Anda di halaman 1dari 10

MANFAAT

MANAJEMEN
KONFLIK
Dr. Ertien Rining Nawangsari, M.Si
◦ Konflik merupakan hal yang sebisa mungkin dihindari dalam suatu lingkungan, tidak
terkecuali dalam sebuah perusahaan. Konflik dalam perusahaan dapat timbul karena
berbagai faktor, bahkan perubahan atau inovasi yang baru pun bisa menjadi pemicu
konflik apabila tidak semua karyawan memiliki pemahaman yang seragam mengenai
inovasi tersebut.
◦ Konflik perusahaan yang terlalu lama dibiarkan berlarut-larut akan menghambat
produktivitas perusahaan. Maka dari itu, perusahaan harus memiliki manajemen
konflik yang baik. Tidak hanya tepat sasaran, namun juga diharapkan mampu merubah
dampak negatif menjadi positif dan bermanfaat, baik bagi perusahaan maupun
karyawan yang terlibat konflik.
◦ Manajemen konflik sendiri adalah sebuah usaha untuk mengendalikan situasi dan
kondisi perselisihan yang terjadi antara beberapa pihak. Manajemen konflik dilakukan
oleh pihak yang terlibat konflik, atau pihak ketiga melalui proses aksi dan reaksi.
Pihak ketiga dalam hal ini harus rasional dan netral agar tidak condong pada salah satu
pihak.
◦ Manajemen konflik biasanya berupa komunikasi yang terjadi 2 arah antar pihak,
termasuk pihak ketiga sebagai mediator.
Langkah manajemen konflik
◦ pengenalan terhadap konflik yang terjadi, termasuk
penyebab-penyebabnya.
◦ mendiagnosa dengan metode analisis tertentu.
◦ mendiskusikan solusi yang paling tepat dengan resiko
sekecil mungkin. Setelah solusi dilakukan,
◦ harus ada evaluasi lagi agar tetap terkontrol dan tidak
terjadi lagi konflik dalam perusahaan.
◦ mengetahui manfaat manajemen konflik shg memiliki
perhatian lebih pada penyelesaian konflik ini.
Meningkatkan Keaktifan Karyawan
◦Selain memperoleh ide-ide baru dari para karyawan, perusahaan juga nantinya akan
melihat keaktifan para karyawan yang meningkat.
◦karyawan yang awalnya pasif, bisa menjadi aktif dalam mengemukakan pendapat,
gagasan, pemikiran, dan sebagainya.
◦Bagi karyawan sendiri mungkin juga akan menjadi lebih percaya diri dalam berbicara
dan bertukar pikiran dengan atasan atau pimpinan perusahaan.
Melatih Kemampuan Mengelola Konflik
◦Ketika satu konflik sudah terselesaikan dengan baik, perusahaan akan memiliki
pengalaman yang semakin banyak.
◦Dapat memastikan dalam perjalanan ke depannya, perusahaan akan bebas dari konflik.
Bisa jadi konflik yang sama, namun dengan objek yang berbeda. Mungkin juga konflik
yang akan datang nantinya justru jauh lebih besar skala dan dampaknya. Dengan mampu
bertahan dan berjalan lebih baik setelah menghadapi suatu konflik, perusahaan akan lebih
siap menghadapi konflik-konflik selanjutnya
Tujuan Menggunakan Manajemen Konflik
Membantu Pembuatan Kerangka Kerja
◦Manajemen ini bisa membantu dalam proses pembuatan kerangka kerja yang konsisten atas risiko yang ada pada
proses bisnis dan fungsi-fungsi di dalam sebuah perusahaan.
Melindungi Perusahaan dari Kegagalan
◦Memberikan perlindungan terhadap perusahaan dari tingkat risiko atau kegagalan signifikan yang bisa
menghambat proses pencapaian tujuan perusahaan dan terhidar dari kerugian.
Sebagai Peringatan untuk Berhati-hati
◦Sebagai peringatan dan arahan, supaya semua individu dalam perusahaan bertindak hati-hati dalam menghadapi
risiko perusahaan. Demi tercapainya tujuan yang diinginkan.
Mendorong Manajemen Lebih Proaktif
◦Mendorong manajemen supaya bertindak lebih proaktif dalam mengurangi potensi risiko, dan menjadikan
manajemen konflik sebagai sumber keunggulan bersaing dan kinerja perusahaan.
Sosialisasi Manajemen Risiko
◦Membangun kemampuan individu maupun manajemen untuk mensosialisasikan pemahaman tentang konflik dan
pentingnya risk management ini.
Meningkatkan Kinerja Perusahaan
◦Kinerja perusahaan bisa segera meningkat dengan menyediakan informasi tingkat risiko yang disebutkan dalam
peta risiko (risk map).
◦Hal ini juga berguna dalam pengembangan strategi dan perbaikan proses risk management secara
berkesinambungan untuk jangka waktu lama.
DAMPAK KONFLIK
◦ Konflik bukanlah sesuatu yang harus ditakutkan, tetapi merupakan sesuatu hal yang perlu
untuk dikelola agar dapat memberikan kontribusinya bagi pencapaian tujuan organisasi.
◦ Bagaimanapun konflik itu bila dikelola dengan baik maka konflik dapat mendukung
percepatan pencapaian tujuan organisasi. Ketika konflik dikelola secara baik, dapat
menumbuhkan kreativitas, inovasi dalam pemecahan masalah dan menumbuhkan perubahan
positif bagi pengembangan organisasi).
◦ Konflik sesungguhnya dapat menjadi energi yang kuat jika dikelola dengan baik, sehingga
dapat dijadikan alat inovasi. Akan tetapi sebaliknya jika tidak dapat dikendalikan
mengakibatkan kinerja organisasi rendah.
Konflik Sebagai Suatu Kekuatan Positif
◦ a) Kebutuhan untuk menyelesaikan konflik menyebabkan orang mencari jalan untuk
mengubah cara-cara berlaku dalam hal melaksanakan tugas-tugas.
◦ b) Proses penyelesaian konflik dapat merangsang timbulnya perubahan positif di dalam
organisasi yang bersangkutan.
◦ c) Upaya untuk mencari cara-cara menyelesaikan konflik, bukan saja membuahkan inovasi
dan perubahan, tetapi hal tersebut dapat menyebabkan perubahan lebih dapat diterima,
bahkan diinginkan.
◦ d) Menintroduksi konflik secara sengaja (intensional) ke dalam proses pengambilan
keputusan, kadang-kadang menguntungkan. Apabila suatu keinginan kelompok yang
kohesif untuk mencapai kesepakatan berbenturan dengan pertimbangan untuk
mencapai pemecahan-pemecahan alternative “pemikiran kelompok” (groupthink)
dapat berkurang maknanya, apabila dimasukkannya konflik mencapai bentuk berupa
macam-macam pendapat yang berbeda.
◦ e) Persaingan yang menyebabkan timbulkanya konflik tentang salah satu tujuan atau
lebih, dapat pula menimbulkan efek menguntungkan. Para karyawan yang
mengalami suatu suasana kompetitif antara para sesama pekerja sehubungan dengan
performa, dapat dimotivasi untuk mencurahkan upaya lebih intensif guna
“memenangkan” persaingan.
◦ f) Bukti-bukti empirik yang diperoleh melalui hasil riset di luar negeri menunjukan
bahwa persaingan menyebabkan meningkatnya produk yang diproduksi per periode
waktu.
◦ g) Apabila tujuan utama sebuah organisasi adalah berupa menghasilkan sejumlah
besar kesatuan per periode waktu tertentu, maka sangat disarankan untuk
menumbuhkan suatu suasana yang kompetitif, Sebagai contoh karyawan yang
berhasil menghasilkan kesatuan terbanyak dalam bidang produksi diberi bonus
tertentu.
Konflik Sebagai Suatu Kekuatan Negatif
◦Jika tidak dapat dikendalikan konflik mengakibatkan kinerja organisasi rendah. Hal
senada juga diungkapkan oleh Depdikbud (1983) yang dikutip oleh D. Deni
Koswara (1994: 2), bahwa selain mempunyai nilai positif, konflik juga mempunyai
kelemahan:
◦a. Konflik dapat menimbulkan perasaan "tidak enak" sehingga menghambat
komunikasi.
◦b. Konflik dapat membawa organisasi ke arah disintegrasi.
◦c. Konflik menyebabkan ketegangan antara individu atau kelompok.
◦d. Konflik dapat menghalangi kerjasama antara individu dengan gangguan
komunikasi.
◦e. Konflik dapat memindahkan perhatian anggota organisasi dari tujuan organisasi.
Efek-efek negatif serius yang disebabkan oleh konflik

◦ 1) Kecenderungan terpencarnya upaya kearah pencapaian tujuan.


◦ 2) Sumber-sumber daya keorganisasian habis digunakan untuk
menyelesaikan konflik, bukannya ditunjukan kearah pencapaian tujuan-
tujuan yang dikehendaki.
◦ 3) Timbulnya beban psikologikal pada para karyawan.
◦ 4) Dalam jangka waktu lama, kondisi-kondisi konflik menyebabkan
timbulnya kesulitan untuk mencapai hubungan yang saling membantu dan
saling percaya mempercayai.
◦ 5) Akhirnya perlu dinyatakan bahwa persaingan yang memerlukan adanya
interaksi antara pihak-pihak yang terlibat, agaknya mempunyai efek
negatif atas kualitas produksi
SEMOGA BERMANFAAT

TERIMA KASIH

Anda mungkin juga menyukai