Anda di halaman 1dari 18

KELOMPOK 13

M. ALHAMTO MAKATITA M. ABI DAUD


M. ARIQ FAUZAN M. ASIH PAMBUDI
M. ODISS NURSYAHBUDIN M. DIRGANTARA HR
MOHAMAD RHEZA F ZAMZAMI M. DWI ROYNALDO
M. RIZKI IDRIANSYAH M. DZAKWAN
M. RIZKY ARAHMAN M. FADHIL RIDHO RIZQULLAH
M. YASIR M. FIKRI HANIF
WAJAHKU
Seorang wanita, mahasiswa 20 tahun datang ke
poli RSPBA dengan keluhan ruam di wajah sejak
1 minggu yang lalu. 5 bulan terakhir pasien
mengeluh demam, sendi selama ini nyeri. Selama
ini penderita minum obat hanya penghilang nyeri
walaupun tidak hilang. Penderita lemas, mudah
lelah, BAK berkurang, berbusa sejak 1 minggu &
tidak ada keluhan haid.
KEYWORD

1. Perempuan 20 tahun
2. Keluhan ruam di wajah
3. Demam hilang timbul
4. Rambut rontok, sariawan, nyeri sendi
5. Merasa lemas dan mudah lelah
6. Minum obat penghilang nyeri tidak turun
7. BAK menurun & berbusa
PROBLEM

Perempuan 20 tahun datang ke poli RSPBA dengan


keluhan ruam di wajah.
DIFFERENT DIAGNOSIS

1. Leukimia
2. SLE (Systemic Lupus Eritematosus)
3. Dermatitis Atopik
MORE INFO
A. Pemeriksaan fisik
 Kesadaran Umum : tampak sakit sedang
 Kesadaran : Compos mentis
 Tek. Darah : 120/80 mmHg
 Nadi : 88x/m
 RR : 24x/m
 Suhu : 36,7°C

B. Kesadaran spesifik :
Kepala-mata : Paltebra anemi
Wajah : Butterfly face
Fotosensitivitas : Perubahan warna kulit ketika terkena cahaya
MORE INFO
C. Pemeriksaan penunjang
 Pemeriksaan Lab :
 Hb : 9,2
 Leukosit : 3.500
 MCV : 92
 Trombosit : 65.000
 MCH : 28
 KIMIA Darah :
 Albumin : 1,8
 Ureum : 7,5
 Kreatinin : 1,8
HIPOTESA

Seorang wanita 20 tahun mengalami SLE


(Systemic Lupus Eritomatosus).
DON’T KNOW

1. All about (Definisi, etiologi, patofisiologi, gejala, komplikasi, faktor resiko, penatalaksanaan, prognosis)

2. Anemia pada SLE


DEFINISI

Systemic lupus eritomatosus (SLE) merupakan


penyakit reaksi inflamasi kronis yang memiliki
manifestasi klinis dan di ikuti relaps yang cukup sering.
90% kasus terjadi pada wanita, seringnya di mulai pada
masa kanak-kanak.
ETIOLOGI
Meskipun penyebab belum diketahui, banyak
predisposisi genetik dan interaksi genetik telah
terdentifikasi

Kelemahan bawaan Proliferasi Autoimun


1. HLA tipe (DR3/2) 1. Sel B/T hiperaktif
2. Imunoregulatory gen 2. Tingginya rasio CD4 : CD8
3. Complement level
4. Hormonal levels
Akibat dari proliferasi autoimun, mengakibatkan produksi autoantibodi yang
meliputi,
1. Apoptosis
2. Rekognisi diri
PATOFISIOLOGI

Pada SLE, terjadi peningkatan produksi autoantibodi


diperkirakan terjadi akibat fungsi sel T supressor yang abnormal
sehingga timbul penumpukan kompleks imun dan kerusakan jaringan.
Inflamasi akan menstimulasi antigenyang selanjutnya merangsang
antibodi tambahan dan siklus tersebut berulang kembali. Uniknya,
penyakit lupus ini antibodi yang terbentuk dalam tubuh muncul
berlebihan. Hasilnya antibodi justru menyerang sel-sel jaringan organ
tubuh yang sehat. Kelainan ini disebut autoimunitas.
GEJALA

a. Konstitusional (lelah, nyeri sendi, demam, & penurunan BB)


b. Muskuloskeletal (nyeri sendi, nyeri otot, nekrosa avaskular)
c. Kulit (Fotosensitivitas, ruam, kemerahan, dll.)
d. Ginjal (gagal ginjal akut maupun kronis)
e. Neuropdychiatric (psikosis). Kejang.
f. Paru (efusi, pleuritis, pneumonia, hipertensi paru)
g. GIT (gangguan pencernaan, nyyeri perut)
h. Hematologi (Anemia, leukopenia, limfositopenia, trombositopenia)
KOMPLIKASI SLE

1. Bergantung pada organ yang terkena


FAKTOR RESIKO
1. BBLR (<2.500 gram)
2. Prematur ( > 1 bulan )
3. Fotosensitivitas
4. Terpapar pestisida
5. Debu dan asap rokok
6. Cahaya UV
PENATALAKSANAAN
1. NSAID
2. IMUNOSUPRESAN
3. KORTIIKOSTEROID
ANEMIA PADA SLE

1. Penyakit kronik
2. Aplastik tulang
3. Anemia renal
Terima Kasih

Anda mungkin juga menyukai