Anda di halaman 1dari 25

UJIAN AKHIR

PRAKTIKUM
EKOLOGI PERTANIAN
KELOMPOK C1

NAMA ANGGOTA KELOMPOK
Resa Kharisma Ramadhan
༝ Danu Dwi Putra (185040201111082)
(185040201111086)
༝ Sitti Salma Aulia (185040201111083)
༝ Aisyah Afifah (145040201111071)
༝ Salma Athiyya (185040201111084)
༝ Widiyaningrum (185040201111073)
༝ Mei Irawan (185040201111085)
༝ Yuniar Elisa Adelia
(185040201111074) ༝ Ma’rifatul Kamiliyah
༝ Ela Novdianda Natasya (185040201111087)
(185040201111075) ༝ Huurul Ainindya Ulihta Zain
༝ Elza Indriyani (185040201111077) (185040201111088)
༝ Wenny Dewanti (185040201111089)
༝ Eldo Iriyo Chamida Madina
(185040201111079) ༝ Afreni Nessa Saskia
༝ Meryta Qotrunanda Rokhadi (185040201111090)
(185040201111080)
༝ Muhammad Bagas Dwi Nugroho
(185040201111081)

2
LAPORAN
FIELDTRIP
KONDISI AGROEKOSISTEM DENGAN BUDIDAYA TANAMAN
TAHUNAN/ TANAMAN SEMUSIM DI UB FOREST DAN DESA
PENDEM/KALISONGO
KELOMPOK C1

3
PENDAHULUAN
Agroekosistem merupakan sistem pertanian berkelanjutan
yang dalam pelaksanaannya menggunakan prinsip-prinsip
ekologi. Adapun komponen agroekosistem yaitu faktor abiotik
dan faktor biotik yang sangat berperan dalam menjaga
keseimbangan lingkungan.
Faktor biotik adalah faktor yang terdiri dari makhluk
hidup, dan banyak hal yang tentu erat hubungannya dengan
faktor abiotik. Faktor abiotik adalah faktor-faktor yang terdiri
dari benda mati seperti, air, udara, tanah, cahaya matahari,dan
juga kelembapan.

4
ALAT DAN BAHAN
ASPEK TANAH
ALAT FUNGSI BAHAN FUNGSI
Buku Munsel Soil Untuk mengidentifikasi Tanah Didalam Objek yang
Color Chart warna tanah Plot diamati
Untuk mengukur suhu Objek yang
Thermometer Tanah Seresah
tanah diamati
2 Buah Frame Yang Untuk menentukan
Berukuran 50x50 batas daerah
Cm pengamatan
Untuk mengukur
Penggaris
ketebalan seresah

5
ALAT DAN BAHAN
ASPEK BUDIDAYA PERTANIAN
ALAT FUNGSI BAHAN FUNGSI
Untuk mengukur
Thermo- Cahaya
kelembapan dan suhu Objek yang diamati
higrometer Matahari
udara
Sebagai pengukur
Sebagai objek yang
Lux Meter intensitas cahaya Vegetasi
diamati
matahari (lux)
Untuk mencatat hasil
Alat Tulis
pengamatan
Plastik Satu Kg Sebagai wadah vegetasi
Spidol Untuk menandakan
Permanen wadah vegetasi

6
ASPEK HAMA DAN PENYAKIT
TANAMAN
ALAT FUNGSI ALAT FUNGSI
1 bual botol mineral Sebagai tempat menempel Plastik Berukuran
Sebagai wadah spesimen
ukuran 600 ml kertas yellow trap 1 Kg
5 buah gelas bekas Sebagai tempat menjebak Alat Tulis Serta Form Untuk mencatat hasil
air mineral serangga di permukaan tanah Pengamatan pengamatan
Alkohol 70% Untuk membius serangga Kapas Sebagai wadah alkohol
Sebagai penjebak serangga Sebagai penjebak
Lighttrap Kertas Yellow Trap
yang terbang serangga yang terbang
Alat penangkap serangga yang Untuk menandakan wadah
Sweepnet Spidol Permanen
terbang spesimen
Untuk mendokumentasikan Untuk menurunkan
Kamera Detergent
kegiatan tegangan air

BAHAN FUNGSI

Serangga Sebagai objek pengamatan


7
HASIL DAN PEMBAHASAN
a. Analisa Vegetasi
༝ UB forest : tomat, kubis dan ranti, piji, rambatan dan jeger ayam.
vegetasi yang dominan adalah rambatan (Sembung rambat) dengan
jumlah lebih dari 100 tanaman.
༝ Desa pendem : tomat, timun, krokot, kate emas dan rumput teki.
Vegetasi yang mendominasi dilahan tersebut adalah gulma yaitu
belulang dan rumput teki dengan jumlah lebih dari seratus.
b. Intensitas Radiasi Matahari
༝ UB forest :waktu pengamatan pukul 09.45 didapat hasil
pengukuran Intensitas Radiasi Matahari sebesar 763 lux
༝ Desa Pendem ditemukan data Intensitas Radiasi Matahari sebesar
716 Lux pada Pukul 07.59.
8
HASIL DAN PEMBAHASAN
c. Kelembaban dan Suhu Udara
༝ UB Forest : pada pukul 09.11 di didapatkan hasil pengukuran suhu
mencapai 30,5°C
༝ Desa pendem : pada waktu 12.05 suhunya mencapai 28,8°C
d. Suhu dan Warna Tanah
༝ Dari data tersebut dapat dilihat bahwa dengan kedalaman yang
sama suhu tanah di UB Forest jauh lebih rendah jika dibandingkan
dengan suhu tanah di Desa Pendem. Padahal di desa pendem
pengamatan dilakukan lebih pagi.
༝ Di UB Forest didapatkan warna tanah coklat sangat gelap namun
keabu-abuan sementara di Desa Pendem didapatkan warna tanah
coklat kemerahan yang gelap.

9
HASIL DAN PEMBAHASAN
e. Ketebalan Seresah
Jika dibandingkan pada setiap plot, plot-plot ketebalan
seresah di UB Forest jelas jauh lebih tebal jika dibandingkan
dengan plot-plot di Desa Pendem
f. Berat Nekromas, Biomassa dan Understorey
༝ Berat basah rata-rata Nekromas adalah 32,5 gr, sedangkan
berat kering rata-rata pada Nekromas adalah 11,16032 gr
༝ Berat basah rata-rata Biomassa ditemukan 6,625 gr,
sedangkan pada berat rata- rata kering biomassa ditemukan
 2,279 gr
༝ Understorey tidak ditemukan berat basah maupun berat
keringnya

10
HASIL DAN PEMBAHASAN
g. Identifikasi Biota Tanah
Hanya ditemukan satu biota tanah di UB Forest yakni kecoa tanah
(Blaberidae) yang berperan sebagai dekomposer.
h. Luas Bidang Dasar (LBD)
༝ Tanaman yang memiliki angka Indeks INP tertinggi adalah kubis
yaitu sebesar 104.407%, frekuensi relatif (FR) 42.68 %, kerapatan
relatif (KR) 61.55 %, dan dominansi relatif DR 0 %
༝ Tanaman budidaya yang memiliki nilai INP terendah adalah sawi
sebesar 8.57758 %, FR sebesar 7.14%, KR 1.43 %, dan DR 0 %
༝ Nilai INP berbanding lurus dengan FR dan KR di mana semakin
besar nilai frekuensi relatif dan kerapatan relatif semakin besar pula
angka INP yang didapatkan

11
HASIL DAN PEMBAHASAN
i. Keragaman Arthropoda
Lebih banyak serangga yang terdapat di Desa Pendem yaitu 92
ekor, dibandingkan UB Forest yaitu 45 ekor. Dari peran serangga
yang kami dapatkan, terdapat 2 macam peran serangga di UB
Forest, yaitu sebagai hama dan sebagai musuh alami. Sedangkan
di Desa Pendem terdapat 4 macam peran yang berbeda, yaitu
sebagai hama, musuh alami, dekomposer, dan serangga lain.

12
KESIMPULAN
Faktor biotik dan faktor abiotik tanah saling berhubungan
diantaranya terdapat biota tanah  yang berperan untuk membantu
proses dekomposisi tanah, serta dengan adanya aktivitas biota tanah
dapat merombak seresah agar menyatu  dengan tanah menjadi bahan
organik tanah. Sehingga unsur hara terpenuhi.
Pada suatu agroekosistem terdapat rantai makanan dan jaring-jaring
makanan, sehingga setiap organisme saling berinteraksi satu sama
lain. Sehingga ekosistem tersebut.

13
LAPORAN
TANAM
PENGARUH INTENSITAS CAHAYA MATAHARI
TERHADAP PERTUMBUHAN TANAMAN
JAGUNG (ZEA MAYS) DAN TANAMAN
KACANG HIJAU (VIRGA RADIATA)

KELOMPOK C1
PENDAHULUAN
Semua tanaman memiliki faktor-faktor yang memengaruhi
pertumbuhan tanaman itu sendiri baik internal maupun eksternal. Faktor
eksternal adalah faktor-faktor yang berasal dari lingkungan, antara lain
suplai air yang cukup, suhu, oksigen, dan cahaya (Pujiayanto,2006).
Salah satu faktor yang terpenting dalam pertumbuhan tanaman adalah
intensitas cahaya matahari.
Praktikum ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh intensitas
cahaya terhadap pertumbuhan tanaman jagung dan kacang hijau, serta
mengetahui perbedaan pengaruh intensitas cahaya terhadap tanaman
jagung dan kacang hijau.

15
ALAT DAN BAHAN
PADA KEGIATAN PENANAMAN
ALAT FUNGSI BAHAN FUNGSI
UNTUK MENGGALI DAN UNTUK MELEMBABKAN
CETOK AIR
MENGAMBIL TANAH TANAH
SEBAGAI WADAH UNTUK
POLYBAG TANAH SEBAGAI MEDIA TANAH
MENANAM
UNTUK MEMPERBAIKI
KANTONG SEBAGAI WADAH UNTUK STRUKTUR TANAH DAN
PUPUK
PLASTIK MENGHOMOGENKAN MEMBANTU
KANDANG
HITAM TANAH DAN PUPUK MENYEDIAKAN UNSUR
HARA
SEBAGAI OBJEK
BENIH
PENGAMATAN

16
ALAT DAN BAHAN
PADA KEGIATAN PERAWATAN
ALAT FUNGSI BAHAN FUNGSI
UNTUK MEMOTONG
TANAMAN PADA UNTUK MENYIRAM
GUNTING AIR
SAAT TANAMAN
PENJARANGAN

17
ALAT DAN BAHAN
PADA KEGIATAN PEMUPUKAN
ALAT FUNGSI BAHAN FUNGSI
UNTUK MENGUKUR
JARAK LUBANG MELEMBABKAN
PENGGARIS AIR
PUPUK DENGAN TANAH
TANAMAN SERTA
SEBAGAI UNSUR
PUPUK NPK HARA UNTUK
TANAMAN

18
ALAT DAN BAHAN
PADA KEGIATAN PENGAMATAN
ALAT FUNGSI BAHAN FUNGSI
UNTUK MENGUKUR SEBAGAI OBJEK
PENGGARIS TANAMAN
TINGGI TANAMAN YANG DIAMATI

19
HASIL DAN
PEMBAHASAN
Pada pengamatan yang kami lakukan, kami menggunakan 2
tanaman, yaitu tanaman jagung sebagai tanaman C4, dan tanaman kacang
hijau sebagai tanaman C3. Hasil dan pembahasannya akan dilanjutkan
pada slide berikut ini :

20
Data Tinggi Tanaman
Tanaman dan 2 3 4 6 7
5 mst
Perlakuan mst mst mst mst mst

Jagung di Inensitas
0 2 6,1 12 11,5 12
Tinggi

Jagung di Intensitas
0,75 3,15 8,25 12,5 21,5 25,5
Rendah

Kacang Hijau di
2,75 5,65 9 11 12,5 19
Intensitas Tinggi

Kacang Hijau di
8 9 15 18 21 26
Intensitas Rendah
21
Data Jumlah Daun
Tanaman dan 2 3 4 5 6
7 mst
Perlakuan mst mst mst mst mst

Jagung di Inensitas
1,5 3 3,5 3,5 3 11
Tinggi

Jagung di Intensitas
1 2,5 2,5 4 8,5 8,5
Rendah

Kacang Hijau di
5 11 16 16 21 22
Intensitas Tinggi

Kacang Hijau di
2 9 13 15 16 17
Intensitas Rendah
22
Pada tanaman jagung intensitas rendah jumlah daun dan tinggi
tanaman cenderung naik tetapi secara perlahan dan tidak
sesignifikan pada pertumbuhan tanaman kacang hijau. Sedangkan
pada tanaman jagung intensitas tinggi jumlah daunnya cenderung
stabil, kemudian mengalami kenaikan pada minggu setelah tanam
terakhir, hal ini dikarenakan ada salah satu tanaman jagung yang
mati pada intensitas tinggi.
Pada tanaman kacang hijau intensitas tinggi, jumlah helai
daun dan tinggi tanaman cenderung naik stabil, sedangkan pada
tanaman kacang hijau intensitas rendah cenderung naik dengan
cepat.

23
KESIMPULAN
Berdasarkan hasil pengamatan dapat disimpulkan bahwa intensitas
cahaya matahari memberi pengaruh pada pertumbuhan dan
perkembangan tanaman. Semakin banyak cahaya matahari yang diserap,
tanaman akan berdaun hijau karena tanaman mendapat suplai cahaya
untuk melakukan fotosintesis. Namun pertumbuhan tanaman akan
semakin lambat, hal ini dikarenakan auksin pada tumbuhan rusak
dibawah sinar matahari.

24
THAN
K
YOU

25

Anda mungkin juga menyukai