Anda di halaman 1dari 31

CEDERA KEPALA SEDANG

DENGAN HEMATOMA EPIDURAL


DAN FRAKTUR LINEAR

ICD X : S064
SKDI : 2
Oleh :
Isnani Kurniyanti

BAGIAN ILMU BEDAH


FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS RIAU
RSUD ARIFIN ACHMAD PROVINSI RIAU
IDENTITAS
Nama : Tn. MBK
Jenis kelamin : Laki-laki
Usia : 33 tahun
Tanggal MRS : 23 Maret 2019
Alamat : Kuantan Singingi

Datang dengan keluhan kejang setelah tertimpa pohon 12


jam SMRS
PRIMARY SURVEY
Airway and cervical control

a. Objective : (Look Listen Feel)


Look : -Pasien dapat menjawab pertanyaan
tetapi tampak bingung.
-Tidak ada trauma maxillofasial, tidak ada
jejas pada leher
- Listen : -Tidak ada suara nafas tambahan

b. Assessment:
• Kesan tidak ada sumbatan jalan nafas.
• Airway paten

c. Action
- Dilakukan pemberian NRM 10L
Breathing

a. Objective
- Look : Pasien bernapas spontan, gerakan
dinding dada simetris, frekuensi
napas 24 kali/menit
- Feel : Tidak ada nyeri tekan pada dinding
thorax
b. Assessment
• Ventilasi dan ekspansi paru baik

c. Action
- Dilakukan pemberian NRM 10L.
Circulation

a. Objective
• Akral hangat, capillary refill time (CRT) <2 detik
• Nadi teraba kuat, frekuensi nadi 93 kali/menit
• Tekanan darah 141/79 mmHg

b. Assessment
• Sirkulasi baik

c. Action
• IVFD Ringer Laktat 20 tpm
• Evaluasi produksi urin
Disability

a. Objective
Pemeriksaan mini neurologis
• (GCS) 13 (E4V4M5)
• Pupil isokor 2 mm, reflek cahaya langsung dan
tidak langsung (+/+)
• Motorik : 5 5
5 5

b. Assessment
• Hasil pemeriksaan mini neurologis baik
Exposure

Objective :
• Suhu tubuh 36 ̊C (suhu aksila)

Assessment :
• Exposure baik

Action :
Selimuti pasien
SECONDARY SURVEY
Anamnesis
Keluhan utama
Kejang setelah tertimpa pohon 12 jam SMRS.
MEKANISME TRAUMA
• Pasien mengeluhkan kejang 12 jam SMRS. Pasien
sedang menebang pohon bersama teman-teman
nya, lalu pasien tertimpa pohon yang di tebang dan
terkena di bagian kepala. Setelah itu pasien masih
mampu berjalan sekitar 50 meter lalu pasien kejang.
Kejang berlangsung kira-kira 2 menit lalu pasien tidak
sadar. Muntah menyemprot (-), keuar darah dari
hidung, mulut dan telinga (-).
• Pasien dibawa langsung dibawa ke RS kemudian
pasien sudah mulai sadarkan diri, namun pada pasien
tidak ditemukan periode lucid interval, saat sadar
pasien muntah sebanyak 3 kali berisi makanan,
banyaknya kira-kira setengah gelas aqua gelas sekali
muntah, muntah tidak ada darah.
• Pasien dirujuk ke RSUD Arifin Achmad pekanbaru
AMPLE
A : Alergi makanan (-) alergi obat-obatan (-)
M: Pasien tidak sedang mengkonsumsi obat-obatan.
P : Tidak ada
L : Makan terakhir 14 jam SMRS
E : Mekanisme trauma
Riwayat Penyakit Dahulu
Tidak ada RPD yang berhubungan dengan keluhan saat ini

Riwayat Penyakit Keluarga


Tidak ada RPK yang berhubungan dengan keluhan saat ini
PEMERIKSAAN FISIK
Status Generalis
Keadaan umum : Tampak sakit sedang
Kesadaran : Komposmentis
GCS : 13 (E4 V4 M5)
Skala nyeri : 6
KeadVital Sign
TD : 141/79 mmhg
Nadi : 94 kali/menit
Suhu : 36˚C
Pernafasan : 24 x/menit
VISUAL ANALOGIC SCALE
Kepala & Leher : Status lokalis
Toraks : Dalam batas normal
Abdomen : Dalam batas normal
Ekstremitas : Dalam batas normal
KGB : Dalam batas normal
Genitourinarius : Dalam batas normal
STATUS LOKALIS
Kepala dan Leher
• Inspeksi : Tidak tampak adanya jejas, swealing (+), hematom
pada palpebra (-), Raccon eyes (-), battle sign (-), rinorhea (-),
otorhea (-)

•Palpasi :
Krepitasi (-) nyeri tekan (+) regio temporal dan parietal
DIAGNOSIS KERJA
• Cedera Kepala Sedang dengan GCS 13
PEMERIKSAAN
PENUNJANG
• Darah Rutin
• CT-Scan Kepala
HASIL PEMERIKSAAN
PENUNJANG
Darah Rutin 23 Maret2019
WBC : 17.050/mm3
HB : 13.3 g/dL
HT : 37,5 %
Trombosit: 169.000
BONE WINDOW
Bone Window
Tampak fraktur linier
pada parietal dextra
CT-SCAN
KEPALA
- Identitas : An MBK, 33 tahun
- Potongan aksial
- Jarak antar slide 5 mm
- soft tissue swelling (+) regio
temporoparietal dextra
- Terdapat gambaran hipodens
pada lobus temporoparietal
dextra.
- Tidak tampak ventrikulomegali
- Terlihat adanya midline shift
>5mm
- Sulkusmenyempit dan girus
melebar

Volume : P x L x T
2
: 7,5 X 4 X 4
2
= 60 cc
DIAGNOSIS AKHIR
• Cedera kepala sedang GCS 13 dengan Hematoma Epidural
lobus temporoparietal dextra dan fraktur linier parietal dextra
PENATALAKSANAAN
Elevasi kepala 30 derajat untuk menurunkan tekanan
intrakranial
IVFD Manitol 200cc
Injeksi Tramadol 100 mg  NSAID (analgetik)
Injeksi Ranitidin 50 mg Histamin H2 antagonis
TINJAUAN PUSTAKA

Cedera kepala  trauma mekaniik pada kepala yang


terjadi secara lansung dan tidak lansung yang dapat
menyebabkan gangguan fungsi neurologis, fungsi fisik,
kognitif, psikososial yang temporer atau permanen.
EPIDURAL HEMATOM
(EDH)
Definisi
Epidural hematom (EDH) adalah suatu akumulasi atau
penumpukan darah akibat trauma yang berada diantara tulang
tengkorak bagian dalam dan lapisan membrane duramater.
Etiologi

Epidural hematom terjadi akibat :


• suatu trauma kepala
• Sobekan arteri atau vena meningen mediana
Gambaran klinis
• Penurunan kesadaran,bisa sampai koma
• Nyeri kepala yang hebat
• Mual dan muntah
• Tampak luka atau goresan pada kulit kepala

Gambaran Radiologis

• CT-Scan: -perdarahan berbentuk bikonfeks


-berbatas tegas
-sering didaerah temporoparietal
Diagnosis Banding
• Hematom Subdural

Penatalaksanaan
Non medikamentosa :
- Kraniotomi

Medikamentosa :
- Dexametason dosis awal 10 mg
-manitol 20 % ( 1-3mg/kg BB/hari)
HUKUM MONRO KELIE
TERIMAKASIH

Anda mungkin juga menyukai