2
Kontrasepsi yang ideal:
1. 100% efektif tanpa efek samping
2. Mudah digunakan
3. Bersifat reversible gograph.com
3
Mekanisme
beberapa
kontrasepsi
Campbell (2014) 4
Pembagian Jenis Kontrasepsi
Reversible Method
Hormonal Contraception
1. Combination Pill
2. Minipill gograph.com
3. Subdermal Progestin Implants (KB Susuk)
4. Injectable Hormon (KB Suntik)
5. Transdermal Hormon Delivery Permanent Method
6. Vaginal Ring Hormonal Delivery Sterilization Surgery
7. Emergency Contraception 1. Tubal Sterilization
Barrier Method 2. Hysterectomy
IUD, Spermicides, Diaphragm, Cervical Cap, Sponge
Contraceptive, Condom, Coitus contraception Method 3. Vasectomy
KB Alami
5
Hormonal
Contraception
Reversible
Contraception Method
- The Combination Pill -
Pil Kombinasi
✗ Berupa pil yang berisi hormon estrogen-progesteron
sintetik
✗ Pertama kali dibuat oleh Puerto Rico, John Rock,
Greagory Pincus dan Edris Rice-Wray tahun 1956 pil assessyourrisk.org
7
Keuntungan dan Kerugian
Keuntungan Kerugian
Tingkat kegagalan ✗ Harus diminum setiap
rendah yaitu 0,3% hari birth-control-
Menurunkan ✗ Lebih mahal comparison.info
risikoradang panggul, dibandingkan alat
kanker ovarium dan kontrasepsi yang lain
endometrium ✗ Meningkatkan
Berkurangnya gejala tekanan darah dan
PMS risiko pembekuan
darah di kaki, jantung,
paru-paru dan otak
8
Hormonal
Contraception
Reversible
Contraception Method
- Minipill -
Minipil
✗ Pertama kali dipasarkan tahun 1973
✗ Hanya mengandung progestin dosis rendah
✗ Diminum setiap hari tanpa jeda selama 28 hari
10
Keuntungan dan Kerugian
minipil
Keuntungan Kerugian
Cocok digunakan ✗ Siklus haid tidak jelas
sebagai alat ✗ Flek atau bercak darah
kontrasepsi bagi ibu ✗ Harus dibarengi dengan
menyusui alat kontrasepsi
Tingkat kegagalannya tambahan pada 1-2
rendah yaitu 0,3% bulan pertama
(teori) dan 8% ✗ Risiko kehamilan
(penggunaan tahun ektopik
pertama)
11
Hormonal
Contraception
Reversible
Contraception Method
- Subdermal Progestin Implants -
Implant Progestin Subdermal (KB
Susuk)
✗ Berupa batang plastik tipis dan fleksibel
✗ Mengandung progestin etonogestrel dosis
sedang
✗ Dipasang pada subdermal lengan atas
✗ Hormon akan dilepaskan selama 3 tahun ke
depan
13
Keuntungan dan Kerugian IPS
Keuntungan Kerugian
Cocok untuk alat KB ✗ Haid tidak teratur
bagi ibu menyusui ✗ Pusing dan mual
Penggunaannya nyaman ✗ Perubahan suasana hati
Tidak ada pil tambahan ✗ Muncul Jerawat
Tingkat kegagalan 0,05% ✗ Kenaikan BB
Cepat subur kembali ✗ Pelepasan IPS
(hanya beberapa bulan menyebabkan rasa sakit,
setelah lepas) jaringan parut dan
rusaknya otot atau saraf
14
Hormonal
Contraception
Reversible
Contraception Method
- Injectable Hormones -
Injectable Hormones (KB
Suntik)
✗ Mengandung progestin medroksiprogesteron asetat
atau estrogen-progestin
✗ Disuntikkan ke dalam otot tungkai, lengan atau
bokong setiap 90 hari atau sebulan sekali
Kerja KB Suntik
Denyut Lonjakan
Ovulasi
GnRH LH
tidak terjadi
berkurang terhambat
16
Keuntungan dan Kerugian KB
Suntik
Keuntungan Kerugian
Tingkat keberhasilan ✗ Penyuntikan harus rutin
0,3% (progestin) dan sesuai jadwalnya
0,02% (estrogen + ✗ Waktu subur kembali
progestin) lama (3-18 bulan)
Tidak perlu ✗ Keropos tulang
mengonsumsi pil ✗ KB Suntik
setiap hari estrogen+progestin
tidak cocok untuk
wanita hipertensi
17
Hormonal
Contraception
Reversible
Contraception Method
- Transdermal Hormone Delivery
-
Transdermal Hormone Delivery
✗ Berupa patch plastik yang sangat lengket
✗ Mengantung estrogen (etinil estradiol) dan progestin
(norelgestromin)
✗ Ditempelkan pada kulit badan, perut, pantat atau
lengan atas setiap seminggu sekali selama 3 minggu
✗ Haid akan terjadi di minggu keempat
19
Keuntungan dan Kerugian THD
Keuntungan Kerugian
Nyaman digunakan ✗ Efek samping seperti
Tidak ada pil harian pil kombinasi
Tidak ada suntikan ✗ Iritasi pada bekas
Bisa digunakan secara pemasangan
mandiri
Tingkat kegagalan
0,3%
20
Hormonal
Contraception
Reversible
Contraception Method
- Vaginal Ring Hormone Delivery
-
Cincin Vagina
✗ Berupa cincin plastik lembut dan fleksibel, diameter 2
inchi
✗ Mengandung hormone estrogen dan progestin dosis
rendah
✗ Dipasang awal siklus pada vagina atas didekat serviks
selama 3 minggu
22
Keuntungan dan Kerugian Cincin
Vagina
Keuntungan Kerugian
Tingkat kegagalan ✗ Rasa kurang nyaman saat
0,3% berhubungan seks dan
Pemasangan sebulan buang air besar
sekali ✗ Harus selalu memeriksa
cincin agar tetap
diposisinya
✗ Pemasangan lebih dari 3
minggu mengurangi
efektivitasnya
23
Hormonal
Contraception
Reversible
Contraception Method
- Emergency Contraception
-
Emergency Contraception (Pil
Pagi Hari)
✗ Pil yang diminum setelah berhubungan seks tanpa
pengaman
✗ Menunda waktu ovulasi
✗ Bukan alat kontrasepsi utama
25
Keuntungan dan Kerugian
Keuntungan Kerugian
Tingkat kegagalan 1% ✗ Efek samping berupa mual, muntah,
sakit kepala, nyeri payudara dan
perubahan aliran menstruasi
✗ Harus diminum tepat pada waktunya
✗ Tidak berfungsi jika telah terjadi
fertilisasi
26
Barrier
Method
Intrauterine Devices (IUD)
27
Intrauterine Devices (IUD)
Ditemukan pertama kali oleh dokter Richard Richter
(1909) dan dikembangkan oleh Ernst Grafenberg (1920-
an)
Berupa plastik fleksibel berbentuk T
Pemakaian dengan diletakkan di rahim melalui seviks
segera setelah haid selesai
Mengurangi kejadian kehamilan ektopik
Pelepasan IUD ketika positif hamil memiliki risiko
keguguran
28
Jenis IUD serta masing-masing
kelebihan dan kekurangannya
IUD biasa
• Tingkat kegagalan di atas 0,6%
• Proses pemasangan menimbulkan rasa sakit
• Kejang perut dan radang panggul
29
Barrier
Method
Spermicides
30
Spermicides
Berbentuk krim dan jeli, busa aerosol dan tablet berbusa
(supositoria)
Mengandung basa (mengganggu pergerakan sperma dan
memperkuat bahan aktif) dan bahan aktif; nonoxynol-9
(mengganggu struktur sperma)
Dapat dibeli bebas tanpa resep dokter
Diaplikasikan pada bagian atas vagina sebelah os.
Cervical external 10 menit sebelum coitus dan dilepas 6-
8 jam setelah coitus
31
Keuntungan dan Kerugian
Keuntungan
Kurang menguntungkan (tingkat kegagalan tinggi; 6-
18%)
Kerugian
✗ Sulit memastikan jumlah dan lokasi pemakaian spermisida
✗ Harus diiringi dengan alat kontrasepsi yang lain
✗ Mengganggu hubungan seksual
✗ Meningkatkan risiko penyait melar seksual iritasi akibat nonoxynol-9
(pemakaian seminggu sekali)
32
Barrier
Method
Diaphragm
33
Diaphragm
✗ Berupa cangkir dangkal dari karet atau silicon tipis pada cincin
kawat fleksibel
✗ Dipasangkan di vagina sehingga menutupi serviks 2 jam sebelum
coitus dan dilepas saat 6-8 jam setelahnya
✗ Dipasang bersama dengan spermisida di dalam cangkir dan tepi
karet
✗ Harus dipasang dan diresepkan oleh dokter
✗ Refitting dilakukan jika pemakainya habis melahirkan atau berat
badan naik 10 lb atau lebih
✗ Fungsi: Menghalangi jalan masuk sperma menuju rahim
34
Pemasangan diafragma
35
Keunggulan dan Kekurangan
Keunggulan Kekurangan
Tidak memengaruhi ✗ Risiko iritasi vagina dan
sindrom syok toksik
hormon alami wanita
(pemakaian 16 jam setelah
Reversibel
coitus)
Dapat digunakan bagi ✗ Membutuhkan motivasi dan
ibu menyusui komitmen tinggi
Tingkat kegagalan ✗ Harus melakukan fitting
cukup tinggi 6-16% ✗ Mengganggu hubungan
seksual
36
Barrier
Method
Cervical Cap
37
Cervical Cap
✗ Diafragma dengan ukuran lebih kecil
✗ Harus dengan penggunaan spermisida
✗ Diletakkan di vagina untuk menghalangi serviks
✗ Dilepaskan setelah 48 jam pemakaian
✗ Cervical cap memiliki fungsi yang sama seperti diafragma
Kekurangan:
- Lebih sulit dimasukkan disbanding diafragma
- Tidak boleh dipakai ketika sedang haid
- Tingkat kegagalan 6-28%
- Pemasangan harus dilakukan oleh penyedia layanan kesehatan
38
Barrier
Method
Sponge Contraceptive
39
Sponge Contraceptive
✗ Berupa spons kolagen berukuran 2,5 x 1 inchi
✗ Diletakkan di vagina atas dekat serviks 24 jam sebelum coitus dan dilepas 30 jam
setelahnya
✗ Menampung dan menangkap semen (hingga 3 ons) sehingga mencegah sperma ke
rahim
Kekurangan
- Tingkat kegagalan tinggi (sekitar 18%)
- Tidak boleh digunakan ketika sedang haid
- Menetes ketika dilepas
- Kurang nyaman digunakan
40
Barrier
Method
Condom
41
Male and Female Condom
Male Condom
• Terbuat dari karet lateks, plastik poliuretan atau sekum hewan
• Varians: warna, kering/dilapisi prelubricated, permukaan
datar/berbulu karet
• Dipakai pada penisyang ereksi sebelum coitus dengan
menyisakan 0,5 in untuk menampung semen
• Dilepas setelah ejakulasi dengan memegang pangkal kondom
dengan jari
Keuntungan Kekurangan
+ Murah dan sekali pakai - Mengganggu hubungan seksual
+ Tanpa resep dokter - Retak dan berlubang jika disimpan lama atau
+ Mencegah penularan PMS bersuhu tinggi
- Tingkat kegagalan 2-15%
42
Male and Female Condom
Female Condom
✗ Berupa kantong plastik panjang (polyurethane) 7 inchi,
lembut, dan longgar
✗ Ujung dalam tertutup (menutupi serviks) dan ujung satunya
terbuka (sebagian menutupi labia)
✗ Dipakai 8 jam sebelum coitus dan segera dikeluarkan
setelahnya
✗ Tingkat kegagalan 5-10%
✗ Menurunkan risiko penularan PMS
43
Barrier
Method
Coitus Method
44
Coitus Method
Coitus Interruptus Coitus Reservatus Coitus Obstructus
Metode Menarik penis Menghilangkan ereksi Memberi tekanan dan pijatan
sebelum ejakulasi saat penis di dalam pada uretra sehingga semen
(4-27%) vagina, tanpa ejakulasi mundur ke kandung kemih
Aplikasi Umum dilakukan Jarang Sangat jarang
Kekurangan • Motivasi tinggi • Motivasi tinggi • Motivasi tinggi
• Frustasi • Kehamilan akibat • Infeksi kandung kemih
• Kehamilan akibat sperma dari
sperma dari ejakulasi pertama
ejakulasi pertama
45
Natural
Family
Planning
46
Natural Family Planning
✗ Calendar Method ✗ Basal Body Temp ✗ Cervical Mucus
Tidak melakukan Method Method
coitus selama masa Peningkatan 0,3-0,5 ˚C pada Menghindari coitus ketika
subur (siklus suhu basal akibat proses lendir jernih dan licin
terpendek-18 hari ovulasi meningkat (waktu sebelum
hingga siklus Tidak melakukan coitus 3 hari- dan sesudah ovulasi)
terpanjang-11 hari) setelah suhu tubuh naik hingga 4 hari setelah
✗ Sympto-Thermal Method hingga haid pertama
✗ Breast-Feedingpeningkatan terjadi
Menggabungkan metode suhu tubuh • Menyusui menghambat ovulasi dan
basal, lender serviks, nyeri payudara amenore postpartum jika teratur
dan ovulasi serta tingkat pembukaan (berlangsung 6-9 bulan setelah melahirkan)
os serviks eksternal • konsumsi pil progestin atau alat kontrasepsi
lain
47
Permanent
Contraception Method
- Tubal Sterilization -
Tubal Sterilization
✗ Operasi pemotongan atau pengikatan oviduk
✗ Menyayat perut sekitar 2,5- 10 cm dengan anestesi lokal (tulang
belakang) atau total
✗ Gas dipompa ke rongga perut dengan jarum suntik untuk
memperjelas oviduk
✗ Mencegah sel telur bergerak ke uterus
✗ Kegagalan rendah yaitu 0,5%
✗ Bersifat permanen, namun dapat juga reversibel
✗ Berisiko terjadinya kehamilan ektopik
✗ Menimbulkan rasa sakit, tidak nyaman, pendarahan dan infeksi
luka sayatan
49
Macam-Macam Proses Sterilisasi Tuba
1. Laparotomi; menyayat perut sepanjang 10 cm dengan anestersi TB atau umum dan
rawat inap 2-5 hari. Penyembuhan butuh beberapa minggu
2. Minilaparotomi; menyayat dinding perut di atas tulang kemaluan 2,5 cm dengan
anestesi lokal (10 menit) dan tanpa rawat inap
3. Laparoskopi; menyisipkan laparoskop(tabung optik) ke rongga perut untuk
melihat oviduk (20 menit) dengan 1-2 malam rawat inap
4. Kuldoskopi; mengeluarkan oviduk menggunakan forsep ke bekas sayatan (3-5 cm)
dengan anestesi lokal kemudian dilakukan sterilisasi
50
Macam-Macam Proses Sterilisasi Tuba
5. Kolpotomi; oviduk disterilisasi di dalam tubuh di bagian infundibulum atau
persimpangan uterotubal
6. Pomeroy; kedua tabung dipotong kemudian ujungnya dilipat ke belakang lalu
diikat/dibakar/dikompres dengan “falope ring”
7. Histeroskopi; memasukkan gulungan logam lunak kecil melalui vagina hingga ke
ujung oviduk terdekat rahim dan dicek setelah 3 bulan dengan hysterosalpinogram
51
Tipe
Sterilisasi Tuba
52
Permanent
Contraception Method
- Hysterectomy -
Histerektomi
✗ Operasi pengangkatan rahim
✗ Umumnya dilakukan bukan untuk metode
kontrasepsi
✗ Tingkat kegagalan nol
✗ Risiko operasi besar dan harus
menggunakan kontrasepsi lain untuk
kemcegah kehamilan ektopik
54
Tipe Histerektomi
dr-hsenyurt.com
55
Permanent
Contraception Method
- Vasectomy -
Vasektomi
✗ Operasi pengeluaran dan pengikatan vas diferensia
dengan anestesi lokal
✗ Kontrasepsi permanen bagi pria
✗ Tingkat kegagalan 0,1-0,15%
✗ Tidak ada gangguan pola seksual
✗ Memerlukan beberapa bulan untuk mengosongkan
sperma yang telah ada sebelumnya (sekitar 15 kali
ejakulasi)
✗ Menimbulkan respon alergi (sepertiga-dua pertiga pria
dengan vasektomi) pada bekas sayatan
57
Proses
Vasektomi
58
� Thank You!
�
59
Referensi
Campbell at al. (2016). Biology ed. 11. USA: Pearson Education.
Division of Reproductive Health, National Center for Chronic Disease Prevention and
Health Promotion. (2019). Contraception. Center for Disease Control and
Prevention. Diakses 24 Desember 2019
https://www.cdc.gov/reproductivehealth/contraception/index.htm
Jones, R. E dan Lopez, K.H (2014). Human Reproductive Biology ed. 4. USA: Academic
Press
Affandi, B. (2017). Kontrasepsi Hormonal Tidak Sebabkan Kanker. BKKBN. Diakses 24
Desember 2019 https://keluarga indonesia.id/kabar/ kontrasepsi-hormonal-tidak-
sebabkan-kanker