Anda di halaman 1dari 22

STUNTING

Definisi Stunting
Stunting (kerdil) adalah kondisi dimana balita
memiliki panjang atau tinggi badan yang
kurang jika dibandingkan dengan umur.

Kondisi ini diukur dengan panjang atau tinggi


badan yang lebih dari minus dua standar
deviasi median standar pertumbuhan anak dari
WHO.
ANGKA KEJADIAN STUNTING
DI INDONESIA

Prevalensi stunting pada BALITA


• Tahun 2013 : 37,2%
• Tahun 2018 : 30,8%

Prevalensi stunting pada BATUTA


• Tahun 2018 : 29,9%

RISKESDAS 2018
Prof. DR. dr Nila Djuwita F. Moeloek, Sp.M (K) Tanggapan mengenai stunting

Prof. DR. dr Nila Djuwita F. Moeloek, Sp.M (K) mengatakan bahwa


stunting harus dicegah sejak dini.

Terdapat dua pendekatan dalam upaya meningkatkan status


gizi masyarakat, yakni intervensi gizi spesifik dan intervensi gizi
sensitif.

Secara Khusus Upaya Penanggulangan Stunting dapat


dilakukanmelalui perbaikan pola asuh, pola makan, dan
peningkatan akses air bersih dan sanitasi. Dengan fokus pada
remaja, ibu hamil, ibu menyusui , bayi dan baduta.

Upaya perbaikan gizi bisa dimulai melalui penerapan gizi


seimbang dalam kehidupan sehari-hari.
PERTUMBUHAN
DAN
PERKEMBANGAN

PERTUMBUHAN PERKEMBANGAN

Peningkatan secara bertahap yang terjadi bertambahnya kemampuan (skills) dalam


pada tubuh, organ dan jaringan. hal ini struktur dan fungsi tubuh yang lebih
terjadi sejak masa akonsepsi hinga remaja. kompleks dengan pola yang teratur.

perkembangan merupakan hasil proses


pematangan dari tubuh seseorang
FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PROSES
PERTUMBUHAN DAN PERKEMBANGAN

• Pertumbuhan terjadi pesat pada masa balita, sehingga dibutuhkan suplai makanan dan gizi dalam jumlah yang
memadai.
ASUPAN GIZI • Asupan gizi sangat berperan pada tumbuh kembang seorang anak.

• Perilaku pemberian makanan berhubungan secara langsung dengan tingkat pendidikan ibu dan status gizi anak.
• Seorang anak tidak akan tumbuh dengan baik tanpa perawatan dari keluarganya, terutama ibunya. Oleh karena itu,
POLA ASUH peran orang tua terutama ibu sangat penting dalam proses pertumbuhan dan perkembangan.
MAKAN

• Keadaan kesehatan anak berperan penting dalam proses tumbuh kembang.


• Dalam keadaan anak dengan penyakit secara tidak langsung dapat membuat seorang anak kekurangan asupan gizi.
KEADAAN Seperti anak menjadi tidak nafsu makan, dan menurunnya kemampuan tubuh anak dalam menyerap zat gizi.
KESEHATAN

• Dapat menyebabkan timbulnya oenyakit yang berpengaruh kepada asupan gizi anak.
SANITASI • Contoh: diare, cacingan, dan infeksi saluran pernafasan.
LINGKUNGAN
PERTUMBUHAN
DAN
PERKEMBANGAN

Anak balita yang mengalami


Beberapa studi yang telah
keterlambatan pertumbuhan
dilakukan tentang
akibat kekurangan makan
pertumbuhan dan
memiliki keterlambatan
perkembangan anak
dalam perkembangan
mengatakan
motorik anak.
SIKLUS KEHIDUPAN
MASA PERTUMBUHAN DAN PERKEMBANGAN SEJAK KONSEPSI - REMAJA
Anak SMP/A &
1000 hari pertama kehidupan sangat penting Remaja
dalam pencegahan kejadian stunting.

Asupan gizi pada 1000 hari kehidupan ini Pasangan Anak SD


harus sangat diperhatikan agar tidak terjadi Usia Subur
stunting dan tidak adanya gangguan pada
pertumbuhan dan perkembangan seorang
anak.

Balita
PMT Balita Kurus Tumb
Kembang Vit A Balita
Imunisasi
Ibu bersalin,
nifas, bayi baru
Lansia lahir

Bayi
Yankes Neonatal (KN)
IMD, ASI Eksklusif, Imunisasi

Ibu Hamil
PMT, TTD
K4, Kelas Ibu, P4K
FAKTOR- FAKTOR PENYEBAB STUNTING

PENYEBAB
PENYEBAB TIDAK
LANGSUNG Faktor rumah tangga LANGSUNG Ekonomi
dan keluarga

Pelayanan
Pemberian ASI kesehatan

Pemberian MPASI yang Pendidikan


tidak mencukupi

Masyarakat dan
infeksi Budaya

Sanitasi
lingkungan
FAKTOR RUMAH TANGGA DAN KELUARGA

FAKTOR IBU LINGKUNGAN RUMAH

Status gizi buruk saat pra kehamilan,


Kurangnya stimulasi aktifitas pada anak
kehamilan, dan menyusui

Perawakan ibu pendek Praktek pengasuhan anak yang buruk

Mengalami infeksi Penyediaan air yang kurang memadai

Kehamilan diusia remaja (muda) Rendahnya pendidikan orangtua

Kesehatab mental Perawakan orang tua pendek

IUGR dan kelahiran premature

Jarak kehamilan dekat

hipertensi
HUBUNGAN PERNIKAHAN USIA DINI DENGAN
KEJADIAN STUNTING

• Sebanyak 3 studi potong lintang


menunjukkan hubungan yang cukup
erat antara IBU YANG BERUSIALEBIH
MUDAdan stunting pada anak.
RENDAHNYA POLA ASUH
PERNIKAHAN ANAK
• Secara umum kemungkinan anak PENGETAHUAN MAKAN YANG
USIA DINI STUNTING
mengalami stunting lebih tinggi ORANG TUA SALAH
apabila PENDIDIKAN ORANG
TUA RENDAH
Perbedaan Organ Uterus Immature Dan Mature

• Pada masa neonatal-pubertas Uterus seorang wanita

dalam tahap perkembangan (Immature )


• Gambaran uterus Mature (Masa
• Tampak pada Uterus belum terbentuk dengan
Reproduksi)
sempurna, cavum uterus tampak lebih sempit.
• Uterus sudah siap untuk
• Pada tahap ini, jika seorang remaja putri (masa
menerima konsepsi
pubertas) hamil akan menimbulkan komplikasi untuk

ibu maupun bayinya.

• Hal ini berhubungan dengan efek pernikahan dini

pada kejadian stunting


Perbedaan Organ Uterus Immature Dan Mature

IMATURE

MATURE
Uterus Immature

Uterus Neonatal Uterus PrePubertas

Gambaran USG transabdominal longitudinal dari rahim normal pada seorang gadis
Gambar USG transabdominal sagital dari uterus normal pada seorang gadis berusia 2 hari peripubertal 12 tahun. Rahim lebih sedikit berbentuk seperti tabung dan lebih berbentuk
yang sehat. Sebagian kecil dari cairan yang tampak di kedua lapisan endometrium buah pir daripada anak yang lebih muda, dengan corpus uterus lebih lebar dari serviks
(panah) dan lapisan endoserviks (panah putus-putus) adalah efek stimulasi hormon ibu. (Cx). Endometrium (panah putih) terlihat samar dan akan menjadi lebih menonjol setelah
kematangan seksual. Angulasi ringan pada corpus uterus sehubungan dengan serviks
(yaitu, anteflexion) yang terlihat di sini jarang terjadi pada gadis-gadis muda tetapi khas
pada pubertas. Sejumlah kecil cairan bebas di panggul (panah hitam) merupakan Temuan
normal pada anak-anak . Saluran vagina (panah putih putus-putus) tampak sebagai dua
garis sejajar hyperechoic yang mewakili mukosa permukaan. B = kandung kemih.
Uterus Mature

Uterus Reproduktif

Rahim normal dengan retrofleksi pada wanita berusia 28 tahun. A = anterior, I = inferior, P = posterior, S =Superior.
(a) Gambar USG transabdominal Midsagittal menunjukkan rahim dalam fase menstruasi. Perbatasan endometrium tidak terlihat jelas, dan ketebalan endometrium
diperkirakan berukuran 8 mm (titik target). Tampak gelembung udara echogenik di forniks anterior vagina (panah) terkait dengan pemasangan tampon. (B) Gambar
endovaginal Midsagital yang diperoleh pada wanita yang sama setelah berkemih menunjukkan bahwa sudut retroversi uterus meningkat dan fundus uterus sekarang
berorientasi ke arah kaki pasien. Pandangan endovaginal lebih jelas menunjukkan hal itu. ketebalan endometrium (panah) adalah 2 mm, khas dari fase menstruasi
siklus. Uterus tampak seperti buah pir menunjukan rahim yang matang, dengan ukuran corpus utersu kira-kira dua kali dari ukuran serviks.
DAMPAK STUNTING

MUDAH SAKIT KEMAMPUAN KOGNITIF SAAT TUA BERISIK


BERKURANG TERKENA PENYAKIT

POSTUR TUBUH FUNGSI TUBUH MENGAKIBATKAN


TIDAK TIDAK SEIMBANG KERUGIAN EKONOMI
MAKSIMAL
PENCEGAHAN STUNTING

STUNTING BISA DICEGAH MELALUI 1000 HARI PERTAMA KEHIDUPAN


(MEMASTIKAN KESEHATAN YANGBAIK DAN GIZI YANG CUKUP)
3 KOMPONEN
PENCEGAHAN STUNTING
DARI SISI PERILAKU

POLA
ASUH

POLA
MAKAN

POLA
HIDUP
BERSIH

1000 Hari Pertama Kehidupan (1000 HPK) yang Optimal


Gizi tepat + Pencegahan Penyakit = Tumbuh Kembang Optimal = Mencegah Stunting
Penangan stunting dilakukan melalui Intervensi
Spesifik dan Intervensi Sensitif pada sasaran 1.000
hari pertama kehidupan seorang anak sampai
PENANGANAN KEJADIAN

berusia 6 tahun.
STUNTING

Intervensi Gizi Spesifik Intervensi Gizi Sensitif

• Intervensi yang ditujukan kepada ibu hamil dan • Intervensi yang ditujukan melalui berbagai
anak dalam 1.000 hari pertama kehidupan kegiatan pembangunan di luar sektor kesehatan
• Kegiatan ini umumnya dilakukan oleh sektor • Sasarannya adalah masyarakat umum, tidak
kesehatan khusus untuk sasaran 1.000 Hari Pertama
• Intervensi spesifik bersifat jangka pendek, Kehidupan.
hasilnya dapat dicatat dalam waktu relatif
pendek
INTERVENSI DENGAN SASARAN
IBU HAMIL
• Memberikan makanan tambahan pada ibu hamil untuk
mengatasi kekurangan energi dan protein kronis.
• Mengatasi kekurangan zat besi dan asam folat.
• Mengatasi kekurangan iodium.
• Menanggulangi kecacingan pada ibu hamil.
• Melindungi ibu hamil dari Malaria.

INTERVENSI DENGAN SASARAN IBU


MENYUSUI DAN ANAK USIA 0-6 BULAN
INTERVENSI • Mendorong inisiasi menyusui dini (pemberian colostrum).
• Mendorong pemberian ASI Eksklusif.
GIZI SPESIFIK
INTERVENSI DENGAN SASARAN IBU MENYUSUI
DAN ANAK USIA 7-23 BULAN
• Mendorong penerusan pemberian ASI hingga usia 23 bulan
didampingi oleh pemberian MP-ASI.
• Menyediakan obat cacing. Menyediakan suplementasi zink.
• Melakukan fortifikasi zat besi ke dalam makanan.
• Memberikan perlindungan terhadap malaria.
• Memberikan imunisasi lengkap.
• Melakukan pencegahan dan pengobatan diare.
• Menyediakan dan Memastikan Akses pada Air Bersih.
• Menyediakan dan Memastikan Akses pada Sanitasi.
• Melakukan Fortifikasi Bahan Pangan. Menyediakan Akses kepada
Layanan Kesehatan dan Keluarga Berencana (KB).
• Menyediakan Jaminan Kesehatan Nasional (JKN).
INTERVENSI • Menyediakan Jaminan Persalinan Universal (Jampersal).
• Memberikan Pendidikan Pengasuhan pada Orang tua.

GIZI SENSITIF • Memberikan Pendidikan Anak Usia Dini Universal.


• Memberikan Pendidikan Gizi Masyarakat.
• Memberikan Edukasi Kesehatan Seksual dan Reproduksi, serta Gizi
pada Remaja.
• Menyediakan Bantuan dan Jaminan Sosial bagi Keluarga Miskin.
• Meningkatkan Ketahanan Pangan dan Gizi.
5 PILAR PENANGANAN STUNTING

RPJMN 2015-2019
Menurunkan prevalensi stunting (pendek dan sangat pendek)
pada anak bawah usia 2 tahun menjadi 28% dengan Pelibatan
Lintas Sektor
REFERENSI

• Situasi Balitia Pendek (Stunting) di Indonesia. Pusat data dan informasi. Kementerian Kesehatan RI. Edisi
1. 2018

• Cegah Stunting Itu Penting. Pusat data dan informasi. Kementerian Kesehatan RI. Edisi 2. 2018

• Buku Saku Desa dalam Penanganan Stunting.Kementeria Desa, pembangunan daerah tertinggal, dan
Transmigrasi. 2017

• Beal T, Tumilowicz A, Sutrisna A, Izwardy D, Neufeld L. A review of child stunting determinants in


Indonesia. Matern Child Nutr. 2018

• Probosiwi H, Huriyati E, Djauhar Ismail. Stunting dan perkembangan anak usia 12-60 bulan
di Kalasan. Berita Kedokteran Masyarakat. 2017:33(11);1141-46

• Hati FS, Pratiwi AM. The Effect Of Education Giving On The Parent’s Behavior About
Growth Stimulation In Children With Stunting. NurseLine Journal. 2019:4(1);12-30

Anda mungkin juga menyukai