Anda di halaman 1dari 23

ALAT BANTU PENGAMBILAN KEPUTUSAN

( ABPK )

By. Martini Sulistyowati, Amd.Keb


UPTD.PUSKESMAS GAYUNGAN
Jl. Gayungsari Barat No.124
PESAN2 POKOK KURIKULUM PELAT.PENGGUN ABPK
DLM KIP/KONS KB.

 Kons yg berpusat pd klien merupakan kunci tersedianya


pelayanan yg berkwalitas
 Kons yg baik adalah meningkatkan kwalitas & memuaskan
provider petugas kb , klien & masyarakat
 Klien yg puas adalah memiliki sikap dan perilaku positif dlm
menghadapi masalah2 kb, kehamilan, persalinan, serta
menjaga kespro dan berpotensi u/ mempromosikan kb
diantara anggota keluarga, teman2 dan anggota
masyarakat.
 Kons perlu dilengkapi dg ABPK.
 Kons kb yg baik tdk a/ menambah beban pekerjaan
provider.
 Kons yg baik dpt dicapai dg penguasaan & kemampuan dlm
melakukan ketrampilan yg spesifik.
 Memberikan kesempatan klien u/ berbicara
merupakan unsur pokok suatu kons yg baik.
 Menciptakan suasana hubungan yg baik dg
klien dan menjadi pendengar yg aktif adalah
dasar terlaksananya kons. yg baik.
 Kom. non verbal sama pentingnya dg kom
mengatasi.verbal.
 Tujuan utama suatu kons kb yg baik adalah
Agar klien dpt membuat keputusan sendiri
tentang cara mengatasi masalah2 yg berkaitan
dg kb.
 Kons. Ad.proses yg berkelanjutan dan
berkesinambungan.
ARTI KOMUNIKASI
 Komunikasi ad.proses dimana seseorang mengirimkan
pesan kpd org lain. Pengiriman pesan ini menggunakan
kata atau bahasa.

JENIS – JENIS KOMUNIKASI :


 Komunikasi massa : penyampaian pesan kpd kelompok
besar.
 Komunikasi Intrapersonal : Komunikasi yg terjadi di dalam
diri seseorang berbicara dlm hati.
 Komunikasi Interpersonal : Interaksi dinamis satu org ke
org lain secara verbal dan non verbal.
KONSELING
 Suatu proses pemberian bantuan yg dilakukan seseorang kpd org
lain dalam memberikan suatu keputusan atau memecahkan masalah
melalui pemahaman ttg fakta2 dan perasaan2 yg terlibat di dlm nya.

Situasi Sulit Dalam Konseling


1. Klien tidak mau bicara
2. Klien tidak berhenti menangis
3. Petugas konseling meyakini bahwa tdk ada penyelesaian bagi
masalah klien
4. Petugas konseling melakukan situasi kesalahan
5. Petugas konseling tdk mengetahui jawaban dr pertanyaan yg
diajukan klien.
6. Klien menolak bantuan petugas konseling
7. Klien tdk nyaman dg jenis kelamin/umur/latar belakang/suku/adat dr
petugas konseling
8. Waktu yg dimiliki petugas konseling terbatas
9. Petugas konseling tdk dpt menciptakan
hubungan yg baik
10. Klien berbicara terus menerus dan tdk sesuai dg
pokok pembicaraan
11. Klien menanyakan hal yg sangat pribadi kpd
petugas konseling
12. Petugas konseling merasa di permalukan dg
suatu topik pembicaraan
13. Klien terganggu konsentrasinya krn ada org lain
di sekitarnya
14. Petugas konseling blm dikenal oleh klien
MODEL WAWANCARA
TINGKATAN KETERAMPILAN
KONSELING
 Membantu klien dlm mengambil keputusan (kondisi,
kemungkinan, konsekuensi, keputusan)
 Ketrampilan mendengar aktif dan bertanya efektif
menggunakan refleksi isi, refleksi perasaan dan
merangkum serta menggunakan pertanyaan terbuka,
tertutup, mendalam.
 Ketrampilan observasi dan memantapkan hubungan baik
- Memberikan perhatian, tatapan mata yg sesuai dg
budaya menyimak ucapan verbal, kualitas suara, dan
bahasa tubuh.
TINGKAH LAKU VERBAL DAN NON VERBAL
 Tingkah Laku Non Verbal :
Bahasa tubuh, tatapan mata, nada, intonasi suara, tempo bicara,
posisi tubuh, ekspresi wajah.
 Tingkah Laku Verbal :
Semua suara2 bermakna dr provider/klien termasuk ungkapan2

KESENJANGAN
 Ketidaksesuaian antara tingkah laku verbal dan non verbal

PUJIAN DAN DUKUNGAN


 Memberikan pujian mengungkapkan persetujuan atau kekaguman
sehingga mendorong tingkah laku yg baik penghargaan thd
tindakan yg dilakukan klien
MEMBERIKAN DUKUNGAN
 Memberikan dukungan kepercayaan dan harapan provider
mengungkapkan kata2 agar klien tahu bahwa provider
percaya klien dpt mengatasi masalah dan membantu klien
mengatasi masalah.
 Contoh : Ibu sudah memilih alat kontrasepsi yg tepat sesuai
dg kondisi ibu.

MENDENGAR AKTIF
 Merupakan proses aktif yg membutuhkan partisipasi aktif
dr yg mendengarkan
 Mendengarkan dg penuh perhatian
 Mendengarkan dg usaha utk memahami sudut pandang org
dlm bicara
 Mendengarkan dg usaha memahami perasaan yg tersurat
maupun tersirat

REFLEKSI PERASAAN
 Mengungkapkan perasaan klien yg teramati oleh konselor
yg berasal dr nada suara, raut wajah, bahasa tubuh klien
maupun dr hal2 yg tersirat dr kata2 verbal klien.

TIPS MENDENGAR AKTIF


 Dengarkan klien dg seksama jangan berfikir apa yg akan
anda katakan selanjutnya
 Lakukan pengulangan/refleksikan apa yg anda dengar,
sehingga baik anda maupun klien anda telah paham
 Duduk menghadap klien dg nyaman, hindari gerakan yg
mengganggu, tatap dan perhatikan klien ketika berbicara
 Tunjukkan tanda perhatian verbal (hmm, yaa, lalu,
terus, oh begitu) dan non verbal (sesekali
mengangguk)
 Terima klien apa adanya, hargai klien sbg individu
lainnya
 Dengarkan apa yg dikatakan, dan juga bagaimana ia
mengatakan hal itu, perhatikan intonasi suara,
ekspresi wajah dan gerakan2 tubuh
 Tempatkan diri pada posisi klien selama
mendengarkan
 Beri waktu pd klien utk berfikir, bertanya,
sesuailan dg kecepatan klien
TIPS BERTANYA EFEKTIF
 Gunakan intonasi suara yg menunjukkan perhatian, minat dan
keakraban
 Gunakan kata2 yg dipahami klien
 Ajukan pertanyaan satu persatu tunggu jawaban dg penuh minat
jgn memotong
 Gunakan kata2 yg mendorong klien ttp berbicara spt :
“dan?” ,“bagaimana?”,“lalu?”,“maksudnya?”
 Bila harus menanyakan hal2 yg sangat pribadi, jelaskan mengapa
hal itu hrs ditanyakan
 Hindari penggunaan kata “mengapa” karena kemungkinan klien
dpt merasa disalahkan
 Ajukan pertanyaan yg sama dg berbagai cara bila klien blm
paham
 Hindari pertanyaan yg mengarahkan
 Gunakan pertanyaan terbuka krn lbh efektif pd pertanyaan
tertutup
MEMBANTU KLIEN DLM PENGAMBILAN
KEPUTUSAN
KEADAAN FISIK
 Didasarkan rasa yg dialami tubuh rasa sakit, tidak
nyaman atau nikmat org akan menghindari pilihan yg
menimbulkan rasa sakit dan cenderung memilih sesuatu
yg memberikan rasa nikmat/nyaman

EMOSI
 Didasarkan pd perasaan. Org akan bereaksi thd situasi
secara subyektif. Demikian pula dlm mebuat pilihan/
keputusan
RASIO/AKAL
 Didasarkan pd pengetahuan dan penalaran, org bisa
memutuskan semata berdasarkan informasi yg dipahaminya
dg berbagai konsekuensi yg masuk akal baginya

PERTIMBANGAN PRAKTIS
 Berdasarkan pd pertimbangan kepraktisan menjalankan
keputusan

HUBUNGAN INTERPERSONAL
 Didasarkan pd hubungan sosial yg terkait dg keputusan tsb.
Keputusan yg dpt merusak hubungan seseorang dg org lain
yg dianggap penting akan cenderung dihindari atau
sebaliknya
KONDISI STRUKTURAL
 Didasarkan pd lingkup sosial, ekonomi dan politik.
Lingkungan luas ini bisa mendukung atau menolak suatu
keputusan yg diambil seseorang

TIPE2 PENGAMBILAN KEPUTUSAN


1. Pengambilan keputusan krn ketidaksanggupan
2. Pengambilan keputusan intuitif/inisiatif sendiri
3. Pengambilan keputusan yg terpaksa
4. Pengambilan keputusan yg reaktif/berulang-ulang
5. Pengambilan keputusan yg ditangguhkan
6. Pengambilan keputusan secara berhati-hati
4K PROSES PENGAMBILAN
KEPUTUSAN
1. KONDISI masalah yg dihadapi
 Apa masalahnya, ruang lingkupnya dan tujuan yg hendak
dicapai dg keputusan yg akan diambil
2. KEMUNGKINAN daftar pilihan atau alternatif
keputusan
 Cari kemungkinan sebanyak mungkin, pilihan a, b, c, dst
3. Timbang KONSEKUENSI dari setiap pilihan yg ada
 Setiap pilihan selalu mengandung konsekuensi, baik yg
positif maupun negatif
 Timbang tiap pilihan sesuai kondisi masalah faktor2
berpengaruh akan secara otomatis masuk kedalam
pertimbangan ini hingga menghasilkan prioritas pilihan
4. Buat KEPUTUSAN dan tinjau kembali apakah keputusan itu
sudah merupakan pilihan terbaik bagi kita
PERHATIAN
ABPK BUKAN FLIPCHART BIASA !
FLIPCHART KB BIASA ABPK
•Hanya utk tujuan pemberian •Membimbing pengambilan keputusan
informasi dan menyediakan informasi
•Fokus pada fakta ttg metode •Fokus pd pemilihan dan penggunaan
kontrasepsi metode KB sekaligus mencakup isu
•Proses berorientasi pd provider HIV/AIDS dan kespro lainnya
•Tiap klien melihat tiap •Proses tanggap berorientasi thd
halaman/bagian yg sama klien
•Terutama digunakan utk klien yg •Tiap klien hanya melihat pd halaman
akan memilih metode yg relevan baginya
•Agar berguna bg klien kunjungan
ulang dan klien dg kebutuhan khusus
ALAT BANTU YANG BERFUNGSI GANDA
 Membantu pengambilan keputusan metode KB
 Membantu pemecahan masalah dlm penggunaan KB
 Alat bantu kerja bagi provider
 Menyediakan reverensi/info teknis
 Alat bantu visual utk pelatihan provider baru
MENGGUNAKAN ABPK UNTUK KLIEN KB
DAN KEPENTINGAN PRIVIDER

ABPK menawarkan :
 Proses pengambilan keputusan : membantu
klien memutuskan dan menggunakan metode
KB yang paling tepat baginya.
 Informasi tehnis yang mutakhir : menyediakan
informasi penting yang di perlukan provider
untuk memberikan pelayanan KB yang
berkualitas kepada klien.
 Mengingatkan peningkatan mutu komunikasi :
memberi tips dan bimbingan bagaimana
provider seharusnya berkomunikasi dengan
klien dan memberikan konseling yang efektif
PRINSIP KONSELING YANG DI PAKAI
DALAM ABPK
1. Klien yg membuat keputusan.
2. Provider membantu klien menimbang dan
membuat keputusan yang paling tepat bagi
klien.
3. Sejauh memungkinkan keinginan klien di
hargai /di hormati.
4. Provider menanggapi pernyataan, pertanyaan
ataupun kebutuhan klien.
5. Provider harus mendengar apa yang di
katakan klien untuk mengetahui apa yang
harus ia lakukan selanjutnya.
MENGAPA BERFOKUS PADA KONSELING ?

Klien perlu :
 Memilih metode yang membuat mereka nyaman
dan senang.
 Tahu tentang efek samping .
 Tahu dengan baik tentang bagaimana penggunaan
met.Yang di pilihnya
 Tahu kapan harus datang kembali
 Mendapat bantuan dan dukungan dalam berKB
 Tau bagaimana jika menghadapi masalah dalam
penggunaan sebuah metode KB
 Tahu bahwa mereka bisa ganti metode jika
mereka menginginkannya.
UNTUK PROVIDERS : UNTUK KLIEN :

 Bertanya dengan  Memberitahu provider apa


pertanyaan terbuka yang dirasakannya.
 Bertanya
 Menerima pernyataan klien
 Memberitahu jika ia tak
 Mendengar aktif paham tentang suatu informasi
 Memastikan klien faham atau penjelasan provider
 Merasa nyaman untuk
 Menanyakan apakah klien menyampaikan kekuatiran,
punya pertanyaan ketakutan atau perasaan
negativ lainnya
 Jujur / terbuka tentang situasi
pribadinya

PERILAKU BERKOMUNIKASI YG DI DORONG


OLEH ABPK
TERIMA KASIH

Anda mungkin juga menyukai