Anda di halaman 1dari 11

SEHAT JIWA PADA ANAK PRASEKOLAH

 
Disusun Oleh Kelompok 4/A :
Dian Putri Rahayu (20181660062)
Alfian Yanuar Rizky (20181660058)
Rona Diyanah Putri (20181660056)
Fitri Fajriyah R (20181660009)
Galoh Lestari Ningsih (20181660035)
Andi Yulianto (20181660027)
1. Definisi

Anak usia Pra sekolah adalah fase dimana perkembangan individu


sekitar 3-6 tahun, anak mulai mempunyai kesadaran mengenai dirinya
sebagai laki-laki dan perempuan, dan dapat mengatur diri pada saat buang
air (toilet training) dan mulai mengenal hal-hal yang berbahaya dan yang
dapat mencelakakan dirinya (Yusuf, 2001)

2. Karakteristik Perkembangan Pada Anak Pra-sekolah

– Perkembangan fisik

– Perkembangan psikososial

– Perkembangan spiritual

– Perkembangan emosi

– Perkembangan bahasa
3. Faktor-faktor yang mempengaruhi pola asuh orang tua terhadap anak.
• Berperilaku disiplin
• Usia orang tua
• Penyesuaian yang disetuji kelompok
• Pendidikan untuk menjadi orang tua
• Jenis kelamin
• Status sosial ekonomi
• Konsep peran orang dewasa
• Jenis kelamin anak
• Usia anak
4. Masalah Kejiwaan dalam Perkembangan
Anak Pra-Sekolah
a) Depresi
b) Cemas berlebihan
c) Gangguan makan dan tidur
d) Halusinasi
e) Emosi berubah ubah
Konsep Asuhan Keperawatan
A. Pengkajian
 Mulai mempunyai kemampuan motoric, seperti menggambar, menulis, bernyanyi, menari, berlari,

bemain tanah liat, memakai pakaian sendiri melompat dsb.


 Mulai berimajinasi dan berkreatifitas

 Mulai menjengkelkan, keras kepala dan melawan orang


 Mulai bisa berbicara dengan lancar, dan mampu menyebut dirinya dengan kata “saya”

 Mulai meniru orang tua dalam aspek spiritual, seperti beribadah dan berdoa
 Mampu menerima lingkungan baru, seperti keinginanya untuk bersekolah
B. Analisa Data
1. Data subjektif
 Klien bisa berbicara dengan lancar, dan mulai menyebut dirinya dengan kata “saya”
 Klien mulai mempunyai kemampuan motoric seperti bernyanyi

2. Data objektif
 Klien mulai mempunai kemampuan motoric seperti mengambar, menulis, bernyanyi, berlari,
melompa, bermain tanah liat, memakai pakaian sendiri.
 Klien mampu menerima lingkungan baru, seprti keinginanya untuk bersekolah
 Klien meniru perilaku spiritual orang tuanya seperti beribadah dan berdoa
 Klien mulai berimajinasi dan berkreatifitas
C. Diagnosa Keperawatan Yang Sering muncul
1. Gangguan komunikasi verbal
2. Gangguan proses keluarga
3. Gangguan interaksi sosial
D. Intervensi keperawatan
1.Gangguan komunikasi verbal
a)observasi
monitor proses kognitif, anatomis dan fisiologis
identifikasi perilaku emosional
b) terapeutik
gunakan metode komunikasi alternatif
gunakan bahasa sederhana
pertahankan kontak mata selama komunikasi
c) edukasi
ajarkan keluarga cara membantu pasien berkomunikasi
anjurkan bicara perlahan
d) kolaborasi
rujuk ke ahli patologi bicara atau terapis
2. Gangguan proses keluarga
a. observasi
 identifikasi respon emosional terhadap kondisi saat ini
 identifikasi gangguan dalam proses keluarga
b. terapeutik
 dengarkan masalah, perasaan, dan pertanyaan keluarga
 berikan kesempatan berkunjung bagi anggota keluarga
c. edukasi
 informasikan kemajuan pasien secara berkala
 informasikan fasilitas perawatan kesehatan yang tersedia
d. kolaborasi
 rujuk untuk terapi keluarga, jika perlu
3. Gangguan interaksi sosial
a. Observasi
 Identifikasi fokus pelatihan keterampilan sosial
 Identifikasi hambatan melakukan interaksi dengan orang lain
b. Terapeutik
 Libatkan keluarga selama latihan ketrampilan sosial
 Motivasi berinteraksi di luar ruangan
 Berikan umpan balik positif dalam perawatan diri
c. Edukasi
 Anjurkan berinteraksi dengan orang lain secara bertahap
 Latih bermain peran untuk meningkatkan ketrampilan komunikasi
 Edukasi keluarga untuk dukungan ketrampilan sosial
•Terimah kasih

Anda mungkin juga menyukai