B. Teori
Jantung merupakan organ yang berperan penting untuk melakukan aktivitas seharihari.
Semakin besar metabolisme dalam suatu organ, semakin besar juga aliran darah. Hal ini akan
dikompensasi jantung dengan mempercepat denyutnya dan banyaknya aliran darah yang
dipompakan dari jantung ke seluruh tubuh(Setyawan dan Sucahyo. 2014). Darah dialirkan ke
seluruh tubuh melalui suatu sistem yang disebut sistem sirkulasi. Sistem sirkulasi merupakan salah
satu sistem yang vital bagi keberlangsungan aktivitas fisiologi organisme. Dalam rangka
menganalisa aktivitas sistem sirkulasi, dapat dilakukan perhitungan tekanan darah dan detak
jantung yang karena kemampuan konduktivitasnya akan dapat dihitung pada nadi di pergelangan
tangan. Kecepatan detak nadi seirama dengan detakan jantung memompa darah yang juga selaras
dengan faktor kebutuhan energi dari respirasi seluler (Abbas. 2009).
Secara umum ada dua komponen tekanan darah, yaitu tekanan darah sistolik (angka atas)
yaitu tekanan yang timbul akibat pengerutan bilik jantung sehingga ia akan memompa darah
dengan tekanan terbesar, dan diastolik (angka bawah) yang merupakan kekuatan penahan pada
saat jantung mengembang antar denyut, terjadi pada saat jantung dalam keadaan mengembang
(saat beristirahat). Tekanan darah normal (normotensi) sangat dibutuhkan untuk mengalirkan
darah ke seluruh tubuh, yaitu untuk mengangkut oksigen dan zat-zat gizi. Tekanan darah ada
dalam pembuuh darah, sedangkan tekanan darah tertinggi ada dalam arteri terbesar (Martuti,
2009).
Tekanan darah adalah tekanan hidrostatik yang diakibatkan karena penekanan darah pada
dinding pembuluh darah. Tekanan darah sistolik adalah tekanan darah tertinggi yang dicapai arteri
selama sistol, sedangkan tekanan darah diastolik adalah tekanan darah terendah yang dicapai a
rteri selama diastol. Tekanan arteri rata–rata ( mean arterial pressure) adalah tekanan rata – rata
yang bertanggung jawab mendorong darah maju ke jaringan selama seluruh siklus jantung (Waty,
2012).
Bagian-bagian dari jantung yang berdenyut adalah sinus venosus, atrium kanan dan kiri
serta ventrikel. Setelah diastol, jantung akan beristrirahat sesaat (refrakter) sebelum melakukan
sistol berikutnya.Periode refrakter absolute terjadi selama tidak ada rangsangan, tidak ada unsur
kekuatan untuk menghasilkan potensial aksi yang lain. Periode refrakter relatif terjadi setelah sel
membran mendekati repolarisasi seluruhnya maka dari periode refrakter absolut akan menjadi
periode refrakter relatif, dan apabila ada stimulus yang kuat secara normal akan menghasilkan
potensial aksi yang baru. Elektrofisiologi Jantung Kontraksi sel otot jantung dalam siklus di picu
oleh aksi potensial yang menyebar ke seluruh membran sel otot. Terdapat dua jenis sel otot jantung
yaitu:
- Sel kontraktil yang membentuk 99% dari sel-sel otot jantung, melakukan kerja mekanis
memompa darah. Dalam keadaan normal, sel ini tidak membentuk sendiri potensial
aksinya.
- Sel otoritmik, yang tidak berkontraksi tapi khusus memulai dan menghantarkan potensial
aksi yang menyebabkan kontraksi sel-sel jantung kontraktil. Sel otoritmik jantung
merupakan sel otot khusus yang berbeda dari sel saraf dan sel otot rangka di mana sel
otoritmik jantung tidak memiliki potensial istirahat. Sel ini memperlihatkan aktivitas
pemicu yaitu potensial membran secara perlahan terdepolarisasi sampai ke ambang
(potensial pemicu).
Dengan siklus yang berulang tersebut, sel otoritmik memicu potensial aksi yang kemudian
menyebar ke seluruh jantung untuk memicu denyut berirama tanpa rangsangan saraf apapun. Sel-
sel jantung otoritmik ini membentuk area tersendiri di:
1. Nodus Sinoatrial (nodus SA), suatu daerah kecil khusus di dinding atrium kanan dekat
pintu masuk vena cava superior.
2. Nodus Atrioventrikuler (nodus AV), suatu berkas kecil sel-sel otot jantung khusus yang
terdapat pada dasar atrium kanan dekat septum, tepat diatas pertemuan atrium dan
ventrikel.
3. Berkas His (berkas atrioventrikuler), suatu jaras sel-sel khusus yang berasal dari nodus AV
dan masuk ke septum antar ventrikel. Disini berkas tersebut terbagi menjadi cabang berkas
kanan dan kiri yang turun menyusuri septum, melengkung mengelilingi ujung rongga
ventrikel dan berjalan balik kearah atrium di sepanjang dinding luar.
4. Serat Purkinje, serat-serat halus terminal yang menjulur ke seluruh miokardium ventrikel
seperti ranting kecil dari suatu cabang pohon (Sherwood L. 2010).
D. Cara Kerja
1. Kolerasi Berat Tubuh dan Frekuensi Denyut Jantung Katak
=
Kedua tangan dan Ditimban Rongga dada katak dibelah
kaki katak diikat g hingga jantungnya terlihat
3. Percobaan Stanius
=
Dibuka rongga dada dipelajari bahwa bila jantung terletak mendatar, pada
katak waktu diastol ventrikel akan memanjang dan menipis
serta waktu sintol akan memendek.
Jantung
= dari kegiatan 4 yang telah diikat
Kemudian masukan ke larutan
dimasukan ke dalam larutan Ringer pada suhu
NaCI 0.7%
kamar.
4. Automasi Jantung
Percobaan automasi jantung adalah untuk melihat otomasi jantung diluar tubuh
Percobaan dilakukan menggunakan jantung katak. Jantung tetap berdenyut setelah
seluruh persarafannya dipotong bahkan bila jantung dipotong potong, setiap potongan
jaringan jantung masih berdenyut. Jantung memang memiliki otomasi sendiri di otot
jantung berupa serabut purkinje dan serabut his. Pacemaker jantung mamalia adalah
Nodus Keith dan Flacke (Nodus Sinoaricularis), sedang pada katak fraksi jantung diatur
oleh salah satu dari ketiga pasang ganglionnya Menurut teori pada saat otomatisasi
dimana jantung dilepas seluruhnya dari organ-organ lain, jantung masih dapat
berdenyut hal ini karna pada otot jantung memang memiliki otomasi sendiri di otot
jantung.
Secara garis besar peredaran darah katak sama seperti peredaran darah manusia
namun saat darah dialirkan kembali melalui vena darah terlebih dahulu mengisi sinus
venosus. Darah mengalir melalui sinus venosus kemudian darah mengalir ke atrium dan
mengisi ruang ventrikel sebelum darah dipompa kembali oleh otot-otot diventrikel
keseluruh tubuh. Darah vena dari seluruh tubuh mengalir masuk kesinus venosus dan
kemudian mengalir menuju ke atrium. Dari atrium darah mengalir ke ventrikel yang
kemudian dipompa keluar melalui arteri pulmonalis untuk di bawa ke paru paru dan
mengalami proses pertukanaran udara di alveolus paru paru, dan siklus akan berjalan
terus dan berkelanjutan. Dari aliran ini, maka dapat terlihat jelas bahwa bagian-bagian
jantung berkontraksi bergantian. Di sini siklus jantung akan terjadi 7 urutan peristiwa
yang akan terjadi selama satu denyut lengkap. 7 peristiwa itu terdiri atas systole dan
diastole. Bentuk kontraksi otot jantung di sebut systole, yang mana bagian ventrikel
akan memompa darah ke paru - paru dan ventrikel kiri ke aorta. keadaan saat kontraksi
otot jantung atau systole di tandai oleh "arna pucat. Sedangkan bentuk relaksasi otot
jantung di sebut diastole, yang mana darah dari sirkulasi sistemik dibawa kembali ke
atrium kanan, dan dari paru - paru ke atrium kiri.