ICD X : S064
SKDI : 2
Oleh :
Isnani Kurniyanti
b. Assessment:
• Kesan tidak ada sumbatan jalan nafas.
• Airway paten
c. Action
- Dilakukan pemberian NRM 10L
Breathing
a. Objective
- Look : Pasien bernapas spontan, gerakan
dinding dada simetris, frekuensi
napas 24 kali/menit
- Feel : Tidak ada nyeri tekan pada dinding
thorax
b. Assessment
• Ventilasi dan ekspansi paru baik
c. Action
- Dilakukan pemberian NRM 10L.
Circulation
a. Objective
• Akral hangat, capillary refill time (CRT) <2 detik
• Nadi teraba kuat, frekuensi nadi 93 kali/menit
• Tekanan darah 141/79 mmHg
b. Assessment
• Sirkulasi baik
c. Action
• IVFD Ringer Laktat 20 tpm
• Evaluasi produksi urin
Disability
a. Objective
Pemeriksaan mini neurologis
• (GCS) 13 (E4V4M5)
• Pupil isokor 2 mm, reflek cahaya langsung dan
tidak langsung (+/+)
• Motorik : 5 5
5 5
b. Assessment
• Hasil pemeriksaan mini neurologis baik
Exposure
Objective :
• Suhu tubuh 36 ̊C (suhu aksila)
Assessment :
• Exposure baik
Action :
Selimuti pasien
SECONDARY SURVEY
Anamnesis
Keluhan utama
Kejang setelah tertimpa pohon 12 jam SMRS.
MEKANISME TRAUMA
• Pasien mengeluhkan kejang 12 jam SMRS. Pasien
sedang menebang pohon bersama teman-teman
nya, lalu pasien tertimpa pohon yang di tebang dan
terkena di bagian kepala. Setelah itu pasien masih
mampu berjalan sekitar 50 meter lalu pasien kejang.
Kejang berlangsung kira-kira 2 menit lalu pasien tidak
sadar. Muntah menyemprot (-), keuar darah dari
hidung, mulut dan telinga (-).
• Pasien dibawa langsung dibawa ke RS kemudian
pasien sudah mulai sadarkan diri, namun pada pasien
tidak ditemukan periode lucid interval, saat sadar
pasien muntah sebanyak 3 kali berisi makanan,
banyaknya kira-kira setengah gelas aqua gelas sekali
muntah, muntah tidak ada darah.
• Pasien dirujuk ke RSUD Arifin Achmad pekanbaru
AMPLE
A : Alergi makanan (-) alergi obat-obatan (-)
M: Pasien tidak sedang mengkonsumsi obat-obatan.
P : Tidak ada
L : Makan terakhir 14 jam SMRS
E : Mekanisme trauma
Riwayat Penyakit Dahulu
Tidak ada RPD yang berhubungan dengan keluhan saat ini
•Palpasi :
Krepitasi (-) nyeri tekan (+) regio temporal dan parietal
DIAGNOSIS KERJA
• Cedera Kepala Sedang dengan GCS 13
PEMERIKSAAN
PENUNJANG
• Darah Rutin
• CT-Scan Kepala
HASIL PEMERIKSAAN
PENUNJANG
Darah Rutin 23 Maret2019
WBC : 17.050/mm3
HB : 13.3 g/dL
HT : 37,5 %
Trombosit: 169.000
BONE WINDOW
Bone Window
Tampak fraktur linier
pada parietal dextra
CT-SCAN
KEPALA
- Identitas : An MBK, 33 tahun
- Potongan aksial
- Jarak antar slide 5 mm
- soft tissue swelling (+) regio
temporoparietal dextra
- Terdapat gambaran hipodens
pada lobus temporoparietal
dextra.
- Tidak tampak ventrikulomegali
- Terlihat adanya midline shift
>5mm
- Sulkusmenyempit dan girus
melebar
Volume : P x L x T
2
: 7,5 X 4 X 4
2
= 60 cc
DIAGNOSIS AKHIR
• Cedera kepala sedang GCS 13 dengan Hematoma Epidural
lobus temporoparietal dextra dan fraktur linier parietal dextra
PENATALAKSANAAN
Elevasi kepala 30 derajat untuk menurunkan tekanan
intrakranial
IVFD Manitol 200cc
Injeksi Tramadol 100 mg NSAID (analgetik)
Injeksi Ranitidin 50 mg Histamin H2 antagonis
TINJAUAN PUSTAKA
Gambaran Radiologis
Penatalaksanaan
Non medikamentosa :
- Kraniotomi
Medikamentosa :
- Dexametason dosis awal 10 mg
-manitol 20 % ( 1-3mg/kg BB/hari)
HUKUM MONRO KELIE
TERIMAKASIH