Anda di halaman 1dari 35

Pertumbuhan perkembangan neonates, bayi,

balita dan anak pra sekolah


Dosen Pembimbing :
Arum Dwi Anjani, SST, M. Biomed
Disusun oleh : Kelompok 2

CINDY ROSA 41118003


HARMI SORAYA 41218003
ELFIRA ROZA 41218010

PROGRAM STUDI D-III KEBIDANAN


FAKULTAS KEDOKTERAN
UNIVERSITAS BATAM
2019/2020
Pertumbuhan perkembangan neonates, bayi,
balita dan anak pra sekolah
PERTUMBUHAN

Pertumbuhan adalah
bertambahnya jumlah dan
besarnya sel di seluruh bagian
tubuh yang secara kuantitatif
dapat diukur seperti tinggi
badan, berat badan dan lingkar
kepala.

Sumber: Rizki cintya dewi, dkk. 2015. Tumbuh kembang bayi,


toddler, anak, dan usia remaja. Yogyakarta, Nuha medika
Lanjutan…

Pertumbuhan adalah
bertambahnya ukuran dan
jumlah sel serta jaringan
interseluler, berarti
bertambahnya ukuran fisik dan
struktur tubuh sebagian atau
keseluruhan, sehingga dapat
diukur dengan satuan panjang
dan berat

sumber :Astuti setiyani, dkk. 2016. Asuhan kebidanan neonatus,bayi, balita dan anak
pra sekolah. Jakarta, Kementrian kesehatan republik Indonesia).
PERKEMBANGAN

Perkembangan adalah bartambah sempurnanya fungsi alat tubuh yang dapat dicapai
melalui tumbuh kematangan dan belajar, terdiri dari kemampuan gerak kasar dan halus
pendengaran, penglihatan, komunikasi, bicara, emosi social, kemandirian, intelegensi
dan perkembangan moral.

Sumber :Rizki cintya dewi, dkk. 2015. Tumbuh kembang bayi, toddler,
anak, dan usia remaja. Yogyakarta, Nuha medika.
Lanjutan ..

Perkembangan adalah bertambahnya


struktur dan fungsi tubuh yang lebih
kompleks dalam kemampuan gerak
kasar, gerak halus, bicara dan bahasa
serta sosialisasi dan kemandirian

sumber : Astuti setiyani, dkk. 2016. Asuhan kebidanan neonatus,bayi, balita dan anak
pra sekolah. Jakarta, Kementrian kesehatan republik Indonesia).
Pola pertumbuhan dan
perkembangan Sumber: Rizki cintya dewi,
dkk. 2015. Tumbuh kembang
bayi, toddler, anak, dan usia
remaja. Yogyakarta, Nuha
medika

Pola pertumbuhan dan


perkembangan merupakan
peristiwa yang terjadi selama
proses pertumbuhan dan
perkembangan pada anak, meliputi
percepatan maupun perlambatan
yang saling berhubungan antara
satu organ dengan organ yang lain.
Terdapat beberapa pola
pertumbuhan dan perkembangan
Pola pertumbuhan dan
perkembangan
Masa neonatus (lahir -4minggu) Masa bayi
• Berat badan 2500-3500 gr • Berat badan lahir normal 2500-3000 gr. Akan
terjadi penurunan berat badan secara fisiologis
• Panjang badan lahir 47-52 cm antara 5%-10%. Setelah 10-14 hari, berat badan
• Lingkar dada 30-38 cm akan kembali normal. Bayi mengalami empat
kemajuan dalam perkembangan. Perubahan
• Lingkar kepala 33-35 cm suhu, pernapsan, menghisap, menelan, dan cara
• Denyut jantung lebih dari 100 pembuangan melalui organ.
kali/menit, pernapasan pada menit • Panjang badan waktu lahir sekitar 48-50 cm.
pertama cepat 80 kali/menit kemudian akhir tahun pertama kenaikan 25 cm sehingga
usia 1 tahun tinggi badannya 75 cm.
menurun kira-kira 40 kali/menit. • Usia 1 tahun kurang lebih 73-75 cm
• Kulit merah karena dibawah kulit • Usia 2 tahun kurang lebih 80 cm
terdapat lemak, terdapat vernik • Usia 3 tahun kurang lebih 88 cm
caseosa, kuku-kuku jari panjang. • Usia 4 tahun pada anak laki-laki kurang lebih 96
• Genitalia, labia mayora sudah menutupi cm
labia minora pada bayi perempuan, • Pada anak perempuan kurang lebih 95 cm, 2 x
pada bayi laki-laki testis sudah turun ke waktu lahir
skrotum • Usia 5 tahun pada anak laki-laki kurang lebih
103 cm
• Pada anak perempuan kurang lebih 102 cm
Rizki cintya dewi, dkk. 2015.Tumbuh kembang bayi, toddler, • Usia 6 tahun pada anak laki-laki kurang lebih
anak, dan usia remaja. Yogyakarta, Nuha medika 109 cm
Kementrian Kesehatan RI. 2016. Buku Kesehatan Ibu dan Anak.
Jakarta: Kementrian Kesehatan dan JICA
Faktor-faktor yang mempengaruhi
pertumbuhan dan perkembangan anak
Sumber : Rizki cintya dewi, dkk. 2015.Tumbuh kembang bayi, toddler, anak, dan usia remaja. Yogyakarta,
Nuha medika

Faktor keturunan (genetik)

Gizi dan penyakit

Faktor lingkungan

Faktor Natal/Persalinan

Faktor pasca natal

Sumber :Astuti setiyani, dkk. 2016. Asuhan kebidanan neonatus,bayi,


balita dan anak pra sekolah. Jakarta, Kementrian kesehatan republik
Indonesia
Tahap pencapaian pencapaian
pertumbuhan dan perkembangan
Sumber:Soetjiningsih, dkk. 2015. Tumbuh
kembang anak. Yogyakarta, EGC

Tahap pencapaian dan perkembangan yang


harus dilalui dan diselesaikan oleh seorang
anak, meliputi tahapan perkembangan masa
pralahir (prenatal) dan masa postnatal yang
terdiri dari masa neonates, masa bayi, masa
anak usia 1-2 tahun, masa anak prasekolah.
Terjadi proses adaptasi semua sistem organ
tubuh, diawali dengan aktivitas pernafasan
pertama, penyesuaian denyut jantung janin,
pergerakan janin, pergerakan bayi,
pengeluaran mekoneum dan defekasi.
Perubahan fungsi organ lain, seperti ginjal, hati
dan sistem kekebalan tubuh belum sempurna.
tahap-tahap tumbuh kembang

Masa prenatal

• Masa bayi usia 0-1 tahun

Masa pra sekolah usia 1-6


tahun

Sumber : Soetjiningsih, dkk. 2015. Tumbuh kembang anak. Yogyakarta,


EGC
Masa neonatus

Masa neonates merupakan


masa terjadinya kehidupan
baru di luar uterus. Terjadi
proses adaptasi semua sistem
organ tubuh, diawali dengan
aktivitas pernafasan pertama,
penyesuaian denyut jantung
janin, pergerakan janin,
pergerakan bayi, pengeluaran
mekoneum dan defekasi.
Perubahan fungsi organ lain,
seperti ginjal, hati dan sistem
kekebalan tubuh belum
sempurna

Sumber : Rizki cintya dewi, dkk. 2015.Tumbuh kembang bayi, toddler, anak, dan usia remaja. Yogyakarta, Nuha medika
Menurut buku kesehatan ibu dan anak
(KIA) pertumbuhan yaitu:
Pada umur 0-3 bulan
Dilakukan oleh keluarga:
• Sering memeluk dan menimang bayi dengan penuh kasih
sayang.
• Gantung benda berwarna cerah yang bergerak dan bisa
dilihat bayi.
• Tatap mata bayi dan ajak tersenyum, bicara dan
bernyanyi.
• Perdengarkan musik/suara kepada bayi.
• Mulai 3 bulan, bawa bayi ke– luar rumah
memperkenalkan lingkungan sekitar.
Sumber : Kementrian Kesehatan RI. 2016. Buku Kesehatan Ibu dan Anak. Jakarta: Kementrian Kesehatan dan JICA
Pada umur • Menatap ke ibu

1 bulan, • Mengeluarkan suara


• Tersenyum
• Menggerakkan tangan dan kaki.
bayi bisa:
• Mengangkat kepala tegak ketika

Pada umur tengkurap


• Tertawa
• Menggerakkan kepala ke kiri dan
3 bulan kanan
• Membalas tersenyum ketika diajak

bayi bisa bicara/tersenyum


• Mengoceh spontan atau bereaksi
dengan mengoceh.

Kementrian Kesehatan RI. 2016. Buku Kesehatan Ibu dan Anak.


Jakarta: Kementrian Kesehatan dan JICA
Stimulus yang bisa diberikan

Lakukan rangsangan/stimulasi setiap saat dalam suasana


yang menyenangkan.

Jika pada usia 3 bulan, bayi belum bisa melakukan minimal


salah satu hal di atas, bawa bayi ke dokter/bidan/perawat.

Bawa anak 3 bulan - 2 tahun setiap 3 bulan ke fasilitas untuk


mendapatkan pelayanan SDIDTK

Kementrian Kesehatan RI. 2016. Buku Kesehatan Ibu dan Anak.


Jakarta: Kementrian Kesehatan dan JICA
Sumber : Kementrian Kesehatan RI.
2016. Buku Kesehatan Ibu dan Anak.
Jakarta: Kementrian Kesehatan dan JICA

Pada umur 3-6 bulan


Orangtua dan anggota keluarga lainnya perlu
melakukan hal berikut:
• Sering telungkupkan bayi.
• Gerakkan benda ke kiri dan kanan, di depan
matanya.
• Perdengarkan berbagai bunyi-bunyian.
• Beri mainan benda yang besar dan berwarna.
Sumber : Kementrian Kesehatan RI. 2016. Buku
Kesehatan Ibu dan Anak. Jakarta: Kementrian
Kesehatan dan JICA

Pada umur 6 bulan, bayi bisa:

• Berbalik dari telungkup ke telentang.


• Mempertahankan posisi kepala tetap tegak.
• Meraih benda yang ada didekatnya.
• Menirukan bunyi.
• Menggenggam mainan.
• Tersenyum ketika melihat mainan/gambar yang
menarik.
Pada umur 6-12 bulan
Orangtua dan anggota keluarga lainnya perlu
melakukan hal berikut:
• Ajari bayi duduk.
• Ajak main CI-LUK-BA.
• Ajari memegang dan makan biskuit.
• Ajari memegang benda kecil dengan 2 jari.
• Ajari berdiri dan berjalan dengan berpegangan.
• Ajak bicara sesering mungkin.
• Latih mengucapkan ma.. ma.., pa.. pa..
• Beri mainan yang aman dipukul-pukul
Sumber: Rizki cintya dewi, dkk. 2015. Tumbuh
kembang bayi, toddler, anak, dan usia remaja.
Yogyakarta, Nuha medika
Sumber : Kementrian
Kesehatan RI. 2016.
Buku Kesehatan Ibu
dan Anak. Jakarta:
Kementrian Kesehatan
dan JICA
• Merambat
Pada umur 9 • Mengucapkan ma ... ma, da ... da
bulan, bayi • Meraih benda sebesar kacang
• Mencari benda/mainan yang dijatuhkan
bisa: • Bermain tepuk tangan atau ciluk-ba
• Makan kue/biskuit sendiri.

• Berdiri dan berjalan berpegangan


• Memegang benda kecil
Pada umur • Meniru kata sederhana seperti ma..
ma.., pa.. pa..
12 bulan, • Mengenal anggota keluarga
bayi bisa • Takut pada orang yang belum dikenal
• Menunjuk apa yang diinginkan tanpa
menangis/merengek
Sumber : Kementrian Kesehatan RI. 2016. Buku
Kesehatan Ibu dan Anak. Jakarta: Kementrian
Kesehatan dan JICA

Pada umur 2 tahun, anak bisa:

• Naik tangga dan berlari-lari


• Mencoret-coret pensil pada kertas
• Dapat menunjuk 1 atau lebih bagian tubuhnya
• Menyebut 3-6 kata yang mempunyai arti, seperti
bola, piring dan sebagainya
• Memegang cangkir sendiri
• Belajar makan-minum sendiri.
Pada umur 3 tahun, anak bisa:

• Mengayuh sepeda roda tiga


• Berdiri di atas satu kaki tanpa berpegangan
• Bicara dengan baik menggunakan 2 kata
• Mengenal 2-4 warna
• Menyebut nama, umur dan tempat
• Menggambar garis lurus
• Bermain dengan teman
• Melepas pakaiannya sendiri
• Mengenakan baju sendiri Sumber: Rizki cintya dewi, dkk. 2015.
Tumbuh kembang bayi, toddler, anak, dan
usia remaja. Yogyakarta, Nuha medika
Pada umur 5 tahun, anak bisa:

• Melompat-lompat 1 kaki, menari dan berjalan lurus.


• Menggambar orang 3 bagian (kepala, badan,
tangan/kaki)
• Menggambar tanda silang dan lingkaran
• Menangkap bola kecil dengan kedua tangan
• Menjawab pertanyaan dengan kata-kata yang benar
• Menyebut angka, menghitung jari
• Bicaranya mudah dimengerti
• Berpakaian sendiri tanpa dibantu
• Mengancing baju atau pakaian boneka
• Menggosok gigi tanpa bantuan Sumber: Rizki cintya dewi, dkk. 2015.
Tumbuh kembang bayi, toddler, anak,
dan usia remaja. Yogyakarta, Nuha
medika
Kementrian Kesehatan RI. 2016. Buku
Kesehatan Ibu dan Anak. Jakarta: Kementrian
Kesehatan dan JICA
Ada 4 aspek tumbuh kembang yang
perlu dibina atau dipantau

Gerak kasar atau motoric kasar

Gerak halus atau motorik halus

Kemampuan bicara dan bahasa

Sosialisasi dan kemandirian

Astuti setiyani, dkk. 2016. Asuhan kebidanan neonatus,bayi, balita dan anak pra sekolah.
Jakarta, Kementrian kesehatan republik Indonesia
Indikator pemantauan pertumbuhan neonatus, bayi,
balita dan anak pra sekolah

Tumbuh kembang Tumbuh


dapat di bedakan 3 kembang fisik
jenis
intelektual

emosional

Sumber :Astuti setiyani, dkk. 2016. Asuhan kebidanan neonatus,bayi, balita dan anak pra sekolah.
Jakarta, Kementrian kesehatan republik Indonesia).
Pengukuran antropometri
Pengukuran antropometri ialah pengukuran
yang digunakan untuk menentukan keadaan
gizi seseorang. Agar memperoleh hasil yang
tepat, diperlukan suatu patokan sebagai
pedoman
Sumber :Astuti setiyani, dkk. 2016. Asuhan kebidanan
neonatus,bayi, balita dan anak pra sekolah. Jakarta,
Kementrian kesehatan republik Indonesia).

Antropometri berasal dari kata anthropos dan


metros. Anthropos artinya tubuh dan metros
artinya ukuran. Antropometri berarti ukuran
dari tubuh. Metode antropometri adalah
menjadikan ukuran tubuh manusia sebagai
alat menentukan status gizi manusia.

Sumber :Plora N.F 2016


Penggunaan kartu menuju sehat (KMS) sebagai home
based record

KMS di Indonesia merupakan


modifikasi WHO-NCHS, yaitu berat
badan terhadap umur anak balita,
dilengkapi dengan gambar
perkembangan motorik kasar,
halus dan berbahasa.

Sumber: Maulidia, 2015


Memonitor pertumbuhan anak sejak bayi

Pemantauan status gizi bayi secara


Pemantauan pertumbuhan anak berkala setiap bulan dengan cara
sejak lahir menimbang berat badan bayi dan
mengukur panjang badannya

Sumber : Ikatan dokter anak Indonesia, 2016


Pertumbuhan normal pada anak balita

Sumber : Dewi sri dkk, 2017

Isi berat badan


balita sesuai
Tentukan berat umur dan tarik
badan ideal anak, garis grafik
anda juga bisa
Pertumbuhan melihat apakah
pertumbuhan
fisik anak, anak anda tinggi
Ukur berat diukur antara atau pendek,
badan dan lain dengan gemuk atau kurus
tinggi berat badan
badannya (BB), tinggi
badan (TB)
dan lingkar
kepala (LK).
Grafik pertumbuhan (growth chart)

mengumpulkan data pengukuran BB,TB,LK


yang tepat dan akurat

memilih chart yang sesuai dengan umur dan


jenis kelamin

Gunakan alat bantu seperti penggaris


segitiga agar akurat, untuk menghubungkan
BB,TB, dan LK dengan umur anak

Sumber : IDAI.2015
Grafik pertumbuhan (growth chart)

Sumber : IDAI.2015
Membaca grafik pertumbuhan
Pola pertumbuhan berat badan bayi (weight)
dan panjang badan (length) bayi digambarkan
dalam kurva pertumbuhan atau weight/length
chart dengan rentang nilai dari 5% sampai
95%. Apabila BB/PB bayi berada dalam chart
tesebut, maka bayi masih dikatakan normal.
Apabila BB/PB bayi berada diluar chart baik
lebih rendah atau lebih tinggi tidak bisa dinilai
ada kelainan, harus diperiksa penyebabnya,
antara lain faktor genetic.

Sumber : Astuti setiyani, dkk. 2016. Asuhan kebidanan neonatus,bayi, balita dan anak
pra sekolah. Jakarta, Kementrian kesehatan republik Indonesia).
Kalkulator Tinggi Potensi Genetik

Tinggi Potensi Genetik (TPG) adalah perkiraan


tinggi akhir (tinggi dewasa) anak yang dihitung
berdasarkan tinggi badan orang tua.
• TPG anak laki-laki = ((TB ibu (cm) + 13 cm) +
TB ayah (cm))/2 ± 8,5 cm
• TPG anak perempuan = ((TB ayah (cm) - 13
cm) + TB ibu (cm))/2 ± 8,5 cm

Sumber : IDAI.2015
• Contoh
Tn B tinggi 165 dan Ny A tinggi nya 150
perkiraan tinggi anaknya adalah

TPG anak perempuan = (TB ayah (165cm) - 13


cm) + TB ibu (150))/2 ± 8,5 cm = 142,5-159.5 cm

Sumber : IDAI.2015

Anda mungkin juga menyukai