ,
Hiperamonemia.
 Tidak seimbang Hormon Insulin & Kontra
regulasi Insulin  Hipoglikemia (Glikogen ),
Hiperglikemi Postprandial,  Absorbsi Lemak,
 Keton & PUFA.
Nutrition Care Process pada
Penyakit Hati
1. Pengkajian Gizi
a. Antropometri :
 pengukuran berat badan, tinggi badan
 lingkar lengan atas (LOLA)
 Indeks masa tubuh
 Tricep Skinfold (TSF)
 Mird Arm Muscle Circumferens ( lingkar
otot lengan atas)
 Persentase berat badan ideal
1. Pengkajian Gizi
b. Biokimia/Laboratorium
 protein visceral seperti kadar serum
albumin, tranferin, globulin , transtiretin
retinol binding protein (RBP).
 indeks kreatinin
 Total limposit
 hipersensitivitas kulit
 Tes fungsi hati : ALT/SGPT, AST (SGOT)
1. Pengkajian Gizi
c. Pemeriksaan fisik/Klinis
 kelemahan otot, hilangnya lemak
subkutan.
 adanya neuropati perifer , glositis,
cheilosis,
 perubahan rambut, kulit dan kuku.
 oedem dan ascites => harus dinilai
secara semi kuantitatif.
1. Pengkajian Gizi
d. Riwayat Diet
 perlu diakukan secara khusus dng recall,
diutamakan pada rata-rata asupan
nutrien/minggu dan asupan nutrien setiap
hari baik energi, karbohidrat, lemak dan
protein.
 Kuisioner Food Frekuensi =>memberikan
gambaran kebiasaan makan, pola makan
penderita, makanan yang disukai dan tidak
disukai.
2. Diagnosis Gizi
 Data hasil assesment dibandingkan dengan
standar/referen yang ada untuk
mengetahui masalah gizi pada pasien
 Identifikasi masalah = > lakukan cluster
menurut area permasalahan = > domain :
intake, klinis dan prilaku (lihat NCP ADA)
 Buat Termonologi dan pernyataan
diagnosis Gizi yang mengandung tiga
komponen yaitu Problem, etiologi dan
sign/simptom ,
INTERVENSI GIZI
 Sesuaikan dengan diagnosis Gizi
(problem)
 Meliputi :

TERAPI DIET

EDUKASI
Problem:
anoreksia
 asupan makanan (malnutrisi protein & kalori)
terbatasnya kapasitas regenerasi sel dan
perbaikan sel hati
 pembatasan protein >> ensefalopati
<< tak diperbolehkan
Tujuan:
- hati dapat bekerja efektif walau ada
kerusakan sel
- beban kerja hati minimal
- menghindari stres metabolik
- mencegah infiltrasi sel lemak dan degenerasi sel
 Tujuan:
 hati dapat bekerja efektif walau
ada kerusakan sel
 beban kerja hati minimal
 menghindari stres metabolik
 mencegah infiltrasi sel lemak dan
degenerasi sel
PERANAN ZAT GIZI

Asupan Protein
 Protein nabati: as.amino esensial, protein non
nitrogen < dapat ditoleransi
 kc.kedelai (Tempe) : anti virus, antioksidan,
hipolipid
 as.amino N  0,5-2,5%, AARC > AAA,

 Protein adekuat 1gr/KgBB/hr (1-1,5gr/KgBB/hr)


minimal 0,5-0,75 gr/KgBB/hr ( 40 gr/hr)
AARC 45% (14-23%)
 Pembatasan tak boleh <20gr/hr (DHI/telur + susu)
prekoma 0,3-0,8 gr/KgBB/hr
 Kebutuhan ditingkatkan 10 gr/hr (sesuai klinis)
PERANAN ZAT GIZI
Asupan Protein
 Sirosis Hati /peny hati kronis: intoleransi protein=>
deaminasiamonia darah ↑
*as.amino non amoniogenik
*as.amino amoniogenik
,glisin,serin,treonin,glutamin,
histidin, lisin, asparagin) => pd susu, telur, daging
 Pembatasan protein jangka panjang mencegah
ensefalopati
 kendala: anoreksia
bingung komplikasi mayor
mengantuk (asites, ensefalopati)
sulit menelan (infeksi berat)
ASUPAN KARBOHIDRAT

 Kalori 35-40 kkal/kgBB/hr , min 30 kkal/kgBB/hr


energi 1,2-1,4 x kebutuhan basal
 Hipermetabolisme 18%, normal 52%,
hipometabolisme 31%  identifikasi sulit
 KH sbg sumber energi utama (60%)
 KH <<  glukoneogenesis (as.amino)
as.amino utk regenerasi sel hati (terhambat)
deaminasi urea menjadi amonia ()
 KH menekan glukagon shg glukoneogenesis me ↑
Asupan Karbohidrat
 Serat Nabati (polisakarida)
- buah, sayur, kacang
- sbg penyedia makanan pertumbuhan
bakteri usus
- mencegah konstipasi
 laktulosa (30cc 2-4x/hr ; 15-20gr 4x/hr)

 (pasase usus dg pola defekasi 1-2 x/hr,


pH kolon tetap, amonia darah, 
AARC/AAA)
ASUPAN LEMAK
 Lemak tak <100 gr/hr (45 gr utk imunitas &
sintesis as.lemak
 Pembatasan asupan lemak , energi & vit larut
dlm lemak
 Malabsorbsi, steatorrhe (<30 gr/hr) as.lemak
rantai panjang + MCT (mudah diabsorbsi tanpa
garam empedu)
 20-50 gr/hr pada ikterik
 Puasa 9 jam (pd SH) => lemak dibongkar
mengganti glukosa, bila cadangan hati terbatas
 Pemakaian margarin, minyak dan bahan tinggi
lemak hrs dihindari
 Kebutuhan dapat ditingkatkan mjd 40gr/hr
(menggunakan minyak MCT)
Sirosis Hati (tak tergantung etiologi SH)

 Gangguan sensitivitas insulin


 Gangguan penyimpanan glukosa sel sc
maksimal  cadangan glukosa & glikogen hati
 Konsentrasi insulin plasma ok  degradasi
insulin oleh hati, shg  penggunaan AARC otot,
 AARC plasma,  AAA plasma
 Kerusakan sel hati luas  hipoglikemia
 Pembatasan KH tak diperlukan kc DM
 Dianjurkan makan malam hari
(mencegah glukoneogenesis)
ASUPAN MINERAL & VITAMIN
 Tak boleh : minuman keras, hasil peragian
 Garam 200-500 mg/hr (500mg/22 mmol/hr) bila ada
Asites + odem <200 mg/hr tp tak < 100mg/hr
 Jumlah cairan dibatasi bila
 kadar Na plasma <125 mmol/L
 cairan 500 - 1500 ml (tgt klinis & elektrolit)
 Pembatasan cairan & garam bersama dg pembatasan
protein
 Na : 40 mmol di RS ; 60-80 mmol di rumah (tanpa
asites)
 Asites membaik Na < 40mmol (920 mg atau <
1000mg/hr) sebanding dg 2,3 gr garam dapur
Asupan Vitamin dan Mineral
 Defisiensi Zn =>
Metab as.amino merangsang simptom
neurologis (bukti <<)
 Suplemen Zn 600 mg/hr (3 bln) =>
Kinetika formasi urea dr as.amino & amonia,
antioksidan,  ensefalopati,
 Defisiensi Se dan Fe tgt asupan nutrisi
 Bila diet rendah protein =>tambahkan vit B
komplek dan Fe
 Tempe mengandung mineral (Fe,Zn,
Ca,Mg,Pb) percobaan pada tikus 11 mg
(Sudjana S,1991)
TERAPI DIIT PADA SIROSIS HATI
 Hati  organ terpenting metabolisme zat
gizi (karbohidrat,protein, lemak)
 Masalah nutrisi pada sirosis hati
1. Anoreksia
2. Asupan makan  malnutrisi
3. Terbatasnya kapasitas regenerasi sel
dan perbaikan sel hati
4. Pembatasan protein  ensefalopati
Sirosis hepatis terkompensasi
 Fungsi hati dalam metabolisme
protein, lemak, KH masih “normal”
 Energi 35-40 kkal/kg BB/hari
 Protein 1,25 – 1,5 g/kg BB/hari
 Lemak sedang : 20% total energi
 Makanan bentuk lunak atau biasa
 Diit Hati IV
Sirosis Hepatis Dekompensasi
(dengan ascites dan edema)

 Fungsi hati mensintesis protein


menurun  kadar albumin rendah 
penurunan tekanan onkotik
 Energi : 25-35 kkal/kg BB/hari
 Protein : 1 g/kg BB/hari
 Lemak sedang, UTAMAKAN MCT
 Pembatasan konsumsi garam
 Diit Hati III
Sirosis Hati dengan Perdarahan Saluran Cerna
(Hematemesis melena)

 Akan menyebabkan kenaikan asam amino


aromatik dan asam amino nitrat meningkat
 ensefalopati hepatik
 Nutrisi diberikan secara paranteral, puasa
peroral sampai perdarahan berhenti
 Nutrisi per oral/enteral dapat dimulai
dengan susu yang mengandung BCAA
(aminoleban EN, Falkamin)  bertahap ke
makanan biasa
Sirosis Hati dengan Ensefalopati Hepatik

 Ditandai dengan kesadaran menurun


sampai koma.
 Makanan dalam bentuk cairan yang
mengandung HA sederhana, sumber
protein tidak diberikan
 Paranteral berupa dekstrose, maltose dan
BCAA.
 Setelah fase ensefalopati  protein
diberikan secara bertahap dimulai dg 10-20
g/hari  dinaikan menjadi 40 g/hari
MINERAL DAN VITAMIN

 Minuman keras & hasil peragian  tidak


boleh
 Jumlah cairan dibatasi antara 500–1500
ml/h Bila natrium serum menurun < 125
mmol/l
 Na : 40 mmol di RS ; 60-80 mmol di rumah
(tanpa ascites)
 Ascites membaik na < 40 mmol (920 mg
atau < 1000 mg/hari) sebanding dengan
2,3 g garam dapur
TERAPI DIET PENYAKIT HATI
(Penuntun Diet )

TUJUAN
1. Me↑ regenarasi jaringan hati dan
mencegah kerusakan lebih lanjut
2. Mencegah katabolisme protein
3. Mencegah penurunan BB dan me ↑ BB
4. Mencegah/mengurangi ascites dan
hipertensi portal
5. Mencegah koma hepaticum
MACAM DIIT
 Diit Hati I (DH I)
makanan lunak rendah protein(0,5
g/kgBB/h/30 g /hari )
 Diit Hati II (DH II)
makanan lunak cukup protein (1 g/kg
BB/h)
 Diit Hati III (DH III)
Makanan lunak/biasa tinggi
protein(1,5 g/ kg BB /hari
SYARAT DIET

 Energi Tinggi 40- 45 Kkal/kg/BB =>


berikan secara bertahap
 Lemak cukup 20-25% dari total kebutuhan
Energi total. Gunakan Medium Chain
Trigliserida (MCT) bila ada ,mual muntah.
 Protein agak tinggi 1,25 – 1,5 g/kg BB =>
terjadi anabolisme protein.
 Pada Hepatitis Pulminan protein 30-40
g/hari=> mencegah coma hepatikum
 Protein nabati => serat tinggi =>
pengeluaran amonia melalui feses.
Syarat diet (con’t)
 Vitamin dan mineral sesuai tingkat
defisiensi. Bila perlu suplementasi vit. B
kompleks, C. K.
 Natrium dibatasi tergantung tingkat oedem
/ascites.
 Bentuk makanan : lunak bila ada mual dan
muntah. Makanan biasa diseuaikan dgn
kemampuan saluran cerna.
JENIS DIET DAN INDIKASI PEMBERIAN

DIET HATI I

 Diberikan pada keadaan akut atau prekoma


sudah dapat diatasi
 Makanan : bentuk cincang/lunak
 Bila ada ascites/oedem : cairan 1 liter /hari
 BIla perlu => berikan formula enteral dengan
BCAA => leusin, isoleusin dan valin.
 Untuk pe + energi => cairan glukosa
intravena
 JIka ada ensepalopati => bebas protein
Macam Diet (con’t)

DIET HATI II

 Sebagai perpindahan Diet Hati I


 Kepada pasien dengan nafsu makan cukup
 Makanan bentuk lunak atau biasa
 Protein 1 g/kg BB, lemak 20-25 % total
kebutuhan energi
 Diberikan sebagai diet Hati II rendah garam
Macam diet ( Con’t)

DIET HATI III


 Perpindahan diet Hati II
 Diberikan pada pasien
hepatitis/sirosis yang nafsu makan
sudah membaik
 Bentuk makanan lunak/biasa
 Cukup zat gizi dan tinggi Karbohidrat
 Diberikan sebagai Diet Hati III RG

Anda mungkin juga menyukai