Anda di halaman 1dari 21

ENZIM SEBAGAI ALAT

DIAGNOSTIK
Pemanfaatan enzim untuk tujuan
diagnosis terbagi dalam 3 kelompok
:
1. Enzim sebagai marker (petanda) kerusakan
suatu jaringan atau organ akibat penyakit
tertentu.
2. Enzim sebagai suatu reagensia untuk
mengukur konsentrasi suatu senyawa yang
mempunyai nilai diagnostik dalam cairan
tubuh/ekstrak jaringan.
3. Enzim sebagai pelacak & pengukur
konsentrasi suatu senyawa yang mempunyai
nilai diagnostik.
1. ENZIM SEBAGAI MARKER
 Sebagian besar enzim yang terlibat dalam
metabolisme enzim intraseluler

gol : oksidoreduktase
transferase
isomerase
liase
ligase
 Enzim oksidoreduktase & transfersae

paling sering dipakai sebagi MARKER


adanya kerusakan jaringan & sel
 Dasar pemikiran :
 Scr teoritis, enzim intraseluler tdk
terlacak di dalam cairan ekstrasel seperti
darah & cairan tubuh lain.
 Dlm keadaan sehat : jmlh sel yang mati tdk banyak & jumlahnya
tetap sehingga

a. Akt. Enzim intrasel didalam darah selalu rendah & mempengaruhi


harga max normal
b. Jmlh enzim intrasel yg masuk ke dlm darah ditentukan oleh laju
pergantian atau turnover rate
c. Bila dlm suatu pemeriksaan : didapat akt. yang tinggi suatu enzim
intrasel yg jauh melampaui harga max normal

Terjadi kerusakan sel (sel bocor)


* keracunan bahan kimia : senyawa pelarut lemak
* radikal bebas
* infeksi
* perubahan komponen membran
Maka kerusakan jaringan dapat dideteksi dari :
 Jenis enzim intrasel yg keluar ke cairan ekstrasel
 Besar-kecilnya kenaikan aktivitas enzim marker tertentu
di dlm serum

FAKTOR YG MENENTUKAN
KONSENTRASI ENZIM DI DLM SERUM
 Laju sintesis sel
 Ukuran molekul enzim
 Sifat biokimia & biologis enzim
 Tingkat kebocoran sel yg disebabkan oleh
berbagai hal
 Laju Sintesis
1. Peningkatan sintesis enzim tertentu didalam sel terjadi
sbg respon sel akan isyarat/sinyal yang datang dari luar
melalui senyawa mediator tertentu. Contoh : pada mikroba
dg mekanisme operon (E. coli operon lac)
pada manusia : mediator adalah hormon yang bekerja di
tingkat DNA
2. Proliferasi sel-sel khusus yang mensisntesis enzim tertentu
adanya proliferasi sel khusus ini yang bisa dipakai untuk :

SBG DASAR DIAGNOSTIK ENZIMATIK UNTUK


PETANDA TUMOR/KANKER

Misal : - enzim fosfatase asam diagnosis tumor kelenjar


prostat
- α-fetoprotein (AFP) diagnosis tumor hati
 Ukuran molekul enzim (bobot molekul enzim)
Jika ukuran enzim lebih kecil dari nilai tertentu

Enzim lolos dari membran glomerulus ginjal

Masuk kedalam darah


Patokan : albumin (BM : 60.000)
Artinya : akt. Enzim-enzim tertentu naik sangat
tajam ketika terjadi kelainan
 Sifat biokimia & biologis enzim
Enzim intrasel yang lepas dari jaringan

Masuk kedalam darah

Dihancurkan oleh sel-sel retikuloendotel ( sel Kupffer) hati

Cara : reseptor sel Kupffer

Mempunyai afinitas tinggi thdp suatu residu asam amino protein.


Misal serin dan btk glikosilasi

Sehingga protein/enzim tsbt ditangkap oleh reseptor

dihancurkan
Contoh : - enzim laktat dehidrogenase
- malat dehidrogenase
- adenilat kinase
- glutamat-oksaloasetat transaminase (GOT)/
aspartat transaminase (AST)
- alkohol dehidrogenase
- glikosilasi enzim (pd enzim tua)
fosfatase alkali bentuk tua enzim ini :
mempunyai ggs galaktosa yg cocok dg
reseptor galaktosa di membran sel-sel hati
Pada sirosis hati :
Jenis enzim-enzim tersebut

Konsentrasinya di dalam plasma darah


 Tingkat kebocoran sel
Jika faktor-faktor lain normal, tetapi ternyata
ditemukan aktivitas enzim intrasel yang tinggi
dalam plasma artinya : terjadi kebocoran
sel asal enzim tersebut

ENZIM-ENZIM YANG DIGUNAKAN UNTUK


DIAGNOSIS
Bahan biologis yang diukur aktivitas enzimatiknya
untuk tujuan diagnosis adalah : plasma/serum
Enzim plasma
a. Enzim yg bekerja dlm plasma : faktor
penggumpal darah, enzim penghancur
gumpalan darah (fibrinolisis)
b. Enzim yg ≠ bekerja di dalam plasma :
- enzim ekstra sel : enzim pencernaan
dari pankreas
- enzim intrasel : hanya ada di plasma jika
sel-sel mati
Sumber sumber enzim yang dipakai untuk diagnosis
Enzim Sumber Untuk diagnosis
Alanin amino transferase (GPT) Hati, otot rangka, jantung Penyakit parenkim hati

aldolase Otot rangka, jantung Penyakit otot


amilase Kel.liur, pankreas, ovarium Penyakit pankreas
Aspartat amino transferase (GOT) Hati, otot rangka, jantung, ginjal, sdm Infark otot jantung, penyakit parenkim
hati, penyakit otot
Fosfatase alkali Hati, tulang, mukosa usus, plasenta, ginjal Penyakit tulang, penyakit hepatobiliaris

Fosfatase asam Kel. Prostat, sdm Karisnomo prostat


Ɣ-glutamil transferase Hati, ginjal Peny. Haepatobiliaris, alkoholisme

Glutamat dehidrogenase Hati Peny. Parenkim hati


Kolin esterase Hati Keracunan,insektisida organofosfor,
peka thdp suxamethonium, peny.
Parenkim hati

Kreatin kinase Otot rangka, otak, jantung, otot polos Infark otot jantung, peny. otot

Laktat dehidrogenase Jantung, hati, otot rangka, sdm, trombosit Infark otot jantung, hemolisis, peny.
kel. Getah bening Parenkim hati

Sorbitol dehidrogenase Hati Peny. Parenkim hati


Tripsin pankreas Penyakit pankreas
Cara memilih enzim yang terdapat dalam beberapa jalur untuk
diagnosis
1. Melihat distribusi suatu enzim di berbagai jaringan melihat nilai
aktivitas spesifik enzim di berbagai jaringan dipilih enzim dg
akt. Spesifik tertinggi pd suatu jaringan untuk diagnosis
kerusakan jatingan itu.
Contoh : distribusi aktivitas spesifik alanin amino transferase (ALT) &
aspartat aminotransferase (AST) diberbagai jaringan.

Jaringan ALT AST


Jantung 450 7800
Hati 2850 7100
Otot rangka 300 5000
Ginjal 1200 4500
Pankreas 130 1400
Limpa 80 700
Paru-paru 45 500
Sel darah merah 7 15
Serum 1 1
Artinya :
 Akt. Spesifik ALT tertinggi di hati untuk diagnosis kerusakan hati
 Akt. Spesifik AST di jantung untuk diagnosis kerusakan otot
jantung

2. Mengukur aktivitas isosim khas jaringan


Contoh 1 : enzim kreatin kinase (CK)

Terdapat 2 bentuk/ 2 subunit


- B (brain) di kromosom 14
- M (muscle) dikromosom 19

Ada 3 kombinasi untuk membuat CK aktif


- CK 1(BB) : terutama di otak
- CK 2(BM)
- CK 3(MM) : terutama di otot seran lintang spt jantung & otot
rangka
Distribusi enzim CK1, CK2, & CK3 di berbagai
jaringan

Jaringan Akt. CK CK 1 (%) CK 2 (%) CK 3 (%)


(unit/ gr jar)

OTOT 2500 0,06 1,1 98,9


RANGKA

JANTUNG 473 1,3 20 78,7

OTAK 595 97,3 2,7 0


Contoh 2 : enzim Laktat Dehidrogenase
 Terdiri atas 4 subunit, dan ada 2 jenis :
H (heart) & M (muscle) ada 5 bntuk LDH

H4 (HHHH)
H3M (HHHM)
H2M2 (HHMM) BM : 135 kDa
HM3 (HMMM)
M4 (MMMM)

Terdistribusi di beberapa jaringan/ organ


Distribusi isosim dan aktivitas LDH dalam beberapa organ

No. Susunan Otot Hati Otot Otak Ginjal Sdm


urut subunit jantung rangka

1 HHHH ++++ ± ± ++ + +++


2 HHHM ++++ ± ± ++ + +++
3 HHMM + + ± ++ ++ +
4 HMMM ± ++ ++ ++ ++ ±
5 MMMM ± ++++ ++++ ± ++ ±
 Organ aerob :
- Kaya subunit H
- Bergerak menuju anoda
- Eg : jantung
- Subunit H afinitas lebih tinggi thd laktat daripada piruvat
 organ anaerob ;
- Kaya subunit M
- Bergerak lambat ke anoda
- Eg : hati fenomena tsb bisa dipakai untuk diagnosis

Berdasar sifat fisikokimia :


LDH1 lebih tahan panas daripada LDH lain (650C, 30I)
Aplikasi beberapa enzim untuk
diagnosis
1. ALT (alanin amionotransferase)/ GPT (23-55 U/L)
 untuk diagnosis kerusakan sel hati & hepatitis virus
(jumlah ALT serum mencapai 100 kali nilai norma)
 Diagnosis mononukleosis infeksiosa hati ( jmlh ALT 20
kali nilai normal)
 Diagnosis alkoholisme
 Diagnosis bendungansaluran empedu intrahepar
2. AST (aspartat aminotransferase)/ GOT (1-23 50
U/mL)
 Okt. AST serum pada penderita infant otot jantung
(4-5 kali)

- Kerusakan ringan jaringan otot jantung: AST sitoplasma


- Kerusakan berat jaringan otot jantung : AST
mitokondria

 Kerusakan hati karena keracunan atau infeksi AST


20-100 kali

Anda mungkin juga menyukai